Anda di halaman 1dari 288

INFEKSI MENULAR LEWAT

TRANSFUSI DARAH

Jilid 1

Dr.Christina Roosarjani, M.Si.


Sutami Wahyuningsih, A.Md.
Atik Sumiati, A.Md.
INFEKSI MENULAR LEWAT TRANSFUSI DARAH
Copyright © PT Cipta Gadhing Artha, 2020

Penulis:
Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati

ISBN: 978 – 623 – 7689 – 73 – 7 (jilid lengkap)


978 – 623 – 7689 – 74 – 4 (jilid 1)

Editor:
Syarifah

Penyunting dan Penata Letak:


Istiqomah

Desain Sampul:
Wawan

Penerbit:
PT Cipta Gadhing Artha

Redaksi:
Centennial Tower Level 29, Jl. Gatot Subroto No.27, RT.2/RW.2,
Karet Kuningan, Kecamatan Setiabudi, Kota Jakarta Selatan,
Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12950
Web : http://terbit.in
E-mail : pracetak@terbit.in
WhatsApp : +62811354321

Cetakan Pertama, April 2020


287 halaman; 14 x 20 cm

Hak cipta dilindungi undang-undang


Dilarang memperbanyak maupun mengedarkan buku dalam
bentuk dan dengan cara apapun tanpa ijin tertulis dari penerbit
maupun penulis

2 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati


KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang


Maha Esa, sehingga Buku Modul Infeksi Menular Lewat
Transfusi Darah (IMLTD) Infeksi Menular Lewat Transfusi
Darah (IMLTD) Akademi Teknologi Bank Darah telah dapat
diselesaikan .
Buku Modul ini disusun dalam rangka
mempersiapkan mahasiswa melakukan Praktikum Infeksi
Menular Lewat Transfusi Darah (IMLTD) di semester 3
Program Studi Diploma Tiga Teknologi Bank Darah yang
menghasilkan tenaga kesehatan sebagai teknisi pelayanan
darah khususnya dalam bidang Praktikum Infeksi Menular
Lewat Transfusi Darah (IMLTD). Buku Modul Infeksi Menular
Lewat Transfusi Darah (IMLTD) ini diharapkan dapat
menjadi pedoman bagi mahasiswa, dosen dan asisten
praktikum dalam menyelenggarakan seluruh kegiatan
praktikum hematologi Program Studi Diploma 3 Teknologi
Bank Darah yang sesuai dengan peran dan fungsi serta
kompetensi yang ditetapkan.

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 3


Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada tim
penyusun dan berbagai pihak yang telah membantu
tersusunnya Modul Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah
(IMLTD). Saran dan masukan kami harapkan demi
kesempurnaan buku Modul Infeksi Menular Lewat Transfusi
Darah (IMLTD) ini.

Surakarta, November 2019

Penulis

4 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................... 3


DAFTAR ISI .................................................................. 5
1. PENGENALAN ALAT IMLTD .................................... 8
2. LEMBAR HASIL PEMERIKSAAN PRAKTIKUM
IMLTD ...................................................................... 13
3. PEMERIKSAAN HBsAg ONCOPROBE .................... 28
4. PEMERIKSAAN HBsAg CARD INTEC ..................... 29
5. PEMERIKSAAN HBsAg SD ...................................... 32
6. PEMERIKSAAN HBsAgRIGHTSIGN ........................ 33
7. PEMERIKSAAN SYPHILIS ONCOPROBE ............... 43
8. PEMERIKSAAN SYPHILIS CARD INTEC ................ 44
9. PEMERIKSAAN SYPHILIS SD ................................. 46
10. PEMERIKSAAN SYPHILIS RIGHTSIGN ................ 47
11. PEMERIKSAAN MALARIA ..................................... 57
12. PEMERIKSAAN UJI SARING IMLTD METODA
CMIA...................................................................... 64
13. PEMELIHARAAN INSTRUMEN ARCHITECT ...... 84
14. PEMERIKSAAN UJI SARING IMLTD METODA
CHEMILUMINESCENCE ....................................... 87

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 5


15. PEMELIHARAAN INSTRUMEN ADVIA CENTAUR
CP ....................................................................... 115
16. PROSEDUR KERJA COBAS E 601 ....................... 126
17. KESELAMATAN KERJA DI LABORATORIUM ....... 129
18. PENGENALAN ALAT ETI-MAX 3000 ..................... 158
19. PREPARASI REAGENT HBSAG............................ 172
20. PREPARASI REAGENT SYPHILIS ........................ 175
21. PEMERIKSAAN Anti-HCV Oncoprobe.................... 178
22. PEMERIKSAAN Anti-HCV Intec ............................. 180
23. PEMERIKSAAN Anti-HCV RIGHT SIGN ................ 182
24. PEMERIKSAAN Anti-HCV SD ............................. 184
25. PEMERIKSAAN ANTI-HIV ONCOPROBE .............. 186
26. PEMERIKSAAN ANTI-HIV Intec ............................. 189
27. PEMERIKSAAN ANTI HIV SD ................................ 191
28. PEMERIKSAAN ANTI-HIV Right Sign ................... 193
29. LAPORAN KEGIATAN IMLTD ................................ 206
30. PENGENALAN PEMERIKSAAN NAT................... 209
31. PROSEDUR PENATALAKSANAAN PENDONOR
DARAH REAKTIF .................................................. 245
32. PENGGUNAAN DAN PERAWATAN
REFRIGERATOR .................................................. 249
33. PROSEDUR MAMPU TELUSUR DARAH .............. 252

6 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati


34. PROSEDUR MAMPU TELUSUR PASIEN YANG
MENINGGAL ....................................................... 255
35. PROSEDUR PENYIMPANAN SAMPEL YANG
SUDAH DIPERIKSA UJI SARING IMLTD ............ 257

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 7


1. PENGENALAN ALAT IMLTD

No Nama Alat Fungsi Gambar


1 Rak Tabung Untuk tempat
sampel darah
donor

Tempat
2 Untuk tempat
2 Limbah non sampah barang-
Medis barang non medis
(kertas, plastik)
dan ditandai
dengan tas plastic
lorek atau hitam
3 Tempat Untuk tempat
Limbah sampah barang-
Medis barang medis (sisa
reagen, sisa
sampel) dan
ditandai dengan
tas plastik kuning

8 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati


4 Labu Untuk menyimpan
Semprot cairan desinfectan
(bleach 0.5 %,
alkohol, dan
aquadest)

5 Centrifuge Untuk memisahkan


sampel IMLTD dan
NAT

6 Mikropipet Untuk memipet


adjustable sampel
single
channel

7. Multicanel Untuk memipet


Mikropipet reagen

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 9


8 Inkubator Untuk tempat
inkubasi
pemeriksaan
ELIZA

9 Washer Untuk mencuci


pemeriksaan
ELIZA

10 Reader Untuk membaca


pemeriksan ELIZA

11 Advia Untuk memeriksa


Centaur Xp uji saring IMLTD
metoda Chlia

10 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati


12 Refrigerator Untuk menyimpan
reagen

13 Mecanical Untuk mencampur


Rotator bahan

14 Timer Untuk menghitung


waktu

15 Gelas Ukur Untuk mengukur


cairan (bleach,
aquadest )

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 11


16 Printer Untuk mencetak
hasil pemeriksaan

17 Advia Untuk memeriksa


Centaur Cp Uji Saring IMLTD
Metoda Chlia

18 Architect Untuk memeriksa


2000 Uji Saring IMLTD
Metoda Chlia

12 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati


2. LEMBAR HASIL PEMERIKSAAN
PRAKTIKUM IMLTD

PROGRAM D3 AKADEMI TEKNOLOGI BANK DARAH


SURAKARTA

Nama : ………………… Tanggal : ……………

NIM :………………..... Praktikum Ke :………

Persiapan :

Hasil :

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 13


Kesimpulan :

Surakarta, …………………………

Praktikan, Pembimbing,

(………………………..) (………………………..)

14 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati


INSTRUKSI KERJA PENERIMAAN SAMPEL
 Lihatlah pengepakan sampel apakah dalam kondisi
yang baik atau sudah rusak
 Lihat label pada sampel apakah sama dengan yang
tertera pada surat pengantar.
 Lihat jenis sampel
 Lihat volume sampel apakah sesuai dengan
kebutuhan pemeriksaan
 Lihat kondisi sampel .
 Lihat apakah ada dokumen yang menyertai.
 Lihat apakah ada informasi klinis yang menyertai.

INSTRUKSI KERJA PERSIAPAN SAMPEL


 Lihat apakah formulir penerimaan sampel sudah
dilengkapi:
• Identitas sampel sudah benar
• Jenis sampel sesuai dengan jenis
pemeriksaan yang akan dilakukan
• Volume sampel sesuai dengan volume yang
dibutuhkan untuk pemeriksaan
• Kondisi sampel baik / tidak

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 15


 Catat kedalam buku penerimaan sampel di
laboratorium
 Lakukan sentrifugasi
 Siapkan tabung-tabung untuk sampel-sampel yang
telah disentrifuge
 Beri label masing-masing tabung tersebut sesuai
nomor sampel
 Pisahkan sampel yang sudah disentrifuge, pastikan
bahwa sampel dipindahkan kedalam tabung yang benar
 Cocokkan kembali nomor sampel tersebut dengan
lembar kerja pemeriksaan sampel
 Siapkan sampel Eksternal Quality Control jika ada

INSTRUKSI KERJA PERSIAPAN REAGENSIA


 Biarkan reagensia pada suhu kamar.
 Lihat tanggal kadaluarsa reagensia
 Lihat nomor lot. Reagensia
 Lihat kelengkapan kit reagensia
 Lihat jumlah reagensia apakah cukup untuk
melakukan reagensia
 Lihat secara visual kualitas reagensia

16 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati


INSTRUKSI KERJA PERSIAPAN ALAT
TIP KUNING
 Siapkan tip kuning sesuai dengan kebutuhan
pemeriksaan
TIP BIRU
 Siapkan tip biru sesuai dengan kebutuhan
pemeriksaan.
TABUNG REAKSI
 Siapkan tabung reaksi sesuai dengan kebutuhan
pemeriksaan
RAK TABUNG
 Siapkan rak tabung sesuai dengan kebutuhan
pemeriksaan
MIKROPIPET
 Siapkan mikropipet dengan ukuran sesuai dengan
volume yang akan digunakan untuk pemeriksaan
 Perhatikan tanggal berakhirnya kalibrasi mikropipet
INKUBATOR
 Periksa apakah inkubator dapat dinyalakan
 Periksa apakah suhu yang digunakan untuk
pemeriksaan dapat tercapai

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 17


WASHER
 Periksa apakah washer dapat dinyalakan
 Periksa apakah washer dapat digunakan untuk
pemeriksaan
READER
 Periksa apakah reader dapat dinyalakan
 Periksa apakah reader dapat digunakan untuk
pemeriksaan
PRINTER
 Siapkan kertas untuk mencetak hasil pemeriksaan
 Periksa apakah printer dapat dinyalakan.
 Periksa apakah printer dapat digunakan untuk
mencetak hasil pemeriksaan
MECHANICAL ROTATOR
 Periksa apakah rotator dapat dinyalakan
 Periksa apakah rotator dapat digunakan untuk
pemeriksaan
TIMER
 Periksa apakah timerdapat dinyalakan

18 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati


UNTUK ALAT OTOMATIS
 Perhatikan tanggal berakhir kalibrasi alat
 Siapkan asesoris atau perlengkapan pendukung
operasional alat untuk pemeriksaan
 Apakah sudah dilakukan perawatan harian pada alat
 Periksa apakah alat dapat dinyalakan
 Periksa apakah alat dapat digunakan untuk
melakukan pemeriksaan

CHECK LIST PENERIMAAN SAMPEL


1. Lihatlah pengepakan sampel apakah dalam
kondisi yang baik atau sudah rusak
2. Lihat label pada sampel apakah sama dengan
yang tertera pada surat pengantar.
3. Lihat jenis sampel
4. Lihat volume sampel apakah sesuai dengan
kebutuhan pemeriksaan
5. Lihat kondisi sampel .
6. Lihat apakah ada dokumen yang menyertai.
7. Lihat apakah ada informasi klinis yang menyertai

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 19


LEMBAR KERJA PENERIMAAN SAMPEL

Disahkan oleh :

20 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati


CHECK LIST PERSIAPAN SAMPEL

1. Lihat apakah formulir penerimaan sampel sudah


lengkap:
 Identitas sampel sudah benar
 Jenis sampel sesuai dengan jenis pemeriksaan
yang akan dilakukan.
 Volume sampel sesuai dengan volume yang
dibutuhkan untuk pemeriksaan.
 Kondisi sampel baik/tidak .
2. Catat kedalam buku penerimaan sampel di
laboratorium.
3. Lakukan sentrifugasi.
4. Siapkantabung-tabunguntuksampel-sampel yang
telah disentrifugasi.
5. Beri label masing-masing tabung tersebut sesuai
nomor sampel.
6. Pisahkan sampel yang sudah disentrifuge, pastikan
bahwa sampel dipindahkan kedalam tabung yang
benar.
7. Cocokan kembali nomor sampel tersebut dengan
lembar kerja pemeriksaan sampel.

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 21


LEMBAR KERJA PERSIAPAN SAMPEL

Disahkan oleh :

22 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati


CHECK LIST PERSIAPAN ALAT

1. TIP KUNING
Siapkan tip kuning sesuai dengan yang dibutuhkan
untuk pemeriksaan.
2. TIP BIRU
Siapkan tip biru sesuai dengan yang dibutuhkan untuk
pemeriksaan.
3. TABUNG REAKSI
Siapkan tabung reaksi sesuai dengan yang dibutuhkan
untuk pemeriksaan.
4. RAK TABUNG
Siapkan rak tabung sesuai dengan yang dibutuhkan
untuk pemeriksaan.
5. MIKROPIPET
a. Siapkan mikropipet sesuai dengan volume yang
akan digunakan
untuk pemeriksaan.
b. Perhatikan tanggal berakhir kalibrasi mikropipet
6. UNTUK ALAT OTOMATIS
● Perhatikan tanggal berakhir kalibrasi alat
● Siapkan asesoris atau perlengkapan pendukung
operasional alat untuk pemeriksaan

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 23


 Apakah sudah dilakukan perawatan harian pada
alat
● Periksa apakah alat dapat dinyalakan
 Periksa apakah alat dapat digunakan untuk
melakukan pemeriksaan

24 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati


LEMBAR KERJA PERSIAPAN ALAT
No Tgl Nama Persediaan Dipakai Sisa Dapat
Alat digunakan

Ya Tidak

Dicatat
oleh :

Dicek
oleh :

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 25


CHECK LIST PERSIAPAN REAGENSIA

1. Biarkan reagensia pada suhu kamar.


2. Lihattanggalkadaluarsareagensia.
3. Lihatnomor lot. reagensia.
4. Lihat kelengkapan kit reagensia.
5. Lihat jumlah reagensia apakah cukup untuk
melakukan pemeriksaan.
6. Lihat secara visual kualitas reagensia.

26 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati


LEMBAR KERJA PERSIAPAN REAGEN

Disahkan oleh

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 27


3. PEMERIKSAAN HBsAg ONCOPROBE
a. Metoda : Immunochromatography
b. Reagensia : Oncoprobe
c. Bahan Pemeriksaan : Serum atau plasma
d. Persiapan Reagensia : Biarkan semua reagensia
pada suhu kamar.
e. Cara Kerja :
Untuk Serum / Plasma
1) Bawa tes dan sampel ke suhu ruang
2) Keluarkan tes Card dari bungkusnya, letakkan test
Card pada permukaan datar. Ambil pipet kecil
dalam bungkus Card.
3) Beri identitas sampel pada Card
4) Teteskan 3 tetes sampel ( 120 ul ) ke lubang
sampel.
5) Bacalah hasil dalam waktu 10 – 30 menit setelah
meneteskan sampel.
f. Pembacaan Hasil :
 Reaktif (R) : Terbentuk dua garis berwarna,
satu pada zona garis test dan satu pada zona
garis control.

28 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati


 Non Reaktif (NR) : Terbentuk satu garis warna
pada zona garis control saja.
 Invalid : Jika tidak timbul garis warna
pada zona control maka test dinyatakan gagal.
Ulangi test dengan alat baru.

4. PEMERIKSAAN HBsAg CARD INTEC


a. Reagensia : HBsAg Card Intec
b. Metoda : Immunochromatography Rapid Test
c. Prinsip Test :
Sandwhich immunoassay untuk mendeteksi HbsAg
telah dijelaskan oleh Wisdom, Wolters,dan lain lain dan
Wei dan lain lain. Produksi, karakterisasi dan aplikasi
antibodi monoklonal untuk mendeteksi HbsAg telah di
laporkan. Test HbsAg ini merupakan koloid emas untuk
mendeteksi permukaan antigen hepatitis B dalam serum
atau plasma manusia. Sampel akan bereaksi dengan

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 29


antibodi monoklonal cunjugate emas dalam bantalan
sampel. Campuran bermigrasi melewati membran
dengan aksi kapiler dan bereaksi dengan anti HbsAg
dalam region tes. Jika sampel reaktif HBsAg garis akan
nampak diatas membran,jika sampel non reaktif garis
tidak akan nampak diatas membran. Campuran akan
melanjutkan mengalir menuju area kontrol dimana garis
yang terbentuk menunjukkan hasil yang valid.
d. Bahan Pemeriksaan : serum atau plasma
e. Peralatan : sudah tersedia dalam kit
f. Cara Kerja :
1) Diamkan sampel dan reagensia pada suhu kamar,
hingga suhu nya sama dengan suhu kamar
2) Buka aluminium pembungkus, keluarkan card dan
letakkan ditempat yang permukaannya kering
3) Beri identitas sampel pada card
4) Teteskan 3 tetes ( 100 ul) sampel serum/plasma
kedalam lubang sampel card tersebut
5) Inkubasi selama 15 menit
6) Baca hasil pemeriksaan
7) Pembacaanhasillebihdari 15 menitdianggap invalid

30 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati


g. Pembacaan Hasil :
 Reaktif (R) : Tampak 2 garis berwarna
merah muda/pink pada garis test dan garis kontrol
 Non Reaktif (NR) : Tampak hanya 1 garis
berwarna merah muda / pink Pada garis kontrol
 Invalid : Test dinyatakan invalid
apabila pada garis kontrol tidak tampak garis
berwarna merah muda/pink.
h. Interpretasi hasil :

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 31


5. PEMERIKSAAN HBsAg SD
a. Metoda : Rapid Test
b. Reagensia : SD HBsAg
c. Peralatan : Adjustable Mikropipet ukuran 20 - 200 ul.
d. Bahan Pemeriksaan : serum, plasma .
e. Cara Kerja :
1) Buka pembungkus membrane test.
2) Beri identitas sampel pada membrane test.
3) Masukkan 100 ul sampel serum/plasma pada sumur
sampel.
4) Baca hasil dalam waktu 20 menit, (jangan
menginterpretasi hasil setelah 20 menit).
f. Pembacaan Hasil :
 Reaktif (R) = terdapat 2 garismerah yang terlihat.
 Non Reaktif (NR) = terdapat 1 garis merah yang
terlihat.
 Invalid = Tes dikatakan invalid apabila
control tidak tampak / tidak ada dua garis merah.
g. Interpretasi Hasil :

32 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati


6. PEMERIKSAAN HBsAgRIGHTSIGN
a. Metoda : Rapid Test
b. Reagensia : RightSignHBsAg
c. Peralatan : Sudah tersedia dalam kit
d. Bahan Pemeriksaan : serum, plasma.
e. Prinsip : HBsAg One Step Hepatitis B
Surface Antigen Test Strip (Serum/Plasma) adalah tes
kualitatif imunoligi secara aliran lateral untuk
mendeteksi HbsAg pada serum/plasma. Membran
dilapisi dengan anti antibody HBsAgpoliklonal di
garistes. Selama tes berlangsung spesimen serum
atau plasma berekasi dengan partikel yang dilapisi
dengan anti-HBsAg anti bodi monoklonal. Campuran
tersebut akan bergerak sepanjang membrane secara
kapilaritas dan bereaksi dengan anti-HBsAg antibody
poliklonal pada membrane dan menghasilkan garis
berwarna. Munculnya garis berwarna pada garis tes
mengindikasikan hasil positif dan jika tidak ada garis
berwarna pada garis tes menandakan hasil negatif.
Sebagai prosedur kontrol, garis berwarna harus selalu
muncul pada garis kontrol yang menandakan volume
sampel cukup dan telah mengisi membrane.

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 33


f. Cara Kerja :
1) Buka pembungkus membrane test.
2) Beri identitas sampel pada membrane test.
3) Masukkan 3 tetes (120 ul) sampel serum/plasma
pada sumur sampel.
4) Baca hasil dalam waktu 15-30 menit, (jangan
menginterpretasi hasil setelah 30 menit).
g. Pembacaan Hasil :
 Reaktif (R) : terdapat 2 garismerah yang terlihat.
 Non Reaktif (NR) : terdapat 1 garismerah yang terlihat.
 Invalid : tes dikatakan invalid apabila control
tidak tampak / tidak ada dua garis merah.
h. Interpretasi hasil :

34 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati


Check List Pemeriksaan HBsAg Oncoprobe
Cara Kerja :
1. Bawa tes dan sampel ke suhu ruang
2. Keluarkan tes Card dari bungkusnya, letakkan
test Card pada permukaan datar. Ambil pipet
kecil dalam bungkus Card.
3. Beri identitas sampel pada Card
4. Teteskan 3 tetes sampel ( ± 120 ul ) ke lubang
sampel.
5. Bacalah hasil dalam waktu 10 – 30 menit setelah
meneteskan sampel.

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 35


LEMBAR KERJA PEMERIKSAAN HBsAg
Reagensia : Oncoprobe

No. Lot :
Tgl. Kadaluarsa :
Garis
Tgl Asal
No Nomor Sampel Kontrol Hasil
Pem Sampel
(Validitas)

Dicatat
Oleh :
Dicek
Oleh :
Disahkan Oleh :

36 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati


Check List Pemeriksaan HBsAg Card Intec
Cara Kerja :
1. Diamkan sampel dan reagensia pada suhu kamar,
hingga suhunya sama dengan suhu kamar
2. Buka aluminium pembungkus, keluarkan card dan
letakkan ditempat yang permukaannya kering
3. Beri identitas sampel pada card
4. Teteskan 3 tetes (100 ul) sampel serum/plasma
kedalam lubang sampel card tersebut
5. Inkubasiselama 15 menit
6. Baca hasilpemeriksaan
7. Pembacaan hasil lebih dari 15 menit dianggap invalid

8. Pembacaan Hasil :
 Reaktif (R) : Tampak 2 garis berwarna merah
muda/pink pada garis test dan garis kontrol
 Non Reaktif (NR) : Tampak hanya 1 garis berwarna
merah muda / pink Pada garis kontrol
 Invalid : Test dinyatakan invalid apabila
pada garis kontrol tidak tampak garis berwarna
merah muda/pink.

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 37


LEMBAR KERJA PEMERIKSAAN HBsAg
Reagensia : Card Intec

No. Lot :
Tgl. Kadaluarsa :
Garis
Tgl Asal
No Nomor Sampel Kontrol Hasil
Pem Sampel
(Validitas)

Dicatat
Oleh :

Dicek
Oleh :

Disahkan Oleh

38 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati


Check List Pemeriksaan HBsAg SD
Cara Kerja :
1. Buka pembungkus membrane test.
2. Beri identitas sampel pada membrane test.
3. Masukkan 100 ul sampel serum/plasma pada sumur
sampel.
4. Baca hasil dalam waktu 20 menit, (jangan
menginterpretasi hasil setelah 20 menit).

Pembacaan Hasil :
 Reaktif (R) = terdapat 2 garis merah yang terlihat.
 Non Reaktif (NR) =terdapat 1 garis merah yang
terlihat.
 Invalid =Tes dikatakan invalid apabila
control tidak tampak / tidak ada dua garis merah

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 39


LEMBAR KERJA PEMERIKSAAN HBsAg
Reagensia : HBsAg SD

No. Lot :
Tgl. Kadaluarsa :
Garis
Tgl Asal Nomor
No Kontrol Hasil
Pem Sampel Sampel
(Validitas)

Dicatat
Oleh :
Dicek
Oleh :

Disahkan Oleh :

40 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati


Check List Pemeriksaan HbsAg RightSign
Cara Kerja : Sampel Serum/Plasma
1. Buka Card test dari penutup
2. Beri identitas
3. Teteskan 3 tetes (120 ul) sampel pada card
4. Tunggu sekurang-kurangnya 15- 30 menit
5. Baca Hasil , Jangan mambaca hasil lebih dari 30
menit
Pembacaan Hasil :
 Reaktif (R) = terdapat 2 garismerah yang terlihat.
 Non Reaktif (NR) = terdapat 1 garismerah yang
terlihat.
 Invalid =Tes dikatakan invalid apabila
control tidak tampak / tidak ada dua garis merah.

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 41


LEMBAR KERJA PEMERIKSAAN HBsAg
Reagensia : RightSign

No. Lot :
Tgl. Kadaluarsa :

Tgl Asal Nonor Garis Kontrol


No Hasil
Pem Sampel Sampel (Validitas)

Dicatat
Oleh :
Dicek
Oleh :

Disahkan Oleh :

42 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati


7. PEMERIKSAAN SYPHILIS ONCOPROBE
a. Metoda : Immunochromatography
b. Reagensia : Oncoprobe Syphilis
c. Bahan Pemeriksaan : Serum atau plasma
d. Persiapan Reagensia : Biarkan semua reagensia
pada suhu kamar.
e. Cara Kerja :
Untuk Serum / Plasma :
1) Biarkan reagen pada suhu kamar.
2) Buka kemasan lalu beri identitas sampel pada
membran.
3) Teteskan 3 tetes sampel (± 75l) dengan
menggunakan dropper dalam sumur (s) pada
membran.
4) Baca Hasil dalam waktu 10- 30 menit setelah
penambahan sampel (jangan melebihi 30 menit).
f. Interpretasi hasil :

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 43


8. PEMERIKSAAN SYPHILIS CARD INTEC
a. Reagensia : One Step anti-TP Card
(Treponemapallidum) Intec untuk Serum atau plasma
b. Metoda : Immunochromatography Rapid Test
c. Prinsip Test :
1) Reagen One Step Anti-TP (Treponemapallidum /
Syphillis) Test merupakan prinsip Double Antigen
Sandwich yang menggunakan membran
nitrocellulose untuk pemeriksaan antibody dalam
serum/plasma.
2) Pada TP Ag 2 mengandung recombinant antigen
sifilis.
3) Garis kontrol mengandung antibody sifilis
4) Pada TP Ag 1 mengandung antigen sifilis lainnya
yg bergandengan dgn partikel colloidalemas yang
dikeringkan pada bantalan konjugat.
5) Saat pemeriksaan sampel bereaksi dengan
pewarna konjugat (terbentuk antigen kolloi dalema
skonjugat) dengan gaya kapiler.
6) Jika sampel mengandung antibody sifilis, maka
recombinant antigen sifilis akan menangkap dan
terbentuk antibodi-antigen-kolloidalemas kompleks

44 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati


dan mengubah membrane menjadi berwarna
merah/pink pada test strip, sehingga reaksi
dinyatakan reaktif
7) Bila pada membrane tidak terjadi perubahan warna,
maka reaksi dinyatakan nonreaktif
d. Bahan Pemeriksaan : serum atau plasma
e. Peralatan : sudah tersedia dalam kit
f. Cara Kerja :
1) Diamkan reagen dan sampel pada suhu kamar
2) Keluarkan test card dari kantong aluminium dan
letakkan pada tempat dengan permukaan yang
kering.
3) Beri identifikasi test card untuk setiap sampel
4) Teteskan 100 l (3 tetes) sampel dengan
menggunakan dropper/pipet kedalam sumur
sampel (s) yang bundar pada card
5) Baca hasil test dalam waktu 15 menit setelah
penambahan sampel. Pembacaan hasil jangan
melebihi waktu 20 menit
g. Interpretasi hasil :

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 45


9. PEMERIKSAAN SYPHILISSD 3.0
a. Metoda : Immunochromatography
b. Reagensia : SD SYPHILIS 3.0
c. Bahan Pemeriksaan : Serum, plasma, whole blood
d. Cara Kerja :
1) Biarkan reagen pada suhu kamar.
2) Buka kemasan lalu beri identitas sampel pada
membrane.
3) Pipet sampel dengan menggunakan mikropipet
 10 µl untuk serum/plasma, atau
 20 µl untuk whole Blood
4) Teteskan ke dalam sumur (s) pada membran.
5) Tambahkan 4tetes diluent (120 ul).
6) Baca Hasil dalam waktu 5-20 menit (jangan melebihi
20 menit
e. Interpretasi hasil :

46 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati


10. PEMERIKSAAN SYPHILISRIGHTSIGN

a. Metoda : Rapid Test


b. Reagensia : RIGHTSIGN SYPHILIS
c. Peralatan : Adjustable Mikropipet ukuran 5 - 50 ul.
d. Bahan Pemeriksaan : Serum, Plasma , Whole Blood
e. Cara Kerja :
Sampel Serum/Plasma :
1) Bukapembungkus membrane test.
2) Beri identitas sampel pada membrane test.
3) Masukkan 1 tetes (40 ul) serum.plasma
4) Teteskan 1 tetes (40 ul) buffer
5) Baca hasil dalam waktu 5 menit, (jangan menginterpretasi hasil setelah 20
menit).

Sampel Whole Blood (dari vena):


1) Bukapembungkus membrane test.
2) Beri identitas sampel pada membrane test.
3) Masukkan 2 tetes (80 ul) whole blood
4) Teteskan 1 tetes (40 ul) buffer
5) Baca hasil dalam waktu 5 menit, (jangan menginterpretasi hasil setelah 20
menit).

Sampel Whole Blood (dari perifer)


1) Bukapembungkus membrane test.
2) Beri identitas sampel pada membrane test.
3) Masukkan 2 tetes (80 ul) whole blood
4) Teteskan 1 tetes (40 ul) buffer
5) Baca hasil dalam waktu 5 menit, (jangan menginterpretasi hasil setelah 20
menit).

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 47

26
Check List Pemeriksaan Syphilis RightSign
Cara Kerja :
 Biarkan reagen pada suhu kamar
 Buka kemasan lalu beri identitas sampel pada
membrane.
 Pipet sampel dengan menggunakan mikropipet
10 µl untuk serum/plasma, atau
20 ul untuk whole Blood
 Teteskan ke dalam sumur (s) pada membran
 Tambahkan 3 tetes diluent (110 ul).
 Baca Hasil dalam waktu 5-20 menit (jangan
melebihi 20 menit)

Interpretasi Hasil

48 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati


LEMBAR KERJA PEMERIKSAAN SYPHILIS
Reagensia : SD SYPHILIS 3.0

No Lot :.............................
Tgl. Kadaluarsa :.................................

Garis
Asal
Tgl Pem No Nonor Sampel Kontrol Hasil
Sampel
(Validitas)

Dicatat
Oleh :
Dicek
Oleh :

Disahkan Oleh :

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 49


Check List Pemeriksaan Syphilis Oncoprobe
Cara Kerja :
Untuk Serum / Plasma :
 Biarkan reagen pada suhu kamar.
 Buka kemasan lalu beri identitas sampel pada
membran
 Teteskan 3 tetes sampel (± 75l) dengan
menggunakan dropper dalam sumur (s) pada
membran.
 Baca Hasil dalam waktu 10- 30 menit setelah
penambahan sampel (jangan melebihi 30 menit).

Interpretasi hasil :

50 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati


LEMBAR KERJA PEMERIKSAAN SYPHILIS
Reagensia : Oncoprobe

No. Lot :
Tgl. Kadaluarsa :
Garis
Tgl Asal
No Nonor Sampel Kontrol Hasil
Pem Sampel
(Validitas)

Dicatat
Oleh :
Dicek
Oleh :

Disahkan Oleh :

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 51


Check List Pemeriksaan Syphilis Card Intec
Cara Kerja :
 Biarkan reagen pada suhu kamar.
 Keluarkan test card dari kantong aluminium dan
letakkan pada tempat dengan permukaan yang kering
 Beri identifikasi test card untuk setiap sampel
 Teteskan 100 l (3 tetes) sampel dengan menggunakan
dropper/pipet kedalam sumur sampel (s) yang bundar
pada card
 Baca hasil test dalam waktu 15 menit setelah
penambahan sampel
 Pembacaan hasil jangan melebihi waktu 20 menit

Interpretasi hasil :

52 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati


LEMBAR KERJA PEMERIKSAAN SYPHILIS
Reagensia : Card Intec

No. Lot :
Tgl. Kadaluarsa :
Garis
Tgl Asal
No Nonor Sampel Kontrol Hasil
Pem Sampel
(Validitas)

Dicatat
Oleh :
Dicek
Oleh :

Disahkan Oleh

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 53


Check List Pemeriksaan Syphilis RightSign
Cara Kerja : Sampel Serum/Plasma
1. BukaCard test daripenutup
2. Beri identitas
3. Teteskan 1 tetes (40 ul) sampel pada card
4. Tambahkan 1 tetes buffer (40 ul)
5. Tunggu sekurang-kurangnya 5 menit
6. Baca Hasil , Jangan mambaca hasil lebih dari 20
menit

Untuk sampel WB ( dari vena) :


1. BukaCard test daripenutup
2. Beri identitas
3. Teteskan 2 tetes (80 ul) whole blood pada card
4. Tambahkan 1 tetes buffer (40 ul)
5. Tunggusekurang-kurangnya 5 menit
6. Baca Hasil , Jangan mambaca hasil lebih dari 20
menit

Untuk sampel WB ( dari darah perifer) :


1. Buka Card test dari penutup
2. Beri identitas
3.Teteskan (80 ul) whole blood pada card

54 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati


4. Tambahkan 1 tetes buffer (40 ul)
5. Tunggu sekurang-kurangnya 5 menit
6. Baca Hasil, jangan membaca hasil lebih dari 20
menit

Pembacaan Hasil :
- Reaktif : terdapat 2 garis merah pada garis
control dan garis pasien
- Non Reaktif : terdapat 1 garis merah pada garis
kontrol
- Invalid : tidak ada garis merah baik garis
control dan garis pasien

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 55


LEMBAR KERJA PEMERIKSAAN SYPHILIS
Reagensia : RightSign

No. Lot :
Tgl. Kadaluarsa :
Tgl Asal Garis Kontrol
No Nonor Sampel Hasil
Pem Sampel (Validitas)

Dicatat
Oleh :
Dicek
Oleh :

Disahkan Oleh :

56 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati


11. PEMERIKSAAN MALARIA
a. Reagen : First Response Malaria Ag
pLDH/HRP2
b. Peralatan : Tersedia dalam kit
c. Bahan Pemeriksaan : Darah dari vena atau perifer
d. Prinsip Tes :
First Response Malaria Ag pLDH/HRP2 Combo Card
Test menggunakan prinsip immunochromatography
dengan membran nitroselulosa yang dilapisi dua macam
antibodi monoclonal. Antibodi monoclonal untuk garis
tes PAN adalah Lactate Dehydro-genase (pLDH) untuk
spesies Plasmodium (P.falciparum, P.Vivax, P.Ovale
dan P.malariae), sedang an antibodi monoclonal
spesisfik yang lain adalah Histidine-Rich Protein 2
(HRP2) dari Plasmodium falciparum untuki garis tes P.f.
Spesimen bersama dengan buffer mengalir melalui
membran nitroselulosa, antibodi monoklonal konjugaasi
dengan colloidal gold untuk pLDH akan memunculkan
garis berwarna pada area PAN. P.falciparum dapat
terdeteksi jika spesimen mengandung HRP2 akan
mengikat antibodi monoklonal anti-HRP2 yang telah
dilapiskan pada area P. Falciparum. Antigen – antibodi

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 57


terkonjugasi kompleks ini selanjutnya bereaksi dengan
colloidal gold sehingga muncul garis berwarna pada
area P.f yamg menunjukkan hasil positif P.falciparum .
Garis kontrol akan muncul dari spesimen yang reaktif
atau spesimen non reaktif. Jadi First Response Malaria
Ag pLDH/HRP2 Combo Card Test mempunyai nilai lebih
diagnosis yakni dapat membedakan Plasmodium
falciparum dengan spesies Plasmodium lainnya.
e. Pengumpulan spesimen dan penyimpanan :
1) Dari Vena :
 Kumpulkan seluruh darah kedalam tabung
sampel (mengandung EDTA/citrate/heparin)
dengan venipuncture.
 Jika spesimen tidak segera diperiksa harus
disimpan pada suhu 2–8oC maksimal 3
hari.Menggunakan spesimen lebih 3 hari dapat
meyebabkan reaksi non spesifik.
2) Dari Perifer :
 Bersihkan area yang akan ditusuk dengan
alkohol swab.
 Pijat ujung jari yang akan ditusuk dengan lancet
steril yang disediakan.

58 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati


 Bersihkan tetesan pertama darah dengan kasa
steril atau kapas
 Ambil pipet sampel yang disediakan , tekan
kepala pipet tempelkan bagian ujung yang
terbuka ke tetesan darah dan kemudian dengan
lembut lepaskan tekanan pada kepala pipet
sehingga darah masuk ke dalam sampel pipet
sampai penanda 5 ul.
f. Prosedur Kerja :
1) Tempatkan device dan buffer pada suhu ruang
sebelum digunakan
2) Keluarkan tes device dan tempatkan pada tempat
datar
3) Teteskan 5 ul darah kedalam lubang sampel pada
device
4) Tambahkan 2 tetes buffer kedalam lubang buffer
5) Baca hasil dalam waktu 20 menit. Jangan dibaca
jika lebih 30 menit.

Catatan : Untuk pengujian spesimen yang telah terlihat


hasilnya sebelum 5 menit dikarenakan spesimen sangat

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 59


reaktif, tetap disarankan untuk pembacaan hasil pada
20 menit.
g. Interpretasi Hasil :
 Negatif :
Jika terlihat satu garis berwarna pada area kontrol
C dengan garis pada area P.f, menunjukkan
spesimen adalah negatif
 Positif :
1) Jika terlihat satu garis berwarna pada area
kontrol C dan garis pada area P.f, speseimen
diduga positif
2) Jika terlihat garis berwarna pada area kontrol
C,P.f,dan PAN spesimen diduga positif
P.falciparum atau infeksi campuran
P.falciparum dan spesies malaria PAN
lainnya.

60 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati


Check List Pemeriksaan Malaria
Cara Kerja :
Untuk sampel WB ( daridarahperifer) :
1. Sebelum digunakan, keluarkan card dari
bungkusnya. Pegang card pada bagian
plastik. Letakkan card mendatar pada tempat
kerja.
2. Gunakan lancet steril dan kapiler sampel
bersih, ambil darah dengan menusuk ke
daerah yang tepat ( contoh jari atau tumit ).
Biarkan darah membentuk tetesan dan
sentuhkan ujung kapiler dengan darah .
Biarkan darah memenuhi kapiler . Sebaga
pilihan lain, 5 ul darah EDTA dari pembuluh
darah vena dapat digunakan. Pastikan sampel
darah mencapai suhu ruang sebelum
digunakan.
3. Pindahkan sampel darah dari tube kapiler ke
tes card dengan memegang kapileri secara
vertikal dan menyentuhkan ujungnya terhadap
bantalan putih sampai menjadi merah. Buang
kapile dengan benar. Bila memakai

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 61


mikropipet, letakkan 5 ul darah perlahan-lahan
ke bantalan putih sampel. ( Lubang yang lebih
kecil )
4. Tambahkan 1 tetes reagen buffer keatas
bantalan sampel yang sudah diberi darah.
5. Tambahkan 3 tetes reagen buffer ke lubang
buffer.
6. Gunakan timer , biarkan tes card selama 15
menit.
7. Baca hasil setelah 15 menit. Bila masih
tersisa latar belakang berwarna kemerahan,
tes card didiamkan 15 menit lagi. Hasil bisa
dibaca selama 15 – 30 menit, Jangan baca
hasil setelah 30 menit.
Pembacaan Hasil :
- Reaktif : terdapat 2 garis biru pada
garis control dan garis pasien
- Non Reaktif : terdapat 1 garis biru pada
garis kontrol
- Invalid : kontrol dan garis pasien

62 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati


LEMBAR KERJA PEMERIKSAAN MALARIA
Reagensia : ...............................

No. Lot :
Tgl. Kadaluarsa :
Asal Nonor Garis Kontrol
Tgl Pem No Hasil
Sampel Sampel (Validitas)

Dicatat
Oleh :

Dicek
Oleh :

Disahkan Oleh :

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 63


12. PEMERIKSAAN UJI SARING IMLTD
METODA CMIA
Alat Yang Dipakai : Architech
a. Menghidupkan alat
 Pada saat menghidupkan SCC modul harus
dalam keadaan mati.
 Tekanlah tombol Power pada CPU untuk
menghidupkan SCC.
 Tekan tombol power pada monitor.

b. Mematikan alat
 Tekan tombol F3-Shutdown dari menu
Snapshot
 Tekan OK untuk memulai Shutdown.
 Tunggu sampai muncul pesan di layar,
kemudian secara bersamaan tekan
CTRL+ALT+DEL
 Tunggu sampai di layar muncul pesan untuk
mematikan CPU
 Tekan dan tahan tombol Power pada CPU
sampai layar monitor mati.
 Matikan Power pada layar monitor

64 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati


 Pastikan SCC dalam keadaan hidup dan
Snapshot menu tampil dilayar
 Tekan tombol ON/OFF dibagian kiri belakang
Modul.
 Pada saat alat dihidupkan secara otomatis
system mulai dari keadaan Offline menuju
Stopped
 Pilih Modul 0 dan modul 1 kemudian tekan
F5-Start Up
 Sistem akan berubah menjadi Ready.

c. Mematikan Modul
 Pastikan modul dalam keadaan Offline,
stopped, Warming atau Ready
sebelum tombol Power ditekan
 Tekan tombol Power yang ada di bagian kiri
belakang ke posisi OFF atau tekan tombol
Emergency
 Pada system dengan satu modul saja ,
mematikan modul berarti mematikan Sample
Handler juga

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 65


d. Menghentikan Sementara Prosesing Modul
1) Tujuan menghentikan semetara modul ini
adalah untuk mengubah status modul dari
RUNNING menjadi READY untuk melakukan
hal – hal sebagai berikut:
 Menambahkan Reagen
 Menambahkan Bulk Solution ( Triger/ Pre Triger)
 Mengganti komponen
2) Pastikan Sampler handler tidak dalam
keadaan Running
3) Pilih Modul ( Misal modul 1) lalu tekan F7 –
Pause
4) Pesan akan muncul dilayar, lalu tekan OK

e. Menghentikan Sementara SSH


1) Tujuan menghentikan sementara SSH
diperlukan saat perlu menambahkan sample
prioritas atau mau menghentikan sementara
Prosesing modul
2) Pilih modul SSH pada menu Snapshot
3) Tekan F7 – PAUSE
4) Tekan OK untuk memulai

66 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati


f. Cek Inventory
 Dari menu Snapshot tekan Supplies
 Tekan Supply Status
 Pada layar akan muncul
Dari layar SUPPLY STATUS bisa dicek hal –
hal berikut:
1) Volume dan persentase Bulk Solution
2) Status dari limbah padat
3) Satus dari RV
4) Untuk mengupdate saat ditambahkan
Bulk solution RV dan juga Wash Buffer.
 Kalau pada layar Supply ada supply yang
kurang maka perlu ditambahkan dan
diUpdate.

g. Update Supply
 Dari menu Snapshot tekan Supplies
 Tekan F2 – Update Supply
 Pada layar akan muncul / tekan tombol sesuai
dengan inventory yang baru saja ditambahkan
 Tekan DONE.

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 67


h. Cara Pengosongan Limbah
 Buka pintu Supply dan Waste
 Angkat sedikit kontainer limbah padat
melewati pembatas yang ada pada lantai
Supply dan menariknya keluar. Bagian “Cute
“akan menutup dan mampu menampung 50
RV
 Keluarkan kantong limbah padat
 Ganti kantong limbah padat dengan yang
baru.
 Masukkan kembali container limbah padat ini
melewati lantai dan tekan ke belakang
sehingga “Cute “ terbuka
 Pada layar Snapshot pilih modul yang sesuai
lalu tekan Supplies dan Supply Status
 Tekan Update Supply.

i. Cara Penambahan RV
 Buka pintu RV Hopper
 Tambahkan RV dengan salah satu langkah
berikut:

68 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati


- Masukkan setengah bagian dari kantong
plastik RV dan perkirakan jumlah RV
yang ditambahkan.
- Masukkan seluruh isi kantong RV (500
RV) pada RV Hopper
 Tutup pintu RV Hopper
 Pada layar Snapshot pilih Supplies dan
Supply Status
 Tekan F2 – Update Supplies, pada layar akan
muncul:
 Pilih “RVs Added” yang sesuai
 Tekan DONE

j. Cara Persiapan dan Penambahan Wash Buffer


 Pastikan konsentrat Wash Buffer belum
Kadaluarsa
 Bolak – balikkan botol Wash Buffer (1 L)
beberapa kali sehingga homogen
 Tuangkan Wash Buffer kedalam botol
Pengencer Wash Buffer (10 L)

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 69


 Secara perlahan tambahkan air Grade II pada
botol sampai batas larutan mencapai garis
putus – putus pada botol.
 Buka pintu Supply dan Waste
 Masukkan selang transfer kedalam botol 10 L
 Sambungkan selang tersebut ke “Quick
Disconnect” yang terletak di sebelah kiri
tabung Wash Buffer.
 Dari menu Snapshot, pilih modul yang sesuai,
tekan Supplies dan Supply Status
 Tekan Update Supplies
 Pilih kotak “Add Buffer”
 Pilih DONE
 Pilih OK untuk memulai transfer Buffer, maka
layar Supply Status akan menunjukkan “FILL
IN PROGRESS”.
 Tunggu sampai pengisian selesai lalu
lepaskan selang dari “Quick Disconect”
 Keluarkan selang dari Botol persiapan Buffer
(10 L)
 Keringkan bagian luar selang dengan tisu
kering

70 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati


 Tutup pintu Supply dan Waste
 Cuci Botol Wash Buffer 10 L dengan air grade
II
 Siapkan Wash Buffer untuk pengisian
berikutnya.

k. Cara Penambahan Triger dan Pre - Triger


 Periksa tanggal kadaluarsa dari Triger/ Pre
Triger
 Cantumkan tanggal buka Triger/ Pre – trigger
pada botolnya
 Cantumkan tanggal kadaluarsa Stabilitas On
Board
 Buka pintu Supply dan Waste
 Tarik laci Triger dan Pre Triger
 Letakkan Botol yang akan diganti pada bagian
tengah laci
 Letakkan botol yang baru pada tempat yang
sesuai
 Lepaskan tutup botol yang baru dan letakkan
dibagian tutup botol dibagian depan laci

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 71


 Keluarkan tutup botol yang sudah digunakan
beserta sensor level yang melekat padanya
 Masukkan tutup dan sensor tersebut pada
botol yang baru.
 Masukkan sensor level ini sedemikian hingga
arah tanda panah menghadap ke depan.
 Dorong laci trigger dan Pre trigger kembali ke
tempatnya.
 Tutup pintu Supply dan Waste.
 Dari menu Snapshot pilih Supplies dan Supply
status
 Tekan Update supply
 Pilih kotak Triger dan atau Pre trigger
 Tekan DONE

l. Status Reagen
Untuk melihat cukup tidaknya reagen yang tersedia
dengan cara:
 Tekan Regents dari menu Snapshot
 Pilih Reagent Status
 Pilih Modul yang sesuai

72 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati


 Pilih View All jika ingin melihat kondisi reagen
secara keseluruhan termasuk Stabilitas On
Board.

 Grafik Reagent Carousel


Arti warna – warna pada grafik reagent carousel
adalah:
1) Putih
Tidak terdapat reagen yan diletakkan pada
posisi tersebut
2) Hijau (teal muda)
Status reagen OK atau Mixing (hanya untuk IA)
3) Kuning (emas)
Status reagen adalah Low Alert atau
Overridden
4) Merah
Status reagen adalah BC Fail, Load Error,
Missing Bottle, Extra Bottle, Mismatch (hanya
untuk IA) , No Assay, Empty, LLS Error, or
Expired

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 73


Status Reagen
1) BC Fail
Barcode pada botol reagen tak bisa terbaca
2) Load Error
c System
reagen dimasukkan kedalam reagent supply
centre yang salah.
i system
reagent kit terisi lebih dari 3 botol dan diisi
pada posisi 25 dan 1 pada reagent carousel.
3) Missing Bottle
reagent kit tidak mendapati botol yang
diperlukan
4) Extra Bottle
Botol yang terdeteksi bukan merupakan
bagian dari reagen kit yang diketahui dan
jumlah botol yang dimasukkan kurang untuk
membuat kit baru
5) Missmatch
Satu atau lebih botol yang terdeteksi tidak
(i2000SR) terhubung dengan reagen kit.

74 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati


m. Cara Penambahan Reagen
 Reagen carousel dapat menyimpan sampai
dengan 25 kit reagen.
 Crousel diberi kode warna untuk mempermudah
pada saat pemasukan botol reagen dengan
kode warna.
- Kuning – reagen terletak dibagian dalam
- Pink – reagen terletak dibagian tengah
- Hijau – reagen terletak dibagian luar
 Satu reagent kit terdapat 2 – 6 botol, tergantung
dari assay.
 Jika terdapat lebih dari 3, maka botol diberi label
“1” atau “2”
 Reagent tersedia pada 100 tes atau 500 tes tiap kit.

n. Order Kalibrasi
 Tekan Orders
 Pilih tombol Carier
 Masukkan ID Carrier pada kotak “C”
 Masukkan Posisi kontrol pada kotak “P”
 Pilih jenis Parameter dari list Assay

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 75


 Pilih F5-Assay Option (Untuk memasukkan data
lot kalibrator, ED dsb Jika diperlukan )
 Tekan F2-Add Order

o. Order Kalibrasi
 Tekan Orders
 Pilih tombol Carier
 Masukkan ID Carrier pada kotak “C”
 Masukkan Posisi kontrol pada kotak “P”
 Pilih jenis Parameter dari list Assay
 Pilih F5-Assay Option (Untuk memasukkan data
lot kalibrator, ED dsb Jika diperlukan )
 Tekan F2-Add Order.

p. Order Kontrol Single Analyte


 Range kontrol harus dikonfigurasi sebelum
Running kontrol
 Pilih Single analyte
 Pilih pilihan STAT yang ada pada bagian kanan
atas layar
 Pilih tombol Carier

76 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati


 Masukkan ID Carrier pada kotak “C”
 Masukkan Posisi kontrol pada kotak “P”
 Masukkan nilai faktor pengenceran (jika
diperlukan)
 Pilih jenis parameter dari list Assay
 Pilih lot yang sesuai dari tombol lot.
 Pilih kotak level kontrol, jika dipilih semua level
sekaligus maka kontrol harus diletakkan dalam
satu Carrier
 Pilih F5-Assay Option (Jika diperlukan)
 Tekan F2-Add Order.

q. OrderSampel Pasien (Satu Pasien)


 Pilih pilihan STAT yang ada pada bagian kanan
atas layar (jika diperlukan)
 Pilih Single Patient pada “Order Type”
 Pilih tombol Carier
 Masukkan ID Carrier pada kotak “C”
 Masukkan Posisi kontrol pada kotak “P”
 Masukkan Sampel ID pada kotak “SID”

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 77


 Masukkan nilai faktor pengenceran (jika
diperlukan)
 Pilih jenis Parameter dari list Assay
 Pilih F2- Sampel Details untuk menambahkan
informasi pasien (Jika diperlukan)
 Pilih F5-Assay Option (Jika diperlukan)
 Tekan F2-Add Order

r. Order Sampel Pasien (Sistem Batch Tanpa


Barcode)
 Pilih pilihan Batch pada “Order Type”
 Masukkan ID Carrier yang pertama pada kotak “
Starting C”
 Masukkan Posisi kontrol pada kotak “P”
 Masukkan Sampel ID pada kotak “ Starting SID”
 Masukkan nilai faktor pengenceran (jika diperlukan)
 Pilih jenis Parameter dari list Assay
 Pilih F2- Batch Details untuk menambahkan
informasi Pasien (Jika diperlukan)
 Pilih F5-Assay Option (Jika diperlukan)
 Tekan F2-Add Order.

78 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati


s. Order Sampel Pasien (Sistem Batch Dengan
Barcode)
 Pilih pilihan Batch pada “Order Type”
 Masukkan Sampel ID pada kotak “ Starting SID”
 Masukkan Sampel ID pada kotak “ Ending SID”
 Masukkan nilai faktor pengenceran ( jika
diperlukan )
 Pilih Pemeriksaannya dari list Assay
 Pilih F2- Batch Details untuk menambahkan
informasi ( Jika diperlukan )
 Pilih F5-Assay Option (Jika diperlukan )
 Tekan F2-Add Order

t. Melihat Hasil Pemeriksaan


 Pemeriksaan yang sudah selesai dikerjakan
dapat dilihat pada layar Result
1. Tekan Menu Results
2. Tekan Result Review
 Dari layar Results ini dapat dilakukan hal -hal
sbb:

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 79


1. Print Pasient Report, detail hasil , List hasil,
dan laporan sampel
2. Mencari hasil yang diinginkan
3. Menambahkan komentar pada hasil yang
didapat
4. Rerun test
5. Menghapus hasil yang sudah selesai
dikerjakan
6. Release Hasil.

u. Melihat Hasil Secara Detail


 Untuk melihat hasil detail :
1) Pilih hasil yang diinginkan dari tabel hasil
yang terlihat. Atau pilih F2-Select All
2) Pilih F5_Details
3) Gunakan tombol Previous atau Next untuk
hasil yang lain.(Jika diperlukan)
4) Pilih DONE

80 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati


v. Print Hasil Pemeriksaan
Untuk mencetak hasil sampel yang diinginkan:
a. Pilih hasil yang diinginkan dari tabel hasil yang
terlihat atau pilih F2-Select All
b. Pilih F4-Print
c. Pilih Selected items/ All items dari print
selection
d. Pilih Salah satu Reports Availlable (Berupa list /
Hasil detail / Sample Report atau Patien Report
e. Isi Number Of Copy yang diperlukan ( optional )
f. Pilih DONE

w. Maintenance
A. Prosedur Maintenance Harian
1. Pilih System
2. Pilih Maintenace

3. Pilih Modul ( Misal 1 )

4. Pilih Daily

5. Pilih Prosedur Daily Maintenance

6. Pilih F5-Perform

7. Ikuti Petunjuk Layar

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 81


8. Setelah Selesai tekan DONE

B. Prosedur Maintenace Mingguan


B.1. Membersihkan Filter Udara
1. Pilih System
2. Pilih Maintenace
3. Pilih Modul (Misal 1)
4. Pilih Weekly
5. Pilih Prosedur Air Filter Cleaning
6. Pilih F5-Perform
7. Ikuti Petunjuk Layar
8. Setelah Selesai tekan DONE

B.2. Membersihkan Bagian Luar Probe


1. Pilih System
2. Pilih Maintenace
3. Pilih Modul ( Misal 1 )
4. Pilih Weekly
5. Pilih Prosedur Pipettor Probe Cleanning
6. Pilih F5-Perform
7. Ikuti Petunjuk Layar
8. Setelah Selesai tekan DONE.

82 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati


B 3. Membersihkan Bagian Luar Probe Wash
Zone
1. Pilih System
2. Pilih Maintenace
3. Pilih Modul (Misal 1)
4. Pilih Weekly
5. Pilih Prosedur WZ-Probe Cleanning-
Manual
6. Pilih F5-Perform
7. Ikuti Petunjuk Layar
8. Setelah Selesai tekan DONE

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 83


13. PEMELIHARAAN INSTRUMEN
ARCHITECT
Untuk memastikan kinerja dari sistim Architect i 2000 SR
yang handal, harus dilakukan pemeliharaan peralatan yang
rutin sesuai dengan instruksi dan jadwal Pemeliharaan alat.
a. Prosedur maintenance
1) Ganti limbah padat dan cek supplies.
2) Lakukan daily cleaning
Maintenance harian membutuhkan waktu sampai
60 menit untuk selesai, pada saat proses cleaning
berlangsung instrument tidak dapat melakukan
aktifitas runing lainnya
Bahan yang diperlukan :
 Conditioning solution
 Natrium Hipoklorit 0.5%
Prosedur Maintenance Harian
1. Pilih System
2. Pilih Maintenace
3. Pilih Modul ( Misal 1 )
4. Pilih Daily
5. PilihProsedur Daily Maintenance
6. Pilih F5-Perform

84 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati


7. Ikuti Petunjuk Layar
8. Setelah Selesai tekan DONE

Prosedur Maintenace Mingguan


 Membersihkan Filter Udara
1. Pilih System
2. Pilih Maintenace
3. Pilih Modul ( Misal 1 )
4. Pilih Weekly
5. Pilih Prosedur Air Filter Cleaning
6. Pilih F5-Perform
7. Ikuti Petunjuk Layar
8. Setelah Selesai tekan DONE
 Membersihkan Bagian Luar Probe
1. Pilih System
2. PilihMaintenace
3. PilihModul ( Misal 1 )
4. Pilih Weekly
5. Pilih Prosedur Pipettor Probe Cleanning
6. Pilih F5-Perform
7. Ikuti Petunjuk Layar
8. Setelah Selesai tekan DONE.

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 85


 Membersihkan Bagian Luar Probe Wash
Zone
1. Pilih System
2. Pilih Maintenace
3. Pilih Modul (Misal 1)
4. Pilih Weekly
5. Pilih Prosedur WZ-Probe Cleanning-
Manual
6. Pilih F5-Perform
7. Ikuti Petunjuk Layar
8. Setelah Selesai tekan DONE

Perawatan : Bila diperlukan


a. Bersihkan rak sampel
b. Pemeliharaan alat bila tidak dijalankan

b. DOKUMENTASI
Prosedur ini didokumentasikan dalam bentuk hard copy
(kertas) dan file data

c. LAMPIRAN
Lembar Kerja Pemeliharaan Alat Architect

86 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati


14. PEMERIKSAAN UJI SARING IMLTD
METODA CHEMILUMINESCENCE

a. Alat Yang Digunakan : Advia Centaur Cp


 Bagian –Bagian : Luar
a. Acid & Base2. Sampel tip drawers
b. Waste drawer
c. Sampel Compartment
d. Reagents compartment
e. Touch screen monitor

 Quality Control
a. Prosedur Kerja untuk melakukan QC
1) Buat folder QC
2) Tempelkan barcode QC (jika ada) ke dalam
sample cup, masukkan QC sesuai dengan
barcode di sample cup,
3) Masukkan sample cup berisi QC ke dalam
sample tray dan ke dalam sample
compartement,
4) Jika folder QC sudah di dalam instrument
dan menggunakan barcode QC, maka

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 87


instrument akan otomatis mengenali
barcode tsb sbg QC, tekan START, atau
5) Jika tidak tersedia barcode QC, maka
lakukan langkah-langkah sbb :
- Workspace, sentuh Sample
Compartement,
- Sample Compartement, sentuh jalur
yang berisi sample rack QC
- Sentuh QC, masukkan Sample ID
secara manual
6) Sentuh jenis pemeriksaan yang digunakan,
sentuh Close

b. Membuat Folder QC
1) Workspace, pilih Definition,pilih Control,
2) Pilih Add,
3) Pilih Name, masukkan nama control
(menggunakan 11 karakter huruf atau
angka),
4) Pilih Routine untuk pemeriksaan rutin atau
menggunakan QC diluar SIEMENS, pilih KIT
untuk QC ID (Infectious Diseases)

88 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati


5) Sentuh dan masukkan Lot Number, Expiry
Date (DD-MM-YYYY), kecualiuntuk QC KIT,
Expiry Date tidak perlu dimasukkan karena
secara otomatis akan dikenali oleh
instrument.
6) Masukkan level QC, instrument secara
otomatis membuat barcode QC yang dimulai
dengan huruf “K”,
7) Pilih Usage, pilih Primary,
8) Pilih Assay Name, masukkan nilai Low
Range and High Range, (Instrumentakan
menghitung secara otomatis mean dan nilai
2SD, jika nilai batas atas dan batas bawah
dimasukkan).
9) PilihReplicates, masukkan jumlah replikasi
yang akan dikerjakan,
10) Masukkan CHECKSUM, jika menggunakan
QC KIT.
11) Pilih Add,setelah langkah ke 7,
12) Ulangi langkah ke 6 – 7 untuk seluruh
pemeriksaan dalam 1 (satu) jenis control.

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 89


Pilih Save. Ulangi langkah ke 2 – 9 untuk
membuat QC baru

c. Edit QC
1) Workspace,pilih Definition, pilih Control.
2) Pilih Control Name and Lot Number, pilih
Details
3) Pilih jenis pemeriksaan yang diedit,
masukkan nilaiLow Range dan High Range
atau
4) Pilih jenis pemeriksaan yang ditambahkan,
masukkan nilai Low Range dan High Range,
atau
5) Pilih jenis pemeriksaan yang dihapus,
6) Pilih Save untuk menyimpan nilai, atau Add
untuk menambahkan jenis test, atau
7) Delete untuk menghapus jenis test.
8) Setelah selesai, pilihSave

d. Menghapus QC
1) Workspace, pilih Definition, pilih Control.
2) Pilih Control name and lot number, pilih
Delete, pilih Ok

90 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati


e. Menjalankan QC
1) Masukkan sampel QC ke dalam sample tray
dan ke sample compartement,
2) Sampel Compartement, pilih jalur yang berisi
sampel QC,
3) Sentuh tombol Sample Selection, Cal
Control (ctrl) Sample (smp)
4) Masukkan Control ID, instrument secara
otomatis memberikan informasi mengenai
Control ID tsb
5) Pilih Assay, pilih Start

 ADVIA QC
ADVIA QC merupakan software QC Real Time
a. Workspace, pilih Results
b. Results, pilih Control
c. Pilih ADVIA QC
Catatan :
Barcode QC dimulai dengan K + no Lot QC
a. Sampel Pasien
Menjalankan sampel pasien melalui sample
compartement

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 91


Sampel ID dapat menggunakan 4 – 17 karakter
huruf dan angka. Jangan menggunakan simbol
(%) sebagai bagian dari sampel ID.
1) Workspace, pilih Sample Rack.
2) Sample Compartement, pilih Sampel Rack
3) Pilih Sampel yang berada di Samples,
4) Pilih Sample Type, Sentuh tombol Sample
Selection, Cal Control (ctrl) Sample (smp)
5) Masukkan Sample ID, tekan enter,
6) Pilih jenis pemeriksaan atau profile yang
diinginkan,
7) Pilih Close

b. Menjalankan worklist menggunakan result tab


1) Workspace, pilih Results
2) Today, pilih Schedule Worklist,
3) Masukkan Sampel ID,
4) Masukkan demografik pasien
5) Masukkan offline Dilution Factor (jika
diperlukan),
6) Pilih jenis pemeriksaan yang diinginkan,
7) Pilih Nextuntuk menambah worklist,

92 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati


8) Pilih Ok untuk menyelesaikan worklist
9) Pilih Close

c. Menghapus hasil
1) Workspace, pilih Result Result.
2) Delete untuk menghapus hasil yang sudah
ditandai.
3) Delete Result, pada layar akan muncul “Select
Records, Order than 30 days, All records dan
Range”. Pilih Ok

d. Menyalakan dan mematikan instrument


Menyalakan Instrument
1) Nyalakan komputer
2) Layar computer akan menampilkan
“Windows XP sign-in”, pilih Lab, password
“welcome”.
3) Software instrument akan tampil secara
otomatis, layar akan muncul Sign in.
4) User Name : Level 1, password : Level 1
5) Ok

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 93


6) Setelah workspace tampil di layar, tekan
power switch yang terletak sebelah kiri
instrument untuk menyalakan instrument
7) Tunggu kurang lebih 5 menit karena
instrument melakukan initialisasi
Keterangan :
1. Sign In
2. Ok
3. Level 1
4. Level 1

e. Mematikan Instrument
1) Pastikan instrument dalam kondisi Ready
2) Tekan power switch yang terletak sebelah kiri
instrument.
3) Exit untuk keluar dari software instrument.
4) ”Are you sure you want to exit the system
software”, tekan Yesuntuk konfirmasi
mematikan software.
5) “Do you want to create a back up”, tekan
Nountuk tidak membuat back up.

94 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati


6) Tekan Shutdown Computer untuk mematikan
computer; tekan Restart Softwareuntuk
merestart software; tekan “Exit to
Desktop”untuk ke menu windows.

Perhatian :
Jika instrument mati lebih dari 5 (lima) menit,
keluarkan Primary Reagent dan Ancillary
Reagent simpan di tempat yang sesuai

f. Perawatan
No. Keterangan Frekuensi
1 Melakukan maintenance harian secara otomatis Harian
2 Melakukan maintenance mingguan secara Mingguan
otomatis
3 Membersihkan tutup incubator Mingguan
4 Membersihkan bagian luar dari probe reagensia Mingguan
5 Membersihkan bagian luar dari probe limbah Mingguan
6 Membersihkan Probe rail Mingguan
7 Melakukan maintenance bulanan secara otomatis Bulanan
8 Membersihkan container Wash 1 Bulanan

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 95


Jika diperlukan :
1) Menyiapkan Cleaning Solution yang
diperlukan oleh instrument
2) Dokumentasi laporan maintenance
3) Review laporan maintenance
4) Mencetak laporan maintenance
5) Melakukan maintenance
6) Menghapus maintenance
7) Import dan ekspor maintenance log
8) Membersihkan Acid dan Base Reagent
Compartement
9) Membersihkan Solid Waste Drawer dan Liner
10) Membersihkan Sample Compartement
11) Membersihkan Sample Compartement
Shutter
12) Membersihkan Sample Rack
13) Membersihkan Reagent Compartement
14) Membersihkan Reagent Compartement
Shutter
15) Membersihkan interior instrument
16) Membersihkan workstation
17) Back up data

96 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati


18) Menyimpan data
19) Menjaga sistem database

a. Perawatan Harian
Perhatian :
- Maintenance harian hanya menggunakan
Tubing DI Water.
- Jangan melepaskan kabel sensor DI water (DI
Water Sensor Cable).
1) Masukkan1 botol Cleaning Solution
Concentrateke dalam 2 L Cleaning Solution
Bottle (2L Cleaning Bottle / Cleaning Bottle)
2) Tambahkan aquabidest ke dalam 2 L Cleaning
Solution Bottle hingga mencapai2L.
3) Pastikan instrument dalam kondisi Ready
4) Workspace, pilih Maintenance.
5) Pilih Maintenance Schedule.
6) Pilih Automated Daily Cleaning.
7) Pilih Perform
8) Langkah 1Pemasangan Cleaning Bottledengan
langkah-langkah sbb :
Keterangan : 1. Langkah 1

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 97


- Lepaskan tubing DI water.
- Pasangkan tubing dengan 2L Cleaning Bottle
- Pilih Accept
9) Langkah 5
Pemasangan kembali DI Water Container
dengan langkah-langkah sbb :
Keterangan : 1. Langkah 5; 2. Accept; 3. Ok;
4.Succesful
- Lepaskan tubing dari 2L Cleaning Bottle.
- Pasangkan kembali ke DI water container.
- Pilih Accept
10) .Succesful,jika pengerjaan telah selesai danpilih
Ok,agar instrument dapat mengerjakan sampel

b. Perawatan Mingguan
Maintenance mingguan hanya menggunakan tubing
DI water.
1) Masukkan1 botol Cleaning Solution
Concentrateke dalam 2 L Cleaning Solution
Bottle (2L Cleaning Bottle/Cleaning Bottle)
2) Tambahkan aquabidest ke dalam 2 L Cleaning
Solution Bottlehingga mencapai volume 2L.

98 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati


3) Pastikan instrument dalam kondisi Ready
4) Lepaskan DI water Containerdari instrument :
- Lepaskan tubing dari DI water Containerdan
keringkan dengan menggunakan tisu bebas
serat atau kain kasa.
- Lepaskan sensor dari tempatnya. (Gambar 54).
5) Lepaskan tutup dari tempatnya.
6) Tuang Cleaning Solution ke dalam DI water
Containerdan tutup kembali.
7) Kocok tempat tsb 10x.
8) Diamkan selama 10 menit.
9) Tempatkan DI water Containerkembali tempat
semula.
10) Workspace, pilih Maintenance\
11) Automated Weekly Cleaning.
12) Perform
13) Langkah 1PemasanganDI water Containeryang
berisi Cleaning Solution, dengan langkah-
langkah sbb : Keterangan : 1. Langkah 1; 2.
Accept
- Pasang tubing DI water dengan DI water
Container yang berisi Cleaning Solution

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 99


- Accept (tunggu kira-kira 16 menit). (Gambar
57).
14) Langkah 5 Membersihkan dan memasang
kembali DI water Container, dengan langkah-
langkah sbb :
- Lepaskan tubing DI water dari DI water
Container,
- Buang Cleaning Solution,
- Bilas DI water Containerdan tutup:
 Isi DI water Containerdengan DI water
kurang lebih 3L
 Kocok tempat tsb kurang lebih 10
menit
 Buang DI water tsb
 Ulang prosedur tsb kurang lebih 3x
 Isi kembali tempat DI water dengan DI
water baru
 Pasang kembali tubing DI water
dengan tempatnya
 Accept(tunggu kurang lebih 11 menit).
(Gambar 58)

100 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati


15) Succesful, Jika maintenance telah selesai.
16) Ok untuk instrument dapat bekerja kembali.
Keterangan : 1. Successful; 2. Ok

c. Maintenance bulanan
- Maintenance bulanan menggunakan tubing DI
water dantubing Wash 1. Waktu Maintenance
: 40 menit
- Jumlah kuvet : 32
- Volume Cleaning Solution : 180 mL
1) Masukkan1 botol Cleaning Solution
Concentrateke dalam 2 L Cleaning
SolutionBottle (2L Cleaning Bottle/Cleaning
Bottle)
2) Tambahkan aquabidest ke dalam 2 L Cleaning
Solution Bottlehingga mencapaivolume 2L.
3) Pastikan instrument dalam kondisiReady
4) Workspace, pilih Maintenanceatau pilih
Maintenance Status.
5) Pilih Automated Monthly Cleaning
6) Pilih Perform.

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 101


Keterangan : 1. Maintenance
2. Maintenance Schedule
3. Perform
4. Automated Monthly Cleaning
7) Langkah 1 Pemasangan Cleaning Bottle,
dengan langkah-langkah sbb :
- Lepaskan tubing dari DI Water Containerdan
pasangkan ke Cleaning Bottle 2L.
- Lepaskan tubing dari Wash 1 Containerdan
pasangkan ke Cleaning Bottle 2L.
- PilihAccept
8) Langkah 6: Pengisian Cleaning Bottledengan
DI water, dengan langkah-langkah sbb :
- Lepaskan tubing DI water dari Cleaning
Bottle 2L
- Lepaskan tubing wash 2 dari Cleaning
Bottle 2L
- Buang Cleaning Solution
- Cuci Cleaning bottle dan tutup kurang lebih
3x dengan DI water
- Isi Cleaning Bottle dengan DI water dan
tutup kembali

102 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati


- Pasang kembali tubing DI water dengan
Cleaning bottle 2L
- Pasang kembali tubing wash 1 dengan
Cleaning bottle2L
- Pilih Accept
9) Langkah 10
Mengisi Cleaning Bottle dengan DI water
dengan langkah-langkah sbb :
- Lepaskan tubing Di water dari Cleaning
Bottle 2L
- Lepaskan tubing wash 1 dari Cleaning
Bottle 2L
- Pasangkan kembali tubing DI water
denganDI Water Container
- Pasangkan kembali tubing wash 1
dengan Wash 1 Container
- Pilih Accept
10) Succesful, jika maintenance telah selesai
11) Ok untuk instrument dapat bekerja kembali.

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 103


 PROSEDUR
a. Menghidupkan alat
- Nyalakan computer
- Layar computer akan menampilkan“ Windows
CP sign-in “ pilih Lab
Password “ welcome”
- User Name : Level1, password : Level1
- OK. Tunggu 5 menit karena instrument
melakukan initialisasi.
b. Mematikan Instrument
1) Pastikan instrument dalam kondisi Ready
2) Tekan power switch yang terletak sebelah
kiri instrument.
3) Exit untuk keluar dari software instrument
4) Tekan Yes untuk konfirmasi mematikan
software.
5) “do you want to create a backup “Tekan No
untuk tidak membuat back up.
6) Tekan Shutdown Computer untuk
mematikan computer, tekan Restat
Software untuk merestart, tekan “Exit to
desktop” untuk ke menu windows.

104 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati


c. Persiapan Instrument
1) Menjalankan Instrument
- Periksa dan buang limbah padat dalam
Solid Waste Drawer.
- Periksa dan buang limbah cair dalam
Liquid Waste Container.
- Periksa, buang dan isi kembali DI Water
dan Wash 1 Container.
- Periksa dan masukkan sampel Tip ke
Sampel Tip Drawer.
- Periksa dan masukkan Cuvette.
- Ganti Acid dan Base Reagents.
- Verifikasi jumlah dan jenis Primary
Reagents dan Ancillary Reagents
Yang berada di Reagents Compartement
dalam jumlah yang cukup.
Sampel siap untuk dijalakan.
2) Memasukkan Tip Sampel
- Workspace pilih Tip Tray Drawer.
- Tip Drawer Screen, pilih posisi rak tip
yang akan diganti.

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 105


- Pilih Withdrawn Tray, pilih Close untuk
kembali ke workspace.
- Buka Tip Tray Drawer buang rak sampel
tips lama.
- Buka rak sampel tip yang baru, msukkan
rak sampel tip baru ke Tip Traydrawer
yang diiinginkan.
- Tip Drawer Screen pilih Set All untuk
menandakan posisi semua tip dalam rak
dalam keadaan penuh.
- Pilih Assign Tray, pilih Close untuk
kembali ke Workspace

d. Penanganan Primary Reagent


- Pegang kedua ujung Primary Reagent
dengan kedua tangan.
- Naikkan salah satu ujung Primary reagent
keatas dengan perlahan dan kembalikan
ke posisi mendatar dengan perlahan
- Naikan salah satu ujung lain Primary
Reagent ke atas dengan perlahan dan

106 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati


kembalikan ke posisi mendatar dengan
perlahan
- Ulangi minimal 20 x.
- Homogenkan 5 – 10 x lagi untuk
memastikan homogenitas solid phase.
- Masukkan primary Reagent de dalam
instrument.

e. Prosedur Kerja Melakukan Kalibrasi


- Masukkan semua informasi yang terdapat di
ADVIA Centaur CP Assign ValueCard.
- Masukkan semau informasi yang terdapat di
ADVIA Centaur CP Master Curve
- Tempelkan barcode kalibrasi ke tabung yang
akan digunakan, masukkan tabung tersebut
ke dalam sample compartement. Sampel
Compartement screen, pilih posisi yang
berisi kalibrator, tekan Close.
- Workspace, pilih Primary Reagent untuk
memilih jenis pemeriksaan yang dikalibrasi.
Reagensia yang dipilih akan berwarna hijau.

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 107


- Pilih Calibrate, maka instrument akan
memulai proses sampling secara otomatis.

f. Melihat, Mencetak dan Waive Hasil Kalibrasi


- Workspace, pilih Result, pilih Current
Calibrator.
- Pilih jenis pemeriksaan, pilih Print untuk
mencetak hasil kalibrasi
- Pilih jenis pemeriksaan, pilih Details untuk
melihat hasil kalibrasi
- Pilih jenis pemeriksaan, pilih Details, pilih
waived, pilih Close.
- Waived untuk memperpanjang masa
kalibrasi.

g. Memasukkan Data Kontrol


- Dari menu Workspace, pilih Control
Definition
- Pilih Add
- Masukkan nama kontrol
- Pada kolom Type pilih Routine atau Kit

108 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati


 Pilih Routine jika kontrol tersebut
bukan dari produk siemens
 Pilih Kit jika kontrol tersebut dari
produk siemens
- Masukkan no Lot dan tanggal expired
- Pilih test :
 Pilih tombol Test
 Pilih test yang akan disetting kontrol
 Pilih Continue
- Masukkan nilai batas atas dan batas
bawah atau nilai mean dan 2 SD
- Pilih Save Test
- Ulangi prosedur no 3 sampai 8 untuk test
yang lain
- Pilih S

h. Prosedur Kerja Melakukan Quality Control


- Buat folder QC
- Tempelkan barcode QC ke dalam sampel
cup, masukkan QC sesuai dengan barcode di
sampel cup.

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 109


- Masukkan sampel cup berisi QC ke dalam
sampel tray dan ke dalam Sampel
compartement.
- Jika folder QC sudah di dalam instrument dan
menggunakan barcode QC,maka instrument
akan otomatis mengenali barcode tsb sbg
QC,tekanSTART.
- Sentuh jenis pemeriksaan yang digunakan,
sentuh Close.
- Barcode QC dimulai dengan K + no Lot QC

i. Prosedur Kerja Instrument


- Instrument memindahkan Cuvette ke Cuvette
Loader
- Cuvette Loader menempatkan Cuvette ke
dalam Incubator Ring
- Sampel Probe mengambil Sampel Tips untuk
memulai pemeriksaan
- Sampel Probe mengambil sampel di sampel
Compartement dan memasukkan sampel ke
cuvette di incubator ring

110 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati


- Incubator Ring bergerak ke Reagent Probe
Area
- Reagent Probe mengambil Ancillary atau
Primary Reagent di reagent Compartement
dan memasukkan reagensia ke Cuvette di
incubator RingRinse Station mencuci Reagent
probe dengan DI Water setelah pengambilan
Reagensia.
- Sampel pasien dan reagensia yang diperlukan
dimasukkan ke dalam Cuvette tepat waktu
sesuai dengan prosedur pemeriksaan yang
digunakan
- Setelah semua reagensia ditambahkan dan
diinkubasi sampel dicuci
- Incubator ring memindahkan cuvette ke Acid
probe yang memasukkan Acid reagent ke
dalam Cuvette
- Incubator Ring memindahkan cuvette ke
Elevator yang menaikkan Cuvette dari
incubator ring ke Luminometer
- Cuvette masuk ke Luminometer, dimana
reaksi Chemiluminescent yang terjadi diukur .

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 111


- Cuvette dijatuhkan ke dalam Solid Waste
Drawer.

j. Prosedur Menjalankan Sampel Pasien Melalui


Sampel Compartement
1) Workspace, pilih sampel rack
2) Sample Compartement pilih sampel Rack
3) Pilih Sampel yang berada di samples
4) Pilih sampel Type
5) Masukkan sampel ID tekan enter
6) Pilih jenis pemeriksaan atau profile yang
diinginkan
7) Pilih Close

k. Prosedur melihat hasil


Lakukan review hasil, interprestasi hasil, dan
flags pada menu Worklist-Summary
- Dari menu Workspace, pilih Worklist
- Pilih Summary
- Pilih hasil yang dikehendaki, pilih Result
Details

112 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati


- Sistem akan mengurutkan sesuai alphabet
dari setiap test atau berdasarkan Kronologis
order
- Hasil final ditandai dengan huruf yang di cetak
tebal / bold, pilihan melihat hasil dapat
dilakukan sortir berdasarkan rak, SID, PID ,
Nama Pasien dll.
- Untuk melihat hasil saat ini pilih current
results dan untuk hasil setelah 24 jam pilih
Historical.

l. Mencetak Hasil
 Mencetak hasil per Sampel
- Dari menu Workspace, pilih Print
- Pilih Report Option
- Pilih Result Report
- Masukkan tanggal mulai dan akhir, view
dan sort ( sort untuk memilih hasil yang
akan di cetak)
- Pilih Print Report
 Mencetak hasil per Test
- Dari menu Workspace, pilih Print

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 113


- Pilih Report Options
- Pilih Test Report
- Masukkan tanggal awal dan akhir, test
dan sort
- Pilih Print Report

 DOKUMENTASI
Prosedur ini didokumentasikan dalam bentuk hard
copy (kertas) dan file data.

 LAMPIRAN
Lampiran 1 : Log Book Advia Centaur CP
Lampiran 2 : Lembar kerja harian pemeriksaan Uji
Saring.
Lampiran 3 : Print Out hasil Advia Centaur CP

114 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati


15. PEMELIHARAAN INSTRUMEN ADVIA
CENTAUR CP
Untuk memastikan kinerja dari sistim Advia Centaur
CP yang handal, harus dilakukan pemeliharaan
peralatan yang rutin sesuai dengan instruksi dan
jadwal Pemeliharaan alat.
a. Daily maintenance
 Gantikontainer air
 Lakukan automated daily cleaning
Maintenance harian membutuhkan waktu sampai
60 menit untuk selesai, pada saat proses
cleaning berlangsung instrument tidak dapat
melakukan aktifitas running lainnya.
 Bahan yang diperlukan :
1) Cleaning solution
2) Aquadest
 Prosedur :
1) Buang / kosongkan container limbah cair
2) Jika perlu tambahkan / ganti cleaning
solution
3) Pastikan kontainer air terisi minimal 2,5 L

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 115


4) Pastikan jumlah cuvette cukup
5) Dari menu Workspace, pilih Maintenance
Status
6) Pilih Daily Cleaning, pilih Perform, pilih
Yes. Tunggu sampai proses selesai
Jika pada saat cleaning tersebut berhenti/ stop
oleh alat dikarenakan terdapat error makasistem
maintenance akan gagal dan indicator pada
maintenance status untuk daily maintenance
akan berwarna merah kemudian Sistem akan
melakukan pencucian secara otomatis .Jika
pencucian berhasil maka indikator daily
maintenance akan berwarna kuning. Lakukan
troubleshooting untuk error yang yang terjadi
setelah itu lakukan daily maintenance lagi.

b. Weekly maintenance
 Prosedur :
1) Pastikan status instrument Ready,
Warming up, Diagnostic, Mechanism Off
atau Check Status
2) Tarik Waste & Water Drawer keluar

116 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati


3) Buka kontainer water trap dan buang
isinya, pasang kembali
4) Mengganti cleaning solution
5) Dari menu Workspace, plih Maintenance
Status
6) Pilih Replace Cleaning Solution, pilih
Perform
 Prosedur :
1) Tuang 1 botol CSC (Cleaning Solution
Concentrate) kedalam kontainer cleaning
kemudian tambahkan aquadest sampai
batas tutup kontainer.
2) Cleaning Solution Concentrate setelah
diencerkan akan stabil selama 7 hari.
3) Bersihkan reservoir dan manifold
 Dari menu Workspace, pilih System
Status
 Pilih Turn System Mechanism Off, pilih
Yes
 Tunggu sampai kolom Turn System
On aktif
 Tarik keluar drawer Air &limbah

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 117


 Lepaskan sensor danselang reservoir
air dengan hati –hati
 Keluarkan botol reservoir dan buang
isinya
 Buka tiga baut dan lepaskan
manifoldnya
 Afa
 Setelah selesai Turn System
Mechanism On
4) Prime Water Reservoir
 Dari menu Workspace, pilih
Maintenance Status
 Pilih Prime Water from Reservoir to
Manifold, pilih Perform
 Setelah selesai alat siap digunakan

c. Monthly maintenance
 Bersihkan bagian luar reagen probe
1) Dari workspace pilih System Status
2) PilihTurn System Mechanis Off, tunggu
beberapa saat sampai tanda kotakTurn
System Mechanis On menjadi aktif

118 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati


3) Buka cover depan atas alat
4) Buka cover samping alat
5) Dengan hati hati arahkan reagan probe 1,
2 dan 3 ke incubator ring
6) Bersihkan masing-masing reagen probe
dengan tisu yang dibasahi dengan
cleaning solution secara hati-hati dari
atas kebawah
7) Bersihkan reagen probe dengan tisu yang
dibasahi dengan aquadest untuk
menghilangkan sisa cleaning solution
pada reagen probe
8) Pastikan reagen tidak bengkok
9) Pasang kembali cover samping dan cover
depan atas
10) Dari Workspace pilihSystem status
11) PilihTurn System Mechanics On

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 119


 Bersihkan bagian luar Ancillary probe
1) Dari Workspace pilihSystem Status
2) PilihTurn System Mechanis Off, tunggu
beberapa saat sampai tanda kotak Turn
System Mechanis On menjadi aktif
3) Buka cover depat atas alat
4) Dorong rakin proses kearah kanan
5) Tarik ancillary probe kedepan
6) Bersihkan dengan tisu yang dibasahi
dengan cleaning solution dari atas
kebawah dengan hati hati, terutama pada
bagian tengah
7) Bersihkan dengan tisu yang dibasahi
dengan aquadest dari atas kebawah
dengan hati-hati, pastikan ancillary probe
tidak bengkok
8) Tutup kembali cover depan atas
9) Dari Workspace pilihSystem status
10) PilihTurn System Mechanics On

120 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati


 Bersihkan bagian luar Aspirate Probe
1) Dari Workspace pilih System Status
2) Pilih Turn System Mechanis Off, tunggu
beberapa saat sampai tanda kotak Turn
System Mechanis On menjadiaktif
3) Buka cover alat depan atas
4) Tarik aspirate probe sampai ketinggian
maksimal dengan perlahan
5) Bersihkan bagian aspirate probe yang
terlihat dengan tisu yang dibasahi dengan
cleaning solution
6) Bersihkan bagian aspirate probe
dengantisu yang dibasahi aquadest
7) Turunkan kembali aspirate probe sekitar
1,27 cm (0,5 inchi)
8) Tutup cover atas depan
9) Dari Workspace pilihSystem status
10) PilihTurn System Mechanics On

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 121


 Bersihkan Filter Udara
1) Lepaskan filter udara dibelakang alat
dengan ditarik
2) Bersihkan filter udara
3) Pasang kembali filter udara tersebut

 Monthly cleaning
 Prosedur :
1) Dari menu Workspace, pilih
Maintenance Status
2) Pilih Automated Monthly Cleaning
3) Pilih Perform
 Tahap 1
1) Lepaskan selang dan sensor pada
kontainer air
2) Isi kontainer air dengan 4 Liter
campuran aquadestdan CSC
3) Kosongkan limbah cair dan padat
4) Pasang kembali container pada alat
dan pastikan selang dan sensor telah
tersambung

122 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati


5) Lepaskan selang dan sensor pada
reservoir air dan kosongkan isinya
6) Pasang reservoir air beserta selang
dan sensornya
7) Pilih Continue, tunggu sampai selesai

 Tahap 2
1) Lepaskan selang dan sensor kontainer
air, buang isi container tsb kemudian
bilas dengan air sampai tidak berbau
tajam lagi
2) Isi kontainer air tsb dengan 2 Liter
aquadest ( tidak boleh lebih atau
kurang karena akan dapat
menyebabkan proses cleaning menjadi
gagal)
3) Pasang kontainer air berserta selang
dan sensornya
4) Pastikan sisa cairan pada reservoir air
ketinggianya tidak lebih dari 1,27 cm
atau 0,5 inchi
5) Pilih Continue, tunggu sampai selesai

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 123


 Tahap 3
1) Lepaskan container dan reservoir air
kemudian buang sisa cairan
2) Cuci container dan reservoir air
dengan aquadest sampai bersih
3) Isi kontainer air dengan 2 Liter
aquadest dan pasangkan kembali ke
alat
4) Pasangkan kembali reservoir air
5) Pastikan selang dan sensor telah
terpasang dengan baik
6) Pilih Continue, tunggu sampai selesai

 Tahap 4
1) Lepaskan selang dan sensor pada
container dan reservoir air
2) Buang isi cairan pada container dan
reservoir air cuci sampai bersih dan
keringkan
3) Ambil container dan reservoir
cadangan

124 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati


4) Isi container cadangan dengan
aquadest dan pasang kembali ke alat
5) Pasang reservoir air cadangan
(kosong) kealat
6) Pastikan kembali selang dan sensor
terpasang dengan baik
7) Pilih Continue, tunggu sampai selesai

d. Perawatan : Bila diperlukan


c. Bersihkan rak sampel
d. Pemeliharaan alat bila tidak dijalankan

e. DOKUMENTASI
Prosedur ini didokumentasikan dalam bentuk hard
copy (kertas) dan file data

f. LAMPIRAN
Lembar Kerja Pemeliharaan alat Advia Cenatur
CP

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 125


16. PROSEDUR KERJA COBAS E 601
a. Persiapan Harian
1) Siapkan semua reagen, kalibrator, control, sampel
pada suhu ruang kurang lebih selama 15 menit.
2) Cek reagen/bahan pelengkap : magazine Assay
Cup, Assay Tip, ProCell M, CleanCell M, Pre
Clean M, Probe Wash.
3) Buang limbah konsentrat.
4) Cek conductivity air RO, pastikan nilainya< 1 (bila
lebih, buang air kran sampai nilai< 1) kemudian
buka saluran air RO menuju alat.
5) Cek semua kabel yang terhubung dengan
instrument, pastikan terhubung dengan baik,
kemudian Switch On UPS, dan Printer.
6) Switch On instrument dengan menarik keatas tuas
Power di sebelah kiri instrument lalu Switch On
computer dan cobas link.
7) Masukkan Operator ID dan Password, lalu tekan
Logon
8) Setelah alat selesai initial, pada posisi stand by
buka penutup reagen lalu masukkan reagen pada

126 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati


reagen disk, tutup kembali penutup reagen disk,
alat akan otomatis Reagent Registration.

b. Kalibrasi
1) Tekan Calibration, tekan Status, bila sudah
muncul tulisan Full langsung tekan Save.
2) Masukkan Snap Cap Vial Calibrator ke rack
calibrator warna hitam (Calset 1 harus selalu di
depan Calset 2) (Kalibrasi beberapa parameter
dapat dilakukan bersamaan)
3) Pasang rack dalam rack loader.
4) Tekan Start kecil, Start besar.

c. Kontrol Harian
1) Tekan QC, tekan Install, pilih Download, klik lot,
ketik 6 angka lot number qc diikuti angka 00, klik
Search, setelah data muncul, klik pada data, klik
Download, OK,OK
2) Setelah data masuk, klik pada data yang baru,
klik Active Test.
3) No 1 & 2 khusus untuk qc lot baru.
4) Tekan QC, tekan Status, blok semua parameter
yang akan di qc, pilih Select, Save.

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 127


5) Masukkan Snap Cap Vial Preci Control ke rack
qc warna putih, pasang rack dalam rack loader.
6) Tekan Start kecil, Start besar.

d. PengerjaanSampel
1) Pastikan sampel tidak lisis, bersih dari fibrin
daneritrosit, telah mencapai suhu ruang dan
dihomogenkan (jika disimpan di lemari
pendingin).
2) Pasang sampel di rak sample warna abu-abu.
3) Tekan Work Place, tekan Test Selection, isi
Sample ID, enter, klik Lengkap, klik Barcode
Read Error, masukkan no rak & no posisi, klik
Add, Save.
4) Masukkan semua data pasien
5) Cekurutan data pasien :klik Barcode Read Error.
6) Pasang rak sample di rack loader, tekan Start
kecil, Start besar.

e. Penutupan Harian
1) Tekan Utility, tekan Maintenance, tekan
Finalization Maintenance, tekan Select, tekan
Start, tunggu hingga Stand By.

128 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati


2) Tutup semua reagen dan simpan pada suhu
sesuai petunjuk pada kemasan.
3) Tekan Logoff, tekan Shutdown, tekan OK,
tunggu hingga layar monitor gelap
4) Switch Off tombol power di sebelah kanan
instrument.
5) Switch Off layar computer cobas link & printer.

17. KESELAMATAN KERJA DI


LABORATORIUM
a. Resiko umumnya terjadi karena beberapa hal,
antara lain :
- Petugas laboratorium bekerja dengan sesuatu
yang belum diketahui.
- Petugas laboratorium merupakan orang yang
paling awal terkena bahaya.
- Keinginan pasien untuk memperoleh hasil yang
cepat, beban kerja yang berlebihan serta
rutinitas pekerjaan mendorong ke arah situasi
yang membahayakan karena pada umumnya

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 129


tidak mengindahkan pedoman kerja yang
benar.
Secara umum yang harus diperhatikan :
- Sebelum memulai bekerja, seluruh petugas
laboratorium harus mengenakan jas
laboratorium dan mencuci tangan serta
menggunakan sarung tangan.
- Para petugas laboratorium diharuskan
mengenakan sepatu tertutup.
- Bila akan melakukan kegiatan lain seperti
mengangkat telefon, menggunakan komputer,
membuka/memegang gagang pintu, maka
sarung tangan harus dibuka atau mencuci
tangan menggunakan handsoap dengan air
mengalir.
- Apabila akan meninggalkan laboratorium
karena pekerjaan sudah selesai atau akan
beristirahat, maka jas laboratorium harus
dilepas begitu pula halnya dengan sarung
tangan dan masker kemudian dibuang kedalam
tempat sampah yang berlabel "Limbah Medis ".

130 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati


b. Infeksi laboratorik didapat dari :
- Terminum/termakan (akibat memipet dengan
mulut, makan, minum, merokok dan
menggunakan kosmetik tanpa mencuci tangan
terlebih dahulu selesai bekerja).
- Percikan sample atau reagen ke muka dan
mata.
- Infeksi yang disengaja.

c. Sumber aerosol yang menginfeksiadalah :


- Proses membukasumbat
- Penggunaan alat pengocok berkecepatan tinggi
(vortex)
- Proses menghilangkangelembungudara
- Proses centrifugasi
- Proses pencampuran

d. Prosedur K3 di Laboratorium
Persyaratan umum keselamatan pribadi &
laboratorium :
 Pakaian
Jas laboratorium wajib digunakan, jas
laboratorium yang baik adalah yang berlengan

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 131


panjang, sepanjang lutut, tertutup kancing di
muka dan bersih.
 SarungTangan
Sebelum memegang dan mengerjakan
specimen, harus menggunakan sarung tangan
yang masih bersih.
 Masker
Pergunakan masker yang bersih untuk
mengerjakan pemeriksaan yang dapat
menyebabkan infeksi melalui udara
 Sepatu
Gunakan sepatu yang nyaman, menutupi
seluruh kaki dan tidak licin.
 Cuci Tangan
Pencucian tangan perlu dilakukan sesering
mungkin, yaitu :
- Setelah melepas sarung tangan.
- Sebelum meninggalkan laboratorium.
- Sebelum dan sesudah kontak dengan pasien.
- Sebelum makan dan minum.
- Segera setelah kontak dengan darah/cairan
tubuh atau bahan terkontaminasi.

132 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati


 Pengaturan Rumah Tangga
Hal – halumum yang menyangkut pengaturan
rumah tangga yang baik perlu dipelihara,
seperti pemeliharaan kebersihan (Ruangan,
peralatan, furniture), pengelolaan sampah dan
penempatan barang.
 Bahan Pecah Belah
Bila terjadi pecahan, hindari pecahan terkena
tubuh, buang pecahan dalam wadah tahan
tusukan dan bersihkan permukaan bekas
pecahan.
 Label
Gunakan dimana perlu mengingatkan karyawan
akan bahaya yang ada.
 Centrifuge
Usahakan penggunaan centrifuge agar
sesedikit mungkin timbul aerosol.

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 133


e. Prosedur Keselamatan Kerja
Prosedur keselamatan kerja bagi petugas
laboratorium, pasien dan lingkungan:
1) Setiap pengambilan darah HARUS ada
suratrujukan atau pengantar dari dokter yang
bersangkutan.
2) Dalam melaksanakan tugas, beberapa hal
yang harus diperhatikan:
- Selalu berpedoman pada PKS yang telah
ditetapkan.
- Menggunakan jas laboratorium
3) Alat disposable atau limbah cairan yang telah
digunakan, dibuang atau dilarutkan pada
tempat yang telah ditentukan (Jerigen) untuk
dibuang dan diolah sesuai dengan sifatnya,
yaitu :
- Limbah padat : Dibakar di incenerator
- Limbah cair : Dibuang diseptitan kkhusus.
4) Pengamanan dan Penanggulangan Dampak
dari Penggunaan Alat Medik, Limbah Klinis,
Limbah Kimia di Laboratorium

134 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati


- Lab jas
- Sarung tangan disposible
- Masker
- Tempat pembuangan limbah berlabel
“Limbah Medis, Limbah Non Medis,
Limbah benda – benda tajam” dan tempat
pembuangan limbah cair.
- Alat Pemadam Api Ringan (APAR)
- Sabun
- Desinfektan

5) Ada Beberapa Hal yang harus Diketahui, yaitu :


- Jenis alat yang digunakan.
- Resiko yang ditimbulkan dari penggunaan
alat dan bahan – bahan specimen dan
reagensia yang digunakan.
- Apakah ada limbahnya dan bagaimana
cara penanggulangannya.

6) Langkah – Langkah Pengamanan (Safety


Prosedur)
- Memeriksa / mengawasi pengaman
peralatan secara rutin/berkala

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 135


- Limbah laboratorium sebelum dibuang ke
tempat pembuangan akhir (sewage)
dilakukan treatmen terlebih dahulu.
- Para petugaslaboratoriumwajib :
 Melakukan pekerjaan sesuai
dengan Standart Operasional
Prosedur yang telah ditetapkan.
 Menggunakan perlengkapan
pelindung kerja, seperti jas
laboratorium, sarung tangan, dan
masker.
 Meningkatkan pengetahuan yang
dimiliki para petugas laboratorium
tentang dampak dari laboratorium
dan prosedur kerja yang tepat
dengan cara ikut seminar, diskusi
kelompok, atau membaca buku–
buku tentang laboratorium dan
sebagainya.
 Melakukan pengamanan
laboratorium terhadap donor yaitu
dengan melaksanakan tata cara

136 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati


pemeriksaan terhadap donor
sesuai dengan Standart
Operasional Prosedur (SOP).

f. Prosedur Pencegahan, Tindak Lanjut &


Pengamanan di Laboratorium
1) Pencegahan Tusukan Jarum
- Jika ingin melakukan suatu pekerjaan,
gunakanlah sarung tangan latex.
- Buang jarum ke dalam “wadah tahan
tusukan” (Jerigen plastik) yang
berlabelkan “Limbah Benda – Benda
Tajam”.
- Jangan menutup kembali jarum dengan
tangan.
- Jangan membengkokan atau
mematahkan (Selain resiko tertusuk,
dapat timbul aerosol).
- Sedapatnya hindari manipulasi jarum.
- Jangan membuang jarum di tempat
pembuangan sampah umum.

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 137


2) Pengamanan Terhadap Bahaya Listrik
- Semua instrumen di laboratorium harus
dibumikan (Grounding).
- Jangan memperbaiki instrumen pada saat
masih dihubungkan dengan aliran listrik,
kecuali untuk kalibrasi yang memerlukan
“adjustment”.
- Perbaiki sistem listrik oleh personal yang
bertanggung jawab.

3) Prosedur Bahaya Zat Kimia


 Pengenalan
- Korosif yaitu kerusakan yang tampak
jelas atau perubah jaringan yang
irreversible.
- Racun (Toksik) yaitu memberikan efek
– efek biologik yang serius melalui
inhalasi, saluran cerna atau melalui
kulit dan mukosa.
- Zat yang dapat menimbulkan api
(Ignitable), yaitu :

138 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati


a. Cairan yang mudah menyala
(Flammable) : titik nyala <1000F.
b. Cairan yang mudah terbakar
(Combustible) : titik nyala> 1000F
dan < 1400C.
- Zat kimia yang mudah meledak
(Eksplosif).
 Penanganan
- Hindari kontak dengan kulit, pakaian,
saluran nafas dan saluran ce

g. Prosedur Penanganan Specimen


1) Sample dengan mengunakan EDTA
- Setelah dilakukan pemeriksaan, darah
dengan penampung EDTA dikumpulkan
kedalam wadah yang telah diberitanggal.
- Simpan dalam kulkas selama satu
minggu. Setelah satu minggu ditampung
kedalam kantong plastik kuning untuk
dibakar di Incenerator oleh petugas
Rumah Tangga UTD PMI Cabang Kota
Sura.karta.

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 139


2) Serum
- Serum didapat setelah melakukan
pemisahan dari darah beku.
- Setelah melakukan pemeriksaan, serum
tersebut ditampung dalam tabung dan
disimpan di dalam lemari pendingin
selama satu minggu.
- Setelah satu minggu, serum tersebut
ditampung ke dalam kantong plastik
kuning untuk dibakar di incenerator oleh
petugas Tumah Tangga UTD PMI
Cabang Kota Surakarta

h. Faktor-faktor yang menjadi dasar untuk


melakukan pengamanan atau penanggulangan,
Dengan resiko yang ditimbulkan ada dua faktor
yang menjadi dasar, yaitu :
1) Jenis – jenis alat laboratorium
Laboratorium UTD PMI Cabang Kota Surakarta
mempunyai peralatan serta bahan – bahan
penunjang (Reagen) sebagai berikut :

140 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati


Alat dan Bahan Resiko Pengamanan /
Penanggulangan
Mikroskop Infeksi Bagian yang terkena atau
terhadap mata dekat mata harus steril (Di-
desinfektan)
Lemari Es Infeksi darah Disteril

Centrifuge Suara bising Menutup telingga

Davinci Quttro Infeksi limbah Sebelum pembuangan akhir,


Washer cair didesinfektan terlebih dahulu
Inkubator Idem Idem

Bahan mudah Kebakaran Lemarikhusus


terbakar :
- Alkohol
Merusak Menggunakan masker
pernafasan

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 141


2) Limbah Klinis
Limbah Resiko Pengamanan /
Klinis/kimia penanggulangan
Cairan darah : Buang ke bagian pengolahan
- Sisa hasil Infeksi limbah (Sampah plastik kuning),
pemeriksaan untuk dibakar
- Sisa darah yang
tidak terpakai
Reagensia Infeksi Buang kedalam saluran air

Jarum suntik Tertusuk Buang kedalam tempat sampah


sampai yang berlabel “Limbah benda
dengan tajam” dan dibakar melalui
infeksi incenator

Sarung tangan Infeksi - Menggunakan hanya untuk


disposible kerja, tidak pada saat
memegamg telefon, alat
tulis, komputer atau
memegang handle pintu.
- Buang di tempat khusus
yang berlabelkan “Limbah
Medis”
Kapas alcohol & Infeksi Buang kedalam tempat sampah
tissue yang berlabelkan “Limbah Non
Medis”

142 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati


i. Pencucian Alat Laboratorium
1) Cairan Pencuci: Larutan Netral 2%
Cara membuat :
- Ekstran netral 20 ml.
- Air sampai 1 liter.
2) Cara Pencucian Alat Laboratorium
- Rendam alat yang dicuci dalam air ledeng
sampai bersih, kemudian dalam larutan
ekstran netral 2% selama 2 – 24 jam. Bila
alat terlalu kotor, rendam lebih lama.
- Setelah itu dibilas lagi dalam air ledeng
sampai sisa – sisa larutan ekstran tidak
tertinggal pada alat yang dicuci.
Perhatikan : bila sisa – sisa larutan masih
tertinggal dalam alat yang dicuci akan
mempengaruhi hasil pemeriksaan.
- Alat – alat baca dimasukan dalam
incubator dengan suhu 50 – 60 oC dan
alat plastik dikeringkan dengan suhu yang
sama.

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 143


- Letakakn alat tersebut pada tempatnya
bila telah kering, untuk pipet diletakan
terbalik.
- Membersihkan meja laboratorium

Bahan pembersih : larutan Natrium


hipoklorit 0,5 %.

3) Cara Membersihkan Meja


- Bersihkan meja dari kotoran yang ada di
permukaan meja.
- Kemudian dibersihkan dengan larutan
hipoklorit 0,5 % sampai kering.
- Tindakan ini dilakukan pagi hari sebelum
dinas pagi mulai bekerja dan siangnya
sebelum dinas sore mulai bekerja.
4) Alat - Alat yang Dicuci :
- Obyekglas

144 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati


j. Prosedur Pembuangan Limbah Laboratorium
UTD PMI Cabang Kota Surakarta
1) Ada 2 jenis limbah yang berasal dari
laboratorium, yaitu :
 Limbah padat, terdiri dari :
- Kelompok A : Benda – benda yang
terkontaminasi.
- Kelompok B : Spuit bekas, jarum
suntik, pecahan kaca.
 Limbah cair, yaitu :.
- Sisa darah, reagen, dll.
2) Tata cara pembuangan
 Limbah padat
- Kelompo kA :Bahan – bahan yang
terkontaminasi dimasukan kedalam
kantong plastic kuning dan diberi label
“Limbah Medis” kemudian siap
dibakar.
- Kelompok B : Spuitatau jarum bekas
dimasukan kedalam jerigen
yang berlabelkan “Limbah Benda
Tajam” kemudian siap dibakar.

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 145


 Limbah Cair
- Sisa darah, reagensia dan bahan cair
lainnya, ditampung ke dalam jerigen
dan dibunag dalam lubang
pembuangan (Wastafel/scrubbing)
yang berhubungan langsung dengan
sewage (Pengelolaan limbah cair UTD
PMI Cabang Kota Surakarta.

k. Pengendalian Barang atau Sampah Yang Dapat


Membahayakan Lingkungan
Dengan menggunakan ciri – ciri dan warna – warna
khusus pada tempat pembuangan sampah, akan
memudahkan petugas lapangan untuk memilah –
milah barang bekas pakai untuk dibawa atau
dibuang ke tempat sampah yang sudah ditentukan.
Untuk itu pihak UTD PMI Cabang Kota
Surakarta sudah menetapkan warna – warna
kantong plastik sebagai wadah barang atau
sampah, yaitu:

146 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati


Warna Keterangan Digunakan untuk DitujukanKe

Sampah rumah Tempat


Plastik HITAM
tangga (Sisa pembakaran
makanan, kertas, dll) / TPA
Plastik KUNING Bahan-bahan Tempa
(Sampah laboratorium yang tpembakaran
terkontaminasi) terkontaminasi / Incenerator
(Bahan – bahan (Dibakar)
dengan daya tular
tinggi)
Catatan : Untuk pecahan kaca, jarum suntik
dipisahkan dalam wadah tersendiri
(Jerigen) yang berlabelkan “limbah benda
tajam” yang kemudian akan dibakar di
incenerator.

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 147


l. Bahan Berbahaya Laboratorium UTD PMI Cabang
Kota Surakarta
1) Daftar Bahan Berbahaya Laboratorium UTD
PMI Cabang Kota Surakarta:
- Alkohol
- AsamSulfat
2) Prosedur Penerimaan dan Penyimpanan
Bahan Berbahaya
 Penerimaan
Memeriksa wadah dan pengemas,
kemasan yang diterima harus dalam
bentuk asli dan dalam keadaan utuh
serta mencatumkan :
- Nama sediaan atau nama barang.
- Isi/bobotnetto.
- Komposisi isinya dalam nama
kimia.
- Nomor registrasi.
- Petunjuk cara penggunaan.
- Petunjuk cara penangganan untuk
mencegah bahaya.
- Tanda peringatan lainnya.

148 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati


- Nama dan alamat pabrik yang
memproduksi.
- Cara pertolongan pertama akibat
bahan berbahaya.
Memperhatikan label berupa
symbol, gambar dan atau tulisan
berupa kalimat peringatan bahaya,
missal :bahan peledak, bahan
racun, bahan korosif, bahan
berbahaya, bahan iritasi, bahan
mudah terbakar dll.
 Penyimpanan
Menyimpan bahan sesuai dengan
keterangan pada pengemas, misalnya:
- Harus terpisah dari bahan
makanan, pakaian.
- Tidak menimbulkan interaksi antar
bahan berbahaya satu sama lain.
- Bahan yang mudah menguap
harus disimpan dalam wadah
tertutup rapat.

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 149


- Bahan yang mudah menyerap uap
air harus disimpan dalam wadah
tertutup rapat yang berisi zat
penyerap lembab.

m. Analisa Resiko Alat Kesehatan


1) Ruang Atap
JENIS RESIKO PENGAMANAN &
ALAT PENGENDALIAN
Baju ganti Kontaminasi - Bersihkan / cuci secara
bahan infensius rutin / desinfektan.
- Tidak memakai baju orang
lain.
Alat – alat Tertusuk - Pemisahan sampah medis
habis pakai : dan non medis.
- Spuit - Menggunakan sarung
tangan.
- Jarum suntik pisahkan
dari sampah lain.
- Tidak mematahkan jarum
sebelum dibuang
Tensimeter Air Raksa - Rapikan manset & kabel.
- Kalibrasi alat.

150 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati


- Kain manset dibersihkan
secara rutin.
Alat – alat Berkarat - Lakukan sterilisasi dengan
Instrumen benar ( Septik & Aseptik ).
- Inventarisasi alat yang
baik.
- Peralatan disimpan di
tempat tertutup.

2) Ruang Laboratorium Croosmathcing


JENIS RESIKO PENGAMANAN &
ALAT PENGENDALIAN
Baju ganti Kontaminasi - Bersihkan / cuci secara
bahan infensius rutin / desinfektan.
- Tidak memakai baju orang
lain.
Alat – alat Tertusuk - Pemisahan sampah medis
habis pakai : dan non medis.
- Spuit - Menggunakan sarung
tangan.
- Jarum suntik pisahkan
dari sampah lain.
- Tidak mematahkan jarum
sebelum dibuang.

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 151


JENIS RESIKO PENGAMANAN &
ALAT PENGENDALIAN
Alat – alat Berkarat - Lakukan sterilisasi dengan
Instrumen benar ( Septik & Aseptik ).
- Inventarisasi alat yang
baik.
- Peralatan disimpan di
tempat tertutup.
Inkubator Tersetrum - Periksa roda dalam
keadaan baik.
- Bersihkan setiap habis
digunakan.
- Kalibrasi alat rutin.
- Kabel – kabel dicek
sebelum digunakan.

152 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati


v. Ruang Laboratorium Komponen
JENIS RESIKO PENGAMANAN &
ALAT PENGENDALIAN
Baju ganti Kontaminasi - Bersihkan / cuci secara
bahan infensius rutin / desinfektan.
- Tidak memakai baju orang
lain.
Alat – alat Tertusuk - Pemisahan sampah medis
habis pakai : dan non medis.
- Kantong - Menggunakan sarung
Darah tangan.
- Jarum suntik pisahkan
dari sampah lain.
- Tidak mematahkan jarum
sebelum dibuang.
Alat – alat Berkarat - Lakukan sterilisasi dengan
Instrumen benar ( Septik & Aseptik ).
- Inventarisasi alat yang
baik.
- Peralatan disimpan di
tempat tertutup.
Freezer Terstrum - Kalibrasi rutin.
Output tidak - Perhatikan sistim
sesuai dengan grounding.

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 153


JENIS RESIKO PENGAMANAN &
ALAT PENGENDALIAN
skala / nilai - Kabel – kabel dicek
sebenarnya. sebelum digunakan.
Ultra Violet Terstrum - Pakai kaca mata
Output tidak pelindung.
sesuai dengan - Perhatikan sistim
skala / nilai grounding.
sebenarnya. - Gunakan pelindung untuk
Radiasisinar daerah yang bukan obyek
ultra violet. terapi.
- Kabel – kabel dicek
sebelum digunakan.
- Menggunakan baju
pelindung.
Waterbath Terstrum - Kalibrasi rutin.
Output tidak - Perhatikan sistim
sesuai dengan grounding.
skala / nilai - Kabel – kabel dicek
sebenarnya. sebelum digunakan.

Plasma Terjepit
Ektractor
Refrigerator Terstrum - Kalibrasi rutin.

154 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati


JENIS RESIKO PENGAMANAN &
ALAT PENGENDALIAN
Centrifuge Output tidak - Perhatikan sistim
Elektrik sesuai dengan grounding.
Sealer skala / nilai - Kabel – kabel dicek
Pletelet sebenarnya sebelum digunakan.
Agitator

w. Ruang Laboratorium Uji Saring IMLTD


JENIS RESIKO PENGAMANAN &
ALAT PENGENDALIAN
Davinci Infeksi  Menggunakan sarung
Quatto Terstrom aliran tangan, jas lab, masker
listrik  Perhatikan sistim
grounding
 Kalibrasi rutin
 Kabel – kabel dicek
sebelum digunakan
Whaser Infeksi Terstrom  Menggunakan sarung
aliran listrik tangan, jas lab, masker.
 Perhatikan sistim
grounding
 Kalibrasirutin
 Kabel – kabel dicek

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 155


JENIS RESIKO PENGAMANAN &
ALAT PENGENDALIAN
sebelum digunakan.
Photometer Infeksi  Menggunakan sarung
Terstrom aliran tangan, jas lab, masker.
listrik  Perhatikan sistim
grounding
 Kalibrasi rutin
 Kabel – kabel dicek
sebelum digunakan.
Centrifuge Infeksi  Menggunakan sarung
Terstrom aliran tangan, jas lab, masker.
listrik  Perhatikan sistim
grounding
 Kalibrasi rutin
 Kabel – kabel dicek
sebelum digunakan.
BEP II Plus Infeksi  Menggunakan sarung
Dade Terstrom aliran tangan, jas lab, masker.
Behring listrik  Perhatikan sistim
grounding
 Kalibrasi rutin
 Kabel – kabel dicek
sebelum digunakan.

156 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati


JENIS RESIKO PENGAMANAN &
ALAT PENGENDALIAN
Rotator Infeksi  Menggunakan sarung
Terstrom aliran tangan, jas lab, masker.
listrik  Perhatikan sistim
grounding
 Kalibrasi rutin
 Kabel – kabel dicek
sebelum digunakan.
Inkubator Panas, luka  Perhatikan sistim
bakar grounding
Terstrom aliran  Kalibrasi rutin
listrik  Kabel – kabel dicek
sebelum digunakan.

x. Ruang Blood Bank


Blood Infeksi  Menggunakan sarung
Bank Terstrom aliran tangan, jas lab, masker.
listrik  Perhatikan sistim
grounding
 Kalibrasi rutin
Kabel – kabel dicek sebelum
digunakan.

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 157


18. PENGENALAN ALAT ETI-MAX 3000
a. Menghidupkan Alat ETI-Max 3000
- Hidupkan Alat ETI-Max 3000
- Hidupkan Komputer
- Hidupkan Printer
- Klik Icon ETI-Max 3000 pada layar monitor/
Desktop
- User Name & Password biarkan kosong, klik OK
- Alat akan otomatis melakukan Self Test dan Cek
semua fungsi dari bagian alat, hasil dari
pengecekan tersebut akan ditampilkan pada
layar monitor.

b. Input Data Pasien


- Utilities | Patient Details atauklikPatient Editor.

- Klik pada tombol Add Patient (s) untuk membuka


Add Patient(s) dialogue box

158 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati


- Masukan data sample pada First patient ID.
- Opsional, penomoran sampel berturut-turut dapat
dimasukkan pada Number of Patients.

- Klik OK
- Klik tombol Add Test (s) pada Patient Editor window.

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 159


- Pada Add Tests dialogue, pilih assay (tes) untuk
setiap pasien (sample). Caranya pilih pasien
kemudian pilih assay.
- Klik OK

160 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati


c. Membuat Worklist

- Klik New| Tombol Worklist


- Pada Set-Up Panel Dialogue Box ( window ),
kliktombol Add Plate

- Klik Add Assay

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 161


- Pilih Assay file yang di inginkan
- Klik Open
- Klik Add Patient
- Pilihpasient ( sample ) yang di inginkanlaluklik OK
- Untuk program Assay / Tes lain ulangilangkahdari
no.2

d. Memasukan Data Reagent


- Isi dan lengkapi informasi atau Data semua
Reagent lalu tekan OK

Note : Data diisi setiap pergantian LOT


Reagent

162 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati


e. Start Worklist

Periksa dan Penuhi semua kebutuhan dibawah


1) Schedule

2) Plate Layouts

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 163


3) Reagent Requirements

4) System Status

5) Active Event Log

164 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati


6) Job List

f. Memasukan Reagent, Reagent & Control


1) Persiapkan semua Reagent, Control dan sample
yang dibutuhkan kedalam Rak yang sesuai

2) Klik Start , dan akan otomatis menampilkan


gambar berikut:

3) Masukan Rak yang telah berisi Reagent, control


dn sample kedalam Reagent Sample Area

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 165


4) Sesuaikan lokasi reagent dengan cara men-drag
gambar reagent diposisikan atas pada layar
keposisi Rak yang telah diletakan reagent yang
sesuai.
5) Untuk control akan otomatis tampil karena
menggunakan barcode
6) Gunakan tombol “ Auto Arrange Sample “ untuk
sample

g. Memasukan Consummable
1) Masukan disposable Tips sesuai dengan gambar
yang ditampilkan
2) Cek dan tambahkan Wash Buffer jika kurang
3) Cek Distilated Water dan tambahkan jika kurang

166 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati


h. Cek Volume Reagent
1) Setelah semua kebutuhan telah terpenuhi klik OK
2) Alat akan otomatis cek seluruh Volume Reagents
3) Jika Volume Reagent cukup maka alat
melanjutkan proses selanjutnya untuk
memasukan Test Plate

i. Memasukan Plate
1) Buka Pintu dan letakan Test Plate secara benar
2) Isikan Nama Test Plate jika diinginkan

3) Klik OK

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 167


j. Memulai dan Memproses RUN
1) Setelah Test Plate dimasukan, alat otomatis
Running, dan pastikan semua pintu tertutup
dengan baik.

k. Maintenance Harian
1) Start Up:
- Periksa volume pada Tangki System Liquid,
tambahkan bila diperlukan.
- Kosongkan dan bersihkan tempat limbah Tips
- Periksa volume Tangki limbah cair,
kosongkan dan bersihkan jika diperlukan
- Periksa volume dan tambahkan aquadest jika
diperlukan pada Clean Fluid Bottle ( Tutup
Merah )
- Hidupkan computer dan instrument
- Klik Start ETI-Max 3000 Software

168 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati


hanyaketika "Ready" Lampu LED pada
instrument “HIDUP”
- Lakukan SelfTest ( Dilakukan oleh alat secara
otomatis ):
 Self Test dan Maintenance harian akan
secara otomatis dilakukan oleh alat.
- Peiksa Self Test Passed atau tidak
- Periksa Jarum pada system pencucian
dan bersihkan menggunakan cleaning
tools.
- Bersihkan permukaan instrument.

2) End of Work:
- Tutup Worklist yang sudah selesai
- Tutup ETI-Max 3000Software
- Tutup Windows dan matikan komputer
- Keluarka Reagent Bottles dan Sample Racks

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 169


170 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati
ETI-MAX 3000 USER MAINTENANCE PLAN
- S/N :
MONTH :
YEAR :

WEEKLY MAINTENANCE
1 2 3 4


Name

Date

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 171


19. PREPARASI REAGENT HBSAG
a. Coated Wells
 Biarkan Well padasuhu 18-30°C sebelum
dikeluarkan dari Bag
 Kembalikan Well yang tidak digunakan kedalam
bag dan segera simpan pada suhu 2-8°C
b. Sample Diluent
 Siap digunakan tanpa preparasi
 Berisi 1 botol 16 ml buffer
 Homogenkan sebelum digunakan
c. Negative Control
 Siap digunakan tanpa preparasi
 Berisi 2,5 ml normal human serum
d. Positive Control
 Siap digunakan tanpa preparasi
 Berisi 2 ml inactivated human serum
e. Conjugate
 Siap digunakan tanpa preparasi
 Terdiri dari 2 Botol masing-masing berisi 16 ml
(9F80-05)

172 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati


f. Substrate Solution ( Pink Substrate )
 Terdiridari Substrate Diluent dan Substrate
Concentrate
 Masing – masing botol berisi 35 ml
 Preparasi kedalam wadah botol plastic dengan
perbandingan 1:1
 Lakukan preparasi Substrate Solution sesuai
kebutuhan

 Hindari cahaya langsung atau simpan pada ruang


gelap
 Substrate Solution jangan digunakan Jika
Substrate menjadi Ungu
 Substrate Solution biasa digunakan bersamaan
dengan parameter A-HCV dan Syphylis

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 173


Stabilitas setelah di preparasi adalah 2 Hari pada
suhu 2-8°C atau pada suhu 15-25°C, tetapi bila
terbentuk Kristal substrate jangan digunakan.

g. Wash Fluid
 Terdiri dari 1 Botol
 Setiap botol berisi 125 ml Wash Fluid
Concentrate
 Larutkan Wash Fluid Concentrate dengan
Aquades 1:20 ( 100 ml + 1900 ml )
 Bisa digunakan bersama-sama dengan test yang
lain, Anti-HCV, Syphylis dan Anti-HIV Stabilitas
setelah dipreparasi adalah 1 Bulan pada suhu 18-
30°C

174 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati


20. PREPARASI REAGENT SYPHILIS
a. Coated Wells
 Biarkan Well padasuhu 18-30°C sebelum
dikeluarkan dari Bag
 Kembalikan Well yang tidak digunakan kedalam
bag dan segera simpan pada suhu 2-8°C
b. Sample Diluent
 Siap digunakan tanpa preparasi
 Berisi 1 botol 36 ml buffer
 Homogenkan sebelum digunakan
c. Negative Control
 Siap digunakan tanpa preparasi
 Berisi 2,5 ml normal human serum
d. Positive Control
 Siap digunakan tanpa preparasi
 Berisi 1,5 ml normal human serum
e. Conjugate Solution
 Terdiri dari Conjugate padat dan Conjugate
Diluent
 Conjugate padat terdiri dari 5 Botol ( 8E04-01 )
 Conjugate Diluent berisi 36 ml ( 8E04-01 )

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 175


 Pippete 5 ml ( 8E04-01 ) Conjugate Diluent
kedalam Botol Conjugate Padat
 Biarkan 5 – 10 menit dan homogenkan
 Pippete seluruh cairan tersebut dan masukan
kedalam sisa Botol Diluent
 Homogenkan dengan perlahan
 Stabilitas setelah preparasia dalah 10 hari pada
suhu 2-8°C atau 3 Bulan pada suhu -15°C
 Bisa di lakukan beku ulang maksimal 11 kali
f. Substrate Solution ( Pink Substrate )
 Terdiri dari Substrate Diluent dan Substrate
Concentrate
- Masing – masing botol berisi 35 ml
- Preparasi kedalam wadah botol plastic
dengan perbandingan 1:1
- Lakukan preparasi Substrate Solution sesuai
kebutuhan

176 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati


 Hindari cahaya langsung atau simpan pada ruang
gelap
 Substrate Solution jangan digunakan Jika
Substrate sudah berubah warna menjadi Ungu
 Substrate Solution bisa digunakan bersamaan
dengan parameter HBsAg dan Syphylis
Stabilitas setelah di preparasi adalah 2 Hari pada
suhu 2-8°C atau pada suhu 15 - 25°C, tetapi bila
terbentuk Kristal substrate jangan digunakan
g. Wash Fluid
 Terdiri dari 2 Botol ( 8E04-01 )
 Setiap botol berisi 125 ml Wash Fluid
Concentrate
 Larutkan Wash Fluid Concentrate dengan
Aquades 1:20 ( 100 + 1900 ml ). Bisa digunakan
bersama-sama dengan test yang lain, Anti-HCV,
HBsAg dan Anti-HIV Stabilitas setelah dipreparasi
adalah 1 Bulan pada suhu 18-30°C

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 177


21. PEMERIKSAAN ANTI-HCV ONCOPROBE
a. Metoda : Rapi Test
b. Reagensia : HCV Oncoprobe
c. Bahan Pemeriksaan : Serum atau plasma
d. Prinsip : Membrane dilekati dengan
recombinant antigen HCV pada daerah garis test &
anti protein A antibodi pada daerah garis kontrol.
Selama test, serum bereaksi dengan conjugate (
protein A colloidal gold conjugate yang telah melekat
pada test divice. Campuran tersebut bergerak keatas
dengan proses kapilarisasi dan bereaksi dengan
recombinant antigen HCV.
e. Peralatan : Sudah tersedia pada kit
f. Persiapan Reagensia :Biarkan semua reagensia
pada suhu kamar.
g. Cara Kerja :
Untuk Serum / Plasma :
1) Biarkan semua reagensia pada suhu kamar
2) Keluarkan tes Card dari bungkusnya, letakkan
test Card pada permukaan datar.
3) Beri identitas sampel pada Card

178 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati


4) Gunakan disposable dropper yang tersedia
pada kit
5) Teteskan 1 tetes sampel ( ± 5 ul ) ke lubang
sampel.
6) Tunggu dan biarkan menyerap
7) Teteskan 2 tetes buffer.
8) Bacalah hasil dalam waktu 15 - 20 menit (
Jangan melebihi 20 menit ).
h. Pembacaan Hasil :
 Reaktif (R) : Terbentuk dua garis
berwarna, satu pada zona garis test dan satu
pada zona garis control.
 Non Reaktif (NR) : Terbentuk satu garis
warna pada zona garis control saja.
 Invalid : Jika tidak timbul garis
warna pada zona control maka test dinyatakan
gagal. Ulangi test dengan alat baru.

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 179


22. PEMERIKSAAN ANTI-HCV INTEC
a. Reagensia : Anti-HCV Card Intec
b. Metoda : Immunochromatography Rapid Test
c. Prinsip Test :
Sandwhich immunoassay untuk mendeteksi HCV telah
dijelaskan oleh Wisdom, Wolters,dan lain lain dan Wei
dan lain lain. Produksi, karakterisasi dan aplikasi
antibodi monoklonal untuk mendeteksi HCV telah di
laporkan. Test HCV ini merupakan koloid emas untuk
mendeteksi permukaan antigen hepatitis C dalam serum
atau plasma manusia. Sampel akan bereaksi dengan
antibodi monoklonal cunjugate emas dalam bantalan
sampel. Campuran bermigrasi melewati membran
dengan aksi kapiler dan bereaksi dengan anti HCV
dalam region tes. Jika sampel reaktif HCV garis akan
nampak diatas membran ,jika sampel non reaktif garis
tidak akan nampak diatas membran . Campuran akan
melanjutkan mengalir menuju area kontrol dimana garis
yang terbentuk menunjukkan hasil yang valid.
d. Bahan Pemeriksaan : serum atau plasma
e. Peralatan : sudah tersedia dalam kit
f. Cara Kerja :

180 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati


1) Diamkan sampel dan reagensia pada suhu kamar,
hingga suhu nya sama dengan suhu kamar
2) Buka aluminium pembungkus, keluarkan card dan
letakkan ditempat yang permukaannya kering
3) Beri identitas sampel pada card
4) Teteskan 1 tetes sampel serum/plasma kedalam
lubang sampel card tersebut
5) Teteskan 2 tetes buffer
6) Inkubasi selama 15 menit
7) Baca hasil pemeriksaan
8) Pembacaan hasil lebih dari 15 menit dianggap
invalid
g. Pembacaan Hasil :
 Reaktif (R) : Tampak 2 garis
berwarna merah muda/pink pada garis test dan
garis kontrol
 Non Reaktif (NR) : Tampak hanya 1 garis
berwarna merah muda / pink Pada garis kontrol
 Invalid : Test dinyatakan
invalid apabila pada garis kontrol tidak tampak
garis berwarna merah muda/pink.

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 181


h. Interpretasi hasil :

23. PEMERIKSAAN Anti-HCV RIGHT SIGN


a. Metode : Immunochromatography
b. Reagensia : Right Sign Anti-HCV
c. Prinsip :Teteskan sampel pada
bantalan sampel dan sampel akan masuk melalui
bantalan konjugat, larut dan bercampur dengan
selenium colloid antigen konjugat, kemudian
masuk melalui benda padat dan bereaksi dengan
antigen pada pasien window site. Bila pada
sampel tersebut mengandung HCV, antigen akan

182 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati


mengikat antibody window, dan membentuk garis
merah pada patient window site.
d. Peralatan : Adjustable Mikropipet
ukuran 5-50µl
e. Bahan pemeriksaan : serum, plasma,
f. Cara Kerja :
a. Diamkan sampel dan reagensia pada suhu
kamar, hingga suhu nya samadengan suhu
kamar
b. Buka aluminium pembungkus, keluarkan card
dan letakkan ditempat yang permukaannya
kering
c. Beri identitas sampel pada card
d. Teteskan 1 tetes (25 ul) sampel serum/plasma
kedalam lubang sampel card tersebut
e. Tambahkan 2 tetes buffer (80 ul )
f. Inkubasi selama 10 menit
g. Baca hasil pemeriksaan
h. Pembacaan hasil lebih dari 20 menit dianggap
invalid

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 183


g. Pembacaan Hasil :
 Reaktif (R) : Tampak 2 garis
berwarna merah muda/pink pada garis test dan
garis kontrol
 Non Reaktif (NR) : Tampak hanya 1 garis
berwarna merah muda/ pink Pada garis kontrol
 Invalid : Test dinyatakan
invalid apabila pada garis kontrol tidak tampak
garis berwarna merah muda/pink.

24. PEMERIKSAAN Anti-HCV SD


a. Metoda : Rapid Test
b. Reagensia : Anti-HCV SD
c. Peralatan : Adjustable Mikropipet ukuran
5 - 50 ul.
d. Bahan Pemeriksaan : serum, plasma
e. Cara Kerja :
1) Biarkan reagen pada suhu kamar.
2) Buka pembungkus membrane test
3) Beri identitas sampel pada membrane test.
4) Masukkan 10 ul sampel serum/plasma
pada sumur sampel.

184 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati


5) Tambahkan 3 tetes diluent.
6) Baca hasil dalam waktu 5-20 menit,
(jangan menginterpretasi hasil setelah 30
menit).
f. Pembacaan Hasil :
 Reaktif (R) : terdapat 2 garis merah yang terlihat.
 Non Reaktif (NR): terdapat 1 garis merah yang terlihat.
 Invalid : tes dikatakan invalid apabila
control tidak tampak / tidak ada dua garis merah.
g. Interpretasi Hasil :

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 185


25. PEMERIKSAAN ANTI-HIV ONCOPROBE
a. Metoda : Rapid Test
b. Reagensia : HIV Oncoprobe
c. Bahan Pemeriksaan : Serum atau plasma
d. Prinsip : Tes ini berdasarkan prinsip
immunokromatography. Membran dilekatkan dengan
antibody HIV-1 dan HIV-2 yang sudah dilumpuhkan.
Antigen pengikatnya adalah antigen recombinant dari
HIV-1 ada region gp-120 dan gp-41, sedangkan
untuk HIV-2 termasuk juga recombinan gp-36.
Selama test, serum bereaksi dengan
conjugate ( protein A-colloidal gold conjugate)
yang telah melekat pada test device.
Campuran tersebut bergerak keatas dengan
proses kapilarisasi dan bereaksi dengan
recombinat antigen HIV.
Hasilnya hanya dapat dibaca bila tampak
garis merah pada garis C.
Hasil yang reaktif akan tampak garis merah
pada garis 1 atau 2 atau keduanya & hasil yang non
reaktif tidak tampak garis merah pada garis 1 atau 2.

186 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati


e. Persiapan Reagensia :Biarkan semua reagensia
pada suhu kamar.
f. Peralatan : Sudah tersedia pada kit.
g. Cara Kerja :
Untuk Serum / Plasma :
1) Biarkan reagen pada suhu kamar.
2) Buka kemasan lalu beri identitas sampel pada
membran.
3) Teteskan 1 tetes sampel (± 30 l) dengan
menggunakan dropper dalam sumur (s) pada
membran.
4) Tunggu dan biarkan meresap.
5) Lalu teteskan 1 tetes buffer (± 30 l)
6) Baca Hasil dalam waktu 15 - 30 menit setelah
penambahan sampel (jangan melebihi 30 menit).

Untuk Darah :
1) Biarkan reagen pada suhu kamar.
2) Buka kemasan lalu beri identitas sampel pada
membran.

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 187


3) Teteskan 2 tetes darah (± 60 l) dengan
menggunakan dropper dalam sumur (s) pada
membran.
4) Tunggu dan biarkan meresap.
5) Lalu teteskan 2 tetes buffer (± 60l)
6) Baca Hasil dalam waktu 15 - 30 menit setelah
penambahan sampel (jangan melebihi 30 menit).

188 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati


26. PEMERIKSAAN ANTI-HIV INTEC
a. Reagensia : Anti-HIV(1/2) Tri-Line Test Intec
untuk serum/plasma dan whole blood
b. Metoda : Immunochromatography Rapid Test
c. Prinsip Test :
- Anti-HIV (1&2) Tri-Line Test Intec dapat
mendeteksi semua isotype (IgG,IgM, IgA) yang
spesifik terhadap HIV1 termasuk subtype O dan
HIV2 secara bersamaan
- Test terdiriatas 2 garis test dan 1 gariskontrol
- Garis test T1 mengandung : recombinant gp41,
p24 dan gp120. Kebanyakan sampel yang
reaktif terhadap HIV1 atau HIV2 akan bereaksi
positip pada garis test T1 tersebut.
- Garis test T2 mengandung : recombinant gp36,
yang spesifik terhadap HIV2
- Garis control merupakan control terhadap
prosedur kerja yang telah dilakukan dan
sekaligus sebagai control terhadap Colloidal
Gold Conjugate

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 189


d. Bahan Pemeriksaan : serum, plasma atau whole
blood
e. Peralatan : sudah tersedia didalam kit
f. Cara Kerja :
- Biarkan sampel dan reagen pada suhu kamar
- Teteskan 1 tetes sampel (30 l) dgn
menggunakan dropper/pipet yang tersedia
- Biarkan meresap
- Teteskan 1 tetes diluent
- Baca hasil dalam 15 menit

190 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati


27. PEMERIKSAAN ANTI HIV SD
a. Metoda : Rapid Test
b. Reagensia : SD HIV 1/2 3.0
c. Prinsip :
- Sd Bioline HIV 1/2 3.0 dilekati dengan
rekombinan HIV 1 antigen capture (gp 41, p24)
pada garis test 1 dan rekombinan HIV 2 antigen
capture (gp 36) pada garis test 2.
- Selama test, rekombinan HIV1/2 antigen (gp41,
p24, gp36) bereaksi dengan serum dan
conjugate (protein A – colloidal gold conjugate)
yang telah melekat pada test device.
- Campuran tersebut bergerak keatas dengan
proses kapilarisasi dan bereaksi dengan
recombinant antigen HIV.
- Hasil hanya dapat dibaca bila tampak garis
merah pada garis C.
- Hasil yang reaktip akan tampak garis merah
pada garis 1 atau 2 atau keduanya & hasil yang
negatip tidak tampak garis merah pada garis 1
atau 2.

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 191


d. Bahan Pemeriksaan : Serum / plasma
e. Peralatan : Sudah tersedia pada kit.
f. Cara kerja :
- Biarkan reagen pada suhu kamar.
- Buka kemasan lalu beri identitas sampel pada
membrane.
- Gunakan disposable dropper yang tersedia
pada kit atau mikropipetukuran 10 ul.
- Ambil serum/ plasma (10 ul) dengan
menggunakan dropper sampai garis batas lalu
teteskan kelubang sampel.
- Tunggu dan biarkan menyerap.
- Lalu teteskan 3 tetes buffer (± 110 ul)
- Baca Hasil dalam waktu 5 – 20 menit (jangan
melebihi 20 menit).
g. Interpretasi Hasil :

192 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati


28. PEMERIKSAAN ANTI-HIVRight Sign
a. Reagensia : Right Sign
b. Metoda :Immunochromatography Rapid Test
c. Prinsip Test :
 Anti-HIV (1&2) Tri-Line Test Intec dapat
mendeteksi semua isotype (IgG, IgM, IgA)
yang spesifik terhadap HIV1 termasuk
subtype O dan HIV2 secara bersamaan
 Test terdiri atas 2 garis test dan 1 garis
kontrol
 Garis test T1 mengandung : recombinant
gp41, p24 dan gp120. Kebanyakan sampel
yang reaktif terhadap HIV1 atau HIV2 akan
bereaksi positip pada garis test T1 tersebut.
 Garis test T2 mengandung : recombinant
gp36, yang spesifik terhadap HIV2
 Garis control merupakan control terhadap
prosedur kerja yang telah dilakukan dan
sekaligus sebagai control terhadap Colloidal
Gold Conjugate

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 193


d. Bahan Pemeriksaan : serum, plasma atau whole
blood
e. Peralatan : sudah tersedia didalam kit
f. Cara Kerja : Sampel Serum/Plasma
1) Buka Card test dar ipenutup
2) Beri identitas
3) Teteskan 1 tetes (25 ul) sampel pada card
4) Tambahkan 1 tetes buffer (40 ul)
5) Tunggu sekurang-kurangnya 10 menit
6) Baca Hasil, Jangan mambaca hasil lebih dari
20 menit

Untuk sampel WB ( dari vena) :


1) Buka Card test dari penutup
Beri identitas
2) Teteskan 2 tetes (50 ul) whole blood pada
card
3) Tambahkan 2 tetes buffer (80 ul)
4) Tunggu sekurang-kurangnya 10menit
5) Baca Hasil, Jangan mambaca hasil lebih dari
20 menit

194 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati


Untuk sampel WB ( dari darah perifer) :
1) Buka Card test dari penutup
Beri identitas
2) Teteskan (50 ul) whole blood pada card
3) Tambahkan 2 tetes buffer (80 ul)
4) Tunggu sekurang-kurangnya 10 menit
5) Baca Hasil, Jangan mambaca hasil lebih dari
20 menit

g. Pembacaan Hasil :
- Reaktif : terdapat 2 garis merah pada
garis control dan garis pasien
- Non Reaktif : terdapat 1 garis merah pada
garis control
- Invalid : tidak ada garis merah baik
garis control dan garis pasien

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 195


Check List Pemeriksaan Anti-HIV Oncoprobe
 Biarkan semua reagensia pada suhu kamar
 Keluarkan tes Card dari bungkusnya, letakkan
test Card pada permukaan datar
 Beri identitas sampel pada Card
 Gunakan disposable dropper yang tersedia
pada kit
 Teteskan 1 tetes sampel ( ± 5 ul ) ke lubang
sampel.
 Tunggu dan biarkan menyerap
 Teteskan 2 tetes buffer.
 Bacalah hasil dalam waktu 15 - 20 menit (
Jangan melebihi 20 menit ).

196 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati


Pembacaan Hasil :
 Reaktif (R) : Terbentuk dua garis
berwarna, satu pada zona garis test dan satu pada
zona garis control.
 Non Reaktif (NR) : Terbentuk satu garis warna
pada zona garis control saja.
 Invalid : Jika tidak timbul garis warna
pada zona control maka test dinyatakan gagal. Ulangi
test dengan alat baru.

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 197


LEMBAR KERJA PEMERIKSAAN Anti-HIV
Reagensia : Oncoprobe

No. Lot :
Tgl. Kadaluarsa :
Tgl Asal Nonor Garis Kontrol
No Hasil
Pem Sampel Sampel (Validitas)

Dicatat
Oleh :
Dicek
Oleh :
Disahkan Oleh :

198 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati


Check List Pemeriksaan Anti-HIV Card Intec
Cara Kerja :
 Diamkan sampel dan reagensia pada suhu kamar,
hingga suhu nya sama dengan suhu kamar
 Buka aluminium pembungkus, keluarkan card dan
letakkan ditempat yang permukaannya kering
 Beri identitas sampel pada card
 Teteskan 1 tetes sampel serum/plasma kedalam
lubang sampel card tersebut
 Teteskan 1 tetes buffer
 Inkubasi selama 15 menit
 Baca hasil pemeriksaan
 Pembacaanhasillebihdari 15 menitdianggap invalid

Pembacaan Hasil :
 Reaktif (R) : Tampak 2 garis berwarna
merah muda/pink pada garis test dan garis kontrol
 Non Reaktif (NR) : Tampak hanya 1 garis
berwarna merah muda / pink Pada garis kontrol
 Invalid : Test dinyatakan invalid
apabila pada garis kontrol tidak tampak garis berwarna
merah muda/pink.

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 199


LEMBAR KERJA PEMERIKSAAN Anti-HIV
Reagensia : Card Intec

No. Lot :
Tgl. Kadaluarsa :
Garis
Tgl Asal Nonor
No Kontrol Hasil
Pem Sampel Sampel
(Validitas)

Dicatat
Oleh :
Dicek
Oleh :

Disahkan Oleh :

200 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati


Check List Pemeriksaan Anti-HIV SD
Cara Kerja :

 Biarkanreagenpadasuhukamar.
 Bukapembungkus membrane test
 Beri identitas sampel pada membrane test.
 Masukkan 10 ul sampel serum/plasma pada
sumur sampel.
 Tambahkan 3 tetes diluent.
 Baca hasil dalam waktu 5-20 menit, (jangan
menginterpretasi hasil setelah 30 menit).

Pembacaan Hasil :
 Reaktif (R) : terdapat 2 garis merah yang terlihat.
 Non Reaktif (NR) : terdapat 1 garis merah yang
terlihat.
 Invalid : Tes dikatakan invalid apabila
control tidak tampak/ tidak ada dua garis merah.

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 201


LEMBAR KERJA PEMERIKSAAN Anti-HIV
Reagensia : Anti-HIV SD

No. Lot :
Tgl. Kadaluarsa :
Tgl Asal Nonor Garis Kontrol
No Hasil
Pem Sampel Sampel (Validitas)

Dicatat
Oleh :
Dicek
Oleh :

Disahkan Oleh :

202 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati


Check List Pemeriksaan Anti-HIV RightSign
Cara Kerja : Sampel Serum/Plasma
 Buka Card test dari penutup
 Beri identitas
 Teteskan 1 tetes (25 ul) sampel pada card
 Tambahkan 1 tetes buffer (40 ul)
 Tunggu sekurang-kurangnya 10menit
 Baca Hasil, Jangan mambaca hasil lebih dari
20 menit
Untuk sampel WB ( dari vena) :
 Buka Card test dari penutup
 Beri identitas
 Teteskan 2 tetes (50 ul) whole blood pada
card
 Tambahkan 2 tetes buffer (80 ul)
 Tunggu sekurang-kurangnya 10menit
 Baca Hasil, Jangan mambaca hasil lebih dari
20 menit
Untuk sampel WB ( dari darah perifer) :
 Buka Card test dari penutup
 Beri identitas

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 203


 Teteskan (50 ul) whole blood pada card
 Tambahkan 2 tetes buffer (80 ul)
 Tunggu sekurang-kurangnya 10 menit
 Baca Hasil , Jangan mambaca hasil lebih dari
20 menit

Pembacaan Hasil :
- Reaktif : terdapat 2 garis merah pada garis
control dan garis pasien
- Non Reaktif : terdapat 1 garis merah pada garis
kontrol
- Invalid : tidak ada garis merah baik garis
control dan garis pasien

204 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati


LEMBAR KERJA PEMERIKSAAN Anti-HIV
Reagensia : RightSign

No. Lot :
Tgl. Kadaluarsa :
Tgl Asal Nonor Garis Kontrol
No Hasil
Pem Sampel Sampel (Validitas)

Dicatat
Oleh :
Dicek
Oleh :

Disahkan Oleh :

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 205


29. LAPORAN KEGIATAN IMLTD

BULAN : .......................... TAHUN ....................


LAPORAN UJI SARING DARAH TERHADAP IMLTD

206 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati


Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 207
Keadaan Reagensia
Jumlah Pemeriksaan

Jenis Reagensia

Sisa sekarang

Kadaluwarsa
Penggunaan
Sisa Lalu

1 2 3 4 5 6
1. Sifilis
2. HBsAg
3. Anti HIV
4. Anti HCV

208 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati


30. PENGENALAN PEMERIKSAAN NAT
Alur Kerja Operator Tigris NAT

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 209


A. INSTRUKSI KERJA PERSIAPAN PEMERIKSAAN
1. Siapkan instrumen Tigris sebelum melakukan
pemeriksaan
a. Nyalakan instrumen dan jalankan sistim
b. Masuk pada menu log on pada sistim software
c. Pastikan sistim pintu, cover dan drawer
instrumen sudah tertutup
d. Nyalakan instrumen dengan menekan power on
e. Nyalakan komputer setelah menyalakan
instrumen
f. Biarkan monitor dan printer dalam keadaan
hidup setiap waktu meskipun instrumen dan PC
dalam keadaan mati

2. Bersihkan area kerja sebelum dan sesudah bekerja


menggunakan Assay Reagent atau mengoperasikan
alat
a. Siapkan larutan bleach setiap hari
b. Bersihkan seluruh permukaan meja dengan
larutan bleach dan meratakan larutan tersebut
menggunakan tissue bersih

210 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati


c. Biarkan larutan bleach kontak dengan
permukaan meja selama kurang lebih 15 menit
d. Bilas permukaan meja dengan Aquadest
e. Keringkan permukaan meja dengan tissue
bersih
f. Sediakan alas bersih untuk melapisi permukaan
meja kerja

3. Siapkan Assay Reagent (AR), atur reagensia yang


baru dengan nomor barcode sesuai nomor lot pada
lembar Master Lot
a. Assay Reagent harus dari Master Lot yang
sama
b. Assay Reagent yang sudah pernah dimasukkan
dalam Procleix Tigris System harus disiapkan
sesuai dengan kelompoknya
c. Masukkan Assay Reagent ke dalam RPI
 Cek reagensia dengan AR Report untuk
verifikasi terhadap penyimpanan dan waktu
stabilitas (on board time)

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 211


 Cek kondisi tutup botol reagensia,
kencangkan dan pastikan kondisi barcode
masih bersih dan dapat terbaca
 Jangan memutar botol reagensia setelah
diletakkan pada penjepit botol yang dapat
merusak barcode
 Reagensia yang boleh dimasukkan kedalam
RPI
a) TCR/wTCR
b) Probereagent
c) Enzymreagent
d) Amplificationreagent
e) Discriminatory Probe Reagent
 Reagensia yang tidak boleh dimasukkan
kedalam RPI
a) Calibrator
b) Control
c) Selection Reagent (kecuali untuk
perlakuan khusus bila reagensia
tersebut disimpan dalam refrigerator)
d) Internal Control
e) Assay Fluid

212 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati


 Atur RPI untuk menjalankannya
a) Tutup pintu dan cek penampung
tumpahan cairan pada RPI
b) Jalankan RPI dengan menekan
tombol start
c) Atur putaran dengan menekan
tombol Continuous
d) Pilih nomor file / program sesuai
kondisi reagensia

File / Kondisi
Temperatur Waktu
program Penyimpanan
Freezer
1 32°C 1 : 45
(-15 s.d -35°C)
Refrigerator
2 32°C 1 : 00
(2 s.d 8°C)
Tidak ada
3 Temperatur Ruang 25°C
pengaturan
Pemulihan
4 60°C 0 : 45
Selection Reagents

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 213


e) Bila reagensia penyimpanan pada
freezer dan refrigerator disiapkan
bersamaan, gunakan file/program 1
 Jalankan ITM (Independent Temperature
Monitor)
a) Tekan tombol power untuk
menyalakan ITM
b) Tekan Hi/Lo Limits untuk
mengaktifkan fitur alarm
c) Tekan Min/Max untuk mengaktifkan
fitur rekaman
d. Pindahkan reagensia dari RPI, bila waktu file
/ program telah selesai, alarm sudah
berbunyi dan lampu indikator telah menyala
a) Matikan alarm, tekan tombol HOLD /
RUNsebanyak 4 kali
b) Tekan kembali tombol HOLD / RUN
sebanyak 2 kali, akan tampak layar
LED menunjukan suhu 32°C kembali
dan tekan HOLD / RUN kembali 1
kali

214 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati


c) Pindahkan reagensia dengan
menggunakan tangan yang satu
memegang Carousel dan yang
lainnya mengeluarkan botol. Hati-
hati jangan menggoyangkan botol
terlalu keras
d) Jangan menggunakan tombol JOG
yang akan mengakibatkan
gelembung / busa pada reagensia
e. Verifikasi temperatur dan matikan ITM
 Temperatur RPI selama dijalankan rata-
rata suhu harus 32±2°C dan tidak boleh
melebihi 35°C
 Bila temperatur melebihi 35°C, rekam
maksimum suhu dan rata-rata dan
laporkan kepada teknisi (Novartis
Diagnostic)
f. Matikan ITM dengan menekan Min / Max
selama 3 detik untuk mematikan fitur
rekaman dan tekan tombol power

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 215


g. Tuliskan tanggal buka reagensia untuk
pertama kali dengan inisial petugas pada
botol reagensia

4. Lihat kebutuhan bahan habis pakai pada layar


software
a. Verifikasi kebutuhan disposable tip dan MTU
dengan melihat pada layar software
b. Masukkan disposable tip ke dalam
caraousel pada instrumen dengan menekan
tombol Load pada layar. Caraousel Tip Ring
dapat menampung 5 rak dengan 96 tip/rak
total 480 tip
c. Seluruh disposable tip yang sudah kosong
harus diganti semuanya
d. Disposable tip harus selalu penuh saat
mengganti. Jangan memasukkan tip yang
sudah pernah terpakai, sistim hanya
membaca rak tip yang penuh dan sudah
otomatis terekam pada instrumen
e. Masukkan MTU bila indikator menunjukan
warna hijau berubah menjadi warna merah

216 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati


f. Verifikasi MTU barcode, kemasan, dan tiplet
baik. Pastikan barcode bersih dan mudah
terbaca
g. Gunakan MTU yang masih dalam kemasan
untuk dimasukkan pada instrumen. Jangan
menyentuh MTU dan tiplet menggunakan
tangan
h. Sebelum menutup MTU Drawer, pastikan
ada celah yang cukup antara MTU dan akhir
MTU Drawer. Jangan melebihi kapasitas
MTU Drawer yang akan berakibat adanya
error

5. Lihat Lower Bay Inventory pada layar software,


Lakukan pengelolaan bila salah satu fluid habis
atau kadaluarsa dan salah satu limbah sudah terisi
penuh
a. Verifikasi sisa jumlah tes setiap fluid pada
layar inventory status termasuk botol A dan
B, sisa setiap fluid paling sedikit harus 90 tes
yang akan digunakan pada saat prime

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 217


b. Pastikan sisa fluid sesuai dengan total
jumlah tes yang akan diperiksa sebelum
inventory dilakukan baik botol A maupun B
c. Ganti fluid yang telah habis atau kadaluarsa
dengan menekan tombol change inventory
d. Pastikan setiap botol fluid A dan B
menggunakan nomor lot yang sama
e. Lihat dan bersihkan tutup sambungan selang
bila diperlukan pada saat mengganti botol
auto detect 2 untuk menghilangkan kristal
f. Lakukan pemindaian fluid barcode setiap
mengganti fluid yang telah habis atau
kadaluarsa dalam fluid drawer sesuai urutan
: wash solution B>wash solution
A > auto detect 1 A > auto detect 1 B >
auto detect 2 A > auto detect 2 B > Oil A >
Oil B > System Fluid > Deactivation Fluid
g. Kosongkan dan ganti wadah limbah padat
maupun cair
 Kosongkan wadah limbah tiplet. Pastikan
wadah tiplet bersentuhan dengan sensor

218 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati


dan wadah tiplet terletak dibelakang botol
fluid pada fluid drawer
 Kosongkan wadah limbah cair 1 dan
ganti dengan menambahkan 200 mL
larutan bleach pada wadah limbah cair 1.
Pastikan volume bleach jangan lebih
maupun kurang yang berakibat error
system
 Kosongkan wadah limbah cair 2
 Kosongkan wadah limbah MTU setelah
mengganti seluruh botol limbah cair
a) Tarik rak limbah MTU ke bagian
depan drawer setelah botol limbah
cair diangkat
b) Ganti plastik limbah, deflector tip, dan
cover
c) Kembalikan rak limbah dan botol
limbah cair ke posisi semula
 Pastikan setelah mengganti seluruh
limbah untuk mengencangkan dan
menghubungkan kembali tutup selang

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 219


h. Validasi lower bay inventory
 Tutup dan kunci rak, tutup pintu, pilih
inventory pada layar change inventory
 Jika ada pesan kesalahan, cek kembali
dan perbaiki masalah tersebut
 Pindai kembali seluruh fluid dan pilih
inventory kembali
 Jika seluruh prosedur benar maka sistim
akan menambahkan seluruh inventory
pada lower bay inventory. Lihat pada
layar inventory status adanya jumlah/sisa
tes, tanggal kadaluarsa dan stabilitas
pada instrumen setiap lower bay fluid
i. Prime sistim setelah melakukan lower bay
inventory, jika selama 4 jam tidak melakukan
proses pemeriksaan maka selang fluid harus
dilakukan prime untuk menghilangkan
gelembung udara. Prime dapat dilakukan bila
indikator menunjukan warna merah
 Lower bay inventory harus valid sebelum
prime dilakukan

220 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati


 Lakukan 2 kali prime bila instrumen tidak
digunakan selama 3 hari atau lebih

6. Buat lembar kerja dan siapkan rak sampel


a. Buat lembar kerja pada layar pilih create
carousel worklist atau worklist manager
ataupun run manager
b. Pilih jenis pemeriksaan dan jumlah sampel,
sistim akan otomatis menambahkan
calibrator dan kontrol sesuai kebutuhan
c. Cetak lembar kerja bila dibutuhkan sebagai
panduan persiapan sampel pada rak sampel
d. Masukkan sampel pada rak
 Urutkan tabung calibrator, control dan
sampel sesuai urutan pada lembar kerja.
Pastikan rak sampel dan meja kerja
dalam keadaan bersih
 Sebelum memasukkan, pastikan
calibrator, control dan sampel tidak
terlihat adanya partikel, gelembung udara
maupun clot

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 221


 Hilangkan partikel, gelembung udara
maupun clot bila memungkinkan atau
ganti tabung tersebut

7. Lakukan Perawatan Harian


a. Tekan pada layar Maintenance, pilih status detail
untuk mengecek jadwal status perawatan
b. Verifikasi temperatur laboratorium, temperatur
harus berada pada suhu 15º sampai dengan 25ºC
dan kelembaban berada pada 20 hingga 85%
c. Cek drip pan dan lihat kondisi permukaan
penampung dari kebocoran dan tumpahan.
d. Jika terdapat kebocoran dan tumpahan pada
penampung, segera hubungi teknisi dan jangan
mengoperasikan instrumen
e. Bersihkan DiTi cone
 Sebelum membersihkan DiTi cone, keluarkan
semua sampel rak atau Assay Reagent
 Lihat pada layar maintenance, pilih clean Diti
cone, lalu buka pintu TCR pada instrumen
 Bersihkan DiTi cone menggunakan alcohol
70%

222 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati


f. Cek tekanan vakum
 Tekanan vakum harus ≤ 12 inches Hg dan
ketentuan minimum dapat dilihat sbb :
Ketinggian lokal Tekanan Minimum
1 sampai 2000 feet (0 sampai 610m) 6.5 inches Hg
2001 sampai 4000 feet (611 sampai 1219m) 6.0 inches Hg
4001 sampai 5000 feet (1220 sampai 1524m) 5.5 inches Hg
5001 sampai 7355 feet (1525 sampai 2242m) 5.0 inches Hg
g. Cek pegas pada pintu TCR dari kebocoran dan
fungsinya
h. Bersihkan Reagent Pipettor Probes
 Bersihkan Amplification dan HPA pipettor
setelah melakukan prime dengan lower bay
fluid, dilakukan sebelum memasukkan assay
reagent (AR)
 Lakukan prosedur sbb :
a) Siapkan botol maintenance sesuai
reagen pada assay reagent carousel,
barcode tidak dibutuhkan untuk
prosedur ini
b) Isi botol maintenance (selection
reagent dan amplification) dengan TAP
water dan botol maintenance (probe

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 223


dan Enzym) dengan larutan bleach
sebanyak ½ volume dari botol
c) Letakkan pada assay reagent carousel
dalam quadrant 1
d) Keluarkan rak sampel atau assay
reagent sebelum melakukan prosedur
ini
e) Tekan tombol start pada layar untuk
memulai maintenance

8. Masukkan assay reagent pada instrumen setelah


melakukan Lower Bay Inventory, prime, dan
melenyelesaikan perawatan harian
a. Verifikasi dengan melihat pada layar View
Master Lot Report. Pastikan assay reagent
sudah terdaftar
 Pastikan hanya kelompok master lot yang
spesifik yang bisa digunakan bersama
 Setiap Master Lot hanya bisa dimasukkan
sekali kedalam sistim
b. Jika diperlukan, dapat menambahkan Master
Lot yang baru

224 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati


 Pindai Master Lot yang baru berdasarkan
lembar Master Lot barcode
c. Pada panel Upper Bay Inventory di layar
Inventory Status, pilih Load
 Untuk mencegah kontaminasi, hindari
menyentuh Amplification dan HPA Pipettor
ketika memindahkan AR Carousel dan cover
d. Masukkan assay reagent kedalam carousel
 Tersedia 4 (empat) kuadrant untuk
menempatkan assay reagent
 Letakan assay reagent pada kuadrant 1
 Untuk discriminatory reagent letakan pada
kuadran 4
 Pastikan barcode reagen menghadap
kedepan atau celah pembacaan pada
caraousel
 Pastikan barcode dapat terbaca pada
instrumen
e. Masukkan wTCR kedalam TCR Carousel
 Pastikan barcode reagen menghadap
kedepan atau celah pembacaan pada
caraousel

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 225


 Pastikan barcode dapat terbaca pada
instrumen
f. Pilih inventory
 Sistim akan membaca setiap barcode pada
botol reagen, Bila terdapat sistim error
pada layar, baca pesan yang muncul lalu
perbaiki. Pilih Inventory kembali
 Bila assay reagent dengan kelompok yang
baru (baru dipersiapkan), maka sistim akan
meminta memindai pada barcode Internal
Control dan isilah tanggal pembuatan dan
persiapan reagen
g. Tekan continue
 Sistim akan mengecek volume setiap
assay reagent
 Perhatikan dan perbaiki bila ada error
message
h. Tekan Done
 Reagen akan secara otomatis terlihat pada
upper inventory panel, akan terlihat jumlah
tes dan tanggal kadaluarsa setiap assay
reagent

226 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati


9. Proses pemeriksaan
a. Antrikan lembar kerja pada software
 Pilih lembar kerja dari stored worklist,
pindahkan pada layar Run Manager, lalu
tekan add
b. Masukkan rak kedalam sample carousel
 Rak akan langsung otomatis dijalankan
oleh instrumen setelah diletakan bila
tombol Load Rack diaktifkan
c. Memulai proses
 Jika diperlukan, tekan start pipetting status
pada layar
 Tunggu konfirmasi pada saat memipet,
jangan meninggalkan instrumen sebelum
selesai memipet (sampai terlihat warna rak
menjadi kuning)
d. Pemantauan proses
 Pemantauan dapat dilakukan dengan 2
jalan. Lihat pada Assay Prosesing Status
pada Run Manager untuk melihat tiap
lembar kerja

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 227


dan perkiraan proses pemeriksaan selesai
atau dengan melihat Sample Pipetting
Status pada Run Manager, setiap posisi
rak menggunakan simbol dan warna
Warna Status
Abu abu Rak tidak dimuat
Biru Rak dimuat
Kuning Proses pemipetan
Hijau Selesai memipet
Merah Error atau dibatalkan

e. Mengeluarkan sampel rak


 Bila warna rak pada status berwarna biru
maka rak sampel dapat dikeluarkan dari
instrumen
 Tekan Unload Rack untuk mengaktifkan
 Keluarkan sampel dan lakukan
dekontaminasi pada rak menggunakan
larutan Bleach

228 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati


10. Pembacaan Hasil
a. Hasil bisa dilihat pada layar Results dan dapat
dilihat pada tombol View Results Report
b. Cetak hasil sebagai dokumentasi
c. Informasi pada lembar hasil :
 Assay Components, meliputi :
a) Nomor Master Lot dan tanggal
kadaluarsa
b) Barcode assay reagent dan tanggal
buka/menyiapkan reagen
c) Barcode Calibrator dan tanggal
kadaluarsa pabrik
d) Barcode assay fluid dan tanggal
kadaluarsa pabrik
e) Barcode Procleix Tigris Control dan
tanggal kadaluarsa pabrik
 Test Results Report meliputi informasi
seluruh proses pemeriksaan mengenai
setiap sampel pada lembar kerja
a) Nomor sampel
b) ID rak dan posisi
c) ID sampel

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 229


d) Internal Control RLU
e) Internal Control Result
f) Analyte RLU
g) Analyte S/CO
h) Keseluruhan interpretasi (hasil reaktif
berwarna merah, invalid dan suspect
berwarna biru
i) Flags
 Reactive Report, meliputi informasi
keseluruhan sampel yang reaktif
 Invalid Report, meliputi informasi
keseluruhan sampel yang invalid atau
sampel dengan hasil suspect.
Invalid Report juga meliputi simbol dari flags, tes yang
ditolak, atau status pesan pada lembar kerja setiap sampel
yang diperiksa.

230 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati


B. PEMELIHARAAN INSTRUMEN PROCLEIC TIGRIS
Untuk memastikan kinerja dari sistim Procleix Tigris yang
handal, harus dilakukan pemeliharaan peralatan yang
rutin sesuai dengan instruksi dan jadwal.
1. Pemeliharaan secara umum
a. Rekomendasi bahan untuk pembersih
Bahan Definisi Digunakan sebagai :
Alkohol 70% ethanol, 70% Membersihkan DiTi Cones,
isopropyl alcohol mengeringkan permukaan
solution, atau 70% setelah dibersihkan dengan
isopropyl alcohol larutan bleach dan dibilas
swab dengan air, membersihkan
kipas pendingin
Larutan 0.5% sodium Membersihkan pippetor
Bleach hypochlorite dalam probes, sistim Fluid lines dan
aquadest untuk botol sistim fluid
sistim Procleix
Tigris
0.5% sodium Membersihkan tumpahan,
hypochlorite dalam permukaan luar area kerja
aquadest untuk dan permukaan komponen
sistim Procleix instrumen : Liquid Waste
Tigris atau Distilled Container, AR Cover, AR

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 231


Water (Aquadest) Carousel, Sample Carousel,
Pelindung Pipettor, Tip Ring,
Tutup TCR, Plexiglass diatas
area fluid, Tiplet Waste
Container, Waste Drawer,
Liquid Waste Container
(permukaan bagian luar),
MTU Waste Container,
instrumen (permukaan
bagian luar) dan rak sampel
Air Air untuk sistim Mencuci / membilas
Procleix Tigris komponen setelah
dibersihkan dengan larutan
bleach :
 Botol Perawatan
 Pipettor probes
 Selang sistim fluid dan
botol sistim fluid
Air Air untuk sistim Mencuci / membilas
Procleix Tigris atau permukaan luar komponen
Distilled Water setelah dibersihkan dengan
(Aquadest) larutan bleach :
 Membersihkan area
kerja

232 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati


 AR Cover danAR
carousel Permukaan
sample container,
pelindung Pipettor, Tip
Ring dan tutup TCR
 Permukaan Plexiglass
diatas area fluid, Tiplet
Waste Container
 Waste Drawer, MTU
Waste Container
 Permukaan bagian luar
instrumen
Distilled Water Mencuci / membilas
(Aquadest) atauTap permukaan luar komponen
water (Type 1 setelah dibersihkan dengan
water) larutan bleach :
 Rak sampel
 Liquid Waste Container
(permukaan bagian
dalam dan luar)
Advanced Endozime AW Plus Membersihkan Advanced
Cleaning Magbetic Wash Aspirator
Solution

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 233


b. Prosedur membersihkan area kerja :
Setiap sampel atau fluid tertumpah diluar
instrumen, ulangi prosedur ini setiap kali terjadi
tumpahan dengan cara, sbb:
1) Bersihkan area kerja di laboratorium
sebelum melakukan pemeliharaan alat
2) Siapkan larutan bleach setiap hari
3) Bersihkan seluruh permukaan meja
dengan larutan bleach dengan meratakan
cairan tersebut menggunakan tissue
bersih
4) Biarkan larutan bleach kontak dengan
permukaan meja selama kurang lebih 15
menit
5) Bilas permukaan meja dengan Aquadest
6) Keringkan permukaan meja dengan tissue
bersih
7) Sediakan alas bersih untuk melapisi
permukaan meja kerja

234 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati


c. Prosedur membersihkan botol perawatan
Bersihkan botol perawatan setelah digunakan
untuk :
1) Membuang cairan pembersih setelah
digunakan sesuai standar
2) Mengisi botol perawatan dengan larutan
bleach sampai penuh
3) Membersihkan bagian luar botol
4) Mendiamkan larutan bleach didalam botol
setelah 15 menit
5) Membilas dan mencuci bagian dalam dan
luar botol setidaknya 3 kali dengan air untuk
sistim Procleix Tigris

2. Ringkasan Jadwal Pemeliharaan / Perawatan


Perawatan Harian
 Verifikasi temperature laboratorium 15º - 25ºC
dan kelembaban 20 – 85%
 Cek Drip Pan dan permukaan diluar instrument
dari kebocoran dan tumpahan
 Bersihkan DiTi Cone
 Verifikasi tekanan vakum

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 235


 Bersihkan Reagent Pipettor Probe
 Periksa pegas pintuTCR
Perawatan Mingguan
 Mematikan instrument dan menyalakan kembali
sistim
 Melakukan Advanced Magnetic Wash Cleaning
Perawatan Bulanan
a. Bersihkan area kerja computer
b. Bersihkan Assay Reagent Bay
c. Bersihkan Fluid Drawer
d. Bersihkan Sample Bay
e. Bersihkan Waste Drawer
- Bersihkan Waste Container 1 dan 2
f. Bersihkan permukaan luar dari instrument
g. Bersihkan Pipettor fluid lines
- Bersihkan botol sistim Fluid
Perawatan : Bila diperlukan
 Bersihkan rak sampel
 Pemeliharaan alat bila tidak dijalankan

236 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati


3. Instruksi Kerja Perawatan Instrumen
a. Perawatan Harian
1) Cek adanya tumpahan dan kebocoran
 Cek drip pan dan lihat kondisi
permukaan penampung dari kebocoran
dan tumpahan.
 Jika terdapat kebocoran dan tumpahan
pada penampung, segera hubungi
teknisi dan jangan mengoperasikan
instrumen
2) Bersihkan DiTi cone
 Sebelum membersihkan DiTi cone,
keluarkan semua sampel rak atau
Assay Reagent
 Lihat pada layar maintenance, pilih
clean Diti cone, lalu buka pintu TCR
pada instrumen
 Bersihkan DiTi cone menggunakan
alcohol 70%
 Perawatan ini harus diulangi setelah 24
jam atau bila instrumen digunakan
terus menerus

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 237


3) Cek pegas pada pintu TCR dari kebocoran
dan fungsinya
 Cek adanya kebocoran dan verifikasi
fungsi pegas saat mengangkat /
menahan
4) Cek tekanan vakum
 Tekanan vakum harus ≤ 12 inches Hg
dan ketentuan minimum dapat dilihat
sbb :
Ketinggian lokal Tekanan
Minimum
1 sampai 2000 feet (0 sampai 610m) 6.5 inches Hg
2001 sampai 4000 feet (611 sampai 1219m) 6.0 inches Hg
4001 sampai 5000 feet (1220 sampai 1524m) 5.5 inches Hg
5001 sampai 7355 feet (1525 sampai 2242m) 5.0 inches Hg

5) Bersihkan Reagent Pipettor Probes


 Bersihkan Amplification dan HPA
pipettor setelah melakukan prime
dengan lower bay fluid, dilakukan
sebelum memasukkan assay reagent
(AR)

238 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati


 Lakukan prosedur sbb :
a) Siapkan botol maintenance
sesuai reagen pada assay
reagent carousel, barcode tidak
dibutuhkan untuk prosedur ini
b) Isi botol maintenance (selection
reagent dana mplification)
dengan TAP water danbotol
maintenance (probe dan Enzym)
dengan larutan bleach sebanyak
½ volume dari botol
c) Letakkan pada assay reagent
carousel dalam quadrant 1
d) Keluarkan rak sampel atau assay
reagent sebelum melakukan
prosedur ini
e) Tekan tombol start pada layar
untuk memulai maintenance

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 239


b. Perawatan Mingguan
1) Matikan Sistim
 Matikan dan nyalakan kembali sistim setiap 7
hari sekali
2) Advanced Magnetic Wash Cleaning
 Setelah Lower Bay Inventory danPrime
selesai dikerjakan, Lakukan Advanced
Magnetic Wash Cleaning untuk
menghilangkan kotoran yang timbul /
menempel pada aspirator line
 Magnetic Wash Aspirator harus dibersihkan
setiap minggu atau lebih sesuai jumlah tes
yang dikerjakan
 Pastikan terdapat sisa minimum 10 tes setiap
botol Wash Solution A danB sebelum
melakukan prosedur ini
 Siapkan minimum 5 MTU, 25 tip dan 25
tabung reaksi yang berisi paling sedikit 4 mL
larutan Endozyme®AW Plus sebelum
dimasukkan kedalam alat dan prosedur
dilakukan

240 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati


 Prosedur ini mungkin dapat dilakukan setelah
worklist terakhir setiap minggu dilakukan.
Ketika diantrikan, perawatan ini akan
dilakukan otomatis setelah worklist terakhir
diselesaikan.
Cara lainnya yaitu dengan melakukan
prosedur ini pada saat instrument dalam
keadaan Standby, bila tidak ada worklis,
operator dapat melakukannya dengan
menekan start maintenance.

c. Perawatan Bulanan
Bersihkan seluruh sistim Procleix Tigris sekali
dalam sebulan. Matikan sistim sebelum melakukan
aktifitas perawatan bulanan. Jangan menyemprot
larutan Bleach 0.5% langsung ke permukaan
instrumen. Larutan tersebut dapat merusak metal dan
bilas dengan aquadest setelah selesai membersihkan
a. Bersihkan area kerjakomputer
 Pastikan komputer dan monitor dalam
keadaan mati saat dibersihkan

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 241


b. Bersihkan Assay Reagent Bay
 Jangan terlalu keras dalam mengencangkan
baut saat melepaskan AR carousel
 Jika menemukan tumpahan dan bocoran
dalam AR carousel, hubungi teknisi instrumen
 Untuk mencegah kontaminasi, hindari
menyentuh Amplification dan HPA Pipettor
ketika melepaskan AR carousel dan Cover
c. Bersihkan area sampel
 Sebelum membersihkan area sampel,
pindahkan seluruh sampel rak dan rak tip
yang berada pada instrument
d. Bersihkan Fluid Drawer
 Pindahkan Oil, Auto Detect, dan botol Wash
Solution
 Periksa botol dan drawer dari tumpahan dan
residu
 Bersihkan seluruh sambungan selang, tutup
dan bagian luar sistim fluid dan botol
Deactivation Fluid, pegangan drawer dan
seluruh area drawer. Bersihkan Plexiglass
diatas area fluid, Tiplet Waste Container

242 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati


 Pasang kantong limbah Tiplet
 Ganti Lower Bay Inventory dengan fluid baru
e. Bersihkan Waste Drawer
 Bersihkan pegangan drawer dan bagian
dalam area drawer
 Bersihkan Liquid Waste Container 1dan 2
 Ganti kantong limbah MTU didalam MTU
Waste Container
 Pasang Waste Deflector yang baru danMTU
Waste Cover ke MTU Waste Container
 Jika ada kebocoran dan tip yang ditemukan,
hubungi teknisi instrumen
f. Bersihkan permukaan luar dari instrument
 Bersihkan semua panel bagianluar, drip pan,
dan bagian pintu yang diakses oleh operator
dan pegangannya dengan larutan Bleach
0.5%. Biarkan larutan Bleach kontak selama
lebih kurang 15 menit, lalu bilas dengan
aquadest dan langkah terakhir bersihkan
dengan alcohol 70%. Biarkan permukaan
kering setelah dibersihkan

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 243


g. Bersihkan Pipettor fluid lines
 Bersihkan saluran sistim Fluid daribotol sistim
Fluid ke pipettor
 Sistim akan memberitahukan 3 hari sebelum
jadwal pelaksanaan. Worklist tidak dapat
diantrikan jika perawatan ini lewat waktu dari
jadwal
 Instrumen harus dalam keadaan menyala saat
melakukan kegiatan ini dan operator harus
mempunyai panduan umum perawatan
dengan benar

d. Perawatan : Bila diperlukan


e. Bersihkan rak sampel
f. Pemeliharaan alat bila tidak dijalankan

4. DOKUMENTASI
Prosedur ini didokumentasikan dalam bentuk hard copy
(kertas) dan file data

5. LAMPIRAN
Lembar Maintenance Instrumen Procleix Tigris

244 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati


31. PROSEDUR PENATALAKSANAAN PENDONOR
DARAH REAKTIF
a. Tujuan
Untuk memberitahu kepada pendonor atas hasil uji
saring darah reaktif dan memberikan rujukan pendonor
darah ke rumah sakit untuk mendapatkan pemeriksaan
diagnostik dan penanganan selanjutnya.
b. Ruang Lingkup
Prosedurkerjastandarinidilaksanakanoleh dokter yang
bekerja di Unit Transfusi Darah PMI Kota Surakarta.
c. Definisi
Konseling donor reaktif adalah pemberitahuan kepada
pendonor dengan hasil uji saring darah reaktif dan
memberikan rujukan ke rumah sakit untuk
mendapatkan pemeriksaan diagnostik dan
penanganan lebih lanjut.
d. Referensi
 WHO Guidelines on GMP for blood
establishments, WHO Technical Deport series No
941, 2007

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 245


 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
nomor 91 tahun 2015 tentang Standar Pelayanan
Transfusi Darah
e. Informasi Umum
Pemeriksaandarah donor menggunakanparameter uji
saring IMLTD dilakukan dengan metode CLIA dan
terkadang juga menggunakan metode NAT.
f. Uraian Prosedur
1) Pemanggilan terhadap pendonor dengan hasil uji
saring IMLTD reaktif dilakukan secara tertulis
menggunakan formulir pemanggilan donor untuk
konsultasi.
2) Pendonor yang datang ke PMI menyerahkan surat
panggilan konseling dan diterima oleh bagian CSO
dan kasir untuk kemudian diserahkan ke bagian
IMLTD untuk dicari data pendonor dan hasil
reaktifnya.
3) Pendonor dipersilahkan memasuki ruang
konseling.
4) Pendonor diberi penjelasan tentang parameter uji
saring IMLTD yang menunjukan hasil uji saring
reaktif dan artinya.

246 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati


5) Hasil uji saring IMLTD reaktif bukan merupakan
diagnosa namun menetapkan bahwa darah yang
disumbangkan tidak dapat digunakan untuk
transfusi.
6) Pendonor diberikan motivasi untuk dirujuk ke
rumah sakit guna mendapatkan pengujian
diagnostik yang akan menentukan diagnosa
penyakitnya.
7) Untuk hasil pengujian anti-HIV reaktif di rujuk ke
bagian Voluntary Counseling Test (VCT) HIV.
Untuk hasil pengujian HbsAg dan anti-HCV reaktif
di rujuk ke bagian penyakit dalam, sub bagian
hepatologi. Untuk hasil pengujian TPHA reaktif di
rujuk ke bagian kulit dan kelamin.
8) Hasil konseling donor dituangkan kedalam formulir
konseling donor.
9) Penjelasan harus jelas, ringkas dan dilaksanakan
dengan empati.
10) Formulir konseling donor ditandatangani oleh
pendonor dan dokter yang memberikan konseling.

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 247


g. Peran Dan Tanggung Jawab
Peran Tanggung Jawab
Kepala  Memastikan bahwa SPO ini digunakan dan dipahami oleh
Bidang semua staf dibidangnya.
(Pengguna)  Menentukan kebutuhan akan validasi atau kualifikasi.
 Mengawasi pembuatan spesifikasi.
 Mengawasi pembuatan protokol.
 Mengawasi jalannya kegiatan validasi atau kualifikasi.
Kepala  Memastikan bahwa SPO ini digunakan dan dipahami oleh
Bagian semua staf dibidangnya.
 Review dan menyetujui protokol validasi dan kualifikasi
sesuai kebutuhan.
 Review hasil validasi dan kualifikasi dan menyetujui hasil
laporan sesuai kebutuhan.
 Mengotorisasi pelaksanaan atau penggunaan hasil validasi
dan kualifikasi yang sudah disetujui sesuai kebutuhannya.
Manajer  Review dan menyetujui protokol validasi dan kualifikasi
Kualitas sesuai dengan kebutuhan.
 Review hasil validasi dan kualifikasi serta menyetujui hasil
laporan sesuai kebutuhan.
 Mengotorisasi pelaksanaan atau penggunaan hasil validasi
dan kualifikasi yang sudah disetujui sesuai kebutuhannya.

h. Lampiran
- Formulir konseling donor

248 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati


32. PENGGUNAAN DAN PERAWATAN
REFRIGERATOR
a. Tujuan
Untuk menjaga kualitas darah dan reagen .
b. Ruang Lingkup
Prosedur Kerja Standar ini harus dilaksanakan oleh
bagian Distribusi darah, Komponen, IMLTD,
Crossmatching, Quality Control, dan Logistik pada Unit
Tranfusi Darah.
c. Definisi
Penggunaan dan perawatan refrigerator adalah cara
menggunakan dan maintenent refrigerator agar tidak
menyimpang dari standar yang berlaku.
d. Persyaratan Sistiem Kualitas
 Alat ini harus dibersihkan secara periodik
 Apabila tidak digunakan harus dimatikan
e. Referensi
 ISO 9001 : 2008
 WHO Guidelines on GMP for blood establisment
WHO Technical Report series No: 961.2011 Annex 4.
 PERMENKES No: 91 Tahun 2015 Tentang Standar
Pelayanan Tranfusi Darah.

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 249


f. Informasi Umum
Suhu penyimpanan darah dalam refrigerator adalah 2.0
°C – 6.0 °C, Sedangkan suhu penyimpanan reagen
adalah 2.0 °C – 8.0 °C dengan akurasi setting ±1°C
g. Peran Dan Tanggung Jawab
Peran Tanggung jawab
Manajer Menyiapkan, Merevisi, Dan melatih
Pemastian Mutu Penggunaan dan Penerapan SPO
Kepala Bagian Bertanggung jawab untuk
Terkait memastikan bahwa SPO
dilaksanakan dengan benar
Personil Melaksanakan SPO

h. Prosedur
Langkah Kegiatan

1 Pencatatan Suhu Refrigerator dilihat pada layar


monitor refrigerator setiap 4 jam sekali.

2 Pencatatan suhu Refrigerator juga bias dilihat


dari Chart recorder yang diganti setiap 7 hari
sekali.

3 Standart suhu yang di set padalayar refrigerator


antara 2.0 °C – 6.0 °C untuk penyimpanan
darah dan antara 2.0 °C – 8.0 °C untuk

250 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati


penyimpanan reagen, dengan akurasi setting
±1°C.

4 Apabila suhu kurang atau lebih dari suhu


standard, alarm akan berbunyi, kemungkinan
disebabkan karena :
 Suhu Melewati Spesifikasi
 Pintu terbuka lebih lama dari waktu yang
telah diset
 Pemadaman power terjadi lebih lama
waktu set power.

5 Segera pindahkan darah atau reagen yang


adadi refrigerator ( Maximal 30 menit ) bila
alarm berbunyi.

6 Laporkan kerusakan (suhu tidak sesuai


standard) refrigerator kebagian rumah tangga
agar segera ditindaklanjuti, dengan disertai form
kerusakan.

7 Bersihkan segera apabila refrigerator terkena


percikan darah atau reagen dengan tisu yang
dibasahi hipoklorit.

8 Matikan refrigerator apabila tidak digunakan.

i. Lampiran
Lampiran 1 : Contoh Lembar Chek List Perawatan alat

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 251


33. PROSEDUR MAMPU TELUSUR DARAH
a. Tujuan
Untuk menelusuri darah donor yang ditransfusikan
keresipien.
b. Ruang Lingkup
Prosedur Kerja Standar ini dilaksanakan seluruh
petugas pelaksana teknis di laboratorium UDD
PMI Kota Surakarta dan Bank Darah Rumah Sakit
di Surakarta
c. Definisi
Mampu telusur dari donor keresipien adalah
prosedur untuk menelusuri darah donor yang
ditransfusikan kepada pasien.
d. Referensi
 PERMENKES NO 91 Tahun 2015
 WHO Guidelines on GMP for Blood
Establishment WHO Technical Report
series No : 961.211 Annex 4.
e. Informasi Umum
-

252 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati


f. Uraian Prosedur
1) Mampu telusur darah donor ke resipien di
UDD PMI Kota Surakarta
 Bila ada permintaan darah dari Rumah
Sakit, petugas crossmatch akan
mengambilkan darah sesuai dengan
permintaan.
 Petugas crosmatch memeriksa golongan
darah pasien dan kantong darah donor,
dilanjutkan pemeriksaan crossmatching.
 Data pasien dan donor ditulis di lembar
hasil dan di computer.
 Petugas administrasi laboratorium
membuat Surat Pengantar Darah
Transfusi untuk pengantar darah transfusi
ke Rumah Sakit.
 Petugas CSO akan menulis data pasien
dan kantong darah yang ditransfusikan di
buku pengeluaran darah.

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 253


2) Mampu telusur darah donor ke resipien di
Bank Darah Rumah Sakit.
 Bila ada permintaan darah dari Rumah
Sakit, petugas bank darah rumah sakit
akan mengambilkan darah sesuai
dengan permintaan.
 Petugas bank darah memeriksa
golongan darah pasien dan kantong
darah donor, dilanjutkan pemeriksaan
crossmatching.
 Data pasien dan donor ditulis di lembar
hasil dan di buku crossmatch
o Petugas bank darah membuat
Surat Pengantar Darah Transfusi
untuk pengantar darah
transfusi ke bangsal rumah sakit.
o Setiap bulan data pasien dan
kantong darah yang ditransfusikan
dilaporkan
 Ke UTD PMI.

254 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati


g. Lampiran
 Check List dan lembar kerja pemeriksaan
golongan darah dan crossmatch
 Buku pengeluaran darah
 Surat Pengantar Darah Transfusi

34. PROSEDUR MAMPU TELUSUR PASIEN


YANG MENINGGAL.
a. Tujuan
Untuk menelusuri darah pasien yang meninggal
b. Ruang Lingkup
Prosedur Kerja Standar ini dilaksanakan seluruh
petugas pelaksana teknis di laboratorium UDD PMI
Kota Surakarta dan Bank Darah RumahSakit di
Surakarta
c. Definisi
Mampu telusur dari pasien yang meninggal adalah
prosedur untuk menelusuri darah Pasien yang
dibatalkan karena pasien meninggal.

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 255


d. Referensi
 PERMENKES NO 91 Tahun 2015
 WHO Guidelines on GMP for Blood
Establishment WHO Technical Report
series No : 961.211 Annex 4.
e. Informasi Umum
-
f. Uraian Prosedur
 Bila ada permintaan darah dari Rumah Sakit,
petugas crossmatch akan mengambilkan darah
sesuai dengan permintaan.
 Petugas crosmatch memeriksa golongan darah
pasien dan kantong darah donor, dilanjutkan
pemeriksaan crossmatching.
 Data pasien dan donor ditulis di lembar hasil
dan di computer.
 Petugas administrasi laboratorium membuat
Surat Pengantar Darah Transfusi untuk
pengantar darah transfusi ke Rumah Sakit.
 Petugas CSO akan menulis data pasien dan
kantong darah yang ditransfusikan di buku
pengeluaran darah.

256 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati


 Bila ada informasi dari Rumah Sakit darah
dibatalkan karena pasien meninggal, darah
akan dimasukkan stok oleh petugas jaga
 Data dimasukkkan keformulir darah dibatalkan.
g. Lampiran
Formulir darah dibatalkan

35. PROSEDUR PENYIMPANAN SAMPEL YANG


SUDAH DIPERIKSA UJI SARING IMLTD
a. Tujuan
Tujuan dari Standar Prosedur Operasional (SPO) ini
digunakan sebagai dokumentasi Cara Kerja
menangani penyimpanan sampel darah yang sudah
diperiksa uji saring IMLTD dan NAT di UTD PMI
Kota Surakarta.
b. Ruang Lingkup
Standar Prosedur Operasional ini harus
dilaksanakan oleh seluruh petugas pelaksana yang
terlatih pada laboratorium IMLTD dan NAT UTD
PMI Kota Surakarta.

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 257


c. Definisi
 Sampel darah yang dimaksud pada Prosedur
Kerja Standar ini adalah sisa sampel darah
donor yang sudah diperiksa uji saring IMLTD
dan NAT
 IMLTD : Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah
 NAT : Nucleic Acid Testing
d. Referensi
 WHO Guidelines on GMP for blood
estabilishment, WHO Technical Report Series
No.961.2011 Annex 4
 PERMENKES No.91 Tahun 2015
TentangStandarPelayananTransfusiDarah
e. Informasi Umum
PKS ini dilaksanakan agar sisa sampel darah donor
yang sudah diperiksa uji saring IMLTD dan NAT
disimpan selama 7 hari dan digunakan untuk
menelusuri bila terjadi complain hasil.

258 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati


f. PERAN DAN TANGGUNGJAWAB
Peran Tanggungjawab
Manajer Pemastian Mutu Menyiapkan, Merevisi, Dan melatih
Penggunaan dan Penerapan SPO
Kepala Bagian Terkait Bertanggungjawab untuk
memastikan bahwa SPO
dilaksanakan dengan benar
Personil Melaksanakan SPO

g. Uraian Prosedur
1) Sampel donor yang sudah diperiksa uji saring
IMLTD dan NAT disimpan pada wadah yang
sudah disiapkan.
2) Penyimpanan sampel darah donor diurutkan
sesuai hari dan tanggal yang sudah ditulis dalam
wadah tersebut diatas.
3) Sampel disimpan pada blood bank refrigerator
penyimpanan sampel selama 7 hari.
4) Setelah 7 hari sampel tersebut dibuang dalam
sampah medis warna kuning (biohazard)
5) Kemudian sampel tersebut dibuang sesuai
dengan SPO pembuangan limbah medis.

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 259


6) Data sampel darah donor yang dibuang dicatat
pada buku pembuangan sampel darah.
h. Lampiran
Buku Pembuangan Sampel Darah

References: UTDP-QS-L2-002 Internal Audit Standard


Operating Procedure
WHO guidelines on good manufacturing
practices for blood establishments 2011
ISO 9001:2008 Quality management systems
- Requirements

260 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati


Date of Internal
Internal Audit: Audit
Number:

Name &
Address of
Site audited:

Name of
Auditor(s):

Name of
Auditee(s):

Comments (if required):

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 261


Area / activity checked

Recommendations
Comments / Notes
Satisfactory
WHO cGMP
ISO 9001

TTI Laboratory – General

4.1 Is the Laboratory under Yes  No


the supervision of an
appropriately designated
and qualified person?

(What qualifications do
they hold?)

5.5.1 4.1 Are the responsibilities, Yes  No


authorities and reporting
structures clearly documented
and communicated?

(Review the documentation)

5.5.1 4.1 Do all staff have Job Yes  No


Descriptions which set out
responsibilities and reporting
lines?

(Check the Job Description of

262 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati


at least 1 staff member)

TTI Laboratory – Screening

Is every donation screened for:


 HBV? Yes  No

 HCV? Yes  No

 HIV? Yes  No

 Syphilis? Yes  No

 Other? (list the tests) Yes  No

(What methods are used? Fill


in the Table on page 19)

What samples are used for


screening: Yes  No
 EDTA plasma? Yes  No
 Citrated plasma? Yes  No
 Serum? Yes  No
 Whole blood? Yes  No
 Plasma from a sample taken
from the bag?

(Check the pack insert to see if the


sample is recommended by the
manufacturer)

Is labelling of donor samples


carried out properly:
 Are all samples labelled Yes  No
with the donor ID?
 Are the donor IDs hand Yes  No

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 263


written on the samples?
 If yes, are the IDs Yes  No
checked by a second
person?

How are the donor samples


handled?
 Refrigerated until use or Yes  No
kept as instructed by the
pack insert? Yes  No
 Tested within the time
specified in the pack Yes  No
insert? Yes  No
 Handled with gloves? Yes  No

 Lids put back on after


use?
 Stored for a set number of
days after screening?

(Check pack insert for the


correct temperature of storage
and the maximum time of
storage before testing must
happen)

Are all reagents in date? Yes  No

Are expired reagents ever


used?

264 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati


Yes  No
(If yes, check when this
happens and who approves
it?)

Are all tests performed Yes  No


according to pack inserts?
Are results recorded or Yes  No
entered onto the computer
manually (by hand)?
Yes  No
If yes, are they checked by a
second staff member?
(A proper form must be used
and it must be document
controlled. Any results and
donation IDs written onto a
form should be checked by a
second person. If results and
donation IDs are manually
entered onto computer, they
should be entered twice or
checked by another person)

Is there traceability of:


 Staff performing the test? Yes  No

 Staff checking the result? Yes  No


Yes  No
 Lot number of all reagents
used?

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 265


How are reactive results
managed?
 Donation located and put
into quarantine: Yes  No
o Immediately? Yes  No
o After repeat testing? Yes  No
o Not located or put
into quarantine? Yes  No

 Samples located and Yes  No

retested: Yes  No

o Immediately?
o Whenever next tests
are run?
o Not retested?

(Donation should be put in


quarantine immediately,
especially if repeat testing is
not done straight away)

How are reactive samples


confirmed as positive?
 Repeat testing on same Yes  No
brand of test kit: Yes  No
o Single retest? Yes  No
o Duplicate retest? Yes  No

 Repeat testing on different Yes  No

brand of test kit: Yes  No

o Single retest?

266 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati


o Duplicate retest?
Yes  No
 Repeat testing done on: Yes  No
o Same sample?
o Different sample (eg Yes  No
grouping sample)? Yes  No
o Sample from
donation bag?
 Other testing? (list)

(Repeat testing should be


carried out in duplicate on the
same sample AND another
sample if available. If there is
more than one brand of test
kit, repeat testing in duplicate
should be done on the same
brand test AND on the different
brand)

Is the performance of the test


kits monitored regularly:
 Additional controls placed Yes  No
on runs, eg weak
positive? (write down
which ones) Yes  No

 Regular review of the


results of all controls
(positive, negative, Yes  No

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 267


additional)?
 Regular review of the
numbers of reactive Yes  No
results (confirmed and
false positive)? Yes  No

 Regular review of the


number of failed test
runs?
 Are these reviews
recorded, and how?

(Regular reviews should be


done at least weekly and
recorded. What happens if
the review finds a trend, eg
positive controls getting
weaker – is there a SOP)

Is there an ongoing QC or Yes  No


QAP program in place?

When was the last panel run?

(Check the results of the last


one. If there are any poor
results, ask what action was
taken and where was this
recorded)

Are there documented

268 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati


procedures to cover all testing
activities: Yes  No
 Receipt of samples Yes  No

 Preparation of samples for


testing Yes  No
Yes  No
 Performing testing
Yes  No
 Checking and recording
results
 Managing positive results
Yes  No
(retesting and donation
quarantine)
Yes  No
 Reviewing results
 Troubleshooting if there
are problems with Yes  No
samples, reagents or
equipment
 Safe disposal of samples
and/or donation bags.

(check the SOPs against the


processes you are watching to
make sure they are correct.
Check that the SOPs are in
date and have document
control numbers)
Are staff trained in all the Yes  No
procedures for the tasks they
are allowed to do?
Yes  No

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 269


Are there records to
demonstrate competency?

(Pick 1 or 2 staff who are


performing tasks and ask to
see their training records for
those tasks)

TTI Laboratory - Building and Premises

6.3 6.1.1 Is the Laboratory located, Yes  No


designed and constructed to
suit the operations carried out Yes  No
in them?
 Is it separated from
donation, processing and
final product storage
areas?

6.3 6.1.1 Is it secured from unauthorised Yes  No


access?

(Check rules for permitting


access. What happens when
external contractors come to
carry out servicing etc?)

6.1.1 If staff have keys to the Yes  No


Laboratory, is there a Key
Register?

270 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati


(If yes, check to see if all the
keys can be accounted for)

6.3 6.1.1 Are floors, walls and fittings


6.4 appropriate for testing
activities? Yes  No
 Clean? Yes  No

 Non-porous work Yes  No

surfaces? Yes  No
Yes  No
 Free from cracks and
Yes  No
joins?
 Sealed, non-slip?
 Coved?
 Wood-free and easily
cleaned?

6.4 6.1.1 Is the environment


appropriately controlled and
monitored for temperature and
if needed, humidity?
 Is there airconditioning? Yes  No

 If yes, does it cover the Yes  No

entire period of operation? Yes  No

 Is the temperature
Yes  No
monitored and are there
records?
Yes  No
 Are there glass windows
that let sunlight across
Yes  No
work areas?

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 271


 Does any equipment have
temperature and/or Yes  No
humidity requirements?
 If yes, are they met?
Monitored?

6.4 6.1.1 Are workspaces and work Yes  No


surfaces: Yes  No
 Clean, organised and
uncluttered? Yes  No
 Organised in a way that
assists the work flow? Yes  No

 Paperwork benches
separated from testing Yes  No

benches?
 Are they regularly wiped Yes  No

down/disinfected?
 Are there records of
cleaning?

6.3 6.1.1 Is there a procedure for Yes  No


cleaning the Laboratory?
 Are there cleaning Yes  No
records? Yes  No

 Are the cleaning solutions


formally approved?

6.3 4.3 Are there dedicated hand Yes  No


6.4 6.1.1 washing facilities?

272 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati


Are there eye wash stations? Yes  No

6.3 6.1.1 Is there access to a back-up Yes  No


generator, surge protectors or
emergency power? (cross
through any that are not
available) Yes  No

If not, is there an adequate


contingency plan for power
failures?
6.1.1 Are there fire extinguishers Yes  No
close by? Yes  No
 Have they been checked Yes  No
within the last 12 months?
 Are staff trained in their
use?

6.3 6.1.1 Is there adequate waste


6.4 6.1.2 management?
6.1.3  Sharps disposal? Yes  No
9.5.1.3  Disposal of non-infectious Yes  No

blood samples?
Yes  No
 Interim storage of infected
samples/bags?
Yes  No
 Disposal of infected
samples/bags?

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 273


6.3 9.5.1.3 Is there an incinerator and Yes  No
does it meet the required
standards for destruction of
contaminated waste?

(Make a note of where it is


located and inspect any
holding area for waste before it
is taken to the incinerator)

TTI Laboratory – Storage and Control of Materials (Consumables)

Are all TTI reagents stored Yes  No


according to manufacturer’s
specifications?

6.3 6.1.1 Are any goods storage areas


8.4 within the Laboratory:
 Clean, dry and orderly? Yes  No

 Dedicated to storage of Yes  No

consumables (no personal


effects, waste etc) Yes  No

 Able to clearly separate


released, quarantined or
Yes  No
nonconforming materials?
Yes  No
 Suitable for the materials
Yes  No
stored?
Yes  No
 Temperature controlled
and monitored?
 Secure?

274 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati


 Connected to back-up
power? Yes  No

Are there records of cleaning,


temperature and alarm
checks? (Check)
7.4.1 8.1 Is there a procedure for control Yes  No
7.4.2 of TTIcritical materials?

Does it include:
 Approval of suppliers? Yes  No

 Documented Yes  No

specifications for
acceptance of the Yes  No

materials? Yes  No

 Release of materials?
Yes  No
 Storage requirements?
Yes  No
 Managing nonconforming
materials?
Yes  No
 Required records?
 Managing new Lot
Numbers or brands of
materials?

(Use the SOP to check how


materials are actually handled)

7.4.1 8.1 How are TTI critical materials Yes  No

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 275


8.2 identified - is there a list?

7.4.2 8.2 When TTI critical materials are Yes  No


7.4.3 received, are they all checked
before use?
 Quantity and type against Yes  No
the order? Yes  No

 Condition of packaging? Yes  No


Yes  No
 Expiry date?
Yes  No
 Contents sampled and
inspected/tested?
 Formal approval for use?
Yes  No

Are there records of checks


and approvals?

6.3 6.1.4 Check several TTI


6.4 8.2 consumables (eg testing
7.5.3 8.3 reagents) in each of the
Laboratory storage areas
(include both refrigerated and
room temperature areas) Yes  No
Are the consumables stored
according to the
manufacturer’s
recommendations? Yes  No

Is their status easily identified


(quarantined, released,

276 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati


nonconforming?)

7.4.3 8.2 Are new brands of TTI test kits Yes  No


8.3 or new Lot Numbers validated
before use?

Are there records? Yes  No

7.5.3 8.2 Are TTI critical materials Yes  No


8.3 waiting for inspection clearly
differentiated from released
material? Yes  No
 Held in a quarantine area
until it has been released Yes  No
for use?
 Labelled with
quarantine/released
sticker?

7.5.3 8.2 Are the Lot Numbers of all TTI


8.5 critical materials recorded:
 When received? Yes  No

 When approved? Yes  No


Yes  No
 When used?
Yes  No
 Not recorded?

8.3 8.4 Is there a procedure for Yes  No


managing nonconforming TTI
critical materials?

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 277


Does it include:
 Actions to remove the Yes  No
nonconforming materials
from use? Yes  No

 Requirements for storage Yes  No

and disposal?
Yes  No
 Clear identification of the
material as
nonconforming?
 Reporting and records
required?

7.4.1 8.6 Is there a procedure for Yes  No


managing suppliers?

Does it include:
 A list of approved Yes  No
suppliers? Yes  No

 Assessment of new Yes  No

suppliers?
 Regular review of supplier
performance?

TTI Laboratory - Equipment

6.2 Is there a master register of Yes  No


critical equipment used in the
TTI Laboratory?

278 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati


(Complete Table 2 on page
20)

6.3 6.2.1 Is TTI equipment properly


located: Yes  No
 On level surfaces Yes  No
(balances)? Yes  No

 Allows cleaning Yes  No

around/behind? Yes  No
Yes  No
 Not in direct sunlight?
 Does not present a hazard
to staff or donors?
 Electrical wiring is not
exposed or draped across
floors/benches?

6.3 7.1 Is new TTI equipment formally Yes  No


commissioned?
 If yes, is there a Yes  No
procedure? Yes  No

 Are there records? Yes  No

 Was formal approval


given for its use?

(Check the records of the


newest item of equipment -
who approved its use?)

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 279


6.3 6.2.2 Is there a procedure for Yes  No
7.6 cleaning, calibration and
maintenance of all TTI critical
equipment? Yes  No
 Is there a schedule
showing when each is Yes  No
due?
 Does it include spare or
backup equipment that Yes  No

may not be used


regularly? Yes  No

 Does the schedule meet


Yes  No
the manufacturer’s
specifications?
 Is the schedule followed?
(check several items)
 Are there records of
cleaning, calibration and
maintenance?
6.3 6.2 Is each item of equipment Yes  No
7.6 uniquely labelled to provide
traceability?

6.3 6.2.1 Is the equipment generally Yes  No


6.3 6.2.2 clean and in good order?
6.2.3
7.6 6.2 Are there procedures in place
to manage:
 Equipment breakdowns? Yes  No

280 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati


 Out of range routine Yes  No
checks? Yes  No

 Out of range calibration


results? Yes  No

Are actions taken recorded?

6.3 9.9 Are refrigerated reagent


7.5.5 storage areas:
 Secured when Yes  No
unattended? Yes  No

 Tidy, with nothing on the


floors (if a coolroom)? Yes  No
Yes  No
 In good repair? No rust,
spills, drips?
Yes  No
 Regularly cleaned? (check
seals for mould)
Yes  No
 Temperature controlled,
monitored and alarmed?
 Capable of allowing
Yes  No
separate storage of
quarantined, released and
nonconforming blood
Yes  No
components?
 Connected to back-up
power?

Are there records of cleaning,


temperature and alarm

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 281


checks?

(check records for out of


specification results and the
action that was taken)

TTI Laboratory – Documentation and Records

4.2.4 5.1.2 Are records legible, dated and Yes  No


5.2.2 signed?

Are corrections made Yes  No


according to the SOP?

Are records complete? Yes  No

4.2.4 5.1.2 Is there a Signature Register Yes  No


for all staff?

(Compare signatures on
several records against the
Signature Register)

4.2.4 5.1.2 Check the area in which any Yes  No


5.2.2 records are kept. Are they
stored appropriately:
 Is the area secured? Yes  No

 Are the records stored Yes  No

away from direct sunlight?


Yes  No
 Are there pest control and

282 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati


cleaning records?
 Are there fire Yes  No
extinguishers at hand?

TTI Laboratory - Safety and Hygiene

6.2.2 4.3 Is there a first aid kit? Yes  No


6.4
If so, are the contents in date? Yes  No

6.2.2 4.3 Are staff required to wear:


 Gowns Yes  No

 Gloves Yes  No
Yes  No
 Masks
Yes  No
 Safety glasses
 Whenever they are in the
Yes  No
Laboratory
Yes  No
 Only when they are
handling samples or
carrying out testing?
6.4 4.3 Are the hand-washing facilities Yes  No
adequate?
 Dedicated and accessible Yes  No
hand basins?
 Soap or hand wash? Yes  No

 Disposable towels? Yes  No

6.2.2 4.3 Are there spill kits? Yes  No


(Check to see if the spill kit is

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 283


complete and any cleaning or
disinfecting reagents are in
date)

6.4 4.3 Are there documented Yes  No


procedures to cover infection
control and safety processes?
Are staff trained in these Yes  No
procedures and are there
records to demonstrate
competency?

284 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati


Table 1: TTI TEST REAGENTS
Name Of Test Method Of Screen

 HIV

 HBV

 HCV

 Syphilis:

 Other:

 Other:

 Other:

NOTES:

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 285


Table 2: EQUIPMENT (circle Y or N as required)

Clear, unique ID?


Equipment Name

Service records?
In good repair?

anything else?
Make/Model

Calibrated,
validated?

Used for

Notes
Y/N Y/N Y/N Y/N Y/N

Y/N Y/N Y/N Y/N Y/N

Y/N Y/N Y/N Y/N Y/N

Y/N Y/N Y/N Y/N Y/N

Y/N Y/N Y/N Y/N Y/N

Y/N Y/N Y/N Y/N Y/N

Y/N Y/N Y/N Y/N Y/N

Y/N Y/N Y/N Y/N Y/N

Y/N Y/N Y/N Y/N Y/N

286 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati


NOTES:

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 287

Anda mungkin juga menyukai