Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

HAK & KEWAJIBAN SUAMI ISTRI DAN HIKMAH PERNIKAHAN

DISUSUN OLEH :

1. ANJELIA SHEVILA PUTRI (07)


2. AURA NUHA SALSABILA (09)
3. BIMA SAMUDRA ARTHA (11)
4. DHAGAW RESI MAHAMBARA (15)
5. DIYAH AYU KHARISMA PUTRI (16)
6. M. FAJAR EKA SAPUTRA (23)
7. REGINA AURORA PUTRI D. N. (28)
8. SHINTYA HIKMATUL MAULA (31)

KELAS : XII MIPA 1


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan kami karunia nikmat
dan kesehatan, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Pengertian, Tujuan dan Dasar Hukum
Pernikahan dengan tepat waktu.

Penulisan makalah ini merupakan sebuah tugas dari guru Pendidikan Agama Islam. Adapun
tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menambah wawasan dan pengetahuan pada bab yang
sedang dipelajari, agar kami semua menjadi mahasiswa yang berguna bagi agama, bangsa dan negara.

Dengan tersusunnya makalah ini kami menyadari masih banyak terdapat kekurangan dan
kelemahan, demi kesempurnaan makalah ini kami sangat berharap perbaikan, kritik dan saran yang
sifatnya membangun apabila terdapat kesalahan.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya bagi saya sendiri
umumnya para pembaca makalah ini
DAFTAR ISI
Halaman Judul……………………………………………………………………………………¡
Kata Pengantar ………………………………………………………………………………..¡¡
Daftar Isi………………………………………………………………………………………….¡¡¡
BAB I Pendahuluan………………,,,…………………………………………………….…iV
A. Latar Belakang…………………………………………………………………….iV
B. Rumusan Masalah……………………………………………………………….iV
C. Tujuan…………………………………………………………………………………iV
D. Manfaat………………………………………………………………………………iV
BAB II Pembahasan………………………………………………………………………….5
HAK DAN KEWAJIBAN SUAMI ISTRI…………………………………………..5
PENGERTIAN HAK DAN KEWAJIBAN SUAMI ISTRI……………………..5
HIKMAH PERNIKAHAN………………………………………………………………7
BAB III Penutup……………………………………………………………………………....8
Kesimpulan………………………………………………………………………..…….8
Saran………………………………………………………………………………………..8
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………..9
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Tidak ada yang paling bahagia dalam sebuah kehidupan di dunia, kecuali jika seseorang telah
menemukan tambatan hatinya, mahligai rumah tangga yang bahagia, kekal penuh dengan rasa cinta dan
kasih sayang. Seorang laki-laki tidak pantas terus-menerus membujang, sementra ia sudah memiliki
kemampuan secara ekonomis maupun biologis (kemantapan batiniah dan lahiriyah), demikian seorang
wanita hendaknya tidak mununda-menunda waktu perkawinan karna ketika usia semakin tua maka
semakin banyak kemungkinan keturunan akan sedikit.

Oleh karena itu, seorang wanita dan laki-laki muslim hendaknya memahami hak serta kewajiban sebagai
pasangan suami istri dan mengambil hikmah dari sebuah pernikahan tersebut.

B.     Rumusan Masalah

1.      Apakah yang dimaksud dengan hak dan kewajiban suami istri?

2.      Apa sajakah yang harus dilakukan untuk memenuhi hak dan kewajiban sebagai suami istri?

3.      Apakah hikmah dari sebuah pernikahan?

C.    Tujuan Makalah

1.      Untuk mengetahui apakah yang dimaksud dengan hak dan kewajiban suami istri?

2.      Untuk mengetahui apasajakah yang harus dilakukan untuk memenuhi hak dan kewajiban sebagai
suami istri?

3.      Untuk mengetahui apakah hikmah dari sebuah pernikahan?

D.    Manfaat Makalah

1.      Memberikan informasi sekilas bagi yang belum mengetahui tentang hak dan kewajiban suami istri.

2. Memberikan informasi tentang hikmah dari sebuah pernikahan.


BAB II
PEMBAHASAN

HAK DAN KEWAJIBAN SUAMI ISTRI

Kewajiban suami adalah sesuatu yang harus suami laksanakan dan penuhi untuk istrinya.
Sedangkan kewajiaban istri adalah sesuatu yang harus istri laksanakan dan lakukan untuk suaminya.
Begitu juga dengan pengertian hak suami adalah sesuatu yang harus diterima suami dari isterinya.
Sedangkan hak isteri adalah sesuatu yang harus diterima istri dari suaminya..
Adanya hak dan kewajiban antara suami istri dalam kehidupan rumah tangga dapat dilihat dalam
beberapa ayat al-Quran dan hadist nabi. Contoh dalam al-Quran pada surat Al-Baqarah ayat 228:

ٌ‫ِّجا ِل َعلَ ْي ِه َّن د ََر َجة‬ ِ ۖ ْ‫َولَه َُّن ِم ْث ُل الَّ ِذيْ َعلَ ْي ِه َّن بِ ْال َم ْعرُو‬
َ ‫ف َولِلر‬
“Bagi istri itu ada hak-hak berimbang dengan kewajiban-kewajibannya secara makruf dan bagi suami
setingkat lebih tinggi dari istri.”

Hak suami merupakan kewajiban istri, sebaliknya kewajiban suami merupakan hak istri. Dalam kaitan ini
ada enam hal:

1.      Kewajiban suami terhadap istrinya, yang merupakan hak istri dari suaminya.
2.      Kewajiban istri terhadap suaminya, yang merupakan hak suami dari istrinya.
3.      Hak bersama suami istri.
4.      Kewajiban bersama suami istri.
5.      Hak suami atas istri.
6.      Hak istri atas suami.

Jika suami istri sama-sama menjalankan tanggung jawabnya masing-masing, maka akan terwujudlah
ketentraman dan ketenangan hati, sehingga sempurnalah kebahagiaan hidup rumah tangga.

PENGERTIAN HAK DAN KEWAJIBAN SUAMI ISTRI

1. Kewajiban suami terhadap istrinya yang merupakan hak istri dari suaminya.

Pertama, disebutkan kewajiban suami yang merupakan hak istri, antara lain memberikan
nafkah, perlindungan, pendidikan agama, mempergauli istri dengan baik, dan perlakuan adil.
“Tanggungjawab utama suami adalah mahar di sini termasuk ke nafkah baik sandang maupun
pangan,” ucap Ustadz Rosyid. Rasulullah bersabda, “Sebaik-baik kalian adalah (suami) yang paling
baik terhadap keluarganya dan aku adalah yang paling baik terhadap keluargaku.” (HR Tirmidzi).

2. Kewajiban istri terhadap suaminya yang merupakan hak suami dari istrinya.

Ustadz Rosyid melanjutkan hak suami dan kewajiban istri yang harus dijalankan terdiri atas
melayani suami, taat kepada suami, memenuhi ajakan suami berhubungan badan, menjaga rumah
dan kemaluan ketika ditinggal pergi, dan memperlakukan suami dengan baik. Meski istri memiliki
jabatan, gelar, atau gaji lebih tinggi daripada suaminya maka ia tetap harus taat kepada sang suami.
“Hak suami atas istri lebih besar daripada hak istri atas suami. Sebab suami memiliki satu tingkat
lebih tinggi daripada istri,” ucapnya.
3. Hak bersama suami istri

Yang dimaksud dengan hak bersama suami istri ini adalah hak bersama secara timbal balik dari
pasangan suami istri terhadap yang lain. Adapun hak bersama itu adalah:
1. Timbulnya hubungan suami dengan keluarga istrinya dan baliknya hubungan istri dengan
keluarga suaminya, yang disebut hubungan mushaharah.
2. Suami istri dihalalkan saling bergaul mengadakan hubungan seksual. Perbuatan ini merupakan
kebutuhan bersama suami istri yang dihalalkan secara timbal balik.
3. Haram melakukan perkawinan, yaitu istri haram dinikahi oleh ayah suaminya, kakaknya,
anaknya dan cucu-cucunya. Begitu pula ibu istri, anak perempuan, dan seluruh cucunya haram
dinikahi oleh suami.
4. Hak saling mendapat warisan akibat dari ikatan pernikahan yang sah, bila mana salah seorang
meninggal dunia sesudah sempurnanya ikatan pernikahan, pihak yang lain dapat
mewarisihartanya, meskipun belum pernah melakukan hubungan seksual.
5. Keduanya wajib berperilaku yang baik, sehingga dapat melahirkan kemesraan dan kedamaian
hidup.

4. Kewajiban bersama suami istri

1. Memelihara dan mendidik anak keturunan yang lahir dari perkawinan tersebut.
2. Memelihara kehidupan rumah tangga yang sakinah,  mawaddah wa rahmah

5. Hak suami atas istri

1. Suami wajib ditaati oleh istri dalam seluruh perkara, kecuali maksiat. Ini sebagaimana sabda
Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, "Hanyalah ketaatan itu
dalam perkara yang makruf."
2. Suami berhak mendapatkan pelayanan yang baik dari istrinya.
Dimintai izin oleh istri yang hendak keluar rumah. Istri tidak boleh keluar rumah kecuali seizin
suami.
3. Istri tidak boleh puasa sunnah kecuali dengan izin suaminya. Rasulullah SAW bersabda
sebagaimana yang diriwayatkan Imam Bukhari dan Muslim, "Tidak boleh seorang istri puasa
(sunnah) sementara suaminya ada di tempat kecuali dengan izin suaminya."
Disyukuri nafkah halal dan kebaikan yang diberikannya. Istri harus mensyukuri setiap
pemberian suaminya.

6. Hak istri atas suami

1. Istri berhak mendapat mahar dari suaminya. Mahar merupakan hak mutlak seorang wanita yang
dinikahi dengan penuh kerelaan.
Istri berhak atas nafkah makan dan minum, pakaian, hingga tempat tinggal dari suaminya,
sekalipun sang istri kaya atau mampu.
2. Mendapat perlakuan yang baik dari suaminya. Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah SAW yang
diriwayatkan oleh At-Tirmidzi, "Mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik
akhlaknya, dan sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap istri-istrinya."
3. Mendapatkan bimbingan dari suaminya agar selalu taat kepada Allah SWT.
4. Mendapat perlakuan adil.
HIKMAH PERNIKAHAN DALAM ISLAM

1. Memenuhi Tuntutan Fitrah


Manusia diciptakan oleh Allah SWT dengan rasa tertarik kepada lawan jenisnya. Laki-laki
tertarik dengan wanita, begitu pun sebaliknya. Ketertarikan ini merupakan fitrah yang telah
Allah tetapkan kepada manusia. Oleh karena itu, pernikahan disyari’atkan dalam Islam
dengan tujuan memenuhi fitrah tersebut. Islam tidak menghalangi dan menutupi keinginan
ini, bahkan melarang kehidupan umat Muslim yang menolak pernikahan ataupun
bertahallul (membujang).
2. Menghindari Perusakan Moral
Allah telah menganugerahi manusia dengan berbagai nikmat, salah satunya adalah fitrah
untuk berhubungan seksual. Namun, fitrah ini akan berakibat negatif jika tidak diberi
batasan yang dibenarkan dalam syariat. Islam hadir memberikan solusi melalui pernikahan.
Ini menjadi salah satu hikmah pernikahan yang bermanfaat bagi kemaslahatan umat.
3. Mewujudkan Ketenangan Jiwa
Mengutip jurnal berjudul "Pernikahan dan Hikmahnya Perspektif Hukum Islam" oleh Ahmad
Atabik, dkk., Salah satu hikmah pernikahan yang terpenting adalah ketenangan jiwa karena
terciptanya perasaan-perasaan cinta dan kasih. Dengan melakukan perkawinan, manusia
akan mendapatkan kepuasan jasmaniah dan rohaniah berupa kasih sayang, ketenangan,
ketenteraman, dan kebahagiaan hidup.
4. Menyambung Keturunan
Hikmah menikah adalah melahirkan anak-anak yang shalih, beriman dan bertakwa. Anak
yang cerdas secara emosional dan intelektual juga dibutuhkan untuk melanjutkan syiar
agama yang dibawa orangtuanya. Dengan menikah, semua hal itu dapat terwujud. Sehingga
keturunan dan generasi Islam yang unggul pun dapat terus ada dan berkelanjutan.
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Kewajiban suami istri adalah sesuatu yang harus suami laksanakan dan penuhi untuk istrinya. Sedangkan
kewajiban istri adalah sesuatu yang harus istri laksanakan dan lakukan untuk suaminya. Begitu juga
dengan pengertian hak suami adalah sesuatu yang harus diterima suami dari istrinya. Sedangkan hak
istri adalah sesuatu yang harus di terima istri dari suaminya. Dengan demikian kewajiban yang dilakukan
oleh suami merupakan upaya untuk memenuhi hak istri.
Hak-hak dalam perkawinan itu dapat dibagi menjadi tiga, yaitu: hak bersama, hak isteri yang menjadi
kewajiban suaminya dan hak suami yang menjadi kewajiban isteri.

Saran
Demikian makalah ini yang dapat kami sajikan, kami berharap makalah ini dapat berkembang dengan
berjalannya diskusi yang akan dijalankan oleh teman-teman. Kurang lebihnya kami mohon maaf, untuk
itu kepada para pembaca mohon kritik dan saran yang bersifat membangun demi sempurnanya makalah
ini.
DAFTAR PUSTAKA

Audah, Abdul Qadir. Tanpa tahun. At-Tasyri’ Al-Jina’iy Al-Islamy. Beirut: Dar Al-Kitab Al-‘Araby.

Basyir, Ahmad Azhar, H., 2007. Hukum Perkawinan Islam. Cet. 11 Yogyakarta: UII Press.

Furqan, H. Arif, dkk. 2002. Islam Untuk Disiplin Ilmu Hukum. Jakarta: Departemen Agama RI, Direktorat
Jendral Kelembagaan Agama Islam.

Ghozali, Abdul Rahman, Prof., DR., M.A., 2008. Fiqih Munakahat. Cet. 3 Jakarta: Kencana Prenada Media
Grup.

Hanafi, Ahmad. 1990. Asas-Asas Hukum Pidana Islam Cet. 4. Jakarta: Bulan Bintang.

Kumpulan Hadits Riwayat Bukhary dan Muslim. 2002.

http://robiepalkoris.blogspot.com

http://fdj-indrakurniawan.blogspot.com

http://yunisundari.blogspot.com

Prof. Dr. H.M.A Tihami, M.A., M.M , Drs. Sohari Sahrani, M.M., M.H. Fiqh Munakahat (kajian Fiqh Nikah
Lengkap). Jakarta: Rajawali Pers, 2010, cet. ke-2.

https://www.cnnindonesia.com/edukasi/20221209094128-569-885061/macam-macam-hak-dan-
kewajiban-suami-istri-dalam-islam

https://kumparan.com/berita-hari-ini/hikmah-pernikahan-dalam-islam-yang-dijelaskan-alquran-dan-
hadist-1wWIYNJZc0O/full

Anda mungkin juga menyukai