Oleh :
Prodi Sarjana Terapan
Jurusan Teknologi Laboratorium Medis
Kelas 1B
1
KATA PENGANTAR
1. Nur Habibah, S.Si., M.Sc, selaku Penanggung Jawab Mata Kuliah Pengantar
Laboratorium Medik yang telah membimbing kami selama perkuliahan.
2. Heri Setiyo Bekti, S.ST., M.Biomed, selaku Tim Dosen yang telah
membimbing kami selama perkuliahan.
Kami mengakui bahwa kami hanyalah manusia yang jauh dari kata sempurna
karena memiliki keterbatasan tertentu. Begitu juga dalam penyusunan paper ini, tidak
semua hal dapat kami deskripsikan dengan sempurna. Tetapi kami telah meyelesaikan
paper ini semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan kami.
Maka dari itu, kami menerima setiap saran dan kritik yang akan diberikan
pembaca, agar kami dapat menyusun paper yang lebih baik lagi di masa yang akan
datang. Dengan menyelesaikan paper ini, penulis mengharapkan banyak manfaat
yang dipetik dan diambil di dalam karya ini
(Penulis)
2
DAFTAR ISI
Halaman Depan…………………………………….………………………..…….…i
Kata Pengantar……………………………………….…………………………........ii
Daftar Isi……...…………………….…………………………………………….….iii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang…………………………………………………...……………1
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………….1
1.3 Tujuan Penelitian……………………………………………………………...1
1.4 Manfaat penelitian…………………………………………………………….2
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Landasan Teori Asam dan Basa……………………………………………..3
2.2 Indikator Asam dan Basa………………………………….…………………
2.3 Sifat- Sifat Asam Basa dan Perhitungan pH………………………….……….4
2.4 Reaksi Asam dan Basa…………………………………………………….….5
2.5 Jenis-Jenis Asam dan Basa……………………………………………………
BAB 3 PENUTUP
4.1 Kesimpulan…………………………..…………………………………..…10
4.2 Saran………………………………………………………………………..10
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
4. Bagaimana indikator asam dan basa ?
5. Bagaimana sifat-sifat asam dan basa ?
6. Bagaimana reaksi asam dan basa ?
7. Bagaimana peranan asam dan basa dalam kehidupan ?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah Pengantar Laboratorium Medik
2. Untuk memahami teori-teori asam dan basa
3. Untuk menambah wawasan dan penegetahuan terkait materi asam dan basa
4. Dapat membedakan antara asam dengan basa
5. Mengetahui peranan asam dan basa dalam kehidupan sehari-hari
1.4 Manfaat Penelitian
Diharapkan mampu mengedukasi dan memberi pemahaman terkait materi
konsep asam dan basa dan peranannya di kehidupan bagi pembacanya, baik
dikalangan umum maupun di kalangan mahasiswa.
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
HCl(g) + NH3(g) →NH4Cl(s)
Menurut teori BrΦnsted dan Lowry, zat dapat berperan baik sebagai asam maupun
basa. Bila zat tertentu lebih mudah melepas proton, zat ini akan berperan sebagai
asam dan lawannya sebagai basa. Sebaliknya, bila zuatu zat lebih mudah menerima
proton, zat ini akan berperan sebagai basa.
7
Adapun kelebihan teori asam basa lux-flood yaitu karakterisasi oksida logam
dan non logam menggunakan sistem ini bermanfaat dalam industri pembuatan logam.
Sedangkan kelemahan teori Lux-Flood yaitu teori ini terbatas hanya pada senyawa-
senyawa yang memiliki ion oksida saja. Teori ini tidak dapat menjelaskan sifat
kebasaan dan keasaman suatu senyawa yang tidak memiliki ion oksida di dalamnya.
8
2.2.3 Larutan Indikator
Larutan indikator tersebut merupakan salah satu dari jenis indikator yang
dapat digunakan dalam mengetahui sifat asam basa sebuah senyawa. Indikator yang
sering digunakan pada laboratorium ialah :
2.2.4 pH meter
pH meter tersebut bisa digunakan ialah sebagai alat pengukur pH pada suatu
larutan dengan cepat dan akurat. pH meter ini memiliki elektroda yang dapat
dicelupkan kedalam sebuah larutan asam basa yang akan diukur nilai pH-nya. Nilai
pH tersebut dapat dengan mudah dilihat secara langsung dengan melalui angka yang
tertera pada layar digital alat pH meter itu sendiri.
9
2.2.5 Indikator Universal
Indikator universal ini merupakan indikator yang tediri dari bebagai macam
indikator dengan warna yang juga berbeda untuk tiap-tiap nilai pH antara 1 – 14.
Kata asam (acid) berasal dari bahasa Latin acidus yang berarti mempunyai rasa
asam. Salah satu definisi asam adalah zat yang jika dilarutkan di dalam air akan
menghasilkan ion hidrogen (H+). Asam memiliki beberapa sifat yakni mempunyai
rasa asam yang dapat mengubah lakmus biru menjadi merah, bersifat korosif, dapat
melarutkan berbagai logam, dapat melarutkan batu kapur menghasilkan gas
karbondioksida. Secara umum asam memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Rasa masam jika dicicipi (jangan menguji asam kuat dengan mencicipinya)
2. Derajat keasaman lebih kecildari 7 (pH < 7)
3. Terasa menyengat jika disentuh, terutama asam kuat
10
4. Reaksi dengan logam bersifat korosif (menyebabkan karat, dapat pula
merusak jaringan kulit / iritasi dan melubangi benda yang terbuat dari kayu
atau kertas jika konsentrasinya tinggi)
5. Merupakan larutan elektrolit sehingga dapat menghantarkan arus listrik.
Basa (alkali) berasal dari bahasa Arab yang berarti abu. Salah satu definisi basa
adalah zat yang jika dilarutkan di dalam air akan menghasilkan ion hidroksida (OH –).
Beberapa sifat basa yakni rasanya pahit, mengubah lakmus merah menjadi biru,
bereaksi dengan lemak membentuk sabun, menetralkan sifat asam. Secara umum basa
memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
2. 3.2 Penghitungan pH
- Asam kuat
Disebut asam kuat karena zat terlarut dalam larutan ini mengion seluruhnya (α =
1). Untuk menyatakan derajat keasamannya, dapat ditentukan langsung dari
konsentrasi asamnya dengan melihat valensinya.
- Asam lemah
Disebut asam lemah karena zat terlarut dalam larutan ini tidak mengion
seluruhnya, α ≠ 1, (0 < α < 1). Penentuan besarnya derajat keasaman tidak dapat
ditentukan langsung dari konsentrasi asam lemahnya (seperti halnya asam kuat).
11
Penghitungan derajat keasaman dilakukan dengan menghitung konsentrasi [H+]
terlebih dahulu dengan rumus :
- Basa kuat
Disebut basa kuat karena zat terlarut dalam larutan ini mengion seluruhnya (α =
1). Pada penentuan derajat keasaman dari larutan basa terlebih dulu dihitung nilai
pOH dari konsentrasi basanya.
- Basa lemah
Disebut basa lemah karena zat terlarut dalam larutan ini tidak mengion
seluruhnya, α ≠ 1, (0 < α < 1). Penentuan besarnya konsentrasi OH- tidak dapat
ditentukan langsung dari konsentrasi basa lemahnya (seperti halnya basa kuat), akan
tetapi harus dihitung dengan menggunakan rumus :
pH = 14 - pOH
12
terlibat dalam suatu reaksi, harus didasarkan pada persamaan reaksi, ada berbagai
reaksi asam basa dalam larutan, antara lain sebagai berikut:
Reaksi penetralan adalah reaksi yang dapat dihasilkan apabila terjadi reaksi antara
asam dengan basa
Jika seandainya larutan asam dan basa dicampur , maka ion H + dari asam dan ion OH-
dari basa akan bergabung dan membentuk molekul air (H 2O), sedangkan anion dari
asam dan kation dari basa akan berikatan membentuk senyawa garam. Hasil reaksi
antara asam dengan basa membentuk air (H2O) yang bersifat netral ,hal tersebut dapat
dikatakan sebagai reaksi penetralan.
Contoh :
Walaupun reaksi asam basa disebut reaksi penetralan ,tetapi hasil reaksi garam tidak
selalu berifat netral, melainkan tergantung pada kekuatan asam basa yang
membentuknya . jika larutan asam basa dicampur , maka ada tiga kemungkinan sifat
garam yang terbentuk yaitu :
13
2.4.2 Reaksi Pembentukan Gas
Jadi, dapat diketahui bahwa reaksi magnesium dengan asam klorida menghasilkan
MgCl2 dan gas H2. Persamaan reaksinya sebagai berikut :
Pembentukan gas karbon dioksida dapat dihasilkan dari reaksi antara garam-
garam karbonat dengan asam, dengan reaksi sebagai berikut :
Untuk mengetahui apakah suatu reaksi menghasilkan endapan atau tidak, kita
harus mengetahui kelarutan zat yang akan terjadi, berikut merupakan zat zat yang
sukar larut dan mudah larut.
14
4. Garam klorida dan bromide mudah larut, kecuali AgCl, AgBr, PbBr 2, HgBr,
Agl, Pbl2, Hg2l2, dan Hgl2
5. Garam flourida mudah larut, kecuali MgF2, CaF2, SrF2,dan BaF2.
6. Golongan sulfide sukar larut, kecuali sulfide golongan IA, sulfide golongan
IIA , dan (NH4)2S.
Reaksi antara larutan timbal (II) nitrat Pb(NO3)2 dengan larutan natrium iodida (Nal)
membentuk endapan timbal (II) Iodida ( Pbl2).
Oksida basa adalah oksida logam yang dengan air membentuk basa dengan
asam membentuk garam dan air. Oksida logam yang larut dalam air akan membentuk
basa, tetapi hanya oksida dari logam golongan alkali dan alkal tanah kecuali oksida
dari berilium tidak larut dalam air
Contoh :
Oksida asam adalah oksida unsur non logam yang dengan air membentuk
asam dan basa membentuk garam dan air.
Contoh :
15
Persamaan Ion lengkap :
CO2 (g)+CA2+ (aq) + 2 OH-(aq) + Ca(OH)2 (aq) CaCO3 (s) + H2O (l)
Reaksi logam seng dengan larutan tembaga (II) Sulfat. Zn akan teroksidasi
menjadi Zn2+ yang selanjutnya bergabung dengan ion SO42- membentuk larutan ZnSO4
sedangkan ion CU2+ tereduksi menjadi logam Cu
Persamaanreaksi :
Asam terbagi dua jenis yaitu Asam kuat dan Asam Lemah
16
- HCIO4 (Asamperklorat)
2. Asam Lemah, yaitu Asam yang tidak terionisasi seluruhnya pada saat
dilarutkan dalam air
Contoh Asam Lemah :
- CH3COOH (Asamasetat)
- H2C6H606 (Asamaskorbat)
- C7H502H (AsamBenzoat)
- H2CO3 (AsamKarbonat)
- H3C6H507 (Asamsitrat)
Basa terbagi dua jenis yaitu Basa Kuat dan Basa Lemah
1. Basa Kuat yaitu basa yang terionisasi sempurna sesuai dengan unsur pembentuk
basa tersebut
ContohBasaKuat :
- LiOH (Litiumhidroksida)
- NaOH (Atrium hidroksida)
- KOH (Kaliumhidroksida)
- Ca(OH)2 (Kalsiumhidroksida)
- CsOH (Seciumhidroksida)
- Ba(OH)2 (Barium hidroksida)
2. Basa Lemah yaitu larutan basa yang tidak bisa berubah seluruhnya menjadi ion
hidroksida dalam larutan.
Amonia adalah salah satu contoh basa lemah. Amonia tidak mengandung ion
hidroksida, tetapi ammonia bereaksi dengan air untuk menghasilkan ion ammonium
dan ion hidroksida. Akan tetapi, reaksi berlangsung reversible, dan pada saat sekitar
99% amonia tetap ada sebagai molekul amonia. Hanya sekitar 1% yang menghasilkan
ion hidroksida
17
- Besi(II) hidroksida Fe(OH)2
- Hydroxylamine NH2OH
- Aluminium hydroxide Al(OH)3
- Iron (III) hydroxide Fe(OH)3
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Asam adalah senyawa kimia yang bila dilarutkan dalam air akan
menghasilkan larutan dengan pH lebih kecil dari 7 dan merupakan suatu zat yang
dapat memberi proton (ion H+) kepada zat lain atau yang disebut basa, dan dapat
menerima pasangan elektron bebas dari suatu basa. Asam terbagi atas dua maca yaitu
asam kuat dan asam lemah. Asam mempunyai rasa asam dan bersifat korosif.
Basa adalah senyawa kimia yang menyerap ion hydronium ketika dilarutkan
dalam air. Basa memiliki pH lebih besar dari 7. Seperti hal-nya asam, basa juga
terbagi dua macam yaitu basa kuat dan basa lemah. Basa mempunyai rasa pahit dan
merusak kulit, terasa licin seperti sabun bila terkena kulit.
3.2 Saran
Dengan adanya penjelasan mengenai teori asam basa yang dikemukakan oleh
para ahli kimia, kita menjadi lebih mengetahui dan memahami apa dan mengapa
suatu zat atau senyawa dapat dikatakan sebagai asam maupun basa. Namun di
samping dari beberapa penjelasan teori asam basa ini kita sebagai mahasiswa/i
diharapkan tidak hanya menerima teori tersebut namun dapat dikaji kembali
diharapkan agar lebih memperdalam pengetahuan tentang asam basa baik melalui
buku-buku referensi kimia maupun lewat situs-situs web dan lebih baiknya lagi
18
apabila dapat dilakukan percobaan agar lebih memahami tentang asam basa karena
kegunaannya yang sangat besar bagi kehidupan kita sehingga perlu d dipahami dan
dikembangkan lagi agar nantinya menghasilkan kajian ilmu yang lebih luas dan
bermanfaat bagi makhluk hidup
DAFTAR PUSTAKA
https://roiyanali98.wordpress.com/2015/04/02/daftar-asam-dan-basa-kuat-dan
lemah / comment-page-1/ Diakses pada tanggal 14 September 2020 pukul
12.30
Qubra, Hadijatul. 2020.Reaksi Asam Basa. https:// www .google. co.id /amp
19
http://annesniwa.blogspot.com/2014/05/menghitung-ph-asam-dan-basa.html?
m=1 Diaksespada 16 September 2020
20