( 135514035 )
( 135514037 )
A.
Pengertian Pernikahan
Pernikahan atau nikah menurut bahasa ialah berkumpul dan bercampur. Menurut istilah
syarak pula ialah Ijab dan Qabul (aqad) yang menghalalkan persetubuhan antara lelaki
dan perempuan yang diucapkan oleh kata-kata yang menunjukkan nikah, menurut
peraturan yang ditentukan oleh Islam. Perkataan zawaj digunakan di dalam al-Quran
bermaksud pasangan dalam penggunaannya perkataan ini bermaksud pernikahan Allah
s.w.t. menjadikan manusia itu berpasang-pasangan, menghalalkan pernikahan dan
mengharamkan zina.
4. Wali
Syarat Wali :
Islam, bukan kafir dan murtad
Lelaki dan bukannya perempuan
Baligh
Dengan kerelaan sendiri dan bukan paksaan
Bukan dalam ihram haji atau umrah
Tidak fasik
Tidak cacat akal fikiran,gila, terlalu tua dan sebagainya
Merdeka
Tidak ditahan kuasanya daripada membelanjakan hartanya
Syarat Orang yang bisa menjadi Wali :
Ayah
Kakek
Jenis-jenis Wali :
Wali mujbir: Wali dari bapa sendiri atau datuk sebelah bapa (bapa kepada
bapa) mempunyai kuasa mewalikan pernikahan anak perempuannya atau
cucu perempuannya dengan persetujuannya atau tidak (sebaiknya perlu
wali
Wali abad: Wali yang jauh sedikit mengikut susunan yang layak menjadi
wali, jika ketiadaan wali aqrab berkenaan. Wali abad ini akan berpindah
kepada wali abad lain seterusnya mengikut susunan tersebut jika tiada yang
terdekat lagi.
Wali raja/hakim: Wali yang diberi kuasa atau ditauliahkan oleh pemerintah
atau pihak berkuasa negeri kepada orang yang telah dilantik menjalankan
tugas ini dengan sebab-sebab tertentu
5. Mas kawin (mahar) : pemberian wajib suami kepada istri dengan sebab pernikahan,
pemberian itu berupa uang , benda perhiasan , atau jasa seperti mengajar al-Quran.
Meskipun membayar mahar itu wajib hukumnya menyebutnya dalam akad
hukumnya sunat. Mahar boleh dibayar secara tunai boleh juga dibayar kemudian
(utang) dan boleh sebagian lagi diutang.
Jenis mahar
6. Saksi-saksi
Syarat saksi :
Minimal da dua orang saksi yang adil (sesuai HR.Ahmad)
Islam
Berakal
Baligh
Lelaki
Memahami kandungan lafaz ijab dan qabul
C.
dosa kecil)
Merdeka
Hukum Nikah
Wajib kepada orang yang mempunyai nafsu yang kuat sehingga boleh menjatuhkan
ke lembah maksiat (zina dan sebagainya) sedangkan ia seorang yang mampu.disini
mampu bermaksud ia mampu membayar mahar(mas berkahminan/dower) dan
mampu nafkah kepad bakal isterinya. Dalam permasalahan ini boleh didahulukan
pernikahan dari naik haji kerana gusar penzinaan akan berlaku, tetapi jika dapat
dikawal nafsu, maka ibadat haji yang wajib perlu didahulukan kerana beliau seorang
yang berkemampuan dalam segala aspek.
Harus kepada orang yang tidak ada padanya galakan dan bantahan untuk menikah
dan ini merupakan hukum asal pernikahan
Makruh kepada orang yang tidak berkemampuan dari segi nafkah batin dan lahir
tetapi sekadar tidak memberi kemudaratan kepada isteri, sama ada ia kaya atau tiada
nafsu yang kuat
Haram kepada orang yang tidak berkempuan untuk memberi nafkah batin dan lahir
dan ia sendiri tidak berkuasa (lemah), tidak punya keinginan menikah serta akan
menganiaya isteri jika dia menikah.
Perempuan yang diharamkan menikah oleh lelaki disebabkan oleh susuan ialah:
o Ibu susuan
o Nenek dari sebelah ibu susuan
o Adik-beradik perempuan susuan
o Anak perempuan kepada adik-beradik susuan lelaki atau perempuan
o Emak saudara sebelah ibu susuan atau bapa susuan
E. Pemilihan Calon
Islam ada menggariskan beberapa ciri-ciri bakal suami dan bakal isteri yang
dituntut di dalam Islam. Namun, ia hanyalah panduan dan tiada paksaan untuk mengikut
panduan-panduan ini.
Nikah sirri adalah nikah nyang dirahasiakan hanya diketahui oleh pihak
yang terkait dalam pernikahan, pada akad ini saksi , wali , mempelai diminta
merahasiakan pernikahan itu.
Efek nikah sirri :
a. Istri tidak bisa menggugat suami, apabila ditinggalkan suami.
b. Penyelesaian kasus gugatan nikah sirri, hanya bisa diselesaikan melalui
hukum adat, tidak bisa di pengadilan agama.
c. Pernikahan sirri tidak termasuk perjanjian kuat karena tidak tercatat dalam
hukum.
d. Apabila memiliki anak , maka anak tersebut tidak memiliki status, seperti
akta kelahiran.
e. Istri tdak mendapat tunjangan dari suami meninggal seperti tunjangan jasa
raharja dan tunjangan perkawinan.
f. Anak dan istri terancam tidak memperoleh hak waris.
2. Poligami
Syarat dibolehkan poligami , ketika :
a. Istri tidak dapat menjalankan kewajiban.
b. Istri mendapat cacat badan atau penyakit yang tidak dapat disembuhkan
c. Istri tidak dapat melahirkan keturunan.
Syarat suami yang dibolehkan poligami :
a. Suami mengajukan pernikahan poligami dengan alasan yang kuat kepada
pengadilan agama setempat.
b. Adanya persetujuan dari istri pertama.
c. Suami mampu memberi nafkah.
d. Adanya jaminan suami dapat berlaku adil
B. Nikah yang dilarang Agama
1. Nikah Mutah :
nikah mutah pernikahan dengan menyebutkan waktu tertentu , apabila
waktu perjanjian sudah habis maka pernikahan itu putus dengan sendirinya.
Tujuan pernikahan ini untuk hiburan, bersenang senang dan melampiaskan nafsu
semata.Nikah mutah dilarang sebab ada unsur pelecehan terhadap wanita
disamping itu mengakibatkan tekanan perasaan yang dapat membawa nilai
negative dalam kehidupan sosial.
2. Nikah shyighar
Yaitu pernikahan untuk makna menghilangkan beban mahar dari proses
akad nikah, dengan cara dua jodoh (empat orang) dengan menjadikan kedua anak
perempuannya itu sebagai mahar masing-masing. Ini merupakan salah satu
bentuk perkawinan dalam adat jahiliyah.
3. Nikah tahlil
Pernikahan untuk menghalalkan istri yang sudah terkena talak 3,
pernikahan ini haram karena apabila laki-laki kedua itu menikahi perempuan itu
G.Hikmah Pernikahan
1.
2.
3.
4.
5.