JULIA SETYATI
JSD 2
BANK DARAH RUMAH SAKIT (BDRS)
Unit di Rumah Sakit yang melaksanakan
pengelolaan stok dan distribusi darah /
komponen siap pakai untuk memenuhi
kebutuhan Rumah Sakit.
Tujuan : memudahkan , menyederhanakan
, mendekatkan serta mempercepat
pelayanan permintaan darah / komponen
darah , sehingga pasien akan menerima
transfusi secepat mungkin dengan
jaminan kualitas yang baik
JSD 3
YANG DIHARAPKAN PASIEN
JSD 4
PROSES MENDAPATKAN DARAH
Seleksi darah
4. Penyimpanan
darah Pengeluaran BANK DARAH
darah
JSD 6
RISIKO TRANSFUSI DARAH
Reaksi transfusi
Human error : salah label , salah pasien ,
salah golongan
Alloimunisasi terhadap antigen asing
IMLTD
JSD 7
PEMERIKSAAN YANG DILAKUKAN DI
BANK DARAH
JSD 9
1. Cocokkan identitas contoh darah pasien
dengan identitas pasien di formulir permintaan
JSD 10
ALAMAT RUMAH SAKIT
TELP.RUMAH SAKIT
TELAH TERIMA
Jumlah : Kantong No kantong : 1
Gol : 2
Nama : 3
Alamat : 4
Tanggal : Semarang, ……………………………….
Jam :
JSD 15
PENYIMPANAN CONTOH
DARAH
JSD 16
3. PERIKSA GOLDA PASIEN ABO
DAN RH ( tube test )
GOLONGAN DARAH ABO
►sel grouping (dengan anti-A dan anti-B ) dan serum
grouping ( dengan sel A ,sel B, sel O) , metoda tube test
SEL GROUPING SERUM GROUPING Kontrol GOLDA
ANTI - A ANTI- B SEL A 5% SEL B 5% SEL O 5% ANTI-Rh BA 6%
JSD 18
5. UJI SILANG SERASI
JSD 21
INKOMPATIBEL
JSD 22
AKIBAT INKOMPATIBILITAS
Kematian pasien
Hb tidak naik
JSD 23
ANTIGEN SDM
JSD 24
14 nm
MACAM ANTIBODI ( IMUNOGLOBULIN )
DAN SUHU YANG MEMPENGARUHI 25 nm
AGLUTINASI
35 nm
Antibodi
dingin
( Antibodi Anti-A, Anti-B,
komplit)
Fase Anti- M, N, P1,
Saline I,H ,Lewis
Antibodi
hangat Anti-D, E, e, C, c
( Antibodi
inkomplit) Anti- Fy, Jk, K, S,
Fase AHG s, Lewis
ANTIBODI YANG MEMPUNYAI
ARTI KLINIS
Antibodi yang reaktif pada suhu 37°C dan / atau
pada fase antiglobulin yang berpotensi merusak
sel darah merah
anti-D, -C,-E,-c, -e (Rh)
anti-K (Kell)
anti-Fya,-Fyb (Duffy)
anti-Jka, -Jkb (Kidd)
anti-S,-s ( MNSs)
anti-M, anti-N, anti-P1, anti-Lea
( Bila reaktif pada 37°C )
JSD 26
METODA UJI SILANG SERASI
KONVENSIONAL
GEL TEST
JSD 27
JSD 28
UJI COCOK SERASI
ANTI-A, ANTI-B, ANTI-D,
BOVINE,AHG, TEST SEL
CENTR, WTRBTH, STANDART ABO,
PIPET, INCUB, MICR, CCC,DLL
TBG GLS, DLL
LAB NYAMAN
FORMU-
LIR SAMPEL
PERMIN- SIAPKAN
DARAH
TAAN
DARAH PASIEN SAMPEL HASIL
DONOR
VOLUME SIAPKAN UJI
BENAR ALAT CCK
WADAH
SRS
BAIK SIAPKAN
REAGEN VALID
JSD 30
PRINSIP DASAR UJI SILANG
SERASI METODA KONVENSIONAL
REAKSI ANTIGEN ANTIBODI
Harus dilakukan 3 fase baik pada mayor, minor
crossmatch (disertai autokontrol)
Untuk permintaan lebih dari satu kantong, tidak boleh
dilakukan metoda pooling, baik pada uji cocok serasi
mayor maupun minor.
Ada instruksi kerja / SOP , lembar kerja/lembar
pemeriksaan
Hasil terdokumentasi dengan baik
JSD 31
MENGAPA DILAKUKAN PADA FASE /
MEDIUM YANG BERBEDA?
Dilakukan pada fase dan medium yang
berbeda karena jenis-jenis antibodi golongan
darah mempunyai karakter yang berbeda
Antibodi bereaksi pada suhu kamar ( 20-25ºC)
, dalam medium saline: anti-Lewis, I, M,N,P1
Antibodi bereaksi pada suhu 37ºC , dalam
medium albumin : anti-Rhesus , anti-K, anti-S
dan anti-s
Antibodi bereaksi dengan anti human globulin
(AHG) : anti -Rhesus, Kell, Duffy, Kidd
JSD 32
BAHAN PEMERIKSAAN UJI
SILANG SERASI
CONTOH DARAH PASIEN : darah tanpa /
dengan antikoagulan yang berumur kurang
dari 48 jam
SERUM PASIEN : jernih bebas dari sel darah
merah
SUSPENSI SEL DARAH MERAH PASIEN 3-
5% dalam saline ( sel dicuci terlebih dulu)
JSD 33
CONTOH DARAH DONOR :
darah dengan anticoagulan yang
diambil dari slang kantong darah
PLASMA DONOR : jernih bebas
dari sel-sel darah
SUSPENSI SEL DARAH MERAH
DONOR 3-5% dalam saline ( sel
dicuci terlebih dulu)
JSD 34
PERALATAN :
Tabung gelas ukuran 12 X 75 mm
Inkubator ( waterbath ) 37ºC
Serofuge
Objekglass
Mikroskop
JSD 35
REAGENSIA
Saline / NaCl 0,9 %
Bovine Albumin 22 %
Coomb’s serum
JSD 36
TEKNIK UJI SILANG SERASI
JSD 37
FASE I ( FASE SUHU KAMAR )
JSD 38
FASE II ( FASE INKUBASI 37ºC)
BOVINE ALBUMIN 22 %
Zeta Potential
JSD 39
FASE II ( FASE INKUBASI 37ºC)
JSD 41
UNTUK MENGECEK APAKAH
PEMERIKSAAN CM BENAR
Pada Crossmatch hasil negatip
tambahkan masing-masing 1 tetes CCC
hasil positip
JSD 42
COOMB’S CONTROL CELLS
( CCC)
Sel eritrosit normal yang dibuat coated
dengan suatu antibodi inkomplit
CCC umumnya dibuat dari sel normal
golongan O Rh positip, dengan anti D
inkomplit.
JSD 43
CARA MEMBUAT CCC
10 tetes WRC Rh positip + 5-6 tetes anti-D
Inkubasi 37°C , 15 menit
Cuci 4 X
Buat suspensi sel 3-5% (CCC)
Cek 1 tetes CCC + 2 tetes AHG HASIL
1-2+
JSD 44
INTERPRETASI HASIL UJI
SILANG SERASI
Bila Mayor dan Minor fase 1 sampai fase 3
tidak menunjukkan reaksi aglutinasi dan
atau hemolisis , hasil diinterpretasikan
kompatibel (cocok) darah dapat
keluar
Bila Mayor dan Minor fase 1 sampai fase 3
menunjukkan adanya reaksi aglutinasi dan
atau hemolisis , hasil diinterpretasikan
inkompatibel (tidak cocok) darah tidak
dapat keluar
JSD 45
+CCC
AGLUTINASI
JSD 47
JSD 48
Mixed Field
JSD 49
UNIT TRANSFUSI DARAH
Check list & Lembar kerja Pemeriksaan Uji Cocok Serasi
Pemeriksaan Golongan Darah ABO & Rhesus
Sel Serum Typing AK Rhesus Jam
Identitas Grouping faktor
Pasien./
Donor 1 tts 1 tts 2 tts 2 tts 2 tts 2 tts 1 tts 1 tts
sel sel serum serum serum serum sel sel 5%
5% 5% 5%
Pasien
Kocok-kocok hingga tercampur rata, putar 3000 rpm 15-20 detik baca reaksi
Donor
Phase 2 tts 2 tts 2 tts 2 tts 2 tts 2 tts 2 tts 2 tts pool 2 tts pool
I serum serum serum plasma plasma plasma serum plasma I+II pl dn
Os Os Os donor donor donor Os donor
I II III
1 tts sel 1 tts sel 1 tts sel 1 tts sel 1 tts 1 tts sel 1 tts sel 1 tts pool 1 tts pool
dn I 5% dn.II 5% dn III Os 5% sel Os Os 5% Os 5% sel dn5% I+II sel dn
5% 5% 5%
Kocok—kocok hingga tercampur rata
Putar 3000 rpm selama 15 – 20 detik baca reaksi
Phase 2 tts 2 tts 2 tts 2 tts 2 tts 2 tts 2 tts 2 tts 2 tts
II B. Alb B. Alb B. Alb B. Alb B. Alb B. Alb B. Alb B. Alb 22% B. Alb 22%
22% 22% 22% 22% 22% 22% 22%
Kocok-2 ,putar 3000 rpm 15 “ kemudian baca hasil : Lisis & aglutinasi
Phase - - -
II Kocok-2, inkubasi 37°C 15’ ,putar 3000 rpm 15” baca : Lisis & aglutinasi
masing-masing 3 tetes
masing-masing 3 tetes
1 tetes sel
2 tetes plasma
JSD
Auto pool donor 53
UJI SILANG
SERASI
METODA GEL
JSD 54
METODA GEL
Ditemukan oleh Dr Yves Lapierre dari Perancis tahun
1985
3 tahun R+D di DiaMed, Switzerland
Pertama kali digunakan untuk pemeriksaan rutin
pada tahun 1988 di Eropa
Sederhana, mudah dan cepat
Hasil reaksi stabil dapat disimpan / foto
copy
“No-washing step”
Sampel yang diperlukan sedikit
Pembacaan reaksi makroskopis
Mengurangi limbah
JSD 55
ALAT-ALAT
ID Dispensor
Autopipette 10, 25, 50 ul
Pipette tips
Test tubes
Working table
Incubator 37ºC
ID-centrifuge
Pen marker
JSD 56
Reagensia
LISS/Coombs card
ID Diluent 2
(modified LISS)
JSD 57
Prinsip Teknologi Gel Test
Materialgel dengan “Sephadex”
Aglutinasi yang berukuran besar akan
berada pada permukaan gel
Aglutinasi yang lebih kecil ukurannya
dapat lewat pori-pori gel, tergantung
ukurannya
Sel yang tidak beraglutinasi akan langsung
mengendap di dasar
JSD 58
PRINSIP GEL TEST
JSD 59
PEMBUATAN SUSPENSI SEL
PASIEN & DONOR 1%
JSD 60
TEKNIK PEMIPETAN GEL TEST
JSD 61
UJI SILANG SERASI
Mi AK
Ma
JSD 62
Inkubasi 37ºC
selama 15 menit
Sentrifus selama
10 menit
JSD 63
HASIL REAKSI METODA GEL
JSD 64
A 4+
B 3+
C 2+
D 1+
E Negatip
JSD 65
A B
A = permintaan 1 kantong darah
B = permintaan 2 kantong darah
AK = Autokontrol
AP = Autopool
JSD 66
Permintaan 4 kantong darah
JSD 67
Pemeriksaan Uji Cocok Serasi Metoda gel
Auto Auto
Mayor I Mayor II Minor I Minor II kontrol Pool
Sus sel Sus sel 50 Sus sel Sus Sel Sus sel Sus sel
50 ul ul Donor II 50 ul 50 ul 50 ul Pool 50
donor I Pasien Pasien pasien ul Donor
Plasma Plasma 25 Plasma Plasma Plasma Plasma
25 ul ul Pasien 25 ul 25 ul 25 ul Pool 25
Pasien Donor Donor Pasien ul Donor
JSD 69
DARAH INKOMPATIBEL
GOLDA • DISCREPANCY
TIDAK GOLDA
COCOK
CROSS • CROSSMATCH
MATCH INKOMPATIBEL
POSITIP
JSD 70
PENYEBAB DISCREPANCY
Kesalahan teknis :
- Kesalahan penulisan
- Reagensia/ alat kurang berfungsi
- Kesalahan prosedur
Proses penyakit ( penting informasi
umur ,diagnosis, riwayat transfusi /
kehamilan, obat )
JSD 71
GOLONGAN DARAH ABO
SEL SERUM
GROUPING GROUPING GOLDA
Anti-A Anti-B SEL A SEL B Sel O
1 4+ 0 0 4+ 0 A
2 0 4+ 4+ 0 0 B
3 4+ 4+ 0 0 0 AB
4 0 0 4+ 4+ 0 O
JSD 72
KETIDAK COCOKAN GOLONGAN
DARAH ABO (DISCREPANCY)
Discrepancy golongan darah ABO : sel dan
serum / plasma grouping tidak sesuai reaksinya
Reaksi yang kuat ( tidak selalu ) menunjukkan
golongan darah yang sebenarnya
Discrepancy pada serum / plasma lebih sering
terjadi dibandingkan discrepancy pada sel
Penting mengetahui riwayat transfusi dan
diagnosis
JSD 73
SECARA GARIS BESAR ADA 4
KATEGORI DISCREPANCY
SEL
1. Reaksi antigen lemah atau hilang GROUPING
JSD 74
DISCREPANCY PADA SEL
GROUPING
Weak / Mising antigen ( subgrup,
leukemia )
Mixed field aglutinasi ( transfusi beda
golongan darah )
Unexpected antigen
(Polyagglutinable cell, DCT positip,
Acquired B Phenotype, aglutinasi spontan
pada cold autoantibodi)
JSD 75
DISCREPANCY SEL GROUPING
Weak / missing antigen : Leukemia, carcinoma pada
lambung / pancreas
ANTI - A ANTI B SEL A SEL B SEL O AK
Sel tdk 0 0 4+ 0 0 0
dicuci
Sel dicuci 0 3+ 4+ 0 0 0
Forward typing tidak ada reaksi, back typing terbaca
golongan B
Cek diagnosis dan riwayat transfusi , kemungkinan :
ada penurunan ekspresi antigen leukemia akut , atau
adanya substansi golongan darah spesifik yang
berlebihan Carcinoma lambung / pancreas
JSD 76
Substansi golongan
darah spesifik yang
berlebihan
Menghambat reaksi
antisera-A atau
antisera-B
Mengatasinya
dengan mencuci sel
JSD 77
Mixed Field aglutinasi : Nampak adanya sel
yang aglutinasi dan sel yang tidak aglutinasi
disebabkan karena adanya 2 populasi sel
darah merah berbeda pada 1 individu
,Contoh : pasien golongan A mendapat
transfusi golongan darah O
MF 0 0 4+ 0 0
JSD 78
Mixed Field
JSD 79
Unexpected antigen : B acquired ( Forward grouping
AB, Reverse grouping A)
ANTI A ANTI B SEL A1 SEL B SEL O AK
4+ 2+ 0 4+ 0 0
JSD 82
Rouleaux : kenaikan serum protein
multiple myeloma, Infus dextran,
kontaminasi Wharton jelly
JSD 83
DISCREPANCY PADA SERUM
GROUPING
Weak/ missing antibody
Unexpected antibody ( alloantibodi ,
autoantibodi, subgrup A2 )
JSD 84
DISCREPANCY SERUM
GROUPING
Weak/ missing antibody
ANTI A ANTI B SEL A1 SEL B SEL O AK
0 0 1+ 0 0 0
4+ 0 2+ 4+ 0 0
JSD 86
Cold auto anti-I
ANTI A ANTI B SEL A SEL B SEL O AK
0 4+ 4+ 3+ 3+ 2+
Dihangatkan 0 4+ 4+ 0 0 0
JSD 87
O BOMBAY
GOL Sel grouping Serum grouping AK
Anti- Anti- Anti- A B O
A B H
Oh - - - 3+ 3+ 3+ -
Para- -/w - - - 4+ w -
Bombay
(Ah)
O - - 3+ 3+ 3+ - -
0 0 0 0 0 0
JSD 90
Grouping
Forward Reverse
Young Cold
A/B Subgroup Acquired B O Transfusion Elderly
Immunocompromised Autoantibody
Rouleaux Rouleaux
Anti-A1
JSD 91
MENGATASI DISCREPANCY
GOLONGAN DARAH ABO
1. UMUM : - Salah penulisan?
- Sampel ? ( hemolisis,
aglutinasi spontan, berlemak)
- Reagensia : masih berfungsi? /
kontaminasi?
- Catatan sebelumnya
(Riwayat transfusi, obat, umur,
riwayat kehamilan)
JSD 92
.2. Penanganan awal :
- Ulangi pemeriksaan : sel dan serum
sampel baru
reagen baru
JSD 93
3. Tindakan lanjut :
sel donor /pasien :
- cuci dan ulangi pemeriksaan
serum donor / pasien
- inkubasi lebih lama ( 15-30 menit )
pada RT/ 4°C
periksa ulang dg anti -A ,anti-B,
anti-A1, anti-H
JSD 94
Pada aglutinasi spontan lakukan
dengan teknik prewarm bila ada antibodi
dingin maka kemungkinan unexpected
reaction akan menjadi negatip
Bila rouleaux :
-Tetesi dengan 2 tetes saline maka sel
akan terpisah
JSD 95
CONTOH
Sel Grouping Serum Grouping
NO Auto GOLONGAN
Anti-A Anti-B Sel-A Sel-B Sel-O kontrol
1 3+ - - 3+ - - A
2. - 3+ 3+ - - - B
3 - - 3+ 3+ - - O
4 3+ 3+ - - - - AB
5 2+ - + 2+ - - Subgrup A (A2)
8 4+ - - - - - A dengan
hipogammaglobulinemia
9 - - 3+ 3+ 3+ - O Bombay
10 - - - - - - O neonatus
JSD 98
JSD 99
ANTIGEN Rh (D)
Apabila seorang individu tidak memiliki
antigen D pada eritrositnya tanpa
memandang adanya antigen C atau E
maka pada umumnya dinyatakan sebagai
Rh negatip
Apabila antigen D cukup jumlahnya ,
maka dinyatakan sebagai Rh positip
JSD 100
FENOTIP
ANTIGEN RH GENOTIP (Golongan
darah)
D DD Rh positip
D Dd Rh positip
- dd Rh negatip
JSD 101
ANTIBODI RH
Pembentukan antibodi hampir selalu
disebabkan karena paparan antigen
(transfusi / kehamilan) , Timbul sesudah 2-
6 bulan
Dalam klinik , antibodi Rh sangat penting
karena dapat menyebabkan reaksi
transfusi dan HDN memperpendek
daya hidup sel darah merah (mempunyai
arti klinis )
Jenis antibodi kebanyakan IgG (bereaksi
optimal pada 37ºC dan fase AHG) 102
JSD
Dapat melewati placenta HDN
Merupakan antibodi inkomplit , dapat
menyebabkan hemolisis ekstravaskuler
JSD 103
Anti-D (imun )
Pasien D− yang ditransfusi D+ 80%
- Reaksi transfusi hemolitik
Wanita hamil D− dengan fetus D+ ~
15% Hemolytic Disease of the Fetus
and Newborn (HDFN)
(tanpa profilaksis Anti-D)
JSD 104
RH NEGATIP
Dd Dd
DD Dd Dd dd
Rh -
JSD 105
FREKWENSI GOLDA RH
Rh positip : ± 85% orang kulit putih ;
90-95% orang kulit hitam;
99% orang Asia
Sisanya merupakan Rh negatip
JSD 106
WEAK D
Rh D positip akan bereaksi secara
makroskopis dengan reagensia anti-D
( hasil reaksi 1+ sampai 3+ ). Pada Weak
D reaksi < 2 +
JSD 107
PENENTUAN WEAK-D :
Resipien / Pasien
Pada pemeriksaan Rh D pada pasien
apabila ditemukan Rh D negatip / < 2 +
maka pasien dianggap Rh negatip
sehingga harus ditransfusi dengan darah
Rh negatip
JSD 108
JSD 109
TRANSFUSI
Seseorang dengan partial D tidak boleh
mendapatkan transfusi darah Rhesus
positip ataupun golongan Weak D.
Contoh seseorang dengan partial D13
mendapat transfusi Rh positip ( D123)
dapat membentuk anti-D (anti-D2)
JSD 110
PEMERIKSAAN GOLDA RH
Anti-D Kontrol Hasil
++ - Rhesus positip (D+)
- - D negatip
(Pada donor sebelum dilabel
lanjutkan pemeriksaan Weak
D)
++ ++ Non spesifik . Ulangi
pemeriksaan
AHG
JSD 111
Kontrol Rhesus hasil positip dapat terjadi
pada:
DCT positip
Polyagglutinasi
Sel tidak dicuci
JSD 112
PERTIMBANGAN HASIL UJI
SILANG SERASI
KOMPATIBEL : Mayor , Minor
Darah keluar
INKOMPATIBEL
Mayor Darah tidak boleh keluar
Minor Darah dapat keluar
(DCT > Minor)
JSD 113
BAGAN CM INKOMPATIBEL
-Fase I, pengurangan reaksi pada fase II
Antibodi Dingin spesifik
- Fase I , peningkatan reaksi pada fase II
AK Neg Antibodi hangat spesifik
- Fase II & Fase III Antibodi hangat Spesifik
- Fase III antibodi terhadap
antigen frekwensi tinggi
CM MAYOR
INKOMPATIBEL
-Fase I , pengurangan reaksi pada fase II
antibodi dingin nonspesifik
-Fase I , peningkatan reaksipada Fase II
AK Pos
antibodi hangat nonspesifik
-Fase II &III AIHA
-Fase III AIHA
CM MINOR Sel pasien DCT positip
INKOMPATIBEL
Serum donor mengandung antibodi
JSD 114
KEMUNGKINAN PENYEBAB
MAYOR CM POSITIP
1. Golongan darah ABO pasien atau
donor tidak benar
2. Adanya allo antibodi dalam serum
pasien yang bereaksi dengan antigen
yang ada pada sel darah merah donor.
Hasil auto kontrol negatip, kecuali pada
pasien yang baru ditransfusi dengan
sel yang inkompatibel.
JSD 115
3. Adanya autoantibodi dalam serum pasien
yang juga bereaksi dengan sel darah
merah donor.
4. Penyelubungan sel darah donor oleh
protein, biasanya DCT positip
JSD 116
5. Kelainan dalam serum pasien, pasien
mendapat transfusi plasma ekspander
(dextran ) dengan berat molekul yang
tinggi , multiple myeloma sehingga
menyebabkan terjadinya false positip
(rouleaux formasi). Semua test termasuk
auto kontrol akan menunjukkan hasil
positip.
6. Kontaminasi pada pemeriksaan ,
misalnya tabung yang kotor, kontaminasi
sampel dan reagen oleh bakteri.
JSD 117
KEMUNGKINAN PENYEBAB MINOR
CM POSITIP
ABO grouping pasien / donor tidak benar
Adanya antibodi spesifik dalam plasma
donor, yang bereaksi dengan antigen
yang sesuai pada SDM pasien.
Penanganan : ganti donor
Penyelubungan SDM pasien oleh protein,
sehingga hasil pemeriksaan DCT positip
Kontaminasi
JSD 118
MAYOR CM INKOMPATIBEL ,
AUTO KONTROL NEGATIP
PADA SUHU KAMAR
MAYOR KEMUNGKINAN PEMECAHAN
CROSSMATCH PENYEBAB
Inkompatibel - AlloantibodiIg M - Ulangi pemeriksaan
( golongan darah golongan ABO
ABO tidak cocok )
- Antibodi dingin spesifik - Cari antibodi yang
bereaksi pada suhu
dingin :anti-Lea, anti Leb,
anti-P1, anti-M, anti-N
Semua / Beberapa -Anti A1 dalam - Periksa golda pasien
unit donor serum pasien A2 dengan anti A1 lectin
inkompatibel -Donor salah golongan - Darah dikarantina
JSD 119
MAYOR CM INKOMPATIBEL,
AUTO KONTROL POSITIP
PADA SUHU KAMAR
JSD 120
MAYOR CM INKOMPATIBEL ,
AUTO KONTROL NEGATIP
Pada 37 °C / AHG
MAYOR KEMUNGKINAN PEMECAHAN
CROSSMATCH PENYEBAB
Inkompatibel - Alloantibodi IgG -Identifikasiantibodi ,
cari antibodi yang
bereaksi pada 37°C
/ AHG
Inkompatibel semua Antibodi terhadap Cari donor
unit antigen frekwensi keluarga(saudara)
tinggi
Satu atau beberapa Donor dengan DCT Unit Darah dikarantina
Unit positip
JSD 121
MAYOR CM INKOMPATIBEL,
AUTO KONTROL POSITIP
Pada 37 °C /AHG
MAYOR KEMUNGKINAN PEMECAHAN
CROSSMATCH PENYEBAB
Inkompatibel - Rouleaux disebabkan - Tambahkan 2 tetes
protein abnormal dalam NaCl
serum penderita
( multiple myeloma ),
penderita mendapat
plasma expander
Inkompatibel - HDN Ulangi pemeriksaan ,
- AIHA tipe hangat Periksa DCT, skrining
- Reaksi transfusi / identifikasi antibodi
- Drug induced 122
JSD
MINOR CM INKOMPATIBEL
Bila hanya minor crossmatch yang inkompatibel :
Darah salah golongan ?
Lakukan Direct Coomb’s Test ( DCT) ,bila hasilnya :
Positip, berarti s.d.m. pasien diselubungi ( Coated )
oleh suatu antibodi dalam tubuhnya ( in vivo)
,Contoh :
pada AIHA, HDN
Negatip, berarti disebabkan oleh suatu
antibodi dalam plasma donor
Darah dapat keluar : diberikan PRC ( ketentuan
:DCT > Minor, nilai maksimal DCT =2 )
JSD 123
PENANGANAN CM INKOMPATIBEL
LANGKAH I :
Umur, jenis kelamin pasien
Riwayat sebelumnya :
- Riwayat transfusi : apakah pernah
mendapat transfusi 3 bulan sebelumnya
- Riwayat kehamilan , jumlah kehamilan,
lahir mati, abortus, bayi dengan HDN
- Riwayat pemakaian obat jangka lama
JSD 124
LANGKAH II :
Pemeriksaan Ulang CM
Contoh darah pasien yang baru
Cuci s.d.m. pasien 4 X, ulangi
pemeriksaan golongan darah ABO
Lakukan DCT
JSD 125
LANGKAH III :
Skrining / Identifikasi antibodi
Adanya antibodi tipe panas ( IgG) atau
antibodi tipe dingin (IgM)
(IgM bereaksi bagus pada suhu kamar,
IgG bereaksi bagus pada 37 °C dan AHG)
JSD 126
RINGKASAN
JSD 128
3.Pada pasien dengan auto immune Hemolytic
Anemia (AIHA) type hangat, hasil Uji Silang
Serasi selalu inkompatibel.
Dalam keadaan mendesak dapat diberikan
darah donor yang hasil reaksi Uji Silang
Serasi inkompatibel pada Mayor & Minor
yang hasil reaksinya paling lemah dibanding
pada reaksi sel darah merah penderita ( auto
kontrol ). Dalam pemberian transfusi harus
berhati-hati, karena reaksi alloantibodi tidak
terdeteksi dalam pemeriksaan Skrining &
Identifikasi Antibodi. Pemberian transfusi
harus dibawah pengawasan dokter.
JSD 129
4.Pada pasien penderita Auto Immune
Hemolytic Anemia (AIHA) type dingin, hasil
Uji Silang Serasi selalu inkompatibel.
Transfusi umumnya tidak diperlukan. Dalam
keadaan mendesak transfusi dapat
diberikan dengan yaitu dengan cara darah
dihangatkan dulu sebelum ditransfusi, agar
sel darah merah donor tidak disensitasasi
atau dirusak oleh auto antibodi penderita.
Pemberian transfusi harus dibawah
pengawasan dokter.
JSD 130
5.Pada pasien dalam keadaan darurat
dengan reaksi inkompatibel, dapat
diberikan Packed Red Cell /PRC (sel
darah merah pekat) golongan darah O
Rhesus Negatip.
JSD 131
KASUS 1
Ditemukan hasil pemeriksaan golongan darah sebagai berikut :
JSD 132
Forward typing : O dan backward typing A
Tanya : ada riwayat leukemia ? Ada
Tindakan lanjut :
- cuci sel pasien
- Inkubasi suhu kamar (20-25°C)15-30 menit
- Inkubasi 4°C , 15-30 menit
Anti -A Anti-B Sel A Sel B SEL O AK
2+ - - 3+ - -
Tanya ?
Apa kesimpulan sementara ?
Mengapa terjadi reaksi demikian ?
Apa tindakan yang harus dilakukan ?
JSD 134
Umur pasien? 75 tahun .
Penurunan titer antibodi
Tindakan :
- Inkubasi serum pasien pada suhu
ruang 15-30 menit
- Bila tidak ada reaksi inkubasi pada
4ºC
- Reaksi pada inkubasi 4ºC :
JSD 136
KASUS 4
JSD 137
Ma Mi AK DCT APA YANG DILAKUKAN ?
1 - - - Darah keluar (Darah kompatibel)
Ada irregular antibodi dalam plasma donor .
2 - + - - Ganti darah donor sampai mendapat hasil
Minor neg
3 - + + -
Ganti darah donor
4
- + + +
Bila Minor sama atau < DCT ( DCT maks 2 )
--> darah keluar (PRC)
Bila Minor > DCT --> darah tidak boleh keluar
Ganti darah donor sampai mendapat hasil
Minor sama /< DCT
5 Ganti darah donor (Bila Mayor 1 pos ) , sampai
+ - -
mendapat Mayor neg
Bila tetap tidak ditemukan hasil kompatibel -->
Skrining / identifikasi antibodi ( alloantibodi ? )
JSD 138
SKRINING / IDENTIFIKASI
ANTIBODI
DiaMed-ID Antigen - Table Set I-II 4515. 45 .01 Exp.date : 31.05.99
Rh-hr Kell Duffy Kidd Lewis P MNS Luth.Xg Special ag Results
D C E c e Cw K k Kpa Kpb Jsa Jsb Fya Fyb Jka Jkb Lea Leb P1 M N S s Lua Lub Xga AHG ENZ
1 + + 0 0 + 0 0 + 0 + 0 + + 0 0 + + 0 + + + + + 0 + + - N/T
2 + 0 + + 0 0 + + 0 + 0 + + + + 0 0 + 0 + 0 + 0 0 + 0 2+ N/T
DiaMed-ID Antigen - Table Set ID-DiaPanel 451 7-63 -01 Exp.date : 31.05.99
JSD 139
MIXED FIELD AGGLUTINATION
Teteskan 2 tetes serum anti-A kedalam tabung
12X75 mm
Teteskan 2 tetes sel golongan A dan 2 tetes sel
golongan B kedalam tabung tersebut
Campur dan sentrifus 15 detik
Baca makros dan mikroskopis
JSD 140
ROULLEAUX
Teteskan 2 tetes dextran 20% pada slide
Tambahkan 1 tetes golongan darah O
Campur dengan memakai lidi
Periksa aglutinasi makros dan
mikroskopis
JSD 141
“Pleasure in the job puts
perfection in the work."
-- Aristotle
JSD 142