Anda di halaman 1dari 4

Lengkung reflex.

Paling sederhana adalah lengkung reflex yang mempunyai satu sinaps anatara
neuron aferen dan eferen. Lengkung reflex semacam itu dinamakan monosinaptik, dan reflex
yang terjadi disebut reflex monosinaptik. Lengkung reflex yang mempunyai lebih dari satu
interneuron antara neuron afern dan eferen dinamakan polisanptik, dan jumlah sinapsnya antara
2 sampai beberapa ratus. Pada kedua jenis lengkung reflex, terutama pada lengkung reflex
polisinaptik. Kegiatan refleksnya dapat dimodifikasi oleh adanya fasilitas spasial dan temporal,
oklusi, efek penggiatan bawah ambang (subliminal fringe), dan oleh berbagai efek lain. (Laurale
Sherwood, 2006)

Neuron aferen secara langsung bersinaps dengan neuron motorik alfa yang mempersarafi serat-
serat ekstrafusal otot yang sama, sehingga terjadi kontraksi otot itu. Refleks regang (stretch
reflex) ini berfungsi sebagai mekanisme umpan balik negative untuk menahan setiap perubahan
pasif panjang otot, sehingga panjang optimal dapat dipertahankan.

Contoh klasik reflex regang adalah reflex tendon patella atau knee-jerk reflex. Otot- otot
ekstenson lutut adalah kuadriseps femoris, yang membentuk anterior paha dan melekat ke tibia
(tulang kering) tepat di bawah lutut melalui tendon patella. Reflex regang yang terjadi
menimbulkan kontraksi otot ekstensor ini, sehingga lutut mengalami ekstensi dan mengangkat
tungkai bawah dengan cara yang khas. Reflex patella yang normal mengindikasikan dokter
bahwa sejumlah komponen saraf dan otot-gelendong otot, masukan aferen, neuron motorik,
keluaran eferen taut neuromuskulus, dan otot itu sendiri-berfungsi normal. Reflex ini juga
mengindikasikan adanya keseimbangan antara masukan eksitorik dan inhibitorik ke neuron
motorik dari pusat-pusat yang lebih tinggi di otak.Tujuan utama reflex regang adalah menahan
kecenderungan peregangan pasif otot-otot ekstensor yang ditimbulkan oleh gaya gravitasi ketika
seseorang berdiri tegak. (William F. Ganong, 2008)

Stretch dinamis dan statis Stretch Reflex. Itu refleks regangan dapat dibagi menjadi dua
komponen: refleks peregangan dinamis dan reflex regangan statis. Dinamis adalah menimbulkan
refleks regangan oleh menimbulkan sinyal dinamis ditularkan dari indra utama akhiran dari
spindle otot, yang disebabkan oleh peregangan cepat atau unstretch. Artinya, ketika tiba-tiba otot
diregangkan atau teregang, sinyal kuat ditularkan ke sumsum tulang belakang; ini seketika kuat
menyebabkan refleks kontraksi (atau penurunan kontraksi) dari otot yang sama dari sinyal yang
berasal. Jadi, fungsi refleks untuk menentang perubahan mendadak pada otot panjang.Refleks
regangan yang dinamis berakhir dalam fraksi detik setelah otot telah menggeliat (atau awalnya)
untuk panjang baru, tetapi kemudian yang lebih lemah statis refleks regangan terus untuk waktu
yang lama setelahnya.Refleks ini diperoleh oleh statis terus-menerus sinyal reseptor ditularkan
oleh kedua primer dan endings.The sekunder pentingnya peregangan statis refleks adalah bahwa
hal itu menyebabkan tingkat kontraksi otot tetap cukup konstan, kecuali jika sistem saraf
seseorang secara spesifik kehendak sebaliknya.(Guyton dan Hall, 2006)

Peregangan otoy secara tiba-tiba merangsang muscule spindle dan sebaliknya ini
menyebabkan refleks kontraksi dari otot yang sama. Karena alasan yang jelas, refleks yang
sering disebut suatu refleks regang mempunyai suatu konponen dinamik dan suatu komponen
statik. Refleks regang dinamik disebabkan oleh isyarat dinamik yang kuat dari muscle spindle.
Refleks regang static dibangkitkan oleh isyarat kontinu reseptor static yang dihantarkan melalui
ujung primer dan sekunder muscle spindle. Refleks regang negatif, bila suatu otot tiba-tiba
diperpendek, terjadi efek yang berlawanan. Refleks ini menentang pemendekan otot tersebut
dengan cara yang sama seperti refleks regang positif yang menentang pemanjangan otot. (Athur
C. Guyton, 2008 : 457)

Refleks cahaya pada pupil adalah refleks yang mengontrol diameter pupil, sebagai tanggapan
terhadap intensitas (pencahayaan) cahaya yang jatuh pada retina mata.Refleks kornea, juga
dikenal sebagai refleks berkedip, adalah tanpa sadar kelopak mata berkedip dari yang diperoleh
oleh stimulasi (seperti menyentuh atau benda asing) dari kornea, atau cahaya terang, meskipun
bisa akibat dari rangsangan perifer.Harus membangkitkan rangsangan baik secara langsung dan
respons konsensual (tanggapan dari mata sebaliknya). Refleks mengkonsumsi pesat sebesar 0,1
detik. Pemeriksaan refleks kornea merupakan bagian dari beberapa neurologis ujian, khususnya
ketika mengevaluasi koma.Kerusakan pada cabang oftalmik (V1) dari saraf kranial ke-5 hasil di
absen refleks kornea ketika mata terkena dirangsang.Refleks biseps tes refleks yang mempelajari
fungsi dari refleks C5 busur dan untuk mengurangi refleks C6 derajat busur.Tes ini dilakukan
dengan menggunakan sebuah tendon palu untuk dengan cepat menekan tendon biceps brachii
saat melewati kubiti fosa. (http://en.wikipedia.org/wiki/Reflex)
a. Refleks kulit perut
Orang coba berbaring telentang dengan kedua lengan terletak lurus di samping badan. Goreslah
kulit daerah abdomen dari lateral kearah umbilicus. Respon yang terjadi berupa kontraksi otot
dinding perut.

b. Refleks kornea
Sediakanlah kapas yang digulung menjadi bentuk silinder halus. Orang coba menggerakkan bola
mata ke lateral yaitu dengan melihat ke salah satu sisi tanpa menggerakkan kepala. Sentuhlah
dengan hati-hati sisi kontralateral kornea dengan kapas.Respon berupa kedipan mata secara
cepat.

c. Refleks cahaya
Cahaya senter dijatuhkan pada pupil salah satu mata orang coba.Respons berupa konstriksi pupil
holoateral dan kontralateral. Ulangi percobaan pada mata lain.

d. Refleks Periost Radialis


Lengan bawah orang coba setengah difleksikan pada sendi siku dan tangan sedikit
dipronasikan.Ketuklah periosteum pada ujung distal os radii.Respons berupa fleksi lengan bawah
pada siku dan supinasi tangan.

e. Refleks Periost Ulnaris


Lengan bawah orang coba setengah difleksikan pada sendi siku dan tangan antara pronasi dan
supinasi.Ketuklah pada periost prosessus stiloideus.Respons berupa pronasi tangan.

f. Stretch Reflex (Muscle Spindle Reflex=Myotatic Reflex)

1) Knee Pess Reflex (KPR)


Orang coba duduk pada tempat yang agak tinggi sehingga kedua tungkai akan tergantung bebas
atau orang coba berbaring terlentang dengan fleksi tungkai pada sendi lutut. Ketuklah tendo
patella dengan Hammer sehingga terjadi ekstensi tungkai disertai kontraksi otot kuadrisips.
2) Achilles Pess Reflex (ACR)
Tungkai difleksikan pada sendi lutut dan kaki didorsofleksikan.Ketuklah pada tendo Achilles,
sehingga terjadi plantar fleksi dari kaki dan kontraksi otot gastronemius.

3) Refleks biseps
Lengan orang coba setengah difleksikan pada sendi siku. Ketuklah pada tendo otot biseps yang
akan menyebabkan fleksi lengan pada siku dan tampak kontraksi otot biseps.

4) Refleks triseps
Lengan bawah difleksikan pada sendi siku dan sedikit dipronasikan. Ketuklah pada tendo otot
triseps 5 cm di atas siku akan menyebabkan ekstensi lengan dan kontraksi otot triseps.

5) Withdrawl Reflex
Lengan orang coba diletakkan di atas meja dalam keadaa ekstensi.Tunggulah pada saat orang
coba tidak melihat saudara, tusuklah dengan hati-hati dan cepat kulit lengan dengan jarum suntik
steril, sehalus mungkin agar tidak melukai orang coba.Respons berupa fleksi lengan tersebut
menjauhi stimulus.

Anda mungkin juga menyukai