PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Makhluk hidup, baik tumbuhan, hewan maupun manusia terdiri atas unit-
unit kecil yang disebut sel. Selama makhluk itu masih hidup banyak sekali proses
atau perubahan yang terjadi di dalam sel. Aktivitas yang terjadi dalam sel inilah
yang menunjang fungsi organ-organ dalam makhluk hidup itu dan dengan
demikian juga merupakan penunjang terlaksananya fungsi makhluk hidup itu
sendiri. Fenomena kehidupan yang ditandai oleh adanya pertumbuhan dan
reproduksi serta hal-hal yang berkaitan, merupakan ruang lingkup Biologi dan
ilmu-ilmu yang relevan, misalnya ilmu kedokteran atau kesehatan .Di sisi lain
Ilmu kimia adalah suatu ilmu tentang benda-benda serta proses perubahannya
yang ditinjau berdasarkan susunan dan sifat atom-atom atau molekul yang
membentuknya. Jadi Ilmu kimia menitikberatkan pembahasannya pada hubungan
antara struktur kimia benda-benda dengan fungsi dan reaksi-reaksinya dengan
benda lain.Interseksi sudut pandang ilmu kimia dengan biologi merupakan
disiplin ilmu yang meninjau organisme hidup serta proses yang terjadi di
dalamnya secara kimia. Disiplin ilmu tersebut yaitu Biokimia. Biokimia berasal
dari kata bio artinya organisme hidup, sedangkan kimia adalah satu cabang ilmu
pengetahuan yang mempelajari tentang perilaku dari bahan-bahan kimia. Ilmu
Kimia juga menitikberatkan terhadap komposisi bahan dan sifat-sifat yang
berhubungan dengan komposisi. Juga mengkonsentrasikan perbedaan interaksi
senyawa satu dengan senyawa lainnya dalam reaksi kimia untuk membentuk zat-
zat baru (Brady dan Humiston, 1986).
Biokimia adalah ilmu yang mempelajari proses kimia dalam organisme
hidup. Biokimia mengatur semua organisme hidup dan proses hidup. Dengan
mengontrol arus informasi melalui sinyal biokimia dan aliran energi kimia melalui
metabolisme, proses biokimia menimbulkan fenomena yang tampaknya magis
kehidupan. Sebagian besar berkaitan biokimia dengan struktur dan fungsi
komponen seluler seperti protein, karbohidrat, lipid, asam nukleat, dan
biomolekul lainnya meskipun semakin proses, bukan molekul individu fokus
utama. Selama 40 tahun terakhir biokimia telah menjadi begitu sukses dalam
menjelaskan proses hidup yang sekarang hampir semua bidang ilmu kehidupan
dari botani untuk obat yang terlibat dalam penelitian biokimia. Hari ini fokus
utama biokimia murni adalah memahami bagaimana molekul biologis
menimbulkan proses-proses yang terjadi dalam sel-sel hidup yang pada gilirannya
sangat berhubungan dengan studi dan pemahaman seluruh organisme.
Prinsip-prinsip biokimia
Dalam prosesnya sistem biokmia memiliki aturan ataupun prinsip kerja. Adapun
prinsip-prinsip biokimia antara lain yaitu:
Struktur kimia dari komponen mahluk hidup dan hubungan antara struktur kimia
dengan fungsi biologis
Mempelajari metabolisme yaitu keseluruhan reaksi kimia dalam mahluk hidup
Proses kimia dan subtansi yang menyimpan dan mengirimkan informasi biologis,
serta melekul genetis (sifat genetis).
Manfaat dari biokimia
Sebagai suatu disiplin ilmu, biokimia mengalami kemajuan berkat penelitian
yang telah dilakukan oleh para ahli biokimia. Manfaat yang diperoleh tampak
pada penerapan hasil-hasil penelitian tersebut.
Pada dasarnya penerapan biokimia banyak dalam bidang pertanian dan
kedokteran. Sebagai contoh biokimia mempunyai peranan dalam mencegah
masalah gizi, penyakit-penyakit akibat dari kurang gizi terutama pada anak-anak.
Biokimia juga dapat menjelaskan hal-hal dalam bidang farmakologi dan
toksikologi karena dua bidang ini berhubungan dengan pengaruh bahan kimia dari
luar terhadap metabolisme. Obat-obatan biasanya mempengaruhi jalur metabolik
tertentu, misalnya antibiotik penisilin dapat membunuh bakteri dengan
menghambat pembentukan polisakarida pada dinding sel bakteri. Dengan
demikian bakteri akan mati karena tidak dapat membentuk dinding sel.
Penggunaan pestisida di bidang peartanian telah kita kenal lama. Pada umumnya
pestisida bekarja dengan jalan menghambat enzim yang bekerja pada hama atau
organisme tertentu. Dalam hal ini biokimai berperan dalam meneliti mekanisme
kerja pestisida tersebut sehingga dapat meningkatkan selektifitasnya dan dengan
demikian dapat dicegah dampak negatif terhadap lingkungan hidup yang dapat
ditimbulkannya. Jadi biokimia juga merupakan komponen penting dalam
pengetahuan tentang lingkungan hidup.
Di atas telah dijelaskan tentang manfaat biokimia sebagai suatu disiplin ilmu.
Manfaat apakah yang dapat kita peroleh bagi diri kita sendiri maupun begi oreng
lain dengan mempelajari biokimai ini? Dengan mempelajari biokimia kita
mengetahui tentang reaksi-reaksi kimia penting yang terjadi dalam sel. Hal ini
berarti kita dapat memahami proses-proses yang terjadi di dalam tubuh. Dengan
demikian diharapkan kita akan mampu menghindari hal-hal dari luar yang akan
mempengaruhi proses dalam proses dalam sel-sel tubuh, misalnya kita akan dapat
mengatur makanan yang akan kita makan sehingga kita akan mampu menghindari
dampak dari suatu lingkungan yang tercemar oleh limbah yang membahayakan
kesehatan.
Manfaat mempelajari biokimia tersebut tentu dapat kita berikan kepada orang lain,
masyarakat atau kepada anak didik apabila kita bekerja sebagai guru. Bagi guru
sangat diperlukan adanya suatu wawasan yang luas. Misalnya dalam mengajarkan
ilmu kimia, maka pengetahuan kita tentang biokimia akan sangat membantu
dalam membrikan contoh-contoh yang dapat menarik perhatian para anak didik.
Wawasan yang luas tentang masalah lingkungan hidup tentu akan meningkatkan
gairah dalam proses belajar-mengajar dan hal ini akan membantu upaya kita
dalam menjaga kelestarian lingkungan yang sehat
2.6 Pengertian Cairan dan Elektrolit
Cairan tubuh adalah cairan yang terdiri dari air dan zat terlarut (Price,
2006). Kemudian elektrolit itu sendiri adalah zat kimia yang menghasilkan
partikel-partikel bermuatan listrik yang disebut ion jika berada dalam larutan
(Price, Silvia, 2006). Cairan dan elektrolit sangat diperlukan dalam rangka
menjaga kondisi tubuh tetap sehat.Keseimbangan cairan dan elektrolit di dalam
tubuh adalah merupakan salah satu bagian dari fisiologi
homeostatis. Keseimbangan cairan dan elektrolit melibatkan komposisi dan
perpindahan berbagai cairan tubuh.
Semua cairan tubuh adalah air larutan pelarut, substansi terlarut (zat terlarut)
1. Air
Air adalah senyawa utama dari tubuh manusia. Rata-rata pria Dewasa hampir 60%
dari berat badannya adalah air dan rata-rata wanita mengandung 55% air dari
berat badannya.
2. Solut(terlarut)
Selain air, cairan tubuh mengandung dua jenis substansi terlarut (zat terlarut)
elektrolit dannon-elektrolit.
masuk ke dalam tubuh melalui makanan,minuman,dan cairan intravena (IV) dan
di distribusi ke seluruh bagian tubuh.Keseimbangan cairan dan elektrolit berarti
adanya distribusi yang normal dari air tubuh total dan elektrolit ke dalam seluruh
bagian tubuh.Keseimbangan cairan dan elektrolit saling bergantung satu dengan
yang lainnya; jika salah satu terganggu maka akan berpengaruh pada yang
lainnya.
a. Elektrolit : Substansi yang berdiasosiasi (terpisah) di dalam larutan dan akan
menghantarkan arus listrik. Elektrolit berdisosiasi menjadi ion positif dan negatif
dan diukur dengan kapasitasnya untuk saling berikatan satu sama
lain( miliekuivalen/liter
). Jumlah kation dan anion, yang diukur dalam miliekuivalen, dalam larutan
selalu sama. mol/L ) atau dengan berat molekul dalam garam ( milimol/liter
mEq/L)
Kation : ion-ion yang mambentuk muatan positif dalam larutan. Kation
ekstraselular utama adalah natrium (Na˖), sedangkan kation intraselular utama
adalah kalium (K˖). Sistem pompa terdapat di dinding sel tubuh yang memompa
natrium ke luar dan kalium ke dalam.
Anion : ion-ion yang membentuk muatan negatif dalam larutan. Anion
ekstraselular utama adalah klorida ( Clˉ ), sedangkan anion intraselular utama
adalah ion fosfat (PO4ɜ).
b. Non-elektrolit : Substansi seperti glokusa dan urea yang tidak berdisosiasi
dalam larutan dan diukur berdasarkan berat (miligram per 100 ml-mg/dl). Non-
elektrolit lainnya yang secara klinis penting mencakup kreatinin dan bilirubin.
2.8 Cairan dan Elektolit dalam Tubuh
Cairan dalam Tubuh Manusia
Agar dapat mempertahankan kesehatan dan kehidupannya, manusia
membutuhkan cairan dan elektrolit dalam jumlah dan proporsi yang tepat di
berbagai jaringan tubuh. Hal tersebut dapat dicapai dengan serangkaian manuver
fisika-kimia yang kompleks. Air menempati proporsi yang besar dalam tubuh.
Seseorang dengan berat 70 kg bisa memiliki sekitar 50 liter air dalam tubuhnya.
Air menyusun 75% berat badan bayi, 70% berat badan pria dewasa, dan 55%
tubuh pria lanjut usia. Karena wanita memiliki simpanan lemak yang relative
banyak (relative bebas-air), kandungan air dalam tubuh wanita 10% lebih sedikit
dibandingkan pria. Air tersimpan dalam dua kompartemen utama dalam tubuh,
yaitu :
Cairan intraselular (CIS). CIS adalah cairan yang berada dalam sel di seluruh
tubuh. Cairan ini berfungsi sebagai media penting dalam proses kimia. Jumlahnya
sekitar 2/3 dari jumlah cairan tubuh atau 40% dari berat badan. Elektrolit kation
terbanyak adalah K+, Mg+, sedikit Na+. Elektolit anion terbanyak adalah HPO42-,
protein-protein, sedikit HCO3-, SO42-, Cl-
Cairan ekstraselular (CES). CES merupakan cairan yang terdapat di luar sel dan
menyusun sekitar 30% dari total cairan tubuh. CES meliputi cairan intravascular,
cairan interstisial, dan cairan transeluler. Cairan interstisial terdapat dalam ruang
antar-sel, plasma darah, cairan serebrospinal, limfe, serta cairan rongga serosa dan
sendi. Akan tetapi, jumlahnya terlalu sedikit untuk berperan dalam keseimbangan
cairan. Guna mempertahankan keseimbangan kimia dan elektrolit tubuh serta
mempertahankan pH yang normal, tubuh melakukan mekanisme pertukaran dua
arah antara CIS dan CES. Elektrolit yang berperan adalah : kation dan anion.
2.9 Elektrolit Utama Tubuh Manusia
Zat terlarut yang ada dalam cairan tubuh terdiri dari elektrolit dan
nonelektrolit.Non elektrolit adalah zat terlarut yang tidak terurai dalam larutan dan
tidak bermuatan listrik, seperti:protein,urea,glukosa,oksigen,karbon dioksida dan
asam-asam organik.Sedangkan elektrolit tubuh mencakup natrium (Na+),kalium
(K+), Kalsium (Ca++),magnesium (Mg++), Klorida (Cl-), bikarbonat(HCO3-),
fosfat (HPO42-), sulfat (SO42-).
Konsenterasi elektrolit dalam cairan tubuh bervariasi pada satu bagian
denganbagian yang lainnya,tetapi meskipun konsenterasi ion pada tiap-tiap bagian
berbeda, hukum netralitas listrik menyatakan bahwa jumlah muatan-muatan
negatif harus sama dengan jumlah muatan-muatan positif.Komposisi dari
elektrolit-elektrolit tubuh baik pada intarseluler maupun padaplasma terinci dalam
tabel di bawah ini :
No. Elektrolit Ekstraseluler Interstitial Intraseluler
Plasma
1. Kation :
Natrium (Na+) 144,0 mEq 137,0 mEq 10 mEq
Kalium (K+) 5,0 mEq 4,7 mEq 141 mEq
Kalsium (Ca++) 2,5 mEq 2,4 mEq 0
Magnesium (Mg + 1,5 mEq 1,4 mEq 31 mEq
+)
2. . Anion :
Klorida (Cl-) 107,0 mEq 112,7 mEq 4 mEq
Bikarbonat 27,0 mEq 28,3 mEq 10 mEq
(HCO3-)
Fosfat (HPO42-) 2,0 mEq 2,0 mEq 11 mEq
Sulfat (SO42-)
Protein 0,5 mEq 0,5 mEq 1 mEq
1,2 mEq 0,2 mEq 4 mEq