Disusun Oleh :
Annisa Permata Bunda (1901
Aulia Andreani ( 1901168)
Darti anisa
KATA PENGATAR................................................................
.......................................... i
DAFTAR ISI
..............................................................................
....................................... ii
BAB I
..............................................................................
................................................... 1
PENDAHULUAN ..................................................................
............................................ 1
Latar Belakang …………………...……………………………………………………….
1
Rumusan Masalah……………………………………………………………………….…
1
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………..………..… 2
PERNIKAHAN…………………………………..……………………………………… 2
HAK DAN KEWAJIBAN SUAMI ISTRI ….………………………………………..…… 4
BAB IIIPENUTUP ………………………………………………………………..…..… 9
KESIMPULAN ………………………………………………………………………..… 9
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………….…… 10
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pernikahan adalah pintu gerbang bagi suatu pembentukan rumah tangga yang legal
yang di akui oleh umat beragama. keluarga ädalah satuan térkecil dalam system
social,syariat islam telah sungguh-sungguh memperhatikan segala permasalahan
keluarga karna keluarga merupakan fondasi pertama dalam membangun sebuah
masyarakat.ketika bangunan itu kuat dan andal di didirikan pada dasar yang
sehat dan fondasi yang kuat pula maka produk masyarakat nya pun menjadi kuat
dan enerjik. Seperi itulah keluarga dan juga perlu di ketahui bahwa
kehidupan rumah tangga tidak lepas dari permasalahan, baik masalah yang sepele
hingga masalah yang membutuhkan kedewasaan berpikir. agar terhindar dari
pertengkaran yang berkepanjangan.Sehingga hal ini membutuhkan saling memahami
antar suami istri, maka dari itu perlu mengetahui antara hak dan
kewajiban suami terhadap isteri atau hak dan kewajiban ister iterhadap suami.
Dewasa ini banyak kasus perceraian yang terjadi di kalangan masyarakat,
walaupun banyak orang yang memahami hak dan kewajiban masing-masing baik
itu hak kewajiban suami terhadap istri atau sebaliknya. Maka dipandang
perlu untuk kita mengkaji dan membahas hal tersebut secara lebih
terperinci terperinci
.
B. RumusanMasalah
A. PERNIKAHAN
1. PENGERTIAN PERNIKAHAN
Secara etimologi, pernikahan berarti persetubuhan. Ada pula yang
mengartikannya perjanjian (al-aqdu).Secara terminologi pernikahan menurut Abu
Hanifah adalah : “aqad yang dikukuhkan untuk memperoleh kenikmatan dari
seorang wanita, yang dilakukan dengan sengaja.
Menurut mazhab Maliki, pernikahan adalah : “ aqad yang dilakukanuntuk
mendapatkan kenikmatan dari wanita “. Dengan aqad tersebut seseorang akan
terhindar dari perbuatan haram (zina). Menurut Mazhab Syafi’i pernikahan
adalah : “ aqad yang menjamindiperbolehkannya persetubuhan”.Sedang menurut
mazhab Hambali adalah : “Aqad yang didalamnya terdapat lafazh pernikahan yang
jelas, agar diperbolehkan bercampur”.
2. DASAR HUKUM PERNIKAHAN
Islam sangat menganjurkan pernikahan, karena banyak mendatangkan kemaslahatan
bagi manusia. Oleh karenanya, Islam mensyariatkan nikah bagi setiap individu
3. RUKUN DAN SYARAT SAH PERNIKAHAN
Pengertian rukun dan Syarat Sah pernikahan Rukun yaitu sesuatu yang mesti ada
yang menentukan sah dan tidaknya suatu pekerjaan (ibadah).
a. Rukun Perkawinan
Jumhur ulama sepakat bahwa rukun pernikahan itu terdiri atas :
1) Adanya calon suami dan istri yang akan melakukan perkawinan
2) Adanya wali dari pihak calon pengantin wanita
3) Adanya dua orang saksi
4) Sighat akad nikah, yaitu ijab qabul yang diucapkan oleh wali atau
5) wakilnya dari pihak wanita, dan dijawab oleh calon pengantin laki
laki.
b. Syarat Sahnya Pernikahan
Pada garis besarnya syarat-syarat sahnya perkawinan itu ada dua sebagai
berikut
1. Calon mempelai perempuannya halal dikawini oleh laki-laki yang ingin
menjadikannya istri.
Akad nikahnya dihadiri para saksi
Adapun syarat-syarat saksi adalah sebagai berikut :
Berakal, bukan orang gila
Baliqh, bukan anak-anak
Merdeka, bukan budak
Islam
Kedua orang saksi itu mendengar
4. HUKUM PERNIKAHAN
Hukum melakukan pernikahan atau perkawinan dapat dibedakan kedalam lima macam,
yaitu sebagai berikut :
a. Pernikahan Wajib (az-zawaj al-wajib),
b. Pernikahan yang dianjurkan (az-zaaj al-mustahab),
c. Pernikahan yang kurang/tidak disukai (az-zawaj al-makruh),
d. Pernikahan yang dibolehkan (az-zawaj al-mubah), yaitu pernikahan yang
dilakukan tanpa ada faktor-faktor yang mendorong (memaksa) atau yang
mengahalang-halangi.
e. Menurut Syariat, disunnahkan menikahi wanita yang mempunyai latar belakang
agama yang baik, mampu menjaga diri dan berasal dari keturunan yang baik-baik.
B. HAK DAN KEWAJIBAN SUAMI ISTRI
1. PENGERTIAN HAK DAN KEWAJIBAN
Apabila akad nikah telah berlangsung dan sah memenuhi syarat dan rukunnya maka
akan menimbulkan akibat hukum dengan demikian, akan menimbulkan pula
hak dan dan kewajibannya
untuk memperoleh sesuatu dari orang yang berkewajiban memberikan hak
tersebut atau apa-apa yang di terima oleh seorang dari orang lain,
sedangkan Kewajiban adalah apa yang harus dikerjakan untuk memberikan
hak orang lain . Membicarakan kewajiban dan hak suami istri.
Menurut sayyid sabiq hak dan kewajiban suami istri ada
tiga macam yaitu:
1. Hak istri atas suami
2. Hak suami atas istri
3. Hak bersama
2. HAK DAN KEWAJIBAN SUAMI ISTRI MENURUT HUKUM ISLAM DAN UU NO.1
TAHUN 1974
Secara umum Undang-Undang Nomor I Tahun 1974 pasal 33 dan 34 menyebutkan
bahwa suami istri wajib saling cinta mencintai,hormat menghormati, setia dan
saling bantu membantu satu sama lain.di antara hak dan kewajiban yaitu:
A. Hak istri yaitu :
1. Hak istri menerima mahar
2. Hak di gauli dengan baik
3. Hak istri dalam massa iddah
4. Hak hadanah
5. Sabar dan selalu membina akhlak istri
6. Perlakuan yang baik
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
pernikahan merupakan pintu gerbang menuju pembentukan lembaga keluarga,oleh
sebab itu suatu keluarga harus di bina bagai madrasah yang memberikan
pengalaman beragama yang mengajarkan nilai-nilai islami. Pernikahan adalah
suatu pristiwa yang fitrah,tarbiyah,dan sarana paling agung dalam memelihara
keturunan dan memperkuat hubungan antar sesama manusia yang menjad sebab
terjaminnya kenangan,cinta dan kasih sayang. Hukum keluarga berasal dari
hukum perkawinan yang merupakan bagian dari hukum perdata yang mengatur dan
melindungi hak-hak pribadi. Hal tersebut bertitik tolak dari prinsip bahwa
kedudukan manusia di lindungi oleh hukum yang secara keperdataan artinya di
lindungi hak-haknya sehingga kebebasan hidup manusia untuk memiliki dan
menggantikan kepemilikannya tidak merugikan orang lain. Sebagai mana dalam
makalah ini yang melibatkan hak-hak dan kewajiban suami. Walaupun di dalam
perbedaan pendapat para imam mazhab dalam menafsirkan sesuatu tidak dapat
menghilang kan antara hak dan kewajiban antara suami dan istri , kesemuanya
memunyai vitbeck (timbale balik) di dalam keluarga.
Sekian kurang dan lebih atas penulisan makalah ini apabila ada kekeliruan
kalimat dan slain sebagainya mohon maaf dan terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA