Kami mengharapkan semoga dari makalah ini dapat diambil hikmah dan manfaatnya
sehingga dapat memberikan inspirasi bagi kita semua.
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia sebagai makhluk sosial tidak bisa terlepas dari ketergantungan dengan
orang lain. Menurut Ibnu Khaldun, manusia itu (pasti) dilahirkan di tengah-tengah
masyarakat, dan tidak mungkin hidup kecuali di tengah-tengah mereka pula. Manusia
memiliki naluri untuk hidup bersama dan melestarikan keturunannya. Ini diwujudkan
dengan pernikahan. Pernikahan yang menjadi anjuran Allah dan Rasull-Nya ini
merupakan akad yang sangat kuat atau mitssaqan ghalidzan untuk mentaati perintah
Allah dan melaksanakannya merupakan ibadah.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas timbul permasalahan yang perlu di dibahas sedikit tentang:
1. Definisi pernikahan
2. Hikmah/manfaat pernikahan
3. Tujuan Pernikah dalam islam
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Pernikahan
Pengertian Nikah Menurut Bahasa :
Kata nikah berasal dari bahasa arab yang didalam bahasa Indonesia sering
diterjemahkan dengan Kawin / perkawinan, Nikah menurut bahasa mempunyai arti
mengumpulkan, menggabungkan, menjodohkan atau bersenggama (wath’i). Pengertian
Nikah Menurut Istilah
Nikah menurut istilah syariat Islam adalah akad yang menghalalkan pergaulan antara
laki – laki dan perempuan yang tidak ada hubungan Mahram sehingga dengan akad
tersebut terjadi hak dan kewajiban antara kedua insan.
B. Dalil Pernikahan
“Allah Swt. Menjadikan dari kamu istri-istri dari jenis kamu sendiri dan menjadikan
bagimu dan istri-istri kamu itu anak-anak dan cucu-cucu dan memberimu rezeki dari yang
baik-baik.Maka mengapakah mereka beriman kepada yang bathil dan mengingkari nikmat
Allah Swt.”
b. Wajib, bagi orang yang mampu melaksanakan pernikahan dan kalau tidak menikah ia
akan terjerumus dalam perzinaan.
c. Makruh, bagi orang yang tidak mampu untuk melaksanakan pernikahan Karena tidak
mampu memberikan belanja kepada istrinya atau kemungkinan lain lemah syahwat.
d. Haram, bagi orang yang ingin menikahi dengan niat untuk menyakiti istrinya atau
menyia – nyiakannya. Hukum haram ini juga terkena bagi orang yang tidak mampu
memberi belanja kepada istrinya, sedang nafsunya tidak mendesak
e. Mubah, bagi orang – orang yang tidak terdesak oleh hal – hal yang mengharuskan
segera nikah atau yang mengharamkannya.
C. Wali
~Yang berhak menjadi wali bukan sembarang orang, menurut Syafi’I,orang-orang yang
berhak menjadi wali yaitu :
1) Bapak
2) Kakek dari jalur Bapak
3) Saudara laki-laki kandung
4) Saudara laki-laki tunggal bapak
5) Kemenakan laki-laki (anak laki-lakinya saudara laki-laki sekandung)
6) Kemenakan laki-laki (anak laki-laki saudara laki-laki bapak)
7) Paman dari jalur bapak
8) Sepupu laki-laki anak paman
9) Hakim, bila sudah tidak ada wali –wali tersebut dari jalur nasab. Bila sudah benar-
benar tidak ditemui seorang kerabat atau yang dimaksud adalah wali di atas maka
alternatif berdasarkan hadis Nabi adalah pemerintah atau hakim .
1 . Menjadikan hidup tenang dan tenteram karena terjalinnya rasa cinta dan kasih
sayang diantara sesama.
2 . Terhindar dari perbuatan maksiat, dengan adanya pernikahan maka seseorang dapat
menyalurkan naluri seksualnya ke jalan yang benar.
3 . Nikah merupakan jalan terbaik untuk menciptakan keturunan yang baik dan mulia
sekaligus merupakan upaya menjaga kelangsungan hidup sesuai dengan ajaran agama .
4 . Denga menikah dan mempunyai anak , naluri kebapakan dan keibuan akan tumbuh
dan berkembang untuk saling melengkapi
5 . Nikah dapat mendorong seseorang terutama laki- laki untuk bersungguh -sungguh
dalam mencari rezeki yang halal.
6 . Memperluas persaudaraan, pernikahan dalam arti luasa tidak hanya menyatukan dan
memperluas kekerabatan diantara dua keluarga besar yaitu keluarga laki- laki dan
keluarga perempuan .
7 . Mendatangkan keberkahan , pernikahan akan mendorong seseorang terutama suami
untuk sungguh - sungguh untuk mencari nafkah yang banyak dan halal untuk anak dan
istrinya, sehingga dengan kerja kerasnya akan menimbulkan kemakmuran , kebahagiaan
dan keberkahan dalam hidup berumah tangga.
Tujuan Pernikahan
A. Kesimpulan
1. Arti dari pernikahan disini adalah bersatunya dua insane dengan jenis berbeda yaitu
laki-laki dan perempuan yang menjalin suatu ikatan dengan perjanjian atau akad.