NIM : P07134019111
Kelas : VC
PILIHAN GANDA
1. C
2. B
3. B
4. Tidak Ada Soal
5. E
6. D
7. C
8. C
9. E
10. A
11. E
URAIAN
1. Tujuan dari crossmatch sendiri yaitu untuk mencegah reaksi hemolytic transfuse darah
bila darah didonorkan dan supaya darah yang ditransfusikan benar-benar ada manfaatnya
bagi kesembuhan pasien
2. Perbedaan antara Mayor Crossmatch dan Minor Crossmatch
Mayor Crossmatch yaitu sel darah donor dicampur dengan serum resipien. Bila dalam
serum resipien terdapat Ab terhadap sel donor, maka terjadi destruksi sel donor
Minor Crossmatch yaitu serum donor dicampur dengan sel darah resipien. Bila dalam
serum donor terdapat Ab terhadap sel resipien, maka terjadi destruksi sel resipien
3. Fase uji crossmatch dengan metode tabung
Fase 1: Fase Suhu Kamar
Siapkan 3 tabung
Tabung 1 Mayor: 1 tetes sel darah suspense 5% + 2 tetes serum pasien
Tabung 2 Minor: 1 tetes sel darah suspense 5% + 2 tetes plasma donor
Tabung 3 AC: 1 tetes sel darah suspense 5% + 2 tetes serum pasien
Tabung 1&2 dihomogenkan
Centrifugasi 3000 rpm selama 15 menit
Fase 2: Fase Inkubasi 37°C
Siapkan 3 tabung
Setiap tabung 1 diberi 2 tetes bovine
Tabung 2&3 diberi 2 tetes ALB 22%
Tabung dihomogenkan
Centrifugasi 3000 rpm selama 15 menit
Fase 3: Fase Antiglobulin
Siapkan 3 tabung
Setiap tabung diberikan 2 tetes coombs serum
Tabung 1&2 dicuci dengan saline 3x
Setiap tabung
Tabung 1&2 dihomogenkan
Centrifugasi 3000 rpm selama 15 menit
4. Pengaruh medium dan suhu pada uji crossmatch metode tabung
Suhu inkubasi 37oC. Lama inkubasi minimal 15 menit, jika waktu dikurangi maka
antibody inkomplet tidak akan coated dengan sempurna sehingga akan lepas pada
waktu pencucian
Cara pencucian sel untuk menghilangkan sisa globulin yang bebas harus
sempurna. Karena sisa globulin yang tertinggal akan dapat menetralisir anti
globulin serum (Coombs serum)
5. Prinsip uji crossmatch dengan metode gel : Antibodi yang terdapat dalam serum atau
plasma, bila direaksikan dengan antigen pada sel darah merah, melalui inkubasi pada
suhu 37oC dan dalam waktu tertentu, dan dengan penambahan anti monoglobulin akan
terjadi reaksi aglutinasi
6. Prosedur uji crossmatch dengan metode gel
Pembuatan Suspensi Sel Darah Merah Pasien / OS 1 %
a. Tabung serologis disiapkan dan diberi label.
b. Dimasukkan 500 μl ID Diluent.
c. Ditambahkan 5 μl suspensi sel 100% pasien.
d. Dihomogenkan
Pembuatan Suspensi Sel Darah Merah DN 1%
a. Tabung reaksi disiapkan dan diberi label.
b. Dimasukkan 500 μl ID Diluent.
c. Ditambahkan 5 μl suspensi sel 100% donor.
d. Dihomogenkan.
Pembuatan Auto Pool Sel Donor 1%
a. Disiapkan 1 buah tabung serologis
b. Diteteskan masing – masing suspensi sel 1% donor dengan perbandingan
yang sama
c. Dihomogenkan
Pembuatan Auto Plasma Donor
a. Disiapkan 1 buah tabung serologis
b. Diteteskan masing – masing plasma donor dengan perbandingan yang sama
c. Dihomogenkan
Crossmatching / Uji Silang Serasi Metode Gel Test
a. ID Liss / Coomb’s card disiapkan.
b. Diberi label identitas pada ID Liss.
c. Penutupnya dibuka.
d. Ke dalam masing-masing microtube dimasukkan :
- Microtube I ( Mayor Test ) : dengan micropipet dimasukkan 50 μl sel
donor I suspensi 1 % dan dengan micropipet ditambahkan 25 μl serum
pasien.
- Microtube II ( Mayor Test ) : dengan micropipet dimasukkan 50 μl sel
donor II suspensi 1 % dan dengan micropipet ditambahkan 25 μl serum
pasien.
- Microtube III ( Minor Test ) : dengan micropipet dimasukkan 50 μl sel
pasien suspensi 1 % dan dengan micropipet ditambahkan 25 μl plasma
donor I.
- Microtube IV ( Minor Test ) : dengan micropipet dimasukkan 50 μl sel
pasien suspensi 1 % dan dengan micropipet ditambahkan 25 μl plasma
donor II.
- Microtube V ( Auto Control ) : dengan micropipet dimasukkan 50 μl sel
pasien suspense 1 % dan dengan micropipet ditambahkan 25 μl serum.
- Microtube VI ( Auto Pool ) : dengan micropipet dimasukkan 50 μl pool
sel donor 1% dan dengan micropipet ditambahkan 25 μl pool plama
donor.
e. Diinkubasi pada ID incubator pada suhu 370 C selama 15 menit
f. Diputar dalam ID centrifuge dengan kecepatan 1030 rpm selama 10 menit
(sudah diatur pada alat )
g. Hasil reaksi dibaca secara makroskopis.
7. Hasil reaksi uji crossmatch metode tabung
Hasil fase I :
Hemolysis : Negatif → lanjutkan fase II
aglutinasi : Negatif → lanjutkan fase II
Hemolysis : positif → tidak cocok ( Inkompatibel )
aglutinasi : positif → tidak cocok ( Inkompatibel )
Hasil fase II :
Hemolysis : Negatif → lanjutkan fase II
aglutinasi : Negatif → lanjutkan fase II
Hemolysis : positif → tidak cocok ( Inkompatibel )
aglutinasi : positif → tidak cocok ( Inkompatibel )
Hasil fase III :
Hemolisis : Negatif → cocok ( kompatibel )
Aglutinasi : Negatif → cocok ( kompatibel )
Hemolisis : positif → tidak cocok ( Inkompatibel )
Aglutinasi : positif → tidak cocok ( Inkompatibel )