Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH ASAM BASA

DOSEN PEMBIMBING
Nur Habibah, S.Si, M.Sc

DISUSUN OLEH:
Puput Juliet Chantika Putrie
Ni Luh Ika Ayu Lestari
Ni Kadek Deonita Gita Saraswati

Kementerian Kemenkes RI
Politeknik Kesehatan Kemenkes Denpasar
Jurusan Analis Kesehatan
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
dengan karunianya kami dapat menyelesaikan tugas Makalah dengan judul
Makalah Asam Basa.

Kami membuat Makalah ini tidak lepas dari dukungan, bantuan dan
bimbingan berbagai pihak. Untuk itu kami mengucapkan rasa terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini.
Kami menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu penulis
harapkan demi kesempurnaan tugas ini.
Akhir kata, kami sampaikan semoga tugas ini dapat bermanfaat untuk
kami khususnya dan untuk semua pihak yang membaca maupun mengkaji tugas
ini.

                                                         Denpasar, 09 Agustus 2019

Penyususn
i
DAFTAR ISI

Cover
Kata pengantar ............................................................................... i
Daftar isi .......................................................................................... ii
BAB I Pendahuluan
1.1 Latarbelakang Masalah .................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................... 1
1.3 Tujuan Masalah ….......................................................... 1
BAB II Pembahasan Masalah
2.1 Identifikasi Pemeriksaan Anion...................................... 2
2.2 Warna Dan Hasil Reaksi Yang Terbentuk Dari
Analisa Kualitatif Anion................................................. 3
BAB III Kesimpulan
3.1 kesimpulan ..................................................................... 6
3.2 Saran .............................................................................. 6
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………….. 7
ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Asam dan basa merupakan senyawa kimia yang sangat penting dalam
kehidupan sehari-hari. Hal itu dapat terlihat dari beberapa produk, seperti
bahan makanan, bahan industri, serta beberapabahan rumah tangga. Di zaman
modern ini, adanya peningkatan populasi dan naiknya standar hidup
masyarakat mengakibatkan kebutuhan berbagai bahan juga meningkat.
Misalnya, sabun, awalnya merupakan barang mewah dan mahal, kini menjadi
tersedia luas. Akibatnya, kebutuhan natrium karbonat, bahan baku sabun
meningkat dengan tajam. Kebutuhan pakaian juga meningkat, yang
menyebabkan peningkatan berbagai bahan kimia untuk pewarna dan
sejenisnya. Untuk memenuhi kebutuhan akan zat-zat kimia yang berkaitan
langsung dengan penerapan asam basa ini, sehingga muncullah industri
kimia dan masyarakat mulai menganggap pengetahuan mengenai asam
basaperlu untuk dipelajari.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana pengertian asam basa menurut para ahli kimia?
2. Apa saja jenis-jenis asam basa?
3. Bagaimana pemaanfaatan jenis asam dalam laboratorium medik?
4. Bagaimana pemaanfaatan jenis basa dalam laboratorium medik?
5. Bagaimana identifikasi asam dan basa dari suatu bahan?

1.3 Tujuan Masalah


1. Mengetahui pengertian asam basa menurut para ahli kimia
2. Mengetahui dan memahami jenis-jenis asam basa
3. Mengetahui dan memahami pemanfaatan jenis asam dalam
laboratorium medik
4. Mengetahui dan memahami pemanfaatan jenis basa dalam laboratorium
medik
5. Mengetahui dan memahami cara mengidentifikasi asam basa dari suatu
bahan
6. Sebagai bahan pengajaran dan diskusi
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN ASAM BASA


Asam dan basa sudah dikenal sejak zaman dulu. Istilah asam (acid)
berasal dari bahasa Latin acetum yang berarti cuka. Istilah basa (alkali) berasal
dari bahasa Arab yang berarti abu. Basa digunakan dalam pembuatan sabun. Juga
sudah lama diketahui bahwa asam dan basa saling menetralkan. Di alam, asam
ditemukan dalam buah-buahan, misalnya asam sitrat dalam buah jeruk berfungsi
untuk memberi rasa limun yang tajam. (unknown, 2015)
Terdapat tiga definisi asam dan basa yang umum diterima dalam kimia,
yaitu definisi Arrhenius, Brønsted-Lowry, dan Lewis.
1. Svante Arrhenius
Asam adalah suatu zat yang meningkatkan konsentrasi ion
hidronium (H3O+) ketika dilarutkan dalam air. Definisi yang pertama kali
dikemukakan oleh Svante Arrhenius ini membatasi asam dan basa untuk
zat-zat yang dapat larut dalam air.
Basa adalah zat yang dalam air dapat menghasilkan ion hidroksida
sehingga dapat meningkatkan konsentrasi ion hidroksida.
2. Brønsted-Lowry
Asam adalah pemberi proton kepada basa. Asam dan basa
bersangkutan disebut sebagai pasangan asam-basa
konjugat. Brønsted dan Lowry secara terpisah mengemukakan definisi ini,
yang mencakup zat-zat yang tak larut dalam air (tidak seperti pada definisi
Arrhenius).
Basa adalah zat yang dapat menerima proton (H +) dari zat lain
(akseptor proton). Suatu zat baik yang bermuatan positif, negatif, ataupun
netral termasuk basa Bronsted-Lowry jika mempunyai pasangan elektron
bebas yang dapat berikatan dengan atom H. Misalnya, NH3, CO3-, dan OH-
3. Lewis
asam adalah penerima pasangan elektron dari basa. Definisi yang
dikemukakan oleh Gilbert N. Lewis ini dapat mencakup asam yang tak
mengandung hidrogen atau proton yang dapat dipindahkan, seperti besi
(III) klorida. Definisi Lewis dapat pula dijelaskan dengan teori orbital
molekul. Secara umum, suatu asam dapat menerima pasangan elektron
pada orbital kosongnya yang paling rendah (LUMO) dari orbital terisi
yang tertinggi (HOMO) dari suatu basa. Jadi, HOMO dari basa dan
LUMO dari asam bergabung membentuk orbital molekul ikatan.
Basa adalah suatu zat tergolong basa jika dapat memberi pasangan
elektron.
Walaupun bukan merupakan teori yang paling luas cakupannya, definisi
Brønsted-Lowry merupakan definisi yang paling umum digunakan. Dalam
definisi ini, keasaman suatu senyawa ditentukan oleh kestabilan ion hidronium
dan basa konjugat terlarutnya ketika senyawa tersebut telah memberi proton ke
dalam larutan tempat asam itu berada. Stabilitas basa konjugat yang lebih tinggi
menunjukkan keasaman senyawa bersangkutan yang lebih tinggi (Amanda, 2013)

2.2 Jenis-Jenis Asam Basa

Berdasarkan kekuatannya asam basa terbagi menjadi dua jenis yaitu:


a. Asam Kuat
Asam Kuat merupakan senyawa elektrolit kuat yang dianggap
terionisasi sempurna dalam air (α = 1). Senyawa ini dapat menghasilkan
ion H+ secara sempurna, yaitu seluruh molekul asam membentuk ion.
Jumlah mol zat-zat yang terionisasi sama dengan jumlah mol zat mula-
mula.
Kebanyakan asam kuat merupakan asam organik. Seperti asam
kloroda (HCl), asam nitrat (HNO3), asam perklorat (HClO4). Penulisan
reaksi ionisasi asam kuat menggunakan satu anak panah yang menyatakan
bahwa seluruh senyawa asam kuat terionisasi.
HCl (aq) H+ + Cl-
b. Asam Lemah
Asam Lemah merupakan senyawa elektrolit lemah sehingga
didalam air dapat terionisasi, tetapi tidak sempurna. Harga derajat ionisasi
asam lemah berkisar nol sampai satu (0 < α < 1). Pengionan senyawa asam
lemah merupakan reaksi kesetimbangan. Penulisan reaksi pengionan asam
lemah digunakan dua anak panah dengan arah bolak-balik. Perhatikan
persamana reaksi berikut.
CH3COOH CH3COO- (aq) + H+ (aq)
Contoh asam lemah yaitu: asam sitrat, asam etanoat, asam askorbat dan
asam laktat.
c. a. Basa Kuat
Basa Kuat merupakan senyawa elektrolit kuat yang dianggap
terionisasi sempurna dalam air (α = 1). Senyawa ini dapat menghasilkan
ion OH- secara sempurna, yaitu seluruh molekul asam membentuk ion.
Jumlah mol zat-zat yang terionisasi sama dengan jumlah mol zat mula-
mula. Penulisan reaksi ionisasi asam kuat menggunakan satu anak panah
yang menyatakan bahwa seluruh senyawa asam kuat terionisasi.
NaOH (aq) Na+(aq) + OH-(aq)
Contoh basa kuat yaitu: Litium hidroksida (LiOH), Natrium hidroksida
(NaOH), Kalium hidroksida (KOH), Kalsium hidroksida (Ca(OH)2),
Stronsium hidroksida (Sr(OH)2) dan Rubidium hidroksida (RbOH),
Barium hidroksida (Ba(OH)2) dan Magnesium hidroksida (Mg(OH)2).
d. Basa lemah
Basa Lemah merupakan senyawa elektrolit lemah sehingga
didalam air dapat terionisasi, tetapi tidak sempurna. Harga derajat ionisasi
asam lemah berkisar nol sampai satu (0 < α < 1). Pengionan senyawa basa
lemah merupakan reaksi kesetimbangan. Penulisan reaksi pengionan asam
lemah digunakan dua anak panah dengan arah bolak-balik. Perhatikan
persamana reaksi berikut.
NH3(aq) + H2O CH3COO- (aq) + H+ (aq)
Contoh basa lemah: Amoniak, Etil Amina, Urea, dll.

Anda mungkin juga menyukai