Anda di halaman 1dari 13

TUGAS MATA KULIAH KIMIA AIR

ALKALINITAS AIR DI LABORATORIUM MIKROBIOLOGI

RSUP H. ADAM MALIK MEDAN

DISUSUN OLEH :

1. Perry Boy Chandra Siahaan

2. Dewi Sri Wahyuni

3. Nyurono Sahputra

UNIVERSITAS NAHDATUL ULAMA


SUMATERA UTARA
2019
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kita haturkan kepada Tuhan yang Maha Esasebab

karena limpahan rahmat serta anugerah dari-Nya kami mampu untuk

menyelesaikan makalah kami dengan judul “Alkalinitas Air di Laboratorium

Mikrobiologi RSUP H. Adam Malik Medan” ini.

Kami ucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada setiap pihak

yang telah mendukung serta membantu kami selama proses penyelesaian makalah

ini hingga rampungnya makalah ini.

Demikianlah yang dapat kami haturkan, kami berharap supaya makalah

yang telah kami buat ini mampu memberikan manfaat kepada setiap pembacanya.

Medan, 20 Desember 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

I. PENDAHULUAN.................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .................................................................. 1
1.2 Tujuan dan Kegunaan ....................................................... 2
II. TINJAUAN PUSTAKA ........................................................ 3
2.1 Pengertian Alkalinitas ....................................................... 3
2.2 Kegunaan Alkalinitas di Perairan ..................................... 3
2.3 Hubungan Alkalinitas dan Parameter Lainnya ................. 4
III. METODE PRAKTIKUM .................................................... 5
3.1 Waktu dan Tempat ............................................................ 5
3.2 Alat dan Bahan .................................................................. 5
3.3 Prosedur Kerja................................................................... 6
3.4 Analisa Data ...................................................................... 6
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................. 7
V. SIMPULAN DAN SARAN ................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA .................................................................... 9
LAMPIRAN ................................................................................... 10

ii
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Keanekaragaman hayati pada biota akuatik merupakan suatu anugerah

yang dimiliki indonesia yang bisa dimanfaatkan masyarakat Indonesia khususnya

nelayan. Sebagaimana mahluk hidup lainya biota air mebutuhkan lingkungan

yang nyaman agar dapat hidup dengan sehat dan tumbuh optimal. Bila lingkungan

tersebut tidk memenuhi syarat, biota tersebut akan mengalami stress atau

kematian yang tidak diinginkan. Seorang pembudidaya harus dapat mengetahui

parameter kualitas air, dan juga harus paham tentang karakteristik air yang

merupakan habitas biota air yang dibudidayakan.

pengelolaan perairan yang telah tersedia di alam Indonesia, sudah

seharusnya kita harus mengetahui hal yang menjadikan air tetap memiliki kualitas

yang produktif. Praktikum limnologi mengenai alkalinitas perlu dilakukan

dikalangan mahasiswa perikanan, agar mahasiswa dapat mengetahui dan

memahami serta memiliki kemampuan dalam memanfaatkan sumber daya

perairan dengan mengelola potensi alam yang telah tersedia.

Alkalinitas adalah gambaran kapasitas air tuntuk menetlalkan asam atau

kuantitas anion di dalam air yang dapat menetralkan kation hidrogen.Alkalinrtas

juga diartikan sebagai kapasitas penyangga terhadap perubahan pH perairan.

Secara khusus, alkalinitas sering disebut sebagai besaran yang menunjukkan

kapasitas menyangga dari ionbikarbonat, dan sampai tahap terlentu terhadap ion.

1
1.2 Tujuan dan Kegunaan

Tujuan dari praktikum pengukuran Alkalinitas adalah untuk mengetahui

kadar alkalinitas dalam suatu perairan. Kegunaan dari praktikum ini adalah

menambah pengetahuan dan pengalaman tentang percobaan dan cara pengukuran

kadar alkalinitas dalam perairan, baik perairan tergenang dan perairan mengalir.

2
II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Alkalinitas

Alkalinitas adalah gambaran kapasitas air tuntuk menetralkan asam atau

kuantitas anion di dalam air yang dapat menetralkan kation hidrogen.Alkalinrtas

juga diartikan sebagai kapasitas penyangga terhadap perubahan pH perairan.

Secara khusus, alkalinitas sering disebut sebagai besaran yang menunjukkan

kapasitas menyangga dari ion bikarbonat, dan sampai tahap terlentu terhadap ion

karbonat dan hidroksida dalam air. Semakin tinggialkalinitas maka kemampuan

air untuk menyanggalebih tinggi sehingga fluktuasi pH perairan semakinrendah.

Alkalinitas biasanya dinyatakan dalam satuanppm (mg/l) kalsium karbonat

(Yulfiperius, 2004).

Alkalinitas adalah pengukuran kapasitas air untuk menetralkan asam-asam

lemah, meskipun asam lemah atau basa lemah juga sebagai penyebabnya.

Penyusun alkalinitas perairan adalah anion bikarbonat, karbonat, dan hidroksida.

Garam dari asam lemah lain seperti : Borat, silikat, fosfat, sulfida, dan amonia

juga memberikan kontribusi terhadap alkalinitas dalam jumlah sedikit

(Aquarina, 2008).

2.2 Kegunaan Alkalinitas di Perairan

Fungsi utama alkalinitas adalah sebagai penyangga fluktuasi pH air.

Semakin tinggi alkalinitas maka kemampuan air untuk menyangga lebih tinggi

sehingga fluktuasi pH semakin rendah. Alkalinitas dan kesadahan selain berfungsi

sebagai penyangga pH, ternyata melalui kalsiumnya penting dalam

memperlahankan kepekaan membransel dalam jaringan saraf dan otot (Smith,

1982).

3
2.3 Hubungan Alkalinitas dan Parameter Lainnya

Bikarbonat yang terdapat pada perairan dengan nilai alkalinitas total tinggi

berperan sebagai penyangga perairan terhadap perubahan pH yang drastis. Jika

basa kuat ditambahkan kedalam perairan maka basa tersebut akan bereaksi dengan

asam karbonat membentuk garam bikarbonat dan akhirnya menjadi karbonat. Jika

asam ditambahkan kedalam perairan maka asam tersebut akan digunakan untuk

mengonversi karbonat menjadi bikarbonat dan bikarbonat menjadi asam karbonat.

Hal ini dapat menjadikan perairan dengan nilai alkalinitas total tinggi tidak

mengalami perubahan pH secara drastis. Penyebab yang mempengaruhi terjadinya

penurunan pH salah satunya yaitu terhadap bahan organik dimana akibat pH yang

kurang stabil maka konsentrasi total alkalinitas juga akan terpengaruh. Hal ini

disebabkan karena pada keadaan asam banyak tersedia ion hidrogen bebas yang

kemudian hidrogen bebas tersebut akan membentuk senyawa asam dengan

mengikat basa-basa bebas seperti karbonat maupun bikarbonat yang merupakan

unsur pembentuk total alkalinitas air, akibatnya menurunkan konsentrasi total

alkalinitas (Cole,1988).

4
III. METODE PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum limnologi tentang Alkallinitas dilaksanakan pada hari Senin

tanggal 16 Desember 2019, dimulai pukul 08.00 sampai dengan selesai.

Praktikum ini dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Klinik RSUP H. Adam

Malik Medan.

3.2 Alat dan Bahan

Alat yang di gunakan dalam praktikum pengamatan alkalinitas dapat

dilihat pada tabel berikut;

Tabel 1 alat dan fungsi dalam praktikum alkalinitas

No Alat Fungsi

1. Gelas ukur Untuk mengukur volume sampel


2 Labu Erlenmeyer Sebagai tempat sampel yang dititrasi
3 Pipet Volume Untuk mengukur Larutan dalam volume
tertentu
4 Pipet tetes Mengambil titran dalam skala kecil
5 Labu Ukur Untuk membuat larutan dengan ketelitian
yang tinggi
6 Bola Karet Untuk menghisap larutan pada pipet
volume
7 Alat tulis Mencatat hasil yang diperoleh

Bahan yang digunakan dalam praktikum pengukuran alkalinitas yaitu

Sampel air penelitian dan air biasa, Larutan indicator phenolphthalein (PP),

Larutan indicator methyl orange (MO), Larutan standar asam sulfat (H2SO4)

5
3.3 Prosedur Kerja

Prosedur kerja yang dilakukan dalam praktikum alkalinitas adalah;

Melakukan pengambilan sampel air sebanyak 100 ml dan diberi penitrasi

larutan indicator PP. Jika larutan tidak berwarna, berarti tidak ada alkalinitas,

kemudian tambahkan larutan MO. Selanjutnya lakukan titrasi dengan larutan

standar H2SO4 sampai larutan berwarna kuning. Jika larutan berwarna maka

langsung lakukan titrasi dengan menggunakan H2SO4 Sampai warna pink (merah

muda) hilang, dan kemudian catat volume penitrasi yang digunakan. Setelah itu

menambahkan lima tetes indicator MO dan titrasi dengan H2SO4 sampai tampak

warna orange, dan ditulis volume indikator yang digunakan.

3.4 Analisa Data

Setelah melakukan percobaan, kemudian dilakukan analisa sesuai data

yang telah didapatkan. Analisa data ini dapat dilakukan dengan cara menggunakan

rumus sebagai berikut;

Perhitungan

PP alkaliniti = (P) (N) (50) (1000) mg/L CaCO3


V

Total Alkaliniti = (M atau P+B) (N) (50) (1000) mg/L CaCO3


V

Keterangan : M,P,B = Volume peniter

N = Normalitas peniter (H2SO4 0,02 N)

V = volume air sampel

6
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Dari pengamatan yang dilakukan, hasil pengamatan dapat lihat pada tabel

berikut :

Tabel 2 Hasil pengamatan praktikum alkalinitas

Sampel Jumlah H2SO4 mL Total alkalinitas mg/L


A 25,15 503
B 22,6 452

4.2 Pembahasan

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan pada saat praktikum

didapatkan data sampel A yaitu air sampel penelitian sebanyak 25,15 mL dan

sampel B berasal dari sampel air biasa sebanyak 22,6 mL. Dari beberapa

perlakuan didapatkan sampel A yang berasal dari sampel air penelitian sebanyak

503 mg/L dan pada sampel B yang berasal dari sampel air biasa sebanyak 452

mg/L.

Menurut Gusrina (2008), perairan dengan nilai alkalinitas yang tinggi

lebih produktif dari pada dengan nilai alkalinitas yang rendah. Kandungan

alkalinitas yang rendah, akan berdampak negatif pada produktifitas suatu

organisme seperti akan mempengaruhi kesehatan dan pertumbuhan untuk

kelangsungan hidupnya serta akan memepengaruhi kuantitas kadar parameter lain

diantaranya CO2, pH dan parameter lainya.

7
V. SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Dari penjelasan hasil dan pembahasan dapat ditarik simpulan bahwa;

1. Alkalinitas dapat mempengaruhi kehidupan ikan.

2. Terbentuknya alkalinitas karena adanya aktivitas ikan seperti respirasi, sisa

kotoran dan aktifitas metabolisme organisme itu sendiri yang mengakibatkan

tingkat keasaman pada air yang akhirnya meningkatkan alkalinitas.

3. Alkalinitas ini sangat berhubungan dengan parameter lain terutama kadar

keasaman (pH) dalam air.

4. Semakin tinggi pH dalam air, kadar alkalinitas akan semakin tinggi pula.

5.2 Saran

Kondisi laboratorium perlu dibenahi dan peralatan laboratorium dapat

lebih difasilitasi, agar praktikum dapat berjalan dengan lancar dan cepat

terlaksana.

8
DAFTAR PUSTAKA

Barus alexsander, 2002. Pengantar Limnologi, FMIPA USU, Medan


Basyahudin,2009. Panen Lele 2,5 Bulan, Penebar Swadaaya, Cimanggi
Chapman, V. J., and D. J. Chapman. 1962. The Algae, Second Edition. The
Maacmillan Press, London
D. Djokosetiyanto, R. K. Dongoran dan E. Supriyono, 2005. Jurnal Akuakultur
Indonesia, 4 (2): 53–56
Gusrina, 2008. Budidaya Ikan jilid , Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah
Kejuruan, Jakarta.
Kordi & Tancung baso,2007. Pengelolaan Kualitas Air dalam budidaya perairan,
PT Rineka Cipta, Jakarta.
Yulfiperiusl, Mozes R. Toelihere, RidwanAffandi, Djadja Subardja Sjafei, 2004.
lktiologi Indonesia Volume 4 Nomor I.

9
LAMPIRAN

1.Total alkalinitas air sampel 1

Total Alkalinitas = (M atau P+B) (N) (50) (1000) mg/L CaCO3


V

= (1,15+24) (0,02) (50) (1000) mg/L CaCO3


50

= (25,15) (0,02) (50) (1000) mg/L CaCO3


50

= 25,150 mg/L CaCO3


50

2.Total alkalinitas air sampel 2

Total Alkalinitas = (M atau P+B) (N) (50) (1000) mg/L CaCO3


V

= (1,9+20,7) (0,02) (50) (1000) mg/L CaCO3


50

= (22,6) (0,02) (50) (1000) mg/L CaCO3


50

= 22,6 mg/L CaCO3


50

= 452 mg/L CaCO3

10

Anda mungkin juga menyukai