Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

BAB IV ASAM DAN BASA


PERCOBAAN PENGUJIAN ASAM BASA DAN NETRAL PADA SUATU
CAIRAN

KELOMPOK : 3
ANGGOTA :
1. DIAN APRILIA PUTRI
2. DIDAH KHUMAERAH
3. JEIHAN DAFFNEY AZZAHRA
4. MUHAMMAD RAIHAN FIRDAUS ASSHOLIH
5. VHANDIKA NIZAR JANUAR

PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT DINAS


PENDIDIKAN
KANTOR CABANG DINAS PENDIDIKAN WILAYAH IV

SMA NEGERI 2 SUBANG


Jalan Dangdeur KM. 05 Kotak Pos 05 (0260) 412569 Fax. 417620
Website :sman2subang.sch.id e-mail: smandasubang02@gmail.com
Subang 41212
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah
memberikan karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan
judul ”Sate madura sebagai makan khas yang menggugah selera” Shalawat serta
salam semoga selalu tercurah limpahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW,
kepada keluaganya, sahabatnya, tabi’n-tabi’n, dan semoga kepada seluruh
umatnya hingga akhir zaman.
Dalam menyelesaikan makalah ini kami menyadari bahwa tanpa
bimbingan serta arahan dari pembimbing kami tidak dapat menyelesaikan
makalah ini, maka dari itu kami mengucapkan terimakasih sebesar besarnya
kepada :
1. Bapak W Hasyim A N, S.Pd, M.M. selaku guru pembimbing kami.

Saya menyadari sepenuhnya bahwa hasil penelitian ini masih jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu, saya mengharapkan segala bentuk kritik dan
saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i

DAFTAR ISI..........................................................................................................ii

DAFTAR GAMBAR............................................................................................iii

BAB I.......................................................................................................................1

PENDAHULUAN...................................................................................................1

1.1. Landasan Teori........................................................................................1


1.2. Tujuan Percobaan...................................................................................5
BAB II.....................................................................................................................6

METODE PRAKTIKUM.........................................................................................6

2.1. Kekhasan Budaya Suku Madura...........................................................6


2.2. Keunikan Budaya dan Identitas lokal suku Madura...........................7
2.3. Sate Madura.............................................................................................8
2.4. Peran Sate Madura dalam Budaya dan Identitas Lokal.....................8
2.5. Pengaruh Faktor Geografis dan Iklim terhadap Karakteristik Rasa
Sate Madura.......................................................................................................9
BAB III..................................................................................................................11

METODE PENELITIAN....................................................................................11

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian...............................................................11


3.1.1. Waktu Penelitian............................................................................11
3.1.2. Lokasi Penelitian............................................................................11
3.2. Alat dan Bahan......................................................................................11
3.3. Perhitungan Biaya.................................................................................12
3.4. Langkah-Langkah Pembuatan............................................................13
BAB IV..................................................................................................................18

4.1. Deskripsi Produk...................................................................................18


4.2. Hasil danPembahasan Penjualan.........................................................18
BAB V....................................................................................................................20

ii
KESIMPULAN.....................................................................................................20

5.1. Kesimpulan............................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................21

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1. Bahan-bahan untuk membuat bumbu sate........................................10


Gambar 3.2. Bumbu marinasi yang sudah di haluskan..........................................10
Gambar 3.3. Bumbu kacang yang sudah dihaluskan.............................................11
Gambar 3.4. Bumbu kacang yang sedang dipanaskan...........................................11
Gambar 3.5. Daging ayam yang sedang di potong................................................12
Gambar 3.6. Bumbu marinasi dan daging yang sedang di aduk............................12
Gambar 3.7. Daging yang sedang di tusuk
Gambar 3.8. Proses pembakaran sate
Gambar 3.9. Sate setelah dihidangkan

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Landasan Teori


Asam, basa dan garam merupakan senyawa yang banyak
dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Asam dan basa adalah dua zat
yang keberadaannya dimanfaatkan oleh manusia untuk berbagai hal di
kehidupan sehari-hari. Benda bersifat basa sering digunakan manusia
dalam pembuatan berbagai jenis sabun. Sedangkan benda yang bersifat
asam, kerap digunakan sebagai bahan pembersih kerak lantai kamar
mandi.

Asam jenis sitrat juga dapat ditemukan pada beberapa jenis buah,
misalnya jeruk. Asam dan basa bersifat saling menetralkan (Savitri, 2023)
Jadi bila kedua zat ini dicampurkan, maka sifat asal dari masing-masing
zat dapat hilang. Nama asam (acid) berasal dari bahasa Latin ‘acetum’
yang artinya adalah ‘cuka’. Sedangkan basa (alkali) berasal dari bahasa
Arab yang bermakna ‘abu’.

1.1.1. Definisi asam-basa menurut para ahli


1). Definisi Arrehius
Menurut teori Arrhenius, asam adalah zat yang
membebaskan ion H+ (hidrogenium) dalam larutan,
sedangkan basa adalah zat yang membebaskan ion OH-
(hidroksida) dalam larutan. Contohnya, dalam reaksi :

Gambar 1.1. Contoh reaksi asam menurut Arrehius.

1
Gambar 1.2. Contoh reaksi asam menurut Arrehius

Berdasarkan persamaan reaksi tersebut maka ciri


khasnya adalah: "Dalam pelarut air, zat tersebut mengion
menjadi hidrogen yang bermuatan positif dan ion yang
bermuatan negatif akan disebut dengan sisa asam."

Pada reaksi di atas:

 H2SO4 terionisasi sempurna menjadi ion-ion dan


ditandai dengan panah satu arah. Asam yang
terionisasi sempurna disebut asam kuat. Semua
asam kuat merupakan elektrolit kuat (larutan yang
dapat menghantarkan arus listrik dengan sangat
baik).
 Sedangkan asam yang tidak terionisasi sempurna
menjadi ion-ion dalam larutanya yang ditandai
dengan panah dua arah disebut asam lemah.
Contohnya asam karbonik (H2CO3) dilarutkan

dalam air.

Gambar 1.3. contoh reaksi basa menurut Arrehius


Gambar 1.4. Contoh reaksi basa maenurut Arrehius

2
Berdasarkan persamaan reaksi tersebut maka ciri
khasnya adalah: "Dalam pelarut air, zat tersebut
mengion menjadi ion hidroksida yang bermuatan negatif
dan ion yang bermuatan positif akan disebut dengan sisa
basa."

2). Definisi Bronsted-Lowry


Teori Brønsted-Lowry memperluas konsep asam-
basa untuk melibatkan pertukaran proton (H+). Menurut
teori ini, asam adalah zat yang dapat menyumbangkan
proton, sedangkan basa adalah zat yang dapat menerima
proton. Contohnya, dalam reaksi:

Gambar 1.5. Contoh reaksi asam-basa menurut Bronsted-Lowry

Pada reaksi tersebut, Asam Klorida (HCl)


menyumbangkan proton (H+) pada ammonia (NH3) dan
membentuk ion Ammonium yang bermuatan positif
(NH4+) dan ion Klorida yang bermuatan negatif (CI –).
Sehingga NH3 merupakan basa Bronsted-Lowry karena
menerima proton. Pada bagian produk, Cl- disebut
dengan basa konjugasi dari HCl dan NH 4+ disebut dengan
asam konjugasi dari basa NH3

3). Definisi Lewis

3
Teori Lewis lebih luas lagi, mendefinisikan asam
sebagai zat yang dapat menerima sepasang elektron
(dalam bentuk ikatan koordinasi), dan basa sebagai zat
yang dapat menyumbangkan sepasang elektron.

Gambar 1.6. Contoh reaksi antara BF3 dan N(CH3)3


Berdasarkan definisi Lewis, BF3 merupakan asam
karena mampu menerima sepasang elektron sedangkan
NH3 merupakan basa karena menyumbangkan sepasang
elektron.
Berdasarkan contoh reaksi asam basa ini, Lewis
menyatakan bahwa: "Asam adalah suatu molekul atau
ion yang dapat menerima pasangan electron, sedangkan
basa adalah suatu molekul atau ion yang dapat
memberikan pasangan elektronnya." Contoh lainnya
adalah :

Gambar 1.7. Reaksi antara Na2O dan SO3

4
Basa lewis dari reaksi di atas adalah ion oksida
sedangkan sulfur trioksida adalah asam Lewis. Reaksi di
atas menggambarkan keterbatasan teori Bronsted-Lowry
yaitu proton tidak diikut sertakan (tidak ada H+).

5
1.2. Tujuan Percobaan
Tujuan dari percobaan ini adalah :
1. Membuktikan larutan asam-basa dengan kertas lakmus merah-biru.
2. Membuktikan larutan asam-basa dengan indikator asam-basa
alami.
3. Membandingkan keakuratan pengukuran PH antara menggunakan
indikator universal dan PH meter.

6
BAB II
METODE PRAKTIKUM

2.1. Praktik I
Praktik pertama ini kami menggunakan kertas lakmus sebagai
media untuk membedakan cairan asam atau basa. Kertas lakmus adalah
salah satu indicator asam basa yaitu zat yang warnanya berbeda dalam
larutan asam dan larutan basa (Unknown, 2015).
A. Alat dan bahan
1. Alat
 Plat tetes
 Pipet tetes
 Lakmus merah dan biru
2. Bahan
 Asam Sulfat (H₂SO₄)
 Asam Asetat (CH₃COOH)
 Tembaga (II) Sulfat (CuSO₄)
 Soda kue (NaHCO₃)
 Natrium Hidroksida (NaOH)
 Natrium Klorida (NaCl)

B. Cara Kerja
1. Potong kertas lakmus merah dan biru menjadi 3 bagian
kecil.
2. Masukan cairan yang akan di uji ke dalam lekukan di plat
tetes memakai pipet tetes, dengan rincian 4 lekukan paling
atas adalah asam, 4 lekukan tengah basa, dan 4 lekukan
terakhir garam.
3. Celupkan kertas lakmus yang sudah di potong kecil kecil
ke dalam cairan yang sudah ada di plat tetes.

7
4. Amati perubahan dari kertas lakmus merah dan lakmus
biru yang sudah di celupkan ke dalam cairan, catat dalam
sebuah tabel.

Anda mungkin juga menyukai