Anda di halaman 1dari 8

SEVY DWI RAHAYU

29

XII IPS 1

#3.6. Melalui media Edulogy peserta didik mampu menganalisis dan mengevaluas ketentuan
pernikahan dalam Islam dan menyajikan prinsip-prinsip pernikahan dalam Islam

Jawablah pertanyaan-pertanyan berikut !

1. Mengapa manusia melakukan pernikahan

Jawab: karena dengan pernikahan manusia akan berkembang, sehingga


kehidupan umat manusia dapat dilestarikan serta karena seseorang untuk hidup
berpasangan sebagai tempat mencurahkan suka dan dukanya.

2. Tuliskan dalil naqli tentang penikahan

Jawab:

3. Para ahli fiqih sependapat, bahwa hukum pernikahan disesuaikan dengan


kondisi masing -masing baik dari kesiapan ekonomi, fisik, mentat ataupun
akhlak, coba ungkapkan kapankan seseorang : wajib, sunah, haram,
makruh dan mubah untuk melaksanakan pernikahan ?

Jawab: *) seseorang wajib melaksanakan pernikahan sebelum berbuat maksiat


atau zina,maka wajib baginya untuk menikah dan karena menjauhi zina baginya
adalah wajib& cara menjauhi zina adalah dengan menikah.
*) Sunah: yaitu bagi orang yang telah mempunyai keinginan untuk menikah
namun tidak dikhawatirkan dirinya akan jatuh kepada maksiat, dalam kondisi
seperti ini seseorang boleh melakukan dan boleh tdk melakukan pernikahan.

*) Haram: yaitu bagi orang yang yakin bahwa dirinya tidak akan mampu
melaksanakan kewajiban pernikahan,baik kewajiban yang berkaitan dengan
hubungan seksual maupun berkaitan dengan kewajiban lainnya. Pernikahan
seperti ini mengandung bahaya bagi wanita yang akan dijadikan istri.

*) Makruh: yaitu bagi orang yang mampu menikah tetapi dia khawatir akan
menyakiti wanita yang akan dinikahinya, ataupun menzalimi hak istri dan
buruknya pergaulan yang dia miliki dalam memenuhi hak manusia, atau tdk minat
terhadap wanita dan tidak mengharapkan keturunan.

*) Mubah: bagi yang mampu dan aman dari fitnah, tetapi tidak membutuhkannya
atau tidak memiliki syahwat sama sekali seperti orang yang impotensi atau lanjut
usia atau yang kurang mampu menafkahi, sedangkan wanitanya rela dengan
syarat wanita tersebut harus Rasyidah (berakal)

4. Jelaskan :

Walimatul ‘ursy : secara istilah Walimatul Ursy adalah jamuan yang khusus
untuk pernikahan dan tidak digunakan untuk perhelatan di luar pernikahan.
Karena itulah secara umum,Walimatul Ursy diartikan dengan pesta dalam rangka
mensyukuri nikmat Allah Swt atas terlaksananya akad pernikahan dengan
menghidangkan makanan.
Tujuan Walimatul ‘Urs: tujuan untuk diperlancarkan acara pernikahannya juga
di dijadikan keluarga yang sakinah, mawwadah wa rahmah bagi si pengantin.

Hukumnya walimatul ursy: Walimatul Ursy merupakan perkara yang


disyariatkan dalam Islam dan tidak ada khilaf para ulama bnhwa
menyelenggarakan walimatul ursy (pesta pernikahan) hukumnya sunnah.

5. Hak dan kewajiban suami dan istri:

Jawab: hak dan kewajiban bersama suami dan istri yaitu:

 Memelihara dan mendidik anak dengan sebaik-baiknya


 Berbuat baik terhadap mertua,ipar dan kerabat lainnya baik dari suami atau
istri.
 Setia dalam hubungan rumah tangga dan memelihara keutuhannya dengan
berusaha melakukan pergaulan secara bijaksana, rukun,damai dan
harmonis.
 Saling bantu membantu antara keduanya.
 Membuat penampilan lahiriyah dalam rangka merawat keutuhan cinta dan
kasih sayang diantara keduanya.

Kewajiban atas masing masing pihak suami dan istri yaitu kewajiban timbal balik
antara suami dan istri seperti hubungan seksual diantara mereka, kewajiban
suami terhadap istri seperti mahar dan nafkah, kewajiban istri terhadap suami
seperti taat kepada suami.

6. yang memutus ikatan pernikahan

 Talak
Talak berarti melepaskan ikatan perkawinan secara suka rela ucapan talak dari pihak suami
kepada istrinya. Asal hukum talak adalah makruh (sesuatu yang dibenci atau tidak disenagi). Hal
ini sesuai penegasan Rasulullah SAW dalam hadisnya, sebagaimana telah dikemukakan.
 Fasakh adalah pembatalan pernikahan antara suami dan istri karena sebab –sebab tertentu.
Fasakh dilakukan oleh agama , karena adanya pengaduan dari pihak istri atau suami dengan
alasan yang dapat dibenarkan.
 Khulu’
Menurut bahasa khulu’ berarti tanggal. Dalam ilmu fikih khulu’adalah talak yang dijatuhkan
suami kepada istrinya, dengan jalan tebusan dari pihak istri, baik dengan jalan mengembalikan
mas kawin atau dengan memberikan sejumlah uang ( harta) yang disetujui oleh mereka berdua.
 Li’an adalah sumpah suami yang menuduh istrinya berzina(karena suami tidak dapat
mengajukan 4 orang saksi yang melihat istrinya berzina). Dengan mengangkat sumpah didepan
hakim , dan pada ucapan kelima kalinya dia mengatakan, ‘’laknat(kutukan) allah akan
ditimpakan atas diriku, apabila tuduhan itu dusta.
 Ila’ berarti sumpah suami yang mengatakan bahwa ia tidak akan meniduri istrinya selama 4
bulan atau lebih atau dalam masa yang tidak ditentukan. Sumpah suami tersebut hendaknya
ditunggu sampai 4 bulan. Jika sebelum 4 bulan dia kembali kepada istrinya dengan baik, naka dia
diwajibkan membayar denda ,sumpah (khafarat).
 Zihar adalah ucapan suami yang menyerupakan istrinya dengan ibunya, seperti suami berkata
kepada istrinya, “punggungmu sama dengan punggung ibu ku.” Jika suami mengucapkan kata
tersebut, maka dan tidak melanjutkanya dan mentalak istrinya, wajib bagi nya membayar
kafarat dan haram meniduri istrinya sebelum kafarat di bayar.
 Iddah
Iddah berarti masa menunggu bagi istri yang ditinggal mati atau bercerai dari suaminya untuk
dibolehkan menikah lagi dengan laki-laki lain.

7. pernikahan yang tidak syah dalam Islam :

Jawab:

1. 1. Pernikahan syighar unsplash/Ebi Zandi


2. Pernikahan syighar adalah pernikahan di mana seorang laki-laki menikahkan putri atau saudari
perempuannya kepada laki-laki lain dengan mahar dirinya dinikahkan dengan putri atau saudari
laki-laki lain tersebut.

Hukum pernikahan ini juga tertera dalam hadis Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, “Tidak ada nikah
syighar dalam Islam.” Larangan ini berimplikasi pada rusaknya perkara yang dilarang.

2. Pernikahan mut'ah pixabay/StockSnap

Pernikahan mut'ah adalah pernikahan yang dibatasi oleh waktu, baik sebentar atau lama. Padahal, akad
seharusnya dilakukan secara mutlak, tanpa ikatan waktu, dan ditujukan untuk selamanya atau hingga
terjadi perceraian yang tak dipersyaratkan sejak akad.

3. Pernikahan dengan beberapa akad freepik/prostooleh

Maksud dari pernikahan ini adalah adanya dua orang wali yang menikahkan satu orang perempuan
dengan dua orang laki-laki. Dalam hal tersebut, tak diketahui secara pasti orang mana yang akadnya
didahulukan.

Sehingga, jika salah di antara laki-laki itu menggauli sang perempuan, maka wajib baginya mahar mitsli.
Mahar mitsli ialah mahar yang disesuaikan dengan mahar yang dibayarkan pada sebayanya perempuan
tersebut. Bisa dengan cara melihat mahar yang diterima oleh saudara-saudara perempuannya atau bibi-
bibinya.

4. Pernikahan orang ihram Pexels/Danu Hidayaturrahman

Pernikahan orang yang sedang ihram, baik ihram haji, ihram umrah, ataupun keduanya, baik dengan
akad yang sah maupun dengan akad yang rusak, tidak boleh dinikahkan. Hal ini disebutkan dalam sabda
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, yang berbunyi, “Orang yang ihram tidak boleh menikah dan tak
boleh dinikahkan.”

5. Pernikahan perempuan yang sedang dalam masa iddah atau sedang istibra

Pernikahan tidak sah selanjutnya adalah pernikahan perempuan yang sedang dalam masa iddah dan
sedang istibra dari mantan suaminya, walaupun dari hasil hubungan syubhat.

Dalam konteks ini, jika laki-laki yang menikahi perempuan beriddah itu menggaulinya, maka ia harus
dijatuhi hukuman (had), kecuali jika ia tidak mengetahui status haram menikahi perempuan beriddah
dan sedang istibra

. 6. Pernikahan dengan perempuan yang ragu akan kehamilannya sebelum habis masa iddah
pixabay/OlcayErtem

Para ulama Syafi'iyah juga mengatakan bahwa haram menikahi perempuan yang ragu akan
kehamilannya sebelum habis masa iddah. Keharaman ini lahir dari keraguan yang dimiliki oleh sang
perempuan.

7. Pernikahan seorang muslim dengan perempuan non-muslim selain Kitabiyyah (ahli kitab) asli
unsplash/wu jianxiong

Firman Allah SWT dalam Quran Surat Al-Baqarah ayat 221 menyebutkan, "Dan janganlah kamu menikahi
wanita-wanita musyrik, sebelum mereka beriman." (QS Al-Baqarah [2]: 221)

Artinya, seorang muslim dilarang menikah dengan perempuan non-muslim selain Kitabiyyah asli, seperti
perempuan berhala, penyembah api (majusi), penyembah matahari, ataupun keturunan kitabi dan
majusi atau sebaliknya.Dengan kata lain, maksud perempuan Kitabiyyah di sini adalah perempuan
Yahudi dan Nasrani.

8. Pernikahan dengan seseorang yang pindah dari satu agama ke agama lain pexels/Emma Bauso
Pernikahan dengan orang yang pindah dari satu agama ke agama lain, juga dilarang. Singkatnya, kamu
tidak boleh menerima lamaran pernikahan dari orang dengan agama selain agama Islam.

9. Pernikahan seorang perempuan muslim dengan laki-laki non-muslim unsplash/Progressive Insurance

Sama halnya dengan pernikahan seorang laki-laki muslim dengan perempuan non-muslim, pernikahan
seorang perempuan muslim dengan laki-laki non-muslim juga dianggap tidak sah atau batal.

8. Prinsip-prinsip pernikahan dalam Islam :

Jawab:

1. Prinsip Mitsaqan ghaliza(Komitmen Suci)

2. Prinsip mawaddah wa rahmah (Cinta dan kasih yang tak bertepi )

3. Prinsip mu`asyarah bil ma`ruf (Prilaku santun dan beradab)

4. Prinsip Musyawarah(Komunikasi yang hangat dan intens)

9. Ungkapkan hikmah adanya Syariah pernikahan/ munakahat:

 Terciptanya hubungan antara laki-laki dan perempuan yang bukan


muhrimnya dalam ikatan suci yang halal dan diridhai Allah SWT.
 Mendapatkan keturunan yang sah dari hasil pernikahan
 Terpeliharanya kehormatan suami istri dari perbuatan zina.
 Terjalinnya kerjasama antara suami dan istri dalam mendidik anak dan
menjaga kehidupan nya.
 Terjalinnya silahturahmi antar keluarga besar pihak suami dan pihak istri.

Anda mungkin juga menyukai