Anda di halaman 1dari 14

KONSEP BASA, ASAM DAN BASA

( Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Konsep Dasar IPA)

Dosen pengampu : Eka Putri Rahmadhani, M.G.z

DISUSUN OLEH :

Kelompok : 5
Irma Sustina 2111100061
Revia Shinta Karisma 2111100283
Intan Eli Alfina 2111100060
Umi Lailatul Putri 2111100313
Umi Muslikhatul Khazanah 2111100314

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MADRASAH


IBTIDAIYAHFAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN
LAMPUNGTAHUN AJARAN 2021/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas dalam mata kuliah Konsep
Dasar IPA. Makalah ini membahas mengenai Konsep Asam, Basa dan Garam. Kami
mengucapkan banyak terimah kasih kepada bapak dosen atas segala arahan dan
bimbingan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Penulis berharap makalah ini dapat memberi manfaat kepada pembaca dan
utamanya kepada penulis sendiri. Penulis menyadari, bahwa masih banyak
kesalahan dan kekurangan pada makalah ini. Hal ini Karena keterbatasan
kemampuan dari penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun dari semua pihak guna penyempurnaan makalah ini.

Bandar lampung, 26 Maret 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................i


DAFTAR ISI......................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN ..................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................1
C. Tujuan...........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................3
A. Pengertian Asam……………………………………………........................3
B. Pengertian Basa………………………………………………………….…5
C. Pengertian Garam…………………………...……….…………..................6
D. Pembedaan Asam dan Basa……………………….......................................7
E. Asam, Basa dalam Kehidupan…………………….......................................7
F. Indikator Menentukan Sifat Larutan…….……………………….................8

BAB III PENUTUP ...........................................................................................10


Kesimpulan .........................................................................................................10
Daftar Pustaka

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Asam dan basa merupakan zat, yang mudah serta cepat dipahami dan diteliti
dalam larutan. Larutan adalah campuran homogen dari dua macam zat atau lebih.
Larutan dapat berupa larutan elektrolit dan larutan non elektrolit . Didalam
larutan elektrolit terkandung suatu zat(asam dan basa) yang merupakan
penghasil dan pendukung suatu larutan. Asam dan basa merupakan dua golongan
zat kimia yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Berkaitan dengan
sifat asam basa, larutan dikelompokan dalm tiga golongan, yaitu bersifat asam,
bersifat basa, dan bersifat netral. Asam dan basa memiliki sifat-sifat yang
berbeda, sehingga kita bisa menentukan sifat suatu larutan. Dalam kehidupan
sehari-hari, senyawa asam dan basa dapat dengan mudah kita temukan. Mulai
dari makanan, minuman dan beberapa produk rumah tangga yang mengandung
basa. Contohnya sabun, deterjen, dan pembersih peralatn rumah tangga.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Asam ?
2. Apa Pengertian Basa ?
3. Apa Pengertian Garam ?
4. Bagaimana Pembedaan Asam dan Basa ?
5. Apa saja Asam, Basa dalam Kehidupan ?
6. Bagaiman Indikator Menentukan Sifat Larutan ?

1
C. Tujuan Masalah
1. Menjelaskan Pengertian Asam
2. Menjelaskan Pengertian Basa
3. Menjelaskan Pengertian Garam
4. Menjelaskan Pembedaan Asam dan Basa
5. Menjelaskan Asam, Basa dalam Kehidupan
6. Menjelaskan Indikator Menentukan Sifat Larutan

2
BAB I
PEMBAHASAN

A. Pengertian Asam
Asam itu berasal dari bahasa latin, yaitu denfan kta acidus yang artinya
masam. Asam menurut Arhenius adalah senyawa yang menghasilkan ion hidrogen
ketika larut dalam pelarut air. Kekuatan asam ditentukan oleh sedikit banyaknya
ion hidrogen yang dihasilkan. Semakin banyak ion H+ yang dihasilkan, semakin
kuat sifat asamnya. Istilah “asam” merupakan terjemahan dari istilah yang
digunakan untuk hal yang sama dalam bahasa-bahasa Eropa seperti acid(bahasa
ingris), zuur(bahasa belanda),atau saure(bahasa jerman) yang secara harfiah
berhubungan dengan rasa masam.
Menurut Lavoisier (1777) menyatakan bahwa semua asam selalu mengandung
suatu unsur dasar yaitu oksigen(nama oksigen diajukan oleh Lavoisier, diambil
dari bahasa Yunani yang berarti “pembentuk asam”). Menurut
Davy(1810)menunjukan bahwa asam muriatat (asam hidroklorida) hanya
mengandung hidrogen dak klor, tidak mengandung oksigen dan dengan itu
menetapkan bahwa hidrogenlah dan bukan oksigen yang menjadi unsur dasar
didalam asam.
1. Ciri – ciri Asam
Suatu zat dapat dikatakan asam apabila zat tersebut memiliki sifat-sifat
sebagai berikut :
a. Memiliki rasa asam/masam/kecut jika dikecap.
b. Menghasilkan ion H+ jika dilarutkan dalam air.
c. Memiliki pH kurang dari 7 (pH < 7).
d. Bersifat korosif, artinya dapat menyebabkan karat pada logam.
e. Jika diuji dengan kertas lakmus, mengakibatkan perubahan warna sebagai
berikut.
• Lakmus biru -> berubah menjadi warna merah.
• Lakmus merah -> tetap berwarna merah.

3
f. Menghantarkan arus listrik.
g. Bereaksi dengan logam menghasilkan gas hidrogen.

2. Pengelompokan Asam
Berdasarkan kekuatannya, asam itu terbagi menjadi dua kelompok, yaitu:
a. Asam kuat, yaitu asam yang banyak menghasilkan ion yang ada dam
larutannya).
b. Asam lemah, adalah asam yang sedikit menghasilkan ion yang ada dalam
larutannya (hanya terionisasi sebagian).

3. Contoh Asam
a. Asam asetat, terdapat pada larutan cuka.
b. Asam askorbat, teradapat pada jeruk, tomat, sayuran.
c. Asam sitrat, terdapat pada jeruk.
d. Asam borat, terdapat pada larutan pencuci mata.
e. Asam karbonat, terdapat pada minuman berkarbonasi.
f. Asam klorida, terdapat pada asam lambung, obat tetes mata.
g. Asam nitrat, terdapat pada pupuk, asam peleak (TNT).
h. Asam fosfat, terdapat pada deterjen,pupuk.
i. Asam sulfat, terdapat pada baterai mobil,pupuk.
j. Asam tatrat, terdapat pada anggur.
k. Asam malat, terdaoat pada apel.
l. Asam formiat, terdapat pada sengatan lebah.
m. Asam laktat, terdapat pada keju.
n. Asam benzoat, terdapat pada bahan pengawet makanan.

4. Contoh Reaksi Ionisasinya


Ionisasi asam adalah terionisasinya senyawa asam dalam larutannya menjadi
ion ion dimana ditemukan ion H+.
HNO3 = H+ + NO3
HCI+ H2O = H3O+ + CI

4
B. Pengertian Basa
Basa kalau menurut Arrhenius ialah senyawa yang terlarut dalam air yang
sudah menghasilkan ion hidroksida (OH). Semakin banyaknya jumlah ion OH
yang dihasilkan, maka semakin kuat lah sifat basanya. Basa juga dapat
menetralisasikan asam(H+) dan menghasilkan air (H20).
1. Sifat-sifat Basa
a. Pahit dan licin dikulit
b. Mempunyai pH lebih dari 7
c. Mengubah warna lakmus merah menjadi biru
d. Dapat menghantarkan listrik (termasuk larutan elektrolit)
e. Dapat menetralkan sifat asam bersifat kausatik atau merusak kulit.

2. Pengelompokan Basa
Berdasarkan kemampuan melepaskan ion OH, basa dapat terbagi menjadi 2
yaitu :
a. Basa kuat, adalah basa yang bisa menhasilkan ion OH dalam jumlah yang
besar. Basa kuat biasanya disebut dengan istilah kausatik. Contohnya:
Natrium hidroksida, kalium hidroksida.
b. Basa lemah, adalah basa yang bisa menhasilkan ion OH dalam jumlah
kecil. Contohnya: ammonia.

3. Contoh Basa
a. Aluminium hidroksida, terdapat pada sebuah deodoran, antasid.
b. Kalsium hidroksida, terdapat pada sebuah mortar dan plester.
c. Magnesium hidroksida, terdapat pada sebuah obat urus-urus, antasid.
d. Natrium hidroksida, terdapat pada sebuah bahan sabun mandi.

4. Contoh reaksi ionisasinya


NaOH = Na+ +OH-
Ca(OH)2 = Ca2+ +2OH-
Ba(OH)2 = Ba2+ +2OH-
Al(OH)3 = Al3+ +3OH-

5
C. Pengertian Garam
Natrium klorida (NaCl) adalah bahan utama garam dapurDalam ilmu
kimia, garam adalah senyawa ionik yang terdiri dari ion positif (kation) dan ion
negatif (anion), sehingga membentuk senyawa netral (tanpa bermuatan). Garam
terbentuk dari hasil reaksi asam dan basa. Natrium klorida (NaCl), bahan
utama garam dapur adalah suatu garam. Larutan garam dalam air merupakan
larutan elektrolit, yaitu larutan yang dapat menghantarkan arus listrik. Cairan
dalam tubuh makhluk hidup mengandung larutan garam,
misalnya sitoplasma dan darah.
1. Sifat-sifat Garam
a. Jika terbentuk dari asam kuat dan basa lemah, maka garam akan
mempunyai sifat asam. Dan sebaliknya, apabila terbentuk dari asam lemah
dan basa kuat, maka garam akan mempunyai sifat basa.
b. Bila terbentuk dari asam kuat dan basa kuat, maka garam akan mempunyai
sifat netra, misalnya garam dapur(NaCl).
c. Memiliki pH 7

2. Contoh garam

No Nama garam Rumus


1. Natrium klorida NaCI Garam dapur
2. Natrium bikarbonat NaHCO3 baking soda
3. Kalsium karbonat CaCO3 kalsit
4. Kalsium nitrat KNO3 Saltpeter
5. Kalsium karbonat K2CO3 Potash
6. Natrium posfat Na3PO4 TSP
7. Amonium klorida NH4CI Salmiak
8. Aluminium sulfat Al2(SO4)3

3. Contoh Reaksi Ionisasinya


NaCI = Na+ + CI-
Al2(SO4)3 → 2Al3+ + 3SO42−

6
D. Pembedaan Asan dan Basa
Asam dan Basa dapat dibedakan dari Rasa dan Sentuhan.Asam
mempunyai rasa masam. Rasa masam yang kita kenal misalnya pada beberapa
jenis makanan seperti jeruk, jus lemon, tomat, cuka, minuman ringan, dan
beberapa produk seperti sabun yang mengandung belerang dan air accu.
Sebaiknya, basa mempunyai rasa pahit. Tetapi, rasa sebaiknya jangan digunakan
untuk menguji adanya asam dan basa, karena beberapa asam dan basa dapat
mengakibatkan luka bakar dan merusak jaringan. Seperti halnya rasa, sentuhan
bukan merupakan cara yang aman untuk menguji basa, meskipun kita telah
terbiasa dengan sentuhan sabun saat mandi atau mencuci. Basa (seperti sabun)
bersifat alkali, bereaksi dengan protein didalam kulit sehingga sel-sel kulit akan
mengalami pergantian. Reaksi ini merupakan bagian dari rasa licin yang diberikan
oleh sabun, yang sama halnya dengan proses pembersihan dari produk pembersih
saluran

E. Asam dan Basa dalam kehidupan


Beberapa Asam dan Basa yang dikenal :
a. Asam Sulfat merupakan cairan kental menyerupai oli. Umunya asam sulfat
digunakan dalam pembuatan pupuk, pabrik plastik, obat-obatan, pewarna dan
untuk pembuatan asam lainnya.
b. Asam Fosfat digunakan untuk pembuatan pupuk dan deterjen. Namun sangat
disayangkan bahwa fosfat dapat menyebabkan masalah pencemaran didanau-
danau dan aliran sungai.
c. Asam Nitrat banyak digunakan untuk pembuatan bahan peledak dan pupuk.
Asam nitrat pekat merupakan cairan tidak berwarna yang dapat
mengakibatkan luka bakar pada kulit manusia.
d. Asam Klorida adalah gas yang tidak berwarna yang dilarutkan dalam air. Asap
HCI dan ion-ionnya yang terbentuk dalam larutan, keduanya berbahaya bagi
jaringan tubuh manusia. Dalam keadaan murni, pada umumnya basa serupa
kristal padat. Beberap produk rumah tangga yang mengandung basa, antara
lain deodorant, antasid, dan sabun. Basa yang digunakan secara luas adalah

7
kalsium hidroksida,Ca(OH)2 yang umumnya disebut soda kaustik suatu basa
yang serupa tepung kristal putih yang mudah larut dalam air.

F. Indikator menentukan Sifat Larutan


Untuk mengetahui suatu larutan bersifat asam atau basa, salah satunya
dengan menggunakan indikator asam-basa. Indikator adalah zat yang warna nya
berbeda dalam lingkungan basa dan lingkungan asam. Salah satu contoh indikator
yang digunakan untuk mengetahui sifat asam dan sifat basa suatu larutan adalah
indikator dalam bentuk kertas, yang disebut kertas lakmus. Kertas lakmus terdiri
dari kertas lakmus merah dan kertas lakmus biru.
• Dalam larutan asam, kertas lakmus biru akan berubah warna menjadi merah
• Dalam larutan basa, kertas lakmus merah akan berubah warna menjadi biru
• Jika kedalam suatu larutan di celupkan kertas lakmus merah dan kertas
lakmus biru secara bersamaan, ternyata pada kedua kertas lakmus tersebut
tidak terjadi perubahan warna, maka hal ini menunjukkan bahwa larutan
tersebut tidak bersifat asam maupun basa.
• Larutan yang tidak bersifat asam maupun basa disebut larutan netral.
Meskipun dapat menunjukkan sifat asam dan sifat basa suatu larutan,
indikator kertas lakmus biru dan kertas lakmus merah tidak dapat menunjukkan
seberapa kuat sifat asam suatu larutan.
Tingkat keasaman suatu larutan (derajat keasaman) dapat dinyatakan dengan
ukuran pH. Sekala pH berkisar antara 0 sampai 14.
• Jika pH larutan < 7 berarti larutan bersifat asam
• Jika pH larutan > 7 berarti larutan bersifat basa
• Jika pH larutan = 7 berarti larutan bersifat netral
• Semakin kecil harga pH, berarti semakin kuat sifat asam dan semakin lemah
sifat basa
• Semakin besar harga pH, berarti semakin lemah sifat asam dan semakin kuat
sifat basa

8
Untuk mengetahui nilai pH dan menentukan tingkat keasaman suatu larutan,
dapat digunakan indikator universal. Indikator universal berupa kertas dengan
rangkaian warna tertentu. Indikator universal memberikan warna yang berbeda
untuk nilai pH. Saat kita mencelupkan kertas indikator universal ke dalam suatu
larutan kita dapat mengetahui berapa nilai pH dari larutan tersebut dengan cara
mencocokan nya pada peta warna dalam kemasan kertas indikator. Peta warna
dalam kemasan indikator universal menggambarkan rangkaian warna, dimana
pada warna tertentu menunjukan nilai pH tertentu. Untuk mengukur pH larutan,
selain dengan menggunakan kertas indikator universal, dapat menggunakan suatu
alat yang disebut pH meter. Dengan menggunakan pH meter, nilai pH langsung
terlihat saat alat pH meter dicelupkan ke dalam larutan.

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Suatu zat dapat dikatakan asam,basa atau garam apabila karakteristiknya
menggambarkan sifat-sifatnya masing-masing.Pada zat yang bersifat asam
sifat-sifatnya antara lain memiliki rasa yang asam/masam/kecut jika
dikecap,memiliki Ph kurang dari 7,dapat merubah lakmus merah menjadi
biru.Pada zat yang bersifat basa sifat-sifatnya berbanding terbalik dengan sifat
asam yaitu rasanya pahit,pH lebih dari 7 dan dapat mengubah kertas lakmus
dari merah menjadi biru.Sedangkan garam memiliki karakteristik memiliki titik
lebur yang tinggi,merupakan senyawa ionic dengan ikatan kuat dan sifat
larutannya dapat bersifat asam,basa,atau netral
Indikator adalah zat yang warna nya berbeda dalam lingkungan basa dan
lingkungan asam. Salah satu contoh indikator yang digunakan untuk
mengetahui sifat asam dan sifat basa suatu larutan adalah indikator dalam
bentuk kertas, yang disebut kertas lakmus. Kertas lakmus terdiri dari kertas
lakmus merah dan kertas lakmus biru.

B. Saran
Demikian makalah ini penulis buat, jika terdapat kesalahan dalam
penulis maupun penyampaiannya penulis mengharapkan kritikan dan saran dari
pembaca. Atas kritikan dan saran dari pembaca penulis ucapkan terima kasih.

10
DAFTAR PUSTAKA

Sugiyarto, Teguh dan Eny, I. 2008. Ilmu Pemngetahuan Alam. Jakarta : PT.

Widya Pustaka.

Chang, Raymond. 2003. Kimia Dasar Jilid 1. Jakarta : Erlangga.

Oktoby. 1999. Kimia modern. Jakarta: PT.Gelora Aksara Pratama.

Utami,Budi.2000. Kimia. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Petrucci, Ralph. H. 1985. Kimia Dasar Jilid . Jakarta : Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai