Nama Kelompok:
Puii syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan Tugas makalah "Pmbinaan Keluarga Dalam
Islam"
Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah tuit
memberikan kontribusi dalam penyusunan makalah ini. Tentunya, tidak akan bisa maksimal
jika tidak mendapat dukungan dari bebagai pihak.
Kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari penyusunan maupun
tata bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami dengan rendah hati
menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Kami berharap semoga makalah yang kami susun ini memberikan manfaat dan juga
inspirasi untuk pembaca.
Penyusun
3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................3
DAFTAR ISI........................................................................................................................................4
BAB I....................................................................................................................................................5
PENDAHULUAN................................................................................................................................5
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................................5
1.2 Perumusan Masalah..................................................................................................................5
1.3 Tujuan Penulisan.......................................................................................................................5
PEMBAHASAN...................................................................................................................................6
A. Pembinaan Keluarga Dalam Islam.........................................................................................6
1. Konsep Perkawinan.............................................................................................................6
2. Hak dan Kewajiban suami istri..........................................................................................8
3. Putusnya Hubungan Pernikahan........................................................................................9
4. Membina Keluarga Sakinah.............................................................................................10
BAB III...............................................................................................................................................11
PENUTUP..........................................................................................................................................11
1.1 Kesimpulan..............................................................................................................................11
1.2 Saran.........................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................12
4
BAB I
PENDAHULUAN
5
BAB II
PEMBAHASAN
1. Konsep Perkawinan
a. Pengertian
Menurut Prof. Sabekti. Perkawinan adalah pertalian yang sah antara seorang
laki-laki dengan seorang perempuan untuk waktu yang lama. 1 Sedangkan menurut
Anwar Haryono, dalam bukunya menyatakan bahwa Pernikahan adalah perjanjian
suci antara seorang laki-laki dengan seorang perempuan guna membentuk
keluarga bahagia"2
b. Hukum
3
Menurut islam menikah tergantung keadaan dan niat pelaku terbagi menjadi 5
hukum, yaitu:
1. Wajib menikah
Kewajiban nikah diperuntukkan bagi orang yang memiliki kemampuan
untuk menikah dan punya keinginan kuat untuk menyalurkan gairah
seksualnya (tidak bisa ditahan-tahan lagi) sehingga dikhawatirkan akan
terjerumus ke dalam kemaksiatan.
2. Sunah menikah
Kesunahan nikah diperuntukkan bagi orang yang memiliki
kemampuan untuk menikah, mau, dan punya keinginan untuk menyalurkan
1
Subekti dan Tjitrosudibio, 2013, Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (Burgerlijk Webook) dan Undang-
Undang Nomor 1 Tahun 1974, Jakarta: Pradnya Paramita, hal. 53
2
Riduan Syahrani, 2006. Seluk Beluk Asas-asas Hukum Perdata, Banjarmasin: PT. Alumni, hal 34
3
Muhammad Rafi, “Lima Ragam Hukum Menikah Dalam Ajaran Islam”, 23 September 2022,
https://kemenagkotabaru.info
6
gairah seksualitas, namun tidak sampai pada taraf dikhawatirkan akan terjatuh
ke dalam kemaksiatan.
3. Lebih baik ditinggalkan
Hukum ini berlaku bagi orang yang berkeinginan untuk menyalurkan
gairah seksualitas namun tidak memiliki kemampuan untuk menafkahi.
4. Makruh menikah
Hukum ini berlaku bagi seseorang yang memang tidak menginginkan
nikah, entah karena perwatakannya demikian, ataupun karena suatu penyakit.
Pada saat yang sama, ia juga tidak memiliki kemampuan untuk menafkahi istri
dan keluarganya.
5. Haram menikah
Keharaman nikah berlaku bagi orang yang menikah dengan tujuan
menyakiti atau tujuan-tujuan lain yang melanggar ketentuan agama.
c. Prosedur
Prosedur yaitu 4tata cara pernikahan secara islam sesuai Al-Qur’an dan hadits
yang telah ditetapkan untuk menghalalkan istimta’ antara laki-laki dan perempuan
yang bukan mahramnya.
1. Khitbah Meminang
Jika ada seorang muslim yang akan melangsungkan pernikahan tentu
perlu mengisyaratkan untuk khitbah atau meminang terlebih dahulu Selain itu,
dalam islam juga melarang meminang perempuan yang sudah dipinang oleh
orang lain.
2. Akad Nikah
Sebelum melakukan akad nikah perlu untuk diadakan khutbah terlebih
dahulu, atau sering disebut sebagau khutbatun nikah Beberapa syarat satu ini
harus dipenuhi dalam akad yaitu adanya keberadaan kedua calon mempelai,
jab qabul, mahar, wali, dan para saksi.
3. Walimah
Walimatul ursy memiliki hukum yang wajib dan baiknya untuk
dilakukan sesederhana mungkin. Selain itu pada walimah ini ada baiknya
untuk mengundang orang yang membutuhkan dibandingkan oleh orang
4
Rahma Indina Harbani,” Tata Cara Pernikahan Secara Islam,” detikEdu, 17 Oktober 2021, https://www-detik-
com.cdn.ampproject.org
7
mampu lainnya. Tentu pernikahan dalam islam memiliki tujuan untuk
mentaati perintah Allah SWT. dan ada baiknya sebagai seorang muslim untuk
melakukan ibadah sebaik-baiknya dan menjauhkan dari berbagai macam hal
buruk.
d. Hikmah
hikmah disyari'atkannya pernikahan dalam Islam, selain memperoleh
ketenangan dan kedamain, juga dapat menjaga keturunan (hifdzu al-nasli). Islam
mensyari'atkan pernikahan untuk membentuk mahligai keluarga sebagai sarana
untuk meraih kebahagiaan hidup.
5
Menurut Mustafa al-Khin dalam pernikahan sesungguhnya terdapat hikmah-
hikmah yang agung yang dapat digali, baik secara naqliyah maupun aqliyah. Di
antara hikmah-hikmah tersebut adalah:
1. Memenuhi tuntutan fitrah
Manusia diciptakan oleh Allah dengan memiliki insting untuk tertarik
dengan lawan jenisnya. Laki-laki tertarik dengan wanita dan sebaliknya.
Ketertarikan dengan lawan jenis merupakan sebuah fitrah yang telah Allah
letakkan pada manusia
2. Mewujudkan ketenangan jiwa dan kemantapan batin
Adanya keterangan jiwa dengan terciptanya perasaan- perasaan cinta
dan kasih QS. Ar-Rum: 21 ini menjelaskan bahwa begitu besar hikmah yang
terkandung dalam perkawinan. Dengan melakukan perkawinan, manusia akan
mendapatkan kepuasan jasmaniah dan rohaniah. Yaitu kasih sayang
ketenangan, ketenteraman dan kebahagiaan hidup.
3. Menghindari dekadensi moral
Allah telah menganugerahi manusia dengan berbagai nikmat, salah
satunya insting untuk melakukan relasi seksual. Akan tetapi insting ini akan
berakibat negative jika tidak diberi frame untuk membatasinya. karena
nafsunya akan berusaha untuk memenuhi insting tenebat dengan cara yang
terlarang akibat yang timbul adalah adanya dekadensi moral.
4. Mampu membuat wanita melaksanakan tugasnya sesuai dengan tabiat
kewanitaan yang diciptakan.
5
Ahmad Atabik dan Khoridatul Mudhiiah, “Pernikahan Dan Hikmahnya Perspektif Hukum Islam,” Jurnal
Pemikiran Hukum dan Hukum Islam, Vol. 5, No. 2, Desember 2014
8
2. Hak dan Kewajiban suami istri
1) Hak dan kewajiban suami istri berdasarkan undang-undang
Dalam hukum 6Undang-undang Bab VI pasal 34:
a. Suami wajib melindungi isterinya dan memberikan segala sesuatu
keperluan hidup berumah tangga sesuai dengan kemampuannya.
b. Isteri wajib mengatur urusan rumah tangga sebaik-baiknya
c. Jika suami atau isteri melalaikan kewajibannya masing-masing dapat
mengajukan gugatan kepada pengadilan
6
Pasal 34 Undang-Undang Republik Indonesia No. 1 tahun 1974 tentang Hak Dan Kewajiban Suami Isteri.
7
Rahma Ambar Nabilah, ”Menyelami Hak Dan Kewajiban Suami Terhadap Istri Dalam Islam,” detikHikmah 09
September 2023, https://www-detik-com.cdn.ampproject.org/
9
pengadilan”8
10
Ada beberapa kriteria yang perlu diperhatikan, diantaranya:
8
Abber Hasibuan, 2015, Putusnya Perkawinan Dan Akibat Hukumnya, Jurnal Pendidikan Dan Hukum Islam, Vol.
9, No. 1, hal. 6
9
Mardiatillah, “Membangun Keluarga Sakinah,” Kanwilkalsel, 12 Mei 2016, https://kalsel.kemenag.go.id/
10
Awalia Ramadhani, “Tentang Keluarga Sakinah,” detikHikmah, 17 Oktober 2022, https://www-detik-com.
10
1. Memiliki niat dalam membina rumah tangga yang baik
2. Memegang prinsip pernikahan
3. Menjalankan hak dan kewajiban dari setiap pasangan
4. Selalu mengingatkan untuk beribasah kepada Allah
5. Menjadikan tempat tinggal yang nyaman, tentram, dan harmonis
BAB III
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa suatu pernikahan bukan sekedar
menikah, namun ada tata cara yang sangat penting perlu diperhatikan. Bermacam-macam
pendapat dari para ahli tentang hukum- hukum pemahaman pernikahan perlu kita ketahui
sebagai ilmu pemahaman selama hidup .
11
1.2 Saran
Makalah ini memang belum sempurna, namun penulis berharap agar makalah ini
dapat menjadi pelajaran bagi pembacanya. Adapun nantinya penulis akan segera
melakukan perbaikan dengan menggunakan pedoman dari beberapa sumber dan kritik
dari para pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
Subekti dan Tjitrosudibio, 2013, Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (Burgerlijk Webook) dan Undang-
Undang Nomor 1 Tahun 1974, Jakarta: Pradnya Paramita.
Riduan Syahrani, 2006. Seluk Beluk Asas-asas Hukum Perdata, Banjarmasin: PT. Alumni.
Muhammad Rafi, “Lima Ragam Hukum Menikah Dalam Ajaran Islam”, 23 September 2022,
https://kemenagkotabaru.info
12
Rahma Indina Harbani,” Tata Cara Pernikahan Secara Islam,” detikEdu, 17 Oktober 2021, https://www-
detik-com.cdn.ampproject.org
Ahmad Atabik dan Khoridatul Mudhiiah, “Pernikahan Dan Hikmahnya Perspektif Hukum Islam,” Jurnal
Pemikiran Hukum dan Hukum Islam, Vol. 5, No. 2, Desember 2014
Pasal 34 Undang-Undang Republik Indonesia No. 1 tahun 1974 tentang Hak Dan Kewajiban Suami Isteri.
Rahma Ambar Nabilah, ”Menyelami Hak Dan Kewajiban Suami Terhadap Istri Dalam Islam,” detikHikmah
09 September 2023, https://www-detik-com.cdn.ampproject.org/
Abber Hasibuan, 2015, Putusnya Perkawinan Dan Akibat Hukumnya, Jurnal Pendidikan Dan Hukum Islam,
Vol. 9, No. 1, hal. 6
13