Anda di halaman 1dari 3

PROSEDUR TETAP PEMERIKSAAN CROSSMATCH

METODE GEL TEST

Antibodi yang terdapat dalam serum/plasma, bila direaksikan


dengan antigen pada sel darah merah, melalui inkubasi pada
PENGERTIAN
suhu 37ºC dan dalam waktu tertentu, dan dengan penambahan
anti imunoglobulin akan terjadi reaksi aglutinasi
Untuk mengetahui apakah sel darah merah donor bisa hidup dalam
tubuh pasien dan mengetahui ada / tidaknya antibodi complete
TUJUAN (Tipe IgM) maupun antibodi incomplete (Tipe IgG) dalam serum
pasien (mayor) maupun dalam serum donor yang melawan sel
pasien (minor)
1. Persiapan
PROSEDUR 1. Biarkan reagen pada suhu kamar
2. Catat no. Kit dan tanggal kadaluarsa
2. Cara kerja
1. Tandai coombs card dengan identitas pasien dan donor
2. Siapkan suspensi cell 1% (pasien dan donor)
3. Siapkan serum/plasma (pasien dan donor)
4. Pada sumur satu: (mayor)
Masukkan 50µl suspensi cell 1% donor + 25µl serum/plasma
pasien
5. Pada sumur dua : (minor)
Masukkan 50µl suspensi cell 1% pasien + 25µl
serum/plasma donor
6. Pada sumur tiga : (auto control)
Masukkan 50µl suspensi cell 1% pasien + 25µl
serum/plasma pasien
7. Inkubasi coombs card pada suhu 37ºC selama 15 menit
8. Putar coombs card selama 10 menit (gunakan penyeimbang
dengan coombs card yang belum terpakai)
3. Pembacaan hasil
Baca reaksi secara makroskopis :
 Compatible : sel darah merah terdapat pada bagian dasar
sumur
 Incompatible : sel darah merah terdapat pada bagian atas
permukaan sumur
4. Interpretasi hasil
No Mayor Minor AC/DCT Kesimpulan
1 - - - Darah keluar
2 + - - Ganti darah donor
3 - + - Ganti darah donor
Darah keluar bila
4 - + + minor lebih kecil atau
sama dengan AC/DCT
5 + + + Lihat No. 5
Keterangan :
1) Uji cocok serasi mayor, minor dan AC = negatif
Darah pasien cocok dengan darah donor. Darah boleh diberikan
2) Uji cocok serasi mayor = positif, minor= negatif, AC = negatif
 Periksa lagi golongan darah pasien apakah sudah sama
dengan donor, apabila sudah sama berarti ada irregular
antibodi pada serum pasien
 Ganti darah donor, lakukan uji silang serasi sampai didapat
hasil negatif pada mayor dan minor
 Apabila tidak ditemukan hasil uji cocok serasi yang
compatible meskipun darah donor telah diganti maka harus
dilakukan screening dan identifikasi antibodi pada serum
pasien, dalam hal ini sample darah dikirim ke UDD pembina
terdekat
3) Uji cocok serasi mayor = negatif, minor = positif, AC = negatif
 Artinya ada antibodi irregular pada serum/plasma donor
 Lakukan uji cocok serasi dengan darah donor lain
4) Uji cocok serasi mayor = negatif, minor = positif, AC = positif
 Lakukan Direct Coombs Test pada pasien
 Apabila DCT = positif, hasil positif pada uji cocok serasi
minor dan AC berasal dari autoantibodi
 Apabila derajat positif pada minor sama atau lebih kecil
dibandingkan derajat positif pasa AC/DCT, darah boleh
dikeluarkan
 Apabila derajat positif pada minor lebih besar dibandingkan
derajat positif pada AC/DCT, darah tidak boleh dikeluarkan.
Ganti darah donor, lakukan uji cocok serasi lagi sampai
ditemukan positif pada minor sama atau lebih kecil dibanding
AC/DCT
5) Uji cocok serasi mayor, minor, AC = positif
 Periksa ulang golongan darah pasien maupun donor, baik
dengan cell grouping maupun back typing, pastikan tidak ada
kesalahan golongan darah
 Lakukan DCT pada OS, apabila positif bandingkan derajat
positif DCT dengan minor, apabila derajat positif minor sama
atau lebih rendah dari DCT, maka positif pada minor dapat
diabaikan, artinya positif tersebut berasal dari autoantibodi.
Sedangkan positif pada mayor, disebabkan adanya irregular
antibodi pada serum pasien, ganti dengan darah donor baru
sampai ditemukan hasil mayor negatif.

Anda mungkin juga menyukai