Anda di halaman 1dari 17

PEMERIKSAAN

CROSS MATCH
MAYOR DAN
MINOR
MATA KULIAH : TRANS FUSI
DOS EN : ANITA OKTARI,
PENGAM PU M .S I
Pemeriksaan uji silang
serasi
(crossmatch)
Pemeriks aan uji s ilang
s eras i (cros s match) adalah
pemeriksaan yang
dilakukan untuk
mengevaluasi
kompatibilitas darah
pas ien dengan darah
donor.
Pemeriksaan uji silang serasi
meliputi:
Uji silang serasi mayor Uji silang serasi
minor
Bertujuan untuk mengetahui Bertujuan untuk
adanya antibodi dalam tubuh mengetahui adanya
pasien yang dapat berikatan antibodi dalam tubuh
dengan antigen golongan donor yang dapat
darah yang terdapat pada berikatan dengan antigen
membran eritrosit donor. Uji golongan darah yang
s ilang ini lakukan dengan cara terdapat pada membran
mereaksikan serum/plasma eritrosit pasien.
resipien dengan eritrosit donor. Uji s ilang minor dilakukan
dengan cara
mereaksikan plasma
donor dengan eritros it
pas ien.
Uji Silang
Serasi
Mayor Minor
phase putar,1000 rpm
I 1’ ,baca
phase tambah 2 tts bovine
22% ,campur,
II inkubasi 15’,37C,
albumin
putar
1000 rpm 1’, baca, cuci 3X
phase III tambah 2 tts antihuman
globulin serum, putar 1000 rpm
2 tts serum 2 tts serum 1’, baca
pasien donor
+ + bila neg,+ IgG coated cells
1 tts 3-5% 1 drop3-5% (Coombs
Suspensi sel Suspensi sel control sel), putar 1000 rpm ’ :
Donor pasien positif
UJI SILANG SERASI
MAYOR
Serum pasien + eritrosit donor

● Tujuan: memeriksa ketidak cocokan oleh karena adanya antibodi dlam


serum pasien terhadap antigen eri donor

● Penyebab uji crossmatch mayor positif:


1. Gol drh ABO pasien atau donor tidak sesuai. → Periksa gol drh ulang.
2. Adanya antibodi (allo/auto) pada serum pasien yg bereaksi dengan
eritrosit donor → skrining antibodi pasien

3. Sel darah donor diselubungi oleh protein → lakukan DCT.


Lanjutan …
Penyebab Hasil Positif pada Mayor
Test
● Kem ungkinan lain:
• Kelainan dalam s erum pasien, m is alya adanya detran atau plas m a
expander lainnya sehingga false positip (rouleaux formation). Semua
test m enunjukkan has il yang sa m a.

• Kontaminasi pada test, tabung yang kotor, kontaminasi sampel oleh


bakteri, dsb.

• Kondisi sampel tidak baik


UJI SILANG SERASI
Serum donor + eritrosit
MINOR
Serum donor + eritrosit pasien
pasien
● Tujuan: Memeriksa ketidak cocokan oleh karena adanya antibodi dalam
serum donor terhadap antigen eritrosit pasien

● Penyebab uji crossmatch minor positif:


1. Gol drh ABO pasien atau donor tidak sesuai. → Periksa gol drh
ulang.

2. Adanya antibodi (allo/auto) plasma donor yang bereaksi dengan


antigen yang sesuai pada sel darah merah pasien → skrining
antibodi pasien

3. Sel darah merah pasien diselubungi oleh protein


Lanjutan …
Penyebab Hasil Positif pada Minor Test

● Kemungkinan lain:

• Kondis i s ampel tidak

baik : Contoh : s el pas ien

lis is
Ada fibrin pada plas ma
donor

• Kontaminas i pada tes t, tabung yang kotor,


kontaminas i sampel oleh bakteri, dsb.
UJI
VALIDITAS
CROSSMATCH
Uji validitas berfungsi untuk mengetahui, apakah uji
silang yang dilakukan sudah valid atau tidak. Hasil uji
validitas pasti menunjukan hasil positif, namun
positif lemah. Pada uji validitas, tabung yang
menghasilkan hasil positif pada fase sebelumnya tidak
di lakukan uji lagi, karena uji ini untuk mengetahui
validitas dari uji silang.
Lanjutan …
Uji Validitas
Crossmatch
Jika pada reaksi tersebut golongan darah A,B dan O penerima donor sama, baik mayor
maupun minor test tidak bereaksi, berarti hasil compatible/cocok. Jika berlainan misalnya
donor golongan darah O dan penerima golongan darah A, maka berarti incompatible/tidak
cocok.

Uji validitas ini dilakukan dengan penambahan 1 tetes Coomb’s Control Cell ke dalam
tabung yang negative pada fase III, selanjutnya dilakukan sentrifugasi dan dilihat
agultinasinya. Untuk melihat aglutinasinya, dilakukan dengan cara mengocok secara
perlahan dan hati – hati. Hal ini dikarenakan kekuatan aglutinasinya rendah dan tidak
sekuat yang dihasilkan pada tiap fase. Dari praktikum ini diperoleh hasil dari mayor I dan
II, minor I dan II serta auto control dan auto pool menunjukkan reaksi positif, dengan
adanya aglutinasi pada dasar tabung.
PEMERIKSAAN
SERUM
COOMB
MATA KULIAH : TRANS FUSI
DOS EN : ANITA OKTARI,
PENGAM PU M .S I
Tes coombs atau tes antiglobulin
adalah pemeriksaan darah untuk
mengetahui ada tidaknya antibodi
yang merus ak s el darah merah.

Tes Coomb's diindikas ikan pada


pasien dengan dugaan Anemia
Hemolitik Autoimun (AIHA).
Pemeriksaan Serum Coomb
Meliputi :
Tes Coomb Tes Coomb Tidak
Langsung Langs ung

adalah tes yang digunakan untuk


adalah tes yang digunakan untuk mencegahadanya masalah pada darah.
mencari antibodi yang menempel S eperti, m em eriksa darah pasien
pada sel darah m erah. Tes coom bs sebelum m endapatkan transfusi untuk
langsu ng dapat m enjelask an m em astikan tidak ada antibodi yang
alasan m engapa pasien m erasa akan bereaksi buruk terhadap darah
tidak enak badan. yang disumbangkan.
Uji Serum
Coomb
Prinsip : Penambahan serum Coomb's (serum hewan yang mengandung antibodi spesifik
terhadap globulin manusia) pada eritrosit yang tersensitisasi / eritrosit yang terbungkus
dengan imunoglobulin atau komplemenakan menimbulkan suatu aglutinasi.

Alat :
Tabung reaksi
Pipet tetes
Sentrifus
Inkubator
Kaca
obyek dan
kaca
Bahanpenggeser
: Darah sitrat (1:9)
Larutan NaCl fisiologis (0,9%)
Reagen Coomb's
Lanjutan

Cara Kerja :
1.Sebanyak 0,5 ml darah yang diperiksadimasukkanke dalam tabung reaksi
2.Lakukanpencucian eritrosit 4 kali berturut-turut dengansetiap kali
dilakukan sentrifus kemudia plasma dibuang.
3.Buatlah suspensi eritrosit yang tertinggal dalam tabung setelah sentrifus
terakhir dengan menambah sekian banyak NaCl fisiologis sampai suspensi
eritrosit mempunyai nilai hematokrit 2%.
4.Ke dalam tabung 75 x 10 mm, masukkan 1 tetes suspensi tadi kemudian
tambahkan dengan 2 tetes reagen Coomb’s.
5. Campur kemudianinkubasikanpada suhu 37^0C selama 30-50 menit
6. Kocok dengan hati-hati tabung tersebut lihat adanya aglutinasi, konfirmasikan
dengan m enggunakan m ikrosk op
7.Jika hasilnya negatif lakukan sentrifus kembali dengan 1000 rpm selama 1 menit
8. Periksakembali adanya aglutinasi seperti langkah 6
9. Bandingkan hasil tes dengan kontrol positif dan kontrol negatif.
Lanjutan

Nilai Rujukan : Negatif

Terjadi aglutinasi membuktikan adanya antibodi yang melapisi


eritrosit.

Tes Coomb's positif ditemukan pada :


Penyakit hemolitik pada bayi baru lahir Anemia
hemolitik autoimun
Anemia hemolitik karena obat-obatan Reaksi
transfusi hemolitik
Daftar
Pustaka
● https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/834/pemeriksaan-pra-transfusi
● https://
www.infolabmed.com/2019/08/tes-coombs-persiapan-pasien-prinsip- alat-
dan-bahan-cara-kerja-interpretasi-hasil.html?m=1
● https://idnmedis.com/tes-coombs
● https://zdocs.tips/doc/laporan-crossmatch-2-w1knxy9zq41r

Anda mungkin juga menyukai