Di Susun Oleh :
Pada kesempatan kali ini kami menyampaikan terima kasih kepada Bapak/Ibu Guru yang
telah bersedia meluangkan waktu untuk membimbing, memeriksa dan memberi penilaian serta
kritik dan saran yang membangun agar kedepannya lebih baik terhadap laporan praktikum ini.
Kami mengakui bahwa laporan ini kurang dari kata sempurna, oleh karena itu segala kritikan
dan saran yang membangun akan kami terima dengan lapang dada sebagai wujud koreksi ata
diri kami yang masih belajar.
Penulis
DAFTAR ISI
SAMPUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 4 PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB 1
PENDAHULUAN
Indikator asam basa adalah suatu bahan yang dapat mengidentifikasi sifaf asam dan
basa suatu larutan. Apabila suatu bahan indikator diujikan terhadap asam basa maka akan
terjadi perubahan warna yang dapat membedakan suatu larutan bersifat asam atau basa.
Dalam sehari-hari, kita mengenal berbagai zat yang di golongkan sebagai asam, misalnya
asam cuka, asam sitrum, asam jawa, asam belimbing, serta "asam lambung". Salah satu sifat
asam adalah rasanya masam. Kita juga mengenal berbagai zat yang kita golongkan sebagai
basa, misalnya kapur sirih, kaustik soda, air sabun, serta air abu. Salah satu sifat basa adalah
dapat melarutkan lemak. Itulah sebabnya (abu gosok) di gunakan untuk mencuci piring.
Asam dan basa tentu memiliki sifat yang berbeda. Untuk menentukan sifat asam atau
basa terdapat beberapa cara. Yang pertama dapat menggunakan indikator baha alam.
Indikator alami dapat dibuat dalam 3 bentuk yaitu kertas, larutan dan serbuk. Larutan
indikator yang dihasilkan kemudian disimpan hingga masa enyimpanan 6 hari untuk
mengetahui stabilitasnya sebagai indikator asam basa alternatif. Bahan-bahan alam yang
berwarna seperti bunga kembang sepatu, kulit manggis dan kunyit dapat digunakan sebagai
indikator alami. Yang kedua dapat menggunakan indikator warna, yang akan menunjukkan
sifat suatu larutan dengan perubahan warna yang terjadi. Misalnya lakmus, akan berwarna
merah dalam larutan yang bersifat asam dan akan berwarna biru dalam larutan yang bersifat
basa. Dapat pula menggunakan indikator sintesis seperti fenolftalein, metil merah, bromtimol
dan masih banyak lagi. Kemudian dengan mengukur pH. pH merupakan suatu parameter
yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman larutan. Larutan asam memiliki pH
kurang dari 7 larutan basa memiliki pH lebih dari 7 sedangkan netral pH nya 7.
Dalam praktikum ini, bahan-bahan alami yang digunakan sebagai indikator asam basa
diantaranya ekstrak bunga kembang sepatu, kunyit, buah naga, daun paci, bunga pacar air,
dan kulit manggis. Dimana bahan alami tersebut akan diuji untuk mendapatkan ekstrak yang
cocok digunakan sebagai indikator asam basa. Maka dari itu, seluruh ekstrak diberi perlakuan
yang sama yaitu dicampurkan dengan larutan basa dan asam serta diperhatikan perubahan
warnanya.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Asam secara umum merupakan senyawa kimia yang bila dilarutkan dalam air akan
menghasilkan larutan dengan pH lebih kecil dari 7. Dalam definisi modern, asam adalah suatu
zat yang dapat memberi proton (ion H+) kepada zat lain yang disebut basa, atau dapat
menerima pasangan elektron bebas dari suatu basa. Suatu asam bereaksi dengan suatu basa
dalam reaksi penetralan untuk membentuk garam.
Asam basa sudah dikenal sejak zaman dulu, istilah asam (acid) berasal dari bahasa latin
acetum yang berarti cuka. Istilah basa (alkali) berasal dari bahasa arab yang berarti abu. Basa
digunakan dalam pembuatan sabun. Di alam, asam ditemukan dalam buah-buahan, misalnya
asam sirat dalam buah jeruk berfungsi untuk memberi rasa limum yang tajam.
Asam dalam ilmu kimia adalah senyawa kimia yang jika dilarutkan dalam air akan
menghasilkan sebuah larutan dengan pH lebih kecil dari 7. Dalam definisi modern, asam yaitu
suatu zat yang bisa memberi proton (ion H+) kepada zat lain yang disebut basa, atau bisa
menerima pasangan elektron bebas dari suatu basa.
Basa ialah zat (senyawa) yang bisa beraksi dengan asam, menghasilkan senyawa yang
disebut garam. Sedangkan basa yaitu suatu zat-zat yang bisa menetralkan asam. Secara kimia,
asam dan basa saking berlawanan. Sifat basa pada umumnya ditunjukkan daru rasa pahit dan
licin.
Teori ini pertama kalinya dikemukakan pada tahun 1884 oleh Svante August Arhenius.
Menurut Arhenius, definisi dari asam dan basa, yaitu :
Asam adalah senyawa yang jika dilarutkan dalam air melepaskan ion H+
Basa adalah senyawa yang jika dilarutkan dalam air melepaskan ion OH-
Gas asam klorida (HCl) yang sangat larut dalam air tergolong asam Arhenius, sebagaimana
HCl dapat terurai menjadi ion H+ dan Cl- di dalam air. Berbeda halnya dengan metana (CH4)
yang bukan asam Arhenius karena tidak dapat menghasilkan ion H+ dalam air meskipun
memiliki atom H. Natrium hidroksida (NaOH) termasuk basa Arhenius, sebagaimana NaOH
merupakan senyawa ionik yang terionisasi menjadi ion Na+ dan OH- ketika di uraikan dalam air.
Konsep asam dan basa Arhenius ini terbatas pada kondisi air sebagai pelarut.
Pada tahun 1923, ahli kimia Johanes Nicolus Bronsted dan Thomas Martis Loery
mengembangkan definisi asam dan basa berdasarkan kemampuan (donor) atau menerima
(akseptor) proton (ion H+). Menurut konsep Bronsted dan Lowry, zat yang memiliku
kecendrungan untuk menyumbangkan ion H+ pada zat lain adalah asam. Sedangkan zat yang
memiliki kecendrungan untuk menerima ion H+ dari zat lain adalah basa.
Senyawa yang dapat bertindak sebagai asam basa Bronsted-Lowry disebut amfoter.
Perhatikan reaksi berikut ini !
Pada reaksi tersebut, asam klorida (HCl) menyumbangkan proton (H+) pada ammonia
(NH3) dan membentuk ion ammonium yang bermuatan positif (NH4-) dan ion klorida yang
bermuatan negatif (Cl-). Sehingga NH3 merupakan basa Bronsted-Lowry karena menerima
proton. Pada bagian produk, Cl- disebut dengan basa konjugasi dari HCl dan NH4+ disebut
dengan asam konjugasi dari basa NH3.
Pada tahun 1923, Gilbert Newton Lewis seorang ahli kimia dari UC Berkeley mengusulkan
teori alternative untuk menggambarkan asam dan basa. Teorinya menjelaskan tentang asam
dan basa berdasarkan struktur dan iktan.
Asam menurut Lewus adalah suatu zat yang mempunyau kecendrungan menerima
pasangan electron dari basa. Contoh beberaoa asam Lewis adalag SO3, BF3, maupun
AIF3.
Basa menurut Lewis adalah zat yang dapat memberikan pasangan elektron. Basa lewis
memiliki pasangan elektron bebas, contohnya adalah NH3Cl-, maupun ROH. Lewis
mejelaskan lebih lanjut bahwa reaksi asam basa merupakan reaksi serah terima
pasangan elektron, sehingga terbentuk suatu ikatan kovelen koordinasi.
Larutan asam memiliki pH kurang dari 7, dengan nilai pH yang lebih rendah sesui dengan
peningkatan kromosom. Contoh umum asam termasuk asam asetat (dalam cuka), asam sulfat
(digunakan dalam baterai mobil), dan asam tartat (digunakan dalam baking).
Di sisi lain, basa adalah suatu zat yang larutannya bersifat pahit, licin, membirukan lakmus
merah dan menetralkan asam. Basa mempunyai sifat sebagai berikut :
Basa memiliki pH lebih dari 7. Semakin besar nilai pH suatu zat maka semakin kuat derajat
kebasaannya. Cintoh basa diantaranya adalag amoniak untuk pelarut desinfektan. Soda api
(natrium hidroksida) untuk membersihkan saluran bak cuci, aluminium hidroksida dan
magnesium hidroksida untuk obat nyerj lambung.
BAB 3
METODE PENELITIAN
Adapun alat dan bahan yang dibutuhkan selama melaksanakan praktikum indikator asam
basa alami, diantaranya:
1. Garam
2. Soda Kue
3. Detergen
4. Perasan Air Jeruk
5. Cuka
6. Kapur
7. Gula
1. Gelas kimia
2. Pipet tetes
4.1 KESIMPULAN
Dalam melakukan praktikum inu terdapat beberapa sifat asam basa suatu zat
dengan menggunakan indikator alami. Salah satu sifat asam yang dapat disimpulkan
dalam praktikum ini adalah larutan asam dapat mengubah warna indikator menjadi
lebih terang. Sedangkan, larutan basa mengubah warna indikator menjadi lebih gelap.
Namun, tidak semua bahan alami yang digunakan pada praktikum mengalami
oerubahan warna yang signifikan.
DAFTAR PUSTAKA
Berpendidikan.2019.Pengertian Indikato Asam Basa dan Macam-macamnya.Tersedia
pada:https://www.berpendidikan.com/2019/08/pengertian-indikator-asam-basa-dan-macam-
macamnya.html.Diakses pada tanggal 29 April 2021 pukul 10.02 WITA.