Disusun oleh:
Adetia Marullita Cindy Savira
Dewi Sartika Gerindita Anggreni
Keshi Tamara Yordan Haitari
Yuyu karisma
Ners 1 B
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala hidayah dan Rahmat-Nya,
sehingga kami dapat menyusun makalah ini untuk melengkapi tugas Ilmu Dasar Keperawatan 1
sebagai kewajiban kami sebagai Mahasiswa/Mahasiswi di STIKES CITRA DELIMA.
Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
membantu, membimbing dan memberikan dukungan dalam penyusunan makalah ini, khususnya
kepada:
1. Dr. Rio Nanda Pratama, S. Ked. selaku Dosen pembimbing mata kuliah ilmu dasar keperawatan
1 yang telah memberikan kesempatan bagi kami untuk mengerjakan tugas laporan ini,sehingga
kami menjadi lebih mengerti dan memahami tentang materi.
2. Orangtua kami yang telah memberikan dorongan dan motivasi.
3. Teman-teman kami yang telah memberikan dukungan dan semangat.
Dalam penyusunan makalah ini kami telah berusaha secara maksimal, namun kami
menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan, untuk itu kritik dan saran yang
membangun sangat kami harapkan untuk perbaikan di masa yang akan datang. Kami berharap
makalah ini akan memberi manfaat bagi pembaca dan generasi mendatang.
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 latar belakang
1.2 tujuan penulisan
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian dan sifat Asam Basa
BAB IV PENUTUP
4.1 kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Asam dan Basa merupakan dua golongan zat kimia yang sangat penting dalam kehidupan
sehari-hari. Berkaitan dengan sifat asam Basa, larutan dikelompokkan dalam tiga golongan, yaitu
bersifat asam, bersifat basa, dan bersifat netral. Asam dan Basa memiliki sifat-sifat yang
berbeda, sehingga dapat kita bisa menentukan sifat suatu larutan. Untuk menentukan suatu
larutan bersifat asam atau basa, ada beberapa cara. Yang pertama menggunakan indikator warna,
yang akan menunjukkan sifat suatu larutan dengan perubahan warna yang terjadi. Misalnya
Lakmus, akan berwarna merah dalam larutan yang bersifat asam dan akan berwarna biru dalam
larutan yang bersifat basa. Sifat asam basa suatu larutan juga dapat ditentukan dengan mengukur
pH-nya. pH merupakan suatu parameter yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman
larutan. Larutan asam memiliki pH kurang dari 7, larutan basa memiliki pH lebih dari 7,
sedangkan larutan netral memiliki pH=7. pH suatu larutan dapat ditentukan dengan indikator pH
atau dengan pH meter. Dengan penjelasan tersebut penyusun ingin menjelaskan tentang
keseimbangan asam basa setra berbagai macam faktor atau hal - hal yang berkaitan dengan
keseimbangan asam basa. Serta menjelaskan bagaimana asuhan keperawatan yang di berikan
pada pasien dengan gangguan keseimbangan asam dan basa.
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian asam dan basa
2. Untuk mengetahui keseimbangan asam basa
3. Untuk mengetahui jenis Asam dan Basa berdasarkan jenis keasamannya
BAB II
PEMBAHASAN
Asam dalam pelajaran kimia adalah senyawa kimia yang bila dilarutkan dalam air akan
menghasilkan larutan dengan pH lebih kecil dari 7. Dalam definisi modern, asam adalah suatu
zat yang dapat memberi proton (ion H+) kepada zat lain (yang disebut basa), atau dapat
menerima pasangan elektron bebas dari suatu basa.
Basa adalah senyawa kimia yang menyerap ion hidronium ketika dilarutkan dalam air. Basa
memiliki pH lebih besar dari 7.
1. Asam
Definisi asam:
Menurut Boyle: asam adalah zat yang dapat memerahkan lakmus biru
Menurut Arrhenius: asam adalah zat yang jika dilarutkan dalam air akan melepaskan ion
hidrogen (H+)
Menurut Bronsted-Lowry: asam adalah pendonor proton (H+)
Menurut Lewis: asam adalah akseptor elektron
a) Jenis asam
Menurut keorganikannya, asam dapat dibedakan atas dua yaitu asam organik dan asam
anorganik.
b) Asam organik
Asam organik adalah asam karboksilat atau asam yang terbentuk karena persenyawaan
dengan senyawa organik (misalnya hidrokarbon).
Contoh asam organik:
Asam askorbat
Asam karbonat
Asam sitrat
Asam etanoat
Asam laktat
Asam fosfat
Contoh bahan yang mengandung asam:
Asam
Lemah Minuman berkarbonat
karbonat
e) Hujan asam
Akibat yang ditimbulkan oleh hujan asam adalah:
f) Asam nonoksidator
Asam nonoksidator bereaksi dengan logam menghasilkan garam dan gas hidrogen. Asam non-
oksidator adalah semua jenis asam yang ada kecuali asam sulfat pekat, asam nitrat encer, dan
asam nitrat pekat. Logam yang bereaksi dengan asam non-oksidator harus berada di sebelah
kiri hidrogen pada deret Volta.
Urutan deret volta: Li - K - Ba - Sr - Ca - Na - Mg - Al - Mn - Zn - Cr - Fe - Ni - Sn - Pb - H - Cu
- Hg - Ag - Pt - Au
Beberap reaksi asam non-oksidator:
g) Asam oksidator
h) Logam + H2SO4 pekat → garam(i) sulfat + SO2 + H2O
i) Logam + HNO3 encer → garam(i) nitrat + NO + H2O
j) Logam + HNO3 pekat → garam(i) nitrat + NO2 + H2O
k) Semua logam bisa bereaksi dengan asam oksidator kecuali Platina (Pt) dan Emas (Au)
Contoh reaksi:
l) Sn + 8 HNO3 pekat → Sn(NO3)4 + 4 NO2 + 4 H2O
m) 3 Pb + 16 HNO3 encer → 3 Pb(NO3)4 + 4 NO + 8 H2O
n) 2 Fe + 6 H2SO4 pekat → Fe2(SO4)3 + 3SO2 + 6 H2O
h)Aqua regia
Aqua regia adalah campuran antara HCl pekat dan HNO3 pekat dengan perbandingan 3:1.
Semua logam tanpa kecuali dapat bereaksi dengan aqua regia menghasilkan garam klorida,
gas nitrogen oksida dan air. Contoh reaksi:
Fe + 3 HCl + HNO3 → FeCl3 + NO + 2 H2O
3 Cu + 6 HCl + 2 HNO3 → 3 CuCl2 + 2 NO + 4 H2O
Asam lemah :
1. Asam format (HCOOH)
2. Asam asetat (CH₃COOH)
3. Asam fluorida (HF)
4. Asam karbonat (H₂CO₃)
5. Asam sitrat (C₆H₈O₇)
6. Asam sianida (HCN)
7. Asam borat (H₂Bo₃)
8. Asam sulfida (H₂S)
9. Asam fosfit (H₃PO₃)
10. Asam fosfat (H₃PO₄)
11. Asam arsenit (H₃AsO₃
12. Asam arsenat (H₃AsO₄)
13. Asam laktat (C₃H₅O₃)
14. Asam askorbat (C₅HO₆)
2. BASA
Definisi basa:
Menurut Boyle: basa adalah zat yang dapat membirukan lakmus merah
Menurut Arrhenius: basa adalah zat yang jika dilarutkan dalam air akan melepaskan ion
hidroksida (OH-)
Menurut Bronsted-Lowry: basa adalah akseptor proton (H+)
Menurut Lewis: basa adalah donor elektron
Contoh basa kuat:
Mempunyai rasa pahit dan merusak kulit. Terasa licin seperti sabun bila terkena kulit.
Dapat mengubah kertas lakmus merah menjadi kertas lakmus biru.
Menghantarkan arus listrik
Dapat menetralkan asam
pH dan pOH
pH adalah derajat keasaman yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman yang dimiliki
oleh suatu larutan.
Sebaliknya, pOH adalah derajat kebasaan yang digunakan untuk menyatakan tingkat kebasaan
yang dimiliki oleh suatu larutan.
Alat pengukur
Alat untuk mengukur skala keasaman atau pH adalah pH meter dan kertas lakmus. Skala pHnya
adalah antara 0-14. Jika memakai kertas lakmus, maka zat yang bersifat asam mengubah lakmus
biru menjadi merah dan zat yang bersifat basa mengubah lakmus merah menjadi biru.
Tingkat keasaman
0 - 6,9 = asam
7 = netral
7,1 - 14 = basa
pH 1 = Asam
pH 2 = Asam
pH 3 = Asam
pH 4 = Asam
pH 5 = Asam
pH 6 = Asam
pH 7 = Netral
pH 8 = Basa
pH 9 = Basa
pH 10 = Basa
pH 11 = Basa
pH 12 = Basa
pH 13 = Basa
pH 14 = Basa
Basa kuat :
1.Natrium hidroksida (NaOH)
2.Kalium hidroksida (KOH)
3.Kalsium hidroksida (Ca(OH)₂)
4. Stronsium hidroksida (Sr(OH)₂)
5. cesium hidroksida (CsOH)
6. Barium
hidroksida (Ba(OH)₂)
7. Magnesium hidroksida (Mg(OH)₂)
8. Berilium hidroksida (Be(OH)₂)
9. Litium hidroksida (LiOH)
Basa lemah :
1. Amonium hidroksida (NH₄OH)
2. Aluminium hidroksida (Al(OH)₃)
3. Besi (III) hidroksida (Fe(OH)₃)
4. Amoniak (NH₃)
5. Besi (II) hidroksida (Fe(OH)₂)
6. Metil amina hidroksida (CH₃NH₃OH)
7. Etil amina hidroksida (C₂H₅NH₃OH)
8. Hydroxylamine (NH₂OH)
9. Perak hidroksida (AgOH)
10. Seng hidroksida (Zn(OH)₂)
BAB III
KESIMPULAN
1. Asam adalah zat yang berasa asam dengan pH dibawah tujuh sedangkan basa adalah zat yang
bersifat kaustik dengan pH diatas tujuh dan senyawa yang menyerap ion hydronium ketika
dilarutkan dalam air.
2. Basa kuat adalah jenis senyawa sederhana yang dapat mendeprotonasi asam sangat lemah di
dalam reaksi asam – basa, sedangkan basa lemah adalah larutan basa tidak berubah seluruhnya
menjadi ion hidroksida dalam larutan.
3. Asam basa keras dan lunak dapar berinteraksi satu sama lain, namun asam keras akan
cenderung berinteraksi dengan basa keras dan asam lunak juga akan cenderung berinteraksi
dengan basa lunak.
4. Menurut Boyle: basa adalah zat yang dapat membirukan lakmus merah
5. Menurut Arrhenius: basa adalah zat yang jika dilarutkan dalam air akan melepaskan ion
hidroksida (OH-)
6. Menurut Bronsted-Lowry: basa adalah akseptor proton (H+)
7. Menurut Lewis: basa adalah donor elektron
DAFTAR PUSTAKA
http://fisiologi-dh.blogspot.co.id/p/keseimbangan-asam-basa.html
https://brainly.co.id/tugas/181117
http://misschemmreng.blogspot.co.id/2015/12/makalah-asam-basa.html
Modul Kimia SMKN 2 Pangkalpinang 2015/2016