Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH KIMIA

INDIKATOR ALAMI

Tugas ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran kimia

Disusun oleh :
Christianti
18191089
XI IPA 5

SEKOLAH MENEGAH ATAS NEGERI 10 BANDUNG


JL.CIKUTRA NO 77
TAHUN AJARAN 2019-2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
segala kuasa-Nyalah penulis akhirnya bisa menyusun makalah yang berjudul “Indikator alami asam-
basa” ini sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas sekolah serta menambah wawasan dan ilmu
pengetahuan, di dalam makalah ini penulis menyadari bahwa penulisanya masih sangat sederhana dan jauh
dari kesempurnaan. Namun, besar harapan kami semoga makalah yang disusun ini bisa bermanfaat. Penulis
sangat berterimakasih karena penulisan makalah ini dapat terselesaikan atas usaha dan bantuan rekan-rekan
dalam diskusi untuk mengisi kekuranganya.

Dalam pembuatan makalah ini penulis sangat menyadari bahwa baik dalam penyampaian maupun
penulisan masih banyak kekurangannya untuk itu penulis sangat mengharapkan masukan, kritikan, dan
saran dari berbagai pihak agar makalah imi bisa menjadi lebih sempurna.

Penulis

Bandung, 20 Januari 2020

i
DAFTAR ISI

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Asam dan basa merupakan zat, yang mudah serta cepat dipahami dan diteliti dalam larutan. Larutan
adalah campuran homogen dari dua macam zat atau lebih. Larutan dapat berupa larutan elektrolit dan
larutan non elektrolit. Di dalam larutan terkandung suatu zat (asam dan basa)yang merupakan penghasil
dan pendukung suatu larutan. Asam dan Basa merupakan dua golongan zat kimia yang sangat penting
dalam kehidupan sehari - hari. Sifat zat dikelompokkan dalam 3 sifat, yaitu bersifat asam, bersifat basa, dan
bersifat netral.
Dalam kehidupan sehari-hari banyak ditemukan bahan atau zat yang bersifat asam maupun basa.
Jika kita tidak mengetahui sifat suatu zat, sangat tidak baik apabila untuk mengenali sifat asam atau basa
dengan mencicipinya karena mungkin saja zat tersebut mengandung racun atau zat yang berbahaya.
Larutan asam dan larutan basa memiliki sifat-sifat yang khas. Salah satu cara untuk membedakan
asam atau basa dapat menggunakan indikator. Suatu indikator asam-basa adalah suatu senyawa yang dapat
menunjukkan perubahan warna apabila bereaksi dengan asam atau basa. Indikator asam-basa dapat
dibedakan menjadi indikator alami dan indikator buatan.
Berbagai jenis tumbuhan dapat digunakan sebagai indikator alami. Tumbuhan yang termasuk
indikator alami akan menunjukkan perubahan warna pada larutan asam ataupun basa. Beberapa contoh
tumbuhan yang dapat digunakan sebagai indikator alami adalah kunyit, bunga mawar, kubis merah, kubis
ungu, dan bunga kembang sepatu.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah perbedaan sifat asam dan basa suatu larutan?
2. Bagaimanakah cara menentukan sifat suatu zat yang sifatnya tidak diketahui?
3. Bagaimanakah pengidentifikasian asam basa dengan menggunakan indikator alami?
4. Apakah perbedaan indikator buatan dan indikator alami?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran kimia
2. Dapat mengetahui serta memperdalam pengetahuan penulis terkait indikator alami asam basa.
3. Mengetahui apa saja sifat-sifat asam atau basa suatu larutan.
4. Dapat membedakan manakah larutan yang mengandung sifat asam dengan basa.

1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian asam dan basa

A. Asam
Asam secara umum merupakan senyawa kimia yang bila dilarutkan dalam air akan menghasilkan
larutan dengan pH lebih kecil dari 7. Dalam definisi modern, asam adalah suatu zat yang dapat
memberi proton (ion H+) kepada zat lain (yang disebut basa), atau dapat menerima
pasangan elektron bebas dari suatu basa. Suatu asam bereaksi dengan suatu basa dalam
reaksi penetralan untuk membentuk garam. Contoh asam adalah asam asetat (ditemukan dalam cuka)
dan asam sulfat (digunakan dalam baterai atau aki mobil). Asam umumnya berasa masam, tapi cairan asam
pekat sangat berbahaya dapat merusak kulit dan hati-hati mata, jika terpercik asam pekat bisa berakibat
kebutaan. Jika kena asam pekat harus langsung dicuci dengan air mengalir sampai benar-benar bersih.

 Menurut Arrhenius,
Asam adalah zat yang dalam air melepaskan ion H+. Dengan kata lain, pembawa sifat asam aalah ion
H+
 Menurut Bronsted Lowry,

Asam adalah spesi yang member proton pada suatu reaksi pemindahan proton.

 Menurut Lewis,
Asam adalah zat yang menerima pasangan elektron bebas

B. BASA
Definisi umum dari basa adalah senyawa kimia yang menyerap ion hydronium ketika dilarutkan
dalam air.Basa adalah lawan (dual) dari asam, yaitu ditujukan untuk unsur/senyawa kimia yang
memiliki pH lebih dari 7. Kostik merupakan istilah yang digunakan untuk basa kuat.
Basa dapat dibagi menjadi basa kuat dan basa lemah. Kekuatan basa sangat tergantung pada
kemampuan basa tersebut melepaskan ion OH dalam larutan dan konsentrasi larutan basa tersebut.

 Menurut Arrhenius,

Basa adalah senyawa yang dalam air dapat menghasilkan ion hidroksida (OH-). Jadi pembawa
sifat basa adalah ion OH-.

 Menurut Bronsted dan Lowry,

2
Basa adalah spesi yang menerima proton pada suatu reaksi pemindahan proton

 Menurut Lewis,
Basa adalah zat yang memberi pasangan elektron bebas

2.2 Sifat asam dan basa

 Asam
1. Rasa: masam ketika dilarutkan dalam air.
2. Sentuhan: asam terasa menyengat bila disentuh, dan dapat merusak kulit, terutama bila asamnya
asam pekat.
3. Kereaktifan: asam bereaksi hebat dengan kebanyakan logam, yaitu korosif terhadap logam.
4. Hantaran listrik: asam, walaupun tidak selalu ionik, merupakan cairan elektrolit
5. Mengubah lakmus biru menjadi merah
6. Nilai pH kurang dari 7

 Basa
1. Kaustik
2. Rasanya pahit
3. Licin seperti sabun
4. Nilai pH lebih dari 7
5. Mengubah warna lakmus merah menjadi biru
6. Dapat menghantarkan arus listrik
7. Menetralkan asam

2.3 Jenis Indikator Asam Basa


Indikator merupakan salah satu senyawa kompleks yang mampu bereaksi dengan asam dan basa.
Dengan menggunakan Indikator, kita bisa tahu sifat dari suatu cairan, apakah bersifat asam atau basa.
Indikator juga bisa kita gunakan untuk mengetahui tingkat kekuatan suatu asam ataupun basa. Indikator
asam basa adalah suatu zat yang dapat memberikan warna yang berbeda dalam setiap larutan asam, basa
dan garam. Untuk mengetahui sifat dari ketiga jenis larutan tersebut, kita bisa menggunakan Indikator.
Berikut merupakan beberapa jenis Indikator asam basa yang bisa kita gunakan untuk mengetahui sifat dari
larutan:
A. Indikator buatan

Indikator buatan yaitu indikator siap pakai yang sudah dibuat di laboratorium atau pabrik alat-alat
kimia. Contohnya adalah kertas lakmus, indikator universal, larutan indikator, pH meter.

3
1. Kertas Lakmus
Kertas lakmus merupakan salah satu Indikator asam basa yang paling sering digunakan untuk
mengetahui sifat suatu larutan. Selain praktis, harganya yang murah dan penggunaannya yang cukup mudah
membuat banyak orang yang lebih memilih kertas lakmus sebagai Indikator asam basa dibandingkan
dengan jenis Indikator yang lain. Akan tetapi dibalik semua keuntungan itu, kertas lakmus juga memiliki
kelemahan yaitu tidak bisa digunakan untuk mengukur secara akurat dan perubahan warna yang terlihat
tidak bisa menunjukkan pH larutan dengan tepat dan akurat. Lakmus yang berwarna merah akan tetap
merah ketika dimasukkan ke dalam larutan asam, dan akan berwarna biru bisa dicelupkan ke dalam larutan
basa. Sedangkan pada lakmus biru akan berwarna biru ketika dicelupkan ke dalam larutan basa dan akan
berubah warna menjadi merah ketika dicelupkan ke dalam larutan asam.
2. Larutan Indikator
Larutan indikator yang paling sering digunakan di berbagai laboratorium adalah fenolptalein (PP),
metil merah (mm), metil jingga (mo) dan juga bromtimol blue (BTB). Larutan-larutan tersebut sering
digunakan dalam proses titrasi larutan. Penggunaan larutan indikator dalam proses titrasi larutan harus
dilakukan dengan sangat teliti dan pengamatan yang sangat tinggi. Hal ini dikarenakan perubahan warna
akan terjadi hanya dengan beberapa mL saja. Berikut merupakan penjelasan dari tiap jenis larutan indikator:
1) Phenol Ptalein (PP)
indikator ini dibuat dengan cara kondensasi anhidrida ftalein atau asam ftalat dengan fenol.
Memiliki trayek pH sebesar 8,2 – 10,0 dengan asam yang tidak berwarna dan berwarna merah muda pada
larutan basa.
2) Metil Merah (mm)
Indikator metil merah adalah salah satu indikator asam basa yang memiliki warna merah dalam
asam dan jingga dalam basa dengan trayek pH 4,2 – 6,3.
3) Metil Jinga (mo)
Indikator metil jingga merupakan salah satu indikator asam basa yang akan berwarna merah dalam
asam dan berwarna jingga dalam basa dengan trayek pH 3,1 – 4,4.
4) Bromtimol Blue (BTB)
Indikator BTB merupakan salah satu indikator yang akan berwarna merah kuning dalam larutan
asam dan biru dalam larutan yang bersifat basa dengan trayek pH 6,0 – 7,6.
3. pH meter
indikator asam basa yang lainnya adalah dengan penggunaan pH meter. Peralatan yang digunakan
untuk menentukan pH suatu larutan ini mempunyai elektroda yang dapat dicelupkan ke dalam larutan yang
akan kita ukur derajat keasamannya. Larutan yang diukur pH nya dengan menggunakan alat ini akan dengan
cepat terlihat hasilnya karena tertera langsung pada angka yang terdapat di layar digital dari pH meter itu
sendiri.
4. Indikator universal
Indikator asam basa yang selanjutnya adalah indikator universal yang akan memberikan warna
tertentu jika kita celupkan ke dalam larutan asam maupun basa. Warna yang muncul bisa kita cocokkan

4
dengan warna standar yang telah diketahui pH nya. Nilai pH ini bisa ditentukan dengan indikator pH yang
sempit, karena indikator ini dilengkapi dengan peta warna.

5. Indikator Campuran
Untuk beberapa titrasi tertentu, kadang harus dilakukan dengan menggunakan indikator campuran.
Yang dimaksud dengan indikator campuran adalah campuran antara dua jenis indikator atau antara sebuah
indikator dengan suatu zat warna biasa yang bukan merupakan indikator pH. Indikator campuran ini tidak
dapat berubah warna seperti indikator yang lainnya, tetapi pada pH tertentu warnanya akan hilang dalam
akan menjadi hitam yang dalam pengerjaannya terlihat kelabu. Warna ini akan terlihat jelas perbedaannya
dari warna pada pH sedikit di atas atau pun di bawahnya, sehingga akan mempermudah dalam menentukan
larutan sudah mencapai pH tersebut atau belum. Indikator campuran digunakan apabila indikator biasa tidak
bisa menunjukkan perbedaan warna asam dan warna basa dengan jelas sehingga perubahan warna yang
terjadi pun tidak terlihat jelas.

B. Indikator alami
Indikator alami yaitu indikator yang berasal dari bahan-bahan alami, dimana cara memperolehnya
yaitu dengan cara mengekstrak. Prinsip indikator adalah bahan yang memberikan warna berbeda pada zat
yang bersifat asam dan basa. Indikator alami yang biasa dipakai dalam pengujian asam basa adalah
tumbuhan yang berwarna mencolok, berupa bunga-bungaan,umbi-umbian, kulit buah dan dedaunan.
Perubahan warna indikator bergantung pada warna jenis tanamannya, misalnya kembang sepatu merah di
dalam larutan asam akan berwarna merah dan di dalam larutan basa akan berwarna hijau, kol ungu di
dalam larutan asam akan berwarna merah keunguan dan di dalam larutan basa akan berwarna hijau.

5
0
BAB III
METODELOGI

3.1 Judul praktikum

Menguji Sifat asam-basa suatu larutan dengan Indikator Alami

3.2 Alat dan Bahan


 Alat :
2. Cup
3. Alat penghalus
4. Sendok
5. Pisau
6. Mangkok kecil
7. Gelas ukur
8. Saringan

 Bahan :
1. Ekstrak kulit manggis
2. Ekstrak wortel
3. Ekstrak tomat
4. Ekstrak kunyit
5. Ekstrak jahe
6. Ekstrak daun pandan
7. Ekstrak daun sirih
8. Ekstrak stroberi
9. Ekstrak ubi
10. Ekstrak buah naga
11. Ekstrak bunga kertas
12. Ekstrak bunga mawar
13. Ekstrak bunga ungu
14. Ekstrak bunga duri
15. Ekstrak daun rhoe discolor
16. Ekstrak bunga sepatu
17. Ekstrak bawang putih
18. Air kapur
19. Cuka
20. Air

6
3.3 Cara kerja
1. Siapkan alat dan bahan
2. Haluskan masing-masing bahan dan ambil ekstraknya
3. Masukkan masing-masing ekstrak ke dalam cup
4. Tuangkan cuka dan air kapur ke dalam cup
5. Setiap bahan dibagi ke 2 cup, cup A dan cup B
6. Tetesi cup A dengan cuka, dan tetesi cup B dengan air kapur
7. Ulangi tahap 5,6 ke masing-masing bahan

7
8
BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil pengamatan


Perubahan Warna
No Nama bahan Warna Ditambah cuka Ditambah air Kesimpulan
awal kapur
1 Kulit manggis Coklat Merah jambu hijau Bisa dijadikan indikator
susu
2 Wortel Orange Orange muda Orange muda Tidak bisa dijadikan indikator
Muda
3 Tomat merah Merah pudar Orange muda Bisa dijadikan indikator
jambu
pudar
4 Kunyit Kuning Coklat pekat Coklat pudar Bisa dijadikan indikator

5 Jahe Coklat Orange Merah Bisa dijadikan indikator


muda
6 Daun pandan Hijau tua Hijau tua Hijau tua Tidak bisa dijadikan indikator

7 Daun sirih Hijau Hijau muda Hijau muda Tidak bisa dijadikan indikator
muda
8 Stroberi Merah Merah Merah pudar Bisa dijadikan indikator
terang
9 Ubi Coklat Coklat muda Coklat tua Bisa dijadikan indikator
muda
10 Buah naga Ungu tua Merah keunguan Orange Bisa dijadikan indikator
kemerahan
11 Bunga kertas Coklat Coklat kehijauan Coklat Bisa dijadikan indikator
muda kekuningan
12 Bunga mawar Ungu Ungu Hijau tua Bisa dijadikan indikator

13 Bunga ungu Hijau Coklat tua Hijau pekat Bisa dijadikan indikator
daun
14 Bunga duri Ungu Coklat kehitaman Hijau daun Bisa dijadikan indikator

15 Daun rhoe Hijau hijau Bisa dijadikan indikator


discolor
16 Bunga sepatu Mrah Merah Orange Bisa dijadikan indikator
kekuningan
17 Bawang putih Kuning Kuning lemon Orange muda Bisa dijadikan indikator
muda

8
4.2 Pembahasan

Telah disebutkan bahwa asam mempunyai rasa asam, sedangkan basa mempunyai rasa pahit.
Namun begitu, tidak dianjurkan untuk mengenali asam dan basa dengan cara mencicipinya, sebab banyak
diantaranya yang dapat merusak kulit (korosif) atau bahkan bersifat racun.
Asam dan basa dapat dikenali dengan menggunakan zat indikator, yaitu zat yang memberi warna
berbeda dalam lingkungan asam dan lingkungan basa (zat yang warnanya dapat berubah saat berinteraksi
atau bereaksi dengan senyawa asam maupun senyawa basa). Seperti pada percobaan yang telah di
lakukan memperoleh hasil sebagai berikut :

1. Uji pendahuluan menggunakan air cuka.


Pada pengujian dengan bunga sepatu, buah naga, kunyit, dan yang lainnya yang ditambah air
cuka akan bereaksi dan menghasilkan perubahan warna.Bunga sepatu yang ditumbuk, awalnya ungu
berbah menjadi merah ; buah naga yang di tumbuk, awalnya berwarna ungu berubah menjadi warna
merah muda/pink ; Kunyit yang di tumbuk, awalnya berwarna jingga menjadi kuning. Hal ini
menunjukkan bahwa air cuka bersifat asam. Dan apabila dirasakan air cuka akan berasa asam. Sehingga
sesuai dengan sifat dari asam.

2. Uji pendahuluan menggunakan air kapur.


Pada pengujian dengan bunga sepatu, buah naga, kunyit, dan yang lainnya yang ditambah air
kapur akan bereaksi dan menghasilkan perubahan warna.Bunga sepatu yang di tumbuk, awalnya ungu
berubah menjadi hijau ; Buah naga yang di tumbuk, awalnya berwarna ungu berubah menjadi warna
merah kuning kehijauan ; Kunyit yang di tumbuk, awalnya berwarna jingga menjadi orange/jingga. Hal
ini menunjukkan bahwa air kapur bersifat basa. Dan apabila dirasakan air kapur akan berasa pahit.
Sehingga sesuai dengan sifat dari basa.

Pada pembuatan indikator alami (ekstrak) dimana bunga, daun, atau buah dicuci dengan air
mengalir agar bersih juga dimaksudkan agar pigmen warna bunga tidak ikut larut dalam air. Bunga yang
sudah dicuci kemudian dipotong kecil-kecil untuk memperluas permukaan bunga sehingga proses
pelarutan bunga lebih efektif. Semakin luas permukaan bunga maka semakin banyak pigmen warna bunga
yang larut pada proses pelarutan. Pada proses pemotongan bunga tidak dicincang melainkan dipotong
kecil-kecil.
Dari percobaan tersebut dengan menggunakan bahan indikator alami, maka dapatlah ditemukan
bahan alternatif dalam menggunakan larutan indikator sebagai penentu pH larutan. Selain bahannya
mudah ditemukan juga sangat ramah lingkungan karena tidak menggunakan bahan kimia yang berbahaya.
Indikator dari bahan alami seperti bunga-bungaan tidak semuanya baik digunakan sebagai
indikator yang baik. Hanya ekstrak bunga tertentu yang mempunyai warna yang mencolok yang mampu
dijadikan indikator yang baik karena pada kelopak bunga tumbuhan memiliki pigmen sehingga ketika

9
diekstrak menghasilkan berbagai warna. Menggunakan bunga yang dari jenis yang sama belum tentu
sama dan bisa menjadi indikator asam-basa. Indikator asam-basa yang baik dapat memperlihatkan warna
berbeda dalam larutan yang bersifat asam dan larutan yang bersifat basa
Karakteristik bunga yang baik digunakan sebagai indikator pH yaitu bunga yang masih segar
berwarna tua digunakan hanya mahkota bunga sedangkan benang sari dan putik tidak digunakan. Pada
pembuatan indikator cair bunga dicuci dengan air mengalir agar bersih juga dimaksudkan agar pigmen
warna bunga tidak ikut larut dalam air.

10
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Indikator merupakan salah satu senyawa kompleks yang mampu bereaksi dengan asam dan basa.
Dengan menggunakan Indikator, kita bisa tahu sifat dari suatu cairan, apakah bersifat asam atau basa.
Indikator juga bisa kita gunakan untuk mengetahui tingkat kekuatan suatu asam ataupun basa. Indikator
asam basa adalah suatu zat yang dapat memberikan warna yang berbeda dalam setiap larutan asam, basa
dan garam
Beberapa merupakan jenis tanaman dan dapat dijadikan ialah sebagai indikator alami, contohnya
kol ungu, kulit manggis, bunga sepatu, bunga bougenvile, pacar air, serta juga kunyit.
Syarat untuk dapat atau tidaknya suatu tanaman itu untuk dijadikan ialah sebagai indikator alami
ialah terjadinya perubahan warna jika ekstraknya diteteskan pada larutan asam maupun basa.
Tidak semua tumbuhan dapat menjadi indikator yang baik hanya tumbuhan dengan warna yang
mencolok yang dapat dijadikan sebagai indikator yang baik, karena pada kelopak bunga tumbuhan
memiliki pigmen sehingga ketika diekstrak menghasilkan berbagai warna. Menggunakan bunga yang dari
jenis yang sama belum tentu sama dan bisa menjadi indikator asam-basa.
Indikator asam-basa yang baik dapat memperlihatkan warna berbeda dalam larutan yang bersifat
asam dan larutan yang bersifat basa

5.2 Saran

Karena asam dan basa sangat berpengaruh bagi kehidupan sehari-hari, kita harus mempelajarinya
lebih mendalam agar kita dapat menggunakannya dengan benar dan dapat bermanfaat untuk diri kita.

Bagi para pembaca, diharapkan agar lebih memperdalam pengetahuan tentang asam basa baik
melalui buku-buku referensi kimia maupun lewat situs-situs web dan lebih baiknya lagi apabila dapat
dilakukan percobaan agar lebih memahami tentang asam basa karena kegunaannya yang sangat besar bagi
kehidupan kita sehingga perlu dipelajari dan dipahami.

Dalam melakukan percobaan pun harus teliti melihat perubahan warnanya yang terjadi untuk
memastikan sifat zat yang diujinya.

12
DAFTAR PUSTAKA
https://blog.elevenia.co.id/jenis-jenis-indikator-asam-basa-yang-paling-lengkap/
http://paudilah.blogspot.com/2015/04/makalah-kimia-indikator-asam-basa-dan.html?m=1
http://imranahsidikahahmad03.blogspot.com/2015/03/nama-kelompok-aldayustarni-farassuci.html?m=1
https://www.amongguru.com/pengertian-dan-jenis-jenis-indikator-asam-basa-beserta-contohnya/
https://www.coursehero.com/file/38342137/kimia-mklh-01docx/
http://imranahsidikahahmad03.blogspot.com/?m=1
https://www.scribd.com/document/337698907/Laporan-Kimia-Indikator-Alami
https://bisakimia.com/2018/03/21/materi-asam-basa-sma-ringkas/

12
LAMPIRAN

13
13

Anda mungkin juga menyukai