Anda di halaman 1dari 5

Pembuatan suspensi sel & Pemeriksaan Gol Darah Metode Slide Test

Pemeriksaan laboratorium sebelum pemberian transfusi darah (pretransfusion testing)


merupakan bagian yang sangat vital dalam kegiatan transfusi. Uji pratransfusi inilah yang
menentukan apakah produk darah yang akan ditransfusikan dapat memberikan manfaat yang
optimal atau tidak kepada pasien. Selain itu, uji pratransfusi juga dapat memprediksi apakah
transfusi akan memberikan efek samping yang fatal atau tidak sehingga pencegahan
terjadinya efek samping pemberian transfusi dapat lebih awal dilakukan. (Mulyantari, 2017)
Pada beberapa jenis uji pratransfusi membutuhkan suspensi sel darah merah.
Pembuatan suspensi sel bertujuan untuk mengoptimalkan reaksi antigen-antibodi sehingga
reaksi yang muncul dapat diamati dengan jelas. Beberapa kepustakaan menyebutkan bahwa
suspensi sel 3% banyak dipakai untuk pemeriksaan serologi. Namun, berdasarkan Word
Health Organization, suspensi sel 5% umum dipakai untuk prosedur serologi (WHO, 2013).
Prinsip pemeriksaan
a. Pemisahan Serum atau Plasma
Memisahkan serum atau plasma dari sel-sel darah merah untuk mendapatkan plasma
atau serum yang bebas dari sel darah merah
b. Pencucian Sel Darah Merah Pekat
Mendapatkan sel darah merah pekat yang dicuci dan yang bebas dari protein atau
globulin
c. Pembuatan Suspensi Sel Darah Merah
Membuat kepekatan sel darah merah menjadi enceran tertentu guna mengoptimalkan
reaksi antigen pada sel darah merah terhadap antibody
d. Prinsip pemeriksaan golongan darah metode slide test
Prinsip pemeriksaan golongan darah metode slide test yaitu apabila sel darah merah
mengandung antigen yang sesuai dengan jenis antibodi yang ditambahkan pada
reagen, maka akan terjadi aglutinasi atau hemolisis. Aglutinasi adalah penggumpalan
sel darah merah yang disebabkan oleh ikatan antibodi dengan antigen pada sel darah
merah sehingga menghasilkan ikatan yang menggandeng beberapa sel secara
bersama-sama. Ada 2 tahapan untuk pembentukan aglutinasi, yaitu:
a. Tahap 1: Antibodi mengikat antigen sel darah merah segera setelah terjadi kontak
antigen antibodi, ikatan tersebut belum menimbulkan aglutinasi. Hanya sebatas
melapisi atau mensensitisasi sel.
b. Tahap 2: Pembentukan lattice yang menghasilkan gumpalan atau aglutinasi,
merupakan kelanjutan dari tahap 1 (WHO, 2009).
Hemolisis sel darah merah dapat disebabkan oleh antibodi jenis IgM dan hanya sedikit yang
disebabkan oleh IgG. Setelah antigen berikatan dengan antibodi, jalur komplemen akan
diaktivasi sehingga menyebabkan sel darah merah ruptur atau lisis. Lisis juga
mengindikasikan adanya reaksi antara antigen dan antibodi seperti pada aglutinasi (WHO,
2009).

Prosedur Kerja Pembuatan Suspensi Sel Darah


1. Alat dan Bahan
a. Alat
Tabung serologis, Pipet Pasteur, Gelas plastic, Objek glass, Centrifuge, Rak
tabung reaksi, Botol semprot, Lidi, Label
b. Bahan
Sampel darah dengan antikoagulan atau whole blood, Larutan saline 0,9%, Sel
darah merah pekat (100%), Akuadest, Serum donor, Suspensi eritrosit 5%,
Suspensi eritrosit 10%, Suspensi eritrosit 40%
c. Reagen
Anti –A, Anti –B, Sel eri A 10% , Sel eri B 10%, Sel eri O 10%, Anti –D
2. Cara Kerja
a. Pemisahan Serum atau Plasma dari Sel Darah Merah
1. Darah sebanyak 2 mL dimasukkan ke dalam tabung yang telah diberi tanda
atau label sesuai dengan sampel.
2. Darah di dalam tabung dicentrifuge dengan kecepatan 3000-3400 rpm selama
90-120 detik.
3. Serum atau plasma yang jernih dipisahkan dari sel darah merah ke dalam
tabung yang lain yang sudah diberi tanda sesuai dengan sampel.
b. Pencucian Sel Darah Merah Pekat
1. Sel darah merah hasil pemisahan serum atau plasma ditambahkan larutan
saline 0,9% sebanyak ¾ tabung.
2. Ditutup mulut tabung dengan parafilm.
3. Dicampur sel darah merah dan larutan saline dalam tabung hingga homogen.
4. Dicentrifuge dengan kecepatan 3000 rpm selama 2 menit.
5. Dibuang supernatan dengan pipet Pasteur hingga menjadi pekat (100%).
6. Diulangi langkah 1-5 sebanyak 3x.
c. Pembuatan Suspensi Sel Darah Merah
1) Pembuatan Suspensi 5%
1. Disiapkan 3 buah tabung reaksi dan diberi label pada masing-masing
tabung sesuai nama probandus.
2. Diteteskan NaCl 0,9% masing-masing sebanyak 19 tetes.
3. Diteteskan sel darah merah pekat yang sudah dicuci (100%) masigmasing
sebanyak 1 tetes.
4. Dihomogenkan dengan pipet Pasteur.
2) Pembuatan Suspensi 10%
1. Disiapkan 3 buah tabung reaksi dan diberi label pada masing-masing
tabung sesuai nama probandus.
2. Diteteskan NaCl 0,9% masing-masing sebanyak 9 tetes.
3. Diteteskan sel darah merah pekat yang sudah dicuci (100%) masigmasing
sebanyak 1 tetes.
4. Dihomogenkan dengan pipet Pasteur.
3) Pembuatan Suspensi 40%
1. Disiapkan 3 buah tabung reaksi dan diberi label pada masing-masing
tabung sesuai nama probandus.
2. Diteteskan NaCl 0,9% masing-masing sebanyak 3 tetes.
3. Diteteskan sel darah merah pekat yang sudah dicuci (100%) masing-
masing sebanyak 2 tetes.
4. Dihomogenkan dengan pipet Pasteur.
Sumber Referensi:
Pratama, I.G.N.T., Permata, D.A.D., Dewi, K.T.U., Paramita, N.P.A.I., Cahyanti, K.P.D.,
Devi, A.P.Y. (2018). Immunohematologi Pemisahan Serum dan Plasma Pencucian dan
Pembuatan Suspensi Sel Darah Merah 5%, 10%, dan 40% dan Pemeriksaan Golongan Darah
A, B, O dan Rhesus Dengan Metode Bioplate dan Metode Tabung. JURUSAN ANALIS
KESEHATAN POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR. Online:
http://simakip.uhamka.ac.id/download?type=penelitianlaporan&id=432&nomor=1.

Prosedur pemeriksaan Golongan Darah Metode Slide Test


Sebelum melakukan pemeriksaan, baca secara detail prosedur pemeriksaan yang tertera pada
petunjuk penggunaan reagen. Berikut adalah salah satu contoh prosedur pemeriksaan
golongan darah ABO menggunakan slide test.
1. Teteskan 1 tetes anti-A pada objek gelas yang bersih dan kering, label objek gelas.
2. Teteskan 1 tetes anti-B pada objek gelas yang bersih dan kering, terpisah dari objek
gelas pertama kemudian label objek gelas.
3. Teteskan 1 tetes anti-AB pada objek gelas ketiga, lakukan pelabelan. Bila tidak
menggunakan reagen anti-AB dapat digantikan dengan pemeriksaan golongan darah
Rhesus dengan meneteskan anti-D.
4. Prosedur 1, 2, 3 dapat dilakukan dalam satu objek gelas.
5. Tambahkan pada masing-masing tetesan reagen 1 tetes sel darah merah yang akan
diperiksa.
6. Lakukan pencampuran reagen dan sel darah merah menggunakan batang pengaduk,
sebarkan campuran tersebut pada area sekitar 20 mm x 40 mm.
7. Miringkan slide secara perlahan dari sisi ke sisi selama kurang lebih 2 menit. Jangan
menempatkan slide di atas permukaan panas
8. Baca dan interpretasi hasil serta lakukan pencatatan hasil reaksi (Cooling, 2014).

Interpretasi hasil
a. Hasil positif : bila terjadi aglutinasi kuat Hasil
b. negatif : bila tidak terjadi aglunitasi pada akhir menit kedua

Interpretasi hasil pemeriksaan golongan darah dengan metode slide test (Himedia, 2015).
Nomor Slide Anti-A Anti-B Anti-B Golongan Darah
Slide 1 Positif Negatif Positif A Rhesus Positif

Slide 2 Negatif Positif Positif B Rhesus Positif


Slide 3 Positif Positif Positif AB Rhesus
Positif
Slide 4 Negatif Negatif Positif O Rhesus Positif

Sampel yang memberikan hasil reaksi aglutinasi lemah atau meragukan harus diulang
dengan menggunakan tes tabung (tube test), bukan diulang dengan slide test. Beberapa
catatan penting yang perlu diperhatikan pada slide test antara lain:
a. Semua reagen harus digunakan berdasarkan instruksi perusahaan yang memproduksi
reagen,
b. Risiko penularan infeksi sangat besar sehingga keamanan dan keselamatan dalam
melakukan prosedur pemeriksaan benar-benar harus diperhatikan,
c. Slide test tidak cocok digunakan untuk deteksi antibodi ABO pada serum atau plasma
(Cooling, 2014).

Anda mungkin juga menyukai