Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

LARUTAN ASAM BASA

Oleh
Nama

:Diah Permata Sari (0610118132002)


Liza Susila Dewi

(06101181320013)

Rizky Febrianti

(06101181419016)

Nopianti Firdatama (06101181419003)


Prodi

: Pendidikan Kimia

Dosen Pembimbing

: Dr.Effendi Nawawi, M.Si

JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2015
Kata Pengantar
1

Puji syukur kepada Allah SWT, karena atas izin-Nya saya dapat menyelesaikan
makalah ini. Makalah ini saya susun berdasarkan data dari berbagai sumber yang saya
dapatkan dan saya mencoba menyusun data-data itu hingga menjadi sebuah karya tulis
ilmiah sederhana yang berbentuk makalah.
Asam dan basa merupakan sesuatu yang tidak asing lagi dalam kehidupan kita
sehari. Banyak barang yang kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari termasuk ke dalam
contoh asam dan basa. Seperti buah-buahan, sayur-sayuran, bahan industri, dan lain
sebagainya.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca atau pun untuk teman-teman
yang akan membuat makalah dengan tema yang sama.
Saya menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini sangat banyak
kekurangannya,karena pengetahuan saya yang kurang luas, oleh karena itu segala kritik
dan saran sangat saya harapkan agar dapat memperbaiki kesalahan-kesalahan
tersebut.Terima kasih.

Indralaya , juni 2016

Penyusun

DAFTAR ISI
2

Kata Pengantar..................................................................................................................................2
BAB I................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.............................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang...........................................................................................................................
1.2 Permasalahan.............................................................................................................................
1.3 Maksud dan Tujuan....................................................................................................................
Landasan Teori..................................................................................................................................5
ASAM DAN BASA...........................................................................................................................
BAB III...........................................................................................................................................12
PENUTUP.......................................................................................................................................12
KESIMPULAN...............................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................13

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Asam dan basa sudah dikenal sejak zaman dulu. Istilah asam (acid) berasal dari

bahasa Latin acetum yang berarti cuka. Istilah basa (alkali) berasal dari bahasa Arab yang berarti
abu. Asam dan basa secara tidak sadar merupakan bagian dari kehidupan kita. Kita senantiasa
berinteraksi dengan asam dan basa setiap hari. Makanan yang kita konsumsi sebagian besar bersifat
asam, sedangkan pembersih yang kita gunakan (sabun, detergen, dll.) adalah basa. Enzim-enzim
dan protein dalam tubuh kita juga merupakan asam.
Selain itu, asam dan basa sangat berpengaruh terhadap kondisi lingkungan. Keasaman tanah
akan berpengaruh terhadap kondisi tumbuhan yang ada di atasnya. Kualitas air juga dapat
ditentukan dengan mengukur tingkat keasamannya. Suatu daerah yang dilanda hujan asam akan
mengalami kerusakan lingkungan yang cukup buruk.
Kebanyakan asam dan basa (yang belum bercampur dengan senyawa lain) di alam berupa
liquid (larutan). Karena bentuk inilah yang mudah untuk direaksikan dengan senyawa lainnya.
Meskipun asam dan basa yang kita konsumsi sehari-hari berupa padatan seperti makanan dan
sabun, namun pada akhrinya tetap butuh diencerkan juga (direaksikan atau dicampur dengan air)
agar lebih mudah diserap atau digunakan.

1.2

Permasalahan

1.

Apakah pengertian asam basa menurut Arrhenius?

2.

Apakah pengertian asam basa menurut Bronsted dan Lowry?

3.

Apakah pengertian asam basa menurut Lewis?

4.

Apakah kekurangan dan kelebihan konsep asam basa dari ketiga pakar kimia tersebut?

1.3

Maksud dan Tujuan

Untuk memberikan informasi kepada teman teman tentang larutan mengenai ASAM BASA
1. Untuk memenuhi tugas Mata Pelajaran Kimia sebagai salah satu syarat pembelajaran yang
diajarkan.
2. Untuk memperdalam pengetahuan penulis dalam bidang Kimia, khususnya tentang Asam Basa .

Bab II

Landasan Teori
ASAM DAN BASA
Sekitar tahun 1800, banyak kimiawan Prancis termasuk Antoine Lavoisier secara keliru
berkeyakinan bahwa semua asam mengandung oksigen. Lavoisier mendefinisikan asam sebagai zat
mengandung oksigen karena pengetahuannya akan asam kuat hanya terbatas pada asam-asam okso
dan karena is tidak mengetahui komposisi sesungguhnya dari asamasam halida, HCI, HBr, dan HI.
Lavoisier-lah yang memberi nama oksigen dari dua kata bahasa Yunani yaitu oxus (asam)
dan gennan (menghasilkan) yang berarti penghasil/pembentuk asam. Setelah unsur klorin,
bromin, dan iodin teridentifikasi dan ketiadaan oksigen dalam asam asam halida ditemukan oleh
Sir Humphry Davy pada tahun 1810, definisi oleh Lavoisier tersebut kemudian ditinggalkan.
Kimiawan Inggris pada waktu itu, termasuk Humphry Davy berkeyakinan bahwa semua asam
mengandung hidrogen. Setelah itu pada tahun 1884, ahli kimia Swedia yang bernama Svante
August Arrhenius dengan menggunakan landasan ini, mengemukakan teori ion dan kemudian
merumuskan pengertian asam.
Basa dapat dikatakan sebagai lawan dari asam. Jika asam dicampur dengan basa, maka
kedua zat itu saling menetralkan sehingga sifat asam dan basa dihilangkan.
1. Teori Asam-Basa Arrhenius
Menurut Arrhenius pada tahun 1903, asam adalah zat yang dalam air dapat menghasilkan ion
hidrogen (atau ion hidronium, H3O+) sehingga dapat meningkatkan konsentrasi ion hidronium
(H3O+).

Basa adalah zat yang dalam air dapat menghasilkan ion hidroksida sehingga dapat meningkatkan
konsentrasi ion hidroksida.

Reaksi keseluruhannya :

Secara umum :

Konsep asam basa Arrhenius terbatas hanya pada larutan air, sehingga tidak dapat diterapkan pada
larutan non-air, fasa gas dan fasa padatan dimana tidak ada H + dan OH-.
Penetralan terjadi karena ion hidrogen dan ion hidroksida bereaksi untuk menghasilkan air.
2. Teori Brnsted dan Lowry
Di tahun 1923, kimiawan Denmark Johannes Nicolaus Brnsted (1879-1947) dan
kimiawan Inggris Thomas Martin Lowry (1874-1936) secara independen mengusulkan teori asam
basa baru, yang ternyata lebih umum.
asam: zat yang mendonorkan proton (H+) pada zat lain
basa : zat yang dapat menerima proton (H+) dari zat lain.
Perhatikan contoh berikut.
NH4 + (aq) + H2O(l) NH3(aq) + H3O+(aq)
asam

basa

H2O(l) + NH3(aq) NH4+(aq) + OH(aq)


asam

basa
Pada contoh di atas terlihat bahwa air dapat bersifat sebagai asam (donor proton) dan

sebagai basa (akseptor proton). Zat seperti itu bersifat amfiprotik (amfoter).
Konsep asam-basa dari Bronsted-Lowry ini lebih luas daripada konsep asam-basa Arrhenius
karena hal-hal berikut :
1.

Konsep asam-basa Bronsted-Lowry tidak terbatas dalam pelarut air, tetapi juga

menjelaskan reaksi asam-basa dalam pelarut lain


2.

Asam-basa Bronsted-Lowry tidak hanya berupa molekul, tetapi juga dapat berupa kation

atau anion. Konsep asam-basa ronsted-Lowry dapat menjelaskan sifat asam dari NH4Cl. Dalam
NH4Cl, yang bersifat asam adalah ion NH4+ karena dalam air dapat melepas proton.
3. TEORI ASAM DAN BASA MENURUT LEWIS
Perkembangan selanjutnya adalah konsep asam-basa Lewis, zat dikatakan sebagai asam
karena zat tersebut dapat menerima pasangan elektron bebas dan sebaliknya dikatakan sebagai basa
jika dapat menyumbangkan

pasangan elektron. Konsep asam basa ini sangat membantu dalam menjelaskan reaksi
organik dan reaksi pembentukan senyawa kompleks yang tidak melibatkan ion hidrogen maupun
proton.
Asam : zat yang dapat menerima pasangan electron (akseptor pasangan electron)
Basa : zat yang dapat memberikan pasangan electron (donor pasangan electron).
Lewis mengamati bahwa molekul BF3 juga dapat berperilaku seperti halnya asam (H+)
sewaktu bereaksi dengan NH3. Molekul BF3 dapat menerima sepasang elektron dari molekul
NH3 untuk membentuk ikatan kovalen antara B dan H.
Teori asam basa Lewis lebih luas dibandingkan teori asam basa Arhenius dan Bronsted Lowry ,
karena :

Teori Lewis dapat menjelaskan reaksi asam basa yang berlangsung dalam pelarut air,
pelarut bukan air, dan tanpa pelarut sama sekali.

Teori Lewis dapat menjelaskan reaksi asam basa yang tidak melibatkan transfer proton
+

(H ), seperti reaksi antara BF3 dan NH3.

Kekuatan Asam dan Basa


Pada dasarnya skala/tingkat keasaman suatu larutan bergantung pada konsentrasi ion H+
dalam larutan. Makin besar konsentrasi ion H+ makin asam larutan tersebut. Umumnya konsentrasi
ion H+ sangat kecil, sehingga untuk menyederhanakan penulisan, seorang kimiawan dari Denmark
bernama Sorrensen mengusulkan konsep pH untuk menyatakan konsentrasi ion H+. Nilai pH sama
dengan negatif logaritma konsentrasi ion H+ dan secara matematika diungkapkan dengan
persamaan :

1. Derajat keasaman (pH)


Untuk air murni pada temperatur 25 C :
[H+] = [OH-] = 10-7 mol/L
Sehingga pH air murni = log 10-7 = 7.
Jika pH = 7, maka larutan bersifat netral
Jika pH < 7, maka larutan bersifat asam
Jika pH > 7, maka larutan bersifat basa

Pada temperatur kamar : pKw = pH + pOH = 14


Asam Kuat
Disebut asam kuat karena zat terlarut dalam larutan ini mengion seluruhnya ( = 1). Untuk
menyatakan derajat keasamannya, dapat ditentukan langsung dari konsentrasi asamnya dengan
melihat valensinya.
Nama

Asam Kuat

Asam klorida

HCl

Asam nitrat

HNO3

Asam sulfat

H2SO4

Asam bromida

HBr

Asam iodida

HI

Asam klorat

HClO3

Asam perklorat

HClO4

Asam klorit

HClO3

Asam bromit

HBrO3

Asam perbromat

HBrO4

Asam iodit

HIO3

Asam periodat

HIO4

Asam Lemah
Disebut asam lemah karena zat terlarut dalam larutan ini tidak mengion seluruhnya,

1, (0 < < 1). Penentuan besarnya derajat keasaman tidak dapat ditentukan langsung dari
konsentrasi asam lemahnya (seperti halnya asam kuat). Penghitungan derajat keasaman dilakukan
dengan menghitung konsentrasi [H+] terlebih dahulu dengan rumus :

di mana, Ca = konsentrasi asam lemah


Ka = tetapan ionisasi asam lemah

Asam asetat

CH3COOH

Asam askorbat

H2C6H6O6

Asam benzoat

C7H5O2H

Basa Kuat

Asam borat

H3BO3

Disebut basa kuat karena zat

Asam karbonat

H2CO3

terlarut

Asam sitrat

H3C6H5O7

mengion seluruhnya ( = 1).

Asam format

CHCOOH

Asam hidrazida

HN3

Asam sianida

HCN

Asam fluorida

HF

Hidrogen peroksida

H2O2

Nama hipoklorit
Asam

Basa Kuat
HClO

Asam
Litiumlaktat
hidroksida

HC3H5O3
LiOH

Asam
Atriumnitrit
hidroksida

HNO2
NaOH

Asam
Kaliumoksalat
hidroksida

C2H2O4
KOH

Fenol
C6H5OH
Kalsium
hidroksida

C6H5OH
Ca(OH)2

Asam
propanoat
Rubidium
hidroksida

CH3CH2COOH
RbOH

Asam
sulfithidroksida
Stronsium

H2SO3
Sr(OH)2

Asam
Seciumurat
hidroksida

C5H3N4O3H
CsOH

Asam
Bariumfosfat
hidroksida

H3PO4
Ba(OH)2

Asam sulfida

H2S

Asam arsenat

H3AsO4

Basa lemah

Asam butanoat

C3H7COOH

Disebut basa lemah karena zat

Asam heptanoat

C4H9COOH

terlarut dalam larutan ini tidak

Asam heksanoat

C5H11COOH

mengion seluruhnya,

Asam oktanoat

C7H15COOH

Asam pentanoat

C6H13COOH

Pada

dalam

larutan

penentuan

keasaman

dari

ini

derajat

larutan

basa

terlebih dulu dihitung nilai pOH


dari konsentrasi basanya.

1, (0

< < 1). Penentuan besarnya


konsentrasi

OH- tidak

dapat

ditentukan langsung dari konsentrasi basa lemahnya (seperti halnya basa kuat), akan tetapi harus
dihitung dengan menggunakan rumus :
di mana, Cb = konsentrasi basa lemah
Kb = tetapan ionisasi basa lemah
Nama

Basa Lemah

gas amoniak

NH3

besi(II) hidroksida

Fe(OH)2

hidroksilamine

NH2OH

Aluminium hidroksida

Al(OH)3

Besi (III) hidroksida

Fe(OH)3

Amonium hidroksida

NH4OH

Metilamin hidroksida

CH3NH3OH

Etilamin hidroksida

C2H5NH3OH

Asam dan Basa dapat Dibedakan dari Rasa dan Sentuhan


Asam mempunyai rasa masam. Rasa masam yang kita kenal misalnya pada beberapa jenis
makanan seperti jeruk, jus lemon, tomat, cuka, minuman ringan (soft drink) dan beberapa produk
seperti sabun yang mengandung belerang dan air accu . Sebaliknya, basa mempunyai rasa pahit.
Tetapi, rasa sebaiknya jangan digunakan untuk menguji adanya asam dan basa, karena beberapa
asam dan basa dapat mengakibatkan luka bakar dan merusak jaringan.
Seperti halnya rasa, sentuhan bukan merupakan cara yang aman untuk menguji basa, meskipun kita
telah terbiasa dengan sentuhan sabun saat mandi atau mencuci. Basa (seperti sabun) bersifat alkali,
bereaksi dengan protein di dalam kulit sehingga sel-sel kulit akan mengalami pergantian. Reaksi ini
merupakan bagian dari rasa licin yang diberikan oleh sabun, yang sama halnya dengan proses
pembersihan dari produk pembersih saluran.

Asam dan Basa dalam Kehidupan


Beberapa Asam dan Basa Yang Telah Dikenal ;
Asam merupakan kebutuhan industri yang vital. Empat macam asam yang paling penting
dalam industri adalah asam sulfat, asam fosfat, asam nitrat dan asam klorida. Asam sulfat (H 2SO4)
merupakan cairan kental menyerupai oli. Umumnya asam sulfat digunakan dalam pembuatan
pupuk, pengilangan minyak, pabrik baja, pabrik plastik, obat-obatan, pewarna, dan untuk
pembuatan asam lainnya. Asam fosfat (H3PO4) digunakan untuk pembuatan pupuk dan deterjen.
Namun, sangat disayangkan bahwa fosfat dapat menyebabkan masalah pencemaran di danaudanau dan aliran sungai.

10

Asam nitrat (HNO3) banyak digunakan untuk pembuatan bahan peledak dan pupuk. Asam
nitrat pekat merupakan cairan tidak berwarna yang dapat mengakibatkan luka bakar pada kulit
manusia. Asam klorida (HCl) adalah gas yang tidak berwarna yang dilarutkan dalam air. Asap HCl
dan ion-ionnya yang terbentuk dalam larutan, keduanya berbahaya bagi jaringan tubuh manusia.
Dalam keadaan murni, pada umumnya basa berupa kristal padat. Beberapa produk rumah
tangga yang mengandung basa, antara lain deodorant, antasid, dan sabun. Basa yang digunakan
secara luas adalah kalsium hidroksida, Ca(OH) 2 yang umumnya disebut soda kaustik suatu basa
yang berupa tepung kristal putih yang mudah larut dalam air. Basa yang paling banyak digunakan
adalah amoniak. Amoniak merupakan gas tidak berwarna dengan bau yang sangat menyengat,
sehingga sangat mengganggu saluran pernafasan dan paru-paru bila gas terhirup. Amoniak
digunakan sebagai pupuk, serta bahan pembuatan rayon, nilon dan asam nitrat.

BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
1.Asam Basa Menurut Arrhenius :

Asam adalah zat yang dalam air melepakan ion H+

Basa adalah zat yang dalam air melepaskan ion OH

Konsep asam basa dari Arrhenius masih belum sempurna karena hanya terbatas dalam pelarut air
saja.
2.Asam Basa Menurut Bronsted dan Lowry :

Asam adalah zat yang menghasilkan dan mendonorkan proton (H+) pada zat lain.

11

Basa adalah zat yang dapat menerima / akseptor proton (H+) dari zat lain.

Konsep asam-basa dari Bronsted-Lowry ini lebih luas daripada konsep asam-basa Arrhenius
karena tidak terbatas dalam pelarut air, tetapi juga menjelaskan reaksi asam-basa dalam pelarut
lain. Asam-basa Bronsted-Lowry tidak hanya berupa molekul, tetapi juga dapat berupa kation atau
anion .
3.Asam Basa Menurut Lewis :

Asam : zat yang dapat menerima pasangan electron (akseptor pasangan electron)

Basa : zat yang dapat memberikan pasangan electron (donor pasangan electron).

Teori asam basa Lewis lebih luas dibandingkan teori asam basa Arhenius dan Bronsted Lowry ,
karena dapat menjelaskan reaksi asam basa yang berlangsung dalam pelarut air, pelarut bukan air,
dan tanpa pelarut sama sekali. Teori Lewis dapat menjelaskan reaksi asam basa yang tidak
melibatkan transfer proton (H+), seperti reaksi antara BF3 dan NH3.

DAFTAR PUSTAKA
http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-smk/kelas_xi/kekuatan-asam-dan-basa/
http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia_dasar/asam_dan_basa/konsep-ph-poh-dan-pkw/
http://www.smkn1bandung.com/modul/adaptip/adaptif_kimia/larutan_asam_dan_basa.pdf
http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia_dasar/asam_dan_basa/sifat-sifat-asam-basa-dangaram/
http://www.chayoy.com/2012/05/makalah-asam-basa.html
http://www.academia.edu/5882078/Makalah_asam_basa
purba,mikael.2006.kimia untuk sma kelas XI. Jakarta :erlangga
purba,mukael.2006.kimia untuk sma kelas XI semester II. Jakarta : erlangga.

12

www.google.co.id/teoriasambasa
www.yahoo.co.id/asamdanbasa
www.chemistry.org/asambasadangaram
http://alfikimia.files.wordpress.com/2011/06/tabel-bl.jpg

13

Anda mungkin juga menyukai