Anda di halaman 1dari 8

Daftar isi

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadapan Tuhan yang Maha Esa karena berkat
karunia dan rahmat-Nya laporan praktikum ini dapat terselesaikan dengan baik.
Laporan praktikum ini disusun untuk memenuhi tugas siswa dalam mata
pelajaran kimia, menambah wawasan tentang asam basa terutama mengenai
indikator asam basa alami yang belajar dari alam, selain itu kita dapat
mengetahui daun atau bunga warna warni yang cocok sebagai penguji indikator
antara asam dan basa. Dengan adanya laporan ini membuktikan kepada kami
telah melakukan praktikum dan pengamatan sesuai dengan yang telah
ditugaskan.

Pada kesempatan kali ini penulis menyampaikan terimakasih kepada Ibu Guru
yang telah bersedia meluangkan waktu untuk membimbing, memeriksa dan
memberi penilaian serta kritik dan saran yang membangun agar kedepannya
lebih baik terhadap laporan praktikum ini. Kami mengakui bahwa makalah ini
kurang dari kata sempurna, oleh karena itu segala kritikan dan saran yang
membangun akan kami terima dengan lapang dada sebagai wujud koreksi atas
diri penulis yang masih belajar.

Berau 21 maret 2023


BAB I
PENDAHULUAN

1.1JUDUL
Indikator Alami Asam Basa

1.2.TUJUAN PERCOBAAN
Untuk menentukan bahan yang dapat digunakan sebagai Indikator Alami Asam
Basa.

1.3 DASAR TEORI


Konsep asam basa dapat dipelajari melalui teori asam basa yang disampaikan
oleh ahli kimia.
Teori Asam Basa Arrhenius, pada tahun 1884 Svante Arrhenius menyatakan
teori mengenai asam dan basa, yang dikenal dengan teori Asam Basa Arrhenius.
Menurut Arrhenius, Asam adalah suatu zat yang apabila dilarutkan dalam air
akan menghasilkan ion H+. Sementara itu, Basa merupakan zat yang apabila
dilarutkan dalam air akan terionisasi menghasilkan ion OH-..Beberapa ahli
mengatakan bahwa teori ini mempunyai kelemahan karena keterbatasan
pelarutnya air.

Teori Asam Basa Bronsted-Lowry, pada tahun 1923 ahli kimia Denmark
bernama J.N.Bronstead dan ahli kimia Inggris bernama T.N.Lowry yang
mendefinisikan asam dan basa berdasarkan pada reaksi protonasi.Asam
merupakan suatu senyawa yang dapat menghasilkan ion hidrogen (donor
proton). Basa merupakan senyawa yang dapat menerima ion hidrogen (akseptor
proton).

Teori Asam Basa Lewis, dikemukakan oleh seorang ahli kimia Amerika
bernama G.N.Lewis pada tahun 1932. Yang mendefinisikan asam dan basa
berdasarkan reaksi transfer elektron. Asam merupakan senyawa yang berfungsi
sebagai aseptor elektron. Basa merupakan senyawa yang berfungsi sebagai
donor elektron. Dari ketiga teori tersebut, dalam pelarut air (Aqueous) teori dari
Bronsted-Lowry adalah yang paling banyak dipakai.

Suatu larutan dapat digolongkan menjadi asam basa atau netral. Untuk
mengidentifikasi suatu larutan bersifat asam,basa atau netral dapat digunakan
indikator asam basa. Indikator asam basa adalah suatu zat kimia yang memiliki
warna yang berbeda jika dimasukkan dalam larutan asam dan basa. Batas-batas
ketika indikator mengalami perubahan warna disebut trayek perubahan warna
atau trayek indikator. contoh indikator asam basa adalah kertas lakmus. Kertas
lakmus ada dua macam yaitu kertas lakmus merah dan kertas lakmus biru.
Kertas lakmus merah akan berubah menjadi biru pada suasana basa demikian
sebaliknya berdasarkan kekuatan ionisasinya, dikenal istilah asam-basa kuat dan
lemah. Asam kuat didalam air akan terurai secara sempurna menjadi ion ionnya.
Tidak demikian halnya dengan asam lemah, hanya sebagian kecil molekulnya
yang mengion. Sedangkan basa kuat adalah basa yang dalam pelarut air
menghasilkan ion hidroksida secara sempurna. demikian sebaliknya untuk basa
lemah. Jadi kekuatan asam basa ditentukan oleh sejauh mana mereka terionisasi
dalam air, secara total atau sebagian.
BAB II
METODOLOGI PENELITIAN

2.1 ALAT DAN BAHAN


Bahan :
1. kunyit
2. jahe
3. buah naga
4. bunga mawar
5. daun bayam
6. kembang sepatu
7. air cuka
8. air sabun
Alat :
1. gelas plastik
2. tabung reaksi
3. pipet tetes

2.2 PROSEDUR KERJA


● Siapkan alat dan bahan terlebih dahulu.
● Siapkan 3 masing masing tabung reaksi.
● Kedalam tabung yang pertama tambahkan larutan cuka, tabung kedua
tambahkan larutan air sabun, tabung ketiga dibiarkan kosong.
● Masukkan bahan larutan ekstrak kedalam 3 tabung tersebut.
● Goyangkan ketiga tabung tersebut, amati perubahan warnanya dan catat
hasilnya.
● Lakukan langkah 1 sampai 5 dengan bahan bahan lainnya.
BAB III
HASIL PRAKTIKUM

3.1 HASIL PENGAMATAN


3.2 PEMBAHASAN
Berdasarkan praktikum yang kami lakukan, mengenai bahan-bahan alami yang
dapat dijadikan sebagai indikator asam basa. Bahan alami yang digunakan
sebagai indikator asam basa, diantaranya yaitu ekstrak dari kembang sepatu,
kunyit, daun bayam, jahe, buah naga, bunga mawar. Seluruh ekstrak tersebut
digunakan untuk membuktikan bahwa bahan-bahan alami juga mampu
dijadikan indikator asam basa. Ketika kami mencampurkan bahan alami yang
diasumsi dapat menjadi indikator dengan larutan asam atau basa, terjadi
perubahan warna yang berbeda dari warna asli. Hal ini berarti terjadi pergeseran
kesetimbangan ketika ditembahan atau dikurangi ion H.
BAB V
PENUTUP

5.1 KESIMPULAN
● Air sabun memiliki sifat basa
● Air cuka memiliki sifat asam
● Bahwa ekstrak buah naga,kunyit,dan jahe dapat dijadikan indikator alami.
Dilihat dari perubahan warna saat dicampurkan air sabun

5.2 DAFTAR PUSTAKA


- https://www.studocu.com/id/document/universitas-islam-negeri-sya
rif-hidayatullah-jakarta/kimia-dasar/makalah-asam-basa-mengguna
kan-indikator-alami/46019257
- https://www.scribd.com/document/516362070/Laporan-Praktikum-
Indikator-Asam-Basa-Alami
- http://staffnew.uny.ac.id/upload/131808334
/pendidikan/MODUL+ASAM+BASA.pdf

Anda mungkin juga menyukai