Anda di halaman 1dari 6

Hak dan Kewajiban Suami Istri Dalam

Kehidupan Rumah Tangga


* Hj. Khairiyah Saat Menyampaikan Materi Tentang Hak dan Kewajiban Suami Istri Dalam Kehidupan
Rumah Tangga

Karimun (Inmas) - Dalam membina kehidupan berumah tangga ada hak dan
kewajiban yang harus dipenuhi oleh masing-masing suami dan istri. Hal ini sebagaimana
disampaikan oleh Hj, Khairiyah kepada kepada 60 peserta catin Bimbingan Perkawinan
yang diselenggarakan oleh Seksi Bimas Islam Kantor Kemenag Kabupaten Karimun,
Senin (31/8/2020) di Aula Kemenag Kabupaten Karimun.

"Kewajiban suami kepada istri adalah mempergaulinya secara ma’ruf, memberinya


nafkah, lahir dan batin, mendidik istri, dan menjaga kehormatan istri dan keluarga." Jelas
Hj. Khairiyah.

Adapun kewajiban istri kepada suami, lanjut Hj. Khairiyah adalah taat kepada suami,
menjaga amanat sebagai istri/ibu dari anak-anak, rabbatu al-bayt atau manajer
rumahtangga, menjaga kehormatan dan harta suami dan meminta izin kepada suami
ketika hendak bepergian dan puasa sunnah.

Selanjutnya adalah kewajiban bersama suami istri yakni menjaga iman dan
meningkatkan ketaqwaan, menjaga agar senantiasa taat kepada Allah, yang diwujudkan
dalam sikap menjadikan syariat Islam sebagai tolok ukur perbuatan (miqyasu al-’amal)
dalam semua aspek kehidupan, seperti beribadah bersama, menjaga makanan dan
minuman agar halal, selalu menutup aurat, dan mendidik anak agar menjadi anak yang
shaleh.

"Suami istri harus pula selalu bersyukur atas nikmat yang diberikan Allah SWT
dengan cara selalu bersabar ketika menghadapi kesulitan, tawakal bila mempunyai
rencana, selalu bermusyawarah dalam menyelesaikan persoalan, saling mengingatkan
dalam kebaikan, mempererat tali silaturahim dengan keluarga suami istri dan lain
sebagainya." tambah Hj. Khairiyah.

"Bila semua hak dan kewajiban  suami dan istri serta kewajiban bersama ditunaikan
dengan sebaik-baiknya, Insya Allah keluarga sakinah akan terwujud. Karena keluarga
sakinah adalah buah dari ketundukan suami istri kepada ajaran dan nilai-nilai Islam."
Tutup Hj. Khairiyah.
HAK DAN KEWAJIBAN SUAMI ISTRI

Minggu (23/8) menjadi penutup kajian pranikah oleh Lembaga Dakwah Universitas
Islam Indonesia (LDK Kodisia UII) yang didukung oleh Direktorat Pendidikan dan
Pembinaan Agama Islam UII. Ustadz Rosyid Abu Rosyidah, M.Ag., alumni STDI Imam
Syafi’i Jember dan Dewan Konsultasi bimbinganislam.com (BIAS) mengakhiri kajiannya
dengan tema pergaulan suami dan istri.
Ustadz Rosyid menyampaikan bahwa hak dan kewajiban suami itri selazimnya
dipelajari dan diingatkan terus dalam kehidupan rumah tangga, sebab banyaknya bahtera
rumah tangga yang rusak sebab kurangnya kepahaman mengenai hak dan kewajiban
masing-masing. Dalam kajiannya, Ustadz Rosyid menyebut terdapat lima kewajiban istri
yang menjadi hak suami, dan lima kewajiban suami yang menjadi hak istri.
Pertama, disebutkan kelima kewajiban suami yang merupakan hak istri, antara lain
memberikan nafkah, perlindungan, pendidikan agama, mempergauli istri dengan baik,
dan perlakuan adil. “Tanggungjawab utama suami adalah mahar di sini termasuk ke
nafkah baik sandang maupun pangan,” ucap Ustadz Rosyid.
Rasulullah bersabda, “Sebaik-baik kalian adalah (suami) yang paling baik terhadap
keluarganya dan aku adalah yang paling baik terhadap keluargaku.” (HR Tirmidzi)
Hal ini menunjukkan sebaik apapun suami di kantor tidak akan dianggap baik sebab
letak terbaik suami adalah bagaimana perlakuan ia kepada keluarganya. Selain itu kata
Ustadz Rosyid, suami memimpin istri sebab ia memiliki kelebihan akal dan tenaga. “Jika
istri menyusui anaknya dua tahun, maka suami memberinya makan dan sandang,”
katanya.Namun, kata Ustadz Rosyid terkadang bagi suami yang poligami mengalami
kesusahan dalam melakukan keadilan, baik pangan, sandang, dan lainnya. Sebab tidak
ada yang bisa melakukan adil seadil-adilnya kecuali Allah. Selain itu, ketika seorang
suami keluar rumah maka yang harus selalu diingat adalah rumah merupakan ladang
rezekinya. Semakin suami berbicara baik kepada istri maka semakin banyak ladang
rezeki kepadanya.
Ustadz Rosyid melanjutkan hak suami dan kewajiban istri yang harus dijalankan
terdiri atas melayani suami, taat kepada suami, memenuhi ajakan suami berhubungan
badan, menjaga rumah dan kemaluan ketika ditinggal pergi, dan memperlakukan suami
dengan baik. Meski istri memiliki jabatan, gelar, atau gaji lebih tinggi daripada suaminya
maka ia tetap harus taat kepada sang suami. “Hak suami atas istri lebih besar daripada
hak istri atas suami. Sebab suami memiliki satu tingkat lebih tinggi daripada istri,”
ucapnya.
Ia menyampaikan bahwa ibadah mulia seorang istri adalah pelayanan kepada suami,
namun banyak istri yang melalaikannya. Oleh karena itu, hal ini perlu dicatat baik-baik
oleh istri. Rasulullah bersabda, “Seandainya aku memerintahkan seseorang sujud kepada
selain Allah Ta’ala, niscaya akan ku perintahkan para istri bersujud kepada suaminya”.
Beliau juga bersabda, “Demi Allah yang nyawaku di dalam kekuasaan-Nya, seorang
istri tidak dapat memenuhi kewajibannya kepada Allah sebelum ia memenuhi
kewajibannya kepada suaminya”.
Ustadz Rosyid mengungkapkan ketaatan kepada suami merupakan keutamaan bagi
istri. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah “Jika seorang wanita menunaikan shalat
lima waktu, berpuasa di bulan Ramadan, menjaga kemaluannya dan menaati suaminya;
niscaya akan dikatakan padanya: “Masuklah ke dalam surga dari pintu manapun yang kau
mau”. (HR. Ahmad)
Melanjutkan, Ustadz Rosyid mengatakan agar istri dapat menekan dan menahan
egonya, tidak menjelekan suami di hadapan orang lain, dan memenuhi hasrat suami
kecuali dalam keadaan haid serta nifas. Rasulullah berpesan, “apabila suami mengajak
istrinya berhubungan badan lalu istri mengabaikannya maka istri akan mendapatkan
laknat dari malaikat”. (HR Ahmad, Bukhori dan Muslim)
Suami memang memimpin rumah tangga, namun pemimpin urusan rumah adalah
istri. Begitulah kata Ustadz Rosyid, sebab istri juga menjadi madrasah pendidikan anak-
anak, pengelola keuangan, kebersihan rumah, dan sebagainya.
Selain kewajiban suami dan istri, kata Ustadz Rosyid terdapat pula hak-hak bersama
kedua pihak. Mereka memiliki hak yang sama seperti perlakuan baik dan adab yang baik,
tidak mengungkit pemberian atau kesalahan yang lalu, dan menjaga silaturahmi antar
kerabat dan teman suami maupun istri. “Istri tidak hanya silaturahmi kepada kerabatnya
saja, melainkan juga kerabat suami dan sebaliknya. Perintah ini untuk menjaga
kekerabatan,” tutupnya. (SF/RS)
HAK DAN KEWAJIBAN SUAMI ISTRI DALAM DUA PERSPEKTIF
YAITU SYARIAT ISLAM DAN MENURUT UU PERKAWINAN.
Apabila aqad nikah telah sah dan berlaku, maka ia akan menimbulkan akibat hukum
dan dengan demikian akan menimbulkan pula hak serta kewajiban kepada kedua belah
pihak selaku suami-istri. Jika masing-masing suami-istri menjalankan kewajibannya dan
memperhatikan tanggung jawabnya akan terwujudlah ketenteraman dan ketenangan hati
sehingga sempurnalah kebahagiaan suami-istri tersebut.Pertanyaanya adalah apakah hak
dan kewajiban suami istri dalam dua perspektif yaitu syariat islam dan menurut UU
Perkawinan.?
Adapaun hak dan keawajiban suami istri dalam perspektif Islam ialah sebagai berikut:

 Hak Istri
 Hak mengenai harta yaitu mahar atau mas kawin dan nafkah.
 Hak mendapat perlakuan baik dari suami. Allah berfirman:
‫ُوف فَِإ ْن َك ِر ْهتُ ُموه َُّن فَ َع َسى َأ ْن تَ ْك َرهُوا َش ْيًئا َويَجْ َع َل هَّللا ُ فِي ِه َخ ْيرًا َكثِيرًا‬
ِ ‫َاشرُوه َُّن بِ ْال َم ْعر‬
ِ ‫َوع‬
Artinya: “Dan bergaullah dengan mereka (istri) secara patut. Kemudian bila kamu tidak
menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu,
padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.” (An Nisa:19).

 Hak Suami
Ketaatan istri kepada suami dalam melaksanakan urusan rumah tangga termasuk
di dalamnya memelihara dan mendidik anak, selama suami menjalankan
ketentuan-ketentuan Allah SWT yang berhubungan dengan kehidupan suami istri.
 Kewajiban istri
Hormat dan patuh pada suami dalam batas-batas yang ditentukan oleh norma
dan susila.
 Mengatur dan mengurus rumah tangga, menjaga keselamatan dan mewujudkan
kesejahteraan keluarga.
 Kewajiban suami
 Memelihara, memimpin dan membimbing keluarga lahir dan batin, serta menjaga
dan bertanggungjawab atas keselamatan dan kesejahteraannya.
 Memberi nafkah sesuai kemampuan serta mengusahakan keperluan keluarga
terutama sandang, pangan dan papan.
HAK DAN KEWAJIBAN SUAMI ISTRI MENURUT UU PERKAWINAN
Hak dan kewajiban suami istri menurut UU No. 1 Tahun 1974 tercantum dalam Bab VI
Pasal 30 sampai Pasal 34.
Dalam Pasal 30 dinyatakan bahwa: Suami isteri memikul kewajiban yang luhur untuk
menegakkan rumah tangga yang menjadi sendi dasar dari susunan masyarakat.
Hak dan Kewajiban Suami Istri dalam Islam yang Harus Dipenuhi
Islam mengajarkan pasangan suami istri untuk memenuhi hak dan kewajiban masing-
masing. Hal ini dilakukan untuk mencapai rumah tangga yang sakinah mawaddah wa
rahmah.
Mengutip buku Hak-hak dan Kewajiban Suami Istri tulisan Syaikh Nawawi Al-Bantani
(2020:8), ajaran tentang hak dan kewajiban suami istri tercatat dalam surat Al-Baqarah:
228.
"Para istri memiliki hak dengan baik sebagaimana kewajiban mereka. Sedangkan para
suami memiliki setingkat lebih unggul." (QS. Al-Baqarah: 288)
Firman tersebut memiliki arti hak istri yang diperoleh dari suami setara sebagaimana hak
suami yang didapat dari istri. Kesetaraan ini mencakup kewajiban untuk dilakukan dan
diperoleh, bukan setara dalam jenis secara spesifik.
Sementara itu "dengan baik"artinya baik dan layak menurut syariat Islam. "Para suami
memiliki setingkat lebih unggul" mengandung arti prioritas suami dalam memperoleh hak
berupa ketaatan istri.
Hak dan Kewajiban Suami
Mengutip buku Fiqh Munakahat karya Prof. Dr. H. Abdul Rahman Ghazaly, M.A.
(2003:117), terdapat beberapa hak dan kewajiban suami dalam ajaran Islam, antara lain
adalah:
Hak Suami atas Istri
Beberapa hak suami terhadap istri yang paling pokok, yaitu:

 Istri menjaga diri sendiri dan harta suami.


 Ditaati dalam hal-hal yang tidak maksiat.
 Menjauhkan diri dari mencampuri sesuatu yang dapat menyusahkan suami.
 Tidak bermuka masam di hadapan suami.
 Tidak menunjukkan keadaan yang tidak disenangi suami.

Kewajiban Suami terhadap Istri


Suami harus memenuhi kewajibannya terhadap istri, yakni:

 Membimbing istri dan rumah tangga.


 Melindungi istri.
 Memberi pendidikan agama dan kesempatan belajar kepada istri.
 Menanggung nafkah, kiswah, kediaman, biaya rumah tangga, biaya perawatan,
dan biaya pengobatan untuk istri dan anak.
Hak dan Kewajiban Istri
Hak Istri terhadap Suami
Seperti suami, istri juga memiliki hak dan kewajiban yang harus dipenuhi, di antaranya:

 Mendapat makanan ketika suami makan.


 Memperoleh pakaian ketika suami berpakaian.
 Tidak dipukul di bagian wajah.
 Tidak diolok-olok.
 Tidak dipisah (al-hajr) kecuali pisah ranjang.
 Hak mahar: harta yang wajib diberikan kepada istri ketika akad nikah.
 Hak mut'ah: sesuatu yang bisa dinikmati atau dimanfaatkan. Harta ini diberikan
suami kepada istri yang diceraikan.

Kewajiban Istri terhadap Suami


Adapun kewajiban istri terhadap suami, yakni:

 Pandai mengambil hati suami lewat makanan dan minuman.


 Mengatur rumah dengan baik.
 Menghormati keluarga suami.
 Bersikap sopan dan penuh senyum pada suami.
 Taat dan patuh kepada suami.
 Tidak mempersulit suami.
 Ridha dan syukur atas pemberian suami.
 Selalu berhemat dan gemar menabung.
 Selalu bersolek untuk atau di hadapan suami.
 Tidak selalu cemburu buta.

Anda mungkin juga menyukai