Anda di halaman 1dari 13

Keseimbangan Cairan dan Elektrolit : Teori Asam Basa

Makalah

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Biomedik Dasar

Dosen Pengampu : Wike Rosalini, S.Kep., Ns., M.M., M.Kep.

Disusun Oleh :

1. Mufa Aulina Setyo Ruliyanto (22102203)

2. Winata Amelia Putri (22102225)

3. Amelia Azzahrah (22102173)

4. Riska Nur A (22102215)

5. Dini Tamara (22102183)

6. Intan Hastri Cahya Alifia (22102194)

7. Satria pradana (22102216)

Keperawatan 22D

Universitas dr. Soebandi Jember

2022/2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah mengenai Asam Basa dapat
terselesaikan. Makalah ini merupakan tugas dalam mata kuliah Ilmu Biomedik
Dasar yang bertujuan untuk memberikan pendekatan belajar agar mahasiswa lebih
mudah memahami materi yang terkandung, juga membangun motivasi mahasiswa
untuk dapat mengaitkan suatu materi pada kehidupan sehari-hari.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini jauh dari


kesempurnaan, maka penulis menerima kritik dan saran yang membangun untuk
menyempurnakan makalah ini. Penulis berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembacanya dan dapat memenuhi harapan kita semua.

Jember, 31 Oktober 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

COVER…………………………………………………………………………1
KATA PENGANTAR......................................................................................................2
DAFTAR ISI....................................................................................................................3
BAB I................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.............................................................................................................4
A. Latar Belakang.....................................................................................................4
B. Tujuan...................................................................................................................5
C. Rumusan Masalah................................................................................................5
BAB II...............................................................................................................................6
PEMBAHASAN...............................................................................................................6
A. Pengertian Asam dan Basa..................................................................................6
B. Teori Asam Basa menurut Arrhenius.................................................................7
C. Sifat-sifat Asam dan Basa....................................................................................9
D. Jenis Asam dan Basa............................................................................................9
1. Asam Kuat dan Basa Kuat..................................................................................9
2. Asam Lemah dan Basa Lemah.........................................................................10
E. Indikator Asam dan Basa..................................................................................10
1. Indikator Alami.......................................................................................10
2. Indikator Universal..................................................................................10
BAB III...........................................................................................................................12
KESIMPULAN..............................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................13

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Senyawa asam dan basa sering ditemukan dan berperan penting
dalam kehidupan sehari-hari. Contoh bahan yang bersifat asam yaitu pada
buahan-buahan misalnya lemon dan jeruk. Sedangkan contoh bahan yang
bersifat basa yaitu sabun dan deterjen. Untuk menjelaskan mengenai
senyawa asam dan basa, terdapat beberapa teori asam basa, diantaranya
yaitu teoriArrhenius, teori Bronsted-Lowry, teori asam basa Lewis, dan
teori Lux-Flood.
Terdapat beberapa cara yang dapat digunakan untuk membedakan
antara senyawa asamdan basa, misalnya dengan menggunakan indikator
lakmus. Senyawa asam dapat mengubah lakmus biru menjadi berwarna
merah, sebaliknya senyawa basa dapat mengubah lakmus merah menjadi
berwarna biru. Selain itu, untuk membedakan apakah suatu senyawa
bersifat asam atau basa dapat juga menggunakan indikator
phenolphthalein.
Jika setelah penambahan phenolphthalein warna larutan berubah
menjadi merah muda atau pink, maka larutan tersebut bersifat basa.
Senyawa asam dan basa masing-masing memiliki sifat spesifik yang dapat
membedakannya satu sama lain, misalnya dengan rasanya. Senyawa asam
cenderung memiliki rasa masam, sedangkan senyawa basa memiliki rasa
agak pahit. Perbedaan lain yang dapat membedakan kedua senyawa ini
yaitu kemampuannya melarutkan zat lain. Senyawa asam bersifat korosif
sehingga dapat melarutkan beberapa logam aktif, sedangkansenyawa basa
dapat melarutkan lemak. Oleh karena itu, abu gosok yang bersifat basa
dapatdigunakan untuk mencuci sisa lemak yang ada di piring.
Senyawa asam dan basa juga dapat digolongkan lebih lanjut
berdasarkan sifat keras danlunaknya. Penggolongan ini didasarkan pada
ligan dan ion logamnya. Ligan (anion) keras dan lunak digolongkan

4
berdasarkan polarisabilitas anion, yaitu kemampuan suatu anion untuk
mengalami polarisasi akibat medan listrik yang berasal dari ion logam
(kation). Sedangkan ion logam (kation) keras dan lunak digolongkan
berdasarkan polarisabilitas kation, yaitu kemampuan suatu kation untuk
mempolarisasi suatu anion dalam suatu ikatan.
Penggolongan ini penting dilakukan untuk memudahkan
pemahaman mengenai pengertian dari suatu asam atau basa yang keras
dan lunak. Pemahaman sifat asam basa yang keras dan lunak juga
dibutuhkan untuk mengetahui interaksi yang terjadi diantara asam basa
tersebut, apakah interaksi yang bersifat ionik atau interaksi yang bersifat
kovalen. Oleh karena itu maka dibuat makalah ini sebagai tugas dalam
mata kuliah Kimia Anorganik II agar mahasiswa lebihmampu memahami
segala aspek yang berkaitan dengan teori asam basa.

B. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk memenuhi nilai tugas mata kuliah Ilmu Biomedik Dasar.
2. Untuk mengetahui dan memahami materi mengenai asam dan basa.
3. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai teori asam dan basa
menurut Arrhenius

C. Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari asam dan basa?
2. Bagaimana pemberian nama pada basa?
3. Bagaimana mengidentifikasi asam dan basa?
4. Bagaimana indikator dari asam dan basa?
5. Bagaimana sifat-sifat dari asam dan basa?
6. Apa saja jenis-jenis dari asam dan basa?
7. Bagaimana isi dan pemahaman teori dari Arrhenius?
8. Apa kekurangan dan kelebihan dari teori Arrhenius?

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Asam dan Basa


Sekitar tahun 1800, banyak kimiawan Prancis termasuk Antoine
Lavoisier secara keliru berkeyakinan bahwa semua asam mengandung
oksigen. Lavoisier mendefinisikan asam sebagai zat mengandung oksigen
karena pengetahuannya akan asam kuat hanya terbatas pada asam-asam
okso dan karena is tidak mengetahui komposisi sesungguhnya dari asam
asam halida, HCI, HBr, dan HI. Lavoisier-lah yang memberi nama oksigen
dari dua kata bahasa Yunani yaitu oxus(asam) dan gennan (menghasilkan)
yang berarti “penghasil/pembentuk asam”. Setelah unsur klorin, bromin,
dan iodin teridentifikasi dan ketiadaan oksigen dalam asam – asam halida
ditemukan oleh Sir Humphry Davy pada tahun 1810, definisi oleh
Lavoisier tersebut kemudian ditinggalkan. Kimiawan Inggris pada waktu
itu, termasuk Humphry Davy berkeyakinan bahwa semua asam
mengandung hidrogen.
Setelah itu pada tahun 1884, ahli kimia Swedia yang bernama
Svante Augus Arrhenius dengan menggunakan landasan ini,
mengemukakan teori ion dan kemudian merumuskan pengertian asam.
Basa dapat dikatakan sebagai lawan dari asam. Jika asam dicampur dengan
basa, maka kedua zat itu saling menetralkan sehingga sifat asam dan basa
dihilangkan. Istilah asam berasal dari bahasa Latin “Acetum” yang berarti
cuka, karena diketahui zat utama dalam cuka adalah asam asetat yaitu zat
yang berasa masam. Basa (alkali) berasal dari bahasa arab yang berarti
abu. Secara umum basa yaitu zat yang berasa pahit dan bersifat kaustik.
Definisi umum dari basa adalah senyawa kimia yang menyerap ion
hydronium ketika dilarutkan dalam air. Basa adalah lawan dari asam,
yaituditujukan untuk unsur/senyawa kimia yang memiliki pH lebih dari 7.
Kostik merupakanistilah yang digunakan untuk basa kuat. Basa dapat
dibagi menjadi basa kuat dan basa lemah. Kekuatan basa sangat tergantung

6
pada kemampuan basa tersebut melepaskan ion OH dalam larutan dan
konsentrasi larutan basa tersebut.

B. Teori Asam Basa menurut Arrhenius


Teori pertama asam basa ini dicetuskan pertama kali oleh seorang
ahli kimia berasal dari Swedia bernama Svante Arrhenius. Teori ini
menghubungkan sifat keasaman dengan ion hidrogen atau H+ dan pertama
kali dicetuskan pada tahun 1884.
Menurut teori Arrhenius, asam Arrhenius merupakan zat yang jika
dilarutkan dalam air, maka air tersebut akan menghasilkan ion H+ dalam
larutan tersebut. Contohnya adalah ketika asam klorida atau HCI serta
asam asetat atau CH3COOH dilarutkan, dengan persamaan reaksi yang
terjadi dari asam klorida serta asam asetat sebagai berikut.

HCl (aq) → H+ (aq) + Cl (aq)

CH3COOH (aq) → Ch3COO– (aq) + H+ (aq)

Berdasarkan persamaan reaksi yang terjadi tersebut, maka


diperoleh ciri khas yaitu pelarut air zat tersebut mengion kemudian
berubah menjadi hidrogen dengan muatan positif dengan lambing H+ serta
ion yang memiliki muatan negative maka akan disebutkan dengan sisa
asam. Sedangkan menurut teori Arrhenius, basa merupakan zat yang jika
dilarutkan dalam air maka akan menghasilkan ion OH-. Contohnya adalah
ketika natrium hidroksida atau NaOH serta ammonium hidroksida atau
NH4OH, dilarutkan maka akan terjadi persamaan reaksi basa pada larutan
tersebut sebagai berikut.

NaOH (aq) → Na+ (aq) + OH– (aq)

NH4OH (aq) → Nh4+ (aq) + OH– (aq)

7
Basa dalam larutan natrium hidroksida serta amonium hidroksida
akan menghasilkan banyak ion OH- dan kemudian dapat disebut sebagai
basa kuat. Sedangkan, larutan yang menghasilkan sedikit dari ion OH-
dapat disebut sebagai basa lemah. Tentu tidak semua senyawa dalam
rumus kimia tersebut ada gugus hidroksida dan termasuk dalam golongan
basa.
Konsep asam basa Arrhenius terbatas hanya pada larutan air,
sehingga tidak dapat diterapkan pada larutan non-air, fasa gas dan fasa
padatan dimana tidak ada H+ dan H-. Kelebihan dari teori asam basa
Arrhenius yaitu mampu menyempurnakan teori asam yang dikemukakan
oleh Justus Von Liebig. Liebig menyatakan bahwa setiap asam memiliki
hidrogen (asam berbasis hidrogen). Pernyataan ini tidak tepat, sebab basa
juga memiliki hidrogen.
Sedangkan kekurangan atau kelemahan dari teori asam basa Arrhenius
yaitu:
 Teori asam basa Arrhenius terbatas dalam pelarut air,namun tidak
dapat menjelaskan reaksi asam-basa dalam pelarut lain atau bahkan
reaksi tanpa pelarut.
 Teori asam basa Arrhenius hanya terbatas sifat asam dan basa pada
molekul, belum mampu menjelaskan sifat asam dan basa ion
seperti kation dan anion.
 Tidak menjelaskan mengapa beberapa senyawa, yang mengandung
hidrogen dengan bilangan oksidasi +1 (seperti HCI) larut dalam air
untuk membentuk larutan asam, sedangkan yang lain seperti
seperti CH4 tidak.
 Tidak dapat menjelaskan mengapa senyawa yang tidak memiliki
OH-, seperti Na2CO3 memiliki karakteristik seperti basa.

Kesimpulan Teori Arrhenius


Secara singkat, itulah teori Arrhenius yang diperkenalkan oleh
Svante August Arrhenius. Teori ini memiliki kekurangan atau kelemahan,
di mana teori ini hanya dapat digunakan pada penggunaan air sebagai

8
pelarut saja dan teori Arrhenius ini menyatakan bahwa senyawa asam
merupakan senyawa yang dapat melepaskan ion H+ atau ion hydronium
H3O+ apabila dilarutkan dalam air. Sedangkan senyawa basa adalah
senyawa yang melepaskan ion OH- jika dilarutkan dalam air.

C. Sifat-sifat Asam dan Basa


Beberapa sifat asam yang dapat diamati di sekeliling kita, antara lain :
 Berasa masam (ingat!! di laboratorium, kita mengujinya, bukan
mencicipinya)
 Terasa sangat pedih bila terkena kulit (korosif)
 Bereaksi dengan logam-logam tertentu (Ingat kembali sifat logam
dan non logam!) menghasilkan gas hidrogen
 Bereaksi dengan batu kapur (CaCO3) dan soda kue (NaHCO3)
menghasilkan gas karbon dioksida.
 Bereaksi dengan kertas lakmus dan mengubah lakmus biru menjadi
merah.

Beberapa sifat basa yang dapat diamati di sekeliling kita, antara lain:

 Berasa pahit (ingat!! di laboratorium, kita mengujinya, bukan


mencicipinya)
 Terasa licin di kulit
 Bereaksi dengan minyak dan lemak
 Bereaksi dengan kertas lakmus dan mengubah lakmus merah
menjadi biru
 Bereaksi dengan asam menghasilkan garam dan air

D. Jenis Asam dan Basa


Asam dan basa dibagi menjadi dua macam, yaitu asam kuat dan basa kuat,
serta asam lemah dan basa lemah. 
1. Asam Kuat dan Basa Kuat
Asam kuat adalah senyawa asam yang mudah melepaskan ion H+ dalam
air dan mengalami disosiasi total dalam larutannya. Contoh asam kuat
yaitu HCl, HNO3, H2SO4, dan HCIO4.

9
Sedangkan basa kuat adalah senyawa basa yang mudah melepaskan ion
OH- dalam air dan mengalami disosiasi total dalam larutannya. Contoh
basa kuat adalah NaOH, KOH, dan Ba(OH)2.
2. Asam Lemah dan Basa Lemah
Asam lemah adalah senyawa asam yang sulit melepaskan ion H+ dalam air
dan mengalami disosiasi sebagian dalam larutannya. Contoh asam lemah
yaitu H3PO4, H2SO3, HNO2, dan CH3COOH. 
Basa lemah adalah senyawa basa yang sulit melepaskan ion OH- dalam air
dan mengalami disosiasi sebagian dalam larutannya. Contoh basa lemah
yaitu NaHCO3 dan NH4OH.
E. Indikator Asam dan Basa
Indikator asam basa merupakan senyawa yang digunakan untuk
mengetahui apakah sebuah larutan mengandung asam, basa, atau
netral. Kategorisasi larutan mengandung asam, basa, atau netral ini
ditentukan oleh power of hydrogen (pH). Rentang pH ini mulai dari 1
hingga 14. Kalau pH larutan itu antara 1-6, artinya larutan itu mengandung
asam. Sementara itu, larutan yang mengandung basa memiliki pH antara
8-14. Jika pH larutannya berada pada angka 7, larutan tersebut disebut
netral.

1. Indikator Alami
Kunyit adalah salah satu indikator asam basa alami (Dok. freepik.com).
Indikator ini didapatkan dari ekstrak tumbuhan seperti umbi, daun, kulit
buah, atau bunga. Beberapa indikator alami yang bisa digunakan adalah
kunyit, kubis merah, dan bunga mawar. Hanya perlu meneteskan ekstrak
dari tumbuhan ini ke larutan yang mau dicari tahu kandungan asam atau
basanya. Larutan tersebut akan berubah warna sesuai dengan ekstrak
tumbuhan yang digunakan dan tingkat pH larutannya.

2. Indikator Universal
Indikator universal yang bisa menunjukkan pH dari satu larutan sesuai
dengan perubahan warnanya. Indikator ini juga membagi kategori larutan
menjadi asam kuat, asam lemah, netral, basa lemah, dan basa kuat.

10
Indikator universal ini dapat berbentuk kertas atau larutan. Kertas atau
larutan ini mengandung timol biru, metil merah, bromotimol biru, atau
fenolftalein.

11
BAB III

KESIMPULAN

Berdasarkan penjelasan dalam makalah ini, diperoleh kesimpulan sebagai berikut:


 Menurut Arrhenius, asam adalah zat yang dalam air melepaskan ion H+,
sedangkan basa adalah zat yang dalam air melepaskan ion H-.
 Asam adalah zat yang berasa asam dengan pH dibawah 7 sedangkan basa
adalah zat yang bersifat kaustik dengan pH diatas 7 dan senyawa yang
menyerap ion hydronium ketika dilarutkan dalam air.
 Indikator adalah senyawa kompleks yang bisa bereaksi dengan asam dan
basa. Indikator digunakan untuk mengidentifikasikan apakah suatu zat
bersifat asam atau basa.

12
DAFTAR PUSTAKA

Oktriwina, A. S. (2022, April 14). Macam-Macam Indikator Asam Basa. Retrieved from
Zenius: https://www.zenius.net/blog/indikator-asam-basa

Rahmah, A. (2022, April 11). Pengertian Asam Basa: Sifat, Klasifikasi dan Indikatornya.
Retrieved from detikedu:
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6027121/pengertian-asam-basa-sifat-
klasifikasi-dan-indikatornya

Shidiq, M. (2015). Makalah Asam Basa. ACADEMIA,


https://www.academia.edu/32632577/MAKALAH_ASAM_BASA.

Swawikanti, K. (2022, Januari 6). Mengenal Asam Basa: Sifat, Cara Membedakan, dan
Klasifikasinya. Retrieved from Ruang Guru:
https://www.ruangguru.com/blog/mengenal-sifat-dan-klasifikasi-asam-
basa#:~:text=Asam%20dan%20basa%20dibagi%20menjadi,asam%20lemah
%20dan%20basa%20lemah.

13

Anda mungkin juga menyukai