OLEH
Dr. SURYATI, ST, MT
2
2.1.1 Penulisan rumus
Rumus unsur
Berupa lambang, mis:
Natrium Na
Besi Fe
Perak Ag
Timah Sn
Berupa molekul diatom (tujuh unsur), mis:
Hidrogen H2
Nitrogen N2
Oksigen O2
Fluor F2
Clor Cl2
Brom Br2
Iod I2 3
Rumus senyawa
Rumus untuk suatu zat adalah: rumus untuk satu
molekul dari zat itu.
Mis:
Air H2O tiap molekul terbuat dari tiga atom
4
2.1.2 Penulisan persamaan berimbang
Dapat dilakukan 3 tahap:
1. tulislah nama-nama pereaksi, suatu anak panah,
dan nama-nama hasil reaksi;
2. tulis ulang pernyataan itu dengan menggunakan
rumus untuk tiap zat;
3. berimbangkan persamaan dengan memilih
koefisien bilangan bulat yang sesuai untuk tiap
rumus.
Contonya:
5
Tahap 1:
Metana + oksigen karbon dioksida + air
Tahap 2:
CH4 + O2 CO2 + H2O
Tahap 3:
(a) CH4 + ?O2 CO2 + 2H2O
(b) CH4 + 2O2 CO2 + 2H2O (persamaan berimbang)
6
2.1.3 Penulisan persamaan berimbang
untuk beberapa kelas umum reaksi
1. Suatu reaksi gabungan langsung ialah suatu reaksi
dari dua unsur yang menghasilkan suatu senyawa.
2. Suatu reaksi penukargantian sederhana, ialah reaksi
suatu unsur dengan suatu senyawa , yang
menghasilkan unsur dan senyawa lain.
3. Suatu reaksi penukargantian rangkap, ialah reaksi
dari dua senyawa yang menghasilkan dua senyawa
berlainan dengan saling menukarkan=xxxxx
7
Contoh 1:
Tulislah persamaan berimbang untuk reaksi dua unsur
aluminium, Al dan brom, Br2 yang menghasilkan suatu
senyawa aluminium bromida, AlBr3.
Tahap 1:
aluminium + brom aluminium bromida
Tahap 2:
Al + Br2 AlBr3
Tahap 3:
Al + 3Br2 2AlBr3 (tidak berimbang)
2Al + 3Br2 2Al Br3 (berimbang)
8
Contoh 2:
Tulis persamaan berimbang untuk reaksi antara
magnesium, Mg, dengan feri klorida, FeCl3, yang
menghasilkan magnesium klorida, MgCl2 dan besi,
Fe.
Tahap1:
Magnesium+feri klorida magnesium klorida+besi
Tahap 2:
Mg + FeCl3 MgCl2 + Fe
Tahap 3:
Mg + 2FeCl3 3MgCl2 + Fe (tidak berimbang)
3Mg + 2FeCl3 3MgCl2 + 2Fe (berimbang)
9
Contoh 3:
Tulis suatu persamaan berimbang untuk pembuatan
perak klorida, AgCl, dan kalsium nitrat, Ca(NO3)2, dari
perak nitrat, AgNO3, dan kalsium klorida CaCl2.
Tahap 1:
Perak nitrat+kalsium klorida perak klorida+kalsium
nitrat
Tahap 2:
AgNO3 + CaCl2 AgCl + Ca(NO3)2
Tahap 3:
2AgNO3+CaCl2 AgCl + Ca(NO3)2 (tidak berimbang)
2AgNO3+CaCl2 2AgCl + Ca(NO3)2 (berimbang)
10
2.2 STOIKIOMETRI
Stoikiometri adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari hubungan kuantitatif
dari komposisi zat-zat kimia dan reaksi-reaksinya, atau proses membuat
perhitungan yang didasarkan pada rumus-rumus dan persamaan-persamaan
berimbang.
1. Bobot atom
2. Bobot molekul
3. Hubungan bobot dalam reaksi kimia
Mol
Bobot molar dan persamaan kimia
Rendemen teoritis lawan nyata
Pereaksi pembatas dan pereaksi berlebihan
4 Perhitungan persentase dari rumus
5 Perhitungan rumus dari data eksperimen
Penentuan laboratorium akan susunan persentase
Perhitungan rumus empiris
Perhitungan rumus molekul
11
Rendemen teoritis lawan nyata
Rendemen teoritis adalah banyaknya suatu
hasil reaksi yang diperhitungkan akan
diperoleh jika jika reaksi itu sempurna.
Lihat contoh 2.8 hal 56, keenan
12
Pereaksi pembatas dan berlebihan
Contoh: lihat hal 57, Keenan, 1989, Ed.6, jilid 1.
Contoh:
Hidrogen + Oksigen Hidrogen Oksida
(4g) (32g) (36g)
14
Contoh:
Contoh:
Berapa kadar C dalam 50 gram CaCO3 ? (Ar: C = 12; 0 = 16; Ca=40)
Massa C = (Ar C / Mr CaCO3) x massa CaCO3
= 12/100 x 50 gram = 6 gram
Kadar C = massa C / massa CaCO3 x 100%
= 6/50 x 100 % = 12%
15
3. HUKUM PERBANDINGAN BERGANDA = HUKUM DALTON
"Bila dua buah unsur dapat membentuk dua atau lebih senyawa
untuk massa salah satu unsur yang sama banyaknya maka
perbandingan massa unsur kedua akan berbanding sebagai bilangan
bulat dan sederhana".
Contoh:
4. HUKUM-HUKUM GAS
Untuk gas ideal berlaku persamaan : PV = nRT
dimana:
P = tekanan gas (atmosfir)
V = volume gas (liter)
n = mol gas
R = tetapan gas universal = 0.082 lt.atm/mol Kelvin
T = suhu mutlak (Kelvin) 16
Perubahan-perubahan dari P, V dan T dari keadaan 1 ke keadaan 2 dengan kondisi-kondisi
tertentu dicerminkan dengan hukum-hukum berikut:
a. HUKUM BOYLE
Hukum ini diturunkan dari persamaan keadaan gas ideal dengan
n1 = n2 dan T1 = T2 ; sehingga diperoleh : P1 V1 = P2 V2
Contoh:
Berapa tekanan dari 0 5 mol O2 dengan volume 10 liter jika pada
temperatur tersebut 0.5 mol NH3 mempunyai volume 5 liter den
tekanan 2 atmosfir ?
Jawab:
P1 V1 = P2 V2
2.5 = P2 . 10
P2 = 1 atmosfir
b. HUKUM GAY-LUSSAC
"Volume gas-gas yang bereaksi dan volume gas-gas hasil reaksi bila
diukur pada suhu dan tekanan yang sama, akan berbanding sebagai
bilangan bulat dan sederhana".
Jawab:
V1/V2 = n1/n2 10/1 = (x/28) / (0.1/2) x = 14 gram
Jadi massa gas nitrogen = 14 gram.
d. HUKUM AVOGADRO
"Pada suhu dan tekanan yang sama, gas-gas yang volumenya sama
mengandung jumlah mol yang sama. Dari pernyataan ini ditentukan
bahwa pada keadaan STP (0o C 1 atm) 1 mol setiap gas volumenya
22.4 liter volume ini disebut sebagai volume molar gas.
Contoh:
Berapa volume 8.5 gram amoniak (NH3) pada suhu 27o C dan
tekanan 1 atm ?
18
(Ar: H = 1 ; N = 14)
Jawab:
85 g amoniak = 17 mol = 0.5 mol
Volume amoniak (STP) = 0.5 x 22.4 = 11.2 liter
Berdasarkan persamaan Boyle-Gay Lussac:
P1 . V1 / T1 = P2 . V2 / T2
1 x 112.1 / 273 = 1 x V2 / (273 + 27) V2 = 12.31 liter
Contoh:
Jika Ar untuk X = 10 dan Y = 50 berapakah Mr senyawa X2Y4 ?
Jawab:
Mr X2Y4 = 2 x Ar . X + 4 x Ar . Y = (2 x 10) + (4 x 50) = 220 19
C. KONSEP MOL
1 mol adalah satuan bilangan kimia yang jumlah atom-atomnya atau molekul-molekulnya
sebesar bilangan Avogadro dan massanya = Mr senyawa itu.
Contoh:
Berapa molekul yang terdapat dalam 20 gram NaOH ?
Jawab:
Mr NaOH = 23 + 16 + 1 = 40
mol NaOH = massa / Mr = 20 / 40 = 0.5 mol
Banyaknya molekul NaOH = 0.5 L
= 0.5 x 6.023 x 1023
= 3.01 x 1023 molekul.
20
D. PERSAMAAN REAKSI
Contoh-contoh soal :
1. Berapa persen kadar kalsium (Ca) dalam kalsium karbonat ? (Ar: C = 12 ; O= 16 ;
Ca=40)
Jawab :
1 mol CaCO3, mengandung 1 mol Ca + 1 mol C + 3 mol O
Mr CaCO3 = 40 + 12 + 48 = 100
Jadi kadar kalsium dalam CaCO3 = 40/100 x 100% = 40%
3. Suatu bijih besi mengandung 80% Fe2O3 (Ar: Fe=56; O=16). Oksida
ini direduksi dengan gas CO sehingga dihasilkan besi.
Berapa ton bijih besi diperlukan untuk membuat 224 ton besi ?
Jawab:
1 mol Fe2O3 mengandung 2 mol Fe
maka : massa Fe2O3 = ( Mr Fe2O3/2 Ar Fe ) x massa Fe
= (160/112) x 224 = 320 ton
Jadi bijih besi yang diperlukan = (100 / 80) x 320 ton = 400 ton
Rumus molekul: bila rumus empirisnya sudah diketahui dan Mr juga diketahui maka rumus
molekulnya dapat ditentukan
24
Contoh 1:
Suatu senyawa C den H mengandung 6 gram C dan 1 gram H.
Tentukanlah rumus empiris dan rumus molekul senyawa tersebut bila diketahui Mr nya = 28 !
Jawab:
mol C : mol H = 6/12 : 1/1 = 1/2 : 1 = 1 : 2
Jadi rumus empirisnya: (CH2)n
Bila Mr senyawa tersebut = 28 maka: 12n + 2n = 28 14n
= 28 n = 2
Jadi rumus molekulnya : (CH2)2 = C2H4
Contoh 2:
Untuk mengoksidasi 20 ml suatu hidrokarbon (CxHy) dalam keadaan gas diperlukan oksigen
sebanyak 100 ml dan dihasilkan CO2 sebanyak 60 ml. Tentukan rumus molekul hidrokarbon
tersebut !
Jawab:
Persamaan reaksi pembakaran hidrokarbon secara umum
CxHy (g) + (x + 1/4 y) O2 (g) x CO2 (g) + 1/2 y H2O (l)
Koefisien reaksi menunjukkan perbandingan mol zat-zat yang terlibat dalam reaksi.
Menurut Gay Lussac gas-gas pada p, t yang sama, jumlah mol berbanding lurus dengan
volumenya
25
Maka:
1 5 3 =1 (x + 1/4y) :x
atau:
1:3=1:x x=3
1 : 5 = 1 : (x + 1/4y) y=8
Jadi rumus hidrokarbon tersebut adalah : C3H8
26