Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PENDAHULUAN

DERAJAT KEASAMAN LARUTAN (pH)

Di Susun Oleh :

NAMA : 1. MERRY LIDYA ( 17IK527 )


2. MITHA ARIANI ( 17IK528 )

NIM : SEMESTER :1

PROGRAM STUDI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SARI MULIA


BANJARMASIN

2017
LEMBAR PERSETUJUAN

JUDUL : Praktikum Derajat Keasaman Larutan (Ph)

NAMA : 1. Merry Lidya ( 17IK527 )


2. Mitha Ariani ( 17IK528 )

Banjarmasin,.......................2017

Menyetujui

Hj. Erma Erliani, S.Kep.,Ns


A. DEFINISI

Derajat keasaman atau pH digunakan untuk menyatakan tingkat


keasaman atau basa yang dimiliki oleh suatu zat, larutan atau benda. pH
normal memiliki nilai 7 sementara bila nilai pH > 7 menunjukkan zat
tersebut memiliki sifat basa sedangkan nilai pH< 7 menunjukkan
keasaman. pH 0 menunjukkan derajat keasaman yang tinggi, dan pH 14
menunjukkan derajat kebasaan tertinggi.

Suatu larutan dapat bersifat asam, basa atau netral tergantung pada
konsentrasi ion H+ atau ion OH– dalam larutan tersebut. Larutan akan
bersifat asam apabila konsentrasi H+ lebih dominan dari konsentrasi ion-
ion yang lain, larutan bersifat basa jika konsentrasi ion OH– lebih dominan
dari konsentrasi ion yang lainnya dan suatu larutan memiliki sifat netral
jika konsentrasi H + dan konsentrasi OH– dalam larutan sama banyak.
(Teori asam basa Arhenius)

Istilah pH berasal dari "p", lambang matematika dari negative logaritma,


dan "H", lambang kimia untuk unsur Hidrogen. pH adalah negative
logaritma dari aktivitas ion Hydrogen. PH adalah singkatan dari power of
Hydrogen.

B. TUJUAN
1. Menentukan sifat asam dan basa dari beberap bahan melalui
pengukuran pH.
2. Menentukan harga pH dari beberapa konsentrasi asam
C. SIFAT-SIFAT ASAM
1. Asam
Asam adalah suatu zat yang meningkatkan konsentrasi ion
hidronium (H3O+) ketika dilarutkan dalam air. (Svante Arrhenius)
keasaman suatu senyawa ditentukan oleh kestabilan ion hidronium
dan basa konjugat terlarutnya ketika senyawa tersebut telah
memberi proton ke dalam larutan tempat asam itu berada.
Stabilitas basa konjugat yang lebih tinggi menunjukkan keasaman
senyawa bersangkutan yang lebih tinggi. (Bronsted-Lowry).
Asam memiliki berbagai kegunaan. Asam sering digunakan untuk
menghilangkan karat dari logam dalam proses yang
disebut "pengawet asaman" (pickling). Asam dapat digunakan
sebagai elektrolit di dalam baterai sel basah, seperti asam
sulfat yang digunakan di dalam baterai mobil. Pada tubuh manusia
dan berbagai hewan, asam klorida merupakan bagian dari asam
lambung yang disekresikan di dalam lambung untuk membantu
memecah protein dan polisakarida maupun mengubah proenzim
pepsinogen yang aktif menjadi enzim pepsin. Asam juga digunakan
sebagai katalis; misalnya, asam sulfat sangat banyak digunakan
dalam proses alkilasi pada pembuatan bensin

Secara umum Asam memiliki sifat-sifat sebagai berikut :

1. Rasa : masam ketika dilarutkan dalam air.


2. Sentuhan : asam terasa menyengat bila disentuh, dan dapat
merusak kulit, terutama bila asamnya asam pekat.
3. Kereaktifan : asam bereaksi hebat dengan kebanyakan logam,
yaitu korosif terhadap logam.
4. Hantaran listrik : asam, walaupun tidak selalu ionik, merupakan
cairan elektrolit.
5. memiliki pH kurang dari 7
6. menghasilkan ion H+
7. mengubah kertas lakmus biru menjadi merah
asam terdiri dari 2 jenis yaitu asam kuat dan asam lemah :

1) Asam kuat

Asam kuat mempunyai nilai Ka yang besar (yaitu,


kesetimbangan reaksi berada jauh di kanan, terdapat banyak
H3O+; hampir seluruh asam terurai). Misalnya,
nilai Ka untuk asam klorida (HCl) adalah 107. Asam kuat
memiliki derajat ionisasi .Meskipun demikian, tingkat keasaman
asam kuat berbeda-beda. Berikut adalah tingkat keasaman
asam kuat dari yang paling kuat(paling asam):

a) Aqua regia: campuran HCl dengan HNO3

b) HNO3

c) H2SO4

d) Asam halida(kecuali HF) HI>HBr>HCl

e) Asam oksi halogen

f) HXO4>HXO3>HXO2>HXO

Asam kuat mencakup asam halida – HCl, HBr, dan HI. (Tetapi,
asam fluorida, HF, relatif lemah.) Asam-asam okso, yang
umumnya mengandung atom pusat ber-bilangan oksidasi tinggi
yang dikelilingi oksigen, juga cukup kuat; mencakup HNO 3,
H2SO4, dan HClO4.

2) Asam Lemah

Asam lemah mempunyai nilai Ka yang kecil yaitu, sejumlah


cukup banyak HA dan A- terdapat bersama-sama dalam
larutan sejumlah kecil H3O+ ada dalam larutan; asam hanya
terurai sebagian.Misalnya, nilai Ka untuk asam asetat adalah
1,8 × 10-5. Kebanyakan asam organik merupakan asam
lemah.Larutan asam lemah dan garam dari basa
konjugatnya membentuk larutan penyangga.
2. Basa

Basa adalah senyawa kimia yang menyerap ion hidronium ketika


dilarutkan dalam air.Basa adalah lawan (dual) dari asam, yaitu
ditujukan untuk unsur/senyawa kimia yang memiliki pH lebih dari 7.

Secara umum Basa memiliki sifat-sifat sebagai berikut :

1. Kaustik
2. Rasanya pahit
3. Licin seperti sabun
4. Nilai pH lebih dari 7
5. Mengubah warna lakmus merah menjadi biru
6. Dapat menghantarkan arus listrik
7. Menetralkan asam
8. Menyebabkan pelapukan

Basa terdiri dari 2 jenis yaitu basa kuat dan basa lemah :

1) Basa Kuat

Berikut ini contoh dari basa kuat:

a) Kalium hidroksida (KOH)


b) Barium hidroksida (Ba(OH)2)
c) Caesium hidroksida (CsOH)
d) Natrium hidroksida (NaOH)
e) Stronsium hidroksida (Sr(OH)2
f) Kalsium hidroksida (Ca(OH)2)
g) Magnesium hidroksida (Mg(OH)2)
h) Litium hidroksida (LiOH)
i) Rubidium hidroksida (RbOH)

Beberapa basa kuat seperti kalsium hidroksida tidak larut


dalam air. Hal itu bukan suatu masalah kalsium hidroksida tetap
terionisasi 100% menjadi ion kalsium dan ion hidroksida.
Kalsium hidroksida tetap dihitung sebagai basa kuat karena
kalsium hidroksida 100% terionisasi.

1) Basa Lemah

Basa lemah adalah larutan basa tidak berubah seluruhnya


menjadi ion hidroksida dalam larutan.

Amonia adalah salah satu contoh basa lemah. Sudah sangat


jelas amonia tidak mengandung ion hidroksida, tetapi
amonia bereaksi dengan air untuk menghasilkan ion
amonium dan ion hidroksida.Akan tetapi, reaksi berlangsung
reversibel, dan pada setiap saat sekitar 99% amonia tetap
ada sebagai molekul amonia. Hanya sekitar 1% yang
menghasilkan ion hidroksida.

Berikut ini contoh basa lemah :

a) gas amoniak (NH3)


b) besi hidroksida (Fe(OH)2)
c) Hydroksilamine (NH2OH)
d) Aluminium hidroksida (Al(OH)3
e) Ammonia hydroksida (NH4OH)
f) Metilamin hydroxide (CH3NH3OH
g) Etilamin hydroxide (C2H5NH3OH)

D. RENTANG pH

Secara alami tubuh akan mengontrol dan menjaga tingkat keasaman


dalam darah dan cairan tubuh lain pada rentang pH 7,35 hingga 7,45;
perubahan tingkat keasaman dalam darah atau cairan tubuh akan memicu
proses metabolisme untuk kembali menetralkannya. Ketika pH menurun
atau cairan dalam tubuh manusia menjadi lebih asam; maka tubuh akan
melakukan beberapa tindakan untuk kembali meningkatkan pH kembali di
kisaran 7,35 hingga 7,45. Penelitian menunjukkan bahwa tubuh manusia
jauh lebih sering mengalami dan berpotensi menderita kelebihan asam
(acidosis) dibandingkan kelebihan basa (alkalidosis).
1) Kelebihan asam pada tubuh
Jika darah dan jaringan sel kita terlalu asam, maka hal ini akan
menyebabkan tubuh menjadi tidak sehat, karena organ dan jaringan
tidak dapat bekerja dengan baik. Kondisi tubuh yang semakin asam
juga akan memicu tumbuhnya sel-sel tumor dan kanker.
tanda-tanda tubuh manusia mengalami kelebihan asam (acidosis)
sebagai berikut :
a) Gampang/sering sakit kepala, pilek, batuk, flu
b) Sering sakit lambung, kembung, sembelit
c) Kelebihan berat badan;
d) Jerawatan, kulit kusam, eksim dan penyakit kulit lainnya;
e) Nafas dan keringat bau kurang sedap;
f) Sering nyeri otot dan persendian;
g) Kelelahan kronis;
h) Keputihan (bagi wanita)

Terlalu Asam (Acidosis) juga sangat berpotensi menyebabkan


penyakit degeneratif, antara lain :
– Berbagai penyakit kanker;
– Tekanan darah tinggi, hiperkolesterol, stroke & gangguan jantung;
– Asam urat (gout), nyeri sendi (arthritis);
– Kencing manis (diabetes) dan batu ginjal;
– Kerapuhan tulang (osteoporosis);
– Penyakit autoimmune;
– Pembengkakan prostat;
– Gangguan hormon dan infertilitas;
– Penuaan dini, katarak & praktis semua penyakit karena penuaan.

Memulihkan kadar pH pada tubuh dengan cara :

Konsumsi makanan sehat dengan gizi seimbang sangat baik dalam


memulihkan kadar pH menjadi ideal. Anda bisa meningkatkan
konsumsi yogurt, almond, sayuran segar dan buah segar. Sebaiknya
mengurangi asupan makanan olahan, minuman beralkohol, minuman
bersoda, keju dan pemanis. Untuk pemanis bisa diganti dengan madu
yang terbukti lebih sehat. Untuk menghilangkan stres bisa dengan
selalu berpikiran positif, mengikuti yoga, berwisata, melakukan
kegemaran dan sebagainya.

Cara lain yang terbukti sangat efektif dan menyehatkan adalah


dengan mengkonsumsi air alkali. Air ini memiliki pH ideal yang akan
mengurangi kadar asam berlebihan di dalam tubuh.
Kandungan Oxidation Reduction Potential atau ORP negatif
menjadikan air ini mengandung antioksidan. Antioksidan ini sangat
bermanfaat dalam menangkal serangan radikal bebas yang sangat
berbahaya bagi kesehatan.

2) Kekurangan Asam pada tubuh

Pada tubuh manusia kekurangan sangat jarang terjadi, apabila terjadi


kekurangan asam itu pun hanya kekurangan asam folat (Vitamin B9)
pada ibu hamil yang dapat menyebabkan :

a. Penyakit Anensefali
Asam folat identik dengan kehamilan dan perkembangan janin. Pada
masa kehamilan, jika asupan asam folat kurang dari normal dapat
mengakibatkan anensefali pada bayi yang baru lahir, yaitu kelainan
otak bawaan yang mengakibatkan kegagalan menutupnya tabung
saraf bagian atas sehingga tidak terbentuknya sebagian besar
tengkorak dan otak pada janin. Biasany abayi yang terlahir dalam
kelainan otak bawaan jenis ini meninggal pada saat lahir atau hanya
bertahan dalam beberapa hari.

b. Penyakit Spina Bifida

Akibat selanjutnya yang dapat terjadi pada bayi adalah jika pada masa
kehamilan, ibu hamil kurang mengonsumsi asam folat sehingga terjadi
defisiensi asam folat dalam tubuh sang ibu hamil maka berakibat
terjadinya spina bifida atau sumbing tulang belakang. Hal ini
dikarenakan pertumbuhan bayi kurang sempurna dan bisa
mengakibatkan cacat fisik maupun cacat mental pada bayi yang lahir
tersebut.

c. Anemia

Kekurangan persediaan asam folat dalam tubuh sama artinya dengan


berkurangnya pasokan bahan pembuat sel darah terutama sel darah
merah atau eritrosit. Hal ini mengakibatkan meningkatknya
potensi anemia. Berkurangnya jumlah eritrosit maka berkurang pula
jumlah hemoglobin pengangkut oksigen dalam aliran darah. Hal ini
terlihat dengan munculnya gejala anemia seperti mudah lelah, letih,
dan tubuh kurang bersemangat menjalani aktivitas sehari-hari.

d. Diare

Tanpa adanya asam folat yang mencukupi dalam tubuh maka sistem
pencernaan pun mengalami gangguan. Kemampuan usus dalam
menyerap sari dan cairan menjadi tidak optimal. Hal ini dapat
mengakibatkan berbagai masalah seperti diare. Hal lain yang dapat
mengganggu kinerja sistem pencernaan dapat terjadi pada organ
lambung yaitu permasalahan maag yang juga disebabkan oleh
minimalnya ketersediaan asam folat dalam tubuh.

e. Gangguan Kesehatan Mulut

Kekurangan asam folat mampu membuat organ mulut menjadi lebih


rentan terhadap perlukaan. Hal ini bisa memicu timbulnya sariawan
maupun luka pada bagian lidah yang umumnya mampu mengganggu
seseorang dalam mengonsumsi makanan secara sempurna seperti
kondisi normal.

3) Kelebihan basa pada tubuh


Alkalosis adalah kondisi dimana pH cairan tubuh, terutama darah,
memiliki kandungan basa berlebih. Dalam kondisi ini tingkat pH dari
jaringan tubuh lebih tinggi dari kisaran pH normal. Peningkatan basa
disebabkan oleh naiknya konsentrasi serum bikarbonat (HCO3).Ini
adalah gangguan yang disebabkan oleh hilangnya atau turunnya ion
hidrogen yang dipicu meningkatnya kadar bikarbonat dalam
tubuh.Secara sederhana, alkalosis disebabkan oleh hilangnya
hidrogen (H +) atau meningkatnya bikarbonat (HCO3).

1) Penyebab

Seperti disebutkan sebelumnya, alkalosis metabolik disebabkan oleh


kelebihan alkali (basa) yaitu bikarbonat dalam darah.Kisaran normal
pH darah adalah 7,36-7,44, yang berarti darah cenderung bersifat
basa.Sebagai pengingat, pH 7,0 dianggap netral, pH di atas 7,0
bersifat basa, sedangkan di bawah 7,0 adalah asam.Penyebab
metabolik alkalosis diantaranya adalah:

a) Kehilangan asam

Kehilangan asam (atau kehilangan hidrogen) bisa terjadi akibat


muntah atau melalui buang air kecil.Muntah menyebabkan
hilangnya asam klorida dalam tubuh.

b) Penggunaan obat tertentu

Penggunaan obat tertentu dan obat diuretik juga dapat


menyebabkan buang air kecil berlebihan.Kondisi ini akan memicu
alkalosis hipokalemia akibat hilangnya kalium dari tubuh.

c) Diare

Diare juga bisa menyebabkan alkalosis akibat tubuh kehilangan


klorida.
d) Obat Alkalotic

Obat Alkalotic tertentu seperti yang diberikan untuk mengobati


ulkus peptikum dan hyperacidity juga dapat menyebabkan
ketidakseimbangan asam-basa.

e) Kontraksi ruang ekstraselular

Kontraksi ruang ekstraselular terjadi karena asupan obat diuretik


yang menyebabkan alkalosis metabolik.

f) Hipokalemia

Hipokalemia juga dapat dikaitkan dengan alkalinitas yang


berlebihan dalam tubuh.

2) Tanda dan Gejala

a) Pernapasan lambat merupakan gejala utama dari alkalosis


metabolik. Pernapasan lambat berpotensi menyebabkan
Apnea, yaitu tidak bernapas sama sekali untuk interval waktu
tertentu.

b) Kondisi ini memicu perubahan warna pada kulit sehingga


menjadi kebiruan atau keunguan.

c) Detak jantung juga akan berlangsung lebih cepat yang disertai


penurunan tekanan darah.Gejala lain alkalosis metabolik
meliputi mati rasa dan kesemutan, berkedut, kejang otot, mual,
muntah, dan diare.

d) Penderita juga mengalami kebingungan dan pusing, sedang


pada kasus berat mengakibatkan koma dan kejang.

3) Pengobatan

Pengobatan alkalosis metabolik akan tergantung dari penyebabnya.


Pengobatan terutama ditujukan untuk mengembalikan
keseimbangan pH dalam tubuh. Untuk itu, tubuh harus terhidrasi
dengan baik terlebih dahulu.Obat-obat untuk mengembalikan
larutan kimia yang hilang mungkin akan diberikan. Ketika alkalosis
disebabkan karena hiperventilasi, penderita akan diberi lebih
banyak suplai oksigen untuk mengatasi masalah ini.Obat yang
mengatur detak jantung, tekanan darah bisa pula diberikan,
tergantung pada penyebabnya.Penting untuk segera menangani
alkalosis metabolik karena jika dibiarkan dapat menyebabkan risiko
dan komplikasi seperti gagal jantung dan koma.

E. CARA PENGUKURAN pH

Umumnya indicator sederhana yang digunakan adalah kertas lakmus yang


berubah menjadi merah bila keasamannya tinggi dan biru bila keasamannya
rendah. Selain menggunakan kertas lakmus, indicator asam basa dapat
diukur dengan pH meter yang bekerja berdasarkan prinsip
elektrolit/konduktivitas suatu larutan. Sistem pengukuran pH mempunyai tiga
bagian yaitu elektroda pengukuran pH, elektroda referensi dan alat pengukur
impedansi tinggi. Istilah pH berasal dari "p", lambang matematika dari
negative logaritma, dan "H", lambang kimia untuk unsur Hidrogen.

Ada dua cara yang dikenal untuk mengukur pH yaitu Kalorimetri dan
Elektrometri
1. Kalorimetri menggunakan suatu zat yang berubah warna, untuk
keadaan pH tertentu. Zat tersebut merupakan paduan dari asam basa
lemah dan garamnya. Jika garam dari asam lemah berbeda warnanya
dari asam yang terionisasi, hasil akhir warna larutan bergantung pada
perbandingan dari kosentrasi kedua bentuk tadi. Cairan indikator yang
biasa digunakan adalah penoftalin. Cairan Penoftalin
dalah pewarna yang berperan sebagai indikator pH. pada Gambar
1.2. Fenolftalein adalah senyawa kimia dengan rumus molekul
C20H14O4 dan sering ditulis sebagai "HIn" atau "pp" dalam notasi
singkat. Fenolftalein sering digunakan sebagai indikator dalam titrasi
asam–basa. Untuk aplikasi ini, Fenolftalein berubah warna dari tak
berwarna dalam larutan asam menjadi merah muda dalam larutan
basa. Untuk mengamati warna ini diperlukan pengalaman pengamat
yang berpengalaman bisa mencapai ketelitian 0,1 pH. Larutan yang
gelap dan berwarna tidak dapat diamati dengan baik. Indikator yang
tidak stabil dan larutan yang kuat akan mengoksidasi atau mereduksi.
Penambahan indikator dapat pula mengubah nilai pH dari sampel.
Cara lain adalah dengan menggunakan kertas lakmus yang dikenakan
pada cairan sample. Kertas itu akan berubah warna dan dapat
dicocokkan dengan warna standar.

Gambar 1.1
Gambar 1.2

2. elektrometri atau potensiometri. Peralatan ukur pH elektrometri


secara garis besar terdiri atas electrode ukur yang sensitive,
electrode referensi, electrode kompensasi suhu, dan alat ukur
tegangan antara electrode ukur dan referensi. Untuk pengukuran
pH di indutri digunakan electrode ukur yang dikenal dengan
electrode gelas.pada gambar 2.1. Elektrode gelas sensitive hanya
pada ion hydrogen saja. elektrode ukur terdiri atas tabung gelas
yang didalamnya berisi larutan netral dengan pH tetap. Larutan ini
disebut larutan Buffer. Disebelah luar dari tabung gelas adalah
larutan proses yang harus diukur. Dinding gelas dari tabung gelas
mempunyai tahanan yang tinggi sekali

gambar 2.1

Dalam tabung gelas electrode ukur juga terdapat perak dan perak
klorida yang berada dalam larutan buffer. Jika aktifitas ion
hydrogen dari larutan proses lebih besar dari pada larutan yang
ada di dalam tabung gelas, perbedaan tegangan menjadi positif.
Jika konsentrasi ion dalam larutan proses lebih kecil akan didapat
perbedaan potensial yang negative.
Gambar 2.4. Elektrode pH Meter Modern

Keterangan :
1. Bagian perasa electrode yang terbuat dari kaca yang sfesifik.

2. Larutan buffer.

3. Cairan HCL.

4. Elektroda ukur yang dilapisi perak.

5. Tabung gelas elektroda.

6. Elektroda referensi.

7. Ujung kawat yang terbuat dari keramik.

F. KLASIFIKASI
Secara matematis, derajat keasaman dan kebasaan dirumuskan dengan :
pH = -log [H+] dan POH = -log [OH-]

Jika pelarut yang digunakan adalah air maka :


Kw =[H+] [OH-]
-log Kw =-log [H+] [OH-]
-log 10-14 = -log [H+] [OH-]
14 = -log [H+] -log[OH-]
14 =pH +pOH
pH =14-pOH

Ukuran keasaman suatu larutan :


- Larutan asam : [H+] > 10-7 M atau pH < 7
- Larutan basa : [OH-] < 10-7 atau pH > 7
- Larutan netral : [H+] = 10-7 atau pH = 7

Skala pH

Untuk menghitung harga pH suatu larutan asam lebih dulu harus


diketahui konsentrasi ion H+nya. Setelah diketahui konsentrasi
ion H+-nya maka kita dapat menghitung pH-nya dengan rumus :
pH = -log a x Ma
a. pH Asam Kuat
Untuk menghitung harga pH suatu larutan asam lebih dulu
harus diketahui konsentrasi ion H+nya. Setelah diketahui
konsentrasi ion H+-nya maka kita dapat menghitung pH-nya
dengan rumus :
pH = -log a x Ma
b. pH Asam Lemah
Untuk menghitung pH asam lemah digunakan rumus :

pH = -log (akar) Ka x Ma
c. pH Basa Kuat
Untuk menghitung pH basa kuat digunakan rumus :

pOH = -log b x Mb
d. pH Basa Lemah
untuk menghitung pH basa lemah digunakan rumus :

pOH = -log (akar) Kb x Mb

Pada konsentrasi yang sama, makin kuat suatu asam makin


besar konsentrasi ion H+ dalam larutan sehingga harga pH-nya
makin kecil. Sebaliknya, makin kuat suatu basa makin besar
konsentrasi ion OH- dalam larutan. Makin besar konsetrasi OH-
berarti makin kecil konsentrasi ion H+ dalam larutan. Dengan
demikian dapat disimpulakan bahwa makin kuat suatu basa
makin besar harga pH-nya.

G. PRINSIP TINDAKAN
Harga pH merupakan ukuran untuk konsentrasi ion hidrogen dalam
larutan akuatik. Harga pH menentukan apakah larutan bersifat basa,
netral atau basa. Jika pH 0 sangat asam, pH 7 netral, pH 14 sangat basa.
Harga pH dapat ditentukan dengan elektrometrik atau dengan indikator
warna.

H. DAMPAK KESALAHAN TINDAKAN


1. Hasil hitungan tidak akurat (salah)
2. Warna kertas lakmus tidak berubah sesuai Ph
3. Terjadi iriasi pada kulit jika tidak hati dalam pemberian cairan
I. PROSEDUR TINDAKAN
1. Persiapan alat dan bahan
No. Alat dan bahan
1. Batang pengaduk (spatula) : 1
2. Gelas beker 100 cm3 : 2
3. Gelas ukur 100 cm3 : 2
4. Botol semprot : 1
5. Botol reagen : 1
6. Batang pengaduk 15 cm : 1
7. Aquades : 1
8. Sendok plastic kecil : 1.000
9. Rak reaksi : 1
10. Tabung reaksi panjang 10 cm : 1

11. HCl konsentrasi 0,1 M 0,01 M 0, 001 1, masing-masing 5 cm³


M

12. NaHCO3 0,1 M / soda kue : 3 cm³


13. NH4Cl 0,1 M : 3 cm³
14. CaCl2 0,1 M : sepotong kecil
15. CH3COONa 0,1 M : 3 cm³
16. KCI 0,1 M : 3 cm³
17. CH3COOH 0,1 M 0,01 M 0,001 M : masing-masing 5 cm³
18. MgCl2 0,1 M : 3 cm³
19. NaCl 0,1 M : 3 cm³
20. Kertas indicator universal : 7 lembar
21. NaOH 0,1 M : 3 cm³

2. Tahap kerja
a. menentukan harga pH dari beberapa konsentrasi asam
1) Berilah nomor pada tabung reaksi nomor 1, 2, 3, 4, 5, dan 6.
isilah masing-masing tabung secara berurutan dengan 2 cm3
larutan sebagai berikut.
(a) Pada tabung pertama larutan HCl 0,1 M
(b) Pada tabung kedua larutan HCl 0,01 M
(c) Pada tabung ketiga larutan HCl 0,001 M
(d) Pada tabung keempat larutan CH3COOH 0,1 M
(e) Pada tabung kelima larutan CH3COOH 0,01 M
(f) Pada tabung keenam larutan CH3COOH 0,001 M
2) Pada masing-masing tabung, dimasukan sepotong kecil kertas
indicator universal amati warna apakah yang terjadi pada kertas
indicator, lalu bandingkan dengan warna yang tertera pada
kemasan kertas indicator universal dan tentukan pH dari larutan
tersebut.
3) Tuliskanlah nilai pH dari masing-masing tabung diatas pada
tabel yang telah disediakan.
b. Menentukan sifat asam dan basa pada beberapa bahan melalui
pengukuran pH.
1) Berilah nomor pada tabung reaksi nomor 1, 2, 3 dan seterusnya
sampai 10. isilah masing-masing tabung reaksi secara
berurutan dengan 3 cm3 larutan seperti berikut ini.
a. Pada tabung pertama larutan NaHCO3 0,1 M.
b. Pada tabung kedua larutan NH4Cl 0,1 M
c. Pada tabung ketiga larutan CaCl2 0,1 M
d. Pada tabung keempat larutan CH3COONa 0,1 M
e. Pada tabung kelima larutan KCl 0,1 M
f. Pada tabung keenam larutan CH3COOH 0,1 M
g. Pada tabung ketujuh larutan MgCl2 0,1 M
h. Pada tabung kedelapan larutan NaCl 0,1 M
i. Pada tabung kesembilan larutan HCl 0,1 M
j. Pada tabung kesepuluh larutan NaOH 0,1 M
2) pada masing-masing tabung masukan sepotong kecil kertas
indicator universal, amati warna apakah yang terjadi pada
kertas indicator, lalu bandingkan dengan warna yang tertera
pada kemasan kertas indicator universal dan tentukan pH
larutan tersebut.
3) Catatlah hasil pengamatan tersebut kedalam sebuah table.
J. DAFTAR PUSTAKA
Kartimi, M, Pd. 2010. Panduan praktikum kima dasar 2. Cirebon : IAIN
Syekh Nurdjati
id.wikipedia.kalor pembakaran//07:45/10-04-2012
https://wanibesak.files.wordpress.com/2011/04/derajat-keasaman-dan-
kebasaa1.pdf

"The Measurement of pH - Definition, Standards and Procedures] –


Report of the Working Party on pH, IUPAC Provisional
Recommendation" (PDF). 2001. A proposal to revise the current IUPAC
1985 and ISO 31-8 definition of pH.

Carlsberg Group Company History


Page, http://www.carlsberggroup.com/Company/Research/Pages/pHValu
e.aspx

University of Waterloo - The pH


Scale, http://www.science.uwaterloo.ca/~cchieh/cact/c123/ph.html

Nørby, Jens. 2000. The origin and the meaning of the little p in
pH. Trends in The Biochemical Sciences 25:36-37

"pH". IUPAC Goldbook.

Quantities and units – Part 8: Physical chemistry and molecular physics,


Annex C (normative): pH. International Organization for Standardization,
1992.

Definitions of pH scales, standard reference values, measurement of pH,


and related terminology. Pure Appl. Chem. (1985), 57, pp 531–542.

Nordstrom, DK et al. (2000) Negative pH and extremely acidic mine


waters from Iron Mountain California. Environ Sci Technol,34, 254-258.
Zemaitis, J.F.; Clark, D.M; Rafal, M; Scrivner, N.C. (1986). Handbook of
Aqueous Electrolyte Thermodynamics: Theory & Application.
Wiley. ISBN 978-0-8169-0350-4. Chapter 4

Rossotti, F.J.C.; Rossotti, H. (1965). "Potentiometric titrations using Gran


plots: A textbook omission". J. Chem. Ed. 42: 375–378.

Mendham, J.; Denney, R. C.; Barnes, J. D.; Thomas, M.J.K.; Denney, R.


C.; Thomas, M. J. K. (2000), Vogel's Quantitative Chemical Analysis (6th
ed.), New York: Prentice Hall, ISBN 0-582-22628-7 Section 13.23,
"Determination of pH"

Anda mungkin juga menyukai