Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sering kali kita mendengar kata asam basa, kegunaan dan fungsinya, akan
tetapi kita masih kutrang mengetahui apa dampak yang ditimbulkan bila
keseimbangan ini terganggu dan kebanyakan orang hanya dapat menyimpulkan
suatu gangguan pada tubuh seseorang terjadi karena suatu penyakit tanpa
mengetahui secara rinci bagaimana penyakit itu terjadi dan proses-proses
pembentukan suatu penyakit tersebut. Maka, dalam makalah ini kelompok kami
akan membahas tentang kesetimbangan asam basa meliputi asidosis respiratori,
asidosis metabolic, alkolisis respiratorik dan alkolisis metabolik.
Satu pengukuran yang digunakan untuk menggambarkan keseimbangan asam
basa adalah pH. Jika ion hidrogen bertambah, larutan akan bersifat basa (pH < 7).
Sebaliknya, jika hidroksil bertambah, larutan tersebut akan bersifat basa (pH > 7).
Plasma darah normalnya bersifat ringan dengan pH 7,35 – 7,45. Asidosis adalah
kondisi yang ditandai dengan berlebihnya proporsi ion hydrogen di dalam cairan
eksrasel dengan pH < 7,35. Alkalosis adalah kondisi ketika plasma darah
kekurangan ion H+ dan pH > 7,45. Untuk mempertahankan pH yang normal, ion
hydrogen diatur melalui system buffer, mekanisme pernafasan, mekanisme ginjal.
Bila upaya tersebut gagal, dan pH darah < 6,8 atau > 8,0 dapat terjadi kematian.

1.2 Rumusan Masalah


1. Menjelaskan pengertian asam dan basa
2. Menjelaskan pengertian keseimbangan asam basa
3. Menjelaskan pengaturan keseimbangan asam dan basa
4. Menjelaskan faktor yang mempengaruhi keseimbangan asam dan basa
5. Menjelaskan gangguan keseimbangan asam basa

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui pengertian asam dan basa
2. Untuk mengetahui pengertian keseimbangan asam dan basa
3. Untuk mengetahui pengaturan keseimbangan asam dan basa
4. Untuk mengetahu faktor yang mempengaruhi keseimbangan asam dan basa
5. Untuk mengetahui gangguan keseimbangan asam basa

1.4 Manfaat Penulisan


Karena pembahasan mengenai keseimbangan asam basa sangat luas, maka
kami hanya membatasi pada pengertian asam dan basa, keseimbangan asam basa,
asidosis metabolic, asidosis respiratorik, alkalosis metabolic dan alkalosis
respiratorik.
BAB II

1
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Asam dan Basa


 Asam
Asam didefinisikan sebagai zat yang dapat memberikan ion H+ ke zat lain
(disebut sebagai donor proton), sedangkan basa adalah zat yang dapat menerima ion
H+ dari zat lain (disebut sebagai akseptor proton). Suatu asam baru dapat melepaskan
proton bila ada basa yang dapat menerima proton yang dilepaskan. Satu contoh asam
adalah asam hidroklorida (HCL), yang berionasi dalam air membentuk ion- ion
hidrogen (H+) dan ion klorida (CL-) demikian juga, asam karbonat (H2CO3)
berionisasi dalam air membentuk ion H+ dan ion bikarbonat (HCO3-).1 Asam kuat
adalah asam yang berdiosiasi dengan cepat dan terutama melepaskan sejumlah besar
ion H+ dalam larutan, contohnya adalah HCL. Asam lemah mempunyai lebih sedikit
kecenderungan untuk mendisosiasikan ion-ionnya dan oleh karena itu kurang kuat
melepaskan H+, contohnya adalah H2CO3.1
 Basa
Basa adalah ion atau molekul yang menerima ion hidrogen. Sebagai contoh, ion
bikarbonat (HCO3-), adalah suatu basa karena dia dapat bergabung dengan satu ion
hidrogen untuk membentuk asam karbonat (H2CO3).1 Protein- protein dalam tubuh
juga berfungsi sebagai basa karena beberapa asam amino yang membangun protein
dengan muatan akhir negatif siap menerima ion-ion hidrogen. Protein hemoglobin
dalam sel darah merah dan protein dalam sel-sel tubuh yang lain merupakan basa-
basa tubuh yang paling penting.1 Basa kuat adalah basa yang bereaksi secara cepat
dan kuat dengan H+. Oleh karena itu dengan cepat menghilangkannya dari larutan.
Contoh yang khas adalah OH-, yang bereaksi dengan H+ untuk membentuk air
(H2O). Basa lemah yang khas adalah HCO3- karena HCO3- berikatan dengan H+
secara jauh lebih lemah daripada OH-.1 Kebanyakan asam dan basa dalam cairan
ekstraseluler yang berhubungan dengan pengaturan asam basa normal adalah asam
dan basa lemah.

2.2 Pengertian Keseimbangan Asam dan Basa


Keseimbangan asam basa adalah suat keadaan dimana konsentrasi ion hidrogen
yang diproduksi setara dengan konsentrasi ion hidrogen yang dikeluarkan oleh sel.3
Pada proses kehidupan keseimbangan asam pada tingkat molecular umumnya
berhubungan dengan asam lemah dan basa lemah, begitu pula pada tingkat
konsentrasi ion H+ atau ion OH- yang sangat rendah. Keseimbangan asam basa
adalah keseimbangan ion hidrogen. Walaupun produksi akan terus menghasilkan ion
hidrogen dalam jumlah sangat banyak, ternyata konsentrasi ion hidrogen
dipertahankan pada kadar rendah pH 7,4.4 Derajat keasaman (pH) darah manusia
normalnya berkisar antara 7.35 hingga 7.45. Tubuh manusia mampu mempertahan
keseimbangan asam dan basa agar proses metabolisme dan fungsi organ dapat
berjalan optimal.4 Keseimbangan asam basa dalam tubuh manusia diatur oleh dua

2
sistem organ yakni paru dan ginjal. Paru berperan dalam pelepasan (eksresi CO2) dan
ginjal berperan dalam pelepasan asam.4 Beberapa prinsip yang perlu kita ketahui
terlebih dahulu adalah4: 1. Istilah asidosis mengacu pada kondisi pH < 7.35
sedangkan alkalosis bila pH > 7.45 2. CO2 (karbondioksida) adalah gas dalam darah
yang berperan sebagai komponen asam. CO2 juga merupakan komponen respiratorik.
Nilai normalnya adalah 40 mmHg. 3. HCO3 (bikarbonat) berperan sebagai komponen
basa dan disebut juga sebagai komponen metabolik. Nilai normalnya adalah 24
mEq/L. 4. Asidosis berarti terjadi peningkatan jumlah komponen asam atau
berkurangnya jumlah komponen basa. 5. Alkalosis berarti terjadi peningkatan jumlah
komponen basa atau berkurangnya jumlah komponen asam.
2.3 Pengaturan Keseimbangan Asam dan Basa
Pengaturan keseimbangan asam basa adalah pengaturan konsentrasi ion hydrogen
kedalam cairan tubuh. Konsentrasi ion hydrogen dalam berbagai larutan dapat
berubah-ubah dari kurang dari pada 10-4 ekuivalen per liter sampai lebih tinggi dari
1000, yang berarti suatu fariasi total sebesar lebih dari pada satu kudrilion kali.
         Konsentrasi ion hydrogen dalam cairan ekstrasil biasanya diatur pada suatu nilai
konstan kira-kira sebesar 4x10-8 Eq/liter. Nilai ini dapat berfariasi dari serendah
1,0x10-8 sampai setinggi 1,0x10-7 tanpa menyebabkan kematian.
         PH dihubuhgkan dengan konsentrasi ion hydrogen yang sebenarnya dengan
rumus
Berikut ini (bila konsentrasi H+ dinyatakan dalam ekuivalen perliter).

               Ph=log          1                      = - log konsentrasi H+

                                    Konsentrasi H+

Dari rumus ini dapat disimpulkan bahwa suatu pH yang rendah sesuai dengan suatu
knosentrasi ion hydrogen yang tinggi, yang disebut asidosis. Dan sebaliknya suatu pH
yang tinggi sesuai dengan konsentrasi ion hydrogen yang rendah disebut alkalosis.
          PH normal darah arteri adala 7,4 sedangkan PH darah vena dan cairan yang
interstasial sekirat 7,35 karena jumlah karbondiokasida tambahan yang membentuk
asam karbonat didalam cairan ini. Karena PH normal darah arteri sebesar 7,4
seseorang menganggap mengalami asidosis bilama mana PH tersebut diatas 7,4.
Batas bawah seseorang dapat hidup selama lebih dari beberapa jam adalah 7,0 dan
batas atasnya kira-kira 8,0.

2.4 Faktor yang Memepengaruhi Keseimbangan Asam dan Basa


1. Sistem Buffer

3
Sistem buffer ini menetralisir kelebihan ion hydrogen,bersifat temporer dan tidak
melalukan eliminasi. Fungsi utama sistem buffer adalah mencegah perubahan pH
yang disebabkan oleh pengaruh asam fixed dan asam organic pada cairan
ekstraseluler. Sistem ini memiliki keterbatasan,yaitu:
a. Tidak mencegagah perubahan pH di cairan ekstraseluler yang disebabkan
karena peningkatan CO2.
b. Sistem ini hanya berfungsi bila sistem respirasi dan pusat pengendali
sistem pernafasan bekerja normal.
c. Kemampuan menyelenggarakan sistem buffer tergantung pada ion
biokarbonat.
Ada 4 sistem buffer,yaitu:
1. Buffer biokarbonat, merupakan sistem dapar di cairan ekstrasel terutama
untuk perubahan yang disebabkan oleh non-biokarboanat.
2. Buffer protein, merupakan sistem dapar di cairan ekstrasel dan intrasel
3. Buffer hemoglobin, merupakan sistem dapar di dalam eritrosit untuk
perubahan asam karbonat
4. Buffer fosfat, merupakan sistem dapar di sistem perkemihan dan cairan
intrasel
2. Sistem Paru
Paru-paru dibawah medula otak,mengendalikan karbondioksida dan karena itu
juga mengendalikan kandungan asam karbonik dari cairan ekstraseluler. Paru-paru
melakukan hal ini dengan menyesuaikan ventilasi sebagai respons terhadap jumlah
karbondioksida dalam darah. Kenaikan dari tekanan persial karbondioksida dalam
darah arteri(PaCO2) merupakan stimulan yang kuat untuk respirasi.
3. Sistem Ginjal
Sistem ginjal untuk mempertahankan keseimbangan asam basa, ginjal harus
mengeluarkan anion asam non volatile dan mengganti HCO 3-. Ginjal mengatur
keseimbangan asam basa dengan sekresi dan reabsorpsi ion hidrogen dan ion
bikarbonat. Ion hidrogen sangat reaktif dan mudah bergabung dengan ion bermuatan
negative pada konsentrasi yang sangat rendah. Ion hidrogen berinteraksi dengan
berbagai molekul biologis sehingga dapat mempengaruhi struktur protein,fungsi
enzim dan ekstabilitas membrane. Ion hidrogen sangat penting pada fungsi normal
tubuh misalnya sebagai pompa proton mitokondria pada proses fosfolisasi oksidatif
yang menghasilkan ATP.

4
Produksi ion hidrogen sangat banyak karena dihasilkan terus menerus di dalam
tubuh. Perolehan dan pengeluaran ion hidrogen sangat bervariasi tergantung
diet,aktivitas dan status kesehatan. Ion hidrogen di dalam tubuh berasal dari makanan,
minuman dan proses metabolise tubuh. Di dalam tubuh ion hidrogen terbentuk
sebagai hasil metabolisme karbohidrat,protein dan lemak,glikolisis anaerobik atau
ketogenesis.

2.5 Gangguan Keseimbangan Asam Basa


1) Asidosis Respiratorik
Asidosis respiratorik adalah gangguan keseimbangan asam basa yang disebabkan
oleh retensi CO2 akibat kondisi hiperkapnia. Karena jumlah CO2 yang keluar melalui
paru berkurang, terjadi peningkatan H2CO3 yang kemudian menyebabkan
peningkatan (H+) kondisi ini bisa disebabkan oleh banyak hal, diantaranya adalah
penyakit paru, depresi pusat pernafasan, kerusakan saraf atau otot yang menghambat
kemampuan bernafas. Sebagai upaya kompensasi, ginjal akan berupaya menahan
bikarbonat untuk mengembalikan rasio asam karbonat dan bikarbonat yang normal.
Akan tetapi, karena ginjal berespon relative lambat terhadap keseimbangan asam
basa, respon kompensasi tersebut mungkin akan membutuhkan waktu beberapa jam
hingga beberapa hari sampai ph kembali normal.
Tanda – tanda klinis asidosis respiratorik meliputi :
1. Nafas dangkal, gangguan pernafasan yang mengakibatkan hipoventilasi
2. Adanya tanda – tanda depresi susunan saraf pusat, gangguan kesadaran dan
disorientasi
3. pH plasma < 7,5;pH urin < 6
4. PCO2 tinggi (> 45 mmHg)

2) Asidosis Metabolik
Asidosis metabolik dikenal juga dengan istilah asidosis non respiratori, mencakup
semua jenis asidosis yang bukan disebabkan oleh kelebihan CO2 dalam cairan tubuh.
Pada keadaan tidak terkompensasi, kondisi ini ditandai dengan penurunan HCO 3-
plasma, sedangkan kadar CO2 normal. Asidosis metabolik biasanya disebabkan oleh
pengeluaran cairan kaya HCO3- secara berlebihan atau oleh penimbunan asam non
karbonat. Kondisi tersebut merangsang pusat pernafasan untuk meningkatkan
frekuensi dan kedalaman nafas. Akibatnya, karbondioksida semakin banyak terbuang
dan kadar asam karbonat menurun. Upaya ini meminimalkan perubahan pH.
Tanda dan gejala asidosis metabolik meliputi :
1. Pernafasan kusmaul yaitu pernafasan cepat dan dalam
2. Kelelahan (malaise)
3. Disorientasi
4. Koma

5
5. pH plasma < 3,5
6. PCO2 normal atau rendah jika sudah terjadi kompensasi
7. Kadar karbonat rendah (anak-anak) < 20 mEq/1, dewasa < 21 mEq/1

3) Alkalosis Respiratorik
Alkalosis respiratorik merupakan dampak utama pengeluaran CO2 berlebih akibat
hiperventilasi. Jika ventilasi paru meningkat, jumlah CO2 dikeluarkan akan lebih
besar daripada yang dihasilkan. Akibatnya, H2CO3 yang terbentuk berkurang dan H+
menurun. Kemungkinan penyebab alkalosis respiratori adalah demam, kecemasan,
dan keracunan aspirin yang kesemuannya merangsang vntilasi yang berlebihan.
Sebagai upaya kompensasi ginjal akan mengekresikan dikarbonat untuk
mengembalikan pH ke dalam rentang normal.
Tanda dan gejala klinis alkalosis respiratorik meliputi ;
1. Penglihatan kabur
2. Baal dan kesemutan pada ujung jari tangan dan kaki
3. Kemampuan konsentrasi terganggu
4. Tetani, kejang aritmia jantung (pada kasus yang gawat)
5. pH > 7,45

4) Alkalosis Metabolik
Alkalosis metabolik adalah penurunan(reduksi) H+ plasma yang disebabkan oleh
difesiensi relatife asam-asam non-karbonat.pada kondisi ini, peningkatan HCO 3-
tidak diimbangi dengan peningkatan CO2. Dalam keadaan tidak terkonpensasi, kadar
HCO3- bias berlipat ganda dan menyebabkan rasio alkalotic 40/1. Kondisi ini antara
lain disebabkan oleh muntah yang terus menerus dan igesti obat-obatan alkali.
Sebagai upaya kompensasi, pusat pernafasan ditekan agar pernafasan menjadi pendek
dan dangkal. Akibatnya karbondioksida menjadi tertahan dan kadar asam karbonat
meningkat guna mengimbangi kelebihan bikarbonat.
Tanda dan gejala klinis alkalosis metabolik meliputi:
1. Apatis
2. Lemah
3. Gangguan mental(misalnya: gelisah,bingung,letargi)
4. Kram
5. Pusing

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

6
Asam dan basa merupakan dua golongan zat kimia yang sangat penting dalam
kehidupan sehari-hari. Berkaitan dengan sifat asam basa, larutan dikelompokkan
dalam tiga golongan,yaitu bersifat asam, bersifst basa dan bersifat netral,
Derajat keasaman(pH) darah manusia normalnya berkisar antara 7.35 hingga
7.45. Tubuh manusia mampu mempertahankan keseimbangan asam dan basa agar
proses metabolism dan fungsi organ dapat berjalan optimal. Keseimbangan asam basa
dalam tubuh manusia diatur oleh dua sistem organ yakni paru dan ginjal. Paru
berperan dalam pelepasan (eksresi CO2) dan ginjal berperan dalam pelepasan asam.

3.2 Saran
Demi kesempurnaa makalah ini,kami sangat mengharapkan kritikan dan saran
yang bersifat membangun kearah kebaikan demi kelancaran dan kesempurnaan
makalah ini. Semoga makalah dapat bermanfaat bagi kita semua.

DAFTAR PUSTAKA

7
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_penelitian_1_dir/5a1f9a2d9b46df3dbcb67e6d3
b70f19b.pdf
https://www.slideshare.net/RoymondPrasetya/keseimbangan-asam-basa-pleno
http://hardianti-jamaluddin.blogspot.com/2015/01/pengaturan-keseimbangan-asam-
basa.html
https://www.academia.edu/12624800/BAB_I_KESEIMBANGAN_ASAM_DAN_B
ASA

Anda mungkin juga menyukai