Anda di halaman 1dari 26

KIMIA DASAR TEKNIK KIMIA

TKM 513/3 SKS

BAB 2. PERSAMAAN KIMIA;


STOIKIOMETRI

OLEH
Dr. SURYATI, ST, MT

JURUSAN TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
1
2.1 PERSAMAAN KIMIA
Pereaksi adalah : zat apa saja yang mula-mula terdapat
dan kemudian diubah selama suatu reaksi kimia.
Hasil reaksi adalah: zat apa saja yang dihasilkan selama
reaksi kimia.
Persamaan kimia (persamaan kimia berimbang):
menunjukkan pereaksi, suatu anak panah, dan rumus
hasil reaksi, dengan banyaknya atom tiap unsur di kiri
dan kanan anak panah sama.

Contoh: 2H2 + O2 2H2O

2
2.1.1 Penulisan rumus
Rumus unsur
Berupa lambang, mis:
Natrium Na
Besi Fe
Perak Ag
Timah Sn
Berupa molekul diatom (tujuh unsur), mis:
Hidrogen H2
Nitrogen N2
Oksigen O2
Fluor F2
Clor Cl2
Brom Br2
Iod I2 3
Rumus senyawa
Rumus untuk suatu zat adalah: rumus untuk satu
molekul dari zat itu.
Mis:
Air H2O tiap molekul terbuat dari tiga atom

Hidrogen peroksida H2O2 tiap molekul


terbuat dari empat atom

Glukosa C6H12O6 tiap molekul terbuat dari 24


atom.

4
2.1.2 Penulisan persamaan berimbang
Dapat dilakukan 3 tahap:
1. tulislah nama-nama pereaksi, suatu anak panah,
dan nama-nama hasil reaksi;
2. tulis ulang pernyataan itu dengan menggunakan
rumus untuk tiap zat;
3. berimbangkan persamaan dengan memilih
koefisien bilangan bulat yang sesuai untuk tiap
rumus.
Contonya:
5
Tahap 1:
Metana + oksigen karbon dioksida + air

Tahap 2:
CH4 + O2 CO2 + H2O

Tahap 3:
(a) CH4 + ?O2 CO2 + 2H2O
(b) CH4 + 2O2 CO2 + 2H2O (persamaan berimbang)

6
2.1.3 Penulisan persamaan berimbang
untuk beberapa kelas umum reaksi
1. Suatu reaksi gabungan langsung ialah suatu reaksi
dari dua unsur yang menghasilkan suatu senyawa.
2. Suatu reaksi penukargantian sederhana, ialah reaksi
suatu unsur dengan suatu senyawa , yang
menghasilkan unsur dan senyawa lain.
3. Suatu reaksi penukargantian rangkap, ialah reaksi
dari dua senyawa yang menghasilkan dua senyawa
berlainan dengan saling menukarkan=xxxxx

7
Contoh 1:
Tulislah persamaan berimbang untuk reaksi dua unsur
aluminium, Al dan brom, Br2 yang menghasilkan suatu
senyawa aluminium bromida, AlBr3.

Tahap 1:
aluminium + brom aluminium bromida

Tahap 2:
Al + Br2 AlBr3
Tahap 3:
Al + 3Br2 2AlBr3 (tidak berimbang)
2Al + 3Br2 2Al Br3 (berimbang)
8
Contoh 2:
Tulis persamaan berimbang untuk reaksi antara
magnesium, Mg, dengan feri klorida, FeCl3, yang
menghasilkan magnesium klorida, MgCl2 dan besi,
Fe.
Tahap1:
Magnesium+feri klorida magnesium klorida+besi
Tahap 2:
Mg + FeCl3 MgCl2 + Fe
Tahap 3:
Mg + 2FeCl3 3MgCl2 + Fe (tidak berimbang)
3Mg + 2FeCl3 3MgCl2 + 2Fe (berimbang)
9
Contoh 3:
Tulis suatu persamaan berimbang untuk pembuatan
perak klorida, AgCl, dan kalsium nitrat, Ca(NO3)2, dari
perak nitrat, AgNO3, dan kalsium klorida CaCl2.
Tahap 1:
Perak nitrat+kalsium klorida perak klorida+kalsium
nitrat
Tahap 2:
AgNO3 + CaCl2 AgCl + Ca(NO3)2
Tahap 3:
2AgNO3+CaCl2 AgCl + Ca(NO3)2 (tidak berimbang)
2AgNO3+CaCl2 2AgCl + Ca(NO3)2 (berimbang)

10
2.2 STOIKIOMETRI
Stoikiometri adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari hubungan kuantitatif
dari komposisi zat-zat kimia dan reaksi-reaksinya, atau proses membuat
perhitungan yang didasarkan pada rumus-rumus dan persamaan-persamaan
berimbang.
1. Bobot atom
2. Bobot molekul
3. Hubungan bobot dalam reaksi kimia
Mol
Bobot molar dan persamaan kimia
Rendemen teoritis lawan nyata
Pereaksi pembatas dan pereaksi berlebihan
4 Perhitungan persentase dari rumus
5 Perhitungan rumus dari data eksperimen
Penentuan laboratorium akan susunan persentase
Perhitungan rumus empiris
Perhitungan rumus molekul
11
Rendemen teoritis lawan nyata
Rendemen teoritis adalah banyaknya suatu
hasil reaksi yang diperhitungkan akan
diperoleh jika jika reaksi itu sempurna.
Lihat contoh 2.8 hal 56, keenan

12
Pereaksi pembatas dan berlebihan
Contoh: lihat hal 57, Keenan, 1989, Ed.6, jilid 1.

Perhitungan susunan persentase dari rumus


Contoh: lihat hal 59, Keenan, 1989, Ed.6, jilid 1.

Perhitungan rumus dari data eksperimen


Contoh: lihat hal 60, Keenan, 1989, Ed.6, jilid 1.
13
Hukum-hukum dasar ilmu kimia

1. Hukum kekekalan massa = Hukum lavoisier

"Massa zat-zat sebelum dan sesudah reaksi adalah tetap".

Contoh:
Hidrogen + Oksigen Hidrogen Oksida
(4g) (32g) (36g)

2. Hukum perbandingan tetap = Hukum proust

"Perbandingan massa unsur-unsur dalam tiap-tiap senyawa adalah tetap"

14
Contoh:

a. Pada senyawa NH3 : massa N : massa H


= 1 Ar . N : 3 Ar . H
= 1 (14) : 3 (1) = 14 : 3

b. Pada senyawa SO3 : massa S : massa 0


= 1 Ar . S : 3 Ar . O
= 1 (32) : 3 (16) = 32 : 48 = 2 : 3

Keuntungan dari hukum Proust:


bila diketahui massa suatu senyawa atau massa salah satu unsur yang membentuk
senyawa tersebut make massa unsur lainnya dapat diketahui.

Contoh:
Berapa kadar C dalam 50 gram CaCO3 ? (Ar: C = 12; 0 = 16; Ca=40)
Massa C = (Ar C / Mr CaCO3) x massa CaCO3
= 12/100 x 50 gram = 6 gram
Kadar C = massa C / massa CaCO3 x 100%
= 6/50 x 100 % = 12%
15
3. HUKUM PERBANDINGAN BERGANDA = HUKUM DALTON
"Bila dua buah unsur dapat membentuk dua atau lebih senyawa
untuk massa salah satu unsur yang sama banyaknya maka
perbandingan massa unsur kedua akan berbanding sebagai bilangan
bulat dan sederhana".

Contoh:

Bila unsur Nitrogen den oksigen disenyawakan dapat terbentuk,


NO dimana massa N : 0 = 14 : 16 = 7 : 8
NO2 dimana massa N : 0 = 14 : 32 = 7 : 16
Untuk massa Nitrogen yang sama banyaknya maka perbandingan
massa Oksigen pada senyawa NO : NO2 = 8 :16 = 1 : 2

4. HUKUM-HUKUM GAS
Untuk gas ideal berlaku persamaan : PV = nRT

dimana:
P = tekanan gas (atmosfir)
V = volume gas (liter)
n = mol gas
R = tetapan gas universal = 0.082 lt.atm/mol Kelvin
T = suhu mutlak (Kelvin) 16
Perubahan-perubahan dari P, V dan T dari keadaan 1 ke keadaan 2 dengan kondisi-kondisi
tertentu dicerminkan dengan hukum-hukum berikut:

a. HUKUM BOYLE
Hukum ini diturunkan dari persamaan keadaan gas ideal dengan
n1 = n2 dan T1 = T2 ; sehingga diperoleh : P1 V1 = P2 V2

Contoh:
Berapa tekanan dari 0 5 mol O2 dengan volume 10 liter jika pada
temperatur tersebut 0.5 mol NH3 mempunyai volume 5 liter den
tekanan 2 atmosfir ?

Jawab:
P1 V1 = P2 V2
2.5 = P2 . 10
P2 = 1 atmosfir

b. HUKUM GAY-LUSSAC
"Volume gas-gas yang bereaksi dan volume gas-gas hasil reaksi bila
diukur pada suhu dan tekanan yang sama, akan berbanding sebagai
bilangan bulat dan sederhana".

Jadi untuk: P1 = P2 dan T1 = T2 berlaku : V1 / V2 = n1 / n2


17
Contoh:
Hitunglah massa dari 10 liter gas nitrogen (N2) jika pada kondisi
tersebut 1 liter gas hidrogen (H2) massanya 0.1 g.
Diketahui: Ar untuk H = 1 dan N = 14

Jawab:
V1/V2 = n1/n2 10/1 = (x/28) / (0.1/2) x = 14 gram
Jadi massa gas nitrogen = 14 gram.

c. HUKUM BOYLE-GAY LUSSAC


Hukum ini merupakan perluasan hukum terdahulu dan diturukan
dengan keadaan harga n = n2 sehingga diperoleh persamaan:
P1 . V1 / T1 = P2 . V2 / T2

d. HUKUM AVOGADRO
"Pada suhu dan tekanan yang sama, gas-gas yang volumenya sama
mengandung jumlah mol yang sama. Dari pernyataan ini ditentukan
bahwa pada keadaan STP (0o C 1 atm) 1 mol setiap gas volumenya
22.4 liter volume ini disebut sebagai volume molar gas.

Contoh:
Berapa volume 8.5 gram amoniak (NH3) pada suhu 27o C dan
tekanan 1 atm ?
18
(Ar: H = 1 ; N = 14)
Jawab:
85 g amoniak = 17 mol = 0.5 mol
Volume amoniak (STP) = 0.5 x 22.4 = 11.2 liter
Berdasarkan persamaan Boyle-Gay Lussac:
P1 . V1 / T1 = P2 . V2 / T2
1 x 112.1 / 273 = 1 x V2 / (273 + 27) V2 = 12.31 liter

B. MASSA ATOM DAN MASSA RUMUS

1. Massa Atom Relatif (Ar)


merupakan perbandingan antara massa 1 atom dengan 1/12 massa 1 atom karbon 12
2. Massa Molekul Relatif (Mr)
merupakan perbandingan antara massa 1 molekul senyawa dengan 1/12 massa 1 atom
karbon 12.
Massa molekul relatif (Mr) suatu senyawa merupakan penjumlahan dari massa atom unsur-
unsur penyusunnya.

Contoh:
Jika Ar untuk X = 10 dan Y = 50 berapakah Mr senyawa X2Y4 ?

Jawab:
Mr X2Y4 = 2 x Ar . X + 4 x Ar . Y = (2 x 10) + (4 x 50) = 220 19
C. KONSEP MOL

1 mol adalah satuan bilangan kimia yang jumlah atom-atomnya atau molekul-molekulnya
sebesar bilangan Avogadro dan massanya = Mr senyawa itu.

Jika bilangan Avogadro = L maka :


L = 6.023 x 1023
1 mol atom = L buah atom, massanya = Ar atom tersebut.
1 mol molekul = L buah molekul massanya = Mr molekul tersehut.
Massa 1 mol zat disebut sebagai massa molar zat

Contoh:
Berapa molekul yang terdapat dalam 20 gram NaOH ?

Jawab:
Mr NaOH = 23 + 16 + 1 = 40
mol NaOH = massa / Mr = 20 / 40 = 0.5 mol
Banyaknya molekul NaOH = 0.5 L
= 0.5 x 6.023 x 1023
= 3.01 x 1023 molekul.
20
D. PERSAMAAN REAKSI

PERSAMAAN REAKSI MEMPUNYAI SIFAT


1. Jenis unsur-unsur sebelum dan sesudah reaksi selalu sama
2. Jumlah masing-masing atom sebelum dan sesudah reaksi
selalu sama
3. Perbandingan koefisien reaksi menyatakan perbandingan mol
(khusus yang berwujud gas perbandingan koefisien juga
menyatakan perbandingan volume asalkan suhu den
tekanannya sama)

Contoh: Tentukanlah koefisien reaksi dari


HNO3 (aq) + H2S (g) NO (g) + S (s) + H2O (l)
Cara yang termudah untuk menentukan koefisien reaksinya adalah
dengan memisalkan koefisiennya masing-masing a, b, c, d dan e
sehingga:
a HNO3 + b H2S c NO + d S + e H2O
Berdasarkan reaksi di atas maka
atom N : a = c (sebelum dan sesudah reaksi)
atom O : 3a = c + e 3a = a + e e = 2a
atom H : a + 2b = 2e = 2(2a) = 4a ; 2b = 3a ; b = 3/2 a
atom S : b = d = 3/2 a
Maka agar terselesaikan kita ambil sembarang harga misalnya a = 2
berarti: b = d = 3, dan e = 4 sehingga persamaan reaksinya :
21
2 HNO3 + 3 H2S 2 NO + 3 S + 4 H2O
HITUNGAN KIMIA
Hitungan kimia adalah cara-cara perhitungan yang berorientasi pada
hukum-hukum dasar ilmu kimia.

Dalam hal ini akan diberikan bermacam-macam contoh soal hitungan


kimia beserta pembahasanya.

Contoh-contoh soal :
1. Berapa persen kadar kalsium (Ca) dalam kalsium karbonat ? (Ar: C = 12 ; O= 16 ;
Ca=40)
Jawab :
1 mol CaCO3, mengandung 1 mol Ca + 1 mol C + 3 mol O
Mr CaCO3 = 40 + 12 + 48 = 100
Jadi kadar kalsium dalam CaCO3 = 40/100 x 100% = 40%

2. Sebanyak 5.4 gram logam alumunium (Ar = 27) direaksikan dengan


asam klorida encer berlebih sesuai reaksi :
2 Al (s) + 6 HCl (aq) 2 AlCl3 (aq) + 3 H2 (g)
Berapa gram aluminium klorida dan berapa liter gas hidrogen yang
dihasilkan pada kondisi standar ? 22
Jawab:
Dari persamaan reaksi dapat dinyatakan
2 mol Al x 2 mol AlCl3 3 mol H2
5.4 gram Al = 5.4/27 = 0.2 mol
Jadi:
AlCl3 yang terbentuk = 0.2 x Mr AlCl3 = 0.2 x 133.5 = 26.7 gram
Volume gas H2 yang dihasilkan (0o C, 1 atm) = 3/2 x 0.2 x 2 =
0,6 liter

3. Suatu bijih besi mengandung 80% Fe2O3 (Ar: Fe=56; O=16). Oksida
ini direduksi dengan gas CO sehingga dihasilkan besi.
Berapa ton bijih besi diperlukan untuk membuat 224 ton besi ?
Jawab:
1 mol Fe2O3 mengandung 2 mol Fe
maka : massa Fe2O3 = ( Mr Fe2O3/2 Ar Fe ) x massa Fe
= (160/112) x 224 = 320 ton
Jadi bijih besi yang diperlukan = (100 / 80) x 320 ton = 400 ton

4. Untuk menentukan air kristal tembaga sulfat 24.95 gram garam


tersebut dipanaskan sampai semua air kristalnya menguap. Setelah
pemanasan massa garam tersebut menjadi 15.95 gram. Berapa
banyak air kristal yang terkandung dalam garam tersebut ?
23
Jawab :
misalkan rumus garamnya adalah CuSO4 . xH2O
CuSO4 . xH2O CuSO4 + xH2O
24.95 gram CuSO4 . xH2O = 15.95 + x mol
15.95 gram CuSO4 = 15.95 mol = 1 mol
menurut persamaan reaksi di atas dapat dinyatakan bahwa:
banyaknya mol CuS04 . xH2O = mol CuSO4; sehingga persamaannya
24.95/ (15.95 + x) = 1 x = 9
Jadi rumus garamnya adalah CuS04 . 9H2O

Rumus Empiris dan Rumus Molekul


Rumus empiris adalah rumus yang paling sederhana dari suatu senyawa.
Rumus ini hanya menyatakan perbandingan jumlah atom-atom yang terdapat dalam
molekul.
Rumus empiris suatu senyawa dapat ditentukan apabila diketahui salah satu:
- massa dan Ar masing-masing unsurnya
- % massa dan Ar masing-masing unsurnya
- perbandingan massa dan Ar masing-masing unsurnya

Rumus molekul: bila rumus empirisnya sudah diketahui dan Mr juga diketahui maka rumus
molekulnya dapat ditentukan
24
Contoh 1:
Suatu senyawa C den H mengandung 6 gram C dan 1 gram H.
Tentukanlah rumus empiris dan rumus molekul senyawa tersebut bila diketahui Mr nya = 28 !
Jawab:
mol C : mol H = 6/12 : 1/1 = 1/2 : 1 = 1 : 2
Jadi rumus empirisnya: (CH2)n
Bila Mr senyawa tersebut = 28 maka: 12n + 2n = 28 14n
= 28 n = 2
Jadi rumus molekulnya : (CH2)2 = C2H4

Contoh 2:
Untuk mengoksidasi 20 ml suatu hidrokarbon (CxHy) dalam keadaan gas diperlukan oksigen
sebanyak 100 ml dan dihasilkan CO2 sebanyak 60 ml. Tentukan rumus molekul hidrokarbon
tersebut !
Jawab:
Persamaan reaksi pembakaran hidrokarbon secara umum
CxHy (g) + (x + 1/4 y) O2 (g) x CO2 (g) + 1/2 y H2O (l)
Koefisien reaksi menunjukkan perbandingan mol zat-zat yang terlibat dalam reaksi.
Menurut Gay Lussac gas-gas pada p, t yang sama, jumlah mol berbanding lurus dengan
volumenya

25
Maka:

mol CxHy mol O2 : mol CO2 =1 (x + 1/4y) :x


20 100 60 =1 (x + 1/4y) :x

1 5 3 =1 (x + 1/4y) :x

atau:

1:3=1:x x=3
1 : 5 = 1 : (x + 1/4y) y=8
Jadi rumus hidrokarbon tersebut adalah : C3H8

26

Anda mungkin juga menyukai