Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalamberinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami ,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasankemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
Kompetensi Dasar
3.10 Mendeskripsikan teori-teori asam basa dengan menentukan sifat larutan dan menghitung
pH larutan.
4.10 Menghitung banyaknya pereaksi dan hasil reaksi dalam larutan elektrolit dari hasil titrasi
asam basa
Tujuan Pembelajaran
1. Menjelaskan pengertian asam dan basa menurut Arrhenius, Bronsted dan Lowry, dan
Lewis.
2. Menuliskan persamaan reaksi asam dan basa menurut Bronsted dan Lowry dan
menunjukkan pasangan asam dan basa konjugasinya.
3. Mengidentifikasi sifat larutan asam dan basa dengan berbagai indikator.
4. Memperkirakan pH suatu larutan elektrolit yang tidak dikenal berdasarkan hasil
pengamatan trayek perubahan warna berbagai indikator asam dan basa.
5. Menjelaskan pengertian kekuatan asam dan menyimpulkan hasil pengukuran pH dari
bebrapa larutan asam dan basa yang konsentrasinya sama.
6. Menghubungkan kekuatan asam atau basa dengan derajat pengionan (α) dan tetapan
asam (Ka) atau tetapan basa (Kb)
7. Menentukan pHlarutan asam dan basa berdsasarkan konsentrasi asam/basa dan nilai
Ka/Kb.
8. Menjelaskan penggunaan konsep pH dalam lingkungan.
Modul Kimia Kelas XI Semester II 1
Lets to Discus
Terdapat tiga definisi asam – basa yang digunakan dalam kimia, yaitu definisi Arrhenius,
Bronsted-Lowry, dan Lewis.
1. Asam-Basa Arrhenius
Menurut Svante August Arrhenius (1887), asam adalah zat yang
dalam air melepakan ion H+, sedangkan basa adalah zat yang dalam
air melepaskan ion OH–.
Svante Arhenius
(1859 -1927)
Ion H+ tidak berupa proton bebas, tetapi terikat pada molekul air
membentuk ion hidronium (H3O+).
Asam Arrhenius dirumuskan sebagai HxZ, yang dalam air mengalami ionisasi
sebagai berikut.
HxA → x H+ + Ax–
Contoh: HCl, HNO3, H2SO4, H2C2O4, H3PO4, dll.
- HCl H+ + Cl-
- HNO3 H+ + NO3-
- H2SO4 2 H+ + SO42-
Basa Arrhenius adalah hidroksida logam, M(OH)x, yang dalam air terurai sebagai
berikut.
M(OH)x → Mx+ + x OH–
Contoh: NaOH, KOH, Mg(OH)2, NH4OH, dll.
- NaOH Na+ + OH-
- KOH K+ + OH-
- Mg(OH)2 Mg2+ + 2 OH-
Teori ini memiliki kekurangan yaitu spesi yang terlibat harus memiliki ion H + dan
OH- , juga harus dalam pelarut air. Sehingga apabila spesi yang terlibat tidak memiliki ion
H+ dan OH- dan tidak dalam pelarut air, teori ini tidak berlaku. Contoh, reaksi asam basa
antara gas Ammonia dapat bereaksi dengan gas HCl, membentuk Ammonium klorida padat.
NH3(g) + HCl (g) NH4Cl (s)
2. Asam-Basa Bronsted-Lowry
Menurut Bronsted dan Lowry, asam adalah spesi yang memberi proton, sedangkan
basa adalah spesi yang menerima proton pada suatu reaksi pemindahan proton.
Asam = donor proton (H+)
Basa = akseptor proton (H+)
HA + H2O H3O+ + A-
asam Basa
basa Asam konjugasi
konjugasi
Lets to Try
Tentukan pasangan asam-basa konjugasi pada reaksi berikut.
Lewis mengemukakan bahwa “Asam adalah spesi yang dapat membentuk ikatan
kovalen dengan menerima pasangan elektron bebas dari spesi lain (asam sebagai akseptor
pasangan elektron babas), sedangkan basa adalah spesi yang dapat membentuk ikatan
kovalen dengan memberikan pasangan elektron bebas kepada spesi lain.”
Asam Lewis adalah aseptor pasangan elektron bebas. Contoh asam lewis adalah H +,
B2H6, BF3, AlF3, ion logam transisi yang bisa mebentuk ion kompleks seperti Fe 2+, Cu2+,
Zn2+, dan sebagainya. Oh ya mungkin kamu berfikir bahwa untuk menjadi asam Lewis akan
selalu diperlukan orbital kosong untuk menampung pasangan elektron yang didonorkan oleh
basa Lewis tapi hal ini tidaklah mutlak sebab untuk menjadi asam Lewis tidak selalu suatu
spesies menyediakan orbital kosong.
Reaksi asam Lewis dan basa lewis dapat dicontohkan sebagai berikut:
Perlu diingat bahwa basa Lewis adalah donor pasangan elektron bebas, spesies berupa
molekul atau ion yang memiliki tendensi untuk mendonorkan pasangan elektron bebasnya
maka digolongkan dalam basa Lewis. Contoh basa Lewis adalah ion halide ( Cl-, F-, Br- dan
I-), ammonia, ion hidroksida, molekul air, senyawa yang mengandung N, O, atau S, senyawa
golongan eter, ketone, molekul CO2 dan lain-lain. Gambar dibawah menunjukkan basa
Lewis dengan pasangan elektron bebasnya.
Tingkat keasaman berbanding terbalik dengan nilai pH. Artinya, semakin tinggi
tingkat keasaman larutan, maka pH nya semakin kecil. Berlaku pula untuk derajat
kebasaan.
b. Derajat Kebasaan (pOH)
Dinyatakan dengan pOH
Meskipun demikian, derajat kebasaan tetap menggunakan nilai pH. Semakin besar
nilai pH, maka semakin tinggi pula tingkat kebasaan larutan.
pH + pOH = 14
Pada suhu 25 °C, K yang didapat dari percobaan adalah 1,0 × 10–14
2. Kekuatan Asam
Kekuatan asam dipengaruhi oleh banyaknya ion-ion H+ yang dihasilkan oleh senyawa
asam dalam larutannya. Berdasarkan banyak sedikitnya ion H + yang dihasilkan, larutan asam
dibedakan menjadi dua macam sebagai berikut.
dengan:
x =valensi asam
M =konsentrasi asam
Contoh
9,8 gram H2SO4 dilarutkan dalam air sehingga volume larutan menjadi 1000 mL. Tentukan
konsentrasi H+ dan harga pH larutan tersebut! (ArH=1, S=32, O=16).
Jawab:
gram 1000
M H2SO4 = . valensi H+ = 2
Mr mL
9 , 8 1000
M H2SO4 = . =0 ,1 M [H+] = 2. [H2SO4] = 2. 0,1 M = 0,2 M
98 1000
pH = - log [H+]
b. Asam Lemah
Asam lemah yaitu senyawa asam yang dalam larutannya hanya sedikit terionisasi
menjadi ion-ionnya. Reaksi ionisasi asam lemah merupakan reaksi kesetimbangan.
Secara umum, ionisasi asam lemah valensi satu dapat dirumuskan sebagai berikut.
HA(aq) H+(aq) + A–(aq)
Makin kuat asam maka reaksi kesetimbangan asam makin condong ke kanan,
akibatnya Ka bertambah besar. Oleh karena itu, harga Ka merupakan ukuran
kekuatan asam, makin besar Ka makin kuat asam.
Contoh
50 mol HF dilarutkan dalam air hingga volumenya 250 mL. Jika Ka HF = 2.10 -5, tentukan
konsentrsi [H+] dan hitung pH larutan asam tersebut!
Jawab:
mol 50
M HF = = = 0,2 M
Volume 250
[H+] = √ Ka. [HF ] = √ 2.10−5 .0 , 2 = 2.10-3
pH = - log [H+] = - log 2.10-3
= 3 – log 2
c. Asam Poliprotik
Asam Poliprotik adalah asam dalam larutannya dapat melepaskan lebih dari satu
ion H+ , contohnya : H2CO3, H2SO4, H3PO4, H2S. Asam-asam tersebut terionisasi secara
bertahap. Dengan demikian, ada lebih dari satu nilai Ka misalnya asam sulfida (H2S):
H2S(aq) H+ (aq) + HS- (aq) ........................... (1)
Ka1 = ¿ ¿
HS-(aq) H+ (aq) + S2- (aq) ........................... (2)
Ka2 = ¿ ¿
Jika persamaan reaksi (1) dan persamaan reaksi (2) digabung, didapatkan:
(1) H2S(aq) H+ (aq) + HS- (aq)
Ka = ¿ ¿ ¿
Jadi nilai Ka adalah Ka1 x Ka2
Latihan 1.1
3. Kekuatan Basa
Kekuatan basa dipengaruhi oleh banyaknya ion-ion OH– yang dihasilkanoleh
senyawa basa dalam larutannya. Berdasarkan banyak sedikitnya ion OH - yang dihasilkan,
larutan basa juga dibedakan menjadi dua macam sebagai berikut.
a. Basa Kuat
Basa kuat yaitu senyawa basa yang dalam larutannya terion seluruhnyamenjadi
ion-ionnya. Reaksi ionisasi basa kuat merupakan reaksi berkesudahan.
Asam kuat terionisasi sempurna, sehingga haraga derajat ionisasi () = 1. Secara
umum, ionisasi basa kuat dirumuskan sebagai berikut.
dengan:
x = valensi basa
M = konsentrasi basa
Contoh
Tentukan pH larutan.
Modula.Kimia Kelas
Ca(OH) XI Semester II
2 0,1 M
9
b. 100 mL NaOH 0,1 M
Jawab:
b. Basa Lemah
Basa lemah yaitu senyawa basa yang dalam larutannya hanya sedikit terionisasi
menjadi ion-ionnya. Reaksi ionisasi basa lemah juga merupakan reaksi kesetimbangan.
Secara umum, ionisasi basa lemah valensi satu dapat dirumuskan sebagai berikut.
M(OH)x(aq) Mx+(aq) + x OH–(aq)
Makin kuat basa maka reaksi kesetimbangan basa makin condong kekanan,
akibatnya Kb bertambah besar. Oleh karena itu, harga Kb merupakanukuran kekuatan
basa, makin besar Kb makin kuat basa.
Berdasarkan persamaan di atas, karena pada basa lemah [M +]=[OH-], maka
persamaan di atas dapat diubah menjadi:
Contoh
5,1 gram NH3 yang dilarutkan dalam air hingga volumenya 500 mL. Jika Kb NH4OH
3.10-5,Kelas
Modul=Kimia tentukan onsentrasiII [OH-] dan harga pH larutan tersebut! (Ar H=1, N=14, 10
XI Semester
O=12)
Jawab:
Mr NH3 = 17 [OH-] = √ Kb. [NH 4 OH ] = √ 3.10−5 .0 , 6
M NH3 = . = 3.10
Mr mL
Latihan 1.2
1. Tentukan pH larutan Ca(OH)2 0,1 M!
2. Tentukan pH larutan NH4OH 0,5 M, jika diketahui Kb NH4OH = 1,8.10-5!
3. Suatu larutan basa lemah LOH 0,1 M mempunyai pH = 11, hitunglah harga Kb
basa tersebut!
4. 100 mL larutan NaOH memunyai pH = 12, Berapa gram NaOH yang telah
dilarutkan! (Ar Na=23, O=16, H=1)
b. Indikator Universal
pH suatu larutan juga dapat ditentukandenganmenggunakan indikator universal,
yaitu campuran berbagai indikator yang dapat menunjukkan pH suatu larutan dari
perubahan warnanya.
c. pH meter
pH meter adalah alat pengukur pH dengan ketelitian yang sangat tinggi.
Trayek Perubahan
Indikator Perubahan Warna
Warna
Lakmus 5,5 – 8,0 Merah – Biru
Metil Jingga 2,9 – 4,0 Merah – Kuning
Metil Merah 4,2 – 6,3 Merah – Kuning
Bromotimol Biru (BTB) 6,0 – 7,6 Kuning – Biru
Fenoftalein (PP) 8,3 – 10,0 Tidak Berwana – Merah muda
Contoh
Hasil pengujian pH pada beberapa air limbah menggunakan larutan beberapa larutan
indikator sebagai berikut. Tentukan pH Limbah A dan B berturut-turut!
Hasil Pengujian
Indikator
Limbah A Limbah B
Lakmus Biru Merah
PP Tidak Berwarna Tidak Berwarna
BTB Biru Kuning
Jawab:
Latihan 1.3
Hasil pengujian pH pada beberapa air limbah menggunakan larutan beberapa larutan
indikator
Modul Kimiasebagai berikut...
Kelas XI Semester. II 12
Rentang perubahan
Hasil Pengujian
Indikator indikator
Warna pH Limbah A Limbah B
Reaksi Asam dengan Basa (Reaksi Penetralan)
Contoh:
H2SO4 (aq) + 2 KOH (aq) K2SO4 (aq) + 2 H2O (l)
H+ SO42- K+ OH-
Contoh:
CaO (s) + 2 HCl (aq) CaCl2 (aq) + H2O (l)
Contoh:
SO2 (g) + 2 NaOH (aq) Na2SO3 (aq) + H2O (l)
Latihan 1.4
Tuliskan reaksi berikut ini.
a. Aluminium oksida dengan larutan asam klorida
b. Magnesium oksida dengan larutanasam nitrat
c. Gas belerang dioksida dengan larutan barium hidroksida
d. Gas belerang dioksida dengan larutan kalsium hidroksida
e. Tembaga(II) sulfat dengan kalium hidroksida
f. Kalsium sulfit dengan larutan asam klorida
Titrasi asam basa merupakan salah satu metode untuk menentukan kadar suatu larutan
baik asam atau basa disebut titrasi asam-basa.Titrasi adalah penambahan larutan baku
(larutanyang telah diketahui dengan tepat konsentrasinya) ke dalam larutan lain
denganbantuan indikator sampai tercapai titik ekuivalen. Titrasi dihentikan tepat padasaat
indikator menunjukkan perubahan warna.
1. Titrasi Asam Kuat oleh Basa Kuat
Grafik titrasi asam kuat oleh basa kuat:
Pada grafik, diperlihatkan ciri penting dari kurva titrasi NaOH – HCl bahwa pH
berubah secara lambat sampai dekat titik ekuivalen. Penambahan NaOH menyebabkan
Grafik titrasi asam lemah oleh basa kuat dapat ditunjukkan pada gambar.
Sifat penting yang perlu diingat pada titrasi asam lemah oleh basa kuat adalah pH
titik ekuivalen lebih besar dari 7, yaitu ± 8,9, sebagai akibat hidrolisis oleh CH3COO-
Pemilihan indikator yang cocok untuk titrasi asam lemah oleh basa kuat lebih
terbatas, yaitu indikator yang mempunyai trayek pH antara 7 sampai10. Indikator yang
dipakai adalah fenolftalein.
a = valensi asam H+
b = valensi basa OH-
Contoh
Data hasil titrasi larutan H2SO4 dengan larutan NaOH 0,1 M sebagai berikut:
Latihan 1.5
1. Data hasil titrasi larutan H2SO4 dengan larutan NaOH 0,1 M sebagai berikut:
UJI KOMPETENSI I
Modul Kimia Kelas XI Semester II 16
I. Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang menurut Anda paling benar!
1. Lakmus biru akan berubah menjadi merah bila dicelupkan ke dalam...
a. Natrium nitrat d. Asam klorida
b. Kalium hidroksida e. Barium sulfat
c. Natrium klorida
2. Pernyataan tentang asam:
(1) Memerahkan kertas lakmus
(2) Terionisasi di dalam air melepas H+
(3) Larutannya menghantarkan listrik
(4) Bersifat korosif
(5) Larutannya bersifat Non-Elektrolit
Pernyataan yang benar tentang asam...
a. (1), (2), (3), dan (4) d. (2), (3), (4), dan (5)
b. (1), (2), (3), dan (5) e. (1), (2), (4), dan (5)
c. (1), (3), (4), dan (5)
3. Menurut Arrhenius, asam adalah zat...
a. Molekulnya mengandung atom hidrogen
b. Dapat melepas H+ dalam air
c. Dapat mengikat H+ dari air
d. Dapat bereaksi dengan ion H+
e. Menghasilkan ion H+
4. Suatu indikator memberikan warna merah dalam larutan kapur sirih. Indikator tersebut juga
akan berwarna merah dalam larutan...
a. Air jernih d. Air sabun
b. Larutan cuka e. Larutan gula
c. Larutan garam dapur
5. Larutan dengan pH terendah adalah....
a. NH3 d. KOH
b. HCl e. Ca(OH)2
c. CH3COOH
6. Besarnya pH larutan yang dibuat dari 0,001 mol KOH dalam 10 liter air adalah...
a. 4 d. 7
b. 10 e. 11
c. 12
7. Perhatikan data berikut:
PRAKTIKUM 1
A. Tujuan
Menentukan nilai pH suatu larutan menggunakan kertas lakmus dan
Modul Kimia Kelas
indikator XI Semester II
universal 21
B. Alat dan Bahan
1. Pelat tetes 7. Sabun cair
2. Pipet tetes 8. Larutan obat maag
Modul Kimia Kelas XI Semester II 22