Anda di halaman 1dari 2

Nama : Luthfi Aulia Oktofani Tugas ke-2

NPM : 1518011027
No. Presensi : 55

Nama Penceramah : Ustadz Maulana, Ustadzah Oki Septiana Dewi


Hari, tanggal, pukul : Sabtu, 19 Maret 2016, pukul 05.00
Tempat :
Kategori :

Terganjal Restu Orang Tua

Restu adalah permohonan izin. Jika wanita meminta restu orang tua berarti meminta
perwalian, sedangkan jika lelaki meminta restu orang tua berarti meminta ridho, meskipun laki-
laki tidak membutuhkan perwalian. Keutamaan restu orang tua dalam pernikahan adalah
mendapatkan keberkahan pernikahan.
Dampak menikah tanpa restu orang tua antara laki-laki dan perempuan berbeda. Jika laki-
laki menikah tanpa restu orang tua secara syariat agama nya menikah tanpa wali boleh,
pernikahannya sah selama syarat pernikahannya rukun, syarat pernikahannya terpenuhi. Hal ini
berbeda dengan perempuan, perempuan harus didampingi wali dalam pernikahannya. Wali
pernikahan bagi perempuan adalah ayah kandung dari pernikahan yang sah. Anak hasil
perzinahan nazabnya diberikan kepada ibunya, sang ayah tidak bisa menjadi wali pernikahannya,
ketika tidak ada ayah kandung bisa kepada kakeknya atau paman atau saudara laki-laki.
Hikmah dari adanya wali bagi perempuan adalah untuk memberikan nasehat-nasehat
kepada perempuan ketika sedang jatuh cinta agar diselamatkan dalam pernikahannya untuk
memilih laki-laki yang baik. Pernikahan bukan hanya menyatukan laki-laki dan perempuan saja,
tetapi juga menyatukan kedua belah pihak keluarga besar. Tujuan pernikahan dalam surah ar-rum
ayat 21.
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari
jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya (sakinah), dan
dijadikan-Nya diantaramu mawaddah dan rahmah. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-
benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir (Ar-Ruum ayat 21)

Dampak bagi orang-orang yang menikah tanpa restu khawatir pernikahannya tidak sah.
Tapi untuk para orang tua, janganlah menghalang-halangi cinta yang telah direstui oleh Allah
SWT, jangan menghalang-halangi dua insan yang saling jatuh cinta atas izin Allah SWT yang
akan menikah lalu dihalang-halangi karena memandang status sang lelaki.
Tidak ada orang tua satu pun yang ingin menyesatkan dan melihat anaknya sengsara.
Lalu, bagaimana cara bangkit dari putus asa karena orang tua tidak merestui? Ada dua jenis
alasan orang tua yang tidak merestui anaknya, yang pertama karena alasan syari, contohnnya
karena dia pemabuk, tidak pernah sholat, dia seorang penzina, itu alasan yang syari dan sudah
jelas. tetapi ada orang tua yang tidak merestui anaknya karena alasan yang tidak syar, contohnya
tidak ganteng, tidak kaya raya, tidak berpendidikan yang sama, dan lain-lain. Cara agar direstui
adalah dengan menghilangkan perbuatan-perbuatan itu, dan menunjukkan taubatnya, tunjukkan
kesungguhannya di depan orang tuanya kalau sudah berubah menjadi orang baik, tunjukkan
kesungguhan dalam bekerja agar dapat menafkahi anak perempuannya.

Anda mungkin juga menyukai