BASA
DISUSUN OLEH:
MUH ILHAM (D131201002)
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena atas berkat rahmat dan
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan pembuatan makalah berjudul “Larutan
Asam dan Basa” tanpa halangan suatu apapun. Kami menyusun makalah ini untuk
memenuhi tugas dalam mata kuliah Unit Proses.
Tidak lupa ucapan terimakasih kami ucapkan kepada pihak – pihak yang
telah membantu penyusunan makalah ini sehingga dapat tersusun dengan baik.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih mempunyai banyak kekurangan.
Oleh karena itu, kami mengharap kritik, saran, serta masukan yang bersifat
membangun untuk kami jadikan pertimbangan.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
Asam adalah suatu zat yang larutannya memiliki rasa masam. Asam jika diuji
oleh kertas lakmus, maka kertas lakmus akan berubah warna menjadi merah. Sedangkan
basa adalah zat yang larutanyya memiliki rasa pahit dan biasanya terasa licin. Basa jika
diuji oleh kertas lakmus, maka kertas lakmusakan berubah warna menjadi biru. Ada
beberapa tokoh yang menyatakan pengertian asam dan basa, diantaranya adalah sebagai
berikut:
HA(aq) H+ (aq) -
+ A (aq)
Asam yang dalam larutan banyak menghasilkan ion H+ disebut asam kuat,
sedangkan asam yang sedikit menghasilkan ion H+ disebut asam lemah. Sifat kuat
atau lemah asam dapat diselidiki dengan alat uji elektrolit.Jumlah ion H+ yang
dilepaskan oleh satu molekul asam disebut valensi asam. Asam yang dalam pelarut
air melepaskan satu ion H+ dinamakan asam monoprotik, yang melepaskan 2 ion
H+ dinamakan asam diprotik, dan yang melepaskan 3 ion H+ dinamakan asam
triprotik.Basa menurut Arrhenius adalah zat yang jika dilarutkan dalam air akan
menghasilkan atau melepaskan ion OH-. Jumlah ion OH- yangdilepaskan oleh satu
molekul basa disebut valensi basa.
(aq) (aq)
Pada reaksi tersebut, molekul HCl bertindak sebagai donor proton (asam) dan
molekul NH3 bertindak sebagai akseptor proton (basa).
Setelah melepas satu proton, suatu asam akan membentuk spesimen yang disebut
basa konjugasi dari asam tersebut, sedangkan basa yang telah menerima proton disebut
asam konjugasi. Ini berarti, pada reaksi asam-basa Bronsted-Lowry akan terdapat dua
pasangan asam dan basa. Pasangan pertama merupakan pasangan antara asam dengan
basa konjugasinya (yang menyerap proton), dalam hal ini ditandai dengan asam 1 dan
basa 2. Pasangan kedua adalah pasangan antara basa dengan asam konjugasinya (yang
memberi proton), dalam hal ini ditandai dengan basa 1 dan asam 2. Rumus kimia dari
pasangan asam- basa konjugasi hanya berbeda satu proton (H+ ). Beberapa contoh reaksi
asam-basa adalah sebagai berikut.
Menurut Bronsted-Lowry, kekuatan asam-basa konjugasi adalah kebalikan dari
senyawa asalnya. Jika suatu senyawa merupakan asam kuat, maka basa konjugasinya
adalah basa lemah. Kekuatan asam-basa konjugasi dapat digunakan untuk meramalkan
arah reaksi asam-basa. Suatu reaksi asam-basa akan terjadi jika hasil reaksinya
merupakanasam yang lebih lemah atau basa yang lebih lemah. Dengan kata lain, reaksi
akan terjadi ke arah pembentukan spesimen yang lebih lemah.
Reaksi di atas menunjukkan asam asetat sebagai basa. Saat bereaksidengan air, asam
asetat akan berperan sebagai asam. Reaksinya adalah
Selain asam asetat, masih ada senyawa lain yang bersifat amfoter misalnya air (H2O).
a. Asam biner adalah asam yang mengandung unsur H dan unsurnonlogam lainnya
(hidrida nonlogam).
Contoh: HCl, HBr, HF
b. Asam oksi adalah asam yang mengandunh unsur H, O dan unsurlainnya.
Contoh: HNO3, H2SO4, HClO2
c. Asam organik adalah asam yang tergolong senyawa organik.
Contoh: CH3COOH, HCOOH
Senyawa Basa
Berdasarkan jumlah ion OH- yang dilepas, senyawa basa dikelompokkan menjadi:
a; Basa monohidroksi adalah senyawa basa yang melepaskan ionOH-.
Contoh: Ba(OH)2, Ca(OH)2, Mg(OH)2
b; Asam trihidroksi adalah senyawa basa yang melepaskan tiga ionOH- .
Contoh: Fe(OH)3, dan Al(OH)3
BAB III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
Asam adalah zat yang berasa asam dengan pH dibawah tujuh sedangkan basa adalah
zat yang bersifat kaustik dengan pH diatas. Pada umumnya basa adalah senyawa ion yang
terdiri dari kation logam dan anion OH– dan asam adalah senyawa yang menghasilkan ion
H+. Nama senyawa basa sama dengannama kationnya yang diikuti kata hidroksida. Asam
dan basa dapat diidentifikasi dengan cara menggunakan kertas lakmus, indikator asam
basa, dan dengan indikator alami. Asam terdiri dari dua bagian yaitu asam kuatdan
asam lemah. Seperti hal-nya asam, basa juga terbagi dua macam yaitu basa kuat dan basa
lemah.
III.2 Saran
Kami sebagai penyusun menyadari bahwa dalam penulisan makalah initermasuk jauh
dari sempurna. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari para pembaca.
Bagi para pembaca makalah ini, sebaiknya juga tidak merasa puas, karena masih
banyak ilmu-ilmu yang didapat dari berbagai sumber. Sebaiknya mencari sumber lain
untuk lebih memperdalam materi mengenai Larutan Asam dan Basa.