Anda di halaman 1dari 39

Curriculum Vitae

Nama : Agus Musalim, S.Ag.


Tgl Lahir : Purbalingga, 24 Januari 1976
Pangkat/Gol : Penata / III c
Alamat : RT 08 RW 03 Karanggedang
Kec. Bukateja Kab. Purbalingga
Pendididikan :
1. S.1 : IAIN Walinsongo Semarang
2. SLTA : MAN 1 Banjarnegara
3. SLTP : MTsN Banjarnegara
4. SD : MI YAPPI Karanggedang Bukateja
Riwayat Pekerjaan :
1. GTT MTs Maarif NU Kutawis Th. 2000
2. Pegawai KUA Kecamatan Bojongsari Th. 2005
3. Penghulu KUA Kecamatan Bojongsari Th. 2008
4. Kepala KUA Kecamatan Kalimanah Th, 2011
5. Kepala KUA Kecamatan Purbalingga Th. 2018
: KUA
VISI
VisVi
” Terwujudnya Pelayanan
yang unggul dan prima
kepada masyarakat dibidang
keagamaan serta
terciptanya sinergi dan
harmonisasi antar lembaga
dalam kehidupan masyarak
yang beriman dan bertaqwa”
Misi :
MISI KUA
•Mewujudkan pelayanan di bidang kepenghuluan
sesuai standard dan target pelayanan.
•Meningkatkan Pelayanan BP 4 dan keluarga
sakinah.
•Meningkatkan Pelayanan Teknis dan
Administrasi Kemasjidan, P2A, Pembinaan
syariah dan produk halal
•Mewujudkan kehidupan masyarakat yang
agamis, rukun berdasarkan iman dan taqwa.
•Meningkatkan Pelayanan di bidang
pembinaan calon jamaah haji
•Meningkatkan pelayanan di bidang
kemitraan dan hisab rukyat
•Menjalin hubungan yang sinergis dan
harmonis di bidang lintas sektoral dan
LPTQ
Mewujudkan kehidupan masyarakat yang
agamis, rukun berdasarkan iman dan
taqwa.
motto :
“ MELAYANI DENGAN SETIA”
Melamgan Setia:
Bahwa dalam memberikan layanan kepada
masyarakat,Pegawai KUA Kalimanah berpedoman
pada pelayanan dengan Senyuman, Efektif
& Efisien, Teliti, Ikhlas dan Amanah.
.
Hubungan Wajar
1. Fitrah laki-laki / perempuan
2. Membuahkan keturunan
3. Membahagiakan
4. Aturan norma
5. Pengembangan budaya
kemanusiaan
8
Hubungan Wajar
1. Fitrah laki-laki / perempuan
2. Membuahkan keturunan
3. Membahagiakan
4. Aturan norma
5. Pengembangan budaya
kemanusiaan
10
Hubungan Wajar

1. Fitrah laki-laki /
perempuan
2. Membuahkan keturunan
3. Membahagiakan
4. Aturan norma
5. Pengembangan budaya
kemanusiaan
11
Hubungan Tak Wajar

1. Tidak tahu
2. Tidak menjaga diri / lalai
3. Tindak kekerasan
4. Tuntutan sosial-ekonomi
5. Kebablasan

12
Bentuk
1. Onani / masturbasi
2. Homo / lesbian
3. Sodomi
4. Rebutan pacar
5. Hubungan pra nikah
6. Perselingkuhan
7. Kawin – cerai
13
Pendorong
1. Pola hidup
2. Sikap liberal
3. Hedonisme
4. Mobilitas dan kemudahan akses
5. Dunia maya

14
Faktor Pendorong Hubungan Bebas

1. Fisik siaga
2. Semangat terjaga
3. Kesempatan ada
4. Pengendalian diri terlena
5. Ingin mencoba

15
Ekses perilaku menyimpang
1. Fisik : hamil / pengguguran
2. Ketidakseimbangan : masalah keperawanan
3. Penyakit kelamin
4. Depresi dan trauma
5. Kelemahan dalam vitalitas
6. Penolakan untuk menikah
7. Keretakan dalam rumah tangga

16
ARTI DAN HUKUM NIKAH
TUJUAN PERNIKAHAN
RUKUN NIKAH
Kewajiban Suami Istri
Hikmah Menikah
Talak (Perceraian)
Idah Rujuk
Perkawinan Menurut UU
Pengertian perkawinan

 Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 1/1974, bab I, pasal 1

“Perkawinan ialah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang
wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga yang
bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa”.

 Kompilasi Hukum Islam (KHI) Pasal 2

Perkawinan adalah pernikahan, yaitu akad yang sangat kuat atau untuk
mentaati perintah Allah dan melaksanakannya merupakan ibadah
.
Azas-azas Perkawinan dalam UU no
1 Tahun 1974
1. Menganut azas monogami.
2. Menganut prinsip calon suami istri harus sudah
matang jiwa raganya . Standar umur dewasa 21
tahun.
3. Bahwa perkawinan baru dikatakan sah bilamana
dilakukan menurut hukum masing-masing
agamanya dan kepercayaan itu.
4. Bahwa tujuan perkawinan membentuk keluarga
yang bahagia, kekal dan sejahtera
5. Menganut prinsip mempersukar terjadinya
perceraian
6. Hak dan kedudukan istri adalah seimbang dengan
hak dan kedudukan suami
 Arti dan Hukum Nikah 
 Nikah menurut syara’: melakukan suatu akad
/ perjanjian untuk mengikat diri antara
lelaki dengan wanita untuk menghalalkan
hubungan keduanya dengan sukarela dan
persetujuan kedua belah pihak dalam rangka
mewujudkan rumah tangga yang diridhoi
ALLAH swt.
Firman Allah Swt. :… fan kihuu maa thaaba lakum
ninan nisaa-i matsnaa wa tsulaatsa wa rubaa’a fa in
khiftum allaa ta’diluu fa waahidatan … (QS An Nisa:
3)
Artinya: … maka kawinilah perempuan-perempuan
lain yang kamu sukai, dua, tiga, atau empat, tetapi
jika kamu tidak akan dapat berlaku adil, maka
nikahilah seorang saja …
 Hukum Nikah 
Hukum asal menikah : Mubah/boleh. hukum mubah
ini dapat berubah-sesuai dengan keadaan :
 Sunah ( dianjurkan ) : Orang yang ingin
menikah, mampu menikah,dan mampu
mengendalikan diri.
 Wajib ( Diharuskan ) : Orang yang ingin
menikah, mampu menikah,dan ia khawatir
berbuat zina.
 Makruh ( dibenci / lebih baik ditinggalkan ) :
Orang yang ingin menikah tetapi belum mampu
memberi nafkah.
 Haram ( dilarang ) : Bermaksud menyakiti
wanita yang akan ia nikahi.
 mengapa harus nikah 
Firman Allah Swt.
Wa min aayaatihii an khalaqa lakum min
anfusikum azwaajal li taskuunuu ilaihaa wa
ja’ala bainakum mawaddataw wa rahmatan inna
fii dzaalika la aayaatil li qaumiy
yatafakkaruun. ( QS Ar Rum 21)
Artinya: Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya, Dia
menciptakan untuk kamu istri dari jenismu supaya kamu
tentram bersamanya. Dan Dia menjadikan cinta dan kasih
sayang di antara kamu. Sesungguhnya pada yang
demikian itu menjadi tanda-tanda bagi orang-orang yang
berpikir.
TUJUAN PERNIKAHAN
UNTUK MEMPEROLEH RASA CINTA
DAN KASIH SAYANG yang benar
UNTUK MEMPEROLEH KETENANGAN dan
kebahagiaan HIDUP
 UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN
SEKSUAL SECARA SAH DAN DIRIDHOI
ALLAH SWT
UNTUK MEMPEROLEH KETURUNAN YANG
SAH DALAM MASYARAKAT
“ HARTA DAN ANAK ANAK ADALAH
PERHIASAN KEHIDUPAN
DUNIA” (Q.S. AL-KAHFI, 18:46)
SAH TIDAKNYA PERNIKAHAN
DILIHAT dari TERPENUHI
TIDAKNYA RUKUN NIKAH :
 ADA CALON SUAMI
 ADA CALON ISTRI
 ADA WALI NIKAH
 DUA ORANG SAKSI
 IJAB DAN QOBUL
Wali adl : orang yang terdekat dgn mempelai wanita :
 Ayah kandung mempelai wanita
 Kakek dari mempelai perempuan.
 Saudara laki-laki yang seibu-sebapak.
 Saudara laki-laki yang sebapak saja.
 Anak laki-laki dari saudara laki-laki seibu-sebapak.
 Ayah tiri tidak boleh menjadi wali.
 Anak laki-laki dari saudara laki-laki yang sebapak.
 Saudara bapak yang laki-laki (paman).
 Anak laki-lakipaman yang dari pihak bapak.
 Wali hakim :berlaku jika No 1-8 tidak ada / sedang
berhalangan.
Syarat syah wali /saksi nikah :
Islam,
Laki-laki
Balig, sudah berumur minimal 15 tahun.
Berakal sehat
Merdeka, adalah orang yang mempunyai hak untuk
mengurus dirinya.
Ijab adalah : ucapan wali
mempelai wanita yg
sedang menikahkan
Qobul adalah : jawaban mempelai
laki-laki ketika
menerima pernikahannya
Syarat nya :
Ijab qobul dilakukan dalam satu
majlis
Ijab qobul tidak boleh
mengandung persyaratan ( khiyar
syarat )
Ijab qobul itu dilakukan dengan
jelas , mudah dan tunai /
langsung saat itu.
Q.S ANNISA : 23

Diharamkan atas kamu : ibu-ibumu; anak perempuanmu ; saudara


perempuanmu, saudara-saudara perempuan bapakmu ; saudara-
saudara perempuan ibumu ; anak-anak perempuan dari saudara
laki-lakimu; anak perempuan dari saudara perempuanmu; ibu-
ibumu yang menyusui kamu; saudara perempuan sepersusuan;
ibu-ibu isterimu ; anak-anak isterimu yang dalam
pemeliharaanmu dari isteri yang telah kamu campuri, tetapi jika
kamu belum campur dengan isterimu itu , maka tidak berdosa
kamu mengawininya; isteri-isteri anak kandungmu ;
Menghimpun dua perempuan yang bersaudara, kecuali yang
telah terjadi pada masa lampau; sesungguhnya Allah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang..
WANITA YANG TIDAK BOLEH DINIKAHI

1. Yang haram dinikahi karena


keturunan.
Ibu dan seterusnya ke atas.
Anak perempuan kandung dan
seterusnya ke bawah.
Saudara perempuan
(sekandung, sebapak, atau
seibu).
Saudara perempuan dari ibu.
Saudara perempuan dari bapak.
Anak perempuan dari saudara
laki-laki dan seterusnya.
Anak perempuan dari saudara
perempuan dan seterusnya.
WANITA YANG TIDAK BOLEH
DINIKAHI
2. Yang haram dinikahi karena
sesusuan.
Ibu yang menyusui.
Saudara perempuan sesusuan.

3. Yang haram dinikahi karena


hubungan perkawinan.
Anak tiri.
Istri dari anak laki-laki
(menantu),
baik sudah cerai maupun belum.
Mertua.
Ibu tiri.

4. Yang haram dinikahi karena


mengumpulkan dua orang perempuan
yang keduanya bermuhrim.
 Mencari nafkah untuk keluarga
sesuai dengan kemampuan suami.
 Memberikan perlindungan dan rasa
aman terhadap keluarga
 Memberi nafkah lahir batin dan
kasih sayang pada istri dan anak.
 Memberikan bimbingan, didikan, dan
mengatur keluarga supaya selamat,
sejahtera dunia dan akhirat.

 Berusaha menjadi kepala


rumah tangga yang bijaksana
Taat dan Patuh kepada perintah dan aturan
suami.
Mengurus Rumah Tangga ( menyiapkan
keperluan suami dan anak ) sebaik-baiknya
Berusaha menerima dgn ikhlas pemberian
suami dan Tidak meminta sesuatu di luar
kemampuan suami.
Jika istri akan puasa sunah, harus ada izin
dari suami.
Menjaga kehormatan dirinyadan berusaha
untuk tampil cantik dan menyenangkan
didepan suami ( Berhias itu hanya untuk suami
)
Menjaga rahasia suami dan harta suami.
Mengasuh, mendidik dan memberikan kasih
sayang
kepada anak
 Menikah itu Sunah Rasul
Dan banyak hikmah :
Menentramkan batin, pikiran
jernih, semangat bekerja tinggi,
istiqamah, dan menambah khusuk
dalam ibadah.
Menjauhkan diri dari perbuatan
maksiat.
Memperluas tali silahturahmi.
Saling menyempurnakan.
Melahirkan generasi penerus Islam,
anak yang saleh mendoakan kedua
orang tuanya.
Pembaharuan hukum yang di muat dalam Kompilasi
Hukum Islam :
i. Perkawinan harus dilakukan dan dicatat di hadapan dan oleh pegawai PPN (KUA)
ii. Poligami harus dengan ijin Pengadilan Agama, berdasar alasan-alasan tertentu
menurut Undang-Undang.
iii. Pembatasan umur layak kawin untuk wanita (16 tahun) dan pria (19 tahun).
iv. Harta bersama dibagi 1 : 1 antara suami dan isteri.
v. Kedudukan suami dan isteri sama dalam hal hukum perceraian
vi. Diakuinya ahli waris pengganti di Mesir dengan ‫الو صية الو ا جبة‬
vii. Anak angkat dan ahli waris non muslim mendapat bagian dari wasiat wajibah
viii. Pengaturan administrasi pelaksanakan hibah, wasiat dan wakaf yang tidak terdapat
dalam kitab-kitab kuning, telah diatur dalam kompilasi hukum islam.
ix. Hibah dari orang tua pada anaknya dapat diperhitungkan sebagai warisan.
x. Seorang yang cakap bertindak, hanya dapat menghibahkan hartanya kepada orang
lain yang sebanyak-banyaknya sepertiga bagian saja.
xi. Dan lain-lain.
SIKLUS KEHIDUPAN
Jazakumullah
khoiron katsir………

Anda mungkin juga menyukai