Anda di halaman 1dari 23

Salmonella

Oleh :
Wulan Agustin
XII KA 1(33)
What??
Adalah genus bakteri
entrobakteria gram-negatif yang
merupakan bakteri patogen
enterik dan merupakan penyebab
utama penyakit bawaan dari
makanan(food disease) yang
dapat menyebabkan kematian.
Sejarah
Singkat
Salmonella diberi nama oleh Daniel
Edward Salmon, ahli patologi AS.
Meskipun sebenarnya rekannya
Theobald Smith yang pertama kali
menemukan pada tahun 1885 pada
tubuh Babi
Taksonomi
Kingdom : Bacteria(Eubacteria)
Phylum : Proteobacteriae
Class : Gamma Prateobacteria
Ordo : Enterobacteriales
Family : Enterobacteriaccea
Genus : Salmonella
Species : Salmonella enterica
Salmonella Bongori
Karakteristik
Karakteristik
Tes Gram Penampilan
Gram negatif, yang Koloni salmonella tampak
menandakan jumlah tidak berwarna dan
peptidoglikan yang tinggi, transparan, meskipun
zat seperti jaringan yang Kebutuhan O2 terkadang memiliki bagian
memberikan struktur dan tengah yang gelap.
Dapat bertahan hidup
kekuatan.
dengan atau tanpa
O2(Fakultatif).
Morfologi
• Berbentuk batang(basil), tidak
menghasilkan spora.
• Sifat Gram-negatif, entobacteria non spora
• Diameter ± 0,7-1,5 pm, Panjang 2-5 pm
• Tidak tahan panas(>70°C) Salmonella mati
• Fakultatif anaerob yang dapat tumbuh
pada temperature dengan kisaran 5-45°C
dengan suhu optimum 35-37°C.
Patogenitas
Menghasilkan toksin LT, invasi ke sel
mukosa usus halus, tanpa berpoliferasi
dan tidak menghancurkan sel epitel.
Bakteri ini langsung masuk ke lamina
propia yang kemudian menyebabkan
infiltrasi sel-sel radang.
Habitat
Terdapat pada kolam renang
yang belum di klorin, jika
terkontaminasi melalui kulit
akan tumbuh dan
berkembang pada saluran
pencernaan manusia.
Struktur dan Tipe Antigen Typhi
Antigen O/Somatik
Bagian dinding sel bakteri
yang tahan terhadap
Antigen Vi/Kapsul pemanasan 100°C, alcohol
dan asam. Strukturnya
Merupakan polimer
mengandung lipopolisakarida.
polisakarida bersifat asam
yang terdapat pada bagian Antigen H/Flagel
luar badan bakteri yang
dapat dirusak oleh Ditemukan dalam 2 fase,
asam,fenol dan pemanasan yaitu fase spesifik dan
>60°C selama 1 jam. tidak spesifik. Antigen H
dapat dirusak oleh asam,
alcohol, dan pemanasan
>60°C.
Cara Identifikas
Penampakan secara
01 mikroskopis

Pewarnaan Gram TP-39 dengan melakukan


prosedur pewarnaan didapatkan hasil
bakteri gram batang negatif.
02 Kultur Bakteri
• Pengembangbiakkan bakteri salmonella dalam suatu
media(umumnya tumbuh dalam media pepton/kaldu ayam
tanpa tambahan NaCl atau suplemen lain.

• Media kultur yang sering digunakan adalah Mac Conkey


(Sheikh,A.,2011).

• Prinsip : Bekuan darah penderita + media Gall atau Bile 1%


dalam pepton water 1:1 diinkubasi 24 jam suasana aerobic
kemudian dilakukan penanaman pada media differensial
seperti Mac Conkey. Apabila hasil menunjukkan kuman tidak
dapat memfermentasikan laktosa(laktosa negatif), maka
pemeriksaan dilanjutkan untuk mencari kuman salmonella,
apabila laktosa positif maka sebaliknya(Qushai,2014).
03 Uji Serologis
1. Tes Widal 2. Uji Tubex
◦ Bertujuan untuk mendeteksi adanya ◦ Menguji aglutinasi kompetitif semikuantitatif
antibody(dalam darah) terhadap antigen u/ mendeteksi adanya antibodi IgM terhadap
kuman salmonella typhi/paratyphi. antigen lipopolisakarida(LPS) O-9 dan tanpa
mendeteksi IgG.
◦ Dikategorikan pemeriksaan penunjang dalam
hal menegakkan diagnosis. ◦ Memiliki sensitivitas dan spesifitas lebih baik
dari uji widal(Keddy,K,et al,2012).
◦ Dengan mendeteksi adanya antibodi aglutin
dalam serum pasien yang terinfeksi bakteri ◦ Menggunakan pemisahan partikel-partikel
salmonella pada antigen yang berada pada untuk mendeteksi antibodi IgM dari seluruh
flagel(H) dan badan bakteri(O). serum pada antigen Serotypetyphi O-9.

◦ Hasil positif ditunjukkan dengan titer ◦ Uji negative jika menunjukkan infeksi tifoid
agglutinin sebesar ≥1/200 (Meta,S.,2013). aktif dan sebaliknya.
03 Uji Serologis
3. Uji Thypidot 4. Uji Tubex
◦ Mendeteksi adanya antibody spesifik IgM ◦ Mendeteksi antibodi IgM spesifik
maupun IgG terhadap Salmonella typhi. terhadap antigen lipopolisakarida(LPS)
dari Salmonella typhi/paratyphi.
◦ Menggunakan membrane nitroselulosa tanpa mendeteksi IgG.
yang berisi 50kDa spesifik protein dan
antigen control. ◦ Uji didasarkan atas ikatan antibody IgM
spesifik S.typhi terhadap antigen
◦ Tahap awal infeksi bakteri Salmonella S.typhi. Ikatan antibody IgM secara
ditunjukkan dengan ditemukannya spesifik dideteksi dengan konjugat IgM
antibody IgM, sedangkan infeksi lebih antihuman(WHO,2003).
lanjut ditandai dengan peningkatan IgG.
(Sudoyo,2009).
Uji Serologis 03
5. Uji Tubex
◦ Merupakan uji imunologik baru yang lebih sensitivif
dan spesifik dari uji widal untuk mendeteksi Demam
Tifoid/paratifoid.

◦ Sebagai tes cepat(Rapid Test) hasilnya juga dapat


segera diketahui.

◦ Diagnosis Demam Tifoid/paratifoid dinyatakan, 1. Bila


IgM positif menandakan infeksi akut
2. Jika IgG positif menandakan pernah kontak pernah
terinfeksi/reinfeksi didaerah endemic(UK Standards of
Microbiology,2015).
05 Tes Biokimia
Tes Urease TP 36
Hasil tes ini bahwa Urease Oxidase TP 26
Spesies salmonella tidak Tes oksidase yang hasilnya
. Tes Indole TP19
menghasilkan urease. Spesies Salmonella bersifat
Dengan Uji Indole, spesies
oksidase negative.
salmonella bersifat indol
Negatif.
05 Biomolekular(Uji PCR)
◦ Mempergunakan primer H1-d yang dipakai u/ mengamplifikasi gen
spesifik S. typhi. Tergolong cepat dan dapat mendeteksi satu
bakteri dalam beberapa jam (Sucipta,A.,2015).

◦ Memiliki sensitivitas dan spesifisitas yang lebih tinggi dari uji lain.
Namun rentan dengan risiko kontaminasi yang mengakibatkan hasil
positif palsu, terdapat bahan-bahan dalam spesimen yang bisa
menghambat proses PCR/Polymerase Chain Reaction(hemoglobin
dan heparin dalam spesimen darah, bilirubin dan garam empedu
dalam spesimen feses), biaya yang cukup tinggi, dan teknis yang
relatif rumit.

◦ Berhasil digunakan dalam identifikasi subspesies Salmonella I,


Salmonella enterica serovars typhimurium, typhi dan enteritidis
serta subspesies Salmonella enterica arizonae dan diarizonae
(dengan cepat dan akurat tanpa memerlukan pengujian serologis)
(Anbazhagan D,dkk.2010).
05 Biomolekular(MALDI-TOF
MS)
◦ Matrix-Assisted Laser Desorption/Ionisation Time Of Flight
Mass
Spectrometry (MALDI-TOF MS) digunakan u/ menganalisis
komposisi protein sel bakteri dengan sangat cepat dan akurat
dan hasil analisis diperoleh dalam beberapa jam.

◦ Metode ini telah digunakan untuk identifikasi Salmonella,


serta dapat dipakai dalam membedakan S. enterica serovar
typhi dari serovar Salmonella lainnya.

◦ MALDI-TOF MS menunjukkan bukti yang signifikan dalam


identifikasi bakteri Salmonella namun memerlukan studi
tambahan untuk mengetahui ketepatan identifikasinya (Clark
AE,dkk.2013, Kuhns M,dkk.2012).
Mengapa harus di
Identifikasi….???
Agar tidak terjadi
pencemaran bakteri
Salmonella dan agar dapat
mendiagnosis infeksi bakteri
Salmonella.
Gejala Penyakit Gastroenteritis
Panas badan semakin hari Diare, sakit kepala, muntah-
semakin bertambah tinggi, muntah, pusing bagian bawah,
terutama pada sore dan demamdan kadang-kadang didahului
malam hari. sakit kepala dan menggigil

01 03
02
Terjadi selama 7-10 hari
04
Hilangnya nafsu makan.
sampai panasnya menjadi
konstan dan kontinyu.
Pencegahan

Setelah kontak dengan Sebaiknya waktu Selalu mencuci tangan,


kotoran(feses) tangan penyimpanan bahan semua peralatan masak
harus dicuci dengan air pangan dalam suhu ruang serta peralatan makan
hangat atau sabun. selam dikonsumsi setelah menangani dan
dibatasi jangan lebih dari memproses bahan pangan
2 jam. mentah.

Bahan pangan mentah Menjaga kebersihan Menjaga kesehatan tubuh


harus disimpan di peralatan makanan. seperti berola.hraga
freezer.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai