“Persfektif Filsafat Hukum Islam Atas Hak dan Kewajiban Suami Istri Dalam
Perkawinan”
Disusun Oleh :
2019
ANALISIS JURNAL
Dalam Kompilasi Hukum Islam disebutkan bahwa kewajiban isteri dalam perkawinan adalah
sebagai berikut:
1. Kewajiban utama bagi seorang isteri adalah berbakti lahir 1. dan batin kepada suami di
dalam batas-batas yang dibenarkan oleh hukum Islam.
2. Isteri menyelenggarakan dan mengatur keperluan rumah tangga sehari-hari dengan
sebaik-baiknya.
Demikianlah yang tersebut dalam Kompilasi Hukum Islam yang disusun oleh para pakar
ilmu hukum Islam Indonesia.
Jika diuraikan secara lebih luas, maka kewajiban isteri dapat ditambahkan sebagai berikut, antara
lain:
1. Wajib taat kepada suami.
2. Wajib menetap di rumah suami.
3. Wajib mengasuh dan mendidik anak dengan baik.
Semua yang disebutkan sebagai kewajiban isteri, dipahami dalam logika hukum, maka hak
suamilah untuk mendapatkannya dari sang isteri. Namun di dalam kajian hukum keluarga Islam,
salah satu permasalahan yang sering dibawa ke dalam ranah perdebatan adalah permasalahan hak
menjatuhkan talak. Yang menjadi masalah dalam hal ini adalah, dalam kajian fikih klasik bnyak
tersebut bahwa hak menjatuhkan talak adalah hak suami semata. Dan yang menjadi keberatan
sebagian pakar adalah bahwa, kapan saja sang suami ingin menjatuhkan talak, maka si isteri
dinyatakan tidak lagi berstatus isteri dari suami yang menjatuhkan talaknya, meskipun misalnya
si isteri tidak berada di sisi suami pada saat talak itu dijatuhkan. Jelas ini mengundang keberatan
di kalangan sebagian pakar, terutama mereka yang sangat getol memperjuangkan kesetaraan
gender.
Melihat kepada apa yang dijelaskan dalam tulisan ini dari awal sampai pada point ini, maka
dapatlah disimpulkan bahwa menurut pandangan yang umum diterima oleh umat Islam dari
mayoritas ahli hukum Islam, hak dan kewajiban suami isteri secara ringkat dapat digambarkan
sebagai berikut:
1. Kepemimpinan atau kendali rumah tangga (qawamah) ada di tangan suami. Sedangkan
isteri wajib patuh kepada suami selama dalam batas-batas yang dibenarkan agama,
sebagaimana disebutkan dalam Kompilasi Hukum Islam.
2. Isteri berhak mendapat belanja rumah tangga, tempat tinggal yang layak, perlakuan yang
baik dari suami, mendapat perlindungan keamanan dari suami, dan suami berkewajiban
memenuhi ini semua.
3. Isteri wajib mengatur dan mengendalikan keperluan rumah tangga dengan sebaik-
baiknya. Seperti memasak, membersihkan rumah dan pakaian keluarga, mengasuh anak
dan semua yang berkaitan dengan urusan rumah di rumah.
4. Sebagian ulama mewajibkan isteri menetap di rumah. Tidak keluar kecuali se izin
suaminya.
5. Bila suami merasa tidak nyaman lagi bersama isterinya, maka dia berhak menjatuhkan
talah, tanpa proses gugas ke pengadilan atau proses lainnya. Semata mengucapkan lafaz
talak, maka jatuhlah talak si isteri.
6. Isteri tidak berhak menjatuhkan talak dengan cara yang ditempuh suami. Namun harus
melalui proses gugas cerah (khulu’, tebus talak) dengan syarat-syarat yang tersebut dalam
kitab-kitab fikih.
Dalam jurnal ini sangat jelas dijelaskan apa saja kewajiban suami dan kewajiban istri beserta
dengan ayat dn hukumnya menurut al-qur’an dan sunnah yang telah ditetapkan sesuai dengan
ketentuan Allah SWT. Bahwasanya kehidupan berumah tangga harus didasarkan pada ketaatan
kepada Allah SWT agar rumah tangga tersebut dapat dijalani sesuai dengan ketentuan Al-Qur’an
dan Sunnah.