Anda di halaman 1dari 26

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan ke-hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan
hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Adapun tujuan
penulisan makalah ini adalah untuk memberikan wawasan mengenai Analisa Kimia Bahan
Anorganik dengan judul” Keseluruhan Samping Air”.

Dengan makalah ini saya diharapkan mampu untuk memahami dan mengetahui
tentang bagaimana keseluruhan teknik pengambilan sampling air. Saya sadar materi ini
terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, saya mengharapkan adanya kritik dan saran
yang bersifat membangun dari berbagai pihak, agar makalah ini bisa menjadi lebih baik lagi.

Saya berharap semoga makalah ini dapat memberi informasi yang berguna dan
bermanfaat bagi pembacanya, terutama para pelajar jurusan kimia, agar bisa memahami
bagaimana cara pengambilan sampel air dengan baik dan benar.

Minggu, 24 Januari 2021

i |Makalah Sampling AIr


DAFTAR ISI

BAB I....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................................2
1.3 Tujuan..................................................................................................................................2
BAB II..................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN...................................................................................................................................3
2.1 Pengertian Sampling Air.....................................................................................................3
2.2 Peralatan Pengambilan Sampel..........................................................................................4
2.3 Wadah Sampel.....................................................................................................................8
2.4 Penentuan titik pengambilan sampel...............................................................................10
2.5 Cara pengukuran di lapangan..........................................................................................12
2.6 Cara Pengambilan sampel dan pengujian parameter lapangan....................................12
2.7 Jaminan mutu dan pengendalian mutu............................................................................14
2.8 Prosedur pengambilan.......................................................................................................15
BAB III...............................................................................................................................................22
KESIMPULAN DAN SARAN..........................................................................................................22
A. Kesimpulan............................................................................................................................22
B. Saran.......................................................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................23

ii |Makalah Sampling AIr


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Makalah ini dilatarbelakangi dari tugas yang diberikan oleh Guru mata pelajaran

Analisa Kimia Bahan Anorganik saya. Selain itu menjadi langkah awal untuk
mengasah kemampuan saya dalam membuat makalah sekaligus medalami
pemahaman saya mengenai Sampling Air.

Air adalah salah satu elemen utama di Bumi yang menjadi bagian tidak
terpisahkan bagi seluruh manusia. Makhluk hidup tidak dapat hidup jika tidak ada
air, sehingga air sangat dibutuhkan untuk menjaga kelangsungan makhluk hidup.
Namun akhir-akhir ini air bersih sangat susah didapatkan. Hal ini dikarenakan
adanya pencemaran air. Dari hari ke hari bila diperhatikan semakin banyak berita
mengenai kurangnya air bersih akibat pencemaran air. Air rentan terhadap polusi.
Air dikenal sebagai pelarut universal sebab mampu melarutkan lebih banyak zat
daripada cairan lain di bumi. Itu sebabnya air sangat mudah tercemar.

Masalah air bersih merupakan hal yang paling fatal bagi kehidupan kita. Dimana
setiap hari kita membutuhkan air bersih untuk minum, memasak, mandi, mencuci
dan sebagainya. Dengan air yang bersih tentunya membuat kita terhindar dari
penyakit. Kalau kita tahu, saat ini masalah air bersih merupakan barang yang langka
di negeri tercinta kita ini, apalagi di kota-kota besar seperti Jakarta, air bersih
merupakan barang yang mahal dan sering diperjualbelikan. Tidak seperti halnya
beberapa puluh tahun yang lalu, saat itu air bersih mudah diperoleh dan selalu
berlimpah mengalir di setiap sudut tanah negeri kita ini, karena pada waktu itu belum
banyak terjadi polusi air dan udara.

Pencemaran air, baik sungai, laut, danau maupun air bawah tanah, semakin
hari semakin menjadi permasalahan di Indonesia sebagaimana pencemaran udara dan
pencemaran tanah. Mendapatkan air bersih yang tidak tercemar bukan hal yang

1 |Makalah Sampling AIr


mudah lagi. Bahkan pada sungai-sungai di lereng pegunungan sekalipun.
Pencemaran air di Indonesia sebagian besar diakibatkan oleh aktifitas manusia yang
meninggalkan limbah pemukiman, limbah pertanian, dan limbah industri termasuk
pertambangan. Limbah pemukiman mempunyai pengertian segala bahan pencemar
yang dihasilkan oleh daerah pemukiman atau rumah tangga. Limbah pemukiman ini
bisa berupa sampah organik (kayu, daun dll), dan sampah nonorganik (plastik,
logam, dan deterjen).
Asian Development Bank (2008) pernah menyebutkan pencemaran air di
Indonesia menimbulkan kerugian Rp 45 triliun per tahun. Biaya yang akibat
pencemaran air ini mencakup biaya kesehatan, biaya penyediaan air bersih,
hilangnya waktu produktif, citra buruk pariwisata, dan tingginya angka kematian
bayi. Tidak hanya itu kritis pencemaran air mencapai 82 persen dari 550  sungai yang
tersebar di seluruh Indonesia. Tingginya tingkat pencemaran membuat airnya tidak
layak untuk dikonsumsi.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian sampling air ?


2. Apa saja peralatan yang digunakan untuk pengambilan sampel air ?
3. Bahan apa yang dibutuhkan untuk pengambilan sampel air?
4. Apa wadah sampel yang digunakan untuk pengambilan sampel air?
5. Bagaimana cara pengukuran dilapangan ?
6. Bagaimana cara Pengambilan sampel dan pengujian parameter lapangan ?
7. Apa yang dapat dilakukan untuk menjamin dan mengendalikan mutu sampel air?
8. Bagaimana prosedur pengambilan sampel air ?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui pengertian sampling air.


2. Mengetahui peralatan yang digunakan untuk pengambilan sampel air.
3. Mengetahui bahan apa yang dibutuhkan untuk pengambilan sampel air.

2 |Makalah Sampling AIr


4. Mengetahui wadah sampel yang digunakan untuk pengambilan sampel air.
5. Mengetahui bagaimana cara pengukuran dilapangan.
6. Mengetahui cara pengambilan sampel dan pengujian parameter lapangan.
7. Mengetahui hal apa yang dapat dilakukan untuk menjamin dan mengendalikan mutu
sampel air.
8. Mengetahui bagaimana prosedur pengambilan sampel air.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sampling Air

A. Pengertian Sampling
Sampling merupakan Teknik pencuplikan, teknik pengambilan contoh, atau
teknik sampling adalah bagian dari metodologi statistika yang berhubungan dengan
prosedur sistematis dalam pengambilan sebagian anggota populasi untuk keperluan
pendugaan. Jika samplingdilakukan dengan metode yang tepat, analisis statistik dari
suatu sampel dapat digunakan untuk menggeneralisasikan keseluruhan populasi.

Teknik pencuplikan mencakup tahap-tahap berurutan sebagai berikut.

 Memberi batasan populasi yang hendak diamati


 Menentukan bingkai sampel, yakni kumpulan semua item atau peristiwa yang
mungkin
 Menentukan metode sampling yang tepat
 Melakukan pengambilan sampel (pengumpulan data)
 Melakukan pengecekan ulang proses sampling

B. Pengertian Sampling menurut para ahli

Adapun definisi teknik sampling menurut para ahli, antara lain adalah sebagai berikut;

3 |Makalah Sampling AIr


1. Sugiyono (2001: 56)

Teknik sampling merupakan serangkaian teknik yang biasanya dipergunakan


untuk pengambilan sampel dalam sebuah penelitian.

2. Margono (2004)

Teknik sampling dapat didefinisikan sebagai cara untuk menentukan sampel yang
jumlahnya sesuai dengan ukuran sampel yang akan menjadi sumber data
sebenarnya, dengan memperhatikan sifat-sifat dan penyebaran populasi agar
diperoleh sampel yang representatif.

3. Glossary Of Statistic Terms

Teknik pengambilan sampel adalah nama atau identifikasi lain dari proses spesifik
dimana entitas sampel telah dipilih.

4. Explorable

Teknik sampling statistik adalah strategi yang diterapkan oleh para peneliti selama
proses sampling statistik. Proses ini dilakukan ketika para peneliti bertujuan untuk
menarik kesimpulan untuk seluruh populasi setelah melakukan studi pada sampel
yang diambil dari populasi yang sama.

C. Pengertian Sampling Air

Sampling Air merupakan pengambilan sejumlah volume suatu badan air yang akan
diteliti dengan jumlah sekecil mungkin tapi masih mewakili, yaitu masih mempunyai
sifat-sifat yang sama dengan badan air tersebut. Ada beberapa tipe contoh air, yaitu :
a) contoh sesaat(grab sample);
b) contohgabunganwaktu(composite samples);
c) contohgabungantempat(integrated samples);
d) contoh gabungan waktu dan tempat.

2.2 Peralatan Pengambilan Sampel

A. Alat Pengambil Contoh

4 |Makalah Sampling AIr


1. Persyaratan alat pengambil contoh
Alat pengambil contoh harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a) terbuat dari bahan yang tidak mempengaruhi sifat contoh;
b) mudah dicuci dari bekas contoh sebelumnya;
c) contoh mudah dipindahkan ke dalam wadah penampung tanpa ada stersuspensi
isa bahan di dalamnya;
d) mudah dan aman di bawa;
e) kapasitas alat tergantung dari tujuan pengujian

2. Alat pengambil contoh sederhana


Alat pengambil contoh sederhana dapat berupa ember plastik yang dilengkapi
dengan tali, gayung plastik yang bertangkai panjang
CATATAN : Dalam praktiknya, alat sederhana ini paling sering digunakan dan
dipakai untukmengambil air permukaan atau air sungai kecil yang relatif
dangkal.

5 |Makalah Sampling AIr


3. Alat pengambil contoh pada kedalaman tertentu
Untuk mengambil contoh air pada kedalaman yang telah ditentukan pada sungai
yang relatif dalam,danau atau waduk. Ada dua tipe point sampler yaitu tipe
vertikal dan horizontal.

4. Alat pengambil contoh gabungan kedalaman

6 |Makalah Sampling AIr


digunakan untuk mengambil contoh air pada sungai yang dalam, dimana contoh
yang diperoleh merupakan gabungan contoh air mulai dari permukaan sampai ke
dasarnya.

5. Alat pengambil contoh otomatis


Alat pengambil contoh jenis ini digunakan untuk mengambil contoh air dalam
rentang waktutertentu secara otomatis. Contoh yang diperoleh ini merupakan
contoh gabungan selamaperiode tertentu.

6. Jenis alat pengambil sumur air sumur bor


Salah satu contoh alat pengambil contoh air sumur bor adalah alat Bailer yang
terdiri dari tabung teflon dengan ujung atas terbuka dan ujung bawah tertutup
dilengkapi dengan katup ball valve.
7. Jenis alat pengambil contoh air sumur gali.
Salah satu contoh alat pengambil contoh air sumur gali terdiri dari botol gelas
dan stainless steel yang ujung atsnya dapat dibuka tutup dan terikat tali keatas
sedangkan ujung bawah tertutup dan dilengkapi pemberat dibawah.

7 |Makalah Sampling AIr


B. Alat pengukur parameter lapangan
Dibawah ini merupakan peralatan yang perlu dibawa. Namun sebelum digunakan
perlu dikalibrasi.
 pH meter;
 Konduktometer
 Termometer
 Meteran
 Water level meter atau tali yang telah dilengkapi pemberat dan terukur
panjangnya;
 Globel Positioning System(GPS)

C. Alat Pendingin
Alat ini dapat menyimpan contoh pada 4°C, dapat membekukan contoh bila
diperlukan dan mudah diangkut ke lapangan, dan digunakan untuk menyimpan contoh
untuk pengujian sifat fisika dan kimia.

D. Alat Penyaring
Alat ini dilengkapi dengan pompa isap atau pompa tekan serta saringan berpori
0,45 μm.

E. Alat Extrasi (corong pemisah)


Corong pemisah terbuat dari bahan gelas atau teflon yang tembus pandang dan
mudah memisahkan fase pelarut dari contoh.

F. Bahan Kimia Untuk Pengawet


Bahan kimia yang digunakan untuk pengawet harus memenuhi persyaratan bahan
kimia untuk analisis dan tidak mengganggu atau mengubah kadar zat yang akan di uji
(lihat lampiran C).

2.3 Wadah Sampel

A. Persyaratan Wadah Sampel

8 |Makalah Sampling AIr


Wadah yang digunakan unytuk menyimpan sampel harus memenuhi persyaratan
sebagai berikut :
a.) Terbuat dari bahan gelas atau plastic poli etilen (PE) atau poli propilen (PP) atau
teflon (Poli Tetra Fluoro Etilen, PTEE);
b.) Dapat ditutup dengan kuat dan rapat;
c.) Bersih dan bebas kontaminan;
d.) Tidak mudah pecah;
e.) Tidak berinteraksi dengan contoh.

2. Persiapan wadah sampel


Lakukan langkah-langkah persiapan wadah sampel, sebagai berikut:
a.) Untuk menghindari kontaminasi sampel dilapangan, seluruh wadah sampel harus
benar-benar dibersihkan di laboraturium sebelum dilakukan pengambilan sampel.
b.) Wadah yang disiapkan jumlahnya harus selalu dilebihkan dari yang dibutuhkan,
untuk jaminan mutu, pengendalian mutu dan cadangan.
c.) Jenis wadah contoh dan tingkat pembersihan yang diperlukan tergantung dari
jenis contoh yang akan di ambil.

3. Jenis wadah contoh


1. Persiapan wadah contoh untuk pengujian senyawa orgnik yang mudah
menguap(Volatile Organic Compound, VOC) :
a.) Cuci gelas vial, tutup dan septum dengan deterjen. Bilas dengan air biasa
kemudian bilas dengan air bebas analit;
b.) Bilas dengan methanol berkualitas analisis dan dikeringkan;
c.) Setelah satu jam, keluarkan vial dan dinginkan dalam posisi terbalik diatas
lembaran aluminium foil;
d.) Setelah dingin, tutup vial menggunakan tutup yang berseptum. Saat pencucian
wadah hindari penggunaan sarung tangan plastik/ karet dan sikat. Untuk
senyawa organic mudah menguap yang peka terhadap cahaya digunakan botol
berwarna coklat. Ex : senyawa yang mengandung brom, dan beberapa jenis
pestisida.
2. Persiapan wadah contoh untuk pengujian senyawa organik yang dapat diekstraksi:

9 |Makalah Sampling AIr


a) Cuci botol gelas dan tutup dengan deterjen. Bilas dengan air biasa kemudian
bilas dengan air bebas analit;
b) Masukkan 10 ml aseton berkualitas analisis kedalam botol dan rapatkan
tutupnya, kocok botol dengan baik agar aseton tersebar merata dipermukaan
dalam botol serta mengenai lining Teflon dalam tutup;
c) Buka tutup botol dan buang aseton. Biarkan botol mongering dan kemudian
kencangkantutup botol agar tidak terjadi kontaminasi baru.
3. Persiapan wadah contoh untuk pengujian logam total dan logam terlarut.
a) Cuci botol gelas/plastik dan tutupnya dengan deterjen kemudian bilas dengan
air bersih;
b) Bilas dengan asam nitrat (HNO3) 1:1 kemudian bilas lagi dengan air bebas
analit sebanyak 3 kali dan biarkan mongering, setelah kering tutup botol
dengan rapat.
4. Persiapan wadah contoh untuk pengujian KOB, KOK, dan Nutrien.
a) Cuci botol dengan deterjen kemudian bilas dengan air bersih;
b) Cuci botol dengan HCl 1:1 dan bilas lagi dengan air bebas analit sebanyak 3
kali dan biarkan mongering, setelah kering tutup botol dengan rapat.
5. Persiapan wadah contoh untuk pengujian anorganik non-logam.
a) Cuci botol dengan deterjentutup dengan deterjen, bilas dengan air bersih
kemudian bilas dengan air bebas analit sebanyak 3 kali dan biarkan
mongering;
b) Setelah kering tutup botol dengan rapat.

4. Pencucian Wadah Contoh


a) Peralatan harus dicuci dengan deterjen dan disikat untuk meneghilangkan partikel
yang menempel dipermukaan;
b) Bilas peralatan dengan air bersih hingga seluruh deterjen hilang;
c) Bila peralatannya terbuat dari bahan non logam, maka cuci dengan asam HNO3
1:1 kemudian dibilas dengan air bebas analit;
d) Biarkan peralatan mongering diudara terbuka;
e) Peralatan yang telah dibersihkan diberi label bersih-siap untuk pengambilan
contoh.

5. Volume Contoh

10 |Makalah Sampling AIr


Volume contoh yang diambil untuk keperluan pemeriksaan dilapangan dan
laboratorium bergantung dari jenis pemeriksaan yang diperlukan.(Lampiran C)

2.4 Penentuan titik pengambilan sampel


A. Titik Pengambilan sampel
Titik pengambilan contoh ditentukan berdasarkan pada tujuan pemeriksaan. Titik
pengambilan contoh air tanah harus memperhatikan pola aliran air tanah, dapat
berasal dari air tanah bebas (tak tertekan) dan air tanah tertekan.
a) Air tanah bebas(akuifer tak tertekan)
Titik pengambilan contoh air tanah bebas dapat berasal dari sumur gali dan sumur
pantek atau sumur bor dengan penjelasan sebagai berikut
a) Disebelah hulu dan hilir sesuai dengan arah aliran air tanah dari lokasi yang
dipantau;
b) Didaerah pantai dimana terjadi penyusupan air asin dan beberapa titik kearah
daratan, bila diperlukan;
c) Tempat-tempat lain yang dianggap perlu tergantung pada tujuan pemeriksaan.
b) Air tanah tertekan(akuifer tertekan)
Titik pengambilan contoh air tanah tertekan dapat berasal dari sumur bor yang
berfungsi sebagai :
a) Sumur produksi untuk pemenuhan keutuhan perkotaan, pedesaan, pertanian,
industri, dan saran umum.
b) Sumur-sumur pemantauan kualitas air tanah.
c) Sumur observasi untuk pengawasan imbuhan.
d) Sumur observasi disuatu cekungan air tanah artesisis.
e) Sumur observasi diwilayah pesisir dimana terjadi penyusupan air asin.
f) Sumur observasi penimbuhan atau pengolahan limbah domestic atau limbah
industri.
g) Sumur lainnya yang dianggap perlu.

B. Lokasi pengambilan contoh


Lokasi pengambilan contoh ditentukan berdasarkan pada tujuan pemeriksaan.
Lokasipengambilan contoh dilakukan pada air permukaan dan air tanah.

11 |Makalah Sampling AIr


Untuk lokasi pengambilan air permukaan dapat berasal dari daerah pengaliran sungai
dan danau/waduk, dengan penjelasan sebagai berikut:
a) Pemantauan kualitas air pada suatu daerah pengaliran sungai (DPS),berdasarkan
pada:
(1) sumber air alamiah, yaitu lokasi pada tempat yang belum terjadi atau masih
sedikit pencemaran ;
(2) sumber air tercernar, yaitu lokasi pada tempat yang telah mengalami perubahan
ataudi hilirsumberpencemar;
(3) sumber air yang dimanfaatkan, yaitu lokasi pada tempat penyadapan
pemanfaatan sumberair tersebut.

b) Pemantauan kualitas air pada danau/wadukberdasarkan pada:

(1) tempat masuknya sungai ke danau/waduk ;


(2) di tengah danau/waduk ;
(3) lokasi penyadapan air untuk pemanfaatan ;
(4) tempat keluarnya air danau/waduk.

2.5 Cara pengukuran di lapangan


A. Penentuan koordinat dan elevasi titik lokasi
a) Lakukan penentuan koordinat dan elevasi dengan alat GPS, bila diperlukan;
b) Catat semua hasil penentuan dalam buku catatan khusus pemeriksaan di lapangan.
B. Pengukuran tinggi dan diameter sumur
a) Lakukan pengukuran tinggi dan diameter(sesuai lampiran B).
b) Catat semua hasil pengukuran dalam buku catatan khusus pemeriksaan di
lapangan.
C. Pengukuran muka air tanah dan kedalaman sumur
a) Lakukan pengukuran muka air tanah dan keadaan sumur;
b) Catat semua hasil penentuan dalam buku catatan khusus pemeriksaan di lapangan.
D. Pencatatan lingkungan sumur
Lakukan pencatatn jenis sumur, kontruksi sumur, tahun pembuatan, pemilik sumur,
lokasi atau daerah sumur dan lainnya.

12 |Makalah Sampling AIr


2.6 Cara Pengambilan sampel dan pengujian parameter lapangan
A. Cara pengambilan sampel pada sumur bor
1. Cara pengambilan contoh pada sumur produksi
Lakukan pengambilan contoh pada sumur produksi dengan cara membuka kran air
sumur produksi dan biarkan air mengalir selama 1-2 menit , kemudian masukkan
contoh kedalam wadah contoh yang sesuai.
2. Cara pengambilan contoh pada sumur pantau
Kuras dahulu sumur pantau hingga seluruh air pada pipa sumur pantu habis,
tunggu sampai air terkumpul kembali, lalu ambil contoh uji.
Bila menggunakan alat Bailler, lakukan langkah-langkah berikut:
a) Baca petunjuk penggunaan alat pengambil contoh;
b) Turunkan alat pengambil contoh(Bailler) ke dalam sumur sampai kedalaman
tertentu;
c) Angkat alat pengambil contoh setelah terisi contoh;
d) Buka kran dan masukkan contoh kedalam air wadah.

Bila pengambilan contoh menggunkan pompa maka langsung diambil dari


keluaran pompa.

B. Cara pengambilan contoh pada sumur gali


Lakukan Pengambilan contoh pada sumur gali, dengan langkah-langkah sebagai
berikut:
a) Baca petunjuk penggunaan alat pengambil contoh;
b) Turunkan alat pengambil contoh kedalam sumur sampai kedalaman tertentu;
c) Angkat alat pengambil contoh setelah terisi contoh;
d) Pindahkan air dari alat pengambil contoh kedalam wadah contoh.

C. Pengambilan contoh untuk pengujian kualitas air


a) Siapkan alat pengambil contoh sesuai jenis air yang akan diuji;
b) Bilas alat dengan contoh yang akan diambil, sebanyak 3 kali;
c) Ambil contoh sesuai dengan peruntukan analisis;
d) Masukkan kedalam wadah yang sesuai;
e) Lakukan segera pengujian parameter suhu, kekeruhan, daya hantar listrik dan
pH;
f) Catat hasil pengujian parameter lapangan dalam buku catatan khusus;

13 |Makalah Sampling AIr


g) Pengambilan contoh untuk parameter pengujian dilaboratorium dilakukan
pengawetan seperti lampiran C.
1. Pengambilan contoh untuk pengujian senyawa organik yang mudah
menguap(Volatile Organic Compound, VOC)
Lakukan pengambilan contoh pada pengujian senyawa organic yang mudah
menguap, dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a) Selama melakukan pengambilan contoh untuk pengujian senyawa VOC,
sarung tangan lateks harus terus dipakai, sarung tangan plastik atau sintesis
tidak boleh digunakan;
b) Saat mengambil contoh untuk analisi VOC, contoh tidak boleh terkocok untuk
menghindari aerasi. Aerasi contoh akan menyebabkan hilangnya senyawa
yang mudah menguap dari dalam contoh;
c) Bila menggunakan alat Bailler, lakukan langkah-langkah berikut:
i. Jangan menyentuh bagian dalam septa, buka vial VOC 40 ml dan
masukkan contoh secara perlahan kedalam vial hingga terbentuk convex
meniscus dipuncak vial;
ii. Tutup vial secara hati-hati dan tidak boleh ada udara dalam vial;
iii. Balikkan vial dan tahan;
iv. Bila terlihat gelembung dalam vial, contoh harus diganti dan ambil contoh
yang baru.
d) Seluruh vial diberi label yang jelas. Bila menggunakan vial bening bungkus
dengan aluminium foil dan simpan dalam tempat pendingin. Bila air tanah
mengandung residual klorin tambahkan 80 mg Na2SO3 kedalam 1 L contoh.

D. Pengujian parameter lapangan


Pengujian parameter lapangan dilakukan langsung setelah pengambilan contoh
karena dapat berubah dengan cepat. Pengujian parameter tersebut meliputi; pH, suhu
daya hantar listrik, alkalinitas, asiditas, klor bebas, dan oksigen terlarut.

2.7 Jaminan mutu dan pengendalian mutu


A. Jaminan Mutu
a) Gunakan alat gelas yang bebas kontaminasi.
b) Gunakan alat ukur yang terkalibrasi.

14 |Makalah Sampling AIr


c) Dierjakan oleh petugas pengambil contoh yang kompeten.

B. Pengendalian Mutu
Untuk menjamin kelayakan pengambilan contoh maka kemampuan melacak seluruh
kejadian selama pelaksanaan pengambilan contoh harus dijamin. Kontrol akurasi
dapat dilakukan dengan beberapa car berikut.
1. Contoh Split
a) Contoh terbelah diambil dari satu titik dan dimasukkan kedalam wadah yang
sesuai.
b) Contoh dicampur sehomogen mungkin serta kedalam dua wadah yang telah
disiapkan.
c) Kedua contoh tersebut diawetkan dan mendapatkan perlakuan yang sama
selama perjalanan dan preparasi serta analisa laboratorium.
2. Contoh Duplikat
a) Contoh diambil dari titik yang sama pada waktu yang hampir bersamaan.
b) Bila contoh kurang dari lima, contoh duplikat tidak diperlukan.
c) Bila contoh diambil 5-10 contoh,satu contoh duplikat harus diambil.
d) Bila contoh diambil lebih dari 10 contoh, contoh duplikat adalah 10% per
kelompok parameter matrik yang diambil.
3. Contoh Blanko
a) Blanko media
 Digunakan untuk mendeteksi kontaminasi pada media yang digunakan
dalam pengabilan contoh (peralatan pengambilan wadah).
 Peralatan pengambilan sedikitnya satu blanko peralatan harus tersedia
untuk setiap dua puluh contohper kelompok parameter untuk matrik
yang sama.
 Wadah, salah satu contoh wadah yang akan digunakan diambil secara
acak kemudian diisi dengan media bebas analit dan dibawa ke lokasi
pengambilan contoh. Blanko tersebut kemudian dibawa ke laboratorium
untuk dianalisis.
b) Blanko perjalanan
 Blanko digunakan apabila contoh yang diambil bersifat mudah menguap.

15 |Makalah Sampling AIr


 Sekurang-kurangnya satu blanko perjalanan disiapkan untuk setiap jenis
contoh yang mudah menguap.
 Berupa media bebas analit yang disiapkan di laboratorium.
 Blanko dibawa ke lokasi pengambilan, ditutup selamapengambilan
contoh dan dibawa kembali ke laboratorium.

2.8 Prosedur pengambilan

A. Perencanaan pengambilan contoh air


 Menentukan tujuan pengambilan sampel air.
 Menentukan alat pengambilan sampel yang sesuai.
 Menentukan apakah alat pengambilan sampel harus sesuai dengan standar atau
peraturan tertentu.
 Menentukan metode analisis.
 Pemilihan tehnik sampling.
 Menentukan jumlah, volume, dan jenis wadah sampel.
 Menentukan waktu, lokasi sampling, dan jenis sampel.
 Menentukan frekuensi sampling.
 Menyiapkan dokumentasi.
 Pengamanan sampel ( identifikasi/kode sampel, pengemasan, penyegelan wadah
jika perlu, transportasi, penyimpanan sampel di lab.

B. Persiapan pengambilan sampel air


 Personil
 Peralatan
 Peralatan uji prameter lapangan
 Prosedur pengambilan sampel
 Wadah sampel
 Bahan pengawet, jika diperlukan
 Dokumentasi
 Rekaman lapangan

16 |Makalah Sampling AIr


C. Prosedur pengambilan sampel air
 Menyiapkan wadah sampel
 Membilas wadah sampel dengan air suling.
 Menyiapkan alat pengambil sampel sesuai keadaan sumber air.
 Membilas alat pengambil sampel.
 Mengambil sampel sesuai titik sampling dan memasukkannya ke wadah sampel
sesuai peruntukan analisis.
 Mencatat kondisi lapangan, membuat peta lokasi.
 Menentukan uji parameter lapangan (suhu, pH, DO, kekeruhan, DHL, TDS yang
dapat berubah dengan cepat dan tidak dapat diawetkan).
 Hasil pengujian parameter lapangan dicatat dalam buku catatan.
 Memberi label pada wadah sampel.
 Melakukan pengawetan sampel sesuai peruntukan uji.
 Mengamankan sampel dan wadah.
 Mencatat nama sumber air, tanggal dan jam pengambilan, keadaan cuaca, bahan
pengawet yang ditambahkan, dan nama petugas.

D. Pelaporan
Catat pada lembar data jaminan mutu pada untuk setiap parameter yang diukur dan
contoh yang diambil, sekurang-kurangnya meliputi:
a) Identifikasi Contoh.
b) Tanggal pengambilan contoh.
c) Waktu pengambilan contoh.
d) Nama petugas pengambil contoh(PPC)
e) Nilai parameter yang diukur dilapangan.
f) Analisa yang diperlukan.
g) Jenis contoh(misalnya contoh split, duplikat, atau blanko).
h) Komentar dan pengamatan.

17 |Makalah Sampling AIr


18 |Makalah Sampling AIr
19 |Makalah Sampling AIr
20 |Makalah Sampling AIr
21 |Makalah Sampling AIr
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Sampling Air merupakan pengambilan sejumlah volume suatu badan air yang
akan diteliti dengan jumlah sekecil mungkin tapi masih mewakili, yaitu masih
mempunyai sifat-sifat yang sama dengan badan air tersebut. Dengan menetahui
teknik pengambilan sampel air seorang petugas pengambil contoh dapat mengambil
contoh air dengan baik dan benar.

B. Saran

Setelah membaca dan memahami makalah mengenai teknik sampling air,


pembaca diharapkan agar mengetahui bagaimana teknik pengambilan sampel air
dengan baik dan benar, dan menyadari pentingnya menjaga kebersihan air agar tidak
terjadi pencemaran.

22 |Makalah Sampling AIr


DAFTAR PUSTAKA

https://penelitianilmiah.com/teknik-sampling/

https://brainly.co.id/tugas/18131338

https://id.wikipedia.org/wiki/Teknik_pencuplikan

https://www.scribd.com/doc/194171900/Teori-Teknik-Sampling-Air

http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/365/1/Metode%20Pengambilan%20Sampel%20Air.pdf

https://repository.dinus.ac.id/docs/ajar/TM-8-Teknik_Sampling_Kualitas_Air.pdf

https://www.superindo.co.id/artikel/info-sehat/pentingnya-air-bersih-bagi-kesehatan-kita-
lingkungan/3

https://promkes.kemkes.go.id/manfaat-air-bersih-dan-menjaga-kualitasnya

https://www.kompas.com/skola/read/2020/01/15/170000969/pencemaran-air-pengertian-
penyebab-dampak-pencegahan?page=all

23 |Makalah Sampling AIr


24 |Makalah Sampling AIr

Anda mungkin juga menyukai