Anda di halaman 1dari 6

PEMERIKSAAN UJI SILANG SERASI SATU DONOR DENGAN METODE GEL

Tujuan : untuk mengetahui kompatibilitas darah donor dan darah pasien dengan metode gel tes

Metode : Gel tes

Prinsip : sel darah merah yang diselimuti oleh antibody (globulin) atau komplemen dengan
menggunakan gel test yang mengandung gel dan coombs serum untuk mempercepat reaksi dan
sebagai jembatan untuk mereaksikan antibody maka akan terbentuk aglutinasi.

A. Persiapan alat :

¯ ID dispensor

¯ Auto pipet

¯ Working table

¯ Inkubator

¯ ID centrifuge

B. Persiapan bahan :

1. LISS/Coombs card

2. ID Diluent 2(LITS)

3. Anti A

4. Anti B

5. Anti D

6. Darah Donor

7. Darah pasien

8. Glove

9. Kartu golongan darah


C. Cara kerja

Persiapan pasien :

° Siapkan donor dengan golongan darah yang sudah di tentukan

o Nama :X

o Umur :Y

o Jenis Kelamin :Z

persiapan sample :

1. Sebelum pemakaian reagen LISS Diluent 2, gel coombs card , anti-A, anti –B dan anti-D
dibiarkan pada suhu kamar
2. Sampel darah disentrifuse dengan kecepatan 3000rpm selama 2 menit.
3. Pisahkan antara serum/plasma dan sel darah merah, beri identitas.
Tabung 1 : serum / plasma pasien
Tabung 2 : serum/plasma donor
Tabung 3 : sel darah merah pasien
Tabung 4 : sel darah merah donor

konfirmasi golongan darah

1. dengan cara meneteskan sampel darah pada kartu golongan darah.


2. Masing masing ditetesi dengan anti A, anti B, anti AB dan anti D
3. Tulis hasil yang ada pada kartu golongan darah.

Pembuatan suspense sel

1. Sel darah merah pasien sebanyak 5ul (packed cells) diambil dan dimasukkan pada tabung
reaksi. Jangan lupa beri identitas
2. ID-DILUENT 2 diambil sebanyak 500ul dengan menggunakan dispenser
3. Campur dan homogenkan dengan bantuan mikropipet
4. Lakukan hal yang sama pada sel darah merah donor

Crossmatching dengan metode gel card


1. Siapkan LISS Coombs card dan ditulis identitas pasien/donor seperti :
a. Nomor pemeriksaan
b. Nama pasien
c. Golongan darah pasien
d. Jenis darah donor diperika ( WB,PRC, FTP,TC,dll)
e. Nama singkat petugas pemeriksaan
f. Rumh sakit/PMI
g. Tanggal pemeriksaan
2. Pada masing masing sumuran/mikrotube ditulis : Mayor, Minor, dan Autokontrol
3. Buka penutup alumunium dengan menarik ujung tutup kea rah kanan atas
4. Masukkan 50ul suspense sel pasien kedalam mikrotube minor dan 50ul suspense sel donor
kedalam mikrotube mayor
5. Tambahkan 25ul serum/plasma psien kedalam mikrotube mayor dan 25ul serum/plasma
donor kedalam mikrotube minor
6. LISS/Coombs card digetarkan / diketuk ketuk bagian samping supaya isi mikrotube
tercampur
7. Masukkan LISS/coombs card kedalam incubator 37˚ C selama 15 menit
8. LISS/Coombs card kemudian disentrifuse selama 10 menit
9. Ambil LISS/coombs card dan kemudian diamati secara makroskopis apakah ada hemolysis
atau reaksi aglutinasi baik dari depan ataupun belakang LISS/coombs card.
10. Pembacaan hasil reaksi :

No Mayor Minor AC/DCT Kesimpulan


1 – – – Darah keluar
2 + – – Ganti darah donor
3 – + – Ganti darah donor
Darah keluar bila minor lebih kecil atau sama dengan AC/DCT →
4 – + +
inform consent
5 + + + Lihat keterangan no. 5

Keterangan:
1. Cross Macth Mayor, Minor, dan AC = negatif

Darah pasien kompatibel dengan darah donor. Darah boleh dikeluarkan.

1. Cross Macth Mayor = positif, Minor = negatif, dan AC = negatif

Periksa sekali lagi golongan darah pasien apakah sudah sama dengan donor, apabila sudah sama
artinya terdapat Irregular Antibody pada serum pasien. Ganti darah donor, lakukan cross
match lagi sampai mendapatkan hasil cross negatif pada mayor dan minor. Apabila tidak
ditemukan hasil cross match yang kompatibel meskipun darah donor telah diganti, maka harus
dilakukan screening dan identifikasi antibodi pada serum pasien, dalam hal ini sampel darah
dikirim ke UTD Pembina terdekat.

1. Cross Macth Mayor = negatif, Minor = positif, dan AC = negatif

Ada Irregular Antibody pada serum/plasma donor. Ganti dengan darah donor lain, lakukan cross
match lagi.

1. Cross Macth Mayor = negatif, Minor = positif, dan AC = positif

Lakukan Direct Coombs Test pada pasien. Apabila DCT = positif, hasil positif pada cross
match minor berasal dari autoantibodi. Apabila derajat postif pada minor sama atau lebih kecil dari
derajat positif pada AC/DCT, darah boleh dikeluarkan. Namun apabila derajat positif pada minor
lebih besar dibandingkan derajat positif AC/DCT, maka darah tidak boleh dikeluarkan, ganti darah
donor, lakukan cross match lagi sampai ditemukan positif pada minor sama atau lebih kecil
disbanding AC/DCT.

1. Cross Macth Mayor, Minor, dan AC = positif

Periksa ulang golongan darah pasien maupun donor, baik dengan cell grouping maupun back
typing, pastikan tidak ada kesalahan golongan darah. Lakukan DCT pada pasien, apabila positif
bandingkan derajat positif DCT dengan Minor, apabila derajat positif minor sama atau lebih
rendah dari DCT, maka derajat positif pada minor diabaikan, artinya positif tersebut berasal dari
autoantibodi. Sedangkan, apabila derajat positif terdapat pada mayor, maka positif tersebut
disebabkan adanya Irregular Antibody pada serum pasien. Ganti dengan darah donor baru hingga
ditemukan hasil mayor negatif.
Daftar Pustaka

L,W.Bunga.SE.Petujuk Praktikum Transfusi Darah.2013.IIK.Bhakti Wiyata.Kediri

Anda mungkin juga menyukai