Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

“MUNAFAKAT/PERNIKAHAN DALAM ISLAM PERNIKAHAN”

Dosen Pengampu:
Hendra S,Pdi.M,A

Di Susun Oleh Kelompok 6:


1. Bayu Pradipa (2310015211054)
2. Zikri Ilhami (2310015211057)
3. Jaisul Wathan (2310015211059)

PRODI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS BUNG HATTA
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena atas limpahan
Karunia, Rahmat, dan Hidayah-Nya yang berupa kesehatan, sehingga makalah yang
berjudul “Munafakat/Pernikahan dalam islam pernikahan” dapat terselesaikan tepat
pada waktunya.
Makalah ini disusun sebagai tugas kelompok mata kuliah Agama. Kami
berusaha menyusun makalah ini dengan segala kemampuan yang kami miliki, namun
kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak memiliki kekurangan baik dari segi
penulisan maupun segi penyusunan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat
membangun akan kami terima dengan senang hati demi perbaikan makalah
selanjutnya.
Semoga makalah ini bisa memberikan informasi mengenai
Munafakat/Pernikahan dalam agama islam pernikahan dan bermanfaat bagi para
pembacanya. Atas perhatian dan kesempatan yang diberikan untuk membuat makalah
ini kami ucapkan terima kasih.

Padang, 15 Oktober 2023

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................. i


DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1
A. Latar Belakang ............................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................................... 1
C. Tujuan Masalah .............................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................... 2
A. Pengertian Pernikahan .................................................................................... 2
B. Rukun dan Syarat Pernikahan ......................................................................... 2
C. Hukum Pernikahan ......................................................................................... 3
D. Perempuan-Perempuan yang Haram Dinikahi ................................................ 4
BAB III PENUTUP ................................................................................................. 5
A. Kesimpulan .................................................................................................... 5
B. Saran .............................................................................................................. 5
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 6

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sesungguhnya pernikahan bisa menjadi penolong bagi agamamu. Bisa pula menjadi penghancur
setan atau menjadi benteng kokoh penahan musuh-musuh allah. Pernikahan adalah jalan sempurna
untuk memperbanyak keturunan sehingga bisa menjadi kebanggaan pemuka para nabi,
Muhammad SAW, dihadapan seluruh nabi dan umat lainnya. Allah berfirman dalam surat an-
nisa ayat 1 “Hai sekalian manusia,bertakwalah kepada tuhanmu yang telah menciptakan kamu
dari seorang diri,dan daripadanya Allah menciptakan istrinya; dan daripada keduanya
Allah memperkembangbiakan lelaki dan perempuan yang banyak.
Islam juga menganjurkan pernikahan dan menyatakan bahwa nikah termasuk sunnah dan
jejak para rasul, termasuk penutup para nabi, Muhammad SAW. Nikah memiliki
manfaat yang banyak bagi siapa saja yang mau memperhatikan dan mencermati. Secara
sigkat, manfaat tersebut diantaranya adalah melestarikan spesies manusia, menjaga garis
keturunan, melindungi masyarakat dari dekadensi moral, melindungi masyarakat dari berbagai
macam penyakit, mewujudkan ketenangan jiwa, menjalin kerja sama yang harmonis diantara suami
istri dalam membangun rumah tangga ideal dan mendidik anak, memupuk perasaan kebapakan
dan keibuan dan dianggap ibadah.
B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan pengertian pernikahan?
2. Jelaskan rukun dan syarat pernikahan?
3. Jelaskan hukum pernikahan di dalam agama Islam?
4. Jelaskan kriteria perempuan-perempuan yang haram dinikahi?
C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui pengertian dari pernikahan menurut agama islam
2. Mengetahui rukun dan syarat pernikahan dalam agama islam
3. Mengetahui hukum pernikahan di dalam agama islam
4. Mengetahui kriteria perempuan-perempuan yang haram dinikahi.

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pernikahan
Para mujtahid sepakat bahwa nikah adalah suatu ikatan yang dianjurkan syari’at. Orang
yang sudah berkeinginan untuk nikah dan khawatir terjerumus ke dalam perbuatan
zina, sangat dianjurkan untuk melaksanakan nikah. Yang demikian adalah lebih utama dari
pada haji, shalat, jihad, dan puasa sunnah. Demikian menurut kesepakatan para imam mazhab.
Pernikahan adalah kebersamaan manusiawi yang merupakan tuntutan naluri, dianjurkan oleh
agama dan dapat membawa kemaslahatan manusia, baik secara individu, maupun sosial. Tidak
sepantasnya dalam agama islam pernikahan dianggap sebagai kesenangan sesaat dan pergaulan bebas
yang tidak berdiri pada suatu dasar dan tidak terikat dengan suatu ketentuan. Sebaliknya,
pernikahan haruslah menjadi buah dari keserasian, dimana suami istri ridha dengan kebersamaan
abadi dan sama-sama berusaha melaksanakan hak-hak yang telah diwajibkan Allah SWT
atas keduanya. Kesepakatan inilah yang disebut dengan akad nikah.
Kalimat akad dalam segi bahasa menunjukan arti perjanjian dan kesanggupan untuk
bertanggung jawab. Tanggung jawab itu adalah fungsi-fungsi yang dituntut ketika kedua belah pihak
menghendaki pernikahan, demi menegakan hubungan keduanya secara syar’i atas dasar
pembebanan yang kuat atas berbagai hukum dan tanggung jawab yang ditimbulkannya.
Sedangkan pernikahan menurut istilah adalah kesepakatan yang dimaksudkan untuk mendapat
kehalalan antara masing-masing suami istri dan keharmonisan demi mendapatkan keturunan dengan
cara yang disyariatkan
B. Rukun dan Syarat Pernikahan
Pernikahan dalam islam memiliki beberapa syarat dan rukun yang harus dipenuhi
agar pernikahan tersebut sah hukumnya dimata agama baik menikah secara resmi
maupun nikah siri. Berikut ini adalah syarat-syarat akad nikah dan rukun yang harus
dipenuhi dalam sebuah pernikahan misalnya nikah tanpa wali maupun ijab kabul
hukumnya tidak sah.

2
1. Rukun Nikah
Rukun pernikahan adalah sesuatu yang harus ada dalam pelaksanaan
pernikahan, mencakup:
a. Calon mempelai laki-laki dan perempuan
b. Wali dari pihak mempelai perempuan
c. Dua orang saksi
d. Ijab kabul yang sighat nikah yang diucapkan oleh wali pihak perempuan dan
dijawab oleh calon mempelai laki-laki.
2. Syarat Nikah
Adapun syarat dari masing-masing rukun tersebut adalah calon suami dengan
syarat- sayarat berikut ini:
a. Beragama Islam
b. Berjenis kelamin Laki-laki
c. Ada orangnya atau jelas identitasnya
d. Setuju untuk menikah
e. Tidak memiliki halangan untuk menikah
Calon istri dengan syarat-syarat berikut ini:
a. Beragama islam
b. Berjenis kelamin wanita
c. Adanya oran atau jelas identitasnya
d. Setuju untuk menikah
e. Tidak terhalang untuk menikah
C. Hukum Pernikahan
Dalam agama islam pernikahan memiliki hukum yang disesuaikan dengan
kondisi atau situasi orang yang akan menikah. Berikut hukum pernikahan menurut
islam:
1. Wajib, jika orang tersebut memiliki kemampuan untuk menikah dan jika tidak
menikah ia bisa tergelincir perbuatan zina

3
2. Sunnah, berlaku bagi seseorang yang memiliki kemampuan untuk menikah namun
jika tidak menikah ia tidak akan tergelincir perbuatan zina
3. Makruh, jika ia memiliki kemampuan untuk menikah dan mampu menahan diri dari
zina tapi ia tidak memiliki keinginan yang kuat untuk menikah. Ditakutkan akan
menimbulkan mudarat salah satunya akan menelantarkan istri dan anaknya
4. Mubah, jika seseorang hanya menikah meskipun ia memiliki kemampuan untuk
menikah dan mampu menghindarkan diri dari zina, ia hanya menikah untuk
kesenangan semata
5. Haram, jika seseorang tidak memiliki kemampuan untuk menikah dan
dikhawatirkan jika menikah ia akan menelantarkan istrinya atau tidak dapat
memenuhi kewajiban suami terhadap istri dan sebaliknya istri tidak dapat
memenuhi kewajiban istri terhadap suaminya. Pernikahan juga haram hukumnya
apabila menikahi mahram atau pernikahan sedarah.
D. Perempuan-Perempuan yang Haram Dinikahi
Adapun wanita-wanita yang dilarang dinikahi hingga waktu tertentu,
yaitu saudara wanita istri, bibinya dari garis ayah dan ibu, istri kelima laki-laki merdeka
yang sudah memiliki empat istri, wanita pezina yang sudah bertaubat, wanita yang
sudah ditalak tingga hingga dia menikah dengan laki-laki lain, wanita ihram hingga dia
menyelesaikan ihramnya, wanita pada masa iddah hingga habis masa iddahnya.

4
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pernikahan adalah kebersamaan manusiawi yang merupakan tuntutan naluri,
dianjurkan oleh agama dan dapat membawa kemaslahatan manusia, baik secara
individu, maupun sosial. Rukun nikah adalah ijab dan qobul, sedangkan syarat nikah
adalah:
1. Beragama islam bagi pengantin laki-laki
2. Bukan laki-laki mahrom bagi calon istri
3. Mengetahui wali akad nikah
4. Tidak sedang melaksanakan haji. Tidak karena paksaan
B. Saran
Dalam penulisan makalah ini tentunya masih banyak terdapat kesalahan,
baik dalam segi penulisan maupun dalam segi susunan. oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun dari para pembaca sangat kami harapkan demi pembuatan makalah
yang lebih baik lagi kedepannya

5
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Slamet. (1999) Fiqh Munakahat. Bandung: Pustaka Setia.

Jad, Syeikh. Ahmad. (2008). Fikih Sunnah Wanita. Jakarta: Al-Kautsar.

Mughniyah, Muhammad. Jawad. (2011). Fiqh Lima Mazhab. Jakarta: Lentera.

Muhammad, Syahikh. al-'Allamah. (2017). Fiqih Empat Mazhab. Bandung: Hasyimi.

Ramulyo, Muhammad. Idris. (1999). Hukum Perkawinan Islam. Jakarta: Bumi Aksara.

Sabiq, Sayyid. (2008). Fiqhus Sunnah. Jakarta: Al-I'tishom.

Wibisana. (2016). Pernikahan dalam Islam. Jurnal Pendidikan Agama Islam-Ta’lim


Vol.14 No.2.

Yusuf, Muhamad. (1996). Hukum Perkawinan Dalam Islam Menurut 4 Mazhab.


Jakarta: Hidakarya Agung.

Anda mungkin juga menyukai