Disusun Oleh :
XI IPA 1
No. Absen 17
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas yang berjudul “Menentukan Larutan
Asam Dan Larutan Basa Menggunakan Indikator Alami” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata
pelajaran kimia. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi para
pembaca dan juga bagi penulis tentang perbedaan sifat asam dan basa serta menentukan larutan
asam dan basa menggunakan indikator alami.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Siti Kurniasih,S.Pd, selaku guru kimia yang
telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai
dengan bidang studi yang saya tekuni ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang tidak dapat saya sebutkan semua, terimakasih atas bantuannya sehingga sehingga
saya dapat menyelesaikan tugas ini.
Saya menyadari, tugas yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun kami butuhkan demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
1.3 TUJUAN
Untuk menentukan sifat asam dan basa beberapa larutan dengan
menggunakan indikator alami yaitu ekstrak bunga bunga mawar, kunyit dan bahan
alami lainnya serta mengamati perubahan warna indikator pada larutan asam dan
basa.
1) Bagi para pembaca, dapat menjadi panduan untuk mengikuti eksperimen yang sama.
2) Bagi para peneliti, dapat menjadi pengalaman dan pembelajaran yang dapat
membantu pada masa mendatang.
Asam dan basa merupakan dua senyawa kimia yang sangat penting dalam
kehidupan sehari-hari. Secara umum, zat-zat yang berasa masam mengandung asam,
misalnya asam sitrat pada jeruk, asam cuka pada cuka makanan, serta asam benzoat
yang digunakan sebagai pengawet makanan. Basa merupakan senyawa yang
mempunyai sifat licin, rasanya pahit, dan jenis basa tertentu bersifat caustic atau
membakar, misalnya natrium hidroksida, atau soda api.
Asam dan basa dapat dibedakan menggunakan zat tertentu yang disebut
indikator atau dengan menggunakan alat khusus.
1. Asam Menurut Arrhenius
Menurut Arrhenius, asam merupakan zat yang dalam air melepaskan ion H+,
sedangkan basa merupakan zat yang dalam air melepaskan ion H-. Jadi, menurut
Arrhenius, pembawa sifat asam adalah ion H+, sedangkan pembawa sifat basa adalah
ion OH-. Jika asam Arrhenius dirumuskan denga HxA, di dalam air asam itu akan
mengalami ionisasi sebagai berikut.
HxA(aq) xH+(aq)+ AX-(aq)
Basa Arrhenius merupakan hidroksida logam, M(OH)x, yang di dalam air
membebaskan ion hidroksida (OH-) sesuai dengan persamaan reaksi berikut
M(OH)x(aq)Mx+(aq) + x OH-(aq)
3. Asam-Basa Lewis
Pada tahun 1932 seorang ahli kimia amerika bernama G.N.Lewis merupakan teori
asam-basa yang diberi nama Asam-Basa Lewis. Teori ini menyatakan bahwa basa
adalah zat yang memiliki satu atau lebiah pasangan electron bebas yang dapat diberikan
kepada zat lain sehingga terbentuk ikatan kovalen koordinasi, sedangkan asam adalah
zat yang menerima pasangan electron tersebut.
Sifat Asam dan Basa
Sifat Asam Sifat Basa
- Rasanya asam - Rasanya pahit
- Dapat menimbulkan korosif - Terasa licin di kulit
- Mengubah kertas lakmus biru menjadi - Mengubah kertas lakmus merah menjadi
merah biru
- Ph < 7 - Menghasilkan OH- dalam air
- Menghasilkan ion H+
1.7 HIPOTESIS
Kol ungu, kulit manggis, kunyit, dan bunga mawar merah merupakan indikator
alami asam basa.
BAB II
METODE KERJA
2.1 ALAT DAN BAHAN
Alat :
➢ Pudding cup
➢ Ulekan
➢ Saringan
Bahan :
1. Tumbuklah beberapa butir bunga, kunyit dan kulit manggis menggunakan ulekan.
2. Encerkan cairan bunga, kunyit, dan kulit manggis dengan sedikit air.
3. Rebus kol ungu sampai berwarna biru, lalu tuangkan cairan kol ungu ke dalam
pudding cup.
4. Siapkan air kapur, cuka, minuman berkarbonasi, dan air jeruk kedalam pudding
cup.
5. Masukkan larutan cairan bunga, larutan cairan kol ungu, kunyit, dan kulit manggis
ke dalam pudding cup yang berisi air kapur, cuka, minuman berkarbonasi, dan air
jeruk.
6. Amati perubahan warna yang terjadi
BAB III
PEMBAHASAN
3.2 PEMBAHASAN
Indikator asam basa adalah suatu bahan yang dapat mengidentifikasi sifat
asam dan basa suatu larutan. Apabila suatu bahan indikator diujikan terhadap larutan
asam basa maka akan terjadi perubahan warna yang dapat membedakan suatu larutan
bersifat asam atau basa. Pada percobaan sains untuk menguji larutan asam basa
biasanya menggunakan indikator sintetis antara lain kertas lakmus, fenolftalein, metil
merah dan brom timol biru. Salah satu bentuk indikator yang praktis dan mudah
digunakan adalah kertas indikator pH sintetis dengan menggunakan kertas lakmus
merah dan biru.
Kategorisasi larutan mengandung asam, basa, atau netral ini ditentukan oleh
power of hydrogen (pH). Rentang pH ini mulai dari 1 hingga 14. Jika pH larutan itu
antara 1-6, artinya larutan itu mengandung asam. Sementara itu, larutan yang
mengandung basa memiliki pH antara 8-14. Jika pH larutannya berada pada angka 7,
larutan tersebut disebut netral.
Indikator asam basa terbagi menjadi dua, Indikator hasil sintesis di laboratorium dan
indikator alami.
a. Indikator hasil sintesis
1. Kertas lakmus
Berikut adalah perubahan warna kertas lakmus ketika bereaksi
dengan larutan asam basa.
2. Indikator Universal
Indikator universal merupakan indikator yang memiliki tingkat
kepercayaan baik. Indikator ini memberikan warna yang berbeda
untuk setiap nilai pH antara 1 sampai 14. Berikut adalah gambar dari
indikator universal.
3. Larutan Indikator
Berikut ini adalah beberapa indikator pH yang sering digunakan
dalam laboratorium. Indikator-indikator tersebut menunjukkan adanya
perubahan warna rentang nilai pH tertentu.
No Indikator Trayek pH Perubahan
Warna
1 Fenolftaleine 8,3 – 10,0 Tak berwarna ke
merah
2 Bromtimol 6,0 – 7,6 Kuning ke biru
3 Metil merah 4,4 – 6,2 Merah ke kuning
4 Metil jingga 3,1 – 4,4 Merah ke kuning
4. pH meter
pH meter merupakan alat pengukur pH dengan cepat dan akurat.
Alat ini dilengkapi elektroda yang dapat dicelupkan ke dalam larutan
yang akan diukur nilai pH-nya. Nilai ph dapat dengan mudah dilihat
secara langsung melalui angka yang tertera pada layar digital alat
tersebut.
b. Indikator Alami
Indikator alami adalah indikator yang berasal dari bahan – bahan alami,
dimana cara memperolehnya yaitu dengan cara mengekstrak. Prinsip indikator
adalah bahan yang memberikan warna berbeda pada zat yang bersifat asam dan
basa.
Indikator alami yang biasa di pakai dalam pengujian asam-basa adalah
tumbuhan yang berwarna mencolok, umbi-umbian, kulit buah, berupa bunga –
bungaan, seperti bunga sepatu, bunga hidrangea, kol ungu, kunyit, kembang
kertas, dan beberapa jenis tumbuhan lainnya. Indikator asam-basa yang baik
adalah zat warna yag memberi warna berbeda dalam larutan asam dan larutan
basa. Dengan didasari pemikiran bahwa zat warna pada tanaman merupakan
senyawa organik bewarna seperti dimiliki oleh indikator sintetis, selain itu
mudah dibuat juga murah karena bahan-bahannya mudah didapat.
Dapat atau tidaknya suatu tanaman dijadikan sebagai indicator alami
adalah terjadinya perubahan warna apabila ekstranya diteteskan pada larutan
asam dan basa. Maka pada praktikum ini, saya menggunakan beberapa jenis
tanaman untuk mencari manakah tumbuhan yang dapat dijadikan indikator
asam basa.
Teori Dasar :
1. Teori Asam-Basa Arrhenius
Svante Arrhenius (1887) mengemukakan bahwa asam adalah suatu zat yang jika
dilarutkan ke dalam air akan menghasilkan ion hidrogen (H+). Asam umumnya
merupakan senyawa kovalen dan akan menjadi bersifat asam jika sudah larut di dalam
air. Sebagai contoh gas hidrogen klorida bukan merupakan asam, tetapi jika sudah
dilarutkan di dalam air akan menghasilkan ion H+. Reaksi yang terjadi adalah:
Tabel 5.1 Beberapa contoh asam, nama asam, dan reaksi ionisasinya
Rumus asam Nama asam Reaksi Ionisasi
HF Asam fluorida HF(aq) → H (aq) + F-(aq)
+
Tabel 5.1 menunjukkan bahwa satu molekul asam dapat melepaskan satu, dua, atau
tiga ion H+. Asam yang hanya menghasilkan sebuah ion H+ disebut sebagai asam
monoprotik, atau asam berbasa satu, asam yang menghasilkan dua ion H+ setiap
molekulnya disebut asam diprotik atau berbasa dua.
Menurut Arrhenius, asam kuat merupakan asam yang derajat ionisasinya besar atau
mudah terurai dan banyak menghasilkan ion H+ dalam larutannya. Contoh asam kuat
antara lain HCl, HBr, HI, H2SO4, HNO3, dan HCIO4.
Menurut Arrhenius, basa adalah suatu senyawa yang dalam air (larutan) dapat
menghasilkan ion OH-. Umumnya, basa terbentuk dari senyawa ion yang mengandung
gugus hidroksida (-OH) di dalamnya. Akan tetapi, amonia (NH3) meskipun merupakan
suatu senyawa kovalen, tetapi di dalam air termasuk senyawa basa, sebab setelah
dilarutkan ke dalam air dapat menghasilkan ion OH-.
Contoh :
NaOH(aq) → Na+ (aq) + OH-(aq)
Tabel 5.2 Beberapa contoh basa, nama basa, dan reaksi ionisasinya
Rumus basa Nama basa Reaksi Ionisasi
NaOH Natrium hidroksida NaOH(s) → Na (aq) + OH-(aq)
+
Tidak semua senyawa yang mengandung gugus –OH merupakan suatu basa.
Contohnya CH3COOH dan C6H5OH justru merupakan asam. Sementara itu, CH3OH
tidak menunjukkan sifat asam atau basa di dalam air.
Menurut Arrhenius, terdapat basa kuat dan basa lemah. Basa kuat merupakan basa
yang mudah terionisasi dalam larutannya dan banyak menghasikan ion OH-. Contohnya
KOH, NaOH, Ba(OH)2, dan Ca(OH)2.
Konjugasi
Konjugasi
HCl dan Cl- serta H₂O dan H3O+ merupakan pasangan asam-basa konjugasi. HCl
adalah asam konjugasi dari ion Cl- dan sebaliknya Cl- merupakan basa konjugasi dari
HCl.
Untuk menjelaskan sifat basa dari amonia adalah sebagai berikut.
Sifat basa dari larutan Na3PO4 dalam air juga dapat dijelaskan dengan teori asam-
basa Bronsted-Lowry. Dalam larutan tersebut, yang menyebabkan sifat basa adalah ion
PO4+.
Dalam dunia kedokteran dan farmasi dikenal adanya senyawa basa Lewis yang
digunakan sebagai obat keracunan logam berat, misalnya merkuri, timbal, kadmium,
dan sejenisnya. Obat tersebut dikelompokkan sebagai British Anti Lewis Acid (BAL).
Kandungan obat tersebut antara lain senyawa oksalat dan etilendiamintetraasetat
(EDTA). Peranan BAL dalam obat tersebut adalah mengikat logam berat agar tidak
mengganggu kerja enzim.
Hg²+ (aq) + 2C2042-(aq) → [Hg(C2O4)2]2- (aq)
Asam Basa
indikator alami mengalami perubahan warna. Prinsip indikator adalah bahan yang memberikan
warna berbeda pada zat yang bersifat asam dan basa. Hasil ekstrak dari bunga mawar merah,
kunyit, kulit manggis, dan kol ungu memberikan warna berbeda pada setiap larutan uji (air
kapur, cuka, minuman berkarbonasi, dan air jeruk). Dengan hal ini dapat disimpulkan bahwa
indikator alami yang digunakan pada percobaan ini dapat digunakan sebagai indikator asam
basa.
b. DOKUMENTASI
DAFTAR PUSTAKA
Arja SK, et. al, 1992, Logam dan Non Logam (Untuk SMA), Pakar Raya Bandung.
Blume, R, et. al, 1996, Cheme fur Gymnasien, Berlin, Cornelsen.
Bodner, G. M. and Pardue HL., 1995, Chemistry An Experimental Science 2le., Singapore,
John Wiley & Sons.
Brady, James E., 1990, General Chemistry, (Principles & Structures), New York, John
Wiley & Sons.
Briggs, JGR., 1999, A level Guides Chemistry 3nd ed., Singapore, Addison Wesley Longman.
Chang, R., 2005, Chemistry, 8th ed., New York, Mc Graw-Hill.
Gallagher, R.M. et. al, 2000, Complete Chemistry, London, Oxford University Press.
Goldwhite, Harold, 1984, College Chemistry, Orlando Florida, Harcourt Brace Jovanavich
College Outline Series.
Harrison, RD, et. al, 1990, The Book of Data (seventh impressiory)., Hongkong, Longman
Group UK Limited.
Hill, John W, et. al, 2000, Chemistry for Changing Times, 8th ed, London, Prentice
Hall, Inc.
Holman, John & Hil. Graham., 1989, Chemistry in Contex, England, Thomas Nelson.
Holman, John R., 1994, General Chemistry, John Wiley & Sons.
Holum, John R., 1995, Element of General Organic and Biological Chemistry 18nd ed.,
John Wiley & Sons.
Keenan, Charles W, et. al - Pudjaatmaka, 1999, Ilmu Kimia Universitas (Terjemahan),
Jakarta, Erlangga.
Lister, Ted., 1991, Understanding Chemistry, England, Stanley Thomas Pub.
Petrucci, Ralp H - Suminar, 1999, Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern, Jakarta,
Erlangga.
Smoot, Robert C, et. al, 1993, Merril Chemistry, Illinois, Macmillan.
Stokes, BJ., 1991, Chemistry (Nuffield Advanced Science Student Books, England, Longman.
__________, Ilmu Pengetahuan Populer Jilid 4, 1999, Jakarta, Grolier Intl. Inc PT
(Widyadara).
__________, Ilmu Pengetahuan Populer Jilid 6, 1999, Jakarta, Grolier Intl. Inc PT
(Widyadara).