Anda di halaman 1dari 22

Asam-Basa

Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalamberinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami ,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasankemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
Kompetensi Dasar
3.10 Mendeskripsikan teori-teori asam basa dengan menentukan sifat larutan dan menghitung
pH larutan.
4.10 Menghitung banyaknya pereaksi dan hasil reaksi dalam larutan elektrolit dari hasil titrasi
asam basa
Tujuan Pembelajaran
1. Menjelaskan pengertian asam dan basa menurut Arrhenius, Bronsted dan Lowry, dan
Lewis.
2. Menuliskan persamaan reaksi asam dan basa menurut Bronsted dan Lowry dan
menunjukkan pasangan asam dan basa konjugasinya.
3. Mengidentifikasi sifat larutan asam dan basa dengan berbagai indikator.
4. Memperkirakan pH suatu larutan elektrolit yang tidak dikenal berdasarkan hasil
pengamatan trayek perubahan warna berbagai indikator asam dan basa.
5. Menjelaskan pengertian kekuatan asam dan menyimpulkan hasil pengukuran pH dari
bebrapa larutan asam dan basa yang konsentrasinya sama.
6. Menghubungkan kekuatan asam atau basa dengan derajat pengionan (α) dan tetapan
asam (Ka) atau tetapan basa (Kb)
7. Menentukan pHlarutan asam dan basa berdsasarkan konsentrasi asam/basa dan nilai
Ka/Kb.
8. Menjelaskan penggunaan konsep pH dalam lingkungan.
Modul Kimia Kelas XI Semester II 1
Lets to Discus

Kalian tentu pernah melihat, bahkan mungkin


menggunakan jeruk dan daun sirih. Jeruk, apabila kita cicipi
akan terasa masam, dan ketika mengenai tangan terasa kesat.
Berbeda dengan daun sirih, apabila terkena di tangan terasa
licin dan kalau kita cicipi rasanya sepat/ pahit.
Jeruk merupakan salah satu contoh asam, sedangkan daun
sirih adalah basa. Mengapa bahan-bahan tersebut mempunyai
sifat asam dan basa? Apa sebenarnya larutan asam itu? Apa
pula larutan basa? Bagaimana membedakan antara asam dan
basa? Kalian akan mengetahui jawabannya setelah
. mempelajari bab ini.

Modul Kimia Kelas XI Semester II 2


Pengertian Asam-Basa

Terdapat tiga definisi asam – basa yang digunakan dalam kimia, yaitu definisi Arrhenius,
Bronsted-Lowry, dan Lewis.

1. Asam-Basa Arrhenius
Menurut Svante August Arrhenius (1887), asam adalah zat yang
dalam air melepakan ion H+, sedangkan basa adalah zat yang dalam
air melepaskan ion OH–.

Asam  H+ + ion negatif


Basa  ion positif + OH-

Svante Arhenius
(1859 -1927)
Ion H+ tidak berupa proton bebas, tetapi terikat pada molekul air
membentuk ion hidronium (H3O+).
Asam Arrhenius dirumuskan sebagai HxZ, yang dalam air mengalami ionisasi
sebagai berikut.
HxA → x H+ + Ax–
Contoh: HCl, HNO3, H2SO4, H2C2O4, H3PO4, dll.
- HCl  H+ + Cl-
- HNO3 H+ + NO3-
- H2SO4 2 H+ + SO42-
Basa Arrhenius adalah hidroksida logam, M(OH)x, yang dalam air terurai sebagai
berikut.
M(OH)x → Mx+ + x OH–
Contoh: NaOH, KOH, Mg(OH)2, NH4OH, dll.
- NaOH  Na+ + OH-
- KOH  K+ + OH-
- Mg(OH)2 Mg2+ + 2 OH-

Teori ini memiliki kekurangan yaitu spesi yang terlibat harus memiliki ion H + dan
OH- , juga harus dalam pelarut air. Sehingga apabila spesi yang terlibat tidak memiliki ion
H+ dan OH- dan tidak dalam pelarut air, teori ini tidak berlaku. Contoh, reaksi asam basa
antara gas Ammonia dapat bereaksi dengan gas HCl, membentuk Ammonium klorida padat.
NH3(g) + HCl (g)  NH4Cl (s)
2. Asam-Basa Bronsted-Lowry
Menurut Bronsted dan Lowry, asam adalah spesi yang memberi proton, sedangkan
basa adalah spesi yang menerima proton pada suatu reaksi pemindahan proton.
Asam = donor proton (H+)
Basa = akseptor proton (H+)

Modul Kimia Kelas XI Semester II 3


Konsep asam-basa dari Bronsted-Lowry ini lebih luas daripada konsep asam-basa
Arrhenius karena hal-hal berikut.
a. Konsep asam-basa Bronsted-Lowry tidak terbatas dalam pelarut air, tetapi juga
menjelaskan reaksi asam-basa dalam pelarut lain atau bahkan reaksi tanpa pelarut.
b. Asam-basa Bronsted-Lowry tidak hanya berupa molekul, tetapi juga dapat berupa kation
atau anion. Konsep asam-basa Bronsted-Lowry dapat menjelaskan sifat asam dari NH 4Cl.
Dalam NH4Cl, yang bersifat asam adalah ion NH 4+ karena dalam air dapat melepas
proton.
Dalam teori asam-basa Bronsted-Lowry juga mengenal asam dan basa konjugasi.
Suatu asam setelah melepas satu proton akan membentuk spesi yang disebut basa
konjugasi dari asam tersebut. Sedangkan basa yang telah menerima proton menjadi asam
konjugasi.
Pasangan asam-basa setelah terjadi serah-terima proton dinamakan asam-basa
konjugasi.

HA + H2O  H3O+ + A-
asam Basa
basa Asam konjugasi
konjugasi

Pasangan Asam-Basa Konjugasi : - HA dan A-


- H2O dan H3O+

Lets to Try
Tentukan pasangan asam-basa konjugasi pada reaksi berikut.

a. HCl (aq) + H2O (l) Cl-(aq) + H3O+(aq)

b. CH3NH2 (aq) + H2O (l) CH3NH3+(aq) + OH-(aq)

c. HCO3-(aq) + H2O (l) OH-(aq) + H2CO3 (aq)

d. H2SO4(aq) + H2O (l) H3O+(aq) + HSO4-(aq)

Modul Kimia Kelas XI Semester II 4


3. Asam-Basa Lewis

Lewis mengemukakan bahwa “Asam adalah spesi yang dapat membentuk ikatan
kovalen dengan menerima pasangan elektron bebas dari spesi lain (asam sebagai akseptor
pasangan elektron babas), sedangkan basa adalah spesi yang dapat membentuk ikatan
kovalen dengan memberikan pasangan elektron bebas kepada spesi lain.”
Asam Lewis adalah aseptor pasangan elektron bebas. Contoh asam lewis adalah H +,
B2H6, BF3, AlF3, ion logam transisi yang bisa mebentuk ion kompleks seperti Fe 2+, Cu2+,
Zn2+, dan sebagainya. Oh ya mungkin kamu berfikir bahwa untuk menjadi asam Lewis akan
selalu diperlukan orbital kosong untuk menampung pasangan elektron yang didonorkan oleh
basa Lewis tapi hal ini tidaklah mutlak sebab untuk menjadi asam Lewis tidak selalu suatu
spesies menyediakan orbital kosong.
Reaksi asam Lewis dan basa lewis dapat dicontohkan sebagai berikut:

Perlu diingat bahwa basa Lewis adalah donor pasangan elektron bebas, spesies berupa
molekul atau ion yang memiliki tendensi untuk mendonorkan pasangan elektron bebasnya
maka digolongkan dalam basa Lewis. Contoh basa Lewis adalah ion halide ( Cl-, F-, Br- dan
I-), ammonia, ion hidroksida, molekul air, senyawa yang mengandung N, O, atau S, senyawa
golongan eter, ketone, molekul CO2 dan lain-lain. Gambar dibawah menunjukkan basa
Lewis dengan pasangan elektron bebasnya.

Kekuatan Asam dan Basa

1. Konsep pH, pOH, dan pKw


a. Derajat Keasaman (pH)
Dari uraian tetapan kesetimbangan air dapat disimpulkan bahwa besarnya [H +]
dalam suatu larutan merupakan salah satu ukuran untuk menentukan tingkat keasaman
suatu larutan.

Modul Kimia Kelas XI Semester II 5


Untuk menyatakan tingkat atau derajat keasaman suatu larutan, pada tahun 1910,
seorang ahli dari Denmark, Soren Lautiz Sorensen memperkenalkan suatu bilangan yang
sederhana. Bilangan ini diperoleh dari hasil logaritma konsentrasi H +. Bilangan ini kita
kenal dengan skala pH. Harga pH berkisar antara 1 – 14 dan ditulis:

Tingkat keasaman berbanding terbalik dengan nilai pH. Artinya, semakin tinggi
tingkat keasaman larutan, maka pH nya semakin kecil. Berlaku pula untuk derajat
kebasaan.
b. Derajat Kebasaan (pOH)
Dinyatakan dengan pOH

Meskipun demikian, derajat kebasaan tetap menggunakan nilai pH. Semakin besar
nilai pH, maka semakin tinggi pula tingkat kebasaan larutan.
pH + pOH = 14

c. Tetapan Keseimbangan Air (Kw)


Persamaan ionisasi air dapat ditulis sebagai:
H2O(l) H+(aq) + OH–(aq)

Harga tetapan air adalah:


Konsentrasi H2O yang terionisasi menjadi H+ dan OH– sangat kecil dibandingkan
dengan konsentrasi H2O mula-mula, sehingga konsentrasi H2O dapat dianggap tetap,
maka harga K[H2O] juga tetap, yang disebut tetapan kesetimbangan air atau ditulis Kw.
Jadi,

Pada suhu 25 °C, K yang didapat dari percobaan adalah 1,0 × 10–14

2. Kekuatan Asam
Kekuatan asam dipengaruhi oleh banyaknya ion-ion H+ yang dihasilkan oleh senyawa
asam dalam larutannya. Berdasarkan banyak sedikitnya ion H + yang dihasilkan, larutan asam
dibedakan menjadi dua macam sebagai berikut.

Modul Kimia Kelas XI Semester II 6


a. Asam Kuat
Asam kuat yaitu senyawa asam yang dalam larutannya terion seluruhnya menjadi
ion-ionnya. Reaksi ionisasi asam kuat merupakan reaksi berkesudahan.
Contoh asam kuat : HCl, HBr, HI, HNO3, H2SO4, HClO3, HClO4.
Asam kuat terionisasi sempurna, sehingga haraga derajat ionisasi () = 1. Secara
umum, ionisasi asam kuat dirumuskan sebagai berikut.

HA(aq) H+(aq) + A–(aq)

dengan:
x =valensi asam
M =konsentrasi asam

Contoh
9,8 gram H2SO4 dilarutkan dalam air sehingga volume larutan menjadi 1000 mL. Tentukan
konsentrasi H+ dan harga pH larutan tersebut! (ArH=1, S=32, O=16).

Jawab:

Mr H2SO4 = 98 H2SO4 2H+ + SO42-

gram 1000
M H2SO4 = . valensi H+ = 2
Mr mL

9 , 8 1000
M H2SO4 = . =0 ,1 M [H+] = 2. [H2SO4] = 2. 0,1 M = 0,2 M
98 1000

pH = - log [H+]

= - log 0,2 = - log 2.10-1 = 1 – log 2

b. Asam Lemah
Asam lemah yaitu senyawa asam yang dalam larutannya hanya sedikit terionisasi
menjadi ion-ionnya. Reaksi ionisasi asam lemah merupakan reaksi kesetimbangan.
Secara umum, ionisasi asam lemah valensi satu dapat dirumuskan sebagai berikut.
HA(aq) H+(aq) + A–(aq)

Makin kuat asam maka reaksi kesetimbangan asam makin condong ke kanan,
akibatnya Ka bertambah besar. Oleh karena itu, harga Ka merupakan ukuran
kekuatan asam, makin besar Ka makin kuat asam.

Modul Kimia Kelas XI Semester II 7


Berdasarkan persamaan di atas, karena pada asam lemah [H +] = [A–], maka
persamaan di atas dapat diubah menjadi:

dengan Ka = Konstanta asam.


Harga derajat ionisasi () asam lemah antara 0 << 1. Konsentrasi ion H+ asam
lemah juga dapat dihitung jika derajat ionisasinya (α) diketahui.

Contoh

50 mol HF dilarutkan dalam air hingga volumenya 250 mL. Jika Ka HF = 2.10 -5, tentukan
konsentrsi [H+] dan hitung pH larutan asam tersebut!

Jawab:
mol 50
M HF = = = 0,2 M
Volume 250
[H+] = √ Ka. [HF ] = √ 2.10−5 .0 , 2 = 2.10-3
pH = - log [H+] = - log 2.10-3
= 3 – log 2

c. Asam Poliprotik
Asam Poliprotik adalah asam dalam larutannya dapat melepaskan lebih dari satu
ion H+ , contohnya : H2CO3, H2SO4, H3PO4, H2S. Asam-asam tersebut terionisasi secara
bertahap. Dengan demikian, ada lebih dari satu nilai Ka misalnya asam sulfida (H2S):
H2S(aq) H+ (aq) + HS- (aq) ........................... (1)
Ka1 = ¿ ¿
HS-(aq) H+ (aq) + S2- (aq) ........................... (2)

Ka2 = ¿ ¿
Jika persamaan reaksi (1) dan persamaan reaksi (2) digabung, didapatkan:
(1) H2S(aq) H+ (aq) + HS- (aq)

Modul Kimia Kelas XI Semester II 8


(2) HS-(aq) H+ (aq) + S2- (aq) +
(3) H2S-(aq) 2H+ (aq) + S2- (aq) ..............................(3)

Dari persamaan reaksi (3) maka didapatkan:

Ka = ¿ ¿ ¿
Jadi nilai Ka adalah Ka1 x Ka2

Latihan 1.1

1. Hitunglah pH larutan berikut.


a. 3,65 g HCl yang dilarutkan dalam air hingga volumenya 1000 mL. (Ar H=1,
Cl=35,5)
b. 5 mmol HNO3 dilarutkan dalam air hingga volumenya 2 liter.
c. 500 ml CH3COOH 0,5 M, Ka = 10-5.
2. Tentukan pH larutan CH3COOH 0,1 M jika Ka = 10-5!
3. 1000 mL larutan H2SO4 mempunyai pH = 2, Berapa gram H2SO4 yang dilarutkan! (Ar
H=1, S=32, O=16)
4. Hitunglah konsentrasi masing-masing spesi dalam larutan asam lemah H2CO3 0,1 M jika
diketahui Ka1 = 4,2 x 10-7 dan Ka2 = 4,8 x 10-11
5. Jika nilai Kw pada 1000C dianggap 10-12, berapa konsentrasi ion H+ dan OH- dalam air
murni tersebut ?
6. Konsentrasi ion H+ dalam suatu asam adalah 10-2 M. Jika tetapan derajat ionisasi asam
(Ka) tersebut adalah 10-6, berapa persen asam yang terionisasi ?

3. Kekuatan Basa
Kekuatan basa dipengaruhi oleh banyaknya ion-ion OH– yang dihasilkanoleh
senyawa basa dalam larutannya. Berdasarkan banyak sedikitnya ion OH - yang dihasilkan,
larutan basa juga dibedakan menjadi dua macam sebagai berikut.
a. Basa Kuat
Basa kuat yaitu senyawa basa yang dalam larutannya terion seluruhnyamenjadi
ion-ionnya. Reaksi ionisasi basa kuat merupakan reaksi berkesudahan.
Asam kuat terionisasi sempurna, sehingga haraga derajat ionisasi () = 1. Secara
umum, ionisasi basa kuat dirumuskan sebagai berikut.

M(OH)x(aq) Mx+(aq) + x OH–(aq)

dengan:
x = valensi basa
M = konsentrasi basa

Contoh
Tentukan pH larutan.
Modula.Kimia Kelas
Ca(OH) XI Semester II
2 0,1 M
9
b. 100 mL NaOH 0,1 M
Jawab:
b. Basa Lemah
Basa lemah yaitu senyawa basa yang dalam larutannya hanya sedikit terionisasi
menjadi ion-ionnya. Reaksi ionisasi basa lemah juga merupakan reaksi kesetimbangan.
Secara umum, ionisasi basa lemah valensi satu dapat dirumuskan sebagai berikut.
M(OH)x(aq) Mx+(aq) + x OH–(aq)

Makin kuat basa maka reaksi kesetimbangan basa makin condong kekanan,
akibatnya Kb bertambah besar. Oleh karena itu, harga Kb merupakanukuran kekuatan
basa, makin besar Kb makin kuat basa.
Berdasarkan persamaan di atas, karena pada basa lemah [M +]=[OH-], maka
persamaan di atas dapat diubah menjadi:

dengan Kb = tetapan ionisasi basa


Harga derajat ionisasi () asam lemah antara 0 << 1. Konsentrasi ion OH– basa
lemah juga dapat dihitung jika derajat ionisa-sinya (α) diketahui.

Contoh
5,1 gram NH3 yang dilarutkan dalam air hingga volumenya 500 mL. Jika Kb NH4OH
3.10-5,Kelas
Modul=Kimia tentukan onsentrasiII [OH-] dan harga pH larutan tersebut! (Ar H=1, N=14, 10
XI Semester
O=12)
Jawab:
Mr NH3 = 17 [OH-] = √ Kb. [NH 4 OH ] = √ 3.10−5 .0 , 6
M NH3 = . = 3.10
Mr mL

Latihan 1.2
1. Tentukan pH larutan Ca(OH)2 0,1 M!
2. Tentukan pH larutan NH4OH 0,5 M, jika diketahui Kb NH4OH = 1,8.10-5!
3. Suatu larutan basa lemah LOH 0,1 M mempunyai pH = 11, hitunglah harga Kb
basa tersebut!
4. 100 mL larutan NaOH memunyai pH = 12, Berapa gram NaOH yang telah
dilarutkan! (Ar Na=23, O=16, H=1)

4. Menguji Keasaman dan Kebasaan Suatu Larutan


Asam memiliki sifat korosif, sedangkan basa bersifat kaustik dan berasa pahit.
Keasaman dan kebasaan larutan dapat diuji dengan beberapa indikator asam-basa. Antara
lain kertas lakmus, indikator universal, dan pH meter.
a. Kertas Lakmus

Jenis Lakmus Lakmus


Larutan Merah Biru
Asam Merah merah
Basa Biru Biru
Garam Merah biru

b. Indikator Universal
pH suatu larutan juga dapat ditentukandenganmenggunakan indikator universal,
yaitu campuran berbagai indikator yang dapat menunjukkan pH suatu larutan dari
perubahan warnanya.

c. pH meter
pH meter adalah alat pengukur pH dengan ketelitian yang sangat tinggi.

Modul Kimia Kelas XI Semester II 11


d. Trayek pH
Terdapat beberapa indikator yang dapat digunakan untuk membedakan dan
memprediksi harga pH suatu larutan asam atau basa. Berikut beberapa trayek pH dari
beberapa indikator yang ditunjukkan dengan adanya perubhan warna.

Trayek Perubahan
Indikator Perubahan Warna
Warna
Lakmus 5,5 – 8,0 Merah – Biru
Metil Jingga 2,9 – 4,0 Merah – Kuning
Metil Merah 4,2 – 6,3 Merah – Kuning
Bromotimol Biru (BTB) 6,0 – 7,6 Kuning – Biru
Fenoftalein (PP) 8,3 – 10,0 Tidak Berwana – Merah muda

Contoh

Hasil pengujian pH pada beberapa air limbah menggunakan larutan beberapa larutan
indikator sebagai berikut. Tentukan pH Limbah A dan B berturut-turut!
Hasil Pengujian
Indikator
Limbah A Limbah B
Lakmus Biru Merah
PP Tidak Berwarna Tidak Berwarna
BTB Biru Kuning
Jawab:

Limbah A : Lakmus = Biru  pH ≥ 8,0


PP = Tidak Berwarna  pH ≤ 8,3
BTB = Biru pH ≥ 7,6
Jadi pH limbah A = 8,0 ≤ pH ≤ 8,3

Limbah B : Lakmus = Merah  pH ≤ 5,5


PP = Tidak Berwarna  pH ≤ 8,3
BTB = Kuning  pH ≤ 6,0
Jadi pH limbah B = pH ≤ 5,5

Latihan 1.3
Hasil pengujian pH pada beberapa air limbah menggunakan larutan beberapa larutan
indikator
Modul Kimiasebagai berikut...
Kelas XI Semester. II 12
Rentang perubahan
Hasil Pengujian
Indikator indikator
Warna pH Limbah A Limbah B
Reaksi Asam dengan Basa (Reaksi Penetralan)

a. Reaksi Asam dengan Basa

ASAM + BASA  GARAM + H2O

Contoh:
H2SO4 (aq) + 2 KOH (aq)  K2SO4 (aq) + 2 H2O (l)

H+ SO42- K+ OH-

b. Reaksi Oksida Basa dengan Asam


Oksida basa adalah oksoda logam yang dapat bereaksi dengan asam membentuk garam
dan air.

OKSIDA BASA + ASAM  GARAM + H2O

Contoh:
CaO (s) + 2 HCl (aq)  CaCl2 (aq) + H2O (l)

Ca2+ O2- H+ Cl-

c. Reaksi Oksida Asam dengan Basa


Oksida asam adalah oksida nonloga yang dapat bereaksi dengan basa menghasilkan garam
dan air.
OKSIDA ASAM + BASA  GARAM + H2O

Berikut beberapa contoh oksida asam dan anion yang dibentuknya:

No. Oksida Asam Rumus Anion


Modul Kimia Kelas XI Semester II 13
1 SO2 SO32-
2 SO3 SO42-
3 P2O5 PO43-
4 CO2 CO32-

Contoh:
SO2 (g) + 2 NaOH (aq)  Na2SO3 (aq) + H2O (l)

SO32- Na+ OH-

Latihan 1.4
Tuliskan reaksi berikut ini.
a. Aluminium oksida dengan larutan asam klorida
b. Magnesium oksida dengan larutanasam nitrat
c. Gas belerang dioksida dengan larutan barium hidroksida
d. Gas belerang dioksida dengan larutan kalsium hidroksida
e. Tembaga(II) sulfat dengan kalium hidroksida
f. Kalsium sulfit dengan larutan asam klorida

Titrasi Asam – Basa

Titrasi asam basa merupakan salah satu metode untuk menentukan kadar suatu larutan
baik asam atau basa disebut titrasi asam-basa.Titrasi adalah penambahan larutan baku
(larutanyang telah diketahui dengan tepat konsentrasinya) ke dalam larutan lain
denganbantuan indikator sampai tercapai titik ekuivalen. Titrasi dihentikan tepat padasaat
indikator menunjukkan perubahan warna.
1. Titrasi Asam Kuat oleh Basa Kuat
Grafik titrasi asam kuat oleh basa kuat:

Pada grafik, diperlihatkan ciri penting dari kurva titrasi NaOH – HCl bahwa pH
berubah secara lambat sampai dekat titik ekuivalen. Penambahan NaOH menyebabkan

Modul Kimia Kelas XI Semester II 14


harga pH naik sedikit demi sedikit. Untuk titrasi asam kuat oleh basa kuat, besarnya pH
saat titik ekuivalen adalah 7.
Pada pH ini asam kuat tepat habis bereaksi dengan basa kuat, sehinggalarutan yang
terbentuk adalah garam air yang bersifat netral.
2. Titrasi Asam Lemah oleh Basa Kuat
Penetralan asam lemah oleh basa kuat agak berbeda dengan penetralan asam kuat
oleh basa kuat.
Contohnya, 25 mL CH3 COOH 0,1 M dititrasi oleh NaOH 0,1 M. Mula-mula
sebagian besar asam lemah dalam larutan berbentuk molekul tak mengion CH 3COOH,
bukan H+ dan CH3COO–.
Dengan basa kuat, proton dialihkan langsung dari molekul CH 3COOH yang tak
mengion ke OH–. Untuk penetralan CH3COOH oleh NaOH, persamaanion bersihnya
sebagai berikut.

Grafik titrasi asam lemah oleh basa kuat dapat ditunjukkan pada gambar.

Sifat penting yang perlu diingat pada titrasi asam lemah oleh basa kuat adalah pH
titik ekuivalen lebih besar dari 7, yaitu ± 8,9, sebagai akibat hidrolisis oleh CH3COO-
Pemilihan indikator yang cocok untuk titrasi asam lemah oleh basa kuat lebih
terbatas, yaitu indikator yang mempunyai trayek pH antara 7 sampai10. Indikator yang
dipakai adalah fenolftalein.

3. Titrasi Basa Lemah oleh Asam Kuat


Jika 25 mL NH4OH 0,1 M (basa lemah) dititrasi dengan HCl 0,1 M (asam kuat),
maka besarnya pH semakin turun sedikit demi sedikit, kemudian mengalami penurunan
drastis pada pH antara 4 sampai 7. Titik ekuivalen terjadi pada pH kurang 7. Oleh sebab
itu, indikator yang paling cocok adalah indikator metil merah.

4. Perhitungan Titrasi Asam Basa

Modul Kimia Kelas XI Semester II 15


Titrasi asam basa pada prinsipnya merupakan reaksi penetralan asam basa. Untuk
menentukan konsentrasi suatu asam atau basa melalui titrasi dapat digunakan rumus
berikut.

Masam . Vasam . a = Mbasa . Vbasa . b

a = valensi asam H+
b = valensi basa OH-

Contoh

Data hasil titrasi larutan H2SO4 dengan larutan NaOH 0,1 M sebagai berikut:

Titrasi Volume H2SO4 Volume NaOH


1 10 mL 5,0 mL
2 10 mL 4,9 mL
3 10 mL 5,1 mL
Hitunglah konsentrasi asam H2SO4!
Jawab:
M NaOH = 0,1 M Ma . Va . a = Mb . Vb . b
V NaOH = 5 mL Ma . 10 mL . 2 = 0,1 M . 5 mL . 1
b=1 Ma = 0,5 / 20 M
V H2SO4 =10 mL Ma = 0,025 M
a=2

Latihan 1.5

1. Data hasil titrasi larutan H2SO4 dengan larutan NaOH 0,1 M sebagai berikut:

Titrasi Volume H2SO4 Volume NaOH


1 10 mL 5,0 mL
2 10 mL 4,9 mL
3 10 mL 5,1 mL
Hitunglah konsentrasi asam H2SO4!
2. Untuk menetralkan 20 mL H2SO4 diperlukan 20 mL 0,1 M, Hitunglah konsentrasi
H2SO4!
3. Tentukan pH campuran larutan berikut.
a. 50 mL larutan HCl 0,1 M dengan 50 mL larutan NaOH 0,1 M
b. 50 mL larutan HCl 0,1 M dengan 50 mL larutan Ca(OH)2 0,1 M

UJI KOMPETENSI I
Modul Kimia Kelas XI Semester II 16
I. Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang menurut Anda paling benar!
1. Lakmus biru akan berubah menjadi merah bila dicelupkan ke dalam...
a. Natrium nitrat d. Asam klorida
b. Kalium hidroksida e. Barium sulfat
c. Natrium klorida
2. Pernyataan tentang asam:
(1) Memerahkan kertas lakmus
(2) Terionisasi di dalam air melepas H+
(3) Larutannya menghantarkan listrik
(4) Bersifat korosif
(5) Larutannya bersifat Non-Elektrolit
Pernyataan yang benar tentang asam...
a. (1), (2), (3), dan (4) d. (2), (3), (4), dan (5)
b. (1), (2), (3), dan (5) e. (1), (2), (4), dan (5)
c. (1), (3), (4), dan (5)
3. Menurut Arrhenius, asam adalah zat...
a. Molekulnya mengandung atom hidrogen
b. Dapat melepas H+ dalam air
c. Dapat mengikat H+ dari air
d. Dapat bereaksi dengan ion H+
e. Menghasilkan ion H+
4. Suatu indikator memberikan warna merah dalam larutan kapur sirih. Indikator tersebut juga
akan berwarna merah dalam larutan...
a. Air jernih d. Air sabun
b. Larutan cuka e. Larutan gula
c. Larutan garam dapur
5. Larutan dengan pH terendah adalah....
a. NH3 d. KOH
b. HCl e. Ca(OH)2
c. CH3COOH
6. Besarnya pH larutan yang dibuat dari 0,001 mol KOH dalam 10 liter air adalah...
a. 4 d. 7
b. 10 e. 11
c. 12
7. Perhatikan data berikut:

Larutan Warna Kertas Lakmus


Merah Biru
1 biru Biru
2 merah Biru
3 merah Merah
4 merah Biru
5 biru Biru
Larutan di atas yang mengandung ion OH- lebih banyak ion H+ adalah...
a. 1 dan 2 d. 3 dan 4
b. 1 dan 5 e. 2 dan 4
c. 3 dan 5
8. pH larutan HCl dalam air akan berubah dari 2 menjadi 3 bila diencerkan sebanyak...
a. 1,5 kali d. 2,5 kali
b. 3 kali e. 5 kali
c. 10 kali
Modul Kimia Kelas XI Semester II 17
9. Besarnya konsentrasi larutan Asam asetat (Ka= 2 x 10-5) yang mempunyai konsentrasi yang
sama dengan larutan 2 x 10-3 M HCl adalah...
a. 0,1 M d. 0,15 M
b. 0,2 M e. 0,25 M
c. 0,40 M
10. Jika 0,01 M larutan C6H5COOH mengandung 0,02 M ion H+, maka besarnya harga Ka zat
tersebut adalah...
a. 2 x 10-8 d.2 x 10-7
b. 4 x 10-6 e. 4 x 10-2
c. 4 x 10-4
11. Larutan KOH 0,125 M dititrasi dengan 25 ml larutan HCl 0,1 M menggunakan indikator PP.
Volume KOH yang diperlukan untuk menetralkan HCl adalah...
a. 20 ml d. 25 ml
b. 30 ml e. 40 ml
c. 50 ml
12. Larutan 25 ml KOH 0,2 M dapat dinetralkan oleh larutan HCl 0,12 M sebanyak...
a. 6 ml d. 12 ml
b. 18 ml e. 20 ml
c. 30 ml
13. Larutan dengan pH=12 dibuat dengan melarutkan x gram NaOH (Mr=40) ke dalam air
hingga volume larutan menjadi 500 ml. Besarnya x adalah...
a. 0,2 d. 0,4
b. 1,0 e. 2,0
c. 4,0
14. Perhatikan reaksi berikut:
NH4+ + H2O NH3 + H3O+
Pasangan asam basa konjugasi Bronsted-Lowry pada reaksi di atas adalah...
a. NH4+ dan H2O d. NH3 dan NH4+
b. NH4+ dan H3O+ e. NH3 dan H3O+
c. N2O dan NH3
15. Larutan CH3COOH 0,1 M (Ka= 10-5) mempunyai pH...
a. 1 d. 2
b. 3 e. 4
c. 5
16. Pada penetapan kadar larutan CH3COOH dengan larutan NaOH sebaiknya menggunakan
indikator...
a. Fenolftalein (pH 8,3-10) d. Metil merah (pH 4,2-6,3)
b. Alizarin kuning (pH 10,1-12) e. Metil orange (pH 2,9-4)
c. Fenolftalein atau metil merah
17. Basa konjugasi dari NH3 adalah...
a. NH4+ d. H2O
-
b. NH2 e. NH2
-
c. OH
18. Molekul atau ion yang dapat bersifat amfiprotik menurut teori Bronsted-Lowry adalah...
a. PO4 d. HCO3-
b. NaOH e. HCl
+
c. H3O
19. Untuk menetralkan 100 ml larutan KOH 0,1 M diperlukan larutan H2SO4 0,1 sebanyak...
a. 10 ml d. 20 ml
b. 50 ml e. 100 ml
c. 110 ml

Modul Kimia Kelas XI Semester II 18


20. Diantara asam berikut yang tingkat keasamannya paling kuat adalah...
a. HCN (Ka= 7,2 x 10-10)
b. HSO4- (Ka= 1,2 x 10-2)
c. HSO3- (Ka= 6,2 x 10-6)
d. NH4+ (Ka= 5,8 x 10-10)
e. HF (Ka= 7,2 x 10-4)

II. Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan benar!


1. Bagaimana cara membedakan antara larutan yang bersifat asam dengan basa?
2. Sebanyak 100 ml larutan 0,2 M HCl dicampurkan dengan 50 ml larutan 0,3 M NaOH.
Hitunglah pH larutan masing-masing sebelum dicampurkan dan pH larutan setelah
dicampurkan!
3. Hitunglah derajat ionisasi dari larutan berikut!
a. 0,01 mol HF dalam 1 liter larutan (Ka= 10-4)
b. 0,02 M NH3 (Kb= 10-5)
c. 0,01 M CH3COOH (Ka= 1,8 x 10-5)
4. Larutan basa lemah dengan Kb= 2 ,5 x 10-5 mempunyai pH sama dengan larutan NaOH
0,002 M. Berapakah konsentrasi larutan basa tersebut?
5. Tentukan pasangan asam basa konjugasi menurut Bronsted-Lowry dari reaksi berikut ini!
a. NH3 + H2PO4- NH4+ + HPO42-
b. HSO4- + H2O H3O+ + SO42-
c. HClO2 + H2O H3O+ + ClO2-

Modul Kimia Kelas XI Semester II 19


ILMUWAN

Robert Angus Smith 15


Februari 1817-12 Mei 1884 )
adalah seorangkimiawan
Skotlandia , yang
menyelidiki berbagai isu-isu
lingkungan . Ia terkenal
karena penelitiannya
tentang polusi udara pada
tahun 1852 , ia menemukan
apa yang kemudian dikenal
sebagai hujan asam. Dia
kadang-kadang disebut
sebagai Bapak Hujan Asam

Modul Kimia Kelas XI Semester II 20


FENOMENA HUJAN ASAM

Air hujan biasanya


bersifat asam dengan pH
sekitar 6. Hal ini
dikarenakan air hujan
bercampur dengan
karbon dioksida di udara
menghasilkan asam
karbonat. Nah, jika pH air
hujan kurang dari 5,5
bahkan bisa mencapai
harga pH 4, fenomena ini
disebut hujan asam.
Hujan asam terjadi
karena udara tercemar oleh zat-zat (oksida) yang bersifat asam, terutama oksida
belerang (SO2 dan SO3) dan oksida nitrogen (NO2).
Oksida belerang adalah hasil pembakaran bahan bakar fosil terutama batu bara, dan
industri pengolahan logam, sedangkan oksida nitrogen berasal dari asap kendaraan
bermotor dan asap industri.
Hujan asam menimbulkan kerugian karena dapat mengganggu keseimbangan
ekosistem, mengurangi kesuburan tanah, merusak bangunan terutama yang terbuat
dari logam dan batuan karbonat (pualam), membunuh makhluk hidup di air, dan
merusak hutan karena pH tanah yang terlalu asam dapat mengakibatkan tumbuhan
mati.

PRAKTIKUM 1

Nilai pH Suatu Larutan

A. Tujuan
Menentukan nilai pH suatu larutan menggunakan kertas lakmus dan
Modul Kimia Kelas
indikator XI Semester II
universal 21
B. Alat dan Bahan
1. Pelat tetes 7. Sabun cair
2. Pipet tetes 8. Larutan obat maag
Modul Kimia Kelas XI Semester II 22

Anda mungkin juga menyukai