Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM I

KIMIA ORGANIK

SIFAT ASAM DAN BASA SENYAWA ORGANIK

DOSEN PENGAMPUH: FADLIYAH AL MAIDA, S.T., M.T


DISUSUN OLEH:
ANDI SYAHRIL /402202205
FERA YUGISTA /4022022014
IRMA YUNITA /4022022024
INDAR /4022022023
SUCIATI /4022022062
UNUN KHARUNNISA /4022022068

PROGRAM STUDI
TEKNOLOGI REKAYASA KIMIA INDUSTRI
POLITEKNIK BOMBANA
TAHUN AJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
terselesaikannya laporan yang berjudul “sifat asam dan basa senyawa organik”.
Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata
kuliah Kimia Organik.

Dalam penulisan laporan ini kami merasa banyak kekurangan baik pada
teknik penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki.
Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi
penyempurnaan pembuatan laporan ini.

Dalam penulisan laporan ini kami menyampaikan ucapan terimakasih


yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan
makalah ini, khususnya kepada Dosen kami yang telah memberikan tugas laporan
dan petunjuk kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas laporan ini.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................I

DAFTAR ISI........................................................................................................II

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
1.1 Latar Belakan....................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................2
1.3 Tujuan...............................................................................................2
1.4 Manfaat.............................................................................................2
BAB II DASAR TEORI......................................................................................3
2.1 Pengerian Asam...................................................................................3
2.2 pengertian Basa....................................................................................4
BAB III METEODOLOGI PRAKTIKUM.......................................................5
3.1 Waktu dan Tempat...............................................................................5
3.2 Alat dan Bahan....................................................................................5
3.4 Prosedur Kerja.....................................................................................5
3.5 Diagram Alir........................................................................................6
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.............................................................7
4.1 Hasil.....................................................................................................7
4.2 Pembahasan.........................................................................................9
BAB V PENUTUP...............................................................................................11
5.1 Kesimpulan..........................................................................................11
5.2 Saran....................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari hari, kita pasti pernah menemui makanan dan
minuman ataupun bahan lain yang rasanya asam maupun basa, namun dari semua
bahan tersebut tidak diketahui secara pasti PH nya, mungkin juga beberapa
diantaranya merupakan zat kimia, padahal tidak semua zat kimia boleh dicicipi
atau disentuh. Untuk mengetahui sifat asam dan basa, kami melakukan suatu
percobaan ilmiah. Karena dengan melakukan percobaan kita dapat mengetahui
suatu larutan, apakah mengandung sifat asam atau basa. Zat asam dan basa
tersebut dapat dibedakan dengan alat indra manusia, namun tidak semua zat
tersebut aman bagi manusia. Oleh karena itu diperlukan indikator pengujian.
Senyawa asam mempunyai rasa yang masam, sedangkan rasa basa mempunyai
rasa pahit. Akan tetapi tidak boleh mencicipi rasa suatu zat kimia untuk untuk
mengetahui sifat asam atau basanya. Hal ini disebabkan senyawa kimia tersebut
mungkin beracun. Untuk itu, membutuhkan alat bantu. , (Ralph H. 1987).

Maka untuk menguji apakah suatu zat termasuk asam atau basa digunakan
indikator asam atau indikator basa. Salah satu indikator asam basa yang sering
digunakan adalah kertas lakmus yang terdiri dari dua warna, lakmus merah dan
lakmus biru. Kertas lakmus atau litmus ini terbuat dari sejenis lumut kerak. Untuk
membuatnya sejenis kertas dicelupkan kedalam larutan lumut kerak kemudian
dikeringkan. Selain kertas lakmus beberapa zat dapat bereaksi dengan asam dan
basa dengan menghasilkan warna tertentu. Zat seperti ini berarti dapat berfungsi
sebagai indikator asam dan indikator basa. Alat lain yang bisa digunakan untuk
pengujian asam dan basa yakni PH meter dan PH paper Universal, biasanya pada
laboratorium alat ini lebih sering digunakan. (Underwood, A.L. dan Day, R.A.,
1984).
Pada praktikum ini, akan menguji beberapa zat kimia apakah termasuk asam
atau basa dengan menggunakan kertas lakmus dan PH Paper Universal. Dimana
bahan yang di uji adalah NaOH dan Asam Asetat.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dalam praktikum ini adalah:
1. Bagaimana cara mengetahui sifat-sifat asam dan basa senyawa organk.
2. Bagamana cara mengetahui perbedaan tingkat keasaman antara senyawa
alifatis dan aromatis.
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dalam praktikum ini adalah:
1. Mahasiswa diharapkan mampu mengenal dan memahami sifat-sifat asam
dan basa senywa organik
2. Mahasiswa diharapkan mampu mengenal perbedaan tingkat keasaman
antara senyawa alifatis dan aromatis
1.5 Manfaat praktikum
adapun manfaat dari praktikum ini adalah:
1. Mahasiswa dapat mengetahui sifat-sifat asam dan basa senyawa organik
2. Mahasiswa dapat mengetahui cara perbedaan tingkat keasaman antara
senyawa alifatis dan aromatis.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 DASAR TEORI


2.1.1Pengertian Asam

Asam adalah zat apa saja yang molekulnya mempunyai satu atom hidrogen
yang mampu memisahkan diri menjadi ion hidrogen (H+), atau dengan kata lain
bahwa semua asam adalah sumber ion hidrogen (H+) atau proton.

Contoh reaksi kimia asam adalah : HCL   H+ + Cl-

Asam merupakan salah satu penyusun dari berbagai bahan makanan dan
minuman, misalnya cuka, keju, dan buah-buahan. Menurut Arrhenius, asam
adalah zat yang dalam air akan  melepaskan ion H+. Jadi, pembawa sifat asam
adalah ion H+ (ion hidrogen), sehingga rumus kimia asam selalu mengandung
atom hidrogen. Ion adalah atom atau sekelompok atom yang bermuatan listrik.
Kation adalah ion yang bermuatan listrik positif. Adapun anion adalah ion yang
bermuatan listrik negatif.
Menurut J.N Bronsteddan T.M Lowry pada tahun 1923 mendefinisikan
asam sebagai setiap zat sembarang (baik dalam bentuk molekul maupun ion) yang
menyambung proton H+ (donor proton) dan basa sebagai setiap zat sembarang
(molekul atau ion) yang menerima proton (akseptor proton). (vogel,1982)

Sifat-sifat larutan asam:

- Rasanya masam
- Menghantarkan arus listrik
- Jika dilarutkan akan melepaskan ion hidrogen (H+)
- Mengubah lakmus biru menjadi merah
- Bersifat korosif terhadap logam
Asam dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu asam organik dan asam
anorganik. Asam organik merupakan senyawa asam karbon yang dihasilkan
tumbuhan dan hewan. Sedangkan asam anorganik merupakan asam yang dibuat
dari mineral-mineral dan nonlogam. Asam aonrganik dalam keadaan pekat
biasanya korosif, dapat melukai kulit, dan dapat melarutkan logam dengan cepat,
bahkan kaca.

Penggunaan asam

Asam memiliki berbagai kegunaan. Asam sering digunakan untuk menghilangkan


karat dari logam dalam proses yang disebut "pengawetasaman" (pickling). Asam
dapat digunakan sebagai elektrolit di dalam baterai sel basah, seperti asam
sulfat yang digunakan di dalam baterai mobil. Pada tubuh manusia dan berbagai
hewan, asam klorida merupakan bagian dari asam lambung yang disekresikan di
dalam lambung untuk membantu memecah protein dan polisakarida maupun
mengubah proenzim pepsinogen yang inaktif menjadi enzim pepsin.

2.1.2Pengertian Basa
Dalam keadaan murni, basa umumnya berupa kristal padat dan bersifat
kaustik. Beberapa produk rumah tangga seperti deodoran, obat maag (antacid) dan
sabun serta deterjen mengandung basa. Basa adalah suatu senyawa yang jika
dilarutkan dalam air (larutan) dapat melepaskan ion hidroksida (OH-). Oleh
karena itu, semua rumus kimia basa umumnya mengandung gugus OH.

Jika diketahui rumus kimia suatu basa, maka untuk memberi nama basa,
cukup dengan menyebut nama logam dan diikuti kata hidroksida.

Definisi umum dari basa adalah senyawa kimia yang menyerap


ion hydronium ketika dilarutkan dalam air.Basa adalah lawan (dual) dari asam,
yaitu ditujukan untuk unsur/senyawa kimia yang memiliki pH lebih dari
7. Kostik merupakan istilah yang digunakan untuk basa kuat.

Basa dapat dibagi menjadi basa kuat dan basa lemah. Kekuatan basa sangat


tergantung pada kemampuan basa tersebut melepaskan ion OH dalam larutan dan
konsentrasi larutan basa tersebut.
Sifat-sifat Basa :

- Kaustik

- Rasanya pahit

- Licin seperti sabun

- Nilai pH lebih dari 7

- Mengubah warna lakmus merah menjadi biru

- Dapat menghantarkan arus listrik

- Menetralkan asam.

Indikator asam-basa ialah zat yang dapat berubah warna apabila pH


lingkungannya berubah. Apabila dalam suatu titrasi, asam maupun basanya
merupakan elektrolit kuat, larutan pada titik ekivalen akan mempunyai pH=7.
Tetapi bila asamnya ataupun basanya merupakan elektrolit lemah, garam yang
terjadi akan mengalami hidrolisis dan pada titik ekivalen larutan akan mempunyai
pH > 7 (bereaksi basa) atau pH < 7 (bereaksi asam). Harga pH yang tepat dapat
dihitung dari tetapan ionisasi dari asam atau basa lemah tersebut dan dari
konsentrasi larutan yang diperoleh. Titik akhir titrasi asam basa dapat ditentukan
dengan indikator asam basa (Underwood, 1983). Indikator yang digunakan harus
memberikan perubahan warna yang nampak di sekitar pH titik ekivalen titrasi
yang dilakukan, sehingga titik akhirnya masih jatuh pada kisaran perubahan pH
indikator tersebut. Haryadi (1986)
BAB III
METODE PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat

Telah dilaksanakan percobaan sifat asam dan basa senyawa organik pada
hari senin 08 Maret 2023 bertempat di Laboratorium Teknologi Rekayasa Kimia
Industri Politeknik Bombana, Desa poea, kecamatan Rumbia Tengah, Kabupaten
Bombana, Provinsi Sulawesi Tenggara.
3.2 Alat dan Bahan
a. Alat
 Pipet tetes
 Kertas lakmus biru
 PH paper universal
 Beaker gelas
b. Bahan
 Asam asetat (10 ml)
 NaOH (0,5 gram)
3.3 Prosedur Kerja
1. Ambil sejumlah PH paper dan lakmus sesuai dengan jumlah bahan yang
diperlukan
2. Tetesi masing-masing lakmus dan lakukan perlakuan juga dengan sejumlah
PH paper
3. Periksa dan catat hasilnya
4. Ulangi sekali lagi
3.4 Diagram Alir

Penyiapan alat dan


bahan

Proses pengambilan
sampel yang di amati

Proses pengamatan
pada sampel

Catat hasil pengamatan


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan


1. Pengamatan dengan menggunakan kertas Lakmus Biru

Foto
No Sample Keterangan
Sebelum Sesudah
1 NaOH Pada
sampel
NaOH
tidak
terjadi
perubahan
karena
NaOH
berifat
basa
2 Asam Pada
Asetat sampel
asam asetat
mengalami
suatu
perubahan
yaitu
lakmus
biru
berubah
menjadi
warna
merah
karena
asam asetat
bersifat
asam.

2. Pengamatan dengan menggunakan PH Paper Universal

N Sampe Foto
Keterangan
o l Sebelum Sesudah
1 NaOH Pada sampel
NaOH nilai
PH yang
terkandung
didalamnya
yaitu 12 PH
(menandaka
n larutan ini
bersifat
basa).

2 Asam Pada sampel


Asetat asam asetat
PH yang
terkandung
didalamnya
yaitu 3 PH
(menandaka
n larutan ini
bersifat
Asam).

4.2 Pembahasan
 NaOH

Natrium hidroksida atau Naoh, atau terkadang disebut soda api merupakan
senyawa kimia dengan alkali tinggi. Sifat-sifat kimia membuatnya ideal untuk
digunakaan dalam berbagai aplikasi yg berbeda. Selain sebagai bahan baku
pembuatan sabun dan diterjen NaOH atau kaustik soda banyak digunakan sebagai
bahan baku pembuatan produk-produk dalam industri kimia. Kegunaan NaOH
dalam kehidupan manusia sehari-hari yaitu pembuatan deterjen dan sabun,
pembuatan pemutih bersama dengan senyawa klorin, Pembuatan kertas
(menghilangkan zat lignin pada kayu bahan baku kertas) dan pembuatan krayon
dan kapas pengolahan limbah dan pemurnian air (menghilangkan logam berat).
Natrium hidroksida atau NaOH merupakan golongan Basa logam kuastik.

 Asam asetat

Asam asetat adalah senyawa kimia asam organik yang dikenal sebagai
pemberi rasa asam dan aroma dalam makanan. Asam asetat murni (disebut asam
asetat glasial) adalah cairan higroskopis tak berwarna, Asam asetat merupakan
salah satu asam karboksilat paling sederhana, setelah asam format. Larutan asam
asetat dalam air merupakan sebuah asam lemah, artinya hanya terdisosiasi
sebagian menjadi ion H+ dan CH3COO-. Asam asetat merupakan pereaksi kimia
dan bahan baku industri yang penting. Dalam praktikum di peroleh asam asetat
memiliki pH 2.

Setelah kami melakukan praktikum tentang pengujian sifat asam dan basa
pada senyawa organic menggunakan kertas lakmus dan PH Paper Universal
dengan menggunakan sampel NaOH dan Asam Asetat. Pada sampel NaOH
dengan perlakuan meneteskan cairan NaOH pada kertas lakmus biru yang dimana
tidak mengalami perubahan warna dan pada perlakuan meneteskan cairan NaOH
pada kertas PH Paper kita mendapatkan nilai PH yaitu 12 PH, kedua perlakuan ini
menandakan bahwa cairan NaOH itu bersifat basah, seadangkan pada sampel
Asam Asetat pada perlakuan kertas lakmus biru itu terdapat perubahan yang
dimana kertas berubah menjadi merah dan pada perlakuan kertas PH Paper kita
mendapatkan nilai PH yaitu 3 PH, yang dimana kedua perlakuan ini menandakan
bahwa sampel Asam Asetat itu bersifat Asam dikatakan bersifat asam karena
warna yang dihasilkan adalah merah dan nilai PH yang ditunjukkan kurang dari
tujuh.
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
1. Pada sampel NaOH dengan perlakuan meneteskan cairan NaOH pada
kertas lakmus biru yang dimana tidak mengalami perubahan warna dan
pada perlakuan meneteskan cairan NaOH pada kertas PH Paper kita
mendapatkan nilai PH yaitu 12 PH, kedua perlakuan ini menandakan
bahwa cairan NaOH itu bersifat basah, seadangkan pada sampel Asam
Asetat pada perlakuan kertas lakmus biru itu terdapat perubahan yang
dimana kertas berubah menjadi merah dan pada perlakuan kertas PH Paper
kita mendapatkan nilai PH yaitu 3 PH.
2. Untuk mengetahui tingkat keasaman senyawa alifatis dan aromatis itu
kinta dapat mengukurnya dengan cara mencelupkan kertas PH paper
kedalam larutan senyawa alifatis dan aromatis.
5.2 Saran

Sebelum melakukan praktikum sebaiknya Praktikan harus menyiapkan alat


dan bahan serta memahami terlebih dahulu proseduk kerja yang akan di lakukan
pada saat melakukan percobaan pengamatan, dan praktikan sebaiknya berhati hati
dalam menggunakan alat dan bahan kimia, agar tidak terjadi sesuatu hal yang
tidak diinginkan.
DAFTAR PUSTAKA

Harjadi, 1986. Ilmu Kimia Analitik Dasar. Jakarta : Gramedia,


Petrucci, Ralph H. 1987. Kimia Dasar. Bandung.: Erlangga.

Underwood, A.L. dan Day, R.A., 1984. Analisa Kimia. Jakarta : Erlangga.
Vogel. 1982. Analisa Anorganik Kualitatif. Jakarta.: Kalman Media Pusaka.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai