Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT

BAB I

DISUSUN OLEH KELOMPOK 7 KELAS X-6 :

DITA NOVIANTI

GALIH NURFADILAH

NIAR WINIARTI

SRI NOVIANTI

WILI SANTRIA

Tanggal Praktikum : 14 Maret 2016


BAB II

Tujuan Praktikum

1. Menguji hantaran listrik melalui larutan


2. Mengidentifikasi Larutan Elektrolit & Non Elektrolit

BAB III

Dasar Teori

Larutan Elektrolit & Non Elektrolit

Larutan adalah campuran homogen antara zat terlarut dan pelarut. Zat terlarut
adalah zat yang terdispersi (tersebar secara merata) dalam zat pelarut. Zat terlarut
mempunyai jumlah yang lebih sedikit dalam campuran. Ini biasa di sebut dengan
solute. Sedangkan zat pelarut adalah zat yang mendispersi atau (fase pendispersi)
komponen-komponen zat terlarut. Zat pelarut mempunyai jumlah yang lebih banyak
dalam campuran. Zat pelarut di sebut solvent.

Larutan Elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan listrik dengan


memberikan gejala berupa menyalanya lampu pada alat uji atau timbulnya gelembung
gas dalam larutan. Larutan yang menunjukan gejala-gejala tersebut pada pengujian
tergolong ke dalam larutan elektrolit.

Larutan Non Elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus
listrik dengan memberikan gejala berupa tidak ada gelembung dalam larutan atau
lampu tidak menyala peda alat uji. Larutan yang memberikan gejala-gejala tersebut
pada pengujian tergolong ke dalam larutan non elektrolit.

Larutan elektrolit kuat adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik
dengan baik. Hal ini disebabkan zat terlarut akan yerurai sempurna (derajat ionisasi =
1) menjadi ion-ion sehingga dalam larutan tersebut banyak mengandung ion-ion.
Karena banyak ion yang dapat menghantarkan arus listrik, maka daya hantarnya kuat.

Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik
dengan lemah. Hal ini disebabkan karena zat terlarut akan terurai sebagian (derajat
ionisasi = 0 < a < 1) menjadi ion-ion sehingga dalam larutan tersebut sedikit
mengandung ion. Hal ini disebabkan tidak semua terurai menjadi ion-ion (ionisasi
tidak sempurna) sehingga dalam larutan hanya ada sedikit ion-ion yang dapat
menghantarkan arus listrik.

Pada larutan non elektrolit, molekul-molekulnya tidak terionisasi dalam


larutan, sehingga tidak ada ion yang bermuatan menghantarkan arus listrik dengen
(derajat ionisasi =
BAB IV

Alat & Bahan + Foto

No. Alat & Bahan Foto


1. Alat Elektroda

2. Gelas Kimia

3. Tissue

4. Larutan gula
pasir

5. Larutan garam
6. Larutan Urea

7. Cuka

8. Larutan Kapur

9. Jeruk

10. Alkohol 70%


BAB V

Langkah Kerja + Foto

 Masukkan dua buah katoda kedalam gelas kimia yang


berisi larutan gula pasir, pastikan dua buah katoda
tersebut jangan sampai bersentuhan.
 Catat dan periksalah apa yang terjadi pada alat
pengujinya, apakah lampu menyala atau padam, memiliki
gelembung atau tidak.
 Setelah diperiksa angkat kedua katoda tersebut, lalu
bersihkan hingga kering dengan tisu.

 Masukkan dua buah katoda kedalam gelas kimia yang


berisi larutan garam, pastikan dua buah katoda tersebut
jangan sampai bersentuhan.
 Catat dan periksalah apa yang terjadi pada alat
pengujinya, apakah lampu menyala atau padam, memiliki
gelembung atau tidak.
 Setelah diperiksa angkat kedua katoda tersebut, lalu
bersihkan hingga kering dengan tisu.

 Masukkan dua buah katoda kedalam gelas kimia yang


berisi larutan urea, pastikan dua buah katoda tersebut
jangan sampai bersentuhan.
 Catat dan periksalah apa yang terjadi pada alat
pengujinya, apakah lampu menyala atau padam, memiliki
gelembung atau tidak.
 Setelah diperiksa angkat kedua katoda tersebut, lalu
bersihkan hingga kering dengan tisu.

 Masukkan dua buah katoda kedalam gelas kimia yang


berisi cuka, pastikan dua buah katoda tersebut jangan
sampai bersentuhan.
 Catat dan periksalah apa yang terjadi pada alat
pengujinya, apakah lampu menyala atau padam, memiliki
gelembung atau tidak.
 Setelah diperiksa angkat kedua katoda tersebut, lalu
bersihkan hingga kering dengan tisu.

 Masukkan dua buah katoda kedalam gelas kimia yang


berisi larutan kapur, pastikan dua buah katoda tersebut
jangan sampai bersentuhan.
 Catat dan periksalah apa yang terjadi pada alat pengujinya, apakah lampu
menyala atau padam, memiliki gelembung atau tidak.
 Setelah diperiksa angkat kedua katoda tersebut, lalu bersihkan hingga kering
dengan tisu.

 Masukkan dua buah katoda kedalam gelas kimia yang


berisi jeruk, pastikan dua buah katoda tersebut jangan
sampai bersentuhan.
 Catat dan periksalah apa yang terjadi pada alat
pengujinya, apakah lampu menyala atau padam, memiliki
gelembung atau tidak.
 Setelah diperiksa angkat kedua katoda tersebut, lalu
bersihkan hingga kering dengan tisu.

 Masukkan dua buah katoda kedalam gelas kimia yang


berisi alkohol 70%, pastikan dua buah katoda tersebut
jangan sampai bersentuhan.
 Catat dan periksalah apa yang terjadi pada alat
pengujinya, apakah lampu menyala atau padam, memiliki
gelembung atau tidak.
 Setelah diperiksa angkat kedua katoda tersebut, lalu
bersihkan hingga kering dengan tisu.

 Masukkan dua buah katoda kedalam gelas kimia yang


berisi larutan gula pasir, pastikan dua buah katoda
tersebut jangan sampai bersentuhan.
 Catat dan periksalah apa yang terjadi pada alat
pengujinya, apakah lampu menyala atau padam, memiliki
gelembung atau tidak.
 Setelah diperiksa angkat kedua katoda tersebut, lalu
bersihkan hingga kering dengan tisu.

BAB VI

Hasil Pengamatan

No. Nama Benda Nyala Lampu Gelembung gas Keterangan


Ada Tidak Ada Tidak
1. Larutan garam   Elektrolit kuat
2. Larutan gula pasir   Non elektrolit
3. Larutan Urea   Elektrolit lemah
4. Asam (jeruk)   Elektrolit lemah
5. Larutan kapur   Non elektrolit
6. Alkohol 70%   Non elektrolit
7. Cuka   Elektrolit lemah
8. Air Putih   Elektrolit lemah

BAB VII

Pembahasan

Dari hasil pengamatan dan tabel diatas, diperoleh data sebagai berikut ;

1) Air garam termasuk elektrolit kuat, dan dalam percobaaan yang kami lakukan
ketika memasukkan dua buah katoda kedalam larutan air garam nyala lampu
terang dan memiliki gelembung yang banyak. Jadi air garam terbukti elektrolit
kuat.
2) Air gula pasir termasuk non elektrolit karena larutan gula pasir mengandung
(C12H22O11) . Dan dalam percobaan yang kami lakukan ketika memasukkan
dua buah katoda kedalam larutan air gula pasir lampu tidak menyala dan tidak
ada gelembung sama sekali, jadi terbukti bahwa gula merupakan larutan yang
tidak dapat menghantarkan arus listrik atau non elektrolit.
3) Larutan urea termasuk non elektrolit karena urea mengandung (CO(NH)2),
dalam percobaan yang kami lakukan ketika kedua buah katoda tersebut
dimasukkan kedalam larutan urea lampu tidak menyala tetapi terdapat
gelembung gas, akan tetapi hasil percobaan kami larutan urea termasuk
kedalam elektrolit lemah. Hal ini mungkin terjadi karena alat elektroda kami
kotor atau bahkan salah, dan bisa juga terjadi karena larutan urea yang kami
buat tidak seimbang antara urea dengan air.
4) Air jeruk termasuk elektrolit lemah, karena didalam air jeruk terdapat senyawa
Asam Sitrat yang merupakan Asam Trikarboksilat. Golongan Asam
Karboksilat merupakan asam lemah sehingga air jeruk merupakan elektrolit
lemah karena tidak dapat terurai sempurna. Dalam percobaan yang kami
lakukan ketika kedua buah katoda tersebut dimasukkan kedalam air jeruk
lampu tidak menyala tetapi ada gelembung. Jadi terbukti bahwa air jeruk
termasuk elektrolit lemah.
5) Larutan kapur seharusnya termasuk kedalam elektrolit lemah, tetapi dalam
percobaan yang kami lakukan ketika kedua buah katoda tersebut dimasukkan
kedalam larutan kapur lampu tidak menyala dan tidak terdapat gelembung gas.
Hal ini mungkin terjadi karena alat elektroda kami kotor atau bahkan salah,
dan bisa juga terjadi karena larutan kapur yang kami buat tidak seimbang
antara kapur dengan air.
6) Alkohol 70% termasuk non elekrolit karena Alkohol 70% mengandung
senyawa (C2H5OH) artinya alkohol adalah larutan yang tidak dapat
menghantarkan arus listrik, karena zat terlarutnya didalam pelarut tidak dapat
menghasilkan ion-ion (tidak mengion). Dan dalam percobaan yang kami
lakukan ketika kedua buah katoda tersebut dimasukkan kedalam alkohol 70%
lampu tidak menyala dan tidak ada gelembung sama sekali. Jadi terbukti
bahwa Alkohol 70% termasuk non elektrolit.
7) Asam Cuka (CH3COOH) adalah elektrolit lemah karena cuka termasuk larutan
yang daya hantar listriknya lemah dengan harga derajat ionisasi sebesar: 0<
alpha <1. Dalam percobaan yang kami lakukan ketika kedua buah katoda
tersebut dimasukkan kedalam cuka lampu tidak menyala tetapi terdapat
gelembung gas, artinya Asam Cuka termasuk elektrolit lemah.
8) Air Putih termasuk elektrolit lemah karena terbentuk dari ikatan kovalen polar.
Dalam percobaan yang kami lakukan ketika kedua buah katoda dimasukkan
kedalam air putih lampunya tidak menyala yang timbul hanyalah gelembung
pada katoda. Jadi air putih termasuk kedalam elektrolit lemah.

BAB VIII

Kesimpulan & Penutup

Pada praktikum ini, didapatkan bahwa larutan 1 merupakan larutan dengan


tingkat hantaran listrik kuat karena memiliki gelembung yang banyak disekitar
elektroda dan bisa menyalakan lampu dengan sangat terang. Selain itu larutan
4,5,7,8 merupakan larutan dengan tingkat hantaran listrik yang lemah dengan
adanya tanda pada elektroda yaitu terdapatnya gelembung disekitar elektroda
meskipun lampu tidak menyala. Dan larutan 2,3,6 merupakan larutan dengan
tingkat hantaran listrik yang sangat lemah yang tidak menampilkan gelembung
disekitar elektroda dan lampu yang tidak menyala dan termasuk larutan Non
Elektrolit.

Saran dari kami sebaiknya saat kita melakukan percobaan dan mengganti
larutan, kita sebaiknya membersihkan elektroda dengan sangat bersih dan kering,
agar tidak tercampur dengan larutan sebelumnya dan menyebabkan tercampurnya
larutan sebelumnya dan larutan yang akan diuji.

Dan dalam penyusunan laporan ini kami meminta maaf apabila ada kesalahan
dalam kata-kata atau penyusunan laporan.

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai