Anda di halaman 1dari 3

ANALISIS JURNAL

FILSAFAT HUKUM ISLAM

“Persfektif Filsafat Hukum Islam Atas Hak dan Kewajiban Suami Istri Dalam
Perkawinan”

Disusun Oleh :

1. Zelika Annisa Putri (1606200280)

Dosen : Khairil Azmi, S.H.I., M.A.


Fakultas Hukum

Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

2019
ANALISIS JURNAL

A. Kewajiban Suami Kepada Istri


Mengenai kewajiban suami di dalam perkawinan, di dalam kitab fikih sunnah tersebut beliau
(Sayyid Sabiq) menaytakan adalah: (1) memberikan nafkah kepada isteri. (2) Berlaku adil
terhadap semua isteri bagi suami yang mempunyai isteri lebih dari satu.
Kewajiban suami dapat dilihat juga dalam Kompilasi Hukum Islam16 sebagai berikut:
1. Suami adalah pembimbing terhadap isteri dan rumah tangganya, akan tetapi mengenai
hal-hal urusan rumah tangga yang penting-penting diputuskan oleh suami isteri bersama.
2. Suami wajib melindungi isterinya dan memberikan segala sesuatu keperluan hidup
berumah tangga sesuai dengan kemampuannya.
3. Suami wajib memberikan pendidikan agama kepada isterinya dan memberi kesempatan
belajar pengetahuan yang berguna dan bermanfaat bagi agama dan bangsa.
4. Sesuai dengan penghasilannya suami menanggung Nafkah, kiswah dan tempat kediaman
bagi isterinya.
5. Biaya rumah tangga, biaya perawatan dan biaya, pengobatan bagi isteri dan anak, biaya
pendidikan bagi anak.
6. Kewajiban suami terhadap isterinya seperti tersebut apda 5. ayat (4) huruf a dan b di atas
mulai berlaku sesudah ada tamkin sempurna dari isterinya.
7. Isteri dapat membebaskan suaminya dari kewajiban terhadap dirinya sebagaimana
tersebut pada ayat (4) huruf a dan b.
8. Keawjiban suami sebagaimana dimaksud ayat (2) gugur , apabila isteri nusyuz.
9. Suami wajib menyediakan tempat kediaman bagi isteri dan anak-anaknya, atau bekas
isteri yang masih iddah.
10. Tempat kediaman adalah tempat tinggal yang layak untuk isteri selama dalam ikatan
perkawinan, atau dalam iddah talak atau iddah wafat. Tempat kediaman disediakan untuk
melindungi isteri dan 10. anak-anaknya dari gangguan pihak lain, sehingga mereka
merasa aman dan tenteram. Tempat kediaman juga berfungsi sebagai tempat
penyimpanan harta kekayaan, sebagai tempat menata dan mengatur alat-alat rumah
tangga.
11. Suami wajib melengkapi tempat kediaman sesuai dengan kemampuannya serta
disesuaikan dengan keadaan lingkungan tempat tinggalnya, baik berupa alat
perlengkapan rumah tangga maupun sarana penunjang lainnya.

B. Kewajiban Istri Kepada Suami

Dalam Kompilasi Hukum Islam disebutkan bahwa kewajiban isteri dalam perkawinan adalah
sebagai berikut:
1. Kewajiban utama bagi seorang isteri adalah berbakti lahir 1. dan batin kepada suami di
dalam batas-batas yang dibenarkan oleh hukum Islam.
2. Isteri menyelenggarakan dan mengatur keperluan rumah tangga sehari-hari dengan
sebaik-baiknya.
Demikianlah yang tersebut dalam Kompilasi Hukum Islam yang disusun oleh para pakar
ilmu hukum Islam Indonesia.
Jika diuraikan secara lebih luas, maka kewajiban isteri dapat ditambahkan sebagai berikut, antara
lain:
1. Wajib taat kepada suami.
2. Wajib menetap di rumah suami.
3. Wajib mengasuh dan mendidik anak dengan baik.

C. Hak Suami dalam Perkawinan

Semua yang disebutkan sebagai kewajiban isteri, dipahami dalam logika hukum, maka hak
suamilah untuk mendapatkannya dari sang isteri. Namun di dalam kajian hukum keluarga Islam,
salah satu permasalahan yang sering dibawa ke dalam ranah perdebatan adalah permasalahan hak
menjatuhkan talak. Yang menjadi masalah dalam hal ini adalah, dalam kajian fikih klasik bnyak
tersebut bahwa hak menjatuhkan talak adalah hak suami semata. Dan yang menjadi keberatan
sebagian pakar adalah bahwa, kapan saja sang suami ingin menjatuhkan talak, maka si isteri
dinyatakan tidak lagi berstatus isteri dari suami yang menjatuhkan talaknya, meskipun misalnya
si isteri tidak berada di sisi suami pada saat talak itu dijatuhkan. Jelas ini mengundang keberatan
di kalangan sebagian pakar, terutama mereka yang sangat getol memperjuangkan kesetaraan
gender.

Melihat kepada apa yang dijelaskan dalam tulisan ini dari awal sampai pada point ini, maka
dapatlah disimpulkan bahwa menurut pandangan yang umum diterima oleh umat Islam dari
mayoritas ahli hukum Islam, hak dan kewajiban suami isteri secara ringkat dapat digambarkan
sebagai berikut:
1. Kepemimpinan atau kendali rumah tangga (qawamah) ada di tangan suami. Sedangkan
isteri wajib patuh kepada suami selama dalam batas-batas yang dibenarkan agama,
sebagaimana disebutkan dalam Kompilasi Hukum Islam.
2. Isteri berhak mendapat belanja rumah tangga, tempat tinggal yang layak, perlakuan yang
baik dari suami, mendapat perlindungan keamanan dari suami, dan suami berkewajiban
memenuhi ini semua.
3. Isteri wajib mengatur dan mengendalikan keperluan rumah tangga dengan sebaik-
baiknya. Seperti memasak, membersihkan rumah dan pakaian keluarga, mengasuh anak
dan semua yang berkaitan dengan urusan rumah di rumah.
4. Sebagian ulama mewajibkan isteri menetap di rumah. Tidak keluar kecuali se izin
suaminya.
5. Bila suami merasa tidak nyaman lagi bersama isterinya, maka dia berhak menjatuhkan
talah, tanpa proses gugas ke pengadilan atau proses lainnya. Semata mengucapkan lafaz
talak, maka jatuhlah talak si isteri.
6. Isteri tidak berhak menjatuhkan talak dengan cara yang ditempuh suami. Namun harus
melalui proses gugas cerah (khulu’, tebus talak) dengan syarat-syarat yang tersebut dalam
kitab-kitab fikih.

Dalam jurnal ini sangat jelas dijelaskan apa saja kewajiban suami dan kewajiban istri beserta
dengan ayat dn hukumnya menurut al-qur’an dan sunnah yang telah ditetapkan sesuai dengan
ketentuan Allah SWT. Bahwasanya kehidupan berumah tangga harus didasarkan pada ketaatan
kepada Allah SWT agar rumah tangga tersebut dapat dijalani sesuai dengan ketentuan Al-Qur’an
dan Sunnah.

Anda mungkin juga menyukai