03 STANDAR
UJI PRA TRANSFUSI
04
KESIMPULAN
05 REFERENSI
PENDAHULUAN
• Cell typing
Sdm direaksikan dgn anti-A, anti-B (dan anti-AB
polyklonal)
AGLUTINASI
Penggumpalan sdm oleh antibodi (AABB)
4+ = 1 gumpalan sdm yang besar
3+ = beberapa gumpalan besar
2+ = beberapa gumpalan sedang dgn latar belakang jernih
1+ = beberapa gumpalan kecil dgn latar belakang kemerahan
+w = beberapa gumpalan sangat kecil dgn latar belakang
kemerahan atau mikroskopis
Golongan Cell typing Serum typing
darah Anti-A Anti-B Anti-AB Sel A Sel B Sel O
A + - + - + -
B - + + + - -
AB + + + - - -
O - - - + + -
Antigen yang paling potent adalah antigen D diikuti dgn antigen c dan E.
1. Metoda Tabung
Pada fase II, reaksi di suhu 37°C selama 15 menit dengan penambahan bovine albumin 22%
yang bertujuan sebagai media penguat atau potentiator.
Bovine albumin berperan dalam mengurangi zeta potensial yaitu mengurangi jarak antara sel
darah merah yang disebabkan oleh adanya ion-ion positif & negatif yang menyelubungi sel
darah merah.
Proses Inkubasi pada suhu 37°C bertujuan untuk memberikan kesempatan antibodi tipe IgG
bereaksi dengan antigen sehingga terjadi sensitisasi dan terlihat sebagai agglutinasi. Bila tidak
terlihat aglutinasi maka dilanjutkan ke fase III.
METODA PEMERIKSAAN UJI SILANG SERASI
CCC
M
i no
rT
es
Auto
t
Kontrol
st
Te
or
Darah Darah
Donor ay Pasien
M
Suspensi Suspensi
Sel Donor 5% Sel Pasien 5%
Metoda Pemeriksaan Uji Silang Serasi
Pembacaan :
1. Mayor labu 1 = Negatif
2. Minor labu 1 = Positif 2
3. Mayor labu 2 = Negatif
4. Minor labu 2 = Positif 3
5. Auto control = Positif 3
6. Gell kosong.
Pembacaan hasil :
Diamati secara makroskopis dengan latar belakang cahaya yang cukup adanya aglutinasi eritrosit pada Gell :
• Bila seluruh eritrosit terdapat pada dasar Gell : Negatif.
• Bila seluruh eritrosit terdapat pada permukaan Gell : Positif 4.
• Gradasi antara positif 1 sampai 4 dilihat dari sebaran dan banyaknya aglutinasi pada Gel antara permukaan
sampai dasar.
• Hasil yang dibaca adalah hasil akhir seluruh proses tidak lagi dibedakan berdasarkan fase I, II, III.
PRINSIP METODE GEL
• Materi gel: sephadex
• Aglutinasi ukuran besar
akan tetap berada di atas
• Aglutinasi kecil/lbh kecil
akan bergerak ke
bawah (tgt ukuran)
• Sel yg tidak beraglutinasi
akan langsung mengendap
di dasar gel
XM METODE GEL
• Masukkan suspensi eritrosit Donor (XM mayor)
• Tambahkan serum/plasma resipien
• Inkubasi - 15 menit ( tergantung alat yg digunakan )
• Sentrifus dan baca hasil
• (tanpa pencucian,
tanpa CCC)
REAKSI POSITIF KUAT
REAKSI LEMAH
REAKSI NEGATIF
SKORING
INDIKASI PENGGUNAAN TEKNOLOGI GEL DI UTD
• Imunohematologi
• Pem. golongan darah ABO/Rh
• Pem. golongan darah non ABO
• Skrining (deteksi) dan identifikasi Ab
• Uji kompatibilitas: XM
PROBLEM PENGGUNAAN
METODE KON-
VENSIONAL
• >> teknisi
• Hasil tergantung ketrampilan dan pengalaman
operator
• Hasil kurang stabil
• Jika pencucian eritrosit kurang bersih hasil
negatif palsu
• Membutuhkan mikroskop
• Membutuhkan sel kontrol utk cek hasil negatif
• Membutuhkan waktu panjang
KELEBIHAN METODE GEL
• Terstandard, terukur
• Sederhana, mudah dan cepat
4. Tube
REAGENTS
1. LISS/Coombs card
2. ID Diluent 2 (LISS)
LISS/COOMBS CARD
ID DILUENT 2
(MODIFIED LISS) UTK
PEMBUATAN SUSPENSI
ERITROSIT 1%
INTERPRETASI HASIL UJI SILANG SERASI
Mayor Minor Otokontrol Interpretasi Keterangan
Negatif Negatif Negatif Darah Darah dapat ditransfusikan
kompatibel
Positif Positif Positif Darah Darah tidak dapat
inkompatibel ditransfusikan, kecuali atas
pertimbangan klinis khusus
Negatif Positif Positif Darah Hanya sel darah merah
inkompatibel pekat yang dapat
ditransfusikan dengan
catatan gradasi aglutinasi
minor sama dengan atau
lebih rendah daripada
gradasi otokontrol.
STANDAR UJI PRA TRANSFUSI
Persiapan Permintaan Darah dan/atau Komponen Darah
dari Ruang Perawatan
6. Dokumentasi