Transfusi darah adalah proses pemindahan atau pemberian darah dari seseorang (donor)
kepada orang lain (resipien). Transfusi bertujuan mengganti darah yang hilang akibat perdarahan,
luka bakar, mengatai shock, mempertahankan daya tahan tubuh terhadap infeksi.
Pertimbangan utama dalam transfusi darah, khususnya yang mengandung eritrosit, adalah
kecocokan antigen-antibodi eritrosit.Golongan darah AB secara teoritis merupakan resipien
universal, karena memiliki antigen A dan B di permukaan eritrositnya, sehingga serum darahnya
tidak mengandung antibodi (baik anti-A maupun anti-B). Karena tidak adanya antibodi tersebut,
berarti darah mereka (lagi-lagi, secara teoritis) tidak akan menolak darah golongan manapun
yang berperan selaku donor, dengan kata lain mereka boleh menerima darah dari semua
golongan darah lainnya. Sedangkan golongan darah O secara teoritis merupakan donor universal,
karena memiliki antibodi anti-A dan anti-B.
Resepien ( Pasien )
Orang atau pasien yang menerima darah dari donor yang aman bagi pasien artinya pasien tidak
tertular penyakit infeksi melalaui transfusi darahdan pasien tidak mendapatkan komplikasi
seperti misalnya ketidakcocokan golongan darah.
( Peraturan Pemerintah No 18 th 1980.)
Donor Darah ( Penyumbang darah )
Semua orang yang memberikan darah untuk maksud dan tujuan transfusi darah
(Peraturan Pemerintah No 18 th 1980 ).
1. Darah harus aman bagi pasien artinya pasien tidak tertular penyakit infeksi melalui
transfusidarah, pasien tidak mendapatkan komplikasi seperti ketidak cocokan golongan
darah
2. Aman bagi donor artinya donor tidak tertular penyakit infeksi melalui tusukan jarum/
Vena,donor tidak mengalami komplikasi setelah penyumbangan darah, seperti:
kekurangan darah, mudah sakit/ sering sakit( R Banundari, 2005 ).
Prinsip crossmatch ada dua yaitu Mayor dan Minor, yang penjelasnya sebagai berikut :
1. Mayor crossmatch adalah serum penerima dicampur dengan sel donor. Maksudnya apakah
sel donor itu akan dihancurkan oleh antibody dalam serum pasien.
2. Minor crossmatch adalah serum donor dicampur dengan sel penerima. Yang dengan maksud
apakah sel pasien akan dihancurkan oleh plasma donor. Mayor Crossmatch merupakan
tindakan terakhir untuk melindungi keselamatan penerima darah.
Jika pada raksi tersebut golongan darah A,B dan O penerima dan donor sama, baik mayor
maupun minor test tidak bereaksi berarti cocok. Jika berlainan, misalnya donor golongan darah
O dan penerima golongan darah A maka pada test minor akan terjadi aglutinasi atau juga bisa
sebaliknya berarti tidak cocok.
Serum antiglobulin meningkatkan sensitivitas pengujian in vitro. Antibody kelas IgM yang
kuat biasanya menggumpalkan erythrosit yang mengandung antigen yang relevam secara nyata,
tetapi antibody yang lemah sulit dideteksi. Banyak antibodi kelas IgG yang tak mampu
menggumpalkan eryhtrosit walaupun antibody itu kuat.
Untuk sempurnanya pekerjan kita didalam Cross Match yang akan menyokong hasil-hasil
pada tingkatan fase, maka harus diperhatikan benar-benar :
1. saline harus yang bersih, jernih, dan tidak terkontaminasi dengan serum.
2. inkubator harus disetel suhunya dengan benar-benar 37oC ( 0,5 o C ).
3. Waktunya inkubasi : lamanya waktu harus diperhatikan dan ditaati, minimal 15 menit.
Jika waktunya dikurangi maka antibody incomplet tidak akan coated
4. dengan sempurna dan pada pencucian dia akan lepas dan terbuang, sehingaga tidak
terdeteksi.
5. Cara pencucian sel untuk menghilangkan sisa globulin yang bebas harus sempurna: Sisa
globulin yang tertinggal akan dapat menetralkan Anti globulin serum (coombs serum ),
(sisa protein serum yang sudah di encerkan 1/4000 dapat menetralkan antibodi serum ).
6. Hasil pekerjaan fase III yang nagatif, harus harus dilakukan kontrol dengan coombs
control cells. Tujuan pengontrolan yang negatife ini karena kemungklinan kesalahan yang
disebabkan :
Coombs serum sudah tidak aktif ( coombs serum rusak karena tercemar protein )
Mungkin pencucian sel tiadak baik, sehingga sisa globulin yang masih ada menetralkan coombs
serum
Kemungkinan kita lupa meneteskan coombs serum
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/21754/4/Chapter%20I.pdf.
http://yulisa-gustini.blogspot.com/2011/11/v- behaviorurldefaultvmlo.html.
http://dokirfan.com/ilmiah/hematologi/item/98-bank-darah-blood-bank.
http://rizqimurtafiah.blogspot.com/2011/10/reaksi-silang-serasi.html
L,W.Bunga.SE.Petujuk Praktikum Transfusi Darah.2013.IIK.Bhakti Wiyata.Kediri