Anda di halaman 1dari 6

RESUM KAJIAN BULAN FEBRUARI 2021

Fitrah, Fungsi, dan Tujuan Pernikahan

 Fitrah Pernikahan
Dari Anas Radhiyallahu anhu ia berkata, “ Ada tiga orang mendatangi rumah istri-istri
Nabi Shallallahu ‘alaih wa sallam untuk bertanya tentang ibadah Beliau Shallallahu
‘alaihi wa sallam, Lalu setelah mereka diberitahukan ( tentang ibadah Beliau
Shallallahu ‘alaihi wa sallam), mereka menganggap ibadah Beliau itu sedikit sekali.
Mereka berkata, “Kita ini tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan Nabi Shallallahu
‘alaihi wa sallam! Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam telah diberikan ampunan atas
semua dosa-dosanya baik yang telah lewat maupun yang akan datang”. Salah seorang
dari mereka mengatakan, “ Adapun saya, maka saya akan shalat malam selama-
lamanya.” Lalu orang yang lainnya menimpali,” Adapun saya, maka sungguh saya akan
puasa terus menerus tanpa berbuka”. Kemudian yang lainnya lagi berkata, “Sedangkan
saya akan menjauhi wanita, saya tidak akan menikah selamanya”. Kemudian Rosulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam mendatangi mereka, seraya bersabda, “benarkah kalian
yang telah berkata begini dan begitu? Demi Allah! Sesungguhnya aku adalah orang yang
paling takut kepada Allah dan paling taqwa kepada-Nya diantara kalian. Akan tetapi aku
berpuasa dan aku juga berbuka (tidak berpuasa), aku shalat (malam) dan aku juga tidur,
dan aku juga menikahi wanita. Maka, barangsiapa yang tidak menyukai sunnahku, maka
ia tidak termasuk golonganku” ( HR. Ahmad, Bukhari, dan Muslim)

1. Pernikahan merupakan fitrah atau tabiat yang ditetapkan Allah SWT untuk
manusia.
2. Pernikahan bukan penghalang manusia dalam beribadah kepada Allah SWT.

 Fungsi Pernikahan
“ Wahai para pemuda, barangsiapa yang memiliki baa-ah, maka menikahlah. Karena itu
lebih akan menundukkan pandangan dan lebih menjaga kemaluan. Barangsiapa yang
belum mampu, maka berpuasalah karena puasa itu bagai obat pengekang baginya.”
(HR. Bukhari no 5065 dan muslim no 1400).

Shahabat Anas bin Malik radhiyallaahu ‘anhu berkata: “Rosulullah shallallaahu ‘alaihi
wa sallam memerintahkan kami untuk menikah dan melarang membujang dengan
larangan yang keras.” Baliau shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “ Nikahilah
wanita yang subur dan penyayang. Karena aku akan berbangga dengan banyaknya
ummatku di hadapan para Nabi pada hari kiamat.” (HR. Ahmad)
1. Untuk menundukkan pandangan yang haram
2. Untuk mengendalikan nafsu seksual
3. Sarana pengembangbiakan manusia secara sah
4. Membangkitkan rasa bangga dan kehebatan pada pihak yang memiliki jumlah
orang yang banyak (jika orang sholih banyak, maka dakwah akan semakin
mudah tersebar dan nilai² Islam semakin bisa dinikmati banyak orang).
5. Pernikahan dapat mencapai fungsinya jika dilakukan untuk memenuhi perintah
agama.
 Tujuan dan Keutamaan Pernikahan

“ Dan diantara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan pasangan-


pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderungan dan merasa tenteram
kepadanya, dan Dia menjadikan diantaramu rasa kasih dan sayang. Sungguh, pada yang
demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang
berpikir.” (QS. ArRuum 21)

“Wahai manusia! Bertakwalah kepda Tuhan mu yang telah menciptakan kamu dari diri
yang satu (Adam), dan (Allah) menciptakan pasangannya (Hawa) dari (diri)-nya dan
dari keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak.
Bertakwalah kepada Allah yang dengan nama-Nya kamu saling meminta, dan
(peliharalah) hubungan kekeluargaan. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan
mengawasimu.” (QS. An-Nisaa 1)

1. Menciptakan kehidupan sakinah, mawaddah dan rohmah


2. Melestarikan keturunan
3. Membentuk ikatan kekeluargaan dan tanggung jawab antar anggota keluarga
atas keselamatan, keamanan dan kesejahteraan dalam mengarungi kehidupan
berkeluarga, berkerabat dan bermasyarakat.
Keistimewaan Pernikahan Islami (Ensiklopedi Keluarga Sakinah)
1. Menyehatkan Mental
 Dalil : * Ar-Rum 21 , Al A’raf ; 189 terdapat kata sakinah yang berarti sangat
banyak, intinya yang mendatangkan ketenangan dan ketentraman. Hubungan
tanpa pernikahan tidak akan mendapatkan sakinah yang sebenarnya.
 Pernikahan berpengaruh besar pada kesehatan mental
 Tidak ada pernikahan yang tidak luput dari konflik
 Kalau ada yang melihat permasalahan pernikahan di lingkungan, jadikan itu ajang
intropeksi diri.
2. Menumbuhkan cinta Sejati
 Dalil Ali Imron 14 . iCinta ialah fitrah yang Allah berikan ke seluruh hambaNya
 Allah ialah sumber cinta
 Hadist riwayat Ibnu Majjah, yg pada intinya seorang laki-laki dan perempuan
tidak akan mencapai ketulusan cinta sejati kecuali melalui jalur pernikahan.
3. Memperbesar rasa malu
3 orang yang pantas ditolong
 Orang yang berjuang
 Mukkatab ialah budak yang memerdekakan dirinya sendiri
 Orang yang menikah karena ingin menjaga kehormatannya
4. Memperkuat tanggungjawab laki-laki
 Dalil annur 33, at talaq 7 yakni tentang nafkah. Meskipun seorang istri berkerja
tidak berarti gugur kewajiban suami untuk menafkahi, karna hal ini akan termasuk
sedekah bagi istri.
5. Memelihara Kesehatan
 Dorongan seksual pasti dialami oleh setiap manusia yang sudah aqil baligh, jadi
bila belum mampu hendaklah memperbanyak puasa karna puasa itu ibarat
mengebiri nafsu itu.
6. Memperbesar Pahala
 Dalil, HR. Bukhori dan Muslim. HR Tirmidzi
 Jika seorang istri meninggal dan suaminya ridho maka akan mendapatkan surga
 H.R Muslim, salah satu amal jariyah yang tidak akan putus doa dari anak soleh
7. Dengan Menikah menumbuhkan sifat kebapakan dan keibuan
 Tanpa ikatan pernikahan, tidak ada naluri/ tanggungjawab dari masing-masing
orang tua sebesar yang dijadi oleh pernikahan
8. Memastikan nasab anak
 Menurut islam, seorang anak hanya akan mendapatkan nasab ayahnya jika tidak
dijalin dengan pernikahan yang sah
 Nasab juga berhubungan dengan perwalian plus waris.
9. Memelihara keturunan
 Oleh karena itu, persiapan ilmu yang dibutuhkan adalah ilmu parenting.
10. Memperkuat dan memperluas ikatan kekeluargaan
 Dengan adanya pernikahan, kekerabatan makin besar, rasa tolong menolong juga
semakin besar.
11. Melindungi martabat perempuan
 Hubungan tanpa pernikahan itu sangat merugikan perempuan
 Pernikahan menjamin hak-hak perlindungan dari suaminya
 Perempuan yang terikat secara sah, tidak bisa diperlakukan semena-mena oleh
suami karena ada perlindungan hukumnya.
12. Dapat membantu janda
 Pahalanya lebih besar, istri-istri Rosulullah sebagian janda

13. Mencegah kerusakan moral


14. Menegaskan norma pergaulan
15. Memerangi akar penyakit seksual
HAK DAN KEWAJIBAN SUAMI ISTRI DALAM ISLAM
KEWAjIBAN SUAMI
>> materil dan non materil

Kewajiban Materil

a. Maskawin
Maskawin ialah harta yang harus dibayarkansuami kepada istrinya yang biasa kita sebut
mahar. Mahar merupkan bentuk penghormatan dan penghargaan seorang suami kepada
istrinya. Maskawin tidak menempati posisi rukun maupun syarat sah pernikahan.
Meskipun bukan merupakan syarat syahnya pernikahan maupun rukun pernikahan tapi
maskawain adalah pemberian yang wajib diberikan oelh suami pada istri sebagai bentuk
penghargaan pada wanita yang sudah mau dijadikan sebagai istri dan mau menerima laki-
laki itu sebagai suaminya. Maskawin merupakan hak penuh dari istri, sebagaimana harta
miliknya yang lain. Seorang istri bisa memiliki hak penuh untuk menggunakan harta
maskawin sesuai dengan kehendak hatinya dengan syarat sudah aqil baliq dan memiliki
kesehatan mental. Istri juga bisa menghadiahkan maskawinnya pada suaminya maka itu
diperkenankan. Dan bila istri tidak meminta mahar pun tidak apa2.

b. Nafkah
Tidak boleh membeda-bedakan nafkah antara satu yang lainnya.
Hadist dari Muawiyah al musyairi meriwayatkan, terdapat seorang laki-laki yang
bertanya pada Rosulullah sholallahu’alaihiwasallam apakah hak istri yang harus dipenuhi
oleh suami, Rosulullah menjawab yaitu kau berikan dia makan bila kamu makan, kamu
berikan dia pakaian bila kamu menggunakan pakaian dan jangan pernah kamu pukul
wajahnya dan jangan kamu rusak wajahnya dan jangan kamu tinggalkan dia kecuali
didalam rumah (hadist riwayat ahmad, abu daud dan ibnu majah)

Kewajiban non Materil

a. Menjaga kehormatan istri dan memenuhi kebutuhan biologisnya


Allah menciptakan manusia dengan kebutuhan biologisnya, bisa dipenuhi dengan
pernikahan. Pemenuhan biologis menurut mzhab maliki suami wajib menggauli istrinya
tanpa adanya tempo waktu tertentu. Sedangkan mazhab syafii suami tidak memiliki
kewajiban untuk menggauli istrinya, jdi suami bisa kapan saja ataupun tidak ingin
menggauli istrinya. Mazhab hambali wajib menggauli istrinya minimal 1x dalam empat
bulan.
b. Memperlakuan istri secara baik, (perilku maupun fisik)
QS. Annisa 19
Tidak halal bagi kamu mewarisi perempuan dengan jalan paksa dan janganlah kamu
menyusahkan mereka karena hendak mengambil kembali sebagian dari apa yang telah
kamu berikan kepadanya, kecuali apabila mereka melakukan perbuatan keji yang nyata.
Dan bergaullah dengan mereka menurut cara yang patut.

c. Wajib perlaku adil dalam nafkah maupun prilaku


d. Memberikan kebebasan pengelolahan harta suami
KEWAJIBAN DAN AKHLAK ISTRI SHALIHAH

1. Mentaati Perintah suami


2. Berdiam di Rumah dan tidak keluar kecuali dengan izin suami
3. Tidak mengizinkan orang lain masuk rumah kecuali dengan izin suami
4. Taat pada suami ketika diajak ke ranjang
5. Tidak berpuasa sunnah ketika suami ada kecuali dengan izin suami
6. Tidak meninfakkan harta suami kecuali dengan izinnya
7. Bersyukur dengan pemberian suami
8. Berdandan cantik dan berhias di hadapan suami
9. Tidak menyakiti suami dan tidak membuatnya marah
10. Berkabung ketika suami meninggal selama 4 bulan 10 hari.

AKHLAK ISTRI KEPADA SUAMINYA

1. Memilih suami yang baik


2. Taat dan berbakti kepada suami
3. Berbakti kepada Ibu Mertua dan Menghormati Keluarganya
4. Berusaha Memperoleh Kasih Sayang Suami dan Ridhonya
5. Tidak Menyebarluaskan Rahasia Suami
6. Selalu mendampingi dan Mendukung Pendapatnya
7. Mendorong suam untuk berinfak di jalan Allah
8. Membantu Suami untuk mentaati Allah
9. Menarik hati suami
10. Senantiasa Berhias untuk Suami
11. Menyambut suami dengan mesra dan menyenangkan
12. Senantiasa Menyertai Suami saat Suka dan Duka
13. Memalingkan Pandangan dari laki-laki lain
14. Tidak menceritakan wanita lain
15. Mewujudkan ketenangan, kesenangan, dan kebahagiaan suami
16. Sangat Toleransi dan Pemaaf

Anda mungkin juga menyukai