SWASTYASTU
PEMERIKSAA
N ANALISA
GAS DARAH
(AGD)
KELOMPOK 1
ANGGOTA
● Kadek Aprilya (P07134019105) (P07134019119)
● Febyanti Mellinia (P07134019106) ● Thitania Faraz Nata
● Ni Made Ayu Meiliani (P07134019107) (P07134019120)
● Ni Putu Resmini (P07134019108) ● I Kadek Hadi Prayoga
● Km Yuni Karnila A. (P07134019109) (P07134019121)
● A.A Dita Pradnya S. (P07134019110)
● Yosefa Sastriani (P07134019111)
● Km Widya Maharani H.
(P07134019112)
pH 7, 35-7, 45
PCO2 35-45 mmHg
BE 0 ± 2 mEq/L
Diagram
Cara menentukan apakah suatu kondisi termasuk ke dalam salah satu dari 4 gangguan asam-
basa , yaitu:
Lihat CO2
Lihat pH
Lihat HCO3
Bandingkan CO2 atau
HCO3 dengan pH
1 2
Tekanan oksigen udara adalah Antikoagulan dapat mendilusi
158 mmHg. Jika terdapat udara konsentrasi gas darah dalam tabung.
dalam sampel darah maka ia Pemberian heparin yang berlebihan
cenderung menyamakan tekanan akan menurunkan tekanan CO2,
sehingga bila tekanan oksigen sedangkan pH tidak terpengaruh karena
sampel darah kurang dari 158 efek penurunan CO2 terhadap pH
mmHg, maka hasilnya akan dihambat oleh keasaman heparin.
meningkat.
Metabolisme Suhu
3 4
Sampel darah masih merupakan Ada hubungan langsung antara suhu dan
jaringan yang hidup. Sebagai tekanan yang menyebabkan tingginya
jaringan hidup, ia membutuhkan PO2 dan PCO2. Nilai pH akan mengikuti
oksigen dan menghasilkan CO2. perubahan PCO2. Nilai pH darah yang
Oleh karena itu, sebaiknya sampel abnormal disebut asidosis atau alkalosis
diperiksa dalam 20 menit setelah sedangkan nilai PCO2 yang abnormal
pengambilan. terjadi pada keadaan hipo atau
hiperventilasi.
09
HAL-HAL YANG PERLU
DIPERHATIKAN
Beberapa Hal Yang Perlu Diperhatikan, Antara Lain:
Tindakan pungsi arteri harus dilakukan oleh tenaga lab yang sudah terlatih
Spuit yang digunakan untuk mengambil darah sebelumnya diberi heparin untuk
mencegah darah membeku
Kaji ambang nyeri klien, apabila klien tidak mampu menoleransi nyeri, berikan
anestesi lokal
Bila menggunakan arteri radialis, lakukan test allent untuk mengetahui
kepatenan arteri
Untuk memastikan apakah yang keluar darah vena atau darah arteri, lihat darah
yang keluar, apabila keluar sendiri tanpa kita tarik berarti darah arteri
Apabila darah sudah berhasil diambil, goyangkan spuit sehingga darah
tercampur rata dan tidak membeku
10
ANALISIS PEMERIKSAAN GAS
DARAH PADA PENYAKIT ASMA
Pengertian Analisis Gas Darah (AGD)
Pemeriksaan Astrup/AGD adalah pemeriksaan analisa gas
darah melalui darah arteri. Pengukuran gas darah arteri
memberikan informasi dalam mengkaji dan memantau
respirasi klien dan metabolism asam-basa, serta
homeostatis elektrolit. Pemeriksaan gas darah dipakai
untuk menilai: Keseimbangan asam basa dalam tubuh,
Kadar oksigenasi dalam darah, Kadar karbondioksida
dalam darah.
Pengertian Asma
Asma adalah suatu keadaan kondisi paru – paru kronis
yang ditandai dengan kesulitan bernafas, dan
menimbulkan gejala sesak nafas, dada terasa berat, dan
batuk terutama pada malam menjelang dini hari. Dimana
saluran pernafasan mengalami penyempitan karena
hiperaktivitas terhadap rangsangan tertentu, yang
menyebabkan penyempitan atau peradangan yang
bersifat sementara (Masriadi, 2016).
Faktor Resiko Penyakit Asma
Asma paling sering
terjadi pada masa kanak Tingkat sensitivitas
– kanak, anak laki – laki terhadap alergen,
Apabila salah satu semisal debu, polusi
cenderung lebih sering
anggota keluarganya udara, bulu hewan,
mengalami asma
menderita penyakit jamur, atau zat
daripada anak
asma, maka beracun sering kali
perempuan. Namun
seseorang bisa menjadi acuan
pada usia dewasa, baik
cenderung mengenai potensi
laki – laki maupun
memilikinya juga. terserang asma.
perempuan memiliki
risiko asma yang sama
Riwayat Jenis Kelamin
besarnya. Alergi
Keluarga dan Usia
Faktor Resiko Penyakit Asma
Merokok
Infeksi Saluran
Pernafasan
Gejala Asma
Gejala asma sering terjadi pada malam atau pagi hari. Gejala yang
ditimbulkan diantaranya batuk – batuk, sesak nafas, bunyi saat
bernafas (wheezing atau mengi), rasa tertekan pada dada, dan
gangguan tidur pada malam hari karena batuk yang berlebihan dan
adanya rasa sesak nafas. Gejala ini bersifat reversibel dan episodik
berulang (Brunner & Suddart, 2011).
Gejala asma dapat diperburuk oleh keadaan lingkungan seperti
adanya debu, polusi, asap rokok, bulu binatang, uap kimia, perubahan
temperatur, obat (aspirin, beta – blocker), olahraga berat, infeksi
saluran pernafasan, serbuk bunga dan stres.
Klasifikasi Asma
Asma Bronkial Asma Kardial
Penderita asma bronkial, hiperaktif dan
hipersensitif terhadap rangsangan dari luar, Asma yang ditimbulkan
seperti asap kendaraan, bulu binatang, debu
dalam rumah, dan bahan lain yang
akibat adanya kelainan
menyebabkan alergi. Gejala kemunculannya jantung. Gejala yang
sangat mendadak sehingga serangannya bisa
datang secara tiba–tiba. Jika tidak segera dialami penderita asma
mendapatkan pertolongan, kematian bisa terjadi
pada penderita tersebut. Gejala pada asma
kardial biasanya adanya
bronkial bisa terjadi adanya radang yang sesak nafas yang hebat
mengakibatkan penyempitan saluran
pernafasan. Penyempitan ini akibat dari dan terjadi pada malam
berkerutnya otot saluran pernafasan,
pembengkakan saluran lendir, dan hari.
pembentukan timbunan lendir yang berlebihan.
Pemeriksaan Laboratorium
● Pemeriksaan darah
Analisa Gas Darah pada umumnya normal akan tetapi dapat
terjadi hipoksemia, hipercapnia, atau sianosis.
Kadang pada darah terdapat peningkatan SGOT dan LDH
Hiponatremia dan kadar leukosit kadang diatas 15.000/mm3
yang menandakan adanya infeksi.
Pemeriksaan alergi menunjukkan peningkatan IgE pada waktu
serangan dan menurun pada saat bebas serangan asma.
Tujuan Analisa
● Tujuan pemeriksaan AGD adalah untuk menilai kemampuan
sistem respirasi menyediakan oksigen tubuh dan mengeluarkan
CO2 dari dalam tubuh. disamping itu pemeriksaan AGD dilakukan
untuk menilai status asam basa cairan tubuh (Suraatmaja dan
Widodo., 2007)
● Tujuan menganalisa pemeriksaan Analisis Gas Darah pada
Penyakit Asma yaitu mengetahui kadar pH darah, Tekanan parsial
Karbon Dioksida (PCO2), Bikarbonat (HCO3-), Base excess/deficit,
Tekanan Oksigen (PO2), Kandungan Oksigen (O2), dan Saturasi
Oksigen (SO2).
Alat Dan Bahan
Siemens Rapidlab 348EX Spuit ukuran 3cc
C. Prosedur Operasional
A. Metode B. Prinsip Kerja Alat SIEMENS
RAPIDLAB 348EX
1. Prosedur Quality Control
(QC)
2. Prosedur Pengukuran
Operasional Alat Kerja SIEMENS RAPIDLab 348EX
INTERPRETASI HASIL
1. Interpretasi Hasil 2. Interpretasi Hasil Persial 3. Interpretasi Hasil Tekanan
Pemeriksaan pH Karbon Dioksida Persial Oksigen (Pa02)
(PaCO2)
- Nilai Normal : 7.35-7.45 - Nilai Normal (suhu kamar,
- Nilai Kritis : <7.25-7.55 - Nilai Normal : 35-45 tergantung umur) : 75-100
mmHg mmHg
- SI : 4.7-6.0 kPa - SI : 10-13.3 kPa
● https://youtu.be/rSGw_PJioK8 (opersional
kerja alat)
● https://youtu.be/0BSv4iN8T2E (teknik
pengambilan darah arteri)
OM SHANTI
SHANTI SHANTI
OM