Anda di halaman 1dari 11

Nadia Putri Julita

3 Sesi 1/Kelompok3

LAPORAN PRAKTIKUM PRODUKTIVITAS PERAIRAN

PENGAMBILAN SAMPEL AIR

PUTRI CECYLIA NAIBAHO


2104111596

LABORATORIUM PRODUKTIVITAS PERAIRAN


MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2022
4

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Saya panjatkan atas hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga laporan Praktikum
Produktivitas Perairan yang berjudul “Pengambilan Sampel Air” dapat
terselesaikan tepat pada waktu yang telah ditentukan.
Dalam kesempatan ini, saya mengucapkan terimakasih kepada Asisten
Pembimbing saya yaitu Bang Raihan Jerima yang telah banyak membantu,
memberikan arahan, saran, bimbingan serta petunjuk selama Praktikum
dilaksanakan.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini terdapat kekurangan
baik dari segi penyusunan, bahasa serta materi yang terdapat di dalamnya. Oleh
karena itu penulis menerima kritikan yang sifatnya membangun demi
kesempurnaan laporan praktikum kedepannya. Semoga laporan praktikum ini
bermanfaat bagi kita semua.

Pekanbaru, Oktober 2022

Putri Cecylia Naibaho


5

I.PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Air mempunyai peranan penting bagi aktivitas kehidupan manusia. Aktifitas
manusia dalam kehidupan sehari-hari menghasilkan limbah yang berbeda-beda
yang dapat mengakibatkan menurunnya kualitas air. Aktifitas manusia dalam
kehidupan sehari-hari menghasilkan limbah yang berbeda-beda yang dapat
mengakibatkan menurunnya kualitas air.
Wilayah Indonesia terdiri dari kepulauan dimana hampir 75% wilayahnya
adalah perairan. Perairan air tawar di Indonesia merupakan salah satu upaya untuk
mengurangi ketergantungan terhadap sumberdaya perikanan di laut. Tingkat
kesuburan perairan salah satunya dipengaruhi oleh tanah. Hampir semua makhluk
hidup yang ditemukan dalam tanah tergantung kepada bahan organik untuk energi
dan makanannya. Salah satu fungsi bahan organik untuk umat manusia yaitu
dalam rangka memproduksi makanan yang kaitannya dalam pengaruh
pertumbuhan tanaman.
Kuantitas dan kualitas air di suatu wilayah sangat mempengaruhi kehidupan
makhluk hidup. Perubahan dari segi kualitas dan kuantitas air baik permukaan
maupun air tanah sangatlah dipengaruhi oleh pola pengelolaan lahan yang ada
pada daerah tersebut. Limbah yang dihasilkan dari aktifitas manusia dalam
kehidupan sehari-hari dapat menyebabkan terjadinya kemerosotan kualitas air.
Limbah yang dibuang memiliki karakteristik yang berbeda yang menentukan
derajat kualitas air disekitarnya. Pencemaran air yang disebabkan oleh kualitas
bahan pencemar dari sumber pencemar dapat dikatakan sebagai pencemaran
kuantitatif air. Limbah yang dihasilkan dari aktifitas kehidupan manusia sangat
beragam baik jenis maupun kandungannya. Limbah tersebut dapat berbentuk
padatan ataupun cairan; dalam bentuk senyawa organik yang dapat membusuk
atau terdegradasi oleh mikroorganisme; bentuk senyawa anorganik seperti sabun,
deterjen, sampo, dan bahan pembersih lainnya yang dapat mencemari air tanah.
Produktivitas perairan merupakan laju penambatan atau penyimpanan energi
(cahaya matahari) oleh komunitas autotrof di dalam sebuah ekosistem perairan.
Produktivitas itu sendiri terdiri dari produktivitas primer (produsen) dan
6

produktivitas sekunder (konsumen) (Asriana dan Yuliana, 2012). Produktivitas


Primer merupakan laju produksi karbon organik (karbohidrat) per satuan waktu
dan volume melalui proses fotosintesis yang dilakukan oleh organisme tumbuhan
hijau (Lee et al. 2014), (Mercado-Santana et al. 2017), (Chen et al. 2017). Terdiri
dari : Produktivitas Primer kotor merupakan laju total fotosintesis, termasuk
bahan organik yang dimanfaatkan untuk respirasi selama jangka waktu tertentu
disebut juga produksi total atau asimilasi total dan Produktivitas bersih merupakan
laju penyimpanan bahan organik di dalam jaringan setelah dikurangi untuk
pemanfaatan untuk respirasi selama jangka waktu tertentu (Wetzel, 2001).
Produktivitas perairan yang terlalu tinggi dapat mengindikasikan telah terjadi
eutrofikasi (Hariyadi et al, 2010; Filippino et al., 2011; Chen et al., 2017; Vallina
et al., 2017), sedangkan yang terlalu rendah dapat memberikan indikasi bahwa
perairan tidak produktif atau miskin (Hariyadi et al, 2010; Vallina et al., 2017).
Dengan kata lain produktivitas perairan juga dapat digunakan dalam pengelolaan
sumberdaya perairan dan pemantaun kualitas perairan (Zhang & Han, 2015;
Mercado-Santana
et al., 2017). Dalam kaitannya dengan produksi (stok) ikan maupun budidaya
penting untung mempelajari produktivitas perairan (Rahayu et al., 2017;
Mercado-Santana et al., 2017; Chen et al., 2017).
Produktivitas perairan yang terlalu tinggi dapat mengindikasikan telah terjadi
eutrofikasi (Hariyadi et al, 2010; Filippino et al., 2011; Chen et al., 2017; Vallina
et al., 2017), sedangkan yang terlalu rendah dapat memberikan indikasi bahwa
perairan tidak produktif atau miskin (Hariyadi et al, 2010; Vallina et al., 2017).
Dengan kata lain produktivitas perairan juga dapat digunakan dalam pengelolaan
sumberdaya perairan dan pemantaun kualitas perairan (Zhang & Han, 2015;
Mercado-Santana et al., 2017). Dalam kaitannya dengan produksi (stok) ikan
maupun budidaya penting untung mempelajari produktivitas perairan (Rahayu et
al., 2017; Mercado-Santana et al., 2017; Chenet al., 2017).

1.1. Tujuan Praktikum


Tujuan dari Praktikum Pengambilan Sampel Air dan Chlorofil-a ini adalah
untuk mengetahui kualitas air disuatu perairan yaitu diwaduk/danau dengan
7

menggunakan alat yang telah disediakan. Selain itu, dari Pengambilan Sampel Air
Kita dapat melihat atau mengamati chlorofil-a yang terdapat diperairan tersebut.
1.2. Manfaat Praktikum
Manfaat dari Praktikum ini adalah agar para Mahasiswa khususnya
Mahasiswa jurusan Manajemen Sumberdaya Perairan dapat lebih memahami
bagaiman cara-cara dalam Pengambilan Sampel Air dan cara meneleti Chlorofil-a
yang terdapat dalam suatu perairan.

I. METODOLOGI PRAKTIKUM
8

2.1. Waktu dan Tempat


Praktikum Produktivitas Perairan tentang Pengambilan Sampel Air dan
Metode Chlorofil-a yang dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 03 Oktober 2022
pukul 10.00-12.00 WIB bertempat di Laboratorium Produktivitas Perairan
Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Riau.

2.2. Alat dan Bahan


Tabel 1. Alat
No Alat Fungsi
.
1 Buku Pedoman Sebagai panduan praktikum
2 Kertas Label Untuk mencatat hasil praktikum
3 Botol BOD Untuk mengambil air sampel
4 Erlenmeyer Sebagai wadah air sampel
5 Secchi disk Untuk mengukur kecerahan air
6 Meteran Untuk mengukur jarak tampak kecerahan
7 Indikator pH Untuk mengukur pH
8 Termometer Untuk mengukur suhu perairan
9 Kemmerer Water Sampler Untuk mengambil air ampel
10 Vakum Pam Mesin penyaring air sampel
11 Kertas Milipore Kertas penyaring air sampel
12 Botol Sampel Wadah air sampel
13 Suntikan Untuk mengambil larutan

Tabel 2. Bahan
No Bahan Fungsi
.
1 Air Sampel Sebagai objek Praktikum
2 Larutan H2SO4 Sebagai objek Praktikum
3 Larutan NaOH-KI Sebagai objek Praktikum
4 Larutan MNSO4 Sebagai objek Praktikum
5 Amilum Sebagai objek Praktikum
9

2.3. Metode Praktikum

Dalam praktikum ini metode yang digunakan adalah metode pengukuran


parameter kualitas air yaitu parameter fisika dan kimia dengan menggunakan alat
yang telah disediakan serta dalam mengamati chlorofil-a menggunakan metode
chlorofil-a.
2.4. Prosedur Praktikum

Dalam praktikum ini, hal yang pertama dilakukan adalah mengambil air
sampel dengan menggunakan botol BOD. Kemudian mengukur kualitas air dari
parameter fisika dan kimia perairan dengan menggunakan alat yaitu: untuk
mengukur suhu menggunakan alat termometer, untuk mengukur pH menggunakan
indikator pH, dan mengukur kecerahan menggunakan secchi disk. Sedangkan
untuk mengukur parameter kimia, yaitu DO menggunakan larutan yang terdiri dari
larutan NaOHKI, MNSO4, H2SO4, dan Amilum. Kemudian DO dihitung dengan
menggunakan rumus:

DO (mg/L) = ml titran x N thiosulfat x 8000


Ml sampel x ml botol BOD – ml reagent terpakai
ml botol BOD

Sedangkan dalam metode chlorofil-a menggunakan alat vakum pam,kertas


milipore, tabung khusus (tissue grinder) dan air sampel yang telah diambil dari
perairan disaring dengan menggunakan alat tersebut. Kemudian hasil nya
dimasukkan kedalam rumus:
Chlorofil-a ug/L = 11.9 (A665 – A750) x (V/L) x (1000/S)

Keterangan: A665 = Absorbance pada panjang gelombang 665 nm


A750 = Absorbance pada panajang gelombang 750 nm
V = Ekstraksi aseton yang diperoleh (ml)
L = Panjang lintasan cahaya pada cairan dalam kuvet (cm)
S = Volume sampel yang difiltrasi (ml)
10
5

II. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. Hasil

Dari Paktikum pengambilan sampel air dan metode chlorofil yang


telah dilakukan, maka didapat hasil sebagai berikut, yaitu:
3.1.1. Suhu

Hasil pengukuran suhu yang telah didapatkan dengan menggunakan


alat termometer pada perairan di waduk yaitu 28oC.

3.1.2. Kecerahan

Hasil pengukuran kecerahan yang telah didapatkan dalam Praktikum


ini dengan menggunakan alat Secchi disk yaitu: 121 cm.
Rumus:
Jarak Tampak + Jarak Hilang
2
3.1.3. pH

Hasil pengukuran pH yang telah didapat kan pada perairan waduk


adalah sebesar 6, dengan menggunakan indikator pH.

3.1.4. Oksigen Terlarut (DO)

Hasil pengukuran oksigen terlarut yang telah didapatkan dalam


Praktikum ini adalah sebesar 20,40 mg/l.
3.2. Pembahasan

Praktikum pengambilan sampel air di lakukan pada rantangan antara


pukul 09.00 sampai 15.00 WIB, hal ini betujuan untuk memperoleh
sampel yang bagus. Mahasiswa tidak hanya mengambil sampel air saja,
tetapi juga harus turut mengamati kondisi lingkungan di sekitar tempat
mengambil sampel air. Pada pengambilan sampel ini ada baiknya
mengambil sampel di bagian tengah dalam air waduk. Hal ini bertujuan
6

untuk memperoleh sampel yang diharapkan dapat mewakili sifat maupun


kandungan zat yang ada di waduk.
Cara yang digunakan untuk mengambil sampel yaitu pertama
menyiapkan botol yang terbuat dari plastik untuk tempat sampel airnya,
kemudian dibersihkan. Cara mengambil dari waduk yaitu dengan
memasukan botol kedalam sungai kemudian isi dengan air sampel, tutup
botol di dalam sungai dan usahakan jangan sampai ada udara di dalamnya
hal ini bertujuan untuk menghindari reaksi zat yang ada di dalam sampel.
Pengamatan lingkungan di sekitar juga harus di lakukan yaitu untuk
analisa hubungan antara kondisi lingkungan si sekitar waduk dengan
kondisi pada saat pengambilan sampel. Kondisi lingkungan di sekitar
waduk nantinya akan sangat berpengaruh terhadap kualitas air waduk yang
di ambil sampelnya. Proses pengambilan sampel ini sanggat penting untuk
di perhatikan dan dilakukan dengan hati-hati agar sampel yang dihasilkan
merupakan sampel yang baik, setelah pengambilan sampel selesai yang
perlu diperhatikan selanjutnya adalah penyimpanan sampel tersebut,
sampel yang sudah di ambil hendaknya di simpan di tempat aman dan
tidak terpengaruh oleh lingkungan sekitar.
7

Anda mungkin juga menyukai