Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PENELITIAN UJIAN PRAKTEK KIMIA

“Pengujian volume air dan mol Naoh dengan syarat pH 13 ”

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 5

1. ANDHIKA PRATAMA (NISN :


2. DENNIS (NISN :
3. IMANIAH NURSINTA (NISN :
4. NUR FADIA (NISN :
5. REFDA SWINTY (NISN :
6. TIMOTIUS (NISN : 13645)

SMA NEGERI 1 TANJUNGPINANG


TAHUN PELAJARAN 2017/2018

KATA PENGANTAR

i
Puji syukur ke hadirat Tuhan YME karena atas izin- Nyalah saya dapat
menyelesaikan Laporan penelitian berjudul “Pengujian volume air dan mol Naoh
dengan syarat pH 13” ini dan bertujuan mengamati Pengaruh Volume air dan
massa NaOH terhadap pH larutan kepada para pembaca. Untuk itu penulis
mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Imam Syafii, S.Pd., M.Si. selaku Kepala SMA Negeri 1,


2. Bpk Tohir Karjono, S.Si Selaku guru penguji yang telah bersedia
meluangkan waktu untuk menguji.
3. Semua guru SMA Negeri 1 yang telah memberi koreksi dan saran yang
sangat dibutuhkan,
4. Ibu, Bapak, dan Saudara- saudaraku tercinta yang telah memberikan doa,
semangat, dan motivasi,
5. Teman- teman , khususnya kelas XII MIPA 5 yang telah berbagi ilmu,
dukungan , dan
6. Semua pihak yang telah membantu penulisan Rancangan penelitian ini.
Penulis menyadari bahwa Laporan penelitian ini masih mempunyai
kekurangan baik isi maupun susunannya. Oleh karena itu, penulis sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi perbaikan penulisan
Laporan penelitian ini. Akhirnya, semoga Laporan Penelitian ini bermanfaat bagi
banyak pihak.

Tanjungpinang, 22 Februari 2018

Penulis

DAFTAR ISI

ii
KATA PENGANTAR...........................................................................................................
i

DAFTAR ISI.........................................................................................................................
ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang....................................................................................................


1

1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................


2

1.3 Tujuan.................................................................................................................
2

1.4 Manfaat..............................................................................................................
2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori Asam Basa...............................................................................................


3

2.2 Tetapan Kesetimbangan Air..............................................................................


3

2.3 Pengukuran Derajat Keasaman pH...................................................................


4

2.4 Asam Basa dalam Kehidupan...........................................................................


5

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

iii
.................................................................................................................................
8

.................................................................................................................................
8

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................
10

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Asam dan basa merupakan dua golongan zat kimia yang sangat penting. Asam
dan basa sudah dikenal sejak zaman dulu. Istilah asam (acid) berasal dari
bahasa Latin acetum yang berarti cuka. Istilah basa (alkali) berasal dari bahasa
Arab yang berarti abu. Basa digunakan dalam pembuatan sabun. Juga sudah
lama diketahui bahwa asam dan basa saling menetralkan. Di alam, asam
ditemukan dalam buah-buahan, misalnya asam sitrat dalam buah jeruk
berfungsi untuk memberi rasa limun yang tajam. Cuka mengandung asam
asetat, dan asam tanak dari kulit pohon digunakan untuk menyamak kulit.
Asam mineral yang lebih kuat telah dibuat sejak abad pertengahan, salah
satunya adalah aqua forti (asam nitrat) yang digunakan oleh para peneliti
untuk memisahkan emas dan perak. Berkaitan dengan sifat asam dan basa,
larutan dikelompokkan dalam tiga golongan yaitu bersifat asam, basa dan
netral.

Sifat asam-basa dari suatu larutan juga dapat ditunjukkan dengan mengukur
pH nya. pH adalah suatu parameter yang digunakan untuk menyatakan tingkat
keasaman larutan. Larutan asam mempunyai pH lebih kecil dari 7. Larutan
basa mempunyai pH lebih besar dari 7. Sedangkan larutan netral mempunyai
ph = 7.

Mempelajari cara menentukan pH dan sifat larutan sangat penting untuk


mengetahui apakah larutan itu bersifat asam ataupun basa. Biasanya cara yang
digunakan untuk menentukan sifat dan pH larutan adalah dengan
menggunakan indikator. Indikator tersebut antara lain kertas lakmus, larutan
fenolftalein, brom timol biru, metil merah, serta metil orange.

Ada beberapa cara yang lazim digunakan para ilmuwan dan manusia dalam
mengukur pH suatu larutan, diantaranya adalah dengan menggunakan
indikator universal atau kertas indikator pH, menggunakan pH meter,
menggunakan kertas lakmus ataupun melalui perhitungan dengan mengetahui
konsentrasi suatu larutan tersebut.

1
1.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan penelitian dan percobaan yang telah dilakukan, maka beberapa


permasalahan dalam penelitian atau percobaan Kimia mengenai Nilai
Pengujian volume air dan mol Naoh dengan syarat pH 13 ini antara lain :

1) Bagaimanakah pengaruh volume air dan massa NaOH terhadap pH larutan ?

1.3 TUJUAN

1) Untuk mengetahui sifat asam dan basa dari suatu larutan


2) Untuk menentukan tingkat pH suatu larutan
3) Untuk mengetahui berbagai cara yang dapat digunakan untuk mengukur pH
suatu larutan

1.4 MANFAAT

Beberapa manfaat yang bisa kita peroleh dari percobaan/penelitian yang kita
lakukan yaitu sebagai berikut.

1) Bagi siswa

Manfaat bagi siswa dengan adanya penelitian/percobaan ini yaitu pengetahuan


siswa menjadi lebih bertambah akan Pengujian volume air dan mol Naoh
dengan syarat pH 13.

2) Bagi guru

Manfaat bagi guru melalui penelitian/percobaan ini yaitu guru dapat


mengetahui tingkat pemahaman siswa dalam menentukan nilai pH.

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 TEORI ASAM DAN BASA

Pada tahun 1884, Svante Arrhenius (1859-1897) seorang ilmuwan Swedia yang
memenangkan hadiah nobel atas karyanya di bidang ionisasi, memperkenalkan
pemikiran tentang senyawa yang terpisah atau terurai menjadi bagian ion-ion
dalam larutan. Dia menjelaskan bagaimana kekuatan asam dalam larutan aqua
(air) tergantung pada konsentrai ion-ion hidrogen di dalamnya. (Petrucci.1987)

Menurut Arrhenius, asam adalah zat yang dalam air melepaskan ion H+,
sedangkan basa adalah zat yang dalam air melepaskan ion OH–. Jadi pembawa
sifat asam adalah ion H+, sedangkan pembawa sifat basa adalah ion OH–. Asam
Arrhenius dirumuskan sebagai HxZ, yang dalam air mengalami ionisasi sebagai
berikut.

HxZ ⎯⎯→ xH+ + Zx-

Jumlah ion H+ yang dapat dihasilkan oleh 1 molekul asam disebut valensi asam,
sedangkan ion negatif yang terbentuk dari asam setelah melepaskan ion H+
disebut ion sisa asam.

Basa Arrhenius adalah hidroksida logam, M(OH)x, yang dalam air terurai sebagai
berikut.

M(OH)x ⎯⎯→ Mx+ + xOH–

Jumlah ion OH– yang dapat dilepaskan oleh satu molekul basa disebut valensi
basa. (Yasin. 2010)

2.2 TETAPAN KESETIMBANGAN AIR

Persamaan ionisasi air dapat ditulis sebagai:

H2O(l) ←⎯⎯⎯⎯→ H+(aq) + OH–(aq)

Harga tetapan air adalah K[H2O]= [H+] [OH–]

 Konsentrasi H2O yang terionisasi menjadi H+ dan OH– sangat kecil


dibandingkan dengan konsentrasi H2O mula-mula, sehingga konsentrasi
H2O dapat dianggap tetap, maka harga K[H2O] juga tetap, yang disebut
tetapan kesetimbangan air atau ditulis Kw.

3
 Jadi, Kw= [H+] [OH–]

 Pada suhu 25 °C, Kw-nya adalah 1,0 × 10–14.


 Harga Kw ini tergantung pada suhu, tetapi untuk percobaan yang suhunya
tidak terlalu menyimpang jauh dari 25 °C, harga Kw itu dapat dianggap
tetap.
 Harga Kw pada berbagai suhu dapat dilihat pada tabel berikut.

(Maulana. 2013)

2.3 PENGUKURAN DERAJAT KEASAMAN (pH)

Untuk menyatakan tingkat atau derajat keasaman suatu larutan, pada tahun 1910,
seorang ahli dari Denmark, Soren Lautiz Sorensen memperkenalkan suatu
bilangan yang sederhana. Bilangan ini diperoleh dari hasil logaritma konsentrasi
H+. Bilangan ini kita kenal dengan skala pH. Harga pH berkisar antara 1 – 14 dan
ditulis:

pH= -log [H+]

Analog dengan diatas, maka :

pOH= -log [OH–]

sedangkan hubungan antara pH dan pOH adalah:

Kw= [H+] [OH–]

pKw= pH + pOH

pada suhu 250C, pKw= pH + pOH=14

Dari uraian di atas dapat kita simpulkan bahwa:

7. Larutan bersifat netral jika [H+] = [OH–] atau pH = pOH = 7.


8. Larutan bersifat asam jika [H+] > [OH–] atau pH < 7.
9. Larutan bersifat basa jika [H+] < [OH–] atau pH > 7.

Karena pH dan konsentrasi ion H+ dihubungkan dengan tanda negatif, maka


makin besar konsentrasi ion H+ makin kecil pH, dan karena bilangan dasar
logaritma adalah 10, maka larutan yang nilai pH-nya berbeda sebesar n
mempunyai perbedaan ion H+ sebesar 10n. (Keenan. 1984)

4
Jadi dapat disimpulkan bahwa makin besar konsentrasi ion H+ makin kecil pH
dan Larutan dengan pH = 1 adalah 10 kali lebih asam daripada larutan dengan pH
= 2.

Menentukan sifat suatu larutan juga dapat menggunakan beberapa cara lain seperti
menggunakan indikator. Indikator adalah suatu zat kimia yang warnanya
tergantung pada keasaman atau kebasaan larutan. Indikator yang biasa digunakan
adalah kertas lakmus. Apabila dicelupkan ke dalam larutan basa, kertas lakmus
merah akan berubah warna menjadi biru, sedangkan kertas lakmus biru akan
berwana merah jika dicelupkan ke dalam larutan asam. Warna lakmus semakin
merah tua dengan nilai pH semakin kecil, sedangkan warna lakmus semakin biru
tua dengan nilai pH semakin besar, meskipun konsentrasi larutannya sama. Hal ini
menunjukkan kekuatan asam dan basa tiap-tiap larutan berbeda.

Cara lainnya adalah dengan menggunakan kertas indikator dan pH meter yang
memiliki ketelitian yang sangat tinggi.

2.4 ASAM DAN BASA PADA KEHIDUPAN

Senyawa asam banyak kita jumpai pada kehidupan sehari-hari. Semua senyawa
asam mempunyai rasa masam/kecut. Rasa masam/kecut ini desebabkan oleh
adanya senyawa yang bersifat asam. Buah-buahan memiliki rasa asam berkat
adanya senyawa asam yang dikandungnya. Jeruk mengandung asam sitrat
sedangkan anggur mengandung asam tartrat. Air susu yang basi mengandung
asam laktat. Selain itu, senyawa asam dapat kita temukan juga dalam lambung dan
darah. Dalam lambung terdapat asam klorida yang berperan pada pencernaan
makanan serta dalam darah terdapat asam karbonat dan asam phosfat yang
berperan pada pengangkutan makanan. (Aufar. 2012)

Seperti halnya asam, basa juga banyak kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari.
Para ibu rumah tangga menggunakan abu gosok untuk mencuci piring. Basa
dalam abu gosok dapat bereaksi dengan kotoran berupa lemak/minyak , sehingga
menjadi larut. Sedangkan, untuk mencuci piring yang sangat berminyak perlu
menggunakan sabun. Sabun dapat melarutkan lemak dan minyak. Para penderita
magh selalu minum obat berupa magnesium hidroksida atau aluminium
hidroksida. (Aufar. 2012).

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penellitian

5
3.1.1 Alat dan Bahan

3.1.2 Cara Kerja

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Percobaan 1

Perhitungan molaritas

Dik : Larutan NaOH ( Mr=40) , pH=13


Dit : Berapakah massa untuk membuat larutan NaOH dengan pH=13
dan jumlah volume 500 ml?
Jawab :

pOH = pKw – pH
pOH = 14 – 13
pOH = 1
[OH-] = 1 X 10-1 = 0,1

Molalitas = [OH-] / b

= 0,1 /1

6
= 0,1

M = g//Mr. 1000/v

0,1 = g/40. 1000/50

g = 0,2

Setelah didapatkan hasil perhitungan massa NaOH , kemudian

BAB V

PENUTUP

1.1 KESIMPULAN

Untuk mela[OH-]

1.2 SARAN

DAFTAR PUSTAKA

7
Aufar, Nursajadid. 2012. Derajat Keasaman (pH).
http://nursajadidotcom.wordpress.com/2012/04/17/derajat-keasaman-nanu/.
22/11/2014. 12.00

Keenan, Charles W. 1984. Kimia untuk Universitas. Jakarta: Erlangga

Maulana, Puri. 2013. Cara Menentukan pH dan pOH Larutan.


http://perpustakaancyber.blogspot.com/2013/06/cara-menentukan-menghitung-ph-
dan-poh.html. 22/11/2014. 13.00

Petrucci, Ralph H. 1987. Kimia Dasar. Jakarta: Erlangga

Petrucci, Ralph H.1999. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern. Jakarta :
Erlangga

Ratri, Fera Ika. 2012. Materi dan Soal Kimia. Yogyakarta: Planet Ilmu

Yasin, Yamin. 2010. Xpress pro for Senior High School Chemistry. Jakarta:
Erlangga

Anda mungkin juga menyukai