Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH BIOMEDIK I

ASAM DAN BASA

DISUSUN OLEH : VIOLENIALOLA FERNANDES TANGDIESAK

NIM : K011191116

KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS HASANUDDIN

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah yang berjudul “ASAM DAN BASA” ini dapat tersusun hingga
selesai. Tidak lupa penulis juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan
dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi
maupun pikirannya.

Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat dan menambah


pengetahuan serta pengalaman bagi para pembaca dan ke depannya dapat
memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman penulis, penulis


yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu penulis sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Makassar, 17 September 2019

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................ 2

DAFTAR ISI...................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................. 4

A. Latar Belakang........................................................................................ 4
B. Rumusan Masalah................................................................................... 5
C. Tujuan Penulisan..................................................................................... 5

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................... 6

A. Defiinisi Asam Basa................................................................................ 6


B. Sifat-sifat Asam Basa.............................................................................. 7
C. Klasifikasi Asam Basa............................................................................. 7
D. Reaksi Dari Asam Basa........................................................................... 11
E. Peranan Asam Basa Dalam Bidang Kesehatan....................................... 13

BAB III PENUTUP............................................................................................. 15

A. Kesimpulan.............................................................................................. 15

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 16

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Senyawa asam dan basa sering ditemukan dan berperan penting dalam
kehidupan sehari-hari. Contoh bahan yang bersifat asam yaitu pada buahan-
buahan misalnya lemon dan jeruk. Sedangkan contoh bahan yang bersifat basa
yaitu sabun dan deterjen. Untuk menjelaskan mengenai senyawa asam dan basa,
terdapat beberapa teori asam basa, diantaranya yaitu teori Arrhenius, teori
Bronsted-Lowry, teori asam basa Lewis, dan teori Lux-Flood.

Terdapat beberapa cara yang dapat digunakan untuk membedakan antara


senyawa asam dan basa, misalnya dengan menggunakan indikator lakmus.
Senyawa asam dapat mengubah lakmus biru menjadi berwarna merah, sebaliknya
senyawa basa dapat mengubah lakmus merah menjadi berwarna biru. Selain itu,
untuk membedakan apakah suatu senyawa bersifat asam atau basa dapat juga
menggunakan indikator phenolphthalein.

Jika setelah penambahan phenolphthalein warna larutan berubah menjadi


merah muda atau pink, maka larutan tersebut bersifat basa. Senyawa asam dan
basa masing-masing memiliki sifat spesifik yang dapat membedakannya satu
sama lain, misalnya dengan rasanya. Senyawa asam cenderung memiliki rasa
masam, sedangkan senyawa basa memiliki rasa agak pahit. Perbedaan lain yang
dapat membedakan kedua senyawa ini yaitu kemampuannya melarutkan zat lain.
Senyawa asam bersifat korosif sehingga dapat melarutkan beberapa logam aktif,
sedangkan senyawa basa dapat melarutkan lemak. Oleh karena itu, abu gosok
yang bersifat basa dapat digunakan untuk mencuci sisa lemak yang ada di piring.

Senyawa asam dan basa juga dapat digolongkan lebih lanjut berdasarkan sifat
keras dan lunaknya. Penggolongan ini didasarkan pada ligan dan ion logamnya.
Ligan (anion) keras dan lunak digolongkan berdasarkan polarisabilitas anion,
yaitu kemampuan suatu anion untuk mengalami polarisasi akibat medan listrik
yang berasal dari ion logam (kation). Sedangkan ion logam (kation) keras dan
lunak digolongkan berdasarkan polarisabilitas kation, yaitu kemampuan suatu
kation untuk mempolarisasi suatu anion dalam suatu ikatan.

Penggolongan ini penting dilakukan untuk memudahkan pemahaman


mengenai pengertian dari suatu asam atau basa yang keras dan lunak. Pemahaman
sifat asam basa yang keras dan lunak juga dibutuhkan untuk mengetahui interaksi

4
yang terjadi diantara asam basa tersebut, apakah interaksi yang bersifat ionik atau
interaksi yang bersifat kovalen. Oleh karena itu maka dibuat makalah ini sebagai
tugas dalam mata kuliah Kimia Anorganik II agar mahasiswa lebih mampu
memahami segala aspek yang berkaitan dengan teori asam basa.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa definisi dari asam dan basa?
2. Bagaimana sifat-sifat dari asam dan basa?
3. Apa sajakah klasifikasi asam dan basa?
4. Bgaimana reaksi dari asam dan basa?
5. Bagaimana peranan asam dan basa dalam bidang kesehatan?

C. TUJUAN PENULISAN
1. Mengetahui definisi asam dan basa
2. Mengetahui sifat-sifat dari asam dan basa
3. Mengetahui klasifikasi asam dan basa
4. Mengetahui reaksi dari asam dan basa
5. Mengetahui peranan asam dan basa dalam bidang kesehatan

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. DEFINISI ASAM DAN BASA

Sekitar tahun 1800, banyak kimiawan Prancis termasuk Antoine Lavoisier secara
keliru berkeyakinan bahwa semua asam mengandung oksigen. Lavoisier
mendefinisikan asam sebagai zat mengandung oksigen karena pengetahuannya
akan asam kuat hanya terbatas pada asam-asam okso dan karena is tidak
mengetahui komposisi sesungguhnya dari asamasam halida, HCI, HBr, dan HI.

Lavoisier-lah yang memberi nama oksigen dari dua kata bahasa Yunani yaitu
oxus (asam) dan gennan (menghasilkan) yang berarti “penghasil/pembentuk
asam”. Setelah unsur klorin, bromin, dan iodin teridentifikasi dan ketiadaan
oksigen dalam asam – asam halida ditemukan oleh Sir Humphry Davy pada tahun
1810, definisi oleh Lavoisier tersebut kemudian ditinggalkan. Kimiawan Inggris
pada waktu itu, termasuk Humphry Davy berkeyakinan bahwa semua asam
mengandung hidrogen. Setelah itu pada tahun 1884, ahli kimia Swedia yang
bernama Svante August Arrhenius dengan menggunakan landasan ini,

Istilah asam berasal dari bahasa Latin “Acetum” yang berarti cuka, karena
diketahui zat utama dalam cuka adalah asam asetat. yaitu zat yang berasa masam.

Basa (alkali) berasal dari bahasa arab yang berarti abu. Secara umum basa yaitu
zat yang berasa pahit dan bersifat kaustik. Definisi umum dari basa adalah
senyawa kimia yang menyerap ion hydronium ketika dilarutkan dalam air. Basa
adalah lawan dari asam, yaitu ditujukan untuk unsur/senyawa kimia yang
memiliki pH lebih dari 7. Kostik merupakan istilah yang digunakan untuk basa
kuat. Basa dapat dibagi menjadi basa kuat dan basa lemah. Kekuatan basa sangat
tergantung pada kemampuan basa tersebut melepaskan ion OH dalam larutan dan
konsentrasi larutan basa tersebut.

6
B. SIFAT-SIFAT ASAM BASA

Ada beberapa sifat-sifat khusus untuk membedakan suatu zat atau senyawa berupa
asam atau basa yaitu:

1. Sifat Asam
Ion hidrogen mempunyai muatan positif (makanya dikasih tanda plus (+)
disebelah atas belakang H). Secara umum, Asam memiliki sifat sebagai
berikut:
 Rasa masam jika dilarutkan dalam air (hanya untuk asam lemah)
 Terasa menyengat bila disentuh dan dapat merusak kulit (terutama
jika asam pekat)
 Bersifat korosif terhadap logam. Dapat menyebabkan karat, dapat
pula merusak jaringan kulit/iritasi dan melubangi benda yang
terbuat dari kain, kayu atau kertas jika konsentrasinya tinggi
(pengalaman pribadi, kalian mau coba? Dio kayanya semangat nih)
 Merupakan cairan elektrolit walaupun tidak selalu ionik (dapat
menghantarkan listrik walau tidak selalu berbentuk ion)
 Derajat keasaman (pH) lebih kecil dari 7
 Mengubah warna lakmus menjadi berwarna merah
2. Sifat Basa
Ion hidroksida mempunyai muatan negatif (makanya dikasih tanda minus
(-) disebelah atas belakang OH). Basa adalah lawan dari asam. Secara
umum, Basa memiliki sifat sebagai berikut:
 Rasa pahit jika dilarutkan dalam air (hanya untuk basa lemah)
 Terasa licin seperti sabun bila disentuh (hanya untuk basa lemah)
 Bersifat kaustik (dapat merusak jaringan kulit/iritasi)
 Dapat menghantarkan listrik (merupakan larutan elektrolit)
 Derajat keasaman (pH) lebih besar dari 7
 Mengubah warna lakmus menjadi berwarna biru
 Dalam keadaan murni umumnya berupa kristal padat
 Dapat mengemulsi minyak

C. KLASIFIKASI ASAM BASA

Asam diklasifikasikan menjadi dua kelompok yang dikenal sebagai asam kuat dan
asam lemah. erbedaan utama antara asam kuat dan lemah adalah bahwa asam kuat
terdisosiasi sepenuhnya dalam larutan berair sedangkan asam lemah sebagian
berdisosiasi dalam larutan berair.

7
1. Asam lemah
Asam lemah adalah molekul yang sebagian berdisosiasi menjadi ion dalam
larutan berair. Asam lemah tidak melepaskan semua ion H+ ke larutan.
Konstanta disosiasi asam (Ka) adalah nilai yang lebih kecil daripada asam
kuat. PH larutan sekitar 3-5. Itu karena asam lemah tidak meningkatkan
konsentrasi H+ suatu larutan seperti halnya asam kuat. Dalam sistem asam
lemah dalam air, ada ion H+, anion molekul dan molekul asam lemah hadir
dalam larutan.
Sebagai contoh, disosiasi asam etanoat dapat ditunjukkan seperti di bawah
ini.

Saat menulis pemisahan asam lemah, seseorang harus menggunakan panah


ganda alih-alih panah tunggal. Ini untuk menunjukkan reaksi adalah reaksi
kesetimbangan.
Contoh asam lemah:
 Asam sulfat (H2SO3)
 Asam fosfat (H3PO4)
 Asam fluorida (HF)
 Asam nitrat (HNO2)
 Asam benzoat (C6H5COOH)
 Asam format (HCOOH)
 Asam asetat (CH3COOH)
2. Asam kuat
Asam kuat adalah molekul yang benar-benar terdisosiasi menjadi ion
mereka ketika berada di dalam air. Dengan kata lain, asam melepaskan ion
H+ ke dalam larutan dengan ionisasi lengkapnya. Kekuatan asam dicirikan
oleh nilai konstanta disosiasi asam (Ka). Biasanya, asam kuat memiliki
nilai K yang sangat besar.
Semakin kuat asam, semakin mudah kehilangan proton. Proton-proton ini
mudah dilepaskan karena polaritas ikatan yang tinggi antara atom H dan
molekul lainnya. Polaritas ini ditentukan oleh elektronegativitas dua atom
yang terlibat dalam ikatan ini. Deprotonasi (penghilangan proton) dari
asam kuat tergantung pada polaritas dan ukuran anion yang melekat pada
proton.

8
Sebagai contoh, jika asam yang disebut HA dipertimbangkan, disosiasi
asam HA dapat diberikan sebagai,
HA (aq) + H 2 O (l) à A – (aq) + H 3 O + (aq)
Tetapi jika molekul asam memiliki lebih dari satu proton yang dapat
dilepaskan, dapat ditunjukkan seperti di bawah ini. Contoh di bawah ini
menunjukkan disosiasi asam diprotik. Ini berarti ia dapat melepaskan dua
proton.
H 2 B (aq) + H 2 O (l) à B 2- (aq) + H 3 O + (aq)
Di sisi lain, pH larutan sangat dipengaruhi oleh asam kuat karena asam
kuat melepaskan ion H + ke larutan. PH tergantung pada konsentrasi H +.
Hubungan antara konsentrasi H + dan pH dapat diberikan seperti di bawah
ini.
pH = -log [H + (aq) ]
Jika asam adalah asam kuat, nilai pH adalah nilai yang sangat kecil.
Misalnya, jika asam monoprotik yang kuat ada dalam air pada konsentrasi
0,1 molL -1, pH larutan akan menjadi,
pH = -log [H + (aq) ]
pH = -log [0,1 molL -1 ]
=1
Contoh asam kuat:
 Asam klorida (HCl)
 Asam nitrat (HNO3)
 Asam sulfat (H2SO4)
 Asam hidrobromik (HBr)
 Asam hidroodik (HI)
 Asam perklorat (HClO4)
 Asam klorat (HClO3)
3. Basa lemah
Basa lemah yaitu senyawa basa yang dalam larutannya hanya sedikit
terionisasi menjadi ion-ionnya.
Reaksi ionisasi basa lemah juga merupakan reaksi kesetimbangan.
Secara umum, ionisasi basa lemah valensi satu dapat dirumuskan sebagai
berikut.
M(OH)(aq) ←⎯⎯⎯⎯→ M+(aq) + OH–(aq)

9
Makin kuat basa maka reaksi kesetimbangan basa makin condong ke
kanan, akibatnya Kb bertambah besar.
Oleh karena itu, harga Kb merupakan ukuran kekuatan basa, makin besar
Kb makin kuat basa.
Berdasarkan persamaan di atas, karena pada basa lemah [M+] = [OH–],
maka persamaan di atas dapat diubah menjadi:

Contoh basa lemah:


 Amonium hidroksida (NH4OH)
 Aluminium hidroksida (Al(OH)3)
 Besi (III) hidroksida (Fe(OH)3)
 Amoniak (NH3)
 Besi (II) hidroksida (Fe(OH)2)
 Karbosium hidroksida (CA(OH)3)
 Nikel hidroksida (Ni(OH)2)
 Seng hidroksida (Zn(OH)2)
 Kadmium hidroksida (Cd(OH)2)
 Bismut hidroksida (Bi(OH)3)
4. Basa kuat
Basa kuat yaitu senyawa basa yang dalam larutannya terion seluruhnya
menjadi ion-ionnya. Reaksi ionisasi basa kuat merupakan reaksi
berkesudahan.
Basa kuat adalah adalah basa yang benar-benar dipisahkan dalam larutan
berair. Senyawa-senyawa ini terionisasi dalam air untuk menghasilkan
satu atau lebih ion hidroksida (OH-) per molekul basa.
Contoh basa kuat seperti natrium hidroksida atau kalium hidroksida yang
sepenuhnya ionik. Anda dapat menganggap senyawa tersebut sebagai
100% berpisah menjadi ion logam dan ion hidroksida dalam larutan.
Secara umum, ionisasi basa kuat dirumuskan sebagai berikut.

10
M(OH)x(aq) ⎯⎯→ Mx+(aq) + x OH–(aq)

Contoh basa kuat:


 Litium hidroksida (LiOH)
 Natrium hidroksida (NaOH)
 Kalium hidroksida (KOH)
 Kalsium hidroksida (Ca(OH)2)
 Rubidium hidroksida (RbOH)
 Stronsium hidroksida (Sr(OH)2)
 Sesium hidroksida (CsOH)
 Barium hidroksida (Ba(OH)2)
 Magnesium hidroksida (Mg(OH)2)
 Berilium hidroksida Be(OH)2)

D. REAKSI DARI ASAM DAN BASA

Ada beberapa reaksi dari asam dan basa, yaitu:

1. Reaksi Penetralan
Jika larutan asam dan larutan basa direaksikan maka terjadi reaksi
penetralan, yaitu reaksi yang saling meniadakan sifat asam dan basa yang
menghasilkan garam dan air.
Contoh :
Asam + Basa Garam + Air
HnA + B(OH)m BnAm + H2O
2. Reaksi Oksida Asam dan Oksida Basa
Oksida asam adalah oksida bukan logam yang saat bereaksi dengan air
membentuk asam.
CO2 + H2O H2CO3

11
SO2 + H2O H2SO3
SO3 + H2O H2SO4
N2O5 + H2O 2 HNO3
P2O5 + H2O 2 H3PO4
Oksida asam akan bereaksi dengan larutan basa membentuk garam dan air
CO2 + 2 NaOH Na2CO3 + H2O
Oksida basa adalah oksida logam yang saat bereaksi dengan air akan
menghasilkan basa:
Na2O + H2O ---> 2 NaOH
K2O + H2O ---> 2 KOH
Oksida basa akan bereaksi dengan larutan asam membentuk garam dan air
Na2O + H2SO4 ---> Na2SO4 + H2O
Fe2O3 + HNO3 ---> 2 Fe(NO3)3 + 3 H2O
3. Reaksi yang menghasilkan Endapan
Untuk mengetahui suatu reaksi menghasilkan endapan atau tidak....ada dua
cara. Cara pertama menggunakan tabel kelarutan (dengan menghitung nilai
perbandingan Ksp dengan Qsp nya), contoh:
BaCl2(aq) + Na2SO4(aq) ---> BaSO4(s) + 2NaCl (aq)
Reaksi Ion (larutan elektrolit terurai menjadi ion2nya dan yang
mengendap tidak diuraikan).
Ba2+(aq) + 2Cl-(aq) + 2Na+(aq) + SO42-(aq) ---> BaSO4(s) + 2Na+(aq)
+ 2Cl-(aq)
Reaksi ion bersihnya (ion2 yang sama di ruas kiri dan kanan dihilangkan)
Ba2+(aq) + SO42-(aq) ---> BaSO4(s)
4. Reaksi yang Menghasilkan Gas
a. Reaksi yang menghasilkan gas CO2
CaCO3(s) + 2HCl(aq) ---> CaCl2(s) + H2O(l) + CO2(g)
Na2CO3(s) + H2SO4(aq) ---> Na2SO4(aq) + H2O(l) + CO2(g)
Kedua reaksi di atas sebenarnya menghasilkan H2CO3 akan tetapi
segera terurai menjadi H2O(l) dan CO2(g).
b. Reaksi yang menghasilkan gas NH3
NH4Cl(s) + KOH(aq) ---> KCl(aq) + H2O(l) + NH3(g)
reaksi di atas sebenarnya menghasilkan NH4OH akan tetapi segera
terurai menjadi H2O(l) dan NH3(g)
c. Reaksi yang menghasilkan gas H2S
FeS(s) + H2SO4 ---> FeSO4 + H2S
5. Reaksi Logam dengan Asam Kuat
Logam + Asam Kuat ---> Garam + gas Hidrogen
Ca(s) + 2HCl(aq) ---> CaCl2(s) + H2O(g)
Na(s) + H2SO4(aq) ---> Na2SO4(aq) + H2(g)

12
E. PERANAN ASAM BASA DALAM BIDANG KESEHATAN

Asam-basa sangat berkaitan erat dengan kehidupan sehari-hari. Makanan yang


dikonsumsi memiliki pengaruh yang besar pada kesehatan, termasuk tingkat pH
atau keasaman tubuh. Tubuh harus memiliki pH yang seimbang, sehingga dapat
memecahkan berbagai masalah kesehatan. Oleh karena itu, penting untuk
mencegah tubuh menjadi terlalu asam dan tetap alkali (basa) untuk menghindari
berbagai penyakit.

Tubuh yang terlalu asam dapat meningkatkan risiko menderita beragam penyakit
kronis, penuaan dini, dan masalah berat badan. Maka perlu menjaga pH tubuh
seimbang, sehingga tubuh bisa berfungsi dengan baik.

Penelitian telah menunjukkan bahwa jika pola makan yang sebagian besarnya
terdiri dari makanan yang bersifat alkali, dapat meningkatkan kualitas hidup
hingga 80%. Dalam keadaan alami, tubuh memiliki kondisi yang lebih basa
ketimbang asam, karena memiliki pH 7,365. Oleh karena itu, manusia harus selalu
mencoba untuk menjaga keseimbangannya dengan mengonsumsi makanan yang
bersifat alkali seperti:

 Kacang almond
 Mentimun
 Melon
 Jeruk lemon
 Sayuran hijau
 Tahu dan tempe

Kebanyakan sayuran sebenarnya basa, sehingga hanya perlu untuk memasukkan


lebih banyak sayuran ke dalam pola makan harian. Begitu juga dengan zaitun,
kacang, dan jagung. Sementara untuk buah-buahan, ada yang bersifat alkali
namun ada juga yang asam dan perlu dikurangi terutama jika tingkat pH Anda
sudah asam. Sebaiknya berhenti mengonsumsi buah kalengan, karena buah
kalengan akan menciptakan lebih banyak asam dalam tubuh.

Banyak hal dalam bidang kesehatan yang berkaitan dengan pemanfaatan asam-
basa seperti diberikan dalam contoh berikut.

1. Sebagai Obat Mag


Setiap hari lambung memproduksi sekitar 1 L cairan lambung. Cairan
lambung tersebut mengandung asam klorida (HCI) yang biasa disebut
dengan asam lambung. Asam lambung bermanfaat untuk membantu

13
proses pencernaan makanan dan mengaktifkan beberapa enzim
pencernaan. Di dalam lambung inilah proses pencernaan makanan terjadi
dan selanjutnya makanan diteruskan ke usus halus.
Meskipun bermanfaat, asam lambung yang berlebihan dapat
mengakibatkan peradangan lambung (mag). Asam lambung yang
produksinya berlebihan dapat merusak dinding lambung karena sifat
korosif (mengikis) dari asam tersebut. Beberapa faktor yang memicu
produksi asam lambung secara berlebihan adalah makanan dan minuman
yang bersifat asam, makanan yang pedas, serta bumbu yang merangsang,
seperti jahe dan merica. Selain karena kelebihan asam lambung, penyakit
mag juga dapat disebabkan karena infeksi bakteri tertentu, misalnya
Helicobacter pylori. Bakteri ini dapat merangsang produksi asam lambung
sehingga berlebihan.
Penyakit mag dapat diatasi dengan mengurangi kelebihan produksi asam
lambung dengan menggunakan obat mag. Mengapa harus menggunakan
obat mag? Di dalam obat mag terkandung zat yang bersifat basa yang
dapat mengurangi kelebihan asam lambung. Basa yang terkandung dalam
obat mag yaitu Mg(OH)2, AI(OH)3, atau campuran keduanya. Obat mag
dapat mengurangi kelebihan asam lambung karena terjadi reaksi antara
asam lambung dengan bahan aktif dalam obat mag. Reaksi yang terjadi
sebagai berikut.
2HCI(aq) + Mg(OH)2(s) → MgCI2(aq) + 2H2O(ℓ)
3HCI(aq) + AI(OH)3(s) → AICI3(aq) + 3H2O(ℓ)
2. Sebagai Obat Sengatan Tawon dan Lebah
Prinsip reaksi asam dan basa dapat dimanfaatkan untuk mengobati
sengatan lebah dan tawon.
Berdasarkan hasil penelitian, sengatan lebah mengandung senyawa asam
yaitu campuran dari asam amino, asam formiat, asam klorida, dan asam
fosfat. Sementara itu, sengatan tawon mengandung senyawa basa.
Dengan mengetahui jenis senyawa yang terkandung dalam sengatan lebah
dan tawon, kita dapat memprediksi cara mengobati sengatan lebah dan
tawon. Asam yang terkandung dalam sengatan lebah dapat dinetralkan
dengan mengoleskan senyawa basa, seperti sabun, baking soda, atau
natrium bikarbonat (NaHC03) pada bekas sengatan. Basa yang terkandung
dalam sengatan tawon dapat dinetralkan dengan mengoleskan senyawa
asam, seperti asam cuka atau asam asetat (CH3COOH) pada bekas
sengatan.

14
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Asam dalam pelajaran kimia adalah senyawa kimia yang bila dilarutkan dalam air
akan menghasilkan larutan dengan pH lebih kecil dari 7. Dalam definisi modern,
asam adalah suatu zat yang dapat memberi proton (ion H+) kepada zat lain (yang
disebut basa), atau dapat menerima pasangan elektron bebas dari suatu basa.
Asam terbagi atas dua macam yaitu asam kuat dan asam lemah. Asam mempunyai
rasa asam dan bersifat korosif. Basa adalah senyawa kimia yang menyerap ion
hydronium ketika dilarutkan dalam air. Basa memiliki pH lebih besar dari 7.
Seperti hal-nya asam, basa juga terbagi dua macam yaitu basa kuat dan basa
lemah. Basa mempunyai rasa pahit dan merusak kulit, terasa licin seperti sabun
bila terkena kulit dan dapat menetralkan asam. Jika pH = 7, maka larutan bersifat
netral. Jika pH < 7, maka larutan bersifat asam. Jika pH > 7,maka larutan bersifat
basa.

15
DAFTAR PUSTAKA

Chang, Raymond. 2003. Kimia Dasar Jilid 1. Jakarta : Erlangga.

https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-larutan-basa/

https://www.pelajaran.co.id/2016/05/asam-basa-peranan-dan-pemanfaatan-asam-
basa-dalam-berbagai-bidang.html#forward

https://perbedaan.budisma.net/perbedaan-asam-kuat-dan-asam-lemah.html

https://www.berpendidikan.com/2019/08/pengertian-dan-sifat-sifat-asam-basa-
dan-gara.html

https://lifestyle.kompas.com/read/2016/04/26/181700423/Keseimbangan.Asam.B
asa.Pengaruhi.Kesehatan.Tubuh.?page=all

https://www.sridianti.com/pengertian-dan-contoh-asam-kuat.html

16

Anda mungkin juga menyukai