Anda di halaman 1dari 38

SMAN 2 JAYAPURA

TUGAS AGAMA ISLAM XII IPA 5 & XII IPS 4


KELOMPOK
Tugas
Agama
Munakah
Nama-nama anggota :
1. Renaldy Mangngissengi
2. Muhammad Isra Irianto
3. Rizky Ananta
4. Muhammad Deirmansyah Usman
5. Fitriani Syawalia
6. Herniyati Hasiun
7. Nilawati Dwiputri
8. Ekka Nabila Al-rizka Vanya Putri
9. Rifena D. Salimu
ARTI DAN HUKUM NIKAH
Nikah menurut syarak: melakukan suatu akad / perjanjian
untuk mengikat diri antara lelaki dengan wanita untuk
menghalalkan hubungan keduanya dengan sukarela dan
persetujuan kedua belah pihak dalam rangka mewujudkan
rumah tangga yang diridhoi ALLAH swt.








(QS An Nisa: 3)
Artinya:
Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak)
perempuan yang yatim (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah
wanita-wanita (lain) yang kamu senangi: dua, tiga atau empat. Kemudian
jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang
saja, atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih
dekat kepada tidak berbuat aniaya.
HUKUM NIKAH
Hukum asal menikah : Mubah/boleh. hukum mubah ini
dapat berubah-sesuai dengan keadaan :
Sunah ( dianjurkan ) : Orang yang ingin menikah,
mampu menikah,dan mampu mengendalikan diri.
Wajib ( Diharuskan ) : Orang yang ingin menikah,
mampu menikah,dan ia khawatir berbuat zina.
Makruh ( dibenci / lebih baik ditinggalkan ) : Orang
yang ingin menikah tetapi belum mampu memberi
nafkah.
Haram ( dilarang ) : Bermaksud menyakiti wanita
yang akan ia nikahi.
MENGAPA HARUS NIKAH
Firman Allah Swt.
Wa min aayaatihii an khalaqa lakum min
anfusikum azwaajal li taskuunuu ilaihaa wa
jaala bainakum mawaddataw wa rahmatan inna
fii dzaalika la aayaatil li qaumiy
yatafakkaruun. ( QS Ar Rum 21)
Artinya: Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya, Dia
menciptakan untuk kamu istri dari jenismu supaya kamu
tentram bersamanya. Dan Dia menjadikan cinta dan kasih
sayang di antara kamu. Sesungguhnya pada yang
demikian itu menjadi tanda-tanda bagi orang-orang yang
berpikir.
TUJUAN PERNIKAHAN
UNTUK MEMPEROLEH RASA CINTA DAN KASIH SAYANG
yang benar
UNTUK MEMPEROLEH KETENANGAN dan kebahagiaan HIDUP
UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN SEKSUAL SECARA SAH DAN
DIRIDHOI ALLAH SWT
UNTUK MEMPEROLEH KETURUNAN YANG SAH DALAM
MASYARAKAT
HARTA DAN ANAK ANAK ADALAH PERHIASAN KEHIDUPAN
DUNIA (Q.S. AL-KAHFI, 18:46)
SYARAT SAH NIKAH
Syarat bakal suami
- Islam
- Lelaki yang tertentu
- Bukan lelaki mahram dengan bakal isteri
- Mengetahui wali yang sebenar bagi akad nikah tersebut
- Bukan dalam ihram haji atau umrah
- Dengan kerelaan sendiri dan bukan paksaan
- Tidak mempunyai empat orang isteri yang sah dalam satu
masa
- Mengetahui bahawa perempuan yang hendak dikahwini
adalah sah dijadikan isteri
Syarat bakal isteri
- Islam
- Perempuan yang tertentu
- Bukan perempuan mahram dengan bakal suami
- Bukan seorang khunsa
- Bukan dalam ihram haji atau umrah
- Tidak dalam idah
- Bukan isteri orang
RUKUN NIKAH
SAH TIDAKNYA PERNIKAHAN DILIHAT dari
TERPENUHI TIDAKNYA RUKUN NIKAH :
ADA CALON SUAMI
ADA CALON ISTRI
ADA WALI NIKAH
DUA ORANG SAKSI
IJAB DAN QOBUL
SIAPA WALI ITU
Wali adl : orang yang terdekat dgn mempelai wanita :
Ayah kandung mempelai wanita
Kakek dari mempelai perempuan.
Saudara laki-laki yang seibu-sebapak.
Saudara laki-laki yang sebapak saja.
Anak laki-laki dari saudara laki-laki seibu-sebapak.
Ayah tiri tidak boleh menjadi wali.
Anak laki-laki dari saudara laki-laki yang sebapak.
Saudara bapak yang laki-laki (paman).
Anak laki-lakipaman yang dari pihak bapak.
Wali hakim :berlaku jika No 1-8 tidak ada / sedang
berhalangan.
Syarat syah wali/saksi nikah
Syarat syah wali /saksi nikah :
Islam,
Laki-laki
Balig, sudah berumur minimal 15 tahun.
Berakal sehat
Merdeka, adalah orang yang mempunyai hak untuk
mengurus dirinya.
ijab qobul nikah
Ijab adalah : ucapan wali mempelai wanita yg
sedang menikahkan
Qobul adalah : jawaban mempelai laki-laki ketika
menerima pernikahannya
Syarat nya :
Ijab qobul dilakukan dalam satu majlis
Ijab qobul tidak boleh mengandung persyaratan (khiyar syarat)
Ijab qobul itu dilakukan dengan jelas , mudah dan tunai /
langsung saat itu.
Q.S ANNISA : 23
Diharamkan atas kamu :
ibu-ibumu; anak perempuanmu ; saudara perempuanmu,
saudara-saudara perempuan bapakmu ; saudara-saudara
perempuan ibumu ; anak-anak perempuan dari saudara laki-
lakimu; anak perempuan dari saudara perempuanmu; ibu-
ibumu yang menyusui kamu; saudara perempuan sepersusuan;
ibu-ibu isterimu ; anak-anak isterimu yang dalam
pemeliharaanmu dari isteri yang telah kamu campuri, tetapi jika
kamu belum campur dengan isterimu itu , maka tidak berdosa
kamu mengawininya; isteri-isteri anak kandungmu ;
Menghimpun dua perempuan yang bersaudara, kecuali yang
telah terjadi pada masa lampau; sesungguhnya Allah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang..
Kewajiban Suami
Mencari nafkah untuk keluarga sesuai dengan
kemampuan suami.
Memberikan perlindungan dan rasa aman terhadap
keluarga
Memberi nafkah lahir batin dan kasih sayang pada
istri dan anak.
Memberikan bimbingan, didikan, dan mengatur
keluarga supaya selamat, sejahtera dunia dan
akhirat.

Berusaha menjadi kepala rumah tangga yang


bijaksana
Kewajiban Istri
Taat dan Patuh kepada perintah dan aturan suami.
Mengurus Rumah Tangga ( menyiapkan keperluan suami dan anak )
sebaik-baiknya
Berusaha menerima dgn ikhlas pemberian suami dan Tidak
meminta sesuatu di luar kemampuan suami.
Jika istri akan puasa sunah, harus ada izin dari suami.
Menjaga kehormatan dirinyadan berusaha untuk tampil cantik dan
menyenangkan didepan suami ( Berhias itu hanya untuk suami )
Menjaga rahasia suami dan harta suami.
Mengasuh, mendidik dan memberikan kasih sayang
kepada anak
Hikmah Menikah
Menikah itu Sunah Rasul Dan banyak hikmah :
Menentramkan batin, pikiran jernih, semangat bekerja tinggi,
istiqamah, dan menambah khusuk dalam ibadah.
Menjauhkan diri dari perbuatan maksiat.
Memperluas tali silahturahmi.
Saling menyempurnakan.
Melahirkan generasi penerus Islam, anak yang saleh mendoakan kedua
orang tuanya.
Hikmah pernikahan bagi yang menjalaninya
1. Menyelamatkan diri dari penyalahgunaan nafsu
seksual.
2. Sebagai wadah bagi ketentraman jiwa, cinta kasih,
dan sayang.
3. Sebagai wadah pembinaan tanggung jawab dalam
keluarga.
Hikmah pernikahan bagi masyarakat :
a. Menyelamatkan masyarakat dari kemungkinan
maraknya perzinaan.
b. Kaum perempuan memperoleh kewajaran dalam
derajatnya di masyarakat.
c. Syiar Islam akan semakin berkembang.
HAL-HAL YANG DAPAT MELEPASKAN IKATAN
PERNIKAHAN
TALAK
FASAKH
KHULU
LIAN
ILA
ZHIHAR
HADHANAH
TALAK
Perceraian ialah lepasnya tali pernikahan suami
istri dalam berumah tangga.
Talak ialah perceraian atas kehendak suami.
Hukum talak : makruh ( SESUATU YANG DIBENCI )
MACAM-MACAM TALAK
TALAK ROJ IAH : yaitu talak satu dan talak dua. Disebut
talak rujiah karena suami masih dapat rujuk kembali dan masa
idah belum habis.

TALAK BAIN : yaitu talak tiga, jika suami tidak dapat rujuk
walaupun masa idah belum habis. Talak tiga sering disebut
dengan talak bain kubra.
LAFADZ / UACAPAN TALAK :
Talak sharih yaitu talak dengan lafaz yang jelas atau terang. Misalnya
suami berkata pada istrinya, Kamu saya cerai! atau Kamu saya
talak! Talak semacam ini diniati atau tidak maka talak sudah jatuh
dan haram bercampur.
Talak kinayah yaitu talak dengan lafaz sindiran. Misalnya suami berkata
pada istrinya,Pergi dari sini! atau Pulang ke rumah orangtuamu!
Talak seperti ini jatuh kalau diniati talak, tetapi jika tidak diniati maka
talak tidak jatuh dan halal bercampur.
ILA LIAN ZIHAR KHULU
FASAKH
1. ILA : sumpah suami tidak akan mencampuri istrinya
selama 4 bulan atau lebih (tidak terbatas), jika suami
kembali pada istrinya sebelum 4 bulan, ia wajib membayar
denda. Tetapi jika sampai 4 bulan suami belum kembali
baik pada istrinya, hakim berhak menyuruh suami memilih
2 hal: 1. membayar denda lalu kembali baik dengan
istrinya, 2. menceraikan istrinya.
2. LIAN : suami menuduh istrinya berbuat serong dengan
mengucapkan 4x sumpah sbg pengganti 4 org saksi,
kemudian ditambah dgn ucapan suami, Atasku laknat
Allah sekiranya aku dusta dalam tuduhannya.
Akibat lian dari suami adalah sebagai berikut:
Suami tidak dihukum had menuduh
Istri wajib dihukum had zina
Suami istri bercerai selamanya
Jika lahir anak, anak itu tidak diakui oleh suami
ZIHAR : suami menyerupakan istrinya seperti ibunya. Contoh suami
berkata pada istrinya, Engkau tampak olehku seperti punggung
ibuku. Akibat zihar : suami haram campur dgn istrinya. Adapun
supaya halal campur, suami wajib membayar kifarat. ada 3
tingkatan:
Memerdekakan budak
Puasa 2 bulan berturut-turut
Bila tidak mampu, wajib memberi makan 60 orang miskin
KHULU : perceraian atas kehendak istri dengan cara istri memberi
uang tebusan pada suami supaya mau menjatuhkan talak pada
istri. ( khulu = cerai gugat )
Akibat khulu antara lain:
Khulu boleh dijatuhkan pada waktu istri sedang datang bulan
atau suci tapi sudah dicampuri.
Suami tidak dapat rujuk walaupun masa idah belum habis.
FASAKH : Rusaknya ikatan pernikahan karena sebab2 tertentu /
perceraian atas kehendak hakim atau talak yang dijatuhkan oleh
hakim pengadilan agama. Sebab-sebab terjadinya fasakh antara
lain:
Suami istri ternyata masih muhrim
Suami gila
Suami tidak mampu memberi nafkah
Suami pergi atau hilang
Hadanah : merawat, mendidik anak-anak yang belum dapat
mengurus dirinya sendiri.
Jika terjadi perceraian suami istri & sudah punya anak yang belum
mumayiz maka istrilah yang berhak merawat anak tersebut
sampai ia mengerti, sedangkan biaya perawatan/pendidikan
ditanggung oleh bapaknya. Kalau anak sudah mengerti
diserahkan kepada yang terbaik, yang lebih pantas, bapaknya
atau ibunya.
Idah
IDAH : Adalah masa menunggu bagi seorang istri /
janda setelah terjadi perceraian.
Tujuan masa idah :
Memberi kesempatan berpikir pada keduanya
untuk melanjutkan perceraian atau rujuk.
Untuk mengetahui keadaan istri/janda hamil atau
tidak. Sebab kalau hamil, masa idahnya
diperpanjang sampai dengan kelahiran anak dan
kering darah wiladahnya (darah sehabis
melahirkan).
Macam-macam masa idah:
Bagi istri yang diceraikan suami dalam keadaan
hamil, masa idahnya sampai dengan lahirnya
anak dan sampai kering darah wiladahnya.
Bagi istri yang ditinggal mati suaminya jika tidak
hamil, masa idahnya 4 bulan 10 hari.
Bagi istri yang datang bulannya masih lancar,
masa idahnya tiga kali suci.
Bagi istri / janda yang sudah tidak datang bulan,
masa idahnya 3 bulan.
Bagi istri / janda yang belum pernah dicampuri,
mereka tidak punya masa idah.
HAK ISTRI PADA MASA IDAH :

Bagi istri/janda yang di talak rajiah, mereka


berhak mendapat tempat, pakaian, dan
nafkah pangan.
Bagi istri/janda yang ditalak bain, mereka
hanya berhak mendapat tinggal.
Bagi istri yang ditinggal mati suaminya, pada
masa idah mereka tidak mendapat nafkah
karena sudah mendapat warisan almarhum
suaminya. Begitu pula janda dalam masa idah
juga tidak mendapat nafkah.
Rujuk
RUJUK Adalah : kembalinya suami kepada bekas istrinya pada
waktu masa idah belum habis
HUKUM RUJUK : MUBAH / BOLEH. Dan dapat berubah sesuai
dengan keadaan :
Wajib, yaitu bagi suami yang mempunyai istri
lebih dari satu dan belum berlaku adil antar
istrinya
Sunah, yaitu apabila dengan rujuk keadaan
menjadi baik.
Makruh, yaitu jika dengan rujuk keadaan menjadi
buruk.
Haram, yaitu jika dengan rujuk istri menjadi
menderita.
Rukun rujuk:
Istri sudah pernah dicampuri.
Yang dapat dirujuk, istri yang ditalak rajiah.
Masa idahnya belum habis.
Istri yang dirujuk itu tertentu, jika suami
menjatuhkan talak pada beberapa istrinya, yang
dirujuk hanya satu maka rujuknya tidaj sah.
Lafal rujuk harus dengan lafal yang jelas atau
sindiran.
Tidak ada paksaan dari pihak suami untuk rujuk.
Perkawinan Menurut
UU No. 1 Tahun 1974
Perkawinan menurut UU No. 1 Tahun 1974 atas dasar:
Tidak ada unsur paksaan
Mempersulit proses perceraian
Poligami diperbolehan dengan syarat tertentu
Batas usia minimal bagi kedua calaon pengantin pria dan wanita.
Kewajiban pencatatan perkawinan:
Setiap perkawinan harus dicatat.
Pencatatan perkawinan dilakukan oleh pegawai pencatatan nikah.
Setiap perkawinan harus dilangsungkan di bawah pengawasan pegawai pencatat
nikah.
Perkawinan yang dilakukan di luar pegawai pencatatan nikah tidak mempunyai
kekuatan hukum.
Perkawinan hanya dapat dibuktikan dengan akta nikah yang dibuat oleh pegawai
pencatat nikah.
Poligami
Batasan dalam berpoligami:
Suami mendapat izin untuk berpoligami jika:
Istri tidak dapat menjalankan kewajibannya.
Istri mendapat cacat badan.
Istri tidak dapat melahirkan keturunan.
Suami yang akan berpoligami akan menempuh prosedur
sebagai berikut:
Suami mengajukan pernikahan berpoligami dengan
alasan yang kuat.
Adanya persetujuan dari istri pertama.
Suami mampu memberi nafkah.
Adanya jaminan bahwa suami akan berbuat adil kepada
istri-istrinya
UU No. 1 thn 1974 tentang pernikahan terdiri dari 14
bab yang terbagi menjadi 67 pasal. Secara garis
besar :
1. Bab I : Dasar pernikahan, terdiri dari 5 pasal.
2. Bab II : Syarat-syarat pernikahan, terdiri dari 7
pasal.
3. Bab III : Pencegahan Pernikahan, terdiri dari 9
pasal.
4. Bab IV : Batalnya Pernikahan, terdiri dari 7
pasal.
5. Bab V : Perjanjian Pernikahan, terdiri dari 1
pasal.
6. Bab VI : Hak dan Kewajiban suami-istri, terdiri dari
5 pasal.
7. Bab VII : Harta Benda dalam Pernikahan, terdiri
dari 5 pasal.
8. Bab VIII : Putusnya pernikahan serta Akibatnya,
terdiri dari 4 pasal.
9. Bab IX : Kedudukan Anak, terdiri dari 3 pasal.
10. Bab X : Hak dan Kewajiban antara Orang tua dan
Anak, terdiri dari 5 pasal.
11. Bab XI : Perwalian, terdiri dari 5 pasal.
12. Bab XII : Ketentuan-ketentuan lain, terdiri dari 9
pasal.
13. Bab XIII : Ketentuan Peralihan, terdiri dari 2 pasal.
14. Bab XIV : Ketentuan Penutup,terdiri dari 2 pasal.
Dalam Kompilasi Hukum Islam di Indonesia yang
penggunaannya berdasarkan pada Instruksi Presiden
Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1991, pada buku
I Bab II Pasal 5, dinyatakan bahwa :
1. Agar terjamin ketertiban pernikahan-pernikahan bagi
masyarakat Islam, setiap pernikahan harus dicatat.
2. Pencatatan pernikahan tersebut dilakukan oleh
Pegawai Pencatat Nikah.
3. Setiap pernikahan harus dilangsungkan di hadapan
dan di bawah pengawasan Pegawai Pencatat Nikah.
4. Pernikahan yang dilakukan di luar pengawasan
Pegawai Pencatat Nikah tidak mempunyai
kekuasaan hukum.
UU No. 1 tahun 1974 pasal 2 ayat 1, menegaskan bahwa,
Pernikahan adalah sah apabila dilakukan menurut
hokum masing-masing agamanya dan kepercayaanya
itu. Dalam Kompilasi Hukum Islam Bab II disebutkan
bahwa:

1. Pasal 4, pernikahan itu sah apabila dilaksakan menurut


Hukum Islam.
2. Pasal 2, pernikahan menurut hokum Islam adalah
pernikahan yang akadnya sangat kuat atau misaqan
galizan untuk menaati perintah Allah dan
melaksanakannya merupakan ibadah.
Peran pengadilan agama menurut UU No. 1 tahun 1974 :
1. Memberikan keputusan tentang pernikahan campuran oleh
pegawai pencatat pernikahan.
2. Ijin untuk beristri lebih dari seorang.
3. Ijin melangsungkan pernikahan bagi seseorang yang belum
4. mencapai umur 21 tahun, bila orang tuanya, wali atau
keluarganya dalam hubungan garis lurus mempunyai
perbedaan pendapat.
5. Memberikan sangsi atau memutuskan untuk tidak
melangsungkan pernikahan karena adanya penyimpangan dari
ketentuan umur minimum.
6. Permohonan pihak yang pernikahannya ditolak oleh pegawai
pencatat pernikahan.
7. Permohonan pembatalan pernikahan.
8. Gugatan tentang kelalaian kewajiban suami atau istri.
9. Mengurusi / mengatasi perceraian.
10.Menindaklanjuti akibat pernikahan.
SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai