Keterangan:
ŋ = Koefisien Viscositas (centipoise)
R = Jari-jari bola (cm)
v = Kecepatan (m/s)
g = Percepatan gravitasi (m/s2)
Adapun jenis fluida yang sering digunakan dalam percobaan mencari
koefisien viskositas yakni air, minyak, oli, Gliserin, dll. Berikut adalah tabel massa
jenis fluida zat cair.
Selain itu, zat padat yang sering digunakan diantaranya adalah gotri. Untuk
mencari massa jenis gotri tersebut perlu diketahui massa dan jari jari bola tersebut
agar dapat diketahui pula volumenya. Berikut rumus volume bola (gotri) yakni :
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Praktikum
Jenis praktikum yang digunakan pada percobaan kali ini adalah metode
eksperimen. Mana pada percobaan kali ini memanipulasi suhu, sehingga didapatkan
viskositas fluida sebagai responnya.
B. Tempat dan Tanggal
Percobaan kali ini dilaksanakan pada:
Hari : Selasa
Tanggal : 5 Maret 2019
Pukul : 09.30-12.00 WIB
Tempat: Ruang laboratorium jurusan IPA FMIPA Unesa
C. Alat dan Bahan
1. Alat:
a. Gelas beaker 500 ml 1 buah
b. Gotri atau kelereng 5 buah
c. Stopwatch 1 buah
d. Kompor 1 buah
e. Panci 1 buah
f. Mistar 1 buah
g. Termometer 1 buah
h. Tabung viskositas 1 buah
i. Jangka sorong 1 buah
2. Bahan:
a. Minyak goreng 300 ml
D. Rancangan Percobaan
Vfluida = 300 ml
g = 9,8 m/s2
B. Pembahasan
Viskositas (kekentalan) fluida (dalam praktikum ini adalah minyak goreng)
dapat dilihat dari kecepatan (jarak per lama waktu) suatu benda mencapai dasar
tempat fluida apabila benda tersebut masuk ke dalamnya. Berdasarkan hasil
percobaan yang telah dilakukan, didapatkan kecepatan gotri saat mencapai dasar
tabung viskositas. Pada suhu di bawah normal (20 derajat celcius) diperoleh
kecepatan rata rata 0,386 m/s. Pada suhu normal (28 derajat celcius) diperoleh
kecepatan rata rata 0,421 m/s. Sedangkan pada suhu di atas normal (40 derajat
celcius) diiperoleh kecepatan rata rata 0,519 m/s. Hal ini memerlihatkan bahwa
semakin besar suhu, maka kecepatan gotri untuk mencapai dasar tabung semakin
cepat. Hal ini membuktikan bahwa ada hubungan antara viskositas zat fluida (cairan)
terhadap suhu atau temperatur yakni suhu dapat mempengaruhi viskositas
(kekentalan) suatu cairan. Menurut Bird (1987) Viskositas zat fluida akan turun atau
semakin encer jika terjadi naiknya suhu, sedangkan viskositas gas naik dengan seiring
dengan naiknya suhu. Pemanasan zat cair (fluida) akan menyebabkan molekul-
molekulnya memperoleh energi. Molekul-molekul cairan bergerak sehingga gaya
interaksi antar molekul melemah. Dengan demikian viskositas cairan akan turun
dengan kenaikan temperatur. Sebaliknya, jika terjadi penurunan temperatur, maka
viskositas cairan akan meningkat atau semakin kental, sehingga Pendinginan zat cair
(fluida) akan menyebabkan molekul-molekulnya tidak memperoleh energi. Akibatnya
Molekul-molekul cairan tersebut tidak bergerak sehingga tidak ada gaya interaksi
antar molekul melemah. Pada percobaan dapat dibuktikan bahwa kekentalan minyak
goreng pada suhu paling besar (40 derajat celcius) memiliki viskositas (kekentalan)
yang paling rendah, kekentalan minyak goreng pada suhu paling kecil (20 derajat
celcius) memiliki viskositas (kekentalan) yang paling besar (paling kental), dan pada
suhu normal (28 derajat celcius) memiliki viskositas (kekentalan) diantara suhu di
atas normal dan di bawah normal. Menurut Olson (1993:21), pada zat cair, jarak
antarmolekul jauh lebih kecil daripada fluida jenis gas, sehingga kohesi (gaya tarik
menarik antarmolekul yang sama) molekuler zat cair sangat kuat. Peningkatan
temperatur mengurangi kohesi molekul dan diwujudkan berupa berkurangnya
viskositas fluida Berdasarkan teori yang ada, semakin besar suhu fluida maka
kecepatan benda sampai ke dasar tempat fluida berada akan semakin cepat, sehingga
viskositas atau kekentalannya rendah. Sebaliknya , semakin rendah suhu fluida maka
kecepatan benda sampai ke dasar tempat fluida berada akan semakin lambat, sehingga
viskositas atau kekentalannya tinggi. Percobaan yang telah dilakukan dapat dikatan
sesuai dengan teori yang ada serta hipotesi yang telah dirumusakan dapat dibenarkan.
Percobaan suhu dan viskositas ini dilakukan pengulangan sebanyak 3 kali
percobaan pada masing-masing suhu. Pada suhu 20oC dan 40oC terdapat kesamaan
waktu dan kecepatan pada percobaan pertama dan kedua, sedangkan pada percobaan
yang lainya memiliki kecepatan dan waktuy yang berbeda. Percobaan ini seharusnya
pada suhu yang sama akan menghasilkan waktu dan kecepatan yang sama pula,
karena pada suhu yang sama molekul-molekul yang ada pada minyak memiliki
viskositas yang sama, sehingga gotri yang di masukkan ke minyak memiliki waktu
dan kecepatan yang sama untuk mencapai dasar tabung viskositas. Kecepatan rata-
rata pada percobaan kali ini sesuai dengan teori dimana semakin tunggi suhu maka
semakin rendah viskositas minyak. Namun, pada saat melakukan 3 kali pengulangan
percobaan disetiap suhu yang sama mengahasilakan waktu dan kecepatan yang sama
dan juga sebaliknya. Hal tersebut dapat dipengaruhi oleh kenaikan temperatur pada
setiap percobaan sehingga pada percobaan pertama, kedua, dan ketiga menghasilkan
viskositas yang berbeda.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa
semakin tinggi suhu minyak menyebabkan molekul-molekul minyak memperoleh
energi yang menyebabkan cairan bergerak, sehingga gaya interaksi antar molekul
melemah yang menyebabkan menurunnya nilai viskositas.
B. Saran
Setelah melakukan percobaan viskositas , maka saran yang dapat diberikan untuk
praktikan selanjutnya adalah :
1. Menggunakan minyak yang baru. Artinya saat tes viskositas sebaiknya tidak
menggunakan minyak kedua atau minyak bekas.
2. Memperhitungkan ketinggian awal gotri sebelum jatuh. Usahakan ketinggian
jatuhnya sama pada suhu berbeda beda karena dapat memengaruhi lama waktu
gotri untuk mencapai dasar tabung.
DAFTAR PUSTAKA
Bird, Tony. 1987. Penuntun Praktikum Kimia Fisika untuk Universitas. Jakarta:
Gramedia.
Juhantoro, N., dkk. 2012. Penentuan Properties Bahan Bakar Batubara Cair untuk
Bahan Bakar Marine Diesel Engine. Jurnal Teknik ITS Vol. 1 No. 1 ISSN:2301-
9271.
Rosiana, H. 2005. “ Analisis Viskositas Sukardjo. 2003. “Kimia Fisika”. Rineka
Cipta. Jakarta.
Sarojo, Ganijanti Aby. 2006. Seri Fisika Dasar Mekanika. Salemba Teknika.
Jakarta. Sudarjo,
Olson , R. 1993. Dasar dasar Mekanika Fluida Teknik Edisi Kelima. Jakarta : PT.
Gramedia Pustaka Utama.
Lampiran Dokumentasi
Gambar 3. Minyak goreng dengan suhu Gambar 4. Minyak goreng dengan suhu
di atas normal normal
Gambar 3. Minyak goreng dengan suhu Gambar 4. Pengukuran ketinggian dan
di bawah normal lama waktu gotri sampai ke dasar
tabung
Lampiran Perhitungan
Diketahui :
Massa gotri
Diameter kelereng =
Jari-jari kelereng
Volume gotri
Vb = r3
gotri
= 9000 kg/m3
A. Perhitungan Viskositas
1. Suhu 20⁰C
a) Percobaan pertama
Kecepatan rata-rata 0,412 m/s
η =
η =
η =
η =
c) Percobaan ketiga
Kecepatan rata-rata 0,366 m/s
η =
3. Suhu 40⁰C
a) Percobaan pertama
Kecepatan rata-rata 0,485 m/s
η =
η =
η =
Percobaan ke -… η D d2
1 0,631 0,027 0,00072
2 0,631 0,027 0,00072
3 0,713 -0,055 0,00302
Rata-rata η = Rata- rata d2=
0,658 0,0014
x=
Keterangan :
x = nilai ketidakpastian
n = banyaknya pengulangan
D = Rata-rata η - η
d2 = hasil pengukuran yang mendekati nilai benar / D2
Ketidakpastian yang didapat = 0.006%
Ketelitian yang didapat = 100% - 0.006% = 99.994 %
b. Viskositsas Suhu 28⁰C
Percobaan ke -… η D d2
1 0,541 0,087 0,0075
2 0,631 -0,003 9 x 10-6
3 0,713 -0,085 0,0072
Rata-rata η = Rata- rata d2=
0,628 0,014
x=
Keterangan :
x = nilai ketidakpastian
n = banyaknya pengulangan
D = Rata-rata η - η
d2 = hasil pengukuran yang mendekati nilai benar / D2
Ketidakpastian yang didapat = 0.03%
Ketelitian yang didapat = 100% - 0.03% = 99.97 %
c. Viskositsas Suhu 40⁰C
Percobaan ke -… η D d2
1 0,541 -0,033 0,00108
2 0,541 -0,033 0,000108
3 0,442 0,066 0,00435
Rata-rata η = Rata- rata d2=
0,508 0,0015
x=
Keterangan :
x = nilai ketidakpastian
n = banyaknya pengulangan
D = Rata-rata η - η
d2 = hasil pengukuran yang mendekati nilai benar / D2
Ketidakpastian yang didapat = 0.006%
Ketelitian yang didapat = 100% - 0.006% = 99.994 %